Anda di halaman 1dari 13

Komponen Utama Turbin Uap

Secara umum komponen-komponen utama pada turbin uap adalah sebagai berikut :

 Nozel, sebagai media ekspansi uap untuk merubah energi potensial menjadi energi kinetik.
 Sudu, alat yang menerima gaya dari energi kinetik uap melalui nozel.
 Cakram, tempat sudu-sudu dipasang secara radial pada poros.
 Poros, sebagai komponen utama tempat cakram diletakkan/ dipasangkan.
 Bantalan, bagian yang berfungsi untuk menyokong kedua ujung poros serta menerima
pembebanan.
 Kopling, sebagai penghubung antara mekanisme turbin dengan mekanisme yang digerakkan.

1. Casing
Casing turbin merupakan cover turbin yang benfungsi membungkus sudusudu turbin
sekaligus tempat dudukan pemasangan bagian sudu diam (static, blade carrier turbin),
labyrinth, governing valve, dan pipa pipa pancar.

2. Rotor

Adalah bagian turbin yang berputar yang terdiri dari poros, sudu turbin
atau deretan sudu turbin yaitu Stationary Blade dan Moving Blade. Untuk
turbin bertekanan tinggi atau berukuran besar, khususnya untuk turbin
jenis reaksi maka motor ini perlu di Balance untuk mengimbangi gaya
reaksi yang timbul secara aksial terhadap poros.

3. Shaft Seals
Shaft seals merupakan salah satu bagian turbin yang terletak antara poros
dengan casing yang berfungsi untuk mencegah uap air keluar dari dalam
turbin melewati sela-sela antara poros dengan casing akibat perbedaan
tekanan serta untuk mencegah udara agar tidak masuk kedalam turbin
selama turbin beroperasi.

4. Turbine bearings

Bearing/bantalan pada turbin uap memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Menahan agar komponen rotor diam.

b. Menahan berat dari rotor.

c. Menahan berbagai gaya tidak stabil dari uap air terhadap sudu turbin.
d. Menahan ketidakseimbangan karena kerusakan sudu.

e. Menahan gaya aksial pada beban listrik yang bervariasi.

Jenis-jenis bearing

a) Bearing Pendestal
Merupakan salah satu komponen turbin yang berfungsi
sebagai bantalan untuk menumpu poros rotor.

Tabel 2.1 Batas Suhu Bearing

Metal Metal
Temperature Temperature Oil
T Spring Load Embedded Temperature at
Arrangemen Arrangemen oil return line
t t
F/C F/C F/C

Maksimu
176/ 80.0 220/104.0 180/82.0
m
Operating
Alarm 185/ 85.0 230/ 110.0 185 / 85.0

Shutdown 203/ 95.0 240/ 116.0 195/ 90.5

b) Journal Bearing

Adalah bagian turbin yang berfungsi untuk menahan gaya


radial atau gaya tegak lurus rotor.
c) Thrust Bearing

Adalah bagian turbin yang berfungsi untuk menahan atau


menerima gaya aksial atau gaya sejajar terhadap poros yang
merupakan gerakan maju mundurnya poros rotor.
Dibutuhkan sebuah sistem pelumasan menggunakan oli, yang
secara terus menerus disirkulasi dan didinginkan untuk melumasi bearing
yang terus mengalami pergesekan pada saat turbin uap beroperasi normal.
5. Main Oil Pump

Adalah bagian turbin yang berfungsi sebagai pemompa oli dari tangki
yang selanjutnya disalurkan menuju bagian-bagian yang berputar pada
turbin.
Adapun fungsi dari Lube Oil adalah :

a. Untuk melumasi bagian-bagian yang berputar, agar tidak aus. Hal ini
juga berpengaruh pada keawetan konstruksi turbin.
b. Untuk mendinginkan (Oil Cooler) bagian turbin yang telah panas dan
masuk ke bagian turbin dan akan menekan atau terdorong keluar
secara sirkuler.
c. Untuk melapisi (Oil Film) bagian turbin yang bergerak secara rotasi.

d. Untuk membersihkan (Oil Cleaner) oli yang telah kotor. Kekotoran


oli sebagai akibat dari benda-benda yang berputar dari turbin akan
terdorong keluar secara sirkuler oleh oli yang masuk.
6. Impuls stage

Adalah bagian turbin sudu turbin tingkat pertama, terdapat 116 sudu
didalamnya.

7. Turbine Control Valve


Merupakan katup yang bertugas mengatur jumlah steam yang masuk ke
dalam turbin sesuai dengan jumlah steam yang diperlukan sesuai dengan
sistem control yang bergantung pada besar beban listrik.

