Anda di halaman 1dari 80

Praktikum

Proyek Teknik Industri

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii


PERATURAN PRAKTIKAN ........................................................................................... 1
STANDARD OPERATING PROCEDURE ....................................................................... 2
PENANGGUNG JAWAB ................................................................................................ 7
Modul 6 Perencanaan Keseimbangan Lintasan pada Lantai Produksi ............................. 8
Modul 7 Statistical Quality Control & Quality Cost Planning ...................................... 19
Modul 8 Perancangan Tata Letak Relokasi Pabrik ......................................................... 32
Modul 9 Enterprise Resource Planning .......................................................................... 44
Modul 10 Analisis Finansial ........................................................................................... 58
TIMELINE CHAPTER 2................................................................................................ 71
PEMBAGIAN ASISTEN................................................................................................ 75
DATA ASISTEN ............................................................................................................ 77

ii
Praktikum
Proyek Teknik Industri

PERATURAN PRAKTIKAN
PRAKTIKUM PROYEK TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS DIPONEGORO 2021-2022

1. Praktikan adalah mahasiswa Teknik Industri Undip yang akan mengambil mata
kuliah Praktikum Proyek Teknik Industri (PTI).
2. Praktikan wajib mengikuti seluruh rangkaian praktikum PTI 2021-2022 mulai dari
briefing, pre-test, praktikum, asistensi, pembuatan laporan, post-test, presentasi
asisten dan presentasi dosen. Apabila praktikan tidak mengikuti salah satunya,
maka praktikan wajib menyertakan surat yang diserahkan kepada asisten dan dosen
(hanya khusus pada presentasi dosen). Apabila praktikan tidak mengikuti salah satu
kegiatan tersebut tanpa adanya surat/keterangan yang jelas, maka praktikan akan
mendapat sanksi.
3. Praktikum dilaksanakan secara daring dan luring. Praktikan harus memastikan
untuk memiliki jaringan yang optimal dan stabil ketika sedang melakukan
rangkaian praktikum PTI secara daring. Praktikan yang mengalami kendala dan
masalah terkait jaringan, wajib memberitahukan Penanggung Jawab modul
Praktikum PTI yang bersangkutan. Pelaksanaan praktikum secara luring dilakukan
dengan mengikuti mekanisme yang benar dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
4. Praktikan wajib mengikuti seluruh modul. Batas standar nilai akhir modul (nilai
pre-test, praktikum, dan post-test) yaitu 60.
5. Praktikan harus mengutamakan ketepatan waktu pada rangkaian praktikum PTI
dengan toleransi waktu 5 menit dari waktu yang telah ditentukan.
6. Praktikan harus memakai pakaian berkerah pada setiap rangkaian praktikum PTI.
7. Praktikan harus menjaga sopan santun pada setiap rangkaian praktikum PTI.
Apabila terjadi pelanggaran, asisten berhak untuk memberikan peringatan dan juga
sanksi pada praktikan yang bersangkutan.
8. Praktikan harus mematuhi Standard Operating Procedure (SOP) yang ada.

1
Praktikum
Proyek Teknik Industri

STANDARD OPERATING PROCEDURE


PRAKTIKUM PROYEK TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS DIPONEGORO 2021-2022

I. BRIEFING PRAKTIKUM
1. Briefing praktikum dilaksanakan 2 kali dalam 2 semester.
2. Briefing praktikum dilaksanakan secara daring dengan menggunakan grup
Praktikum PTI di Microsoft Teams.
3. Pengumuman briefing praktikum selambat-lambatnya 1 hari sebelum
pelaksanaan.
4. Praktikan yang tidak menghadiri briefing praktikum dengan alasan sakit atau ada
keluarga dekat meninggal dunia (dengan surat izin tertulis kepada Koordinator
Asisten Praktikum PTI 2020-2021) atau lomba, wajib membuat tulisan tentang
praktikum PTI. Tulisan tersebut diketik dengan menggunakan kertas A4, margin
4-4-3-2, dan dikumpulkan maksimal 2x24 jam setelah brifieng dilaksanakan.
5. Apabila praktikan tidak mengerjakan tugas sampai batas waktu yang telah
ditentukan, praktikan yang bersangkutan akan mendapat pengurangan nilai
sebesar 5 (lima) poin dari nilai akhir PTI.

II. PRE-TEST
1. Sistem pre-test akan dilakukan secara online dengan platform yang telah
ditentukan oleh masing-masing lab pada modul yang bersangkutan.
2. Tidak ada pre-test susulan (kecuali sakit dengan izin dokter, keluarga dekat
meninggal dunia, atau kegiatan akademik seperti delegasi lomba, kelas
pengganti yang disertai dengan bukti kepada koordinator praktikum yang
dikirim maksimal 1x24 jam sebelum pretest dimulai).
3. Segala bentuk kecurangan mendapat nilai 0.
4. Standar nilai adalah 60, praktikan yang mendapat nilai di bawah nilai 60
diumumkan oleh masing-masing lab selambat-lambatnya 2x24 jam.

2
Praktikum
Proyek Teknik Industri

5. Konfirmasi nilai diperbolehkan untuk praktikan yang tidak lulus pre-test


selambat-lambatnya 1x24 jam setelah pengumuman kelulusan.
6. Materi pre-test bersumber dari modul praktikum dan referensi lain yang akan
diberitahukan oleh masing-masing lab.

III. PRAKTIKUM
1. Praktikum dilaksanakan via daring dan disesuaikan dengan kondisi laboratorium
serta asisten modul yang bersangkutan. Apabila pelaksanaan praktikum
dijalankan secara luring, Penanggung Jawab Praktikum PTI akan
menyampaikan informasi lebih lanjut dengan mengikuti mekanisme yang sesuai
peraturan dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
2. Jadwal praktikum atau data given diumumkan selambat-lambatnya 1 hari
sebelum pelaksanaan praktikum melalui Official Account Line dan/atau site
Microsoft Teams Praktikum PTI. Apabila ada complain mengenai jadwal,
praktikan dapat menghubungi Penanggung Jawab Praktikum PTI lab yang
bersangkutan selambat-lambatnya 12 jam sebelum praktikum dilaksanakan
melalui koordinator angkatan.
3. Praktikan wajib mematuhi ketentuan praktikum pada modul yang bersangkutan.

