Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

VISKOSITAS CAIRAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

DISUSUN OLEH :

Nama : Imannur Ilmi Rais A

NIM : 13715030

Tanggal Praktikum : Rabu, 26/10/2016

Tanggal Pengumpulan : Rabu, 09/11/2016

Asisten Praktikum : Yoshua Donny R / 10513037

LABORATORIUM KIMIA FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2016
Percobaan K - 1

VISKOSITAS CAIRAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

I. Tujuan
1. Menentukan viskositas metanol dan toluena pada suhu ruangan, 35oC dan 40oC.
2. Menentukan massa jenis metanol dan toluena pada suhu ruangan, 35oC dan 40oC.
3. Menentukan E dan A dari metanol dan toluena.
4. Menentukan tetapan Van Der Waals dari metanol dan toluena.

II. Dasar Teori

Viskositas adalah ketahanan yang dilakukan suau lapisan fluida terhadap


lapisan lainnya. Setiap cairan memiliki viskositas yang berbeda-beda. Viskositas yang
berbeda-beda ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Tekanan, ketika tekanan naik maka viskositas juga naik


2. Temperatur, viskositas akan turun ketika suhu naik
3. Penambahan zat lain, ketika air diberi gula maka viskositas akan naik, ketika
minyak diberi air viskositas akan menurun
4. Berat molekul, ketika berat molekulnya tinggi maka viskositas akan tinggi
5. Adanya ikatan rangkap, viskositas naik
6. Adanya ikatan hydrogen, viskositas naik

Pengukuran viskositas bias dilakukan dengan berbagai macam pengujian,


salah satunya adalah metode Oswald. Metode Oswald ini menggunakan alat bernama
Viskometer Oswald, dengan alat tersebut kita selalu memperhatikan aliran suatu
cairan dari garis tertentu ke garis yang lain,
Viskometer Ostwald

maka viskositasnya dapat ditentukan dengan membandingkan hasil pengukuran waktu


(t), rapat massa (𝜌) cairan tersebut terhadap waktu (t0) dan rapat massa (𝜌0) cairan
pembanding yang diketahui viskositasnya pada suhu pengukuran. Dinyatakan sebagai
berikut η0

η 𝜌𝑡
=
η0 𝜌0 t0

Tiap molekul dalam cairan dianggap dalam keadaan setimbang, maka sebelum
suatu lapisan molekul menembus lapisan molekul lain dibutuh suatu energi tertentu
(E). Menurut hokum distribusi Boltzmann, jumlah molekul yang memiliki energy
yang diperlukan untuk mengalir dihubungkan dengan faktor eE/RT. Pengaruh suhu
terhadap viskositas dinyatakan dengan persamaan:

η = A eE/RT

Untuk cairan yang terasosiasi, Batschinski mengemukakan persamaan empiric


yang mengaitkan koefisien viskositas dengan volume jenis pada suhu yang sama
sebagai :

𝑐 η
η= v=b+ = b +cΦ
𝑣−𝑏 𝑐

b dan c adalah tetapan yang bergantung pada jenis zat cair dan v adalah
volume jenis dalam cm3/gram. Ditemukan bahwa tetapan b praktis dengan tetapan
Van der Waals cairan yang bersangkutan.
III. Data Pengamatan

T ruang (oC) : 24,5 ± 0,05 oC


Massa piknometer kosong metanol : 20,33 gram
Massa piknometer kosong toluena : 29,80 gram
Massa piknometer metanol + air : 46,50 gram
Massa piknometer toluena + air : 63,56 gram

ZAT T (oC) t (s)


t1 (s) t2 (s) t3 (s) t rata rata(s)
24,5 6,81 7,02 6,96 6,93
Air 35 618 6,20 5,90 6,09
40 5,56 5,71 5,64 5,63
24,5 5,28 5,35 5,47 5,37
Toluena 35 5,10 5,30 5,05 5,15
40 5,08 5,10 5,15 5,11
24,5 5,62 5,68 5,64 5,61
Metanol 35 5,49 5,53 5,55 5,52
40 5,48 5,30 5,35 5,38

Zat T (oC) Massa pikno (gram)

24,5 41,23

Metanol 35 40,58

40 40,43

24,5 58,16

Toluena 35 57,99

40 57,53
IV. Pengolahan Data

a. Penentuan Volume Piknometer

Rumus umum :

Wpikno+air− Wpikno kosong


Vpiknometer = 𝜌𝑎𝑖𝑟

46,50 gr − 20,33 gr
Vpiknometer = = 26,25 𝑚𝐿
0,9970480 𝑔𝑟/𝑚𝐿

ρair = 0,9970480 gram/mL

Piknometer Wpikno+air Wpikno kosong Volume Piknometer


(gram) (gram) (mL)
1 46,50 20,33 26,25
2 63,56 29,80 33,86

b. Penentuan 𝜌 Zat

Rumus umum :
Wpikno+zat− Wpikno kosong
𝜌zat =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟

41,23 gr − 20,33 gr 𝑔𝑟
𝜌zat = = 0,79619047
26,25 𝑚𝐿 𝑚𝐿

Massa pikno + Zat ρ


Zat T (oC) (gr/mL)
(gram)

24,5 41,23 0,7961905

Metanol 35 40,58 0,7714285

40 40,43 0,7657143

24,5 58,16 0,8375665

Toluena 35 57,99 0,8325458

40 57,53 0,8189604
c. Penentuan η zat

Rumus umum :

t zat × 𝜌 𝑧𝑎𝑡
ηzat = × ηair
t air × 𝜌 𝑎𝑖𝑟

5,61 × 0,7961905
ηzat = × 1,02 𝑥 10−3 = 0,0006594 N s/m2
6,93 × 0,9970480

Zat Temperatur (oC) tAVG zat (s) 𝜌 𝑧𝑎𝑡 (gr/mL) ηzat (N s/m2 )
24,5 5,61 0,7961905 0,0006594
Metanol 35 5,52 0,7714285 0,0005627
40 5,38 0,7657143 0,0004801
24,5 5,37 0,8375665 0,0006634
Toluena 35 5,15 0,8325458 0,0005666
40 5,11 0,8189604 0,0004869

d. Penentuan E dan A
Ln η=

y= mx + c
ln A= c E/R=m

ln η
Larutan T (oC) T (K) 1/T (K-1) ηzat (N s/m2 )
(N s/m2 )
24,5 297,5 0,003361 0,0006594 -7,3242
Metanol 35 308 0,003247 0,0005627 -7,4828
40 313 0,003195 0,0004801 -7,6415
24,5 297,5 0,003361 0,0006634 -7,3181
Toluena 35 308 0,003247 0,0005666 -7,4759
40 313 0,003195 0,0004869 -7,6275
24,5 297,5 0,003361 0,0008900 -1,1656
Air 35 308 0,003247 0,0007191 -3,2984
40 313 0,003195 0,0006527 -4,2666
Grafik ln η terhadap 1/T Metanol

-7.25
0.00315 0.0032 0.00325 0.0033 0.00335 0.0034
-7.3
-7.35
-7.4
-7.45
ln η

Metanol
-7.5
Linear (Metanol)
-7.55
-7.6 y = 1826.4x - 13.451
-7.65 R² = 0.9555
-7.7
1 / T (K-1 )

Grafik ln η terhadap 1/T Toluena

-7.25
0.00315 0.0032 0.00325 0.0033 0.00335 0.0034
-7.3 Toluena
-7.35
-7.4
Linear (Toluena
ln η

-7.45 )
-7.5
-7.55 y = 1785.5x - 13.308
-7.6 R² = 0.9602

-7.65
1 / T (K-1 )
Grafik ln η terhadap 1/T Air

0
0.00315 0.0032 0.00325 0.0033 0.00335 0.0034
-1 y = 18685x - 63.968
R² = 1
-2
η

Air
ln

-3
Linear (Air)
-4

-5
1 / T (K-1 )

y= mx + c
y = 1826,4x - 13,451
ln A= c E/R=m
A = 1,4398 x 10-6
E = mR = 15184,6896 Joule
Zat E (Joule/mol) A
Metanol 15184,689 1,4398 x 10-6
Toluena 14844,647 1,6611 x 10-6
Air 155347,090 1,6559 x 10 -28

e. Menentukan ketetapan Van der Waals

Zat T(⁰C) ρ (g/ml) 1⁄ρ (ml/g) ɳ (Pa.s) 1⁄ɳ(1/Pa.s)


24,5 0,7961905 1,25598 0,0006594 1516,53
Metanol 35 0,7714285 1,29626 0.0005627 1777,15
40 0,7657143 1,30597 0,0004801 2082,90
24,5 0,8375665 1,19394 0,0006634 1507,39
Toluena 35 0,8325458 1,20113 0,0005666 1764,91
40 0,8189604 1,22106 0,0004869 2053,81

y= mx + b  Tetapan Van der Waals


Grafik 1/ρ terhadap 1/η metanol
1.32
1.31 Grafik 1/ρ terhadap 1/η
metanol
1.3
Linear (Grafik 1/ρ
1/ρ (ml/g)

1.29 terhadap 1/η metanol)


1.28
1.27
y = 9E-05x + 1.1308
1.26 R² = 0.8587
1.25
0 500 1000 1500 2000 2500
1/η (1/Pa.s)

Grafik 1/ρ terhadap 1/η Toluena


1.225
1.22
1.215 Grafik 1/ρ terhadap 1/η
Toluena
Axis Title

1.21
Linear (Grafik 1/ρ
1.205 terhadap 1/η Toluena)
1.2
1.195
y = 5E-05x + 1.1166
1.19 R² = 0.9473
0 500 1000 1500 2000 2500
Axis Title

Zat Harga b
Metanol 1,1308
Toluena 1,1166
V. Pembahasan
VI. Kesimpulan
 Melalui percobaan K-1 ini didapat hubungan viskositas dengan suhu suatu
cairan. Yaitu ketika suhu cairan naik maka viskositas akan menurun akibat
gerakan molekul cairan bergerak lebih cepat.
 Nilai viskositas yang didapat
Metanol = 24,5oC : 0,0006594 N s/m2
35oC : 0,0005627 N s/m2
40oC : 0,0004801 N s/m2
Toluena = 24,5oC : 0,0006634 N s/m2
35 oC : 0,0005666 N s/m2
40 oC : 0,0004869 N s/m2
 Nilai E dan A
Metanol ( E = 15184,689dan A = 1,4398 x 10-6)

Toluena ( E = 14844,647dan A = 1,6611 x 10-6)

 Nilai Tetapan Van der Waals


Metanol : 1,1308
Toluena : 1,1166

VII. Daftar Pustaka


Atkins, PW., “Physical Chemistry”, 8th ed, Oxford University Press, hal. 682-684.
J. M. Wilson et al, “Experimental in Physical Chemistry”, ed. 2, 1968, hal. 8-9.
Peter Atkins dan Julio de Paula. 2006. Atkins’ Physical Chemistry. New York: W. H.
Freeman and Company. Halaman 38
R. Lide, David. 2004. CRC Handbook of Chemistry and Physics. New York: CRC
Press. Halaman 986
S. Glasstone, “texbook of physical chemistry”, ed. 2, 1946, hal. 496-500
VIII. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai