Anda di halaman 1dari 2

Nama : Natasha Lenzky Mutia

NIM : 195050109111035
Mata Kuliah : Ilmu Produksi Ternak Unggas

1. Kenapa ayam buras tidak dapat menyaingi ayam ras?


2. Manakah yang lebih muncul terlbih dahulu, telur atau ayam?

Jawaban:
1. Peternakan ayam yang paling umum dilakukan adalah peternakan ayam buras yang
merupakan salah satu unggas lokal yang umumnya dipelihara petani di pedesaan sebagai
penghasil telur tetas, telur konsumsi, dan daging. Selain dapat diusahakan secara
sambilan, mudah dipelihara dengan teknologi sederhana, dan sewaktu-waktu dapat dijual
untuk keperluan mendesak. Walaupun demikian, ayam buras tidak dapat menyaingi ayam
broiler karena dapat dilihat dari data Direktoral Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan (2018) konsumsi ayam ras lebih tinggi dibandingkan ayam buras dari tahun
ketahun artinya permintaan pasar terhadap ayam ras melebihi dari ayam buras hal ini
disebabkan karna tingkat mortalitas ayam buras tinggi, pertumbuhan lambat, produksi
telur rendah, biaya pakan tinggi, dan skala usaha kecil. Untuk meningkatkan populasi,
produksi, produktivitas, dan efisiensi usaha tani ayam buras, pemeliharaannya perlu
ditingkatkan dari tradisional ke arah agribisnis. Dari faktor-faktor di atas, maka upaya
peningkatkan produktivitas ayam buras dapat dilakukan dengan melaksanakan “Sapta
Usaha” ayam buras, yang meliputi pemilihan bibit, pencegahan penyakit, perkandangan,
pemberian pakan dengan gizi seimbang, sistem reproduksi, pascapanen, pemasaran,
manajemen usaha. Perbandingan ayam boiler dan ayam kampung yaitu ayam broiler pada
umur 39 -40 hari bisa mencapai bobot 1,8kg sedangkan ayam kampung perlu lebih dari 3
bulan. Bahkan kini ayam broiler modern bisa mencapai bobot yang sama pada umur 31
-32 hari. Hal tersebut dikarenakan ayam buras masih bersifat alami dalam arti kata belum
mendapatkan perlakuan perbaikan genetis. Panen ayam broiler 5-6 minggu sedangkan
ayam kampung 3-4 bulan. Hal tersebut menyebabkan peternak lebih menyukai ayam
broiler karena panen yang cepat sehingga biaya pakan dan biaya pemeliharaan lainnya
tidak terlalu tinggi. Serta harga ayam ras lebih murah dibandingkan dengan harga ayam
kampung sehingga lebih disukai oleh konsumen. Sedangkan untuk kandungan gizi dari
telur yang diproduksi oleh ayam ras petelur dan ayam kampung tidak jauh berbeda.

2. Para ilmuan mancanegara menemukan bahwa pembentukan kulit telur bergantung pada
satu protein yang hanya ditemukan di indung telur ayam. Artinya telur hanya bisa ada
jika berada di dalam ayam. Protein yang disebut dengan ovocledidin-17, atau OC-17
bertindak sebagai katalis untuk mempercepat pengembangan kulit telur. Cangkang telur
ini sangat penting untuk tempat kuning dan putih telur. Para ilmuan dari Universitas di
Sheffield dan Warwick menggunakan super komputer untuk menganalisis pembentukan
telur tersebut. Komputer yang disebut HEC-ToR mengungkapkan bahwa OC-17 sangat
penting dalam memulai kristalisasi atau tahap awal penciptaan kulit telur. Protein OC-17
mengubah kalsium karbonat menjadi kristal kalsit yang membentuk kulit telur. Kalsit
kristal ada di berbagai tulang dan tempurung unggas, tetapi untuk unggas ayam
terbentuknya lebih cepat. Sehingga ayamlah yang terlebih dahulu ada.

Daftar Pustaka:
Wati, R. 2007. Potensi Peternakan Ayam Buras Sebagai Usaha Ekonomi Masyarakat Pedesaan
Di Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Peternakan Indonesia. 12(2):124-135.
StatistikPeternakan dan Kesehatan Hewan. 2018. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan.
Ayam dan Telur. Kartina, T. 2011. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2020 di
http://skp.unair.ac.id/repository/Guru
Indonesia/Ayamatautelurdulu_TienKartina_10445.pdf.
Paays, J.J., Rakhmawati, D. 2014. Ayam Ras dan Ayam Buras. Diakses pada tanggal 8 Oktober
2020 di https://blogs.uajy.ac.id/jerry9212/2014/05/21/8/.

Anda mungkin juga menyukai