IV. LAPORAN
1. Pengerjaan laporan dengan format sebagai berikut:
a. Laporan diketik rapi pada kertas A4.
b. Font Times New Roman 12 dengan spasi 1,5.
c. Margin (atas-bawah-kiri-kanan) 4-3-4-2.
2. Jika laporan tidak ACC pada deadline yang telah ditentukan, laporan dilanjutkan
sampai benar dengan nilai dibawah standar nilai ACC, yaitu 60.
3. Laporan wajib selesai dan hasilnya sesuai dengan output yang diharapkan.
4. Laporan dikembalikan lagi kepada praktikan untuk penyusunan laporan.
5. Segala sesuatu pada laporan harus dapat dijelaskan, bila tidak dapat dijelaskan
oleh praktikan maka dianggap copy paste.

3
Praktikum
Proyek Teknik Industri

6. Apabila ditemukan berbagai bentuk kecurangan maka kelompok yang


bersangkutan mendapat nilai laporan 0.

V. ASISTENSI
1. Asistensi dilaksanakan via daring di grup Praktikum PTI Microsoft Teams,
menggunakan channel per modul yang telah disediakan.
2. Praktikan wajib berkoordinasi dengan pihak asisten untuk jadwal asistensi
selambat-lambatnya 1 hari sebelum kegiatan asistensi.
3. Maksimal asistensi 5 kali untuk setiap modul.
4. Apabila saat asistensi baik praktikan maupun asisten terlambat 15 menit dari
waktu yang telah disepakati bersama dengan tidak memberi kabar, maka salah
satu pihak berhak membatalkan asistensi (kecuali ada kesepakatan lain).
5. Setiap asistensi, praktikan wajib belajar mengenai materi yang berkaitan dengan
modul tersebut.
6. Setiap asistensi wajib lengkap, kecuali ada izin tertulis ke asisten masing-
masing.
7. Setiap asistensi wajib mengisi lembar asistensi.
8. Asistensi tidak boleh menggangu ibadah dan jam kuliah, baik itu asisten maupun
praktikan.

VI. POST-TEST
1. Post-test akan dilakukan secara online dengan platform yang telah ditentukan
oleh masing-masing lab pada modul yang bersangkutan.
2. Tidak ada post-test susulan (kecuali sakit dengan izin dokter, keluarga dekat
meninggal dunia, atau kegiatan akademik seperti delegasi lomba, kelas
pengganti yang disertai dengan bukti kepada koordinator praktikum yang
dikirim maksimal 1x24 jam sebelum post-test dimulai).
3. Segala bentuk kecurangan mendapat nilai 0.
4. Standar nilai adalah 60, praktikan yang tidak lulus dalam post-test akan
diumumkan oleh masing-masing lab dan tidak ada post-test ulang.

4
Praktikum
Proyek Teknik Industri

5. Konfirmasi nilai diperbolehkan untuk praktikan yang tidak lulus post-test,


selambat-lambatnya 1x24 jam setelah pengumuman kelulusan post-test.
6. Materi post-test bersumber dari laporan, modul praktikum, dan referensi lain
yang akan diberitahukan oleh masing-masing lab.
7. Post-test dilaksanakan serentak setelah deadline laporan dan sebelum praktikum
modul selanjutnya.

VII. NILAI PRAKTIKUM


1. Nilai praktikum dibagikan melalui site di Microsoft Teams Praktikum PTI.
2. Komplain nilai diperbolehkan maksimal 1x24 jam setelah nilai dibagikan.

VIII. PRESENTASI ASISTEN


1. Presentasi asisten dilakukan secara bersama-sama pada akhir Praktikum Proyek
Teknik Industri 2020-2021 chapter 2.
2. Ketentuan lain untuk presentasi asisten akan di informasikan lebih lanjut pada
saat briefing praktikum PTI chapter 2.

IX. PRESENTASI DOSEN


1. Ketentuan presentasi dosen menyesuaikan dengan dosen pengampu kelas
Proyek Teknik Industri masing-masing kelompok.
2. Ketentuan lain untuk presentasi dosen akan diinformasikan lebih lanjut oleh
Penanggung Jawab Praktikum PTI atau dosen pengampu kelas Proyek Teknik
Industri masing-masing kelompok .

X. PERIZINAN
1. Izin tidak mengikuti rangkaian praktikum menggunakan surat yang diketik rapi
dan di tanda tangan oleh praktikan bersangkutan. Surat ditujukan kepada
Penanggung Jawab Praktikum PTI setiap lab yang bersangkutan dan tembusan
ke Koordinator Asisten Praktikum PTI 2020-2021.

5
Praktikum
Proyek Teknik Industri

2. Koordinator Praktikum PTI atau Penanggung Jawab Praktikum PTI setiap lab
atau Asisten berhak menolak izin apabila izin tidak sesuai dengan ketentuan.

XI. PERSENTASE NILAI AKHIR


1. Pre-test : 15%
2. Laporan Modul : 50%
3. Post Test : 15%
4. Presentasi Asisten : 20%

6
Praktikum
Proyek Teknik Industri

PENANGGUNG JAWAB
PRAKTIKUM PTI 2021-2022

1. Koordinator Asisten Praktikum PTI 2021-2022


Diti Paulina Br Sebayang 21070118130069
0895424018196
2. Wakil Koordinator Asisten Praktikum PTI 2021-2022
Mikhael Kristian Sinaga 21070118120055
081382477069
3. Perancangan Teknik Industri
Raden Roro Salsabila Hening 21070118130151
087738712000
4. Optimasi dan Perencanaan Sistem Industri
Salsabila Herwening Mileniadewi 21070118130113
08112909189
5. Rekayasa Sistem Kerja dan Ergonomi
Filia Nauli Hapsari 21070118140106
085888698899
6. Decision Support System
Edi Kurniawan 21070118120025
0895374546466
7. Studio Manajemen dan Kewirausahaan
Fanny Ulfah 21070118130145
082112006726

7
Praktikum
Proyek Teknik Industri

MODUL 6
Perencanaan Keseimbangan
Lintasan pada Lantai Produksi
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan mampu memahami konsep dan
fungsi keseimbangan lintasan pada lantai
produksi.
2. Praktikan mengetahui dan mampu
menerapkan metode keseimbangan lintasan.
3. Praktikan mampu memahami maksud
Smoothness Index dan Line Efficiency dalam
konsep keseimbangan lintasan.
4. Praktikan mampu menentukan tenaga kerja
langsung yang dibutuhkan dalam lantai
produksi.

