Anda di halaman 1dari 11

Bonivasius Tegar Cahyo Laksono

13716036

PR #2
Proses Pengerjaan Material Logam

Soal

1. Jelaskan mekanisme/proses kerja komponen mobil dan bahan bakar menjadi penggerak roda
2. Jelaskan cara kerja peralatan pabrik berikut
A. Rotating Equipment
 Turbin Gas
 Kompresor
 Pompa Centrifugal
B. Static Equipment
 Kolom
 Tangki
 Vesel
 Heat Exchange

Jawab
1. Mekanisme motor ruang bakar dalam adalah mengubah energi panas menjadi energi mekanik/
gerak. Panas dihasilkan dari proses pembakaran di dalam silinder, dimana udara dan bahan
bakar dicampurkan supaya membentuk campuran homogen lalu dengan adanya panas maka
campuran tersebut akan terbakar. Akibat dari proses pembakaran dalam silinder, maka panas
akan meningkat dan menghasilkan tekanan tinggi untuk menggerakkan piston yang terhubung
pada poros engkol dan kemudian diteruskan ke roda penggerak. Proses hisap dan buang
campuran bahan bakar diperlukan supaya terjadi pembakaran yang berkesinambungan untuk
menghasilkan tenaga gerak selama yang dibutuhkan. Demikian adalah penjelasan sederhana
tentang mekanisme motor ruang bakar dalam. Titik posisi tertinggi piston dalam silinder
disebut Titik Mati Atas (TMA) dalam bahasa Inggris disebut dengan Top Dead Center (TDC)
dan titik posisi terendah piston dalam silinder disebut dengan Titik Mati Bawah (TMB),
bahasa Inggrisnya disebut Bottom Dead Center (BDC). Jarak antara TMA dan TMB disebut
sebagai langkah (stroke) piston.

Untuk menghasilkan energi, motor melakukan proses kerja dalam setiap langkah piston dan
kemudian berapa langkah yang diperlukan untuk menghasilkan energi menjadi tipe motor
ruang bakar dalam, yaitu motor 2 langkah (2 stroke/ tak) dan motor 4 langkah (4 stroke/ tak).

Pada motor 2 langkah prosesnya adalah:


1. Pengisian silinder dilanjutkan dengan kompresi
2. Pembakaran dilanjutkan dengan pembuangan dan pembilasan

Britannica.com

Pada motor 4 langkah adalah:


1. Langkah Isap; awal langkah saat terjadi penghisapan campuran bahan bakar dan udara
2. Langkah Kompresi; piston bergerak dari TMB ke TMA untuk menekan campuran bahan
bakar supaya menjadi partikel lebih kecil.
3. Langkah Kerja; piston bergerak turun kembali seiring terjadinya pembakaran melalui
percikan api oleh busi pada mesin Otto dan melalui pemampatan bertekanan tinggi sehingga
campuran bahan bakar terbakar pada mesin Diesel.
4. Langkah Buang; sisa pembakaran dibuang ke udara bebas melalu katup buang yang
disalurkan ke knalpot, sehingga motor siap melakukan proses kerja kembali.
driving-test-success.com

Sepeda motor dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun
demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada sepeda motor tidak bisa
melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan
tersebut. Misalnya, pada saat jalanan mendaki, sepeda motor membutuhkan momen puntir
(torsi) yang besar namun kecepatan atau laju sepeda motor yang dibutuhkan rendah. Pada saat
ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka penuh namun
putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju sepeda motor yang rendah.
Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi
tidak diperlukan torsi yang besar. Berdasarkan penjelasan di atas, sepeda motor harus
dilengkapi dengan suatu sistem yang mampu menjembatani antara output mesin (daya dan
torsi mesin) dengan tuntutan kondisi jalan. Sistem ini dinamakan dengan sistem pemindahan
tenaga. Prinsip kerja mesin dan pemindahan tenaga pada sepeda motor adalah sebagai berikut:

