PENDAHULUAN
yang masih menjadi ikon dan kegemaran masyarakat Surabaya untuk dinikmati
lokal atau kearifan lokal harus dikembangkan agar keberadaannya selalu diminati
oleh generasi muda. Makanan khas di Surabaya tidak ada habisnya. Makanan-
makanan tradisonal khas diantara lain rujak cingur, lontong balap, nasi bebek
merupakan makanan tradisional sejenis pecel apabila dilihat dari bentuk dan cara
penyajiannya, namun bahan yang digunakan dan rasa dari pecel semanggi ini
berbeda dari pecel pada umumnya. Pecel semanggi terdiri dari daun semanggi
yang direbus dan dicampur dengan bumbu semanggi yang terbuat dari ketela
rambat sebagai bahan dasar, kacang tanah, gula merah, dan petis. Untuk
menggunakan pincuk yang terbuat dari daun pisang dan ditambahkan krupuk
puli di atasnya. Biasanya pecel semanggi dinikmati secara langsung karena tidak
tempat seperti gerai, restoran atau hotel-hotel berbintang hingga dijual secara
keliling oleh perempuan paruh baya ke atas. Penjual pecel semanggi keliling ini
berjualan atau berkeliling dari pagi hingga siang hari juga pada sore hari. Para
1
2
serta berjalan kaki. Para penjual keliling mudah untuk dikenali karena
semanggi. Selain itu ibu-ibu penjual pecel semanggi mengenakan kain kebaya
dan kain batik. Formasi dagangan ketika disunggipun sangat khas. Sebuah
besek atau keranjang berisi sayur dan bumbu berada di bawah, kemudian di
dagangan di atas kepala, tangan yang lain menenteng keranjang yang berisi
keseimbangan yang luar biasa sehingga dagangan ini tidak tumpah. Ketika ada
pembeli, dengan suatu teknik yang sigap, keranjang yang menjulang tinggi di
atas kepala ini bisa mendarat dengan sempurna. Sebaliknya, ketika selesai
melayani, keranjang dagangan ini pun bisa dengan cepat berpindah ke atas
kepala.
semanggi. Dengan berbagai cara pedagang pecel semanggi yang ada, serta
semanggi akan terus meningkat hal ini sangat berpengaruh positif. Persaingan
antar penjual pecel semanggi yang semakin ketat menandakan semakin nyata
adanya akibat dari persaingan itu sendiri, baik persaingan yang bersifat sehat
maupun yang bersifat kurang sehat. Hal ini secara langsung akan memengaruhi
dalam persaingan antar pedagang pecel semanggi. Penelitian ini mencoba untuk
melihat persaingan antar penjual pecel semanggi dari karakteristik dan perilaku
Kendung Kota Surabaya. Oleh sebab itu, peneliti mengambil judul “Analisis
Semanggi Surabaya”.
persaingan sehat atau kurang sehat yang dapat menjatuhkan pihak lain.
Semanggi Surabaya.
ini maka muncul beberapa permasalah yang akan dianalisis, sebagai berikut:
Surabaya?
4
Kota Surabaya
Surabaya”.
masukan bagi usaha pecel semanggi untuk yang masa akan datang.
yang diteliti meliputi umur, asal daerah, tingkat pendidikan formal, dan jumlah
tanggungan keluarga.
Surabaya. Alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis
Statistika Deskriptif, Analisis Korelasi Rank Spearman, dan Analisis Korelasi Chi
Square.