oleh :
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sudah tidak asing dengan produk
popok. Popok merupakan suatu produk yang dapat menyerap air dan digunakan pada
bayi, namun pernahkan kita berpikir bagaimana cara popok tersebut menyerap air
dalam jumlah yang besar dan tetap kering? Sebagian orang (termasuk saya dahulu)
mungkin berpikir bahwa kemampuan menyerap dari popok berasal dari kain popok itu
sendiri dan berhubungan dengan struktur yang dimiliki oleh popok tersebut, seperti
spons. Namun sebenarnya pada popok terdapat sejumlah kecil material tertentu yang
paling berperan dalam menyerap air, yang disebut sebagai material super absorbent.
1.2 TUJUAN
1. Menentukan daya serap dari material polimer super absorbent pada popok.
BAB II
TEORI DASAR
Polimer super absorbent merupakan polimer yang dapat menyerap dan mengikat air
dalam jumlah yang besar relatif terhadap massanya. Material super absorbent umumnya
digunakan pada aplikasi popok, sanitari, dan aplikasi lainnya. Kelebihan dari material super
absorbent yaitu kemampuannya untuk membentuk gel yang dapat menahan air pada tekanan
tertentu, sehingga popok dapat tetap kering saat menyerap air. SAPs menyerap air melalui
difusi dengan cara membentuk ikatan hidrogen yang menahan molekul air membentuk
hydrogel. Kemampuan meyerap dari SAPs dapat mencapai 500 kali beratnya pada air
distilasi, namun pada 0,9% larutan garam, daya serapnya hanya 50 kali beratnya.
Sumber : http://www.m2polymer.com/html/superabsorbent_polymers.html
http://wwwcourses.sens.buffalo.edu/ce435/Diapers/Diapers.html
SAPs dibuat dengan polimerisasi dari acrylic acid dengan sodium hydroxide dengan
keberadaan inisiator Na2S2O8 untuk membentuk polyacrilic acid sodium salt. SAPs umumnya
dibuat dengan 3 metode, yaitu gel polymerization, suspension polymerization, dan solution
polymerization.
BAB III
DATA PERCOBAAN
Siapkan air 100 mL pada gelas ukur, kemudian campur air dengan serbuk SAPs
sedikit demi sedikit
Lakukan proses pencampuran berulang kali hingga SAPs tidak lagi menyerap
air dan tidak terbentuk hydrogel, ukur volume air yang digunakan
Campurkan air garam pada hydrogel sedikit demi sedikit, hingga hydrogel
berubah menjadi liquid
Gambar 3.1 Massa Serbuk SAPs Gambar 3.2 Massa Hydrogel + Wadah
ANALISIS DATA
Pada percobaan kali ini, dilakukan pengukuran daya serap dari SAPs untuk air murni
dan air garam. Daya serap tersebut diukur dari volume air dan air garam yang diserap, yang
kemudian dibandingkan dengan berat dari SAPs. Dari data percobaan, diperoleh bahwa air
yang diserap oleh SAPs adalah sebanyak 387,2 mL atau sekitar 276 kali dari berat SAPs,
sedangkan volume air garam yang dapat diserap yaitu 350 mL atau 250 kali berat SAPs.
Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa daya serap dari SAPs tersebut masih kurang
dibandingkan dari data pada literatur, dimana disebutkan bahwa daya serapnya dapat
mencapai hingga 500 kali. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena kurang teliti dalam
menentukan volume air yang dicampur. Kemungkinan SAPs masih dapat menyerap air lagi,
namun praktikan berasumsi sebaliknya, dikarenakan sudah terdapat sisa air yang tidak
membentuk hydrogel sehingga dianggap jenuh. Selain itu dapat juga disebabkan oleh
perbedaan jenis polimer dari literatur dengan percobaan, dimana pada percobaan jenis
polimer tidak diketahui. Kemudian dapat juga disebabkan perbedaan jumlah gugus reaktif
yang terdapat pada rantai serta panjang rantainya, dimana akan mempengaruhi jumlah
molekul air yang dapat diikat oleh polimer. Kemudian dari data dapat dilihat bahwa hydrogel
berbentuk granule, yang menunjukkan adanya swelling atau perubahan volume dari SAPs.
Kemudian untuk air garam, dapat dilihat bahwa daya serapnya hingga 250 kali. Untuk
air garam tidak dapat dibandingkan dengan literatur karena konsentrasinya yang berbeda
yaitu pada literatur konsentrasi garam 0,9%. Untuk daya serap 50 kali. Namun seharusnya
dengan konsentrasi 3% maka jumlah air yang diserap lebih sedikit karena makin banyak
garam maka air akan lebih banyak berikatan dengan garam. Hal tersebut kemungkinan
disebabkan oleh kesalahan pada percobaan, dimana air garam yang dicampur terlalu banyak.
Pada saat mencampur air garam, sulit untuk memperkirakan kapan hydrogel sudah benar-
benar liquid, karena masih ada sedikit granule yang tidak bisa hilang. Selain itu dapat juga
dikarenakan perbedaan jenis polimer dan gugus reaktif.
BAB V
KESIMPULAN
1.1 KESIMPULAN
Daya serap dari SAPs dapat diukur dari persentase air yang diserap terhadap berat,
dimana diperoleh :
1.2 SARAN