Anda di halaman 1dari 9

Laporan Pengujian Material Polimer Super Absorbent pada Popok

MT 3132 Material Polimer

oleh :

Nama : Daniel Aditya Putra


NIM : 13712049
Tanggal : 4 Desember 2015

Program Studi Teknik Material


Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sudah tidak asing dengan produk
popok. Popok merupakan suatu produk yang dapat menyerap air dan digunakan pada
bayi, namun pernahkan kita berpikir bagaimana cara popok tersebut menyerap air
dalam jumlah yang besar dan tetap kering? Sebagian orang (termasuk saya dahulu)
mungkin berpikir bahwa kemampuan menyerap dari popok berasal dari kain popok itu
sendiri dan berhubungan dengan struktur yang dimiliki oleh popok tersebut, seperti
spons. Namun sebenarnya pada popok terdapat sejumlah kecil material tertentu yang
paling berperan dalam menyerap air, yang disebut sebagai material super absorbent.

Material polimer super absorbent (SAPs) merupakan polimer yang memiliki


kemampuan untuk menyerap dan mengikat air dalam jumlah yang besar relatif terhadap
massanya. Dalam aplikasinya, polimer super absorbant umumnya digunakan sebagai
penyerap air pada popok, hygiene products, dan aplikasi yang serupa. Material tersebut
memiliki peran yang sangat penting, dimana sebelum ditemukannya material super
absorbent, popok masih menggunakan selulosa atau produk fiber-based yang daya
serapnya jauh dibandingkan popok. Oleh karena itu, untuk dapat melihat seberapa besar
daya serap dari material SAPs tersebut, maka dilakukan pengujian pada material SAPs
yang terdapat pada popok.

1.2 TUJUAN

1. Menentukan daya serap dari material polimer super absorbent pada popok.
BAB II
TEORI DASAR

Polimer super absorbent merupakan polimer yang dapat menyerap dan mengikat air
dalam jumlah yang besar relatif terhadap massanya. Material super absorbent umumnya
digunakan pada aplikasi popok, sanitari, dan aplikasi lainnya. Kelebihan dari material super
absorbent yaitu kemampuannya untuk membentuk gel yang dapat menahan air pada tekanan
tertentu, sehingga popok dapat tetap kering saat menyerap air. SAPs menyerap air melalui
difusi dengan cara membentuk ikatan hidrogen yang menahan molekul air membentuk
hydrogel. Kemampuan meyerap dari SAPs dapat mencapai 500 kali beratnya pada air
distilasi, namun pada 0,9% larutan garam, daya serapnya hanya 50 kali beratnya.

Sumber : http://www.m2polymer.com/html/superabsorbent_polymers.html
http://wwwcourses.sens.buffalo.edu/ce435/Diapers/Diapers.html

Material yang digunakan pada SAPs umumnya yaitu kopolimer dari


poliacrylate/polyacrylamide. Dari gambar struktur polimer tersebut, dapat dilihat bahwa pada
polimer terdapat crosslink, dan terdapat beberapa gugus yang reaktif. Cara kerja dari SAPs
yaitu melalui mekanisme difusi, dimana partikel air akan masuk ke rantai dan berikatan
dengan gugus reaktif membentuk ikatan hidrogen. Ketika rantai mengikat air, maka polimer
akan mengembang oleh karena tekanan osmosis (konsentrasi ion di dalam rantai lebih tinggi),
namun tertahan oleh ikatan crosslink sehingga ikatannya tidak putus. SAPs umumnya
berbentuk butiran-butiran, dimana dibandingkan dengan selulosa yang hanya dapat menahan
12 gram air / gram fiber, SAPs dapat menahan air hingga 1000 g/ gram polimer.

SAPs dibuat dengan polimerisasi dari acrylic acid dengan sodium hydroxide dengan
keberadaan inisiator Na2S2O8 untuk membentuk polyacrilic acid sodium salt. SAPs umumnya
dibuat dengan 3 metode, yaitu gel polymerization, suspension polymerization, dan solution
polymerization.
BAB III
DATA PERCOBAAN

3.1. METODOLOGI PERCOBAAN

Alat : - Timbangan digital


- Gelas ukur 100 mL
- Wadah dan pengaduk
Bahan : - Serbuk polimer super absorbent dari popok
- Air
- Garam
Langkah percobaan :

Keluarkan serbuk SAPs dari popok, timbang beratnya

Siapkan air 100 mL pada gelas ukur, kemudian campur air dengan serbuk SAPs
sedikit demi sedikit

Lakukan proses pencampuran berulang kali hingga SAPs tidak lagi menyerap
air dan tidak terbentuk hydrogel, ukur volume air yang digunakan

SIapkan air garam dengan konsentrasi 3%

Campurkan air garam pada hydrogel sedikit demi sedikit, hingga hydrogel
berubah menjadi liquid

Ukur volume dari air garam yang digunakan


3.2.DATA PERCOBAAN

Dari percobaan diperoleh data sebagai berikut :


Massa SAPs : 1,4 gram
Volume air : 387,2 mL
Volume air garam : ±350 mL
Daya serap air : 276,6 kali
Daya serap air garam : 250 kali

Gambar 3.1 Massa Serbuk SAPs Gambar 3.2 Massa Hydrogel + Wadah

Gambar 3.3 Hydrogel Gambar 3.4 Hydrogel Setelah Dicampur Air


Garam
BAB IV

ANALISIS DATA

Pada percobaan kali ini, dilakukan pengukuran daya serap dari SAPs untuk air murni
dan air garam. Daya serap tersebut diukur dari volume air dan air garam yang diserap, yang
kemudian dibandingkan dengan berat dari SAPs. Dari data percobaan, diperoleh bahwa air
yang diserap oleh SAPs adalah sebanyak 387,2 mL atau sekitar 276 kali dari berat SAPs,
sedangkan volume air garam yang dapat diserap yaitu 350 mL atau 250 kali berat SAPs.

Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa daya serap dari SAPs tersebut masih kurang
dibandingkan dari data pada literatur, dimana disebutkan bahwa daya serapnya dapat
mencapai hingga 500 kali. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena kurang teliti dalam
menentukan volume air yang dicampur. Kemungkinan SAPs masih dapat menyerap air lagi,
namun praktikan berasumsi sebaliknya, dikarenakan sudah terdapat sisa air yang tidak
membentuk hydrogel sehingga dianggap jenuh. Selain itu dapat juga disebabkan oleh
perbedaan jenis polimer dari literatur dengan percobaan, dimana pada percobaan jenis
polimer tidak diketahui. Kemudian dapat juga disebabkan perbedaan jumlah gugus reaktif
yang terdapat pada rantai serta panjang rantainya, dimana akan mempengaruhi jumlah
molekul air yang dapat diikat oleh polimer. Kemudian dari data dapat dilihat bahwa hydrogel
berbentuk granule, yang menunjukkan adanya swelling atau perubahan volume dari SAPs.

Kemudian untuk air garam, dapat dilihat bahwa daya serapnya hingga 250 kali. Untuk
air garam tidak dapat dibandingkan dengan literatur karena konsentrasinya yang berbeda
yaitu pada literatur konsentrasi garam 0,9%. Untuk daya serap 50 kali. Namun seharusnya
dengan konsentrasi 3% maka jumlah air yang diserap lebih sedikit karena makin banyak
garam maka air akan lebih banyak berikatan dengan garam. Hal tersebut kemungkinan
disebabkan oleh kesalahan pada percobaan, dimana air garam yang dicampur terlalu banyak.
Pada saat mencampur air garam, sulit untuk memperkirakan kapan hydrogel sudah benar-
benar liquid, karena masih ada sedikit granule yang tidak bisa hilang. Selain itu dapat juga
dikarenakan perbedaan jenis polimer dan gugus reaktif.
BAB V

KESIMPULAN

1.1 KESIMPULAN

Daya serap dari SAPs dapat diukur dari persentase air yang diserap terhadap berat,
dimana diperoleh :

Massa SAPs : 1,4 gram


Volume air : 387,2 mL
Volume air garam : ±350 mL
Daya serap air : 276,6 kali
Daya serap air garam : 250 kali

1.2 SARAN

1. Sebaiknya dibandingkan antara merk popok satu dengan lainnya.


2. Sebaiknya lebih teliti dalam menentukan volume air dan air garam yang dicampur.
DAFTAR PUSTAKA

https://en.wikipedia.org/wiki/Superabsorbent_polymer, diakses pada Kamis, 2 Desember


2015.

http://wwwcourses.sens.buffalo.edu/ce435/Diapers/Diapers.html, diakses pada Kamis, 3


Desember 2015.

Anda mungkin juga menyukai