Anda di halaman 1dari 12

Nama : Akhmad Fauzan Azhim

Nim : 20303007
Mata Kuliah : Konversi energi
Prodi : Perawatan mesin

1. Jelaskan dengan benar prinsip kerja dari mesin konversi energi dibawah ini :
a. Turbin
b. Pompa
c. Boiler
d. Kondensor
e. Evaporator
f. Motor Listrik

2. Sebutkan dengan lengkap komponen-komponen utama beserta fungsi dari masing-


masing komponen tersebut, dari mesin konversi energi dibawah ini :
a. Turbin
b. Pompa
c. Boiler
d. Kondensor
e. Evaporator

3. a. Jelaskan dengan benar prinsip konversi energi dari Sistem Tenaga Gas
b. Sebutkan komponen-komponen utama dari Sistem Tenaga Gas dan jelaskan masing-
masing fungsi komponen tersebut

4. a. Jelaskan dengan benar prinsip konversi energi dari Sistem Refrigerasi / Pengkondisian
udara
b. Sebutkan komponen-komponen utama Sistem refrigerasi dan jelaskan masing-masing
fungsi komponen tersebut
jawaban:
1. a) Turbin adalah sebuah mesin penggerak yang memanfaatkan energi dari aliran fluida
seperti air dan gas. Sedangkan turbin air merupakan turbin yang bekerja dengan
menggunakan fluida air yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang
lebih rendah. Dalam hal ini air memiliki energi potensial yang akan menjadi mekanik
untuk menggerarakan sudu turbin. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi
listrik oleh generator.
prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis.
Energi mekanis diubah dengan generator listrik menjadi tenaga listrik. Berdasarkan
prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis.
Aliran air yang mempunyai energi potensial akan disemprotkan ke sudu-sudu turbin
oleh nozzle. Putaran dari sudu-sudu tersebut akan mengakibatkan poros turbin ikut
bergerak dan kemudian putaran poros turbin akan diteruskan ke generator listrik untuk
diubah menjadi energi listrik.
b) Prinsip kerjanya yakni mengubah energi mekanis alat penggerak menjadi energi
kinetis fluida (kecepatan) kemudian fluida di arahkan ke saluran buang dengan
memakai tekanan (energi kinetis sebagian fluida diubah menjadi energi tekanan)
dengan menggunakan impeller yang berputar di dalam casing.
C) prinsip kerja boiler adalah memanaskan air hingga mencapai titik didihnya sehingga
air berubah menjadi uap (steam). Uap panas itulah yang digunakan untuk berbagai
keperluan seperti untuk pemanasan crude oil agar tidak membeku, untuk proses
produksi minyak kelapa sawit.
d) Kondensor adalah sebuah komponen AC mobil yang berfungsi mengubah freon
dalam bentuk gas menjadi bentuk cair melalui suatu proses kondensasi. Secara
sederhana, cara kerja kondensor AC mobil adalah sebagai heat exchanger, yakni
pengubah gas freon menjadi cairan bertekanan tinggi, kemudian dialirkan ke expansion
valve.
e) Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan
sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Evaporator
mempunyai dua prinsip dasar, yaitu untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap
yang terbentuk dari cairan.
f) prinsip kerja motor listrik umum dari motor yaitu arus listrik yang dihasilkan dalam
medan magnet mampu memberikan gaya, setiap motor terdiri dari beberapa loop pada
bagian dinamonya, serta adanya pasangan gaya untuk memutar kumparan.
2. a) Komponen-komponen Turbin

-Shaft Seal
Shaft seal adalah bagian dari turbin antara poros dengan casing yang berfungsi untuk
mencegah uap air keluar dari dalam turbin melewati sela-sela antara poros dengan
casing akibat perbedaan tekanan dan juga untuk mencegah udara masuk ke dalam
turbin (terutama turbin LP karena tekanan uap air yang lebih vakum) selama turbin uap
beroperasi.

Turbin uap menggunakan sistem labyrinth seal untuk shaft seals. Sistem ini berupa
bagian yang berkelak-kelok pada poros dan casing-nya yang kedua sisinya saling
bertemu secara berselang-seling. Antara labyrinth poros dengan labyrinth casing ada
sedikit rongga dengan jaraj tertentu. Sistem ini bertujuan untuk mengurangi tekanan
uap air di dalam turbin yang masuk ke sela-sela labyrinth sehingga tekanan antara uap
air dengan udara luar akan mencapai nilai yang sama pada titik tertentu. Selain adanya
sistem labyrinth seal, ada satu sistem tambahan bernama sistem seal & gland steam.
Sistem ini bertugas untuk menjaga tekanan di labyrinth seal pada nilai tertentu
terutama pada saat start up awal atau shut down turbin dimana pada saat tersebut
tidak ada uap air yang masuk ke dalam turbin uap.

- Turbine Bearings
Bearing / bantalan pada turbin uap memiliki fungsi sebagai berikut:

 Menahan diam komponen rotor secara aksial


 Menahan berat dari rotor
 Menahan berbagai macam gaya tidak stabil dari uap air terhadap sudu turbin
 Menahan gaya kinetik akibat dari sisa-sisa ketidakseimbangan atau ketidakseimbangan
karena kerusakan sudu (antisipasi)
 Menahan gaya aksial pada beban listrik yang bervariasi

Jenis bearing yang digunakan dalam desain turbin uap yaitu thrust bearing, journal
bearing, dan kombinasi antara keduanya. Selain itu juga dibutuhkan sebuah sistem
pelumasan menggunakan oli, yang secara terus-menerus disirkulasi dan didinginkan
untuk melumasi bearing yang terus mengalami pergesekan pada saat turbin uap
beroperasi normal.

-Balance Piston

Pada turbin uap, ada 50% gaya reaksi dari sudu yang berputar menghasilkan gaya aksial
terhadap sisi belakang dari silinder pertama turbin, gaya inilah yang perlu dilawan oleh
sistem balance piston.

-Turbine Stop Valves

Atau disebut juga Emergency Stop Valve karena berfungsi untuk mengisolasi turbin dari
supply uap air pada keadaan darurat untuk menghindari kerusakan atau juga
overspeed.

-Turbine Control Valve

Berfungsi untuk mengontrol supply dari uap air yang masuk ke dalam turbin sesuai
dengan sistem kontrol yang bergantung pada besar beban listrik.

-Turning Device

Adalah suatu mekanisme untuk memutar rotor dari turbin pada saat start awal atau
pada saat setelah shut down untuk mencegah terjadinya distorsi/bending akibat dari
proses pemanasan atau pendinginan yang tidak seragam pada rotor.

b) komponen utama serta fungsi dari Pompa


1. Mesin Penggerak

Mesin pompa air memiliki sesuatu mesin penggerak berupa dinamo( elektromotor).
Dinamo tersebut berupa rangkaian gulungan yang terdiri dari rotor dan stator yang
hendak berputar apabila dihubungkan ke sumber listrik. Dan putaran dinamo inilah
yang bertugas menggerakan putaran impeller.

2. Kapasitor

Kapasitor pada mesin pompa air memiliki jenis kapasitor starting. Kapasitor starting ini
berfungsi bagaikan pengangkat putaran dini dinamo penggerak kala mesin pompa air
dinyalakan. Apabila dinamo telah berputar, sampai kapasitor starting ini hendak
terputus secara otomatis.

3. Tabung Pompa Air

Tabung pompa air yakni tempat dimana terjadinya siklus pemompaan air. Tabung
pompa air ini

berupa ruang kecil yang dilengkapi oleh jalur lubang hisap dan saluaran keluar air. Dan
di dalam tabung pompa air inilah letak berputarnya impeller.

4. Impeller

Impeller yakni komponen mesin pompa air berupa kipas bergerigi. Impeller inilah yang
berfungsi menghasilkan tenaga hisap dan tenaga dorong. Sehingga, siklus pemompaan
air pula hendak terjalin.