8
Praktikum
Proyek Teknik Industri

SKENARIO
Setelah Anda memperoleh precedence diagram, urutan perakitan, dan total waktu
baku pada modul 4, serta waktu siklus, jam kerja, jumlah lini, dan jadwal induk produksi
pada modul 5 maka pada modul ini kelompok anda akan menyusun lintasan atau lini
produksi yang seimbang untuk meningkatkan produktivitas dan output dari produk
double cabin yang diproduksi. Hasil dari modul ini berupa stasiun kerja optimal, jumlah
operator, dan jumlah logistik yang akan kelompok anda gunakan dalam perusahaan anda.
Pertama, kelompok anda akan merancang stasiun kerja dengan menggunakan metode
keseimbangan lintasan yang ada. Setelah itu, untuk tiap metode dihitung performansi tiap
metode berdasarkan Smoothness Index dan Line Efficiency. Selanjutnya, dilakukan
simulasi dengan menggunakan lintasan yang terpilih.
Metode keseimbangan lintasan yang digunakan diantaranya adalah:
● Metode Kilbridge Wester (Region Approach)
● Metode Largest Candidate Rule (LCR)
● Metode Heigenson Birnie (Ranked Position Weight)
● Metode Moodie Young

INPUT DAN OUTPUT


Input dan output dalam modul ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1 Input dan Output Modul Perencanaan Keseimbangan Lintasan pada Lantai Produksi

9
Praktikum
Proyek Teknik Industri

TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Line Balancing
Istilah keseimbangan lini (line balancing) merupakan suatu metode penugasan
sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lini
produksi, sehingga setiap stasiun kerja memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus
dari stasiun kerja tersebut. Keterkaitan pekerjaan dalam suatu lini produksi perlu untuk
dipertimbangkan dan digambarkan dalam suatu Precedence Diagram.

B. Permasalahan Keseimbangan Produksi


Masalah utama yang dihadapi dalam lintasan produksi, yaitu:
1. Kendala sistem yang berkaitan erat dengan maintenance
2. Menyeimbangkan beban kerja pada beberapa stasiun kerja untuk mencapai suatu
efisiensi yang tinggi
3. Memenuhi rencana produksi yang telah dibuat

Hal-hal yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan pada lintasan produksi,


yaitu:
1. Rancangan lintasan yang salah
2. Peralatan tua yang sering breakdown dan memerlukan waktu setup
3. Metode kerja kurang baik

Tujuan dari rancangan lintasan produksi yang seimbang, yaitu:


1. Untuk menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada setiap stasiun kerja
sehingga pekerjaan dapat selesai dalam waktu yang seimbang dan mencegah
terjadinya bottleneck.
2. Menjaga lini perakitan agar tetap lancar dan berlangsung secara kontinu.
Usaha pencapaian keseimbangan lini, diantaranya:
● Penumpukan material
Membuat tumbukan material pada stasiun kerja yang lambat. Kemudian pada
stasiun yang bersangkutan dilakukan kerja lembur (overtime) atau menambah

10
Praktikum
Proyek Teknik Industri

tenaga kerja (subkontrak). Cara ini mudah, tetapi tidak menjadikan lebih baik
karena adanya penumpukan material dan pemborosan waktu serta ruangan
yang dipakai.
● Pemecahan elemen pekerjaan
Cara ini dilakukan jika suatu operasi membutuhkan waktu yang lebih singkat
daripada stasiun kerja lainnya. Operator tersebut dapat menangani lebih dari
satu operasi.
● Pengelompokkan operasi
Cara ini dilakukan untuk mengelompokkan beberapa operasi atau elemen
kerja hasil pembagian ke dalam grup-grup atau stasiun-stasiun kerja secara
seimbang.

C. Terminologi Line Balancing


Berikut adalah Terminologi Line Balancing:
1. Work Element
Work Element merupakan bagian dari keseluruhan pekerjaan dalam proses
assembly. Umumnya N didefinisikan sebagai jumlah total dari elemen kerja yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu assembly dan I merupakan elemen kerja.
2. Workstation
Workstation atau stasiun kerja merupakan tempat atau lokasi pada lini assembly
dimana proses perakitan produk dilakukan.
3. Minimum Rational Work Element
Minimum Rational Work Element atau elemen kerja terkecil merupakan elemen
pekerjaan terkecil dari suatu pekerjaan yang tidak dapat dibagi lagi.
4. Total Work Content
Total Work Content atau total waktu pengerjaan merupakan jumlah dari seluruh
waktu pengerjaan setiap elemen pekerjaan dari suatu lini.
5. Workstation Process Time

11
Praktikum
Proyek Teknik Industri

Workstation Process Time atau waktu proses stasiun kerja merupakan penjumlahan
dari seluruh waktu pengerjaan setiap elemen yang berada di dalam stasiun kerja
tersebut.
6. Precedence Constraint
Dalam menyelesaikan suatu elemen pekerjaan, seringkali terdapat urutan-urutan
yang harus terpenuhi sebelumnya agar elemen tersebut dapat dijalankan.
7. Precedence Diagram
Precedence Diagram merupakan gambaran secara grafis dari suatu urutan
pekerjaan yang memperlihatkan keseluruhan operasi pekerjaan dan ketergantungan
masing-masing operasi pekerjaan tersebut, dimana elemen pekerjaan tertentu tidak
dapat dikerjakan sebelum elemen pekerjaan yang mendahuluinya dikerjakan
terlebih dahulu.
8. Cycle Time
Cycle Time atau waktu siklus merupakan waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan produk dari lini perakitan dengan asumsi setiap assembly
mempunyai kecepatan yang konstan. Nilai minimum dari waktu siklus  waktu
stasiun terpanjang.
9. Delay time of a Station / Idle Time
Delay time of a Station atau Idle Time merupakan selisih antara waktu siklus dengan
waktu stasiun.
10. Line Efficiency
Line Efficiency merupakan rasio dari total waktu terhadap ketertarikan waktu siklus
dengan jumlah stasiun kerja yang dinyatakan dalam persentase.
∑ 𝑇𝑠𝑖
𝐿𝐸 = × 100%
𝐾 × 𝐶𝑇
Tsi = Waktu stasiun ke-i
K = Jumlah total stasiun kerja
CT = Waktu siklus terpanjang

12
Praktikum
Proyek Teknik Industri

11. Balance Delay


Balance Delay merupakan rasio total waktu menganggur dengan keterkaitan waktu
siklus dan jumlah stasiun kerja atau dengan keterkaitan waktu siklus dan jumlah
stasiun kerja.
12. Station Efficiency
Station Efficiency merupakan rasio dari waktu stasiun kerja terhadap waktu siklus
atau waktu stasiun kerja terbesar.
𝑊𝑖
𝑆𝑡𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐸𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 = × 100%
𝑊𝑠
Wi = Waktu operasi tiap stasiun kerja
Ws = Waktu Siklus
13. Smoothness Index
Smoothness Index merupakan index yang menunjukkan kelancaran relatif dari suatu
keseimbangan lini. Smoothness Index sempurna jika nilainya 0.