Ketika poros engkol (crankshaft) diputar oleh pedal kick starter atau dengan motor starter,
piston bergerak naik turun (TMA dan TMB). Pada saat piston bergerak ke bawah, terjadi
kevakuman di dalam silinder atau crankcase. Kevakuman tersebut selanjutnya menarik
(menghisap) campuran bahan bakar dan udara melalui karburator (bagi sistem bahan bakar
konvensional). Sedangkan bagi sistem bahan bakar tipe injeksi (tanpa karburator), proses
pencampuran terjadi dalam saluran masuk sebelum katup masuk setelah terjadi penyemprotan
bahan bakar oleh injektor.
Ketika piston bergerak ke atas (TMA) campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder
dikompresi. Kemudian campuran dinyalakan oleh busi dan terbakar dengan cepat
(peledakan). Gas hasil pembakaran tersebut melakukan expansi (pengembangan) dan
mendorong piston ke bawah (TMB). Tenaga ini diteruskan melalui connecting rod
(batang piston), lalu memutar crankshaft. menekan piston naik untuk mendorong gas hasil
pembakaran. Selanjutnya piston melakukan langkah yang sama. Gerak piston naik turun yang
berulang-ulang diubah menjadi gerak putar yang halus. Tenaga putar dari crankshaft ini akan
dipindahkan ke roda belakang melalui roda gigi reduksi, kopling, gear box
(transmisi), sprocket penggerak, rantai dan roda sprocket. Gigi reduksi berfungsi untuk
mengurangi putaran mesin agar terjadi penambahan tenaga.

Komponen Sistem Pemindah Tenaga


1. Kopling (Clutch)
Kopling berfungsi meneruskan dan memutuskan putaran dari poros engkol ke transmisi
(perseneling) ketika mulai atau pada saat mesin akan berhenti atau memindahkan gigi.
Umumnya kopling yang digunakan pada sepeda motor adalah adalah kopling tipe basah
dengan plat ganda, artinya kopling dan komponen kopling lainnya terendam dalam minyak
pelumas dan terdiri atas beberapa plat kopling. Tipe kopling yang digunakan pada sepeda
motor menurut cara kerjanya ada dua jenis yaitu kopling mekanis dan kopling otomatis. Cara
melayani kedua jenis kopling ini sewaktu membebaskan (memutuskan) putaran poros engkol
sangat berbeda.

Kopling mekanis adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handel kopling, dimana
pembebasan dilakukan dengan cara menarik handel kopling pada batang kemudi. Kedudukan
kopling ada yang terdapat pada crankshaft (poros engkol/kruk as) (misalnya: Honda S90Z,
Vespa, Bajaj dan lain-lain) dan ada yang berkedudukan pada as primer (input/main shaft)
(misalnya: Honda CB 100 dan CB 125, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki). Sistem kopling
mekanis terdiri atas bagian-bagian berikut yaitu a) mekanisme handel terdiri atas: handel, tali
kopling (kabel kopling), tuas (batang) dan pen pendorong. b) mekanisme kopling terdiri atas
(gambar 7.2): gigi primer kopling (driven gear), rumah (clutch housing), plat gesek (friction
plate) plat kopling (plain plate), per (coil spring), pengikat (baut), kopling tengah (centre
clutch), plat tutup atau plat penekan (pressure plate), klep penjamin dan batang
penekan/pembebas (release rod).
Rumah kopling (clutch housing) ditempatkan pada poros utama (main shaft) yaitu poros yang
menggerakkan semua roda gigi transmisi. Tetapi rumah kopling ini bebas terhadap poros
utama, artinya bila rumah kopling berputar poros utama tidak ikut berputar. Pada bagian luar
rumah kopling terdapat roda gigi (diven gear) yang berhubungan dengan roda gigi pada
poros engkol sehingga bila poros engkol berputar maka rumah kopling juga ikut berputar.
Agar putaran rumah kopling dapat sampai pada poros utama maka pada poros utama dipasang
hub kopling (clutch sleeve hub). Untuk menyatukan rumah kopling deng hub
kopling digunakan dua tipe pelat, yaitu pelat tekan (clutch driven plate/plain plate) dan pelat
gesek (clutch drive plate/friction plate). Pelat gesek dapat bebas bergerak terhadap hub
kopling, tetapi tidak bebas terhadap rumah kopling. Sedangkan pelat tekan dapat bebas
bergerak terhadap rumah kopling, tetapi tidak bebas pada hub kopling.

Cara kerja kopling mekanis adalah sebagai berikut:


