2
PERATURAN PRAKTIKUM
A. Peraturan Umum
B. Pelaksanaan Praktikum
3
5.
a. Syarat kelulusan adalah praktikan mengikuti dan lulus semua
modul praktikum.
b. Nilai minimal untuk dapat lulus di modul praktikum adalah nilai
total 50 untuk setiap modul.
c. Praktikan yang tidak lulus praktikum, maka nilai UAS, pengganti
UAS dan Tugas Besar sama dengan nol.
6. Tidak ada penggunaan surat kelalaian untuk semua kegiatan
praktikum.
7. Praktikum susulan:
a. Praktikum susulan diberikan kepada praktikan yang tidak dapat
mengikuti praktikum dikarenakan oleh:
i. Sakit, ditunjukkan dengan dokumen surat keterangan resmi
Dokter/Rumah Sakit.
ii. Ketentuan perihal izin sakit mengikuti Aturan Akademik pasal
17 perihal izin Ujian Susulan. Legalisir Surat Sakit oleh Klinik
atau Rumah Sakit tempat yang bersangkutan di rawat.
Praktikan harus menyiapkan Salinan surat sakit yang sudah di
legalisir tadi sesuai kebutuhan.
iii. Surat ijin sakit yang tidak sesuai dan teridentifikasi melanggar
etika, maka diselesaikan dalam sidang komisi etika. Bagi
mahasiswa yang tidak ada keterangan, hanya berhak
mengikuti satu modul praktikum remedial, dengan ketentuan
jika mengikuti remedial nilai total praktikum yang diakui
menjadi 70%. Sedangkan jika tidak mengikuti remedial maka
praktikan dinyatakan tidak lulus praktikum (mengacu pada
point 5c).
iv. Penugasan institusi, ditunjukkan dengan dokumen surat
keterangan resmi penugasan institusi (Universitas/Fakultas).
b. Praktikum susulan harus diadakan di setiap modul karena ini
adalah hak dari para mahasiswa. Untuk praktikum online juga
4
harus tetap diadakan praktikum susulan. Bentuk praktikum
susulan menyesuaikan dengan rancangan asisten dan pembina
lab masing-masing.
c. Pelaksanaan Praktikum Susulan tidak harus dilaksanakan di akhir
semester, namun bisa di lakukan sebelum UTS atau sebelum UAS
jika kondisi memungkinkan.
d. Pemberian izin atau persetujuan untuk praktikum susulan ini
harus ada persetujuan dari Pembina Lab. (tidak hanya dari asisten
di lab). Diinformasikan melalui laboratorium masing-masing.
e. Prosedur pendaftaran dan dokumen Iainnya di luar poin di atas;
yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan praktikum susulan akan
diinformasikan Oleh laboratorium masing-masing.
f. Praktikan wajib mengetahui jadwal pendaftaran dan pelaksanaan
praktikum susulan.
g. Praktikan wajib memenuhi semua syarat untuk mengikuti
praktikum susulan.
8. Praktikan wajib mengenakan pakaian sesuai dengan peraturan
institusi Universitas Telkom.
9. Perubahan nilai, harus mengisi form perubahan nilai standard dengan
mendapatkan izin dan disetujui Oleh Pembina Lab.
10. Hal-hal teknis yang belum tercantum dalam peraturan ini, akan di
cantumkan di peraturan khusus lab masing-masing.
5
C. Ketentuan Praktikum APSI
6
DAFTAR ISI
7
TUJUAN DAN KELENGKAPAN PRAKTIKUM
1. Tujuan
Berikut adalah Tujuan Praktikum Analisis Perancangan Sistem Informasi
(APSI) Modul 6 tentang State Transition dan Deployment Diagram.
8
MODUL 6
1. Landasan Teori
Start
[Melihat KSM]
[Mencetak KSM]
End
9
1.2 Notasi State Transition Diagram
Menandai berakhirnya
End
proses.
Menggambarkan suatu
State keadaan sistem pada suatu
waktu.
10
1.3 Pengertian Deployment Diagram
11
1.4 Notasi Deployment Diagram
Digunakan untuk
Package
mengelompokkan node.
Menggambarkan
bagian-bagian modular
Component
yang ada dan digunakan
pada suatu sistem.
Menggambarkan
ketergantungan antar
component dengan arah
Dependency
panah menunjukkan
component yang
dibutuhkan.
Menggambarkan
Association
hubungan antar node.
12
PRAKTIKUM
c. Studi Kasus
13
State Transition Diagram
Deployment Diagram
-
14
d. Langkah praktikum State Transition Diagram
1. Membuka software PowerDesigner lalu pilih Create Model
15
3. Berikut workspace yang akan ditampilkan
16
5. Menambahkan nama pada notasi Start, klik kanan pada Workspace
➔Display Preferences➔ Start➔ Content lalu ceklis bagian Name
OK.
17
6. Lalu pada Changing Formats, pilih All Symbols➔ OK.
18
8. Membuat nama State, dengan cara klik kanan pada State yang telah
dibuat ➔ Properties ➔ Memberi nama State sesuai studi kasus OK.
19
9. Menghubungkan Start/End dengan State atau State dengan State ➔
klik ikon Transition Drag & drop pada Workspace.
20
10. Menambahkan Event, klik kanan pada ikon Transition Properties ➔
Memberi nama Flow type sesuai studi kasus ➔ OK.
11. Memberikan notasi End pada diagram. Toolbox ➔ klik ikon End ➔
Drag & drop pada Workspace.
21
12. Menambahkan nama pada ikon End, klik kanan pada Workspace ➔
Display Preferences➔ End➔ Content, ceklis bagian Name➔ OK.
22
a. Langkah praktikum Deployment Diagram
2. Memilih Model Type. Pada bagian New Model pilih Model types➔
Object Oriented Model➔ Deployment diagram memberikan nama
diagram dibagian DeploymentDiagram_name yang diinginkan.
Contoh : Portal Web Laundry BPAD
23
3. Berikut Workspace yang akan ditampilkan.
24
5. Memberi nama pada Node ➔ double klik pada Node yang telah dibuat ➔
Memberi Name sesuai dengan studi kasus. Contoh : Masukan nama: “Data”
➔ OK.
25
6. Menambahkan Component instance ➔ Toolbox ➔ klik notasi
Component instance ➔ klik pada Node sesuai dengan studi kasus.
Contohnya seperti gambar berikut:
26
8. Menghubungkan Component Instance/Node➔Menggunakan Dependency
ataupun Association tergantung jenis hubungan antara Component
Instance/Node. Berikut contoh penggunaanya: Simbol Dependency ➔
klik Component Instance asal➔ klik Component Instance tujuan
seperti di bawah:
Data
Database Server
Storage
27
Daftar Pustaka
28