Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan peternakan merupakan bagian dari pembangunan nasional

yang bertujuan untuk menyediakan pangan hewani berupa daging, susu serta

telur yang bernilai gizi tinggi, meningkatkan pendapatan peternak serta

menambah devisa dan memperluas kesempatan kerja. Pada masa yang akan

datang diharapkan pembangunan peternakan dapat memberikan kontribusi yang

nyata dalam pembangunan perekonomian.

Permintaan akan kebutuhan protein hewani yang cenderung

meningkat sebagai akibat dari peningkatan pendapatan dan pertambahan

penduduk, membuat pemerintah berupaya meningkatkan jumlah produksi ternak.

Sampai saat ini pembangunan peternakan masih diperioritaskan pada

pembangunan peternakan rakyat. Hal ini terlihat dari program pembangunan

peternakan dan juga arah pembangunan sub sektor peternakan yaitu

mewujudkan peternakan modern yang berada di pedesaan dengan

memanfaatkan potensi wilayah serta pemberdayaan masyarakat peternak di

pedesaan. Sehubungan dengan hal tersebut perlu diidentifikasi usaha yang

mempunyai potensi dapat meningkatkan pendapatan atau memberikan nilai

tambah bagi peternak di pedesaan.

Ayam merupakan jenis unggas yang paling populer dan paling banyak

dikenal orang. Selain itu ayam juga termasuk hewan yang mudah diternakkan

dengan modal yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan hewan besar lainnya.

Produk ayam (telur dan daging) dan limbahnya diperlukan manusia dalam

kehidupan sehari-hari.  Telur dan daging ayam yang diperlukan oleh ratusan juta

manusia di dunia ini mengakibatkan tumbuhnya peternakan ayam skala kecil,

1
2

menengah dan industri ayam modern hampir diseluruh dunia berkembang pesat.

Usaha peternakan sekarang ini sudah merupakan suatu usaha yang dapat

diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga ataupun sebagai usaha

yang dapat dikelola secara komersil.

Di Indonesia terdapat beberapa jenis ayam yang di usahakan dalam bentuk

ternak seperti ayam broiler dan ayam petelur. Ayam broiler adalah ayam ras

yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu

relatif singkat (5-7 minggu). Hal ini menyebabkan selama masa produksi

memerlukan perlakuan khusus. Baik dari jenis makanan, pencegahan penyakit,

maupun saat masa panen. Broiler mempunyai peranan penting sebagai sumber

protein hewani asal ternak. Sedangkan Usaha peternakan ayam petelur telah

tersebar luas baik sebagai peternakan rakyat maupun sebagai perusahaan

peternakan. Beberapa hal yang menyebabkan kemajuan tersebut adalah adanya

perbaikan teknologi pengolahan ayam petelur yang berupa: bibit unggul, pakan

yang berkualitas, perkandangan, sanitasi, pengendalian penyakit dan

pelaksanaan teknis pemeliharaan ayam petelur lainnya. Perkembangan usaha

peternakan terutama peternakan ayam petelur mempunyai tujuan untuk

memproduksi telur yang dijual di pasar konsumen untuk memenuhi kebutuhan

protein hewani, selain itu juga bertujuan untuk menghasilkan daging asal ayam

petelur afkir. Tujuan perkembangan usaha peternakan ayam petelur adalah

untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat pada sektor rumah

tangga oleh pihak konsumen. Tujuan yang ingin dicapai oleh pihak produsen

dalam mengusahakan peternakan ayam petelur adalah untuk mendapatkan

keuntungan guna mencukupi kebutuhan hidup dan meningkatkan usahanya.

Peternakan ayam broiler dan ayam petelur memiliki keunggulannya masing

- masing dibandingkan dengan peternakan penghasil daging dan telur lainnya.

Keunggulan dari ayam broiler adalah siklus produksi yang singkat yaitu dalam
3

waktu 4-6 minggu ayam broiler sudah dapat dipanen dengan bobot badan 1,5-

1,56 kg/ekor dan tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga lahan yang

tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien. Siklus produksi yang pendek inilah

yang menjadi daya tarik bagi peternak karena perputaran modalnya relatif lebih

cepat. Modal yang telah dikeluarkan akan cepat kembali, sehingga keuntungan

akan cepat didapatkan.

Jumlah produksi ayam broiler terus meningkat seiring dengan

meningkatnya jumlah konsumsi terhadap daging ayam broiler. Produksi ayam

broiler dalam statistik produksi pada dinas peternakan jawa timur selama tahun

2014 – 2017 cenderung meningkat. Pada tahun 2014 produksi ayam broiler di

Jawa Timur sebesar 198.016.292 kg, peningkatan produksi terjadi cukup tinggi

dimana pada tahun 2017 produksi ayam broiler telah mencapai 270.881.906 kg.