5. Mekanikal Seal

Mekanikal seal yakni sesuatu seal yang memiliki pegas buat bagikan tekanan. Pada
mesin pompa air, mekanikal seal ini berfungsi bagaikan penutup jalur poros impeller
dengan tabung pompa air. Sehingga, kala poros impeller berputar, air tidak dapat
mengalir keluar.

6. Check Valve

Check valve yakni bagian pompa air yang berfungsi buat menutup saluran hisap.
Dengan adanya check valve ini, air tidak hendak keluar( kembali ke sumber air) kala
mesin pompa air tidak menyala.

7. Otomatis Pompa Air

Otomatis mesin pompa air yakni rangkaian saklar yang bekerja secara otomotis yang
digerakan oleh tekanan air. Saklar otomatis ini hendak terputus kala kran air ditutup
dan hendak terhubung kembali kala kran air dibuka.

C) Bagian-Bagian Pada Boiler dan Fungsinya


Sama seperti pompa, kompresor dan peralatan pabrik lainnya yang tersusun dari
berbagai komponen sehingga alat tersebut dapat beroperasi dan menjalankan perannya.
Boiler juga tersusun dari berbagai macam komponen dengan fungsinya masing-masing.
Di bawah ini adalah fungsi dari masing-masing komponen pada boiler, yaitu:

1. Tungku Pengapian (Furnace)


Bagian ini merupakan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar yang akan menjadi
sumber panas, proses penerimaan panas oleh media air dilakukan melalui pipa yang telah
dialiri air, pipa tersebut menempel pada dinding tungku pembakaran. Proses
perpindahan panas pada furnace terjadi dengan tiga cara:

 Perpindahan panas secara radiasi, dimana akan terjadi pancaran panas dari api atau gas
yang akan menempel pada dinding tube sehingga panas tersebut akan diserap oleh fluida
yang mengalir di dalamnya.
 Perpindahan panas secara konduksi, panas mengalir melalui hantaran dari sisi pipa yang
menerima panas kedalam sisi pipa yang memberi panas pada air.
 Perpindahan panas secara konveksi. panas yang terjadi dengan singgungan molekul-
molekul air sehingga panas akan menyebar kesetiap aliran air.

Di dalam furnace, ruang bakar terbagi atas dua bagian yaitu ruang pertama dan ruang
kedua. Pada ruang pertama, di dalamnya akan tejadi pemanasan langsung dari sumber
panas yang diterima oleh tube (pipa), sedangkan pada ruang kedua yang terdapat pada
bagian atas, panas yang diterima berasal dari udara panas hasil pembakaran dari ruang
pertama. Jadi, fungsi dari ruang pemanas kedua ini yakni untuk menyerap panas yang
terbuang dari ruang pemanasan pertama, agar energi panas yang terbuang secara cuma-
cuma tidak terlalu besar, dan untuk mengontrol panas fluida yang telah dipanaskan pada
ruang pertama agar tidak mengalami penurunan panas secara berlebihan.
2. Steam Drum
Steam drum berfungsi sebagai tempat penampungan air panas serta tempat
terbentuknya uap. Drum ini menampung uap jenuh (saturated steam) beserta air dengan
perbandingan antara 50% air dan 50% uap. untuk menghindari agar air tidak terbawa
oleh uap, maka dipasangi sekat-sekat, air yang memiliki suhu rendah akan turun ke
bawah dan air yang bersuhu tinggi akan naik ke atas dan kemudian menguap.

3. Superheater
Merupakan tempat pengeringan steam, dikarenakan uap yang berasal dari steam drum
masih dalam keadaan basah sehingga belum dapat digunakan. Proses pemanasan
lanjutan menggunakan superheater pipe yang dipanaskan dengan suhu 260°C sampai
350°C. Dengan suhu tersebut, uap akan menjadi kering dan dapat digunakan untuk
menggerakkan turbin maupun untuk keperluan peralatan lain.
4. Air Heater
Komponen ini merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara yang digunakan
untuk menghembus/meniup bahan bakar agar dapat terbakar sempurna. Udara yang
akan dihembuskan, sebelum melewati air heater memiliki suhu yang sama dengan suhu
udara normal (suhu luar) yaitu 38°C. Namun, setelah melalui air heater, suhunya udara
tersebut akan meningkat menjadi 230°C sehingga sudah dapat digunakan untuk
menghilangkan kandungan air yang terkandung didalamnya karena uap air dapat
menganggu proses pembakaran.

5. Dust Collector (Pengumpul Abu)


Bagian ini berfungsi untuk menangkap atau mengumpulkan abu yang berada pada aliran
pembakaran hingga debu yang terikut dalam gas buang. Keuntungan menggunakan alat
ini adalah gas hasil pembakaran yang dibuang ke udara bebas dari kandungan debu.
Alasannya tidak lain karena debu dapat mencemari udara di lingkungan sekitar, serta
bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan pada alat akibat adanya
gesekan abu maupun pasir.

6. Pengatur Pembuangan Gas Bekas


Asap dari ruang pembakaran dihisap oleh blower IDF (Induced Draft Fan) melalui dust
collector selanjutnya akan dibuang melalui cerobong asap. Damper pengatur gas asap
diatur terlebih dahulu sesuai kebutuhan sebelum IDF dinyalakan, karena semakin besar
damper dibuka maka akan semakin besar isapan yang akan terjadi dari dalam tungku.

7. Safety Valve (Katup pengaman)


Alat ini berfungsi untuk membuang uap apabila tekanan uap telah melebihi batas yang
telah ditentukan. Katup ini terdiri dari dua jenis, yaitu katup pengaman uap basah dan
katup pengaman uap kering. Safety valve ini dapat diatur sesuai dengan aspek maksimum
yang telah ditentukan. Pada uap basah biasanya diatur pada tekanan 21 kg per cm
kuadrat, sedangkan untuk katup pengaman uap kering diatur pada tekanan 20,5 kg per
cm kuadrat.

8. Gelas Penduga (Sight Glass)


Gelas penduga dipasang pada drum bagian atas yang berfungsi untuk mengetahui
ketinggian air di dalam drum. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengontrolan
ketinggian air dalam ketel selama boiler sedang beroperasi. Gelas penduga ini harus
dicuci secara berkala untuk menghindari terjadinya penyumbatan yang membuat level
air tidak dapat dibaca.
9. Pembuangan Air Ketel
Komponen boiler ini berfungsi untuk membuang air dalam drum bagian atas.
Pembuangan air dilakukan bila terdapat zat-zat yang tidak dapat terlarut, contoh
sederhananya ialah munculnya busa yang dapat menganggu pengamatan terhadap gelas
penduga. Untuk mengeluarkan air dari dalam drum, digunakan blowdown valve yang
terpasang pada drum atas, katup ini bekerja bila jumlah busa sudah melewati batas yang
telah ditentukan.
d) komponen utama serta fungsi dari Kondensor
1. Kompresor

Kompresor menjadi salah satu komponen utama pada AC. Kompresor ini berfungsi
sebagai pemompa freon dan disalurkan ke seluruh sistem AC. Terdapat dua bagian yaitu
saluran hisap dan saluran buang. Nah, fungsinya adalah untuk memompa untuk menuju
kondensor. Saluran hisap memiliki tekanan rendah yang dihubungkan ke evaporator.
Kalau saluran buang ini memiliki tekanan tinggi dan dihubungkan ke kondensor.

2. Kondensor

Kondensor merupakan salah satu komponen yang memiliki fungsi sebagai pendingin
dengan melepas panas dari freon. Proses ini dibantu dengan komponen mesin yang
disebut cooling fan.

3. Receiver Dryer

Komponen ini berfungsi untuk menyaring kembali semua kotoran yang masuk pada
sistem AC. Mengingat fungsinya sebagai penyaring kotoran maka receiver dryer ini
perlu Anda perhatikan dan bersihkan secara rutin. Anda bisa melakukan pembersihan
minimal satu tahun sekali.

4. Expansion Valve

Expansion valve merupakan sebuah katup ekspansi yang memiliki fungsi mengubah
freon dari cair menjadi gas. Pada proses ini tekanan cairan yang tinggi akan diturunkan
dari Expansion. Kutub ekspansi ini memiliki tiga bentuk yaitu berbentuk L, kotak atau
persegi, dan berbentuk seperti isi pulpen.

5. Evaporator

Komponen ini memiliki fungsi untuk menyerap udara panas kemudian diubah menjadi
udara sejuk. Jadi rangkaian evaporator merupakan akhir dari proses kerja AC. Mulai dari
kompresor kemudian diakhiri di evaporator.

e) komponen utama beserta fungsi dari Evaporator


1. Kompresor

Komponen AC yang satu ini berfungsi untuk menghisap dan menekan uap refrigerant
dari evaporator yang mana kompresor menjadi salah satu komponen utama pada unit
pendingin ruangan atau AC anda. Setelah itu, kompresor akan mengompresi uap
tersebut sehingga suhu dan tekanannya lebih tinggi. Fungsi lain dari kompresor di sini
juga akan mempertahankan perbedaan tekanan dan temperature dalam sistem.
Komponen AC ini juga membantu mengalirkan refrigerant ke seluruh sistem pendingin.
Intinya pendingin ruangan akan sangat bergantung pada kompresor ini untu mengatur
tekanan udara.

2. Kondensor

Kondensor adalah komponen AC yang berfungsi sebagai penukar kalor atau panas. Alat
yang satu ini juga akan menurunkan temperature refrigerant dan mengubah wujud
refrigerant dari gas menjadi cari atau disebut dengan proses kondensasi. Kondensor ini
terdapat pada bagian unit outdoor pendingin ruangan anda karena fungsinya adalah
untuk membuang panas. Kondensor ini berbentuk jaringan pipa yang berfungsi sebagai
tempat pengembunan. Setelah refrigerant berubah menjadi zat cair karena
pengembunan tersebut, zat cair itu akan mengalir ke pipa evaporator untuk dibuang.

3. Evaporator

Mungkin anda sering mendengar tentang evaporator yang seperti namanya, digunakan
untuk proses penguapan pada pendingin ruangan. Di samping itu, komponen AC yang
satu ini menyerap udara panas dari dalam ruangan untuk masuk ke refrigerant yang
nanti terjadi pertukaran udara disana. Dari pipa kondensor, zat cair yang berasal dari
pipa kondensor masuk ke evaporator akan berubah wujud menjadi gas dingin karena
mengalami penguapan. Nah, sekarang anda sudah tahu kan fungsi dari evaporator pada
AC itu apa?

4. Blower atau Fan

Pada AC di rumah anda, unit indoor maupun outdoornya memiliki komponen fan atau
blower ini. Pada unit indoor bentuknya sepeti tabung bersirip karena fungsinya adalah
sebagai sirkulasi udara. Kemudian, komponen yang terdapat pada bagian outdoor
berbentuk seperti kipas dan berfungsi mendinginkan refrigerant pada kondensor.

5. Refrigerant atau Freon

Komponen AC yang satu ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Ada kerusakan sedikit
saja, pendingin ruangan anda akan terasa panas dan tidak berfungsi normal lho.
Refrigerant atau sering disebut dengan Freon ini menjadi komponen pendingin udara
yang berbentuk gas atau senyawa kimia. Fungsinya yakni sebagai fluida yang
mengkondisikan suhu udara yang dikeluarkan oleh AC. Freon pada umumnya tidak
berbau dan tidak berwarna.
3. a) Pembangkit listrik tenaga gas alam cenderung memiliki emisi yang lebih ramah
lingkungan dibandingkan dengan PLTU batu bara. Proses pembangkitan listrik
menggunakan gas alam cukup berbeda dengan mekanisme pada PLTU. Proses
pembakaran gas alam tidak digunakan untuk melakukan proses pemanasan seperti
pada PLTU melainkan digunakan langsung untuk memutar turbin. Sebelum melalui
proses pembakaran, udara terlebih dahulu dikompresi menggunakan kompresor.
Kemudian udara yang telah terkompresi tersebut dialirkan ke ruang bakar untuk
kemudian bereaksi dengan gas. Dalam proses tersebut, tekanan yang terkandung dalam
udara serta energy kimia yang terkandung dalam gas dikonversi menjadi energy kinetic
yang selanjutnya dimanfaatkan untuk memutar turbin.

b) komponen-komponen utama dari Sistem Tenaga Gas

1) Fuel Oil System (Sistem Bahan Bakar)


HSD Oil (High Speed Diesel) digunakan sebagai bahan bakar pada sistem pembakaran
pada PLTGU ini. Sistem pembakaran tersebut dimulai dari tangki penampungan (HSD Oil
Tank) yang dipompa menggunakan Transfer Pump dengan melalui flowmeter untuk
perhitungan pemakaiannya. Selanjutnya untuk mendapatkan hasil pembakaran menjadi
lebih sempurna diperlukan tekanan cukup besar, untuk mendapatkan hasil tersebut
digunakan Main Oil Pump yang terpasang dan berputar melalui hubungan poros turbin
gas dengan Accesories Gear atau Load Gear. Untuk mengatur jumlah aliran bahan bakar
yang masuk ke ruang bakar diatur dengan Control Valve (CV), selanjutnya aliran bahan
bakar tersebut dikontrol lagi oleh kombinasi dari Primary Fuel Throttle Valve dan
Secondary Fuel Throttle Valve.

2) Lube Oil System (Sistem Pelumasan)


Sistem pelumasan digunakan untuk melumasi bearing turbin gas, bearing generator, dan
juga untuk menyuplai minyak untuk sistem hidraulik pada main stop pump (AOP). Main
stop pump (AOP) distart untuk menyuplai minyak dalam bearing turbin gas dan
generator, untuk selanjutnya turbin gas diputar pada putaran turning gear pada putaran
± 3 rpm. Hal ini bertujuan agar start up gaya geser (friction force) yang terjadi diantara
metal bearing dengan poros turbin gas dan generator dapat dikurangi. Setelah turbin gas
mulai start dan putaran mulai naik sampai putaran nominalnya, maka supply minyak
pelumasan diambil alih dari AOP ke Main Lube Oil Pump (MOP). Dimana, Main Lube Oil
Pump ini diputar melalui hubungan antara Accessories gear atau Load gear dengan poros
turbin.

3) Hydroulic System (Sistem Hidraulik)


Sistem hidraulik digunakan untuk menggerakkan Main Stop Valve. Dan valve bahan bakar
HSD (147 A&B) (135 A) dan valve bahan bakar gas (170)&(165).Dimana Main Stop Valve
berfungsi untuk menghentikan laju aliran bahan bakar minyak saat unit terjadi gangguan
dan atau untuk membuka saluran bahan bakar pada sistem pemipaan bahan bakar.
Mekanisme pengoperasian (membuka dan menutup) Main Stop Valve diperlukan
hydroulic system dengan minyak bertekanan, dimana supply minyak hidraulik diambil
dari pipping system pelumas turbin gas.
4) Cooling System (Sistem Pendingin)
Tingginya temperatur minyak pelumas setelah digunakan melumasi bearing turbin dan
bearing generator akan masuk ke lube oil cooler untuk didinginkan oleh sistem pendingin
minyak pelumas dengan media pendinginnya adalah air. Setelah digunakan sebagai
media pendingin minyak pelumas, air tadi akan berubah menjadi bertemperatur tinggi
kemudian akan didinginkan di dalam ACWC (Air Cooler Water Cooler) yang sistemnya
mirip dengan radiator.

5) Starting System (Sistem Start)


Peralatan Start (Starting System) di dalam turbin gas digunakan sebagai penggerak mula,
hal ini diperlukan karena pada saat start kondisi turbin masih belum mampu
menggerakkan generator dan kompressor dikarenakan belum terjadinya pembakaran.
Starting turbin gas memerlukan momen yang besar karena berat dari turbin dan
generator sehingga dipasang pony motor yang di pasang secara seri dengan staring
motor. Mula-mula starting device dioperasikan untuk menggerakkan turbin gas dan
generator. Pada putaran tertentu, kompressor telah menghasilkan udara bertekanan,
dan pembakaran dilakukan di ruang bakar. Gas hasil pembakaran tersebut dapat
menggerakkan turbin. Jika hal itu tercapai, maka starting device dilepas dari poros turbin
dan generator.

4. a) Mesin refrigerasi secara umum digunakan untuk pengkondisian udara suatu ruangan,
rumah atau industri, sehingga setiap orang yang berada pada ruangan tersebut akan
merasa nyaman. Alat ini biasa disebut dengan Air Conditioning. Refrigeran adalah
bahan pendingin berupa fluida yang digunakan untuk menyerap panas melalui
perubahan phasa cair ke gas (menguap) dan membuang panas melalui perubahan
phasa gas ke cair (mengembun).

b) Komponen sistem Refrigasi


1. Kompressor
Fungsi compressor pada sistem pendinginan uap (vapor compression system) ada dua
macam:
1) untuk mengalirkan uap refrigeran yang mengandung sejumlah panas dari evaporator.
2) untuk menaikan temperatur uap refrigeran sampai mencapai titik saturasinya
(jenuh), titik tersebut lebih tinggi daripada temperatur medium pendinginnya.
Compressor mengambil uap panas pada temperatur rendah di dalam evaporator dan
memompakannya ke tingkat temperatur yang lebih tinggi di dalam kondensor, oleh
karena itu biasa juga compressor itu disebut heat pump Compressor tersebut dibuat
oleh beberapa pabrikan seperti Tecumseh, Nippondenso, York, Delco Air, Sankyo dan
lain-lain, dengan bermacam-macam model sesuai dengan kebutuhannya. Pabrikan
compressor yang terkenal di Indonesia adalah Nippondenso. Compressor yang
digunakan di AC mobil umumnya menggunakan silender (piston) yang terdiri atas satu
sampai enam silender.

2. Kondensor
Kondensor adalah komponen penukar panas yang berfungsi untuk mengkondensasikan
gas refrigeran dari compressor. Gas refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur
tinggi dari compressor dialirkan ke kondensor selanjutnya phasa refrigeran berubah dari
gas menjadi cair dengan cara membuang panas yang di bawa oleh refrigeran ke media
pendingin kondensor.

3. Evaporator
Evaporator adalah penukar kalor yang di dalamnya mengalir cairan refrigeran yang
berfungsi sebagai penyerap panas dari produk yang didinginkannya sambil berubah
phasa. Kadang-kadang evaporator disebut freezing unit, low side, cooling unit atau
nama lainnya yang menggambarkan fungsinya atau lokasinya. Temperatur refrigeran di
dalam evaporator selalu lebih rendah daripada temperatur sekelilingnya, sehingga
dengan demikian panas dapat mengalir ke refrigeran.

4. Komponen Kontrol (Matering device)


Komponen kontrol refrigeran merupakan suatu tahanan yang tempatnya berada
diantara sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah. Refrigeran cair yang mengalir
melalui komponen kontrol, tekanannya diturunkan dan jumlahnya diatur sesuai dengan
keperluan evaporator. Komponen kontrol harus memberikan kapasitas yang maksimum
pada evaporator, tetapi tidak membuat beban lebih kepada compressor. Komponen
kontrol refrigeran bekerjanya atas dasar: perubahan tekanan, perubahan suhu,
perubahan jumlah atau volume refrigeran, atau gabungan dari perubahan tekanan,
suhu dan jumlah refrigeran. Komponen kontrol yang paling sering digunakan pada
sistem air conditioning adalah katup ekspansi thermostatis (TXV).

5. Refrigeran
Refrigeran adalah bahan pendingin berupa fluida yang digunakan untuk menyerap
panas melalui perubahan phasa cair ke gas (menguap) dan membuang panas melalui
perubahan phasa gas ke cair (mengembun). Refrigeran yang baik harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
1. Tidak beracun, tidak berwarna, tidak berbau dalam semua keadaan.
2. Tidak dapat terbakar atau meledak sendiri, juga bila bercampur dengan udara,
minyak pelumas dan sebagainya.
3. Tidak korosif terhadap logam yang banyak dipakai pada sistem refrigerasi dan air
conditiioning.
4. Dapat bercampur dengan minyak pelumas kompresor, tetapi tidak mempengaruhi
atau merusak minyak pelumas tersebut.
5. Mempunyai struktur kimia yang stabil, tidak boleh terurai setiap kali di mampatkan,
diembunkan dan diuapkan.
6. Mempunyai titik didih yang rendah. Harus lebih rendah daripada suhu evaporator
yang direncanakan.
7. Mempunyai tekanan kondensasi yang rendah. Tekanan kondensasi yang tinggi
memerlukan kompresor yang besar dan kuat, juga pipanya harus kuat dan kemungkinan
bocor besar.
8. Mempunyai tekanan penguapan yang sedikit lebih tinggi dari 1 atmosfir. Apabila
terjadi kebocoran, udara luar tidak dapat masuk ke dalam sistem.
9. Mempunyai kalor latyen uap yang besar, agar jumlah panas yang diambil oleh
evaporator dari ruangan jadi besar.
10. Apabila terjadi kebocoran mudah diketahui dengan alat-alat yang sederhana.
11. Harganya murah.

Refrigeran 12 atau R 12 banyak dipakai pada mesin pendingin rumah tangga dan Ac
mobil Refrigeran 22. Karakteristiknya lebih menguntungkan dibandingkan R12 sehingga
R 22 banyak dipakai sebagai pengganti R12 untuk mesin refrigerasi

6. Komponen Kelistrikan
Rangkaian kelistrikan pada sistem AC mobil adalah sangat sederhana. Umumnya terdiri
atas beberapa komponen seperti : thermostat, fuse, motor blower, kopling magnet
(magnetik clutch) dan pusat pengatur kecepatan blower (master control). Thermostat
befungsi untuk mengatur batas-batas suhu di dalam ruangan, menghentikan dan
menjalankan kembali compressor secara otomatis, dan mengatur lamanya compressor
berhenti.

7. Fuse
Fuse digunakan untuk menjaga komponen AC dan komponen kelistrikan lainnya dari
arus yang berlebih. Ukuran fuse yang digunakan biasanya berada pada kisaran 20 A – 30
A, bergantung pada sistem kelistrikan yang direncanakan. Ada dua jenis fuse yang biasa
digunakan pada kendaraan, yaitu fuse yang berbentuk tabung dan fuse yang berbentuk
plat plastik.

8. Magnetik Clutch
Magnetik clutch berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan kompressor dari
daya gerak mesin. Komponen utamanya adalah stator, rotor dengan pulley, dan plat
penghubung (hub plate). Stator terpasang pada rumah kompressor dan plat
penghubung menempel pada shaft kompressor. Cara kerja dari magnetik clutch adalah
saat arus listrik dialirkan kekoil stator, gaya magnet dibangkitkan oleh koil stator
sehingga plat penghubung tertarik. Akibatnya, plat penghubung akan menempel ke
pulley sehingga seluruh bagian magnetik clutch berputar sebagai satu kesatuan. Dengan
demikian shaft kompressor akan ikut berputar dan kompressor bekerja.

9. Master Control
Pada umumnya master control termasuk ke dalam perlengkapan pengatur kecepatan
blower. Alat pengatur kecepatan ini dikenal juga dengan istilah rheostat.

10. Blower Motor


Blower digunakan untuk menarik udara segar (fresh) atau udara sirkulasi ke dalam
ruang penumpang yang sebelumnya dilewatkan melalui evaporator atau heater.
Blower digerakkan oleh sebuah motor, biasanya sebesar 12 V. Blower motor bisa
terdiri atas satu atau dua shaft (poros) dengan bearings yang disegel sehingga
biasanya tidak memerlukan lagi pelumasan. Bila terjadi masalah pada bearing, maka
harus diganti karna tidak mungkin untuk diperbaiki. Umumnya kerusakan terjadi karena
aus dan bila arus yang mengalir ke motor terlalu besar dari spesifikasinya
maka lilitan motor akan terbakar.

Anda mungkin juga menyukai