8. Turbine Stop Valve

Adalah merupakan katup yang bertugas meneruskan atau menghentikan


alairan steam sebelum menuju ke turbin. Disebu juga sebagai Emergency
Stop Valve karena berfungsi sebagai pengisolasi turbin dari supply uap air
pada keadaan darurat untuk menghindari kerusakan atau juga overspeed.
9. Reducing Gear

Adalah salah satu bagian dari turbin yang biasanya hanya dipasang pada
turbin-turbin dengan kapasitas besar, berfungsi untuk menurunkan putaran
poros rotor dari 5500 rpm menjadi 1500 rpm.
Bagian-bagian dari Reducing gear adalah sebagai berikut :

a. Gear casing adalah merupakan penutup gear box dari bagian-


bagian dalam reducing gear
b. Pinion (high speed gear) adalah roda gigi dengan tipe helical yang
putarannya merupakan putaran dari shaft rotor turbin uap.
c. Gear wheel (low speed gear) adalah roda gigi dengan tipe helical
yang putaranya akan mengurangi jumlah putaran dari shaft rotor
turbin yaitu dari 5500 rpm menjadi 1500 rpm.
d. Pinion bearing adalah bantalan yang berfungsi untuk menahan
gaya tegak lurus dari pinion gear
e. Pinion holding ring adalah ring yang berfungsi untuk menahan
pinion bearing dari gaya radial shaft poros turbin.
10. Turning device

Adalah mekanisme yang berfungsi untuk memutar rotor dari turbin pada
saat start awal atau setelah shut down guna mencegah terjadinya
distorsi/bending akibat proses pemanasan atau pendinginan yang tidak
seragam pada rotor.

Tabel 2.2 Parameter Design Komponen Utama

NO Komponen-Komponen Fungsi Parameter


Turbine
1 Casing Untuk membungkus -Material
sudu-sudu dan tempat
dudukan komponen- Nama : Cast iron
komponen turbin JIS : FC200
-Sound Power level

24 : 98 Dba
2 Rotor Memutar poros daya yang Putaran : 5298
menggerakan atau
memutar generator. Continuous Speed :
5.040/ 900 RPM

Trip Speed : 5,568


RPM
3 Sharf Seals Untuk mencegah uap air Seal Ring PN 158 A
keluar dari dalam turbin
melewati sela-sela antara Seal Sleve PN 158
poros dengan casing B
akibat perbedaan tekanan
dan juga untuk mencegah
udara masuk ke dalam
turbin (terutama turbin LP
karena tekanan uap air
yang lebih vakum) selama
turbin uap beroperasi.

4 Turbine Bearing - Menahan agar Oil Temperature at


komponen rotor oil return line F /C:
diam.
Maximum
- Menahan berat dari
Operating :
rotor.
180/82.0
- Menahan berbagai
gaya tidak stabil dari Alarm :

uap air terhadap sudu 180/82.0

turbin. Shutdown : 185 /

- Menahan 85.0

ketidakseimbangan
karena kerusakan
sudu.
- Menahan gaya aksial
pada beban listrik

yang bervariasi.
5 Main Oil Pump Sebagai pompa pelumas EOP: 0.75 kg/cm2
bearing. TOP : 0.55 kg/cm2
AOP : 7.5 kg/cm2

6 Implus Stage Untuk menerima uap ke Max : 25 kg/cm2


Turbin

7 Turbine Control Valve Sebagai pengontol jumlah Rated Power and


kebutuhan uap yang akan Speed : 1270.0 KW
masuk kedalam turbin. and 4800 RPM

Inlet Steam
Pressure : 18.5
kg/cm2

Inlet Steam
Temperature :
300/260

Exhaust Steam
Pressure : 3.2
kg/cm2

First Criticl Speed :


5,568 RPM

Max/Min
Continuous Speed :
5.040/ 900 RPM

Trip Speed : 5,568


RPM
8 Turbine Stop Valve Untuk mengalirkan uap Trip = 5.568 rpm
tekanan tinggi masuk
kedalam turbin, serta
untuk menghentikan
supply uap tekanan tinggi
tersebut pada saat turbin
emergency trip.

9 Reducing Gear Untuk menurunkan Merek : Formosa


putaran poros rotor dari
5500 rpm menjadi 1500 Type : T4 250-SFC-
rpm. L4

S/N : -
Power : 1264 KW
RPM : 1500/ 5298

= 1/3,53

10 Turning Device Untuk memutar rotor dari First Criticl Speed :


turbin pada saat start awal 5,568 RPM
atau setelah shut down
Max/Min
guna mencegah terjadinya
Continuous Speed :
distorsi/bending akibat
5.040/ 900 RPM
proses pemanasan atau
pendinginan yang tidak Trip Speed : 5,568
seragam pada rotor. RPM

11.

Anda mungkin juga menyukai