Perkembangan produksi ayam broiler di Jawa Timur memiliki pola sama dengan

perkembangan di Indonesia, dengan rata – rata pertumbuhan per tahun selama

2014 – 2017 mengalami peningkatan hampir 35%.

Produksi Daging Ayam Broiler (kg)


270,881,906
219,833,235
198,016,292 203,139,209

2014 2015 2016 2017

Produksi Daging Ayam Broiler (kg)

Gambar 1.1 Perkembangan Produksi Ayam Broiler Tahun 2015 – 2017


Sumber: Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

Sedangkan keunggulan ayam petelur adalah Kemampuan berproduksi

ayam ras petelur sangat tinggi yaitu antara 250 sampai 280 butir/tahun, dengan

bobot telur antara 50-60 g/tahun. Laju pertumbuhan ayam petelur sangat pesat.

Pada umur 4,5 hingga 5,0 bulan telah mencapai kedewasaan kelamin, dengan
4

berat badan antara 1,6 sampai 1,7 kg. Pada waktu itu, sebagian pada kelompok

ayam tersebut sudah berproduksi

Produksi Telur Ayam Petelur (kg)


. 445,792,693 455,810,537
390,055,424
291,399,203

2014 2015 2016 2017

Produksi Telur Ayam Petelur (kg)

Gambar 1.2 Perkembangan Produksi telur Ayam Petelur Tahun 2015 – 2017
Sumber: Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur

Jumlah produksi telur ayam petelur terus meningkat seiring dengan

meningkatnya jumlah konsumsi terhadap telur ayam petelur. Produksi telur ayam

petelur dalam statistik produksi pada dinas peternakan jawa timur selama tahun

2014 – 2017 cenderung meningkat. Pada tahun 2014 produksi ayam broiler di

Jawa Timur sebesar 291.399.203 kg, peningkatan produksi telur terjadi cukup

tinggi dimana pada tahun 2017 produksi telah mencapai 455.810.537 kg.

Usaha peternakan didominasi oleh peternakan rakyat yang berskala kecil.

Dengan demikian, peternakan bukanlah suatu hal yang jarang dilaksanakan

dengan skala besar dan kecil. Oleh karena itu, Pemerintah berusaha untuk

meningkatkan pendapatan peternak dan memenuhi kebutuhan protein hewani

masyarakat dengan mendayagunakan dan mengembangkan potensi ternak

daerah. Potensi ternak yang bernilai jual tinggi seperti ayam broiler dan ayam

petelur mempunyai prospek yang sangat baik untuk dikembangkan, baik dalam

skala peternakan besar maupun skala peternakan kecil (peternakan rakyat).

Pemerintah juga berusaha untuk meningkatkan kinerja perunggasan dengan

cara memperbaiki iklim investasi, peningkatan pembangunan infrastruktur dan


5

ketersediaan sumberdaya yang terlatih. Hal inilah yang dapat menjadi daya tarik

bagi masyarakat dan investor untuk berkecimpung di usaha ternak ayam broiler

dan ayam petelur.

Kabupaten Gresik, khususnya Kecamatan Benjeng, merupakan salah satu

wilayah yang mengembangkan peternakan ayam broiler dan ayam petelur.

Usaha tersebut didirikan oleh beberapa orang di wilayah Kecamatan Benjeng

kabupaten Gresik. Usaha peternakan di Kecamatan Benjeng didirikan oleh

beberapa orang dan Usaha ayam broiler dan ayam petelur tersebut

memproduksi daging dan telur yang bertujuan untuk memenuhi ketersedian

pasar dan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu Untuk memenuhi kebutuhan

daging dan telur dalam memenuhi pasar maka diperlukan perawatan yang

optimal agar proses produksi ayam broiler dan ayam petelur tidak mengalami

penurunan dan menyebabkan kerugian terhadap usaha . Dengan demikian,

Pengembangan usaha ternak ayam broiler dan ayam petelur akan berhasil

apabila peternak mampu mengelola usaha ternaknya dengan baik. Pengelolaan

usaha ternak ayam broiler dan ayam petelur harus ditunjang dengan

kemampuan manajemen yang baik, mulai dari manajemen produksi, keuangan,

sumberdaya manusia, sampai kepada manajemen pemasaran. Peternak sebagai

pengambil keputusan bisnis harus memiliki kompetensi yang baik dalam

mengelola seluruh fungsi perusahaan. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap

keberhasilan usahanya.