𝑆𝐼 = √∑(𝑇𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑥 − 𝑇𝑠𝑖)2

D. Langkah-langkah dalam Line Balancing


Langkah-langkah yang perlu diketahui dalam melakukan penyeimbangan lini,
yaitu:
1. Tentukan hubungan antara pekerjaan-pekerjaan yang terlibat dalam suatu lini
produksi dan hubungan keterkaitan antara pekerjaan tersebut digambarkan dalam
Precedence Diagram.
2. Menentukan waktu siklus yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus:
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒
𝐶𝑇 =
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
3. Menentukan jumlah minimum waktu kerja teoritis yang dibutuhkan untuk
memenuhi pembatas waktu siklus.
4. Memilih metode untuk melakukan penyeimbangan lini.
5. Menghitung efisiensi lini, efisiensi stasiun kerja, waktu menganggur berdasarkan
metode yang dipilih.

13
Praktikum
Proyek Teknik Industri

E. Metode-metode Keseimbangan Lini Produksi


Dalam menentukan keseimbangan lini produksi dikenal beberapa metode
pendekatan diantaranya adalah:
1. Metode Analitis (Matematik)
Memecahkan persoalan keseimbangan lintasan perakitan menggunakan operation
research dalam mengoptimalkannya seperti programa linier, programa dinamis,
dan programa bilangan bulat.
2. Metode Probabilistik
Metode ini ditunjukkan pada aspek/elemen kerja yang bervariasi. Keseimbangan
lintasan perakitan akan sulit dicapai akibat adanya perubahan kecepatan kerja
(konsistensi kerja). Persoalan ini diselesaikan dengan menggunakan ilmu-ilmu
statistika.
3. Metode Heuristik
Didasarkan pada penyederhanaan persoalan kombinasi yang kompleks sehingga
dapat dipecahkan secara sederhana. Berikut ini merupakan beberapa contoh metode
yang digunakan:
● Metode Kilbridge Wester (Region Approach)
Metode ini membagi precedence diagram dalam beberapa wilayah secara
vertikal dan pada setiap wilayah tidak boleh ada dua operasi yang berurutan.
Operasi yang tidak memiliki pendahulu (predecessor) ditempatkan pada wilayah
yang paling awal.
● Metode Largest Candidate Rule (LCR)
Merupakan penentuan operasi pada stasiun kerja dengan mengurutkan waktu
operasi yang terbesar hingga yang terkecil.
● Metode Heigenson Birnie (Ranked Position Weight)
Merupakan penentuan operasi pada stasiun kerja dengan mengurutkan
berdasarkan bobot operasi terbesar. Bobot suatu elemen didapatkan dengan
menjumlahkan waktu operasi elemen tersebut sampai dengan elemen terakhir.

14
Praktikum
Proyek Teknik Industri

● Metode Moodie Young


Merupakan metode keseimbangan lintasan yang memiliki dua fase (tahap)
analisis). Fase satu adalah membuat pengelompokkan stasiun kerja berdasarkan
matriks hubungan antara elemen fase elemen. Fase dua dilakukan revisi pada
hasil fase satu.

15
Praktikum
Proyek Teknik Industri

METODOLOGI PRAKTIKUM
Metodologi praktikum dari modul ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2 Metodologi Praktikum Modul Perencanaan Keseimbangan Lintasan pada Lantai


Produksi

16
Praktikum
Proyek Teknik Industri

FORMAT LAPORAN
Format laporan untuk modul ini adalah sebagai berikut:
BAB I METODOLOGI PRAKTIKUM
1.1 Metodologi Praktikum
1.2 Penjelasan Metodologi Praktikum
BAB II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
2.1 Pengumpulan Data
2.1.1 Hasil Peramalan
2.1.2 Precedence Diagram
2.1.3 Waktu Baku
2.1.4 Jam Kerja
2.2 Pengolahan Data
2.2.1 Precedence Constrain
2.2.2 Perhitungan Jumlah Stasiun Kerja Optimum
2.2.3 Pembentukan SK dengan Metode LOB
a. Metode Kilbridge Wester (Region Approach / RA)
b. Metode Ranked Position Weight (RPW)
c. Metode Largest Candidate Rule (LCR)
d. Metode Moodie Young
2.2.4 Rekap Hasil Perhitungan Pembentukan SK
2.2.5 Pembentukan Performansi
2.2.6 Pemilihan Metode LOB
2.2.7 Pemilihan Metode Running
2.2.8 Rekapitulasi Waktu Pengerjaan
2.2.9 Perhitungan Waktu Stasiun Kerja
2.2.9.1 Waktu Tunggu Komponen
2.2.9.2 Idle Time
2.2.9.3 Waiting Time
2.2.10 Tenaga Kerja Langsung
BAB III ANALISIS DAN KESIMPULAN

17
Praktikum
Proyek Teknik Industri

3.1 Analisis
3.1.1 Pembentukan Stasiun Kerja
3.1.2 Pemilihan Metode Running
3.1.3 Waktu Stasiun Kerja
3.1.4 Keseimbangan Lintasan
3.2 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

18
Praktikum
Proyek Teknik Industri

MODUL 7
Statistical Quality Control &
Quality Cost Planning
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan mampu memahami konsep dan
mengaplikasikan Acceptance Sampling pada
dunia industri.
2. Praktikan mampu memahami konsep
Statistical Quality Control pada dunia
industri.
3. Praktikan mampu memahami konsep dan
mengaplikasikan penggunaan Seven Tools
pada dunia industri.
4. Praktikan mampu memahami konsep biaya
kualitas dan merancang biaya kualitas yang
akan digunakan di dunia industri.

