Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

IDENTIFIKASI SENYAWA KARBOHIDRAT


(ANALISIS KUALITATIF)
KIMIA FARMASI

Dosen pembimbing:
Desi Fajrianti, S. Farm.

Kelompok A 3.1

1. Jihan Berliana Bilqis (P24840121053)


2. Lydia Anggun Shitya (P24840121055)
3. Mita Rizkiana Nur (P24840121057)
4. Muhamad Sahdan (P24840121059)
5. Muhammad Raju Seriawan (P24840121063)
6. Mutiara Ananda Dwi Putri (P24840121065)

D-III FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II
2022
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 3
1.2 Tujuan ................................................................................................................................... 3
BAB II DASAR TEORI ....................................................................................................................... 4
2.1 Teori Singkat ......................................................................................................................... 4
1.1 Monografi Senyawa .............................................................................................................. 6
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN ............................................................................................. 8
1.1 Waktu dan Tempat Praktikum ............................................................................................... 8
1.2 Tujuan Praktikum .................................................................................................................. 8
1.3 Alat dan Bahan ...................................................................................................................... 8
3.4 Hasil Pengamatan .................................................................................................................. 8
3.5 Pembahasan ........................................................................................................................ 10
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................................ 11
1.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 11
1.2 Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 11
LAMPIRAN GAMBAR ..................................................................................................................... 12

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah (kadar) absolut atau
relatif dari suatu elemen atau spesies yang ada didalam sampel. Analisis struktur adalah
penentuan letak dan pengaturan ruang tempat atom. Dalam suatu elemen atau molekul,
serta identifikasi gugus-gugus karakteristik (gugus-gugus fungsional) dalam suatu
molekul.Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen,
spesies,dan atau senyawa-senyawa yang ada didalam sampel. Dengan kata lain, analisis
kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada tidaknya suatu analis yang dituju
dalam suatu sampel. ( Tjay dan Rahardja , 2002 )
Kimia farmasi analisis melibatkan penggunaan sejumlah teknik danmetode untuk
memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif, dan informasi strukturdari suatu senyawa obat
pada khususnya, dan bahan kimia pada umumnya.
Karbohidrat merupakan makromolekul yang penting bagi mahluk hidup . Energi
yang dihasilkan dari metabolisme selular karbohidrat tersebut akan digunakan untuk
metabolisme biomolekul lainnya seperti protein , lemak dan asam nukleat . Menurut
Sumarlin ( 2020) . karbohidrat merupakan senyawa polihidroksi aldehid atau polihidroksi
keton dan derivatnya dalam bentuk unit tunggal yang sederhana maupun unit kompleks .
Andarwulan et al . (2011) mengungkapkan bahwa karbohidrat adalah komponen
bahan pangan yang tersusun oleh 3 unsur utama , yaitu karbon (C) , hidrogen (H) dan
oksigen (O). Susunan atom - atom tersebut dan ikatannya membedakan karbohidrat satu
dengan yang polisakarida . lainnya. Senyawa Karbohidrat dapat dibedakan menjadi
monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
Dalam studi di bidang farmasi pada lazimnya praktikum identifikasi obat
diarahkan pada pengenalan senyawa obat, meliputi semua pengetahuan tentang analisis.
Dalam laporan ini kami akan membahas analisa secara kualitatif terhadap golongan
Karbohidrat.

1.2 Tujuan
Adapun Tujuan percobaan ini adalah untuk mengidentifikasi obat-obat golongan
Karbohidrat dengan analisa kualitatif.

3
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Teori Singkat


2.1.1 Pengertian
a. Secara umum
Karbohidrat merupakan makromolekul yang penting bagi mahluk hidup .
Energi yang dihasilkan dari metabolisme selular karbohidrat tersebut akan
digunakan untuk metabolisme biomolekul lainnya seperti protein , lemak dan
asam nukleat . Menurut Sumarlin ( 2020) . karbohidrat merupakan senyawa
polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton dan derivatnya dalam bentuk
unit tunggal yang sederhana maupun unit kompleks .
b. Menurut Sumarlin
karbohidrat merupakan senyawa polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton
dan derivatnya dalam bentuk unit tunggal yang sederhana maupun unit
kompleks .
c. Menurut Andarwulan
karbohidrat adalah komponen bahan pangan yang tersusun oleh 3 unsur
utama , yaitu karbon (C) , hidrogen (H) dan oksigen (O).