Usaha peternakan ayam broiler dan ayam petelur tidak terlepas dari

beberapa kendala yang dihadapi. Kendala tersebut merupakan hambatan yang

cukup kompleks dalam mengusahakan peternakan ayam broiler dan ayam

petelur. Kendala yang dimaksud adalah resiko kematian ayam tinggi dikarenakan

kualitas DOC yang kurang unggul, kekurangan obat-obatan, faktor cuaca, iklim,

penyakit, serta resiko sosial sehingga mengakibatkan para peternak ayam


6

mengalami kerugian. Oleh karena itu perlu adanya analisis pendapatan untuk

mengetahui biaya dan pendapatan ternak ayam broiler dan ternak ayam petelur.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini diberi judul “Analisis Pendapatan

usaha ternak ayam broiler dan ayam petelur di kecamatan Benjeng Desa

Jogodalu kabupaten Gresik Jawa Timur”.

1. 2 Rumusan Masalah

Kabupaten Gresik merupakan daerah yang sangat potensial untuk

pengembangan ternak ayam broiler dan ayam petelur. Adapun rata-rata produksi

ternak ayam broiler dan ayam petelur di kabupaten Gresik menurut dinas

peternakan Jawa Timur pada tahun 2017 yaitu 270.881.906 kg daging ayam

broiler dan 455.810.537 kg telur ayam petelur. Sementara itu, jumlah produksi

ayam broiler dan ayam petelur di kabupaten Gresik terus mengalami peningkatan

sejalan dengan pertambahan penduduk dikabupaten Gresik.

Usaha ternak Ayam broiler dan ayam petelur adalah hewan ternak jenis

unggas yang di budidayakan untuk diambil daging dan telurnya. Permintaan

akan ayam broiler dan telur ayam petelur menunjukan kestabilan dan terus

meningkat. Sehingga banyak orang yang menggeluti usaha ayam broiler dan

ayam petelur di karenakan bisnis yang sangat menjanjikan. Hampir setiap

lapisan masyarakat gemar mengkonsumsi daging ayam broiler dan telur.

Sehingga untuk potensi peluang usaha ayam broiler dan usaha ayam petelur ini

tidak pernah surut.

Seperti telah dijabarkan di atas, bahwa keberlanjutan usaha peternakan

ayam broiler dan ayam petelur di kecamatan benjeng Kabupaten Gresik

peternakan sangat ditentukan oleh pengetahuan peternak terhadap aspek-aspek

kelayakan usaha. Dalam kaitannya dengan usaha yang telah dijalankan, maka

peternak perlunya mengidentifikasi analisis pendapatan dalam pelaksanaan


7

usaha untuk meningkatkan pendapatan dan memperbesar usaha. Berdasarkan

uraian diatas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Berapa biaya produksi usaha ternak ayam broiler dan ayam petelur di

Kecamatan Benjeng Desa Jogodalu Kabupaten Gresik ?

2. Berapa keuntungan usaha ternak ayam broiler dan ayam petelur di

Kecamatan Benjeng Desa Jogodalu Kabupaten Gresik ?

3. Bagaimana kelayakan usaha ternak ayam Broiler dan ayam petelur di

Kecamatan Benjeng Desa Jogodalu Kabupaten Gresik menguntungkan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka penelitian

ini bertujuan untuk :

1. Menganalisis biaya produksi usaha ternak ayam Broiler dan ayam petelur

di Kecamatan Benjeng Desa Jogodalu Kabupaten Gresik

2. Menganalisis keuntungan usaha ternak ayam Broiler dan petelur di

Kecamatan Benjeng Desa Jogodalu Kabupaten Gresik

3. Mengetahui kelayakan usaha ternak ayam Broiler dan ayam petelur di

Kecamatan Benjeng Desa Jogodalu Kabupaten Gresik

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang

berkepentingan :

1. Bagi Penulis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada

pihak selanjutnya sebagai bahan rujukan dalam penelitian yang berkaitan

dengan usaha ternak ayam broiler dan ayam petelur khususnya pada

Kecamatan Benjeng Desa Jogodalu Kabupaten Gresik.


8

2. Bagi instansi, hasil yang didapatkan selama pelaksanaan penelitian dapat

menjadi bahan masukan bagi pihak instansi untuk menentukan kebijakan

instansi dimasa yang akan datang khususnya dalam usaha ternak pada

Kecamatan Benjeng Desa Jogodalu Kabupaten Gresik.

3. Bagi Perguruan Tinggi, sebagai tambahan referensi yang dapat dijadikan

perbendaharaan ilmu dan pengetahuan terutama tulisan mahasiswa yang

dapat direkomendasikan di perguruan tinggi dan dapat dijadikan sebagai

acuan untuk penulisan karya sejenis.

4. Bagi Kebijakan, penelitian ini bisa menjadi wacana bagi Dinas Peternakan

sebagai penggerak sektor peternakan dan diharapkan dapat menjadi

bahan masukan dalam merumuskan kebijakan dalam hal usaha ternak

ayam broiler sehingga kebijakan yang disusun tepat sasaran.

Anda mungkin juga menyukai