19
Praktikum
Proyek Teknik Industri

SKENARIO
Setelah melakukan perencanaan produksi pada modul sebelumnya, perusahaan
Anda memerlukan Quality Control bagi bahan baku dan produk jadi. Pada modul ini,
perusahaan Anda akan melakukan melakukan perhitungan dan analisis kualitas terhadap
bahan baku yang diperoleh dari supplier dan produk jadi dari hasil produksi. Setelah
perusahaan anda mendapatkan bahan baku, anda akan melakukan perhitungan sampling
penerimaan berdasarkan data POR pada modul sebelumnya dan membuat peta kendali
berdasarkan data cacat. Sampling penerimaan akan menggunakan pengambilan sampel
tunggal dengan level inspeksi General Inspection dan nilai AQL 4%. Selain itu, dilakukan
pula pengecekan kualitas produk jadi dengan menggunakan peta kendali variabel dan
atribut. Setelah dilakukan perencanaan Quality Control, perusahaan Anda akan
menentukan biaya kualitas yang dibutuhkan untuk menjaga kualitas produk. Perhitungan
biaya kualitas tersebut dipengaruhi oleh hasil inspeksi dan analisis kualitas bahan baku
dan produk Anda.

INPUT & OUTPUT


Input dan output modul ini adalah sebagai berikut:

Hasil Acceptance
Sampling
Plan Order Release
MODUL 5: Perencanaan
Produksi dan Kebutuhan
Material
Peta Kendali

MODUL 7
Statistical Quality Control &
Quality Cost Planning

Diagram Sebab Akibat

Data Finished Goods


Data Produk Cacat
Data Given
Biaya Kualitas
MODUL 10: Analisis
Finansial

Gambar 3 Input dan Output Modul Statistical Quality Control & Quality Cost Planning

20
Praktikum
Proyek Teknik Industri

TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kualitas
Kualitas adalah loss to society, apabila terjadi penyimpangan dari target maka
kualitas akan berkurang. Berkurangnya kualitas akan berdampak pada timbulnya biaya
untuk memberbaiki kualitas (Taguchi, 1986). Kualitas memerlukan suatu proses
perbaikan terus menerus (continuous improvement process) yang dapat diukur, baik
secara individual, organisasi, korporasi, dan tujuan kerja nasional. Konsep kualitas harus
bersifat menyeluruh, baik produk maupun prosesnya. Kualitas produk meliputi kualitas
bahan baku dan barang jadi, sedangkan kualitas proses meliputi segala sesuatu yang
berhubungan dengan proses produksi, baik manufaktur maupun jasa (Montgomery,
2013).
Statistical Quality Control (SQC) adalah alat statistik yang digunakan untuk
menjaga standar uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimum
untuk mencapai efisiensi (Assauri, 2004). Statistical Quality Cont rol dapat dibagi
menjadi tiga kategori besar yaitu Statistika Deskriptif, Statistical Process Control, dan
Acceptance Sampling.

B. Acceptance Sampling
Ada beberapa hal yang harus diingat dalam sampling penerimaan yaitu bahwa
sampling penerimaan bukan cara untuk mengendalikan atau meningkatkan tingkat
kualitas dari suatu produk tetapi hanya suatu metode untuk menentukan disposisi suatu
lot. Hal ini berkaitan dengan pernyataan bahwa kualitas tidak dapat diperiksa ke dalam
suatu produk atau jasa tetapi kualitas harus didesain dan dibangun dalam suatu produk
atau jasa tersebut, sehingga sampling penerimaan atau acceptance sampling adalah proses
acak memeriksa sampel barang dan memutuskan apakah suatu lot diterima atau ditolak.
Terdapat dua jenis acceptance sampling, yaitu atribut dan variabel. Acceptance
sampling atribut digunakan untuk pengendalian kualitas produk berdasarkan karakteristik
atribut produk, seperti warna. Sedangkan acceptance sampling variabel digunakan untuk
pengendalian kualitas produk berdasarkan karakteristik variabel, seperti spesifikasi
ukuran. Berikut merupakan tabel jenis acceptance sampling (Montgomery, 2013).

21
Praktikum
Proyek Teknik Industri

Tabel 1 Jenis Acceptance Sampling


Sistem rencana pengambilan
MIL STD 105E
sampel atribut yang berfokus
(ANSI/ASQC Z1.4, ISO
pada Acceptance Quality Level
2859)
(AQL).
Acceptance Sampling Sistem rencana pengambilan
Atribut sampel atribut dengan dua jenis
rencana sampling, yaitu Lot
Dodge Romig
Tolerance Percent Defective
(LTPD) dan Average Outgoing
Quality Limit (AOQL).
Sistem rencana pengambilan
Acceptance Sampling MIL STD 414 (ANSI/ASQC
sampel variabel dengan lima
Variabel Z1.9)
level inspeksi.

Terdapat switching rules dalam acceptance sampling. Switching rules merupakan


aturan perubahan inspeksi yang dilakukan ketika terjadi sebuah kejadian seperti lot tidak
diterima ataupun diterima. Berikut merupakan switching rules yang ada:

Gambar 4 Switching Rules Acceptance Sampling

22
Praktikum
Proyek Teknik Industri

C. Seven Tools
Seven tools pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1968
pada bukunya yang berjudul “Gemba no QC Shuho”. Seven tools merupakan kajian
dalam statistical process control. Seven tools terdiri dari:
1. Lembar Pemeriksaan (Check Sheet)
Lembar Pemeriksaan adalah lembar yang digunakan untuk mencatat data produk
seperti jumlah produk cacat, penyebab produk cacat, waktu pengamatan, dan lokasi
produk cacat dengan tujuan agar data dikumpulkan secara teliti dan akurat.
2. Stratifikasi (Run Chart)
Stratifikasi merupakan sebuah tabel yang berfungsi untuk mengklasifikasi
persoalan menjadi kelompok atau golongan sejenis yang lebih kecil.
3. Histogram
Histogram adalah diagram batang yang menunjukkan tabulasi dari data yang diatur
berdasarkan frekuensinya. Histogram dapat digunakan untuk mengetahui variasi
dari suatu data.
4. Peta Kendali (Control Chart)
Peta kendali adalah suatu alat yang secara grafis digunakan untuk memonitor
apakah suatu proses berjalan stabil atau tidak. Peta Kendali digunakan untuk
mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam pengendalian kualitas secara
statistik atau tidak. Karakteristik yang dapat diukur dengan grafik kendali dapat
dibagi menjadi dua kelompok, antara lain:
a. Peta kendali variabel, digunakan untuk memantau karakteristik yang didapat
dari pengukuran aktual dan memiliki nilai kontinu. Contoh karateristik seperti
tinggi, berat, volume. Macam-macam peta kendali variabel:
• Peta Kendali X – R
• Peta Kendali X – s
• Individual Moving Range Chart
b. Peta kendali atribut, digunakan untuk memantau karakteristik yang didapat dari
pemeriksaan bukan melalui pengukuran aktual. Contoh karateristik seperti