2.1.2 Pembagian karbohidrat


a. Monosakarida
1. Aldosa
Aldopentosa : Arabinosa, xylosa, rhamnosa
Aldoheksosa : Glukosa, galaktosa, mannose
2. Ketosa : Gugus aldodiganti keto ketoheksosa : fruktosa
3. Reaksi monosakarida
a. Dengan HCN : sianohidrol
b. Zat + C6H5N-NH2
terbentuk hidrazon atau dikenal dengan reaksi OSAZON (pengamatan
reaksi kristal)
c. Reaksi-reaksi Oksidasi :
 Pereaksi Fehling
 Pereaksi Tollens (Ag Amoniakal)
 Air Brom (ketosa : negatif, aldosa menjadi aldonat)
 HONO2 pekat
aldosa : asam aldarat
Keton :molekul pecah
 Dengan asam pekat (HCl pkt)
 Zat + Basa
Pekat : tdk punya reduksi stabil terhadap basa
Sifat reduksi : pendamaran (kuning-coklat)
Basa Encer (terdapat perubahan dalam struktur)

4
b. Disakarida(Biosa)
Karbohidrat jika dihidrolisis memberi dari satu molekul, 2 molekul monosakarida
1. Memiliki sifat reduksi : laktosa, 56ristal, sukrosa
2. Tidak memiliki sifat reduksi : saccharosa/sukrosa

c. Polisakarida
1. Amylum
 Amilosa (Lurus/ikatan 1-4alfa glikosidik)
 Amilopektin ( bercabang / cabang ikatan C1-C6)
Larut dalam air : glikogen, dextrin, gom arab, tragakan
Tak larut dalam air : Amylum, CMC
2. Glikogen (lebih banyak cabang ikatan C1-C6)
3. Selulosa
4. Chitin (Terdapat pada hewan invertebrate dan pada jamur)
Contoh : Kepiting, Kerang, Udang, dsb.
5. Glikosamin glikan
Suatu kompleks karbohidrat yang mengandung gula amino dan asam uronat,
gabungan dengan protein disebut : protein glikan.
Dikenal 7 buah glikosamin glikan, salah satu diantaranya adalah : asam
hialuronat, khondroitin 4 sulfat, heparin

2.1.3 Identifikasi Umum


a. Inverse, kemudian reaksi reduksi
1. Fehling : zat – fehling A : fehling B (1:1) + NaOH lalu dipanaskan
2. Barfoed: zat – CuSO4 dengan katalis asam asetat dipanaskan
(dibandingkan dengan blanko)
Inverse untuk gula tertutup: larutan gula 1% + HCl 4 N aa 1 jam di WB 1 cc
larutan NaOH 2N

b. Molish
2cc larutan gula dalam air + 5 tetes 3% naphtol dalam spiritus + 2 cc H2SO4
P hati- hati terbentuk cincin ungu.

c. Reaksi osazon
Larutan gula ditambahkan fenilhidrazin dalam NaAc 57ristal berlebih
kemudian dipanaskan di beaker glass. Pengerjaan dilakkan bersamaan dengan
blanko, catat waktu terjadinya perubahan reaksi (endapan hasil reaski dilihat
dalam mikroskop)

2.1.4 Reaksi khusus


a. Glukosa (monosa)
 Molish (+)
 Barfoed (+)
 Fehling (+)