Bila handel kopling pada batang kemudi bebas (tidak ditarik) maka pelat tekan dan pelat
gesek dijepit oleh piring penekan (clutch pressure plate) dengan bantuan pegas kopling
sehingga tenaga putar dari poros engkol sampai pada roda belakang. Sedangkan bila handel
kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akan menarik alat pembebas kopling.
Alat pembebas kopling ini akan menekan batang tekan (pushrod) atau release rod yang
ditempatkan di dalam poros utama. Pushrod akan mendorong piring penekan ke arah
berlawanan dengan arah gaya pegas kopling. Akibatnya pelat gesek dan pelat tekan
akan saling merenggang dan putaran rumah kopling tidak diteruskan pada poros utama, atau
hanya memutarkan rumah kopling dan pelat geseknya saja.
Ilustrasi aliran tenaga (putaran) dari mesin ke transmisi adalah seperti terlihat pada gambar
7.3, 7.4 dan 7.5 berikut ini. Gambar 7.3 mengilustrasikan saat handel kopling ditekan
sehingga kopling saat ini tidak meneruskan putaran dari mesin ke transmisi. Pada gambar 7.4
mengilustrasikan saat handel kopling mulai dilepas sehingga saat ini plat–plat pada kopling
mulai berhubungan antara satu dengan yang lainnya sehingga putaran dari mesin (chranshaft)
mulai diteruskan ke transmisi. Sedangkan pada gambar 7.5 mengilustrasikan saat handel
kopling dilepas penuh sehingga putaran dari mesin diteruskan dengan sempurna ke transmisi
karena antara plat kopling dan plat gesek pada kopling sudah saling berhubungan.

2. Rotating Equipment
 Turbin Gas
Prinsip kerja dari turbin gas tidak jauh berbeda dengan turbin-turbin yang lain. Putaran
dari rotor turbin, diakibatkan oleh adanya gas bertekanan yang melewati sudu-sudu
turbin. Gas dengan tekanan tinggi didapatkan dari pembakaran bahan bakar dengan
udara, sesaat sebelum masuk turbin. Ekspansi udara hasil proses pembakaran inilah
yang digunakan untuk menggerakkan sudu-sudu turbin.
Turbin gas menggunakan udara atmosfer sebagai media kerjanya. Udara masuk melalui
sisi inlet akibat terhisap oleh kompresor. Kompresor ini berfungsi untuk memampatkan
udara hingga mencapai tekanan tertentu. Biasanya, tekanan di akhir sudu kompresor
mencapai 30 kali tekanan inlet kompresor. Pada sisi akhir kompresor udara bertekanan
akan melewati difuser. Difuser ini berfungsi untuk mendukung kompresor
meningkatkan tekanan udara.

Area Pembakaran Turbin Gas

(Udara bertekanan mengalir dari kanan ke kiri)Proses selanjutnya adalah masuknya


udara bertekanan yang keluar dari kompresor untuk menuju area pembakaran (biasa
disebut combustion chamber). Di area ini, dilakukan injeksi bahan bakar diikuti dengan
proses pembakaran bahan bakar tersebut di dalam udara. Pembakaran ini
mengakibatkan terjadinya ekspansi dari udara sehingga volume udara hasil pembakaran
meningkat, dan tentu saja temperaturnya yang juga meningkat..
Udara hasil pembakaran selanjutnya masuk ke sisi turbin. Turbin gas terdiri atas
beberapa stage sudu. Stage pertama yang dilewati oleh udara pembakaran disebut
sisi high pressure stage (tekanan tinggi), sedangkan sudu yang paling akhir disebut
dengan sisi low pressure stage (tekanan rendah). Sudut-sudut dari tiap stage turbin uap
berfungsi sebagai nozzle, yang akan mengubah energi panas yang terkandung di dalam
udara hasil pembakaran untuk menjadi energi gerak.

 Kompresor
Prinsip kerja kompresor dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika torak pompa ditarik keatas,
tekanan di bawah silinder akan turun sampai di bawah tekanan atmosfer sehingga udara
akan masuk melalui celah katup hisap yang kendur. Katup terbuat dari kulit lentur, dapat
mengencang dan mengendur dan dipasang pada torak. Setelah udara masuk pompa
kemudian torak turun kebawah dan menekan udara, sehingga volumenya menjadi kecil.

Tekanan menjadi naik terus sampai melebihi tekanan di dalam ban, sehingga udara
mampat dapat masuk ban melalui katup (pentil). Karena diisi udara mampat terus-
menerus, tekanan di dalam ban menjadi naik. Proses pemampatan terjadi karena
perubahan volume pada udara yaitu menjadi lebih kecil dari kondisi awal.

