STEAM TURBINE
Turbine uap adalah peralatan penggerak mula (driver) yang kerjanya diperoleh dari
hasil konversi energy thermal uap menjadi energy mekanis.
III.1 PROSES TENAGA UAP
Poses tenaga uap dimulai dari pompa pengisi air boiler atau biasa disebut boiler feed
water pump yang berfungsi mengalirkan air menuju boiler dan selanjutnya diuapkan
dalam boiler, selanjutnya uap dialirkan menuju turbine uap, diekspansikan dan
kemudian didinginkan untuk kembali dijadikan air pengisi boiler (boiler feed water).
boiler
turbine
cooler
pump
pump
BAB III
BAB III
4. Induction Turbine
Selain steam mengalir melalui inlet pada 1st stage, steam juga ditambahkan
pada stage tertentu.
BAB III
= m.dh
Dimana :
m = mass flow rate (kg/s)
dh = selesih entalphi steam masuk dan keluar (kJ/kg)
daya yang mampu dibangkitkan oleh turbine adalah sebesar daya yang diambil
dari steam dikurangi daya yang hilang secara mekanis dan yang hilang secara
thermal.
P
= Ps - Losst - Lossm
Perbandingan daya steam dan daya turbine dikenal dengan istilah turbine
overall efficiency (p) yang merupakan pengalihan dari thermal efficiency dan
mechanic efficiency.
BAB III
= P/Ps
= t. m
BAB III
BAB III
Control oil sytem adalah system penyediaan control oil yang terdiri atas
filter, reservoir, cooler, dan control valve yang berfungsi untuk mensuply
kebutuhan alat control seperti TNT valve, Governor, trip system dll.
Turning gear berfungsi untuk memutar rotor saat baru stop sampai
turbine dingin agar tidak bending dan memutar secara intermittent bila
turbine stop.
d. Safe guarding
Overspeed shut down berfungsi untuk memerintahkan turbine stop
melalui trip valve saat turbine mengalami over speed. Dapat secara
mekanis maupun secara electronik.
High vibration shutdown berfungsi untuk memerintahkan trubine stop
melalui trip valve apabila turbine mengalami high vibration atau high axial
movement.
Low lube oil shutdown berfungsi untuk memerintahkan trubine stop
melalui trip valve apabila turbine mengalami low lube oil pressure.
Journal bearing high temperature berfungsi untuk memerintahkan
trubine stop melalui trip valve apabila turbine mengalami low lube oil
pressure.
BAB III
4. Turbeine Operation
a. Pre-Starting
Lakukan pemeriksaan dan pastikan seluruh safe guard dan control
system bekerja baik dan tidak di bypass.
Lakukan drain condensate pada seluruh bagian turbine dan line samapi
benar-benar kering..
Start lube oil system pastikan tekanan dan flow semua dalam kondisi
normal.
Periksa turning gear harus lepas dari turbine.
Hindari peningkatan temperature yang terlalu tinggi (maksimum 25 oF/15
mnt).
Segera putar turbine bila steam telah masuk kedalam turbine (buka
dengan bukaan yang cukup untuk rotor berputar) untuk menghindari
shaft bow dan casing deflection.
Buka steam seal.
Periksa level Lube oil dalam governor tidak terlalu tinggi atau kurang.
b. Starting
Lakukan manual trip test (untuk turbine besar)
Naikkan speed sesuai manufacturer recomendation.
Periksa parameter operasi meliputi kenaikan temperatur dan vibrasi.
Lewati critical speed secara cepat.
Hubungi bagian terkait untuk assesment lanjutan seperti pengukuran
vibrasi dan temperatur bearing.
c. Normal Operation
Periksa parameter operasi meliputi tekanan dan temperatur steam,
speed, vibrasi, temperatur bearing, tekanan lube oil dan control oil.
Tambahkan lube oil bila level berkurang (untuk turbine kecil dengan bath
lubrication).
Catat dan laporkan setiap penyimpangan yang ada.
Untuk operasi pada beban rendah dimana first stage rendah condentase
draining harus benar-benar diperhatikan.
d. Stop
Tripkan turbine.
Tutup block valve.
Jalankan turning gear.
Drain turbine.
5. Trouble Shooting
a. Speed tidak tercapai.
Governor salah setting
Steam basah.
Steam chest atau governor valve sticking.
Tekanan outlet terlalu tinggi, akibat kegagalan condensor atau vacuum
system.
b. Vibrasi
Rotor unbalane
BAB III
Misalignment
Condensate.
c. Noise
Mechanical damage
Mechanical vibration.
BAB III