Sampel minyak 0,5025 g ditentukan bilangan iodnya menggunakan pelarut I-Cl, memerlukan

23,10 ml larutan Natrium tiosulfat 0,1 N untuk titrasi blanko dan 9,15 ml untuk titrasi sampel.
Hitunglah besarnya bilangan iod dalam sampel tersebut dan tuliskan reaksinya ! *
bilangan iod= ((volume blangko-volume sampel): bobot) x N thiosulfat x 12,691
bilangan iod= ((23,10 ml-9,15 ml): 0,5025 g) x 0,01 x 12,691
bilangan iod= (19,95:0,5025) x 0,01 x 12,691
bilangan iod= 27,761 x 0,01 x 12,691
bilangan iod= 0,2776 x 12, 691
bilangan iod = 3,52

reaksi
Br2 + R1 - CH = CH - R2 --> R1 -CHBr - CHBr - R2
Bromin yang tidak digunakan direduksi menjadi bromida oleh iodida
Br + 2I --> i2 + 2Br
Jumlah Iodin yang terbentuk di tentukan melalui titrasi dengan natrium sulfat
I2 + 2 S2O3 --> 2I + S4O6
Suatu trigliserida mengandung dua asam stearat dan satu asam palmitoleat. Apakah yang
dihasilkan jika direaksikan dengan ..... a.Larutan NaOH yang dipanaskan. b.Gas hidrogen
dengan katalis Ni pada suhu dan tekanan tinggi *
a. Gliserol + 2 Natrium stearat, natrium palmitoleat
b. 1,3-distearo-2-palmitin
Jika diketahui berat konstan cawan dan penutupnya sebelum digunakan sebanyak 3,65 g,
berat bahan segar yang digunakan dalam pengamatan sebanyak 3,10 g dan berat konstan
cawan berisi residu kering dan tutupnya 6,60 g. Hitunglah % kadar air sampel tersebut ! *
Kadar air= (bobot awal sampel-(bobot residu dan cawan-bobot cawan): bobot awal x 100%
kadar air= (3,10 g-(6,60 g - 3,65)) : 3, 10 g x 100%
kadar air= (3,10 g - 2,65 g) : 3, 10 g x 100%
kadar air= 0,15 g : 3, 10 g x 100%
kadar air=4,84%
1. Uji molisch
untuk menganalisa ada atau tidaknya karbohidratímono, di, poli) dalam suatu sampel, uji molisch
dilakukan menggunakan reagen alpha naphtol
2. Uji seliwanof
untuk menganalisa keberadaan karbohidrat ketosa pada sampel, uji ini menggunakan reagen seliwanof
yang merupakan campuran hel dan resorcin
3. Uji benedict
adalah uji analisa kualitatif karbohidrat yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan gula pereduksi
dalam sampel, reagen yang digunakan adalah tembaga sulfat, akan mengahsilkan warna merah bata
apabila positif gula pereduksi
4. Uji fehling
adalah uji analisa kualitatif karbohidrat yang dilakukan untuk menganalisis keberadaan aldehida dalam
suatu sampel
5. Uji barfoed
adalah uji analisa kualitatif karbohidrat yang dilakukan untuk membedakan antara monosakarida dan
disakarida. uji barfoed menggunakan reagen buffer asetat 1%
6. Uji jod
adalah uji analisa kualitatif karbohidrat yang dilakukan untuk menganalisa keberadaan polisakarida
dalam suatu sampel. reagen yang digunakan adalah larutan jodium. akan menghasilkan warna biru-ungu
dengan pati atau amilum
7. Uji asam musat
adalah uji analisa kualitatif karbohidrat yang dilakukan untuk menganalisa keberadaan glukosa dan
galaktosa
8. Uji Osazon
adalah uji analisa kualitatif karbohidrat yang dilakukan untuk menentukan karbohidrat berdasarkan
bentuk kristal spesifik masing masing karbohidrat. pada pengujian di tambahkan fenil hidrazin dan
natrium sulfat supaya terbentuk senyawa futural.
9. Uji Tollens
adalah uji analisa kualitatif karbohidrat yang dilakukan untuk menganalisis keberadaan pentosa dalam
sampel. menggunakan reacen perak nitrat. hasil positif menghasilkan cermin perak pada dinding tabung
reaksi
10. Uji bial
adalah uji analisa kualitatif karbohidrat yang dilakukan untuk menganalisa keberadaan pentosa dalm
sampel
Tuliskan prinsip penetapan kadar protein dengan metode Kjeldahl ! *
penetapan kadar protein metode kjeldahl dilakukan dengan 3 tahap. tahap pertama yaitu destruksi,
yaitu dengan mencampurkan sampel dengan asam sulfat pekat, katalis(merkuri oksida, selenium oksida)
untuk mempercepat destruksi, kemudian campuran dipanaskan. selanjutnya tahap penetralan dan
destilasi. penetralan dilakukan dengan menambhakan naoh ke dalam campuran. setelahnya campuran
di destilasi yang destilatnva di tampungpada penampung yang berisi asam borat(untuk menangkap air).
kemudian tahap terakhir titrasi. destilat di titrasi dengan larutan hcl. seletah itu kadar protein tentukan
dengan perhitungan.