23
Praktikum
Proyek Teknik Industri

warna, rasa, bau. Macam-macam peta kendali atribut: peta kendali p, np, u, c,
U. Macam-macam peta kendali atribut:
• Proportion Defective Control Chart (p-Chart)
Peta kendali p dan np menggunakan data jumlah item cacat (non
conforming). Peta kendali p adalah bagan untuk proporsi unit ditolak
dalam suatu sampel karena tidak sesuai spesifikasi. Peta kendali p juga
dapat digunakan untuk megukur kualitas operator mesin, stasiun kerja,
sebuah departemen. Peta kendali p dapat digunakan untuk data atribut
dengan ukuran lot yang sama maupun tidak sama. Untuk proporsi sampel
diberikan rumus:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡
𝑝 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎…………………………………..….(1)

Sedangkan untuk batas-batas kendali untuk peta kendali diberikan oleh:


∑𝑚
𝑡=1 𝑥𝑡
𝐶𝑒𝑛𝑡𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑛𝑒 = 𝑝 = …………………………..……….. (2)
𝑛

𝑝(1−𝑝)
𝑈𝐶𝐿 = 𝑝 + 3 √ ………………………………..…….. (3)
𝑛𝑖

𝑝(1−𝑝)
𝐿𝐶𝐿 = 𝑝 − 3 √ ……………………………..………....(4)
𝑛𝑖

Contoh penerapan: jumlah produk yang ditolak pada pemeriksaan dengan


ukuran lot berbeda komponen elektronik karena tidak sesuai spesifikasi.
• Number Proportion Defective Control Chart (np-Chart)
Peta kendali np digunakan adalah bagan untuk jumlah item cacat dalam
sampel. Tidak ada penarikan kembali dari np-Chart. Berbeda dengan peta
kendali p yang dapat memetakan proses dengan jumlah sampel tiap
observasi sama maupun tidak sama, peta kendali np hanya bisa digunakan
apabila sampel yang diambil tiap obbservasi jumlahnya sama. Jumlah item
cacat dalam sampel diasumsikan diberikan dalam distribusi binomial.
Prinsip yang sama juga digunakan untuk grafik jumlah cacat dan
pembentukan np-Chart serupa dengan pembentukan p-Chart.
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡
𝑛𝑝 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑜𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎……………….……………..(5)

24
Praktikum
Proyek Teknik Industri

𝑈𝐶𝐿 = 𝑛𝑝 + 3 √𝑛𝑝 (1 − 𝑝)……………….………………..(6)

𝐿𝐶𝐿 = 𝑛𝑝 − 3 √𝑛𝑝 (1 − 𝑝)………………………………...(7)


Contoh penerapan: jumlah produk yang ditolak pada pemeriksaan dengan
ukuran lot berbeda komponen elektronik karena tidak sesuai spesifikasi.
• Count Defect Control Chart (c-Chart)
Peta kendali p dan np menggunakan data jumlah cacat atau
ketidaksesuaian pada sebuah item cacat (non conformities). c-Chart
digunakan untuk melacak jumlah ketidaksesuaian dalam sampel-sampel
dengan ukuran tetap, jika ukuran sampel bervariasi digunakan u-Chart
untuk melacak jumlah ketidaksesuaian per unit. Dalam membangun c-
Chart dan u-Chart, ukuran sampel juga mengacu pada daerah peluang
(single atau multiple). Distribusi yang berlaku distribusi poisson.
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛
𝑐= …………..……..……(8)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎𝑎𝑛

𝑈𝐶𝐿 = 𝑐 + 3√𝑐……………………………………………...(9)
𝐿𝐶𝐿 = 𝑐 − 3√𝑐…………………………………………….(10)
Contoh penerapan: jumlah gelembung pada botol kaca
• Unit Defect Control Chart (u-Chart)
Peta kendali u dapat digunakan untuk jumlah sampel bervariasi. Keluaran
tiap produksi beranekaragam karena fluktuasi persediaan tenaga kerja,
uang, dan bahan baku, dengan konsekuensi, jumlah pemeriksaan per
produksi setiap perubahan, sehingga menyebabkan ukuran sampel
bervariasi. Walaupun perubahan batas kendali dari ukuran sampel
bervariasi, garis pusat suatu peta kendali-u tetap konstan. Distribusi yang
digunakan distribusi poisson. Ukuran sampel variabel dan standar tidak
ditentukan ketika ukuran sampel bervariasi, jumlah dari ketidaksesuaian
per unit untuk sampel ke-i adalah:
∑𝑐
𝑢 = ∑ 𝑛𝑖 = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛……………..….. (11)
𝑖

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑐


𝑢𝑖 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑠𝑎 = 𝑛𝑖 ………….……. (12)

25
Praktikum
Proyek Teknik Industri

𝑢
𝑈𝐶𝐿 = 𝑢 + 3√𝑛 ……………………………………………(13)
𝑖

𝑢
𝐿𝐶𝐿 = 𝑢 − 3√𝑛 ………………………………………….....(14)
𝑖

Contoh penerapan: jumlah ketidaksesuaian pada lembaran karpet, dimana


luas karpet yang diperiksa tidak sama atau jumlah ketidaksesuaian pada
satu unit komputer.
• Demerit Control Chart (U-Chart)
Grafik kendali c dan u digunakan untuk semua jenis cacat banyaknya
ketidaksesuaian, tanpa memperhatikan tingkat keseriusan cacatnya.
Sebuah pendekatan alternatif mengenai bobot banyaknya ketidaksesuaian
menurut derajat pembagian relatifnya. Sistem tingkat kualitas ini yang me-
rating cacat per unit dan disebut peta kendali U, mengatasi kekurangan
dari grafik kendali c dan u. hal ini sangat membantu pada aplikasi
pelayanan/service.Sebagai kategori ANSI/ASQC (Standar A3 1978):
mengelompokkan cacat dalam 4 kategori:
Cacat kelas 1: sangat serius : bobot cacat : w1 = 100
Cacat kelas 2: serius : bobot cacat : w2 = 50
Cacat kelas 3: agak serius : bobot cacat : w3 = 10
Cacat kelas 4: tidak serius : bobot cacat : w4 = 1
Jumlah cacat terbobot
D= w1c1 + w2c2 + w3c3 + w4c4……………………………(15)
Rata-rata cacat terbobot per unit
𝐷
𝑈 = 𝑛 = (𝑤1 𝑐1 + 𝑤2 𝑐2 + 𝑤3 𝑐3 + 𝑤4 𝑐4 )/𝑛………….……. (16)