 Pompa Centrifugal
Pompa Centrifugal adalah suatu pompa yang memindahkan cairan dengan memanfaatkan
gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran impeler. Pompa sentrifugal mengubah
enegi kecepatan menjadi energi tekanan. Ada juga yang menyebutnya sebagai mesin
kecepatan karena semakin cepat putaran pompanya maka akan semakin tinggi tekanan
(head) dihasilkan.
Ketika sebuah objek benda diputar dalam gerak melingkar, benda tersebut akan
cenderung terlempar keluar dari pusat lingkaran. Satu cara untuk menambah energi
kepada fluida cair adalah dengan memutar fluid atersebut dalam arah melingkar. Gaya
yang mengakibatkan sebuah objek terlempar keluar dalamgerak melingkar disebut gaya
sentrifugal.Bagian pompa yang memutar flluida cair disebut impeller. Fluida cair
mengalir meleluiinlet pompa dan masuk kedalam titik pusat impeller. Selanjutnya
impeller akan menggerakkan fluida tersebut dalam gerak melingkar, Fluida cair akan
didorong dari titik pusat menuju bagian terluar dari bibir impeller. Semakin cepat impeller
berputar, akan semakin cepat fluida cair bergerak. Impeller disusun dari rangkaian vanes
atau blade, yang berpungsi untuk mengarahkan aliran fluida).
Pompa sentrifugal bekerja berdasarkan prinsip gaya sentrifugal yaitu bahwa benda yang
bergerak secara melengkung akan mengalami gaya yang arahnya keluar dari titik pusat
lintasan yang melengkung tersebut. Besarnya gaya sentrifugal yang timbul tergantung
dari masa benda, kecepatan gerak benda, dan jari-jari lengkung lintasannya.

Static Equipment
 Kolom
Di dalam sebuah column, teradapat tray bertingkat. Tray ini nanti akan melewatkan gas,
namun tidak membiarkan gas tersebut kembali. Ketika minyak yang telah di panaskan
masuk ke dalam column, sebagian minyak yang titik didihnya rendah akan berubah
menjadi gas. Gas ini akan naik ke atas, melewati setiap tray, ketika melewati tray maka
sebagian dari gas akan turun suhunya karena bersentuhan dengan liquid yang suhunya
lebih rendah. Senyawa yang suhunya turun ini akan mengendap dan terpisah. Kemudian
sebagian gas yang suhunya masih tinggi, akan naik ke tray berikutnya, dan nada pula
yang terpisah. Begitu seterusnya sampai dengan yang paling tinggi ia akan memiliki
suhu tinggi, dan berangsur ke bawah suhunya semakin rendah sampai dengan yang
paling bawah. Perbedaan temperature setiap tray inilah yang nantinya memisahkan
senyawa tersebut, ia akan dialirakan dalam pipa yang berbeda. Yang pada akhirnya
dikelompokan menjadi beberapa jenis, dari sini proses akan masih terus berlanjut untuk
memurnikan senyawa crude oil yang telah di pisahkan oleh column.

 Tangki
Tangki bensin berfungsi untuk menyimpan persediaan bensin sebelum disalurkan ke
dalam sistem bahan bakar.
-dinding pemisah (separator) yg berfungsi sebagai pencegah goncangan bensin saat
kendaraan berhenti mendadak atau berjalan dijalan yg kasar
-pengukur isi bensin (fuel sender gauge) untuk mengetahui jumlah isi bensin di dlm
tangka

 Vesel
Pressure vessel sendiri adalah tempat yang digunakan untuk menyimpan fluida, baik itu
dalam kondisi yang bertekanan ataupun tidak bertekanan. Kalau diterjemahkan dari
bahasa buku, karangan eugene f. Megyesy, pressure vessel di artikan sebagai sebuah
wadah dari metal (baja) yang biasanya berbentuk cylindrikal atau sperical, yang dapat
manahan beban tertentu.

 Heat Exchange
Dalam Bahasa Indonesia heat exchanger memiliki arti harfiah alat penukar panas.
Pengertian ilmiah dari heat exchanger adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
mentransfer energi panas (entalpi) antara dua atau lebih fluida, antara permukaan padat
dengan fluida, atau antara partikel padat dengan fluida, pada temperatur yang berbeda
serta terjadi kontak termal. Lebih lanjut, heat exchanger dapat pula berfungsi sebagai alat
pembuang panas, alat sterilisasi, pesteurisasi, pemisahan campuran, distilisasi
(pemurnian, ekstraksi), pembentukan konsentrat, kristalisasi, atau juga untuk mengontrol
sebuah proses fluida.

Satu bagian terpenting dari heat exchanger adalah permukaan kontak panas. Pada
permukaan inilah terjadi perpindahan panas dari satu zat ke zat yang lain. Semakin luas
bidang kontak total yang dimiliki oleh heat exchanger tersebut, maka akan semakin tinggi
nilai efisiensi perpindahan panasnya. Pada kondisi tertentu, ada satu komponen tambahan
yang dapat digunakan untuk meningkatkan luas total bidang kontak perpindahan panas
ini. Komponen tersebut adalah sirip.

Anda mungkin juga menyukai