DAFTAR ISI
ii
Praktikum
Proyek Teknik Industri
PERATURAN PRAKTIKAN
PRAKTIKUM PROYEK TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS DIPONEGORO 2021-2022
1. Praktikan adalah mahasiswa Teknik Industri Undip yang akan mengambil mata
kuliah Praktikum Proyek Teknik Industri (PTI).
2. Praktikan wajib mengikuti seluruh rangkaian praktikum PTI 2021-2022 mulai dari
briefing, pre-test, praktikum, asistensi, pembuatan laporan, post-test, presentasi
asisten dan presentasi dosen. Apabila praktikan tidak mengikuti salah satunya,
maka praktikan wajib menyertakan surat yang diserahkan kepada asisten dan dosen
(hanya khusus pada presentasi dosen). Apabila praktikan tidak mengikuti salah satu
kegiatan tersebut tanpa adanya surat/keterangan yang jelas, maka praktikan akan
mendapat sanksi.
3. Praktikum dilaksanakan secara daring dan luring. Praktikan harus memastikan
untuk memiliki jaringan yang optimal dan stabil ketika sedang melakukan
rangkaian praktikum PTI secara daring. Praktikan yang mengalami kendala dan
masalah terkait jaringan, wajib memberitahukan Penanggung Jawab modul
Praktikum PTI yang bersangkutan. Pelaksanaan praktikum secara luring dilakukan
dengan mengikuti mekanisme yang benar dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
4. Praktikan wajib mengikuti seluruh modul. Batas standar nilai akhir modul (nilai
pre-test, praktikum, dan post-test) yaitu 60.
5. Praktikan harus mengutamakan ketepatan waktu pada rangkaian praktikum PTI
dengan toleransi waktu 5 menit dari waktu yang telah ditentukan.
6. Praktikan harus memakai pakaian berkerah pada setiap rangkaian praktikum PTI.
7. Praktikan harus menjaga sopan santun pada setiap rangkaian praktikum PTI.
Apabila terjadi pelanggaran, asisten berhak untuk memberikan peringatan dan juga
sanksi pada praktikan yang bersangkutan.
8. Praktikan harus mematuhi Standard Operating Procedure (SOP) yang ada.
1
Praktikum
Proyek Teknik Industri
I. BRIEFING PRAKTIKUM
1. Briefing praktikum dilaksanakan 2 kali dalam 2 semester.
2. Briefing praktikum dilaksanakan secara daring dengan menggunakan grup
Praktikum PTI di Microsoft Teams.
3. Pengumuman briefing praktikum selambat-lambatnya 1 hari sebelum
pelaksanaan.
4. Praktikan yang tidak menghadiri briefing praktikum dengan alasan sakit atau ada
keluarga dekat meninggal dunia (dengan surat izin tertulis kepada Koordinator
Asisten Praktikum PTI 2020-2021) atau lomba, wajib membuat tulisan tentang
praktikum PTI. Tulisan tersebut diketik dengan menggunakan kertas A4, margin
4-4-3-2, dan dikumpulkan maksimal 2x24 jam setelah brifieng dilaksanakan.
5. Apabila praktikan tidak mengerjakan tugas sampai batas waktu yang telah
ditentukan, praktikan yang bersangkutan akan mendapat pengurangan nilai
sebesar 5 (lima) poin dari nilai akhir PTI.
II. PRE-TEST
1. Sistem pre-test akan dilakukan secara online dengan platform yang telah
ditentukan oleh masing-masing lab pada modul yang bersangkutan.
2. Tidak ada pre-test susulan (kecuali sakit dengan izin dokter, keluarga dekat
meninggal dunia, atau kegiatan akademik seperti delegasi lomba, kelas
pengganti yang disertai dengan bukti kepada koordinator praktikum yang
dikirim maksimal 1x24 jam sebelum pretest dimulai).
3. Segala bentuk kecurangan mendapat nilai 0.
4. Standar nilai adalah 60, praktikan yang mendapat nilai di bawah nilai 60
diumumkan oleh masing-masing lab selambat-lambatnya 2x24 jam.
2
Praktikum
Proyek Teknik Industri
III. PRAKTIKUM
1. Praktikum dilaksanakan via daring dan disesuaikan dengan kondisi laboratorium
serta asisten modul yang bersangkutan. Apabila pelaksanaan praktikum
dijalankan secara luring, Penanggung Jawab Praktikum PTI akan
menyampaikan informasi lebih lanjut dengan mengikuti mekanisme yang sesuai
peraturan dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
2. Jadwal praktikum atau data given diumumkan selambat-lambatnya 1 hari
sebelum pelaksanaan praktikum melalui Official Account Line dan/atau site
Microsoft Teams Praktikum PTI. Apabila ada complain mengenai jadwal,
praktikan dapat menghubungi Penanggung Jawab Praktikum PTI lab yang
bersangkutan selambat-lambatnya 12 jam sebelum praktikum dilaksanakan
melalui koordinator angkatan.
3. Praktikan wajib mematuhi ketentuan praktikum pada modul yang bersangkutan.
IV. LAPORAN
1. Pengerjaan laporan dengan format sebagai berikut:
a. Laporan diketik rapi pada kertas A4.
b. Font Times New Roman 12 dengan spasi 1,5.
c. Margin (atas-bawah-kiri-kanan) 4-3-4-2.
2. Jika laporan tidak ACC pada deadline yang telah ditentukan, laporan dilanjutkan
sampai benar dengan nilai dibawah standar nilai ACC, yaitu 60.
3. Laporan wajib selesai dan hasilnya sesuai dengan output yang diharapkan.
4. Laporan dikembalikan lagi kepada praktikan untuk penyusunan laporan.
5. Segala sesuatu pada laporan harus dapat dijelaskan, bila tidak dapat dijelaskan
oleh praktikan maka dianggap copy paste.
3
Praktikum
Proyek Teknik Industri
V. ASISTENSI
1. Asistensi dilaksanakan via daring di grup Praktikum PTI Microsoft Teams,
menggunakan channel per modul yang telah disediakan.
2. Praktikan wajib berkoordinasi dengan pihak asisten untuk jadwal asistensi
selambat-lambatnya 1 hari sebelum kegiatan asistensi.
3. Maksimal asistensi 5 kali untuk setiap modul.
4. Apabila saat asistensi baik praktikan maupun asisten terlambat 15 menit dari
waktu yang telah disepakati bersama dengan tidak memberi kabar, maka salah
satu pihak berhak membatalkan asistensi (kecuali ada kesepakatan lain).
5. Setiap asistensi, praktikan wajib belajar mengenai materi yang berkaitan dengan
modul tersebut.
6. Setiap asistensi wajib lengkap, kecuali ada izin tertulis ke asisten masing-
masing.
7. Setiap asistensi wajib mengisi lembar asistensi.
8. Asistensi tidak boleh menggangu ibadah dan jam kuliah, baik itu asisten maupun
praktikan.
VI. POST-TEST
1. Post-test akan dilakukan secara online dengan platform yang telah ditentukan
oleh masing-masing lab pada modul yang bersangkutan.
2. Tidak ada post-test susulan (kecuali sakit dengan izin dokter, keluarga dekat
meninggal dunia, atau kegiatan akademik seperti delegasi lomba, kelas
pengganti yang disertai dengan bukti kepada koordinator praktikum yang
dikirim maksimal 1x24 jam sebelum post-test dimulai).
3. Segala bentuk kecurangan mendapat nilai 0.
4. Standar nilai adalah 60, praktikan yang tidak lulus dalam post-test akan
diumumkan oleh masing-masing lab dan tidak ada post-test ulang.
4
Praktikum
Proyek Teknik Industri
X. PERIZINAN
1. Izin tidak mengikuti rangkaian praktikum menggunakan surat yang diketik rapi
dan di tanda tangan oleh praktikan bersangkutan. Surat ditujukan kepada
Penanggung Jawab Praktikum PTI setiap lab yang bersangkutan dan tembusan
ke Koordinator Asisten Praktikum PTI 2020-2021.
5
Praktikum
Proyek Teknik Industri
2. Koordinator Praktikum PTI atau Penanggung Jawab Praktikum PTI setiap lab
atau Asisten berhak menolak izin apabila izin tidak sesuai dengan ketentuan.
6
Praktikum
Proyek Teknik Industri
PENANGGUNG JAWAB
PRAKTIKUM PTI 2021-2022
7
Praktikum
Proyek Teknik Industri
MODUL 6
Perencanaan Keseimbangan
Lintasan pada Lantai Produksi
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan mampu memahami konsep dan
fungsi keseimbangan lintasan pada lantai
produksi.
2. Praktikan mengetahui dan mampu
menerapkan metode keseimbangan lintasan.
3. Praktikan mampu memahami maksud
Smoothness Index dan Line Efficiency dalam
konsep keseimbangan lintasan.
4. Praktikan mampu menentukan tenaga kerja
langsung yang dibutuhkan dalam lantai
produksi.
8
Praktikum
Proyek Teknik Industri
SKENARIO
Setelah Anda memperoleh precedence diagram, urutan perakitan, dan total waktu
baku pada modul 4, serta waktu siklus, jam kerja, jumlah lini, dan jadwal induk produksi
pada modul 5 maka pada modul ini kelompok anda akan menyusun lintasan atau lini
produksi yang seimbang untuk meningkatkan produktivitas dan output dari produk
double cabin yang diproduksi. Hasil dari modul ini berupa stasiun kerja optimal, jumlah
operator, dan jumlah logistik yang akan kelompok anda gunakan dalam perusahaan anda.
Pertama, kelompok anda akan merancang stasiun kerja dengan menggunakan metode
keseimbangan lintasan yang ada. Setelah itu, untuk tiap metode dihitung performansi tiap
metode berdasarkan Smoothness Index dan Line Efficiency. Selanjutnya, dilakukan
simulasi dengan menggunakan lintasan yang terpilih.
Metode keseimbangan lintasan yang digunakan diantaranya adalah:
● Metode Kilbridge Wester (Region Approach)
● Metode Largest Candidate Rule (LCR)
● Metode Heigenson Birnie (Ranked Position Weight)
● Metode Moodie Young
Gambar 1 Input dan Output Modul Perencanaan Keseimbangan Lintasan pada Lantai Produksi
9
Praktikum
Proyek Teknik Industri
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Line Balancing
Istilah keseimbangan lini (line balancing) merupakan suatu metode penugasan
sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lini
produksi, sehingga setiap stasiun kerja memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus
dari stasiun kerja tersebut. Keterkaitan pekerjaan dalam suatu lini produksi perlu untuk
dipertimbangkan dan digambarkan dalam suatu Precedence Diagram.
10
Praktikum
Proyek Teknik Industri
tenaga kerja (subkontrak). Cara ini mudah, tetapi tidak menjadikan lebih baik
karena adanya penumpukan material dan pemborosan waktu serta ruangan
yang dipakai.
● Pemecahan elemen pekerjaan
Cara ini dilakukan jika suatu operasi membutuhkan waktu yang lebih singkat
daripada stasiun kerja lainnya. Operator tersebut dapat menangani lebih dari
satu operasi.
● Pengelompokkan operasi
Cara ini dilakukan untuk mengelompokkan beberapa operasi atau elemen
kerja hasil pembagian ke dalam grup-grup atau stasiun-stasiun kerja secara
seimbang.
11
Praktikum
Proyek Teknik Industri
Workstation Process Time atau waktu proses stasiun kerja merupakan penjumlahan
dari seluruh waktu pengerjaan setiap elemen yang berada di dalam stasiun kerja
tersebut.
6. Precedence Constraint
Dalam menyelesaikan suatu elemen pekerjaan, seringkali terdapat urutan-urutan
yang harus terpenuhi sebelumnya agar elemen tersebut dapat dijalankan.
7. Precedence Diagram
Precedence Diagram merupakan gambaran secara grafis dari suatu urutan
pekerjaan yang memperlihatkan keseluruhan operasi pekerjaan dan ketergantungan
masing-masing operasi pekerjaan tersebut, dimana elemen pekerjaan tertentu tidak
dapat dikerjakan sebelum elemen pekerjaan yang mendahuluinya dikerjakan
terlebih dahulu.
8. Cycle Time
Cycle Time atau waktu siklus merupakan waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan produk dari lini perakitan dengan asumsi setiap assembly
mempunyai kecepatan yang konstan. Nilai minimum dari waktu siklus waktu
stasiun terpanjang.
9. Delay time of a Station / Idle Time
Delay time of a Station atau Idle Time merupakan selisih antara waktu siklus dengan
waktu stasiun.
10. Line Efficiency
Line Efficiency merupakan rasio dari total waktu terhadap ketertarikan waktu siklus
dengan jumlah stasiun kerja yang dinyatakan dalam persentase.
∑ 𝑇𝑠𝑖
𝐿𝐸 = × 100%
𝐾 × 𝐶𝑇
Tsi = Waktu stasiun ke-i
K = Jumlah total stasiun kerja
CT = Waktu siklus terpanjang
12
Praktikum
Proyek Teknik Industri
13
Praktikum
Proyek Teknik Industri
14
Praktikum
Proyek Teknik Industri
15
Praktikum
Proyek Teknik Industri
METODOLOGI PRAKTIKUM
Metodologi praktikum dari modul ini adalah sebagai berikut:
16
Praktikum
Proyek Teknik Industri
FORMAT LAPORAN
Format laporan untuk modul ini adalah sebagai berikut:
BAB I METODOLOGI PRAKTIKUM
1.1 Metodologi Praktikum
1.2 Penjelasan Metodologi Praktikum
BAB II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
2.1 Pengumpulan Data
2.1.1 Hasil Peramalan
2.1.2 Precedence Diagram
2.1.3 Waktu Baku
2.1.4 Jam Kerja
2.2 Pengolahan Data
2.2.1 Precedence Constrain
2.2.2 Perhitungan Jumlah Stasiun Kerja Optimum
2.2.3 Pembentukan SK dengan Metode LOB
a. Metode Kilbridge Wester (Region Approach / RA)
b. Metode Ranked Position Weight (RPW)
c. Metode Largest Candidate Rule (LCR)
d. Metode Moodie Young
2.2.4 Rekap Hasil Perhitungan Pembentukan SK
2.2.5 Pembentukan Performansi
2.2.6 Pemilihan Metode LOB
2.2.7 Pemilihan Metode Running
2.2.8 Rekapitulasi Waktu Pengerjaan
2.2.9 Perhitungan Waktu Stasiun Kerja
2.2.9.1 Waktu Tunggu Komponen
2.2.9.2 Idle Time
2.2.9.3 Waiting Time
2.2.10 Tenaga Kerja Langsung
BAB III ANALISIS DAN KESIMPULAN
17
Praktikum
Proyek Teknik Industri
3.1 Analisis
3.1.1 Pembentukan Stasiun Kerja
3.1.2 Pemilihan Metode Running
3.1.3 Waktu Stasiun Kerja
3.1.4 Keseimbangan Lintasan
3.2 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
18
Praktikum
Proyek Teknik Industri
MODUL 7
Statistical Quality Control &
Quality Cost Planning
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan mampu memahami konsep dan
mengaplikasikan Acceptance Sampling pada
dunia industri.
2. Praktikan mampu memahami konsep
Statistical Quality Control pada dunia
industri.
3. Praktikan mampu memahami konsep dan
mengaplikasikan penggunaan Seven Tools
pada dunia industri.
4. Praktikan mampu memahami konsep biaya
kualitas dan merancang biaya kualitas yang
akan digunakan di dunia industri.
19
Praktikum
Proyek Teknik Industri
SKENARIO
Setelah melakukan perencanaan produksi pada modul sebelumnya, perusahaan
Anda memerlukan Quality Control bagi bahan baku dan produk jadi. Pada modul ini,
perusahaan Anda akan melakukan melakukan perhitungan dan analisis kualitas terhadap
bahan baku yang diperoleh dari supplier dan produk jadi dari hasil produksi. Setelah
perusahaan anda mendapatkan bahan baku, anda akan melakukan perhitungan sampling
penerimaan berdasarkan data POR pada modul sebelumnya dan membuat peta kendali
berdasarkan data cacat. Sampling penerimaan akan menggunakan pengambilan sampel
tunggal dengan level inspeksi General Inspection dan nilai AQL 4%. Selain itu, dilakukan
pula pengecekan kualitas produk jadi dengan menggunakan peta kendali variabel dan
atribut. Setelah dilakukan perencanaan Quality Control, perusahaan Anda akan
menentukan biaya kualitas yang dibutuhkan untuk menjaga kualitas produk. Perhitungan
biaya kualitas tersebut dipengaruhi oleh hasil inspeksi dan analisis kualitas bahan baku
dan produk Anda.
Hasil Acceptance
Sampling
Plan Order Release
MODUL 5: Perencanaan
Produksi dan Kebutuhan
Material
Peta Kendali
MODUL 7
Statistical Quality Control &
Quality Cost Planning
Gambar 3 Input dan Output Modul Statistical Quality Control & Quality Cost Planning
20
Praktikum
Proyek Teknik Industri
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kualitas
Kualitas adalah loss to society, apabila terjadi penyimpangan dari target maka
kualitas akan berkurang. Berkurangnya kualitas akan berdampak pada timbulnya biaya
untuk memberbaiki kualitas (Taguchi, 1986). Kualitas memerlukan suatu proses
perbaikan terus menerus (continuous improvement process) yang dapat diukur, baik
secara individual, organisasi, korporasi, dan tujuan kerja nasional. Konsep kualitas harus
bersifat menyeluruh, baik produk maupun prosesnya. Kualitas produk meliputi kualitas
bahan baku dan barang jadi, sedangkan kualitas proses meliputi segala sesuatu yang
berhubungan dengan proses produksi, baik manufaktur maupun jasa (Montgomery,
2013).
Statistical Quality Control (SQC) adalah alat statistik yang digunakan untuk
menjaga standar uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimum
untuk mencapai efisiensi (Assauri, 2004). Statistical Quality Cont rol dapat dibagi
menjadi tiga kategori besar yaitu Statistika Deskriptif, Statistical Process Control, dan
Acceptance Sampling.
B. Acceptance Sampling
Ada beberapa hal yang harus diingat dalam sampling penerimaan yaitu bahwa
sampling penerimaan bukan cara untuk mengendalikan atau meningkatkan tingkat
kualitas dari suatu produk tetapi hanya suatu metode untuk menentukan disposisi suatu
lot. Hal ini berkaitan dengan pernyataan bahwa kualitas tidak dapat diperiksa ke dalam
suatu produk atau jasa tetapi kualitas harus didesain dan dibangun dalam suatu produk
atau jasa tersebut, sehingga sampling penerimaan atau acceptance sampling adalah proses
acak memeriksa sampel barang dan memutuskan apakah suatu lot diterima atau ditolak.
Terdapat dua jenis acceptance sampling, yaitu atribut dan variabel. Acceptance
sampling atribut digunakan untuk pengendalian kualitas produk berdasarkan karakteristik
atribut produk, seperti warna. Sedangkan acceptance sampling variabel digunakan untuk
pengendalian kualitas produk berdasarkan karakteristik variabel, seperti spesifikasi
ukuran. Berikut merupakan tabel jenis acceptance sampling (Montgomery, 2013).
21
Praktikum
Proyek Teknik Industri
22
Praktikum
Proyek Teknik Industri
C. Seven Tools
Seven tools pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1968
pada bukunya yang berjudul “Gemba no QC Shuho”. Seven tools merupakan kajian
dalam statistical process control. Seven tools terdiri dari:
1. Lembar Pemeriksaan (Check Sheet)
Lembar Pemeriksaan adalah lembar yang digunakan untuk mencatat data produk
seperti jumlah produk cacat, penyebab produk cacat, waktu pengamatan, dan lokasi
produk cacat dengan tujuan agar data dikumpulkan secara teliti dan akurat.
2. Stratifikasi (Run Chart)
Stratifikasi merupakan sebuah tabel yang berfungsi untuk mengklasifikasi
persoalan menjadi kelompok atau golongan sejenis yang lebih kecil.
3. Histogram
Histogram adalah diagram batang yang menunjukkan tabulasi dari data yang diatur
berdasarkan frekuensinya. Histogram dapat digunakan untuk mengetahui variasi
dari suatu data.
4. Peta Kendali (Control Chart)
Peta kendali adalah suatu alat yang secara grafis digunakan untuk memonitor
apakah suatu proses berjalan stabil atau tidak. Peta Kendali digunakan untuk
mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam pengendalian kualitas secara
statistik atau tidak. Karakteristik yang dapat diukur dengan grafik kendali dapat
dibagi menjadi dua kelompok, antara lain:
a. Peta kendali variabel, digunakan untuk memantau karakteristik yang didapat
dari pengukuran aktual dan memiliki nilai kontinu. Contoh karateristik seperti
tinggi, berat, volume. Macam-macam peta kendali variabel:
• Peta Kendali X – R
• Peta Kendali X – s
• Individual Moving Range Chart
b. Peta kendali atribut, digunakan untuk memantau karakteristik yang didapat dari
pemeriksaan bukan melalui pengukuran aktual. Contoh karateristik seperti
23
Praktikum
Proyek Teknik Industri
warna, rasa, bau. Macam-macam peta kendali atribut: peta kendali p, np, u, c,
U. Macam-macam peta kendali atribut:
• Proportion Defective Control Chart (p-Chart)
Peta kendali p dan np menggunakan data jumlah item cacat (non
conforming). Peta kendali p adalah bagan untuk proporsi unit ditolak
dalam suatu sampel karena tidak sesuai spesifikasi. Peta kendali p juga
dapat digunakan untuk megukur kualitas operator mesin, stasiun kerja,
sebuah departemen. Peta kendali p dapat digunakan untuk data atribut
dengan ukuran lot yang sama maupun tidak sama. Untuk proporsi sampel
diberikan rumus:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡
𝑝 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎…………………………………..….(1)
𝑝(1−𝑝)
𝑈𝐶𝐿 = 𝑝 + 3 √ ………………………………..…….. (3)
𝑛𝑖
𝑝(1−𝑝)
𝐿𝐶𝐿 = 𝑝 − 3 √ ……………………………..………....(4)
𝑛𝑖
24
Praktikum
Proyek Teknik Industri
𝑈𝐶𝐿 = 𝑐 + 3√𝑐……………………………………………...(9)
𝐿𝐶𝐿 = 𝑐 − 3√𝑐…………………………………………….(10)
Contoh penerapan: jumlah gelembung pada botol kaca
• Unit Defect Control Chart (u-Chart)
Peta kendali u dapat digunakan untuk jumlah sampel bervariasi. Keluaran
tiap produksi beranekaragam karena fluktuasi persediaan tenaga kerja,
uang, dan bahan baku, dengan konsekuensi, jumlah pemeriksaan per
produksi setiap perubahan, sehingga menyebabkan ukuran sampel
bervariasi. Walaupun perubahan batas kendali dari ukuran sampel
bervariasi, garis pusat suatu peta kendali-u tetap konstan. Distribusi yang
digunakan distribusi poisson. Ukuran sampel variabel dan standar tidak
ditentukan ketika ukuran sampel bervariasi, jumlah dari ketidaksesuaian
per unit untuk sampel ke-i adalah:
∑𝑐
𝑢 = ∑ 𝑛𝑖 = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛……………..….. (11)
𝑖
25
Praktikum
Proyek Teknik Industri
𝑢
𝑈𝐶𝐿 = 𝑢 + 3√𝑛 ……………………………………………(13)
𝑖
𝑢
𝐿𝐶𝐿 = 𝑢 − 3√𝑛 ………………………………………….....(14)
𝑖
26
Praktikum
Proyek Teknik Industri
5. Diagram Pareto
Fungsi diagram pareto adalah untuk mengidentifikasi atau menyeleksi masalah
utama untuk peningkatan kualitas. Diagram ini menunjukkan seberapa besar
frekuensi berbagai macam tipe permasalahan yang terjadi dengan daftar masalah
pada sumbu x dan jumlah/frekuensi kejadian pada sumbu y. Diagram ini terdiri dari
diagram batang yang mewakili tipe permasalahan dan diagram garis yang mewakili
jumlah kumulatif. Prinsip pareto yang dicetuskan oleh Vilfredo Pareto mengatakan
bahwa 20% dari masalah memiliki dampak sebesar 80%, dan hanya 20% dari
masalah yang ada itu adalah penting.
6. Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram)
Diagram sebab akibat juga disebut Ishikawa Diagram karena diagram ini
diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1943. Diagram ini terdiri dari
sebuah panah horizontal yang panjang dengan deskripsi masalah. Penyebab-
penyebab masalah digambarkan dengan garis radial dari garis panah yang
menunjukan masalah. Masalah akan dipecah menjadi beberapa kategori seperti
manusia, material, mesin, lingkungan, metode, dan measurement.
7. Diagram Sebar (Scatter Diagram)
Scatter diagram adalah grafik yang menampilkan hubungan antara dua variabel
apakah hubungan antara dua variabel tersebut kuat atau tidak yaitu antara
faktorproses yang mempengaruhi proses dengan kualitas produk. Pada sumbu x
terdapat nilai dari variabel independen, sedangkan pada sumbu y menunjukkan nilai
dari variabel dependen (Gunther & Hawkins, 1999).
D. Biaya Kualitas
Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan,
pengidentifikasian, perbaikan, dan pembentukan produk yang berkualitas rendah, dan
dengan “opportunity cost” dari hilangnya waktu produksi dan penjualan sebagai akibat
rendahnya kualitas. Pengelompokkan biaya kualitas terbagi menjadi empat yaitu (Mitra,
2016) :
27
Praktikum
Proyek Teknik Industri
a. Prevention Cost
Biaya pencegahan muncul saat merencanakan, mengimplementasikan, dan
menjaga kualitas dengan tujuan mencegah terjadinya kualitas buruk dalam produk
atau jasa yang dihasilkan.
b. Appraisal Cost
Biaya-biaya ini muncul saat mengukur, mengevaluasi, dan mengaudit produk,
komponen, bahan baku, atau jasa untuk menentukan apakah sudah memenuhi
standar. Biaya penilaian biasanya muncul setelah atau saat produksi tetapi sebelum
produk sampai ke pelanggan, untuk memastikan bahwa semua unit yang dihasilkan
sesuai dengan syarat yang diminta oleh pelanggan.
c. Internal Failure Cost
Biaya kegagalan internal timbul karena produk, komponen, material, dan jasa tidak
sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pelanggan.
d. External Failure Cost
Biaya kegagalan internal muncul kerena produk dan jasa gagal memenuhi
persyaratan harapan pelanggan setelah produk atau jasa dikirim ke pelanggan.
28
Praktikum
Proyek Teknik Industri
METODE PRAKTIKUM
Metode praktikum modul ini adalah sebagai berikut:
Mulai
Melakukan analisis
Selesai
Gambar 5 Metodologi Praktikum Modul Statistical Quality Control & Quality Cost Planning
FORMAT LAPORAN
Format laporan untuk Modul 7: Statistical Quality Control & Quality Cost Planning
adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Metode Praktikum
BAB II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
2.1 Acceptance Sampling
2.1.1 Kebijakan Sampel Data Variabel
(Bergantung part yang dimiliki kelompok)
2.1.2 Kebijakan Sampel Data Atribut
(Bergantung part yang dimiliki kelompok)
29
Praktikum
Proyek Teknik Industri
30
Praktikum
Proyek Teknik Industri
REFERENSI
Assauri Sofyan. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Gunther, J. J., & Hawkins, F. (1999). Making TQM work: Quality tools for human service
organizations. Springer Publishing Company.
Mitra, A. (2016). Fundamentals of quality control and improvement. John Wiley & Sons.
Montgomery, D. C. (2013). Introduction to statistical quality control. John Wiley & Sons.
Schilling, E., & Neubauer, D. (2009). Acceptance Sampling in Quality Control, 2nd
Edition. New York: Chapman and Hall/CRC.
31
Praktikum
Proyek Teknik Industri
MODUL 8
Perancangan Tata Letak
Relokasi Pabrik
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan mampu merancang tata letak
fasilitas pabrik secara keseluruhan
2. Praktikan mampu menggunakan metode
Systematic Layout Planning dan
Computerized Aided Layout dalam
merancang tata letak pabrik.
3. Praktikan mampu menerapkan aspek
ergonomi dalam merancang tata letak
fasilitas.
4. Praktikan mampu menentukan jumlah
perlengkapan yang diperlukan dalam tata
letak fasilitas pabrik.
32
Praktikum
Proyek Teknik Industri
SKENARIO
Perusahaan Anda telah merancang proses produksi dan struktur organisasi yang
diperlukan untuk bisnis assembly produk mainan Double Cabin. Dikarenakan harus
adanya relokasi pabrik ke tempat baru karena pada lokasi sebelumnya sering terdampak
banjir bandang dan tidak mungkin lagi melanjutkan proses bisnis pada lokasi tersebut,
maka dilakukan perancangan tata letak relokasi pabrik. ARC (Activity Relationship
Chart) dan ARD (Activity Relationship Diagram) yang digunakan didasarkan pada pabrik
sebelumnya. Pabrik ini akan menjadi tempat dimana manusia, alat, material, energi, uang,
informasi dan sumber daya lain dikelola dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan
produk Double Cabin secara efektif, efisien dan aman.
Perusahaan Anda akan merancang tata letak pabrik berdasarkan model Systematic
Layout Planning. Area produksi dirancang sesuai kebutuhan luas untuk mengakomodasi
rencana produksi kedepan dengan berpedoman pada ARC dan ARD. Setelah ARC dan
ARD dianalisis, Anda akan membuat SRD (Space Relationship Diagram) dan
menggambarkan layout akhir lantai produksi. Perusahaan Anda akan menghitung
kebutuhan luas kantor dan fasilitas pendukung untuk menunjang kegiatan produksi.
Selanjutnya, Anda akan merancang tata letak keseluruhan pabrik, yang terdiri dari lantai
produksi, kantor, dan fasilitas pendukung lainnya. Dengan bantuan software
BLOCPLAN90, perusahaan Anda akan menentukan 3 alternatif layout. Layout pabrik
yang terpilih perlu diberi ruang terbuka hijau sesuai aturan yang berlaku di daerah
masing-masing. Selain menentukan tata letak, Anda juga menghitung kebutuhan jumlah
peralatan di dalam pabrik.
33
Praktikum
Proyek Teknik Industri
Gambar 6 Input dan Output Modul Perancangan Tata Letak Relokasi Pabrik
TINJAUAN PUSTAKA
a. Tata Letak Fasilitas
Tata letak fasilitas adalah tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna
menunjang kelancaran proses produksi (Wignjosoebroto, 2009). Tata letak fasilitas
(facility layout) adalah susunan mesin, proses, departemen, tempat kerja, area
penyimpanan, gang, dan fasilitas umum yang ada. Pengaturan tersebut akan berguna
untuk luas area penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran
gerakan pemindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun
permanen, personel pekerja dan sebagainya (Arif, 2017).
Berikut merupakan beberapa keuntungan merancang tata letak pabrik
(Wignjosoebroto, 2009):
- Menaikkan output produksi
- Mengurangi waktu tunggu
- Mengurangi proses pemindahan bahan
34
Praktikum
Proyek Teknik Industri
35
Praktikum
Proyek Teknik Industri
36
Praktikum
Proyek Teknik Industri
d. BLOCPLAN
Blocplan adalah program interaktif yang dikembangkan oleh Donaghey dan Pire
(1991) yang dapat mengembangkan tata letak satu lantai (single story) atau multi-lantai
(multi-story) dan fitur bermanfaat lainnya. Program ini menawarkan sejumlah algortima
heuristik untuk memecahkan masalah tata letak dan dapat menangani data kuantitatif
serta kualitatif. Blocplan memungkinkan pengguna untuk memasukkan data product
routing (Heragu, 2006).
Blocplan memberikan banyak kesempatan untuk melihat dan mengedit data.
Blocplan dapat menangani maksimal 18 departemen, Dalam menjalankan program
37
Praktikum
Proyek Teknik Industri
∑ ∑ 𝑑𝑖𝑗 𝑅𝑖𝑗
𝑖=1 𝑗=𝑖+1
Dimana
𝑑𝑖𝑗 {1 jika departemen i dan j ada di lantai yang sama dan berdekatan, 0 jika tidak}
𝑅𝑖𝑗 nilai numerik yang diberikan ke kode hubungan antara departemen i dan j
n jumlah total departemen
38
Praktikum
Proyek Teknik Industri
39
Praktikum
Proyek Teknik Industri
40
Praktikum
Proyek Teknik Industri
METODOLOGI PRAKTIKUM
Berikut adalah flowchart metodologi praktikum Modul 7 “Perancangan Tata Letak
Relokasi Pabrik”:
41
Praktikum
Proyek Teknik Industri
FORMAT LAPORAN
Berikut merupakan format laporan Modul 8 mengenai Perancangan Tata Letak
Relokasi Pabrik:
BAB I METODOLOGI PRAKTIKUM
1.1 Metodologi Praktikum
1.2 Penjelasan Metodologi Praktikum
BAB II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
2.1 Pengumpulan Data
2.1.1 Pembagian Ruangan Departemen
2.1.2 ARC dan ARD Lantai Produksi
2.1.3 Ukuran Komponen Double Cabin
2.1.4 Ukuran Peralatan
2.2 Pengambilan Keputusan
2.2.1 Lantai Produksi
2.2.1.1 Kebutuhan Luas Lantai Produksi
2.2.1.2 Perancangan Tata Letak Lantai Produksi
2.2.1.3 Layout Lantai Produksi
2.2.2 Pabrik Keseluruhan
2.2.2.1 Kebutuhan Luas Kantor
2.2.2.2 Kebutuhan Luas Fasilitas Pendukung
2.2.2.3 Perancangan Area Pabrik Keseluruhan
2.2.2.4 Layout Keseluruhan Perusahaan
2.2.3 Peralatan di Dalam Pabrik Keseluruhan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
42
Praktikum
Proyek Teknik Industri
REFERENSI
43
Praktikum
Proyek Teknik Industri
MODUL 9
Enterprise Resource Planning
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan dapat merancang desain dan
kebutuhan sistem informasi berdasarkan
proses bisnis menggunakan ERP.
2. Praktikan mampu mengimplementasikan
penggunaan ERP dalam proses bisnis
perusahaan menggunakan software Odoo.
3. Praktikan mampu memahami hubungan
antar komponen komponen proses bisnis dan
pengaruhnya pada penerapan modul software
Odoo.
4. Praktikan mampu memahami penggunaan
modul E-Commerce pada software Odoo
serta manfaatnya dalam pemasaran produk.
44
Praktikum
Proyek Teknik Industri
SKENARIO
Perusahaan perlu menerapkan suatu sistem yang dapat mendukung pelaksanaan
proses bisnis perusahaan dengan lebih efektif dan efisien. Sistem informasi terintegrasi
merupakan salah satu bentuk sistem yang dapat memberikan keuntungan pada
perusahaan. Setelah mengetahui berbagai hubungan yang terjadi antar entitas pada sistem
informasi perusahaan dalam bentuk ERD maupun DFD, perusahaan perlu membentuk
dan mengimplementasikan suatu platform yanng digunakan untuk mengintegrasikan
informasi-informasi tersebut. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan suatu
model sistem informasi yang memungkinkan organisasi untuk mengotomatisasi dan
mengintegrasikan proses bisnis utamanya. Implementasi sistem ERP memungkinkan
bagian finansial, bagian distribusi, bagian manufaktur, bagian inventori, bagian human
resource, dan lainnya di perusahaan untuk dapat saling terhubung dalam melaksanakan
proses bisnisnya. Dalam rangka menarik dan meningkatkan kepuasan pelanggan,
perusahaan juga perlu mengoptimalkan sistem informasi pemasaran. Perusahaan perlu
memiliki suatu wadah E-Commerce sehingga memberikan keluasan waktu dan jarak bagi
pelanggan untuk mengakses informasi produk perusahaan maupun melakukan pembelian
produk.
45
Praktikum
Proyek Teknik Industri
TINJAUAN PUSTAKA
A. ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)
Definisi Enterprise Resource Planning ERP singkatan dari tiga elemen kata, yaitu
Enterprise (Perusahaan/ Organisasi), Resource (Sumberdaya) dan Planning
(Perencanaan). Enterprise Resource Planning (ERP) menurut James A. Hall (2011)
adalah suatu model sistem informasi yang memungkinkan organisasi untuk
mengotomatisasi dan mengintegrasikan proses bisnis utamanya. Definisi lain ERP yaitu
Software lintas fungsi terpadu yang merekayasa ulang proses manufaktur, distribusi,
keuangan, sumber daya manusia dan proses bisnis dasar lainnya dari suatu perusahaan
untuk memperbaiki efisiensi, kelincahan, dan profitabilitasnya (Ram & Corkindale 2014).
46
Praktikum
Proyek Teknik Industri
Gambar 10 ERP
Sistem ERP mengintegrasikan informasi dan proses-proses yang berbasis informasi
pada sebuah bagian atau antar bagian dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sistem
ERP terdiri atas beberapa sub sistem (modul) contohnya sistem finansial, sistem
distribusi, sistem manufaktur, sistem inventory, dan sistem human resource. Masing-
masing sub sistem terhubung dengan sebuah database terpusat yang menyimpan berbagai
informasi yang dibutuhkan oleh masing-masing sub sistem.
47
Praktikum
Proyek Teknik Industri
• Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan
kegiatan perencanaan
• Sistem ERP menunjang sistem multi (beberapa) mata uang dan bahasa, yang sangat
diperlukan oleh perusahaan multinasional
Menurut O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010), sistem ERP memberikan nilai
bisnis yang signifikan bagi perusahaan. Nilai bisnis tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kualitas dan Efisiensi
2. Mengurangi Biaya
3. Pengambilan Keputusan
4. Enterprise Agility
48
Praktikum
Proyek Teknik Industri
49
Praktikum
Proyek Teknik Industri
50
Praktikum
Proyek Teknik Industri
acuan pembuatan desain ERP. Materi selengkapnya mengenai ERD dan DFD dapat
diunduh pada link berikut: https://bit.ly/ModulDFDERD-DSS
D. E-BUSINESS
E-Business dan sistem informasi mempunyai makna yang saling beririsan. Hal
inilah yang sering menimbulkan kerancuan dan kesalahan dalam penggunaan istilah-
istilah tersebut. Sistem informasi dan E-Business mempunyai kesamaan makna yaitu
sebagai aplikasi yang mendukung proses bisnis suatu organisasi. Tetapi E-Business
mempunyai batasan yang lebih spesifik karena E-Business terkait dengan penggunaan
jaringan computer (internet) dan biasanya menghubungkan ke konsumen, rekan kerja,
dan suppliers.
51
Praktikum
Proyek Teknik Industri
Definisi E-Business
Pengertian E-Business menurut Shurety (1999) adalah mengenai penggunaan
teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan.
Sedangkan menurut Alter (2002), E-Business adalah praktek pelaksanaan dan
pengelolaan proses bisnis utama melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer,
dan data yang telah terkomputerisasi.
52
Praktikum
Proyek Teknik Industri
E. E-COMMERCE
Perbedaan E-Business dan E-Commerce, yakni E-Business adalah penggunaan
internet dan teknologi jaringan dan informasi lain untuk membantu proses E-Commerce,
kolaborasi dan komunikasi perusahaan, serta perusahaan lain yang berbasis web.
Sementara, E-Commerce adalah penggunaan jaringan internet untuk berpromosi dan
bertransaksi dengan konsumen dengan kata lain E-Business memiliki scope atau
jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan E-Commerce.
Definisi E-Commerce
Menurut Marizza dan Robert (2007), E-Commerce dapat diartikan sebagai suatu
cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan
fasilitas internet dimana terdapat website yang menyediakan layanan “get and deliver”.
Jenis-Jenis E-Commerce
Jenis-jenis E-Commerce yang sering digunakan (Choi, Stabil, & Whinton, 1997):
1. Business to Business (B2B)
Merupakan model E-Commerce dimana pelaku bisnisnya adalah perusahaan,
sehingga proses transaksi dan interaksinya adalah antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya. Contoh: situs e-banking yang melayani transaksi antar
perusahaan.
2. Business to Consumer (B2C)
Merupakan model E-Commerce dimana pelaku bisnisnya melibatkan langsung
antara penjual (penyedia jasa E-Commerce) dengan individual buyer atau pembeli.
Contoh: Amazon.com.
53
Praktikum
Proyek Teknik Industri
Manfaat E-Commerce
Manfaat yang dirasakan perusahaan dalam penggunaan E-Commerce adalah:
1. Mendapatkan pelanggan baru Memungkinkan perusahaan tersebut mendapatkan
pelanggan baru baik itu yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri
2. Meningkatkan customer loyalty Sistem E-Commerce menyediakan informasi
secara lengkap dan pembelian yang dapat diakses setiap waktu sehingga membuat
konsumen tetap bertahan dengan produk dan pelayanan yang diberikan perusahaan.
3. Meningkatkan mutu layanan Memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan
layanan dengan melakukan interkasi yang lebih personal sehingga dapat
memberikan informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen.
4. Melayani konsumen tanpa batas waktu Pelanggan dapat melakukan transaksi dan
memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup
ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut.
54
Praktikum
Proyek Teknik Industri
METODOLOGI PRAKTIKUM
Metodologi praktikum modul ini adalah sebagai berikut:
55
Praktikum
Proyek Teknik Industri
FORMAT LAPORAN
Format laporan untuk modul ini adalah sebagai berikut:
BAB I METODOLOGI PRAKTIKUM
1.1 Metodologi Praktikum
1.2 Penjelasan Metodologi Praktikum
BAB II PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
2.1 Data Distribution Center dan Pembelian
2.2 ERD dan DFD Perusahaan
2.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
2.2.2 Data Flow Diagram (DFD)
2.3 Implementasi Sistem Informasi Internal Odoo
2.3.1 Pemilihan Modul
2.3.2 Profil Prusahaan
2.3.3 Input Data Profil Supplier
2.3.4 Input Data Profil Distribution Center
2.3.5 Struktur Organisasi
2.3.6 Input Data Material dan Produk
2.3.7 BOM Produk
2.3.8 Stasiun Kerja
2.4 Implementasi Sistem Informasi Eksternal dan Analisis Proses Bisnis Odoo
2.4.1 Proses Pembelian Material
2.4.2 Proses Perpindahan Material
2.4.3 Proses Produksi
2.5 Implementasi dan Analisis Modul E-Commerce Odoo
2.5.1 Implementasi Modul E-Commerce Odoo
2.5.2 Simulasi Pembelian dan Analisis Penggunaan Modul E-Commerce Odoo
2.5.2.1 Simulasi Pembelian Melalui E-Commerce
2.5.2.2 Proses Sales Order
2.5.2.3 Proses Pengiriman Produk
2.5.2.4 Analisis Penggunaan E-Commerce
56
Praktikum
Proyek Teknik Industri
57
Praktikum
Proyek Teknik Industri
MODUL 10
Analisis Finansial
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan mampu membedakan dan
melakukan perhitungan fixed cost dan
variable cost.
2. Praktikan mampu memahami penggunaan
metode full costing.
3. Praktikan mampu menentukan harga pokok
produksi, laba kotor, laba bersih, dan harga
jual suatu produk dengan metode full costing.
4. Praktikan mampu membuat dan
menganalisis cashflow perusahaan selama
masa investasi.
5. Praktikan mampu melakukan analisis
kelayakan investasi dengan menggunakan
NPV, IRR, Payback Period, Break Event
Point, dan Profitability Index.
58
Praktikum
Proyek Teknik Industri
SKENARIO
Setelah menjalankan perancangan dalam penentuan tenaga kerja, harga material,
jadwal induk produksi, dan fasilitas manufaktur yang diperlukan, perusahaan Anda
perlu mempertimbangkan layak atau tidaknya perusahaan Anda dilakukan sehingga
perusahaan dilakukan perancangan dalam analisis finansial dari keseluruhan biaya yang
masuk dan keluar dalam arus kas selama perusahaan Anda berjalan untuk mengetahui
kelayakan perusahaan Anda dijalankan.
Dalam proses kelayakan perusahaan yang Anda jalankan, Anda harus
mengidentifikasi dan menyusun fixed cost, variable cost, biaya langsung, dan biaya tak
langsung sebagai acuan pengeluaran serta menyusun perancangan harga pokok produksi
dan laba perusahaan sebagai acuan pemasukan yang akan dilakukan dalam cashflow atau
arus kas. Pada analisis finansial ini prosesnya dihitung dengan menggunakan bantuan
software perhitungan spreedsheet yaitu, Microsoft Excel sehingga hasil pelaksanaan dari
keseluruhan perhitungan dapat optimal terutama dalam melakukan analisis sensitivitas
skenario praduga yang nantinya memprediksi layaknya keberjalanan perusahaan Anda.
59
Praktikum
Proyek Teknik Industri
60
Praktikum
Proyek Teknik Industri
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Supriyono (2000), biaya adalah suatu nilai tukar prasyarat, pengorbanan
harga perolehan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue) dan digunakan sebagai
pengurang penghasilan.
Menurut Drury (2008), biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat volume
produksi, yaitu menjadi:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan
volume kegiatan tertentu. Biaya-biaya yang dapat masuk dalam biaya tetap tersebut
yaitu sebagai berikut:
a. Biaya Manajerial
Adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menggaji para karyawan
bagian manajerial mulai direktur utama sampai para staff tiap departemen yang
ada pada perusahaan, besaran yang diberikan dapat berbeda-beda pada setiap
perusahaan karena tiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing.
b. Biaya Depresiasi
Merupakan pembebanan biaya yang berkaitan dengan penurunan nilai aktiva
karena keausan, penurunan kondisi aktiva atau karena uang. Walaupun ada
kaitannya dengan pengoperasian aktiva tetapi pada umumnya berkaitan dengan
waktu. Berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan untuk menghitung
besarnya depresiasi:
• Metode Straight Line
• Metode Sum of The Years Digit
• Metode Declinng Balancing
• Metode Sinking Fund
c. Biaya Perbaikan (Maintenance)
Biaya perbaikan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
merawat dan memperbaiki segala kerusakan yang terjadi pada mesin-mesin di
bagian produksi dan biaya perbaikan alat-alat penunjang lain kegiatan produksi
dan manajerial.
61
Praktikum
Proyek Teknik Industri
d. Biaya Administrasi
Biaya administrasi adalah biaya-biaya yang mengkoordinasikan kegiatan-
kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji
personalia, dan lain-lain.
e. Biaya Asuransi
Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjamin
keselamatan para karyawan dan seluruh aset perusahaan.
f. Biaya Pengembangan SDM
Biaya Pengembangan SDM adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
mengembangkan dan meningkatkan kinerja para karyawan dan staff untuk
mendukung kegiatan di dalam perusahaan agar meningkat. Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan seperti training dan pelatihan baik hard skill maupun soft skill
karyawan.
g. Biaya PBB
PBB dikenakan terhadap objek pajak berupa tanah dan bangunan yang
didasarkan pada asas kenikmatan dan manfaat dan dibayar setiap tahun.
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
volume kegiatan. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya variabel yaitu sebagai
berikut:
a. Biaya Material
Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perushahaan untuk membeli
material/bahan baku untuk proses produksi dan segala alat bantu yang
dibutuhkan.
b. Biaya Operator
Adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah para buruh/
pekerja pada lantai produksi termasuk tunjangan-tunjangan sesuai kebijakan
perusahaan.
62
Praktikum
Proyek Teknik Industri
c. Biaya Transportasi
Merupakan biaya yang dikeuarkan oleh perusahaan untuk kebutuhan distribusi
bahan baku maupun produk jadi kepada para distributor atau konsumen. Biaya
yang dikeluarkan diantaranya untuk konsumsi bahan bakar kendaraan dan
supirnya.
d. Biaya Utilitas
Utilitas (utility) adalah manfaat yang diperoleh karena mengonsumsi barang,
utilitas merupakan ukuran manfaat suatu barang dibanding dengan alternatif
penggunanya. Utilitas digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh
konsumen. Meliputi biaya listrik, biaya air, biaya operasional, dan yang lainnya
yang menunjang perusahaan.
e. Biaya Komunikasi
Biaya komunikasi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
kebutuhan komunikasi yang menunjang kegiatan manajerial, produksi, dan
pemasaran produk.
f. Biaya Kualitas
Biaya kualitas merupakan biaya yang berhubungan dengan pengendalian
kualitas.
63
Praktikum
Proyek Teknik Industri
Full Costing
Full Costing adalah penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) dengan memasukan
semua biaya produksi baik yang bersifat variabel maupun bersifat tetap terhadap produk
(Daljono, 2011). Metode ini akan melibatkan semua biaya, seperti biaya variabel, biaya
tetap, biaya langsung, tidak langsung, investasi, dan seluruh biaya yang digunakan dalam
proses produksi.
Variable Costing
Variable costing adalah perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) yang hanya
memasukkan biaya produksi bersifat variabel saja (Daljono, 2011). Metode ini akan
memiliki hasil jumlah yang berubah-ubah dan akan disesuaikan dengan volume kegiatan
usaha pada bisnis perusahaan.
64
Praktikum
Proyek Teknik Industri
65
Praktikum
Proyek Teknik Industri
66
Praktikum
Proyek Teknik Industri
ditetapkan (MARR). IRR didefinisikan sebagai tingkat suku bunga yang dihasilkan
oleh suatu investasiyang menjadikan NPV aliran kas bernilai nol. Berikut ini adalah
persamaan untukrencana IRR :
Present Value Of Benefit – Present Value Of Cost (NPV) = 0
Jika IRR > MARR berarti investasi tersebut layak secara ekonomis. Untuk
menghitung harga IRR pada umumnya dilakukan dengan cara coba-coba.
4. Metode Break Event Point
Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi
perusahaantidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya).
Manfaat BEP adalah:
• Alat perencanaan untuk menghasilkan laba
• Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta
hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat
penjualanyang bersangkutan.
• Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
• Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti.
67
Praktikum
Proyek Teknik Industri
METODOLOGI PRAKTIKUM
Metodologi praktikum modul ini adalah sebagai berikut:
68
Praktikum
Proyek Teknik Industri
FORMAT LAPORAN
Format laporan untuk modul ini adalah sebagai berikut:
BAB I METODOLOGI PRAKTIKUM
1.1 Metodologi Praktikum
1.2 Penjelasan Metodologi Praktikum
BAB II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
2.1 Pengumpulan Data (Jenis-jenis biaya, ketentuan cashflow)
2.2 Pengolahan Data
2.2.1 Biaya Investasi
2.2.1.1 Biaya Pendirian Perusahaan
2.2.1.2 Biaya Kendaraan
2.2.1.3 Biaya Administrasi Mendirikan Perusahaan
2.2.1.4 Biaya Pemasangan
2.2.1.5 Biaya Peralatan Produksi
2.2.1.6 Rekapitulasi Biaya Investasi
2.2.2 Factory Cost
2.2.2.1 Biaya Bahan Baku
2.2.2.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung
2.2.3 Factory Overheads
2.2.3.1 Biaya Overhead Pabrik Variabel
2.2.3.1.1 Biaya Utilitas
2.2.3.1.2 Biaya Komunikasi
2.2.3.1.3 Biaya Kualitas
2.2.3.1.4 Biaya Perlengkapan Kantor
2.2.3.1.5 Rekapitulasi Biaya Overhead Pabrik Variabel
2.2.3.2 Biaya Overhead Pabrik Tetap
2.2.3.2.1 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
2.2.3.2.2 Biaya Pelatihan
2.2.3.2.3 Biaya Tunjangan dan Asuransi
2.2.3.2.4 Biaya Perawatan
69
Praktikum
Proyek Teknik Industri
70
Praktikum
Proyek Teknik Industri
TIMELINE CHAPTER 2
71
Praktikum
Proyek Teknik Industri
TIMELINE CHAPTER 2
73
Praktikum
Proyek Teknik Industri
TIMELINE CHAPTER 2
74
Praktikum
Proyek Teknik Industri
PEMBAGIAN ASISTEN
DSS
Fadia Ion Afa Hendrik Gerry Edi Jose Adam Louis Yasa
RSKE
Fadila Arrin Mikhael Sheila Clarissa Tohari Filia Salsa Adit Panji
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
32 31
SHIFT 1 SHIFT 2 SHIFT 3 SHIFT 4 SHIFT 5 SHIFT 6 SHIFT 7 SHIFT 8 SHIFT 9 SHIFT 10
STUDIO
Sari Ari Farda Caca Fanny Elsa
1 2 3 4 5 7
11 12 13 14 15 17
21 22 23 24 25 27
32 31 28 19 10 30
8 18 9 29 26 16
20 6
SHIFT 1 SHIFT 2 SHIFT 3 SHIFT 4 SHIFT 5 SHIFT 6
OPSI
Hilda Candra Jay Putri Jesica Santi Salsa Diti Ola
1 2 3 4 5 6 7 8 9
11 12 13 14 15 16 17 18 19
21 22 23 24 25 26 27 28 29
32 31 10 20 30
SHIFT 1 SHIFT 2 SHIFT 3 SHIFT 4 SHIFT 5 SHIFT 6 SHIFT 7 SHIFT 8 SHIFT 9
75
Praktikum
Proyek Teknik Industri
LSP
Gata Leo Elvira Sabila Eugene Dheva
1 2 3 4 5 6
11 12 13 14 15 16
21 22 23 24 25 26
32 31 18 9 29 20
28 27 7 19 10 30
17 8
SHIFT 1 SHIFT 2 SHIFT 3 SHIFT 4 SHIFT 5 SHIFT 6
PTI
Alan Sefi Robbie Arum Aziz Monica Bela Anggit
1 2 3 4 5 6 7 8
11 12 13 14 15 16 17 18
21 22 23 24 25 26 27 28
32 31 9 19 29 10 20 30
SHIFT 1 SHIFT 2 SHIFT 3 SHIFT 4 SHIFT 5 SHIFT 6 SHIFT 7 SHIFT 8
76
Praktikum
Proyek Teknik Industri
DATA ASISTEN
No Nama NIM Email Nomor WA LAB
Putri Agustina
1 21070118120031 putriagustina750@gmail.com 082246495474
Sri Rejeki
Jesica Disriena
2 21070118120056 jesicadesrienanababan@gmail.com 082134364248
Nababan
3 Aulia Nisanti 21070118120058 aulia.nisanti@gmail.com 0895325103037
4 Candra Irawan 21070118120059 candra.irawan12.ci@gmail.com 08976214903
Jaysyu
jaysyumuhammaddzaky@students.undip.
5 Muhammad 21070118130068 085848973044
ac.id
Dzaky
OPSI
Diti Paulina Br
6 21070118130069 ditipaulina@gmail.com 0895424018196
Sebayang
Skolastika Devi
7 Kusuma 21070118130101 skolastikadevi@students.undip.ac.id 082134716871
Christiani
Salsabila
8 Herwening 21070118130113 salsa0508@gmail.com 08112909189
Mileniadewi
Hilda
9 21070118130125 hilda.nurdamayanti@gmail.com 081391519026
Nurdamayanti
Muhammad
10 21070118120061 muhammadtohari@students.undip.ac.id 085868202664
Tohari
Fadila Dyah
11 21070118120051 fadiladyahayu@students.undip.ac.id 088213596625
Ayu
Clarissa Melia
12 21070118130097 clarissamelia@students.undip.ac.id 081225942915
Dewi Sjahli
Filia Nauli
13 21070118140106 filianauli@students.undip.ac.id 085888698899
Hapsari
Arindyaningru
14 m Rachma 21070118140094 arrin@students.undip.ac.id 081289878887
Khairunnisa RSKE
Panji Rachman
15 21070118120007 panjirh@students.undip.ac.id 085747517698
Hakim
Sheila Karunia
16 21070118140120 sheilakrnia@gmail.com 085890814887
Dewi
Salsa Bila Dian
17 21070118130077 salsabdian@students.undip.ac.id 081315922852
Islami
Aditya Ridwan
18 21070118130185 adityaridwanw@gmail.com 081398560650
Wicaksono
Mikhael
19 21070118120055 mikhaelsinaga@students.undip.ac.id 081382477069
Kristian Sinaga
Jose Daniel
20 21070118130116 jose.simanjuntak11@gmail.com 081319226882
Simanjuntak DSS
21 Edi Kurniawan 21070118120025 kurniawane601@gmail.com 0895374546466
77
Praktikum
Proyek Teknik Industri
78
Praktikum
Proyek Teknik Industri
79