c adalah bilangan hasil penghitungan “cacat” (poisson). Sehingga U


merupakan kombinasi linier dari variable acak independen poisson.
U= w1u1 + w2u2 + w3u3 + w4u4………….…………………(17)
𝑤12 𝑢1 +𝑤22 𝑢2 +𝑤32 𝑢3 +𝑤42 𝑢4
𝜎𝑢 = √ ………………………………(18)
𝑛

𝑈𝐶𝐿 = 𝑈 + 3𝜎𝑢 ……………………………………………..(19)


𝐿𝐶𝐿 = 𝑈 − 3𝜎𝑢 ……………………...……………………...(20)

26
Praktikum
Proyek Teknik Industri

5. Diagram Pareto
Fungsi diagram pareto adalah untuk mengidentifikasi atau menyeleksi masalah
utama untuk peningkatan kualitas. Diagram ini menunjukkan seberapa besar
frekuensi berbagai macam tipe permasalahan yang terjadi dengan daftar masalah
pada sumbu x dan jumlah/frekuensi kejadian pada sumbu y. Diagram ini terdiri dari
diagram batang yang mewakili tipe permasalahan dan diagram garis yang mewakili
jumlah kumulatif. Prinsip pareto yang dicetuskan oleh Vilfredo Pareto mengatakan
bahwa 20% dari masalah memiliki dampak sebesar 80%, dan hanya 20% dari
masalah yang ada itu adalah penting.
6. Diagram Sebab Akibat (Fishbone Diagram)
Diagram sebab akibat juga disebut Ishikawa Diagram karena diagram ini
diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun 1943. Diagram ini terdiri dari
sebuah panah horizontal yang panjang dengan deskripsi masalah. Penyebab-
penyebab masalah digambarkan dengan garis radial dari garis panah yang
menunjukan masalah. Masalah akan dipecah menjadi beberapa kategori seperti
manusia, material, mesin, lingkungan, metode, dan measurement.
7. Diagram Sebar (Scatter Diagram)
Scatter diagram adalah grafik yang menampilkan hubungan antara dua variabel
apakah hubungan antara dua variabel tersebut kuat atau tidak yaitu antara
faktorproses yang mempengaruhi proses dengan kualitas produk. Pada sumbu x
terdapat nilai dari variabel independen, sedangkan pada sumbu y menunjukkan nilai
dari variabel dependen (Gunther & Hawkins, 1999).

D. Biaya Kualitas
Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan,
pengidentifikasian, perbaikan, dan pembentukan produk yang berkualitas rendah, dan
dengan “opportunity cost” dari hilangnya waktu produksi dan penjualan sebagai akibat
rendahnya kualitas. Pengelompokkan biaya kualitas terbagi menjadi empat yaitu (Mitra,
2016) :

27
Praktikum
Proyek Teknik Industri

a. Prevention Cost
Biaya pencegahan muncul saat merencanakan, mengimplementasikan, dan
menjaga kualitas dengan tujuan mencegah terjadinya kualitas buruk dalam produk
atau jasa yang dihasilkan.
b. Appraisal Cost
Biaya-biaya ini muncul saat mengukur, mengevaluasi, dan mengaudit produk,
komponen, bahan baku, atau jasa untuk menentukan apakah sudah memenuhi
standar. Biaya penilaian biasanya muncul setelah atau saat produksi tetapi sebelum
produk sampai ke pelanggan, untuk memastikan bahwa semua unit yang dihasilkan
sesuai dengan syarat yang diminta oleh pelanggan.
c. Internal Failure Cost
Biaya kegagalan internal timbul karena produk, komponen, material, dan jasa tidak
sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pelanggan.
d. External Failure Cost
Biaya kegagalan internal muncul kerena produk dan jasa gagal memenuhi
persyaratan harapan pelanggan setelah produk atau jasa dikirim ke pelanggan.

28
Praktikum
Proyek Teknik Industri

METODE PRAKTIKUM
Metode praktikum modul ini adalah sebagai berikut:
Mulai

Menentukan tujuan praktikum

Menentukan batas & asumsi

Plan Order Menentukan inspeksi bahan baku


Menentukan jumlah sampel Menghitung biaya kualitas Data biaya
Release dan produk jadi

Kebijakan AQL Membuat peta kendali atribut dan


perusahaan, Membuat rencana acceptance variabel
spesifikasi sampling atribut dan variabel
bahan baku

Menentukan keputusan Data terkontrol


penerimaan lot

Melakukan analisis diagram


sebab akibat

Melakukan analisis

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 5 Metodologi Praktikum Modul Statistical Quality Control & Quality Cost Planning

FORMAT LAPORAN
Format laporan untuk Modul 7: Statistical Quality Control & Quality Cost Planning
adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Metode Praktikum
BAB II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
2.1 Acceptance Sampling
2.1.1 Kebijakan Sampel Data Variabel
(Bergantung part yang dimiliki kelompok)
2.1.2 Kebijakan Sampel Data Atribut
(Bergantung part yang dimiliki kelompok)

29
Praktikum
Proyek Teknik Industri

2.2 Peta Kendali


2.2.1 Data Variabel
a. Peta Kendali Variabel
• Manual
• Software
• Analisis diagram sebab akibat
• Kapabilitas Proses
2.2.2 Data Atribut
a. Peta Kendali Atribut
• Manual
• Software
• Analisis diagram sebab akibat
• Kapabilitas Proses
b. dst
2.3 Statistical Quality Control
a. Check Sheet
b. Diagram Pareto
c. Analisis Diagram Sebab Akibat
2.4 Biaya Kualitas
2.4.1 Perhitungan Biaya Kualitas
2.4.2 Analisis Biaya Kualitas
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

30
Praktikum
Proyek Teknik Industri

REFERENSI
Assauri Sofyan. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Gunther, J. J., & Hawkins, F. (1999). Making TQM work: Quality tools for human service
organizations. Springer Publishing Company.
Mitra, A. (2016). Fundamentals of quality control and improvement. John Wiley & Sons.
Montgomery, D. C. (2013). Introduction to statistical quality control. John Wiley & Sons.
Schilling, E., & Neubauer, D. (2009). Acceptance Sampling in Quality Control, 2nd
Edition. New York: Chapman and Hall/CRC.

31
Praktikum
Proyek Teknik Industri

MODUL 8
Perancangan Tata Letak
Relokasi Pabrik
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan mampu merancang tata letak
fasilitas pabrik secara keseluruhan
2. Praktikan mampu menggunakan metode
Systematic Layout Planning dan
Computerized Aided Layout dalam
merancang tata letak pabrik.
3. Praktikan mampu menerapkan aspek
ergonomi dalam merancang tata letak
fasilitas.
4. Praktikan mampu menentukan jumlah
perlengkapan yang diperlukan dalam tata
letak fasilitas pabrik.

32
Praktikum
Proyek Teknik Industri

SKENARIO
Perusahaan Anda telah merancang proses produksi dan struktur organisasi yang
diperlukan untuk bisnis assembly produk mainan Double Cabin. Dikarenakan harus
adanya relokasi pabrik ke tempat baru karena pada lokasi sebelumnya sering terdampak
banjir bandang dan tidak mungkin lagi melanjutkan proses bisnis pada lokasi tersebut,
maka dilakukan perancangan tata letak relokasi pabrik. ARC (Activity Relationship
Chart) dan ARD (Activity Relationship Diagram) yang digunakan didasarkan pada pabrik
sebelumnya. Pabrik ini akan menjadi tempat dimana manusia, alat, material, energi, uang,
informasi dan sumber daya lain dikelola dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan
produk Double Cabin secara efektif, efisien dan aman.
Perusahaan Anda akan merancang tata letak pabrik berdasarkan model Systematic
Layout Planning. Area produksi dirancang sesuai kebutuhan luas untuk mengakomodasi
rencana produksi kedepan dengan berpedoman pada ARC dan ARD. Setelah ARC dan
ARD dianalisis, Anda akan membuat SRD (Space Relationship Diagram) dan
menggambarkan layout akhir lantai produksi. Perusahaan Anda akan menghitung
kebutuhan luas kantor dan fasilitas pendukung untuk menunjang kegiatan produksi.
Selanjutnya, Anda akan merancang tata letak keseluruhan pabrik, yang terdiri dari lantai
produksi, kantor, dan fasilitas pendukung lainnya. Dengan bantuan software
BLOCPLAN90, perusahaan Anda akan menentukan 3 alternatif layout. Layout pabrik
yang terpilih perlu diberi ruang terbuka hijau sesuai aturan yang berlaku di daerah
masing-masing. Selain menentukan tata letak, Anda juga menghitung kebutuhan jumlah
peralatan di dalam pabrik.

33
Praktikum
Proyek Teknik Industri

INPUT DAN OUTPUT


Berikut adalah input dan output dari Modul 8 “Perancangan Tata Letak Relokasi Pabrik”:

Gambar 6 Input dan Output Modul Perancangan Tata Letak Relokasi Pabrik

TINJAUAN PUSTAKA
a. Tata Letak Fasilitas
Tata letak fasilitas adalah tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna
menunjang kelancaran proses produksi (Wignjosoebroto, 2009). Tata letak fasilitas
(facility layout) adalah susunan mesin, proses, departemen, tempat kerja, area
penyimpanan, gang, dan fasilitas umum yang ada. Pengaturan tersebut akan berguna
untuk luas area penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran
gerakan pemindahan material, penyimpanan material baik yang bersifat temporer maupun
permanen, personel pekerja dan sebagainya (Arif, 2017).
Berikut merupakan beberapa keuntungan merancang tata letak pabrik
(Wignjosoebroto, 2009):
- Menaikkan output produksi
- Mengurangi waktu tunggu
- Mengurangi proses pemindahan bahan

34
Praktikum
Proyek Teknik Industri

- Mengurangi inventory in process


- Mengurangi kemacetan dan kesimpangsiuran
- Proses manufaktur yang lebih singkat
Dalam menyusun tata letaknya, perusahaan harus memperhatikan beberapa faktor
yang mempengaruhi susunan tata letak yang baik. Menurut Assauri (2008), terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi tata letak:
- Produk yang dihasilkan
- Kebutuhan akan ruangan yang luas
- Peralatan dan mesin
- Aliran material
- Tempat kerja
- Fleksibilitas

b. Systematic Layout Planning


Systematic Layout Planning (SLP) merupakan metode perencanaan desain fasilitas
yang telah dikembangkan sejak tahun 1960 hingga saat ini (Heragu, 1997). Prosedur
systematic layout planning (SLP) adalah salah satu pendekatan asli dalam masalah tata
letak yang dikenalkan oleh Muther (1973). Kerangka dari SLP ditunjukkan pada gambar
dibawah ini (Tompkins, 2010).

35
Praktikum
Proyek Teknik Industri

Gambar 7 Kerangka Systematic Layout Planning


Pada dasarnya SLP dapat dikategorikan dalam 3 tahapan, yaitu tahap analisis yang
terdiri dari analisis aliran material, hubungan aktivitas, diagram hubungan aktivitas,
pertimbangan kebutuhan ruangan, dan ketersediaan ruangan. Tahapan kedua adalah
tahapan penelitian mulai dari perencanaan diagram hubungan ruangan sampai dengan
merancang alternatif tata letak. Sedangkan tahapan terakhir adalah proses seleksi dengan
cara mengevaluasi alternatif tata letak yang telah dirancang (Purnomo, 2004).

36
Praktikum
Proyek Teknik Industri

c. Computerized Aided Layout


Komputerisasi algoritma tata letak dapat dikategorikan berdasarkan cara
menghasilkan alternatif-alternatif layout akhir. Komputerisasi perencanaan tata letak
fasilitas dikenal dengan nama