5
 Luff (+)
 Rx Osazon(+) setelah 2 menit terbentuk 58ristal, buktikan dengan blanko
b. Fruktosa
 Molish +
 Barfoed +
 Rx Osazon (+) setelah 1 menit
c. Laktosa
 Molish (-)
 Fehling (-)
 Rx Osazon (-) setelah 30 menit
 Barfoed (-) biarpun terjadi lama, catat waktu (lamanya) terjadi endapan
d. Sakarosa (biosa, ridak mereduksi)
 Molish (-)
 Fehling (-)
 Rx Osazon (-)
 Barfoed (-)
e. Gom Arab
 Molish (+)
 Zat + KI + I2  tidak biru
 Zat + KI + I2 larutan + PbAc2 + spiritus  endapan
 Dimasak dengan NaOH  kuning
f. Tragacanth
 Zat + KI + I2  biru
 Dimasak dengan KOH  kuning kenari
 Dikocok dengan air berbusa
 Larutan + PbAc2  endapan tanpa spiritus
g. Amylum
 Molish (+)
 Larutan + PbAc2 +spiritus for aa  endapan
 Larutan kanji + aq iod  biru

1.1 Monografi Senyawa


1.2.1 Glukosa

a. Pemerian
Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran putih, tidak berbau, rasa
manis
b. Kelarutan

6
Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih, agak sukar
larut dalam etanol (95%) P mendidih. Sukar larut dalam etanol (95%) P
c. Identifikasi
Tambahkan beberapa tetes larutan 5% b/v pada 5 ml larutan kalium tembaga
(II) tatrat P panas  Terbentuk endapan merah.
1.2.2 Laktosa

a. Pemerian
Laktosa adalah gula yang diperoleh dari susu dalam bentuk anhidrat atau
mengandung satu molekul air anhidrat. Pemeriannya Serbuk atau masa hablur,
keras, putih atau putih krem, tidak berbau, dan sedikit rasa manis. Stabil di
udara tetapi mudah menyerap bau.
b. Kelarutan
Mudah (dan pelan-pelan) larut dalam aur dan lebih mudah larut dalam air
mendidih, sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform dan
eter.
c. pH 4-10
d. Identifikasi
A : Jika dipanaskan, meleleh, menggembung, kemudian terbakar, terjadi bau
gula terbakar, sisa arang menggunduk
B: Pada 5 ml larutan jenuh tambahkan 5 ml larutan natrium hidroksida encer
P, panaskan  Terjadi warna kuning kemudian merah kecoklatan. Dinginkan
lalu tambahkan beberapa tetes larutan kalium tembaga (II) tatrat P, Terbentuk
endapan tembaga (I) oksida.

1.2.3 CMC

a. Pemerian
Serbuk atau butiran,putih atau putih kuning gading, tidak berbau atau hamper
tidak berbau, higriskopik
b. Kelarutan
Mudah mendispersi dalam air, membentuk suspense koloidal, tidak larut
dalam etanol(95%) P, dalam eter P dan dalam pelarut organic lain.

7
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

1.1 Waktu dan Tempat Praktikum


Berikut waktu dan tempat praktikum dilaksanakan:
Hari, tanggal : Senin, 12 September 2022
Waktu : 13.00 – 15.40 WIB
Tempat praktikum : Laboratorium Kimia Farmasi yang terletak di Kampus
Farmasi Poltekkes Jakarta II di Jl. Percetakan Negara No.23,
RT.23/RW.7, Johar Baru, Kec. Johar Baru, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10560

1.2 Tujuan Praktikum


Setelah melakukan percobaan ini, praktikan diharapkan:
a) Memahami konsep golongan karbohidrat
b) Memahami dan dapat melakukan identifikasi golongan karbohidrat secara kualitatif

1.3 Alat dan Bahan


Berikut alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum:
a) Alat :
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Botol semprot
4. Spatula logam
5. Lampu spiritus
6. Kapas basah

b) Bahan :
1. Sampel (Glukosa, laktosa, CMC)
2. Reagen
3. Aquadest

3.4 Hasil Pengamatan


Berikut adalah hasil pengamatan yang didapatkan dalam praktikum:
Pengujian Glukosa Laktosa CMC
ORGANOLEPTIK
Bentuk Padat, hablur Serbuk Serbuk
Bau Putih Putih Putih
Warna Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau
Rasa Manis Sedikit manis Tidak berasa
KELARUTAN
Air Larut Larut sebagian Tidak larut
Asam (HCl) Larut Larut Tidak larut

8
Basa (NaOH) Larut Larut Larut sebagian
Pelarut organic
(Etanol) Tidak larut Tidak larut Tidak larut
FLUOROSENSI
234 :Berpendar 234 :Tidak Berpendar 234 :Berpendar
Padat
366: Berpendar 366: Tidak Berpendar 366: Berpendar
234 :Tidak
234 : Tidak Berpendar 234 :Berpendar
Air Berpendar
366: Tidak Berpendar 366: Berpendar 366: Berpendar
234 : Berpendar 234 :Tidak Berpendar 234 :Berpendar
Asam
366: Berpendar 366: Tidak Berpendar 366: Berpendar
234 : Tidak 234 :Tidak
234 : Tidak berpendar
Berpendar Berpendar
Basa
366: Tidak
366: Tidak berpendar 366: Tidak Berpendar
Berpendar
 Mendidih   Mendidih   Serbuk gosong
Kuning kecoklatan Kecoklatan  Hitam
PYROLISA  Warna api tak  Warna api tak  Warna api tak
berbah berubah berubah
 Bau karamel  Bau karamel  Bau gosong
REAKSI WARNA
Larutan bening
1. H2SO4 p Larutan bening Larutan keruh
kekuningan
Keruh Larutan keruh
2. HCk p Jernih
Endapan putih Endapan putih
Jernih
Bening
3. HNO3 P Kuning jernih Endapan putilarutan
Endapan putih
bening
Lapisan atas: Kuning
Larutan bening bening
4. King Larutan bening
kekuningan Lapisan bawah:
Endapan gel putih
5. Molisch - - -
Larutan biru muda, Larutan biru muda
6. Barfoed Biru muda gel
bening terang
Coklat
7. Fehling Coklat Biru muda gel
Membentuk endapan
Biru muda Hijau toska
8. Luff Biru muda gel
bening bening
IDENTIFIKASI KHUSUS
Larutam hitam
Larutan keruh
Larutan hutam Cermin perak
1. AG Amoniakal Tak membentuk
Terdapat cermin perak terbentuknya agak
cermin perak
lama
2. Asam pikrat +
Kuning coklat muda Kuning coklat pekat Kuning menggumpal
NaOH water
Sedikit bau karet Berbau khas Tidak berbau
bath
Hitam kecoklatan Hitam kecoklatan Hitam pekat
3. KI + I2
Bau khas Bau betadine Menggumpal

9
4. Naoh
Larutan coklat Larutan kuning Larutan bening
waterbath
Larut, being Larutan bening Bening
5. Air  Kocok
Tidak menggumpal Agak menggumpal menggumpal
REAKSI OSAZON - - -

3.5 Pembahasan
Berdasarkan data pada tabel, pengamatan organoleptis pada karbohidrat kedua
sampel (Glukosa & Laktosa ) menunjukan bentuk,rasa, dan warna yang agak berbeda,
glukosa berbentuk serbuk kasar berasa manis dan berwarna putih kekuningan. Laktosa
berbentuk serbuk halus berasa agak manis, berwarna putih dan CMC berwarna serbuk
putih tidak berbau dan tidak berasa .
Pengamatan kelarutan kedua sampel menggunakan pereaksi air, HCl, NaOH,
Metanol. Diperoleh hasil, Glukosa, Laktosa, larut dalam air, HCl, dan NaOH, dan CMC
tidak larut dalam air, HCl tidak larut NaOH larut sebagian sedangkan dalam metanol
ketiganya sukar larut.
Pada Pengamatan fluorensi glukosa sampel bentuk padat 254/366 berpendar air
254/366 tidak berpendar, asam 254/366 tidak berpendar dan basa 254/366 berpendar
untuk laktosa sampel padat 254/366 tidak berpendar, air 254/366 berpendar, basa
254/366 tidak berpendar. untuk cmc sampel padat 254/366 berpendar, air 254 tidak
berpendar 366 berpendar, asam 254/366 tidak berpendar, basa 254/366 berpendar.
Pada pengamatan Laktosa reaksi warna pada reaksi H2SO4 P glukosa Lar. Bening
agak kekuningan, Laktosa Lar. Bening, CMC larutan keruh, pada reaksi HCl P pada
glukosa berwana jernih, laktosa Lar keruh endapan putih, CMC Lar. Keruh endapan
putih, pada reaksi HNO3 P glukosa kuning jernih, laktosa Lar. Jernih endapan putih,
CMC Lar. Jernih endapan putih, pada reaksi King glukosa Lar. Agak kekuningan bening,
laktosa Lar. Bening, CMC lapisan atas kuning bening kuning bening Lar bawah endapan
gel putih, pada reaksi barfoed glukosa Lar. Biru muda bening, laktosa lar. Biru muda
bening, CMC biru muda gel, pada reaksi fehling glukosa coklat endapan, laktosa coklat,
CMC biru tua gel, pada reaksi Luff glukosa biru muda bening, laktosa hijau tosca bening,
CMC biru muda gel
Pada Identifikasi Khusus dengan ag.monikal glukosa menunjukan cermin perak
dengan waktu 17 detik sedangkan laktosa cermin perak dengan waktu 16 detik, CMC Lar.
Keruh menggumpal tidak terdapat cermin perak, dengan As.pikrat + NaOH lalu di
panaskan dengan waterbath menunjukan glukosa berwarna coklat tua sedangkan latosa
coklat muda, CMC kuning menggumpal tidak berbau dengan KI + I2 ketiga sampel
berwarna orange pekat, hitam pekat menggumpal dengan NaOH lalu diapanaskan
dengan waterbath kedua sampel menunjukan warna coklat muda, lalu dikocok dengan air
ketiga sampel larut.

10
BAB IV
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Karbohidrat merupakan makromolekul yang penting bagi mahluk hidup . Energi
yang dihasilkan dari metabolisme selular karbohidrat tersebut akan digunakan untuk
metabolisme biomolekul lainnya seperti protein , lemak dan asam nukleat .
Identifikasi golongan karbohidrat terbagi menjadi reaksi umum dan reaksi khusus.
Perlu diperhatikan bahwa dasar utama analisa kualitatif adalah bahwa zat bisa
diidentifikasi dengan tepat jika berada dalam kondisi yang murni. Jika keadaan
sampel/zat uji tidak murni atau tercemar maka besar kemungkinan hasil uji tidak keluar
sebagaimana harusnya.

1.2 Daftar Pustaka


 Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen KesehatanRepublik
Indonesia : Jakarta.
 Gandjar, G. I.,Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka
Pelajar :Yogyakarta.
 Nanda Puspita, DKK. 2010. Pedoman Praktikum Kimia Farmasi. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta.
 Hidayat, Nur Ade, DKK. 2020. Uji Kualitatif Karbohidrat. UIN : Jakarta.

11
LAMPIRAN
Pengujian Glukosa Laktosa CMC
ORGANOLEPTIK

 Bentuk
 Bau
 Warna
 Rasa

KELARUTAN

 Air
 Asam (HCl)
 Basa
(NaOH)
 Pelarut
organic
(Etanol)

FLUOROSENSI

366
254

 Padat
 Air
 Asam
 Basa

12
PYROLISA

REAKSI WARNA

9. H2SO4 p

10. HCk p

11. HNO3 P

13
12. King

13. Barfoed

14. Fehling

14
15. Luff

IDENTIFIKASI KHUSUS

AG.
Amoniakal

Asam pikrat +
NaOH water
bath

15
KI + I2

16

Anda mungkin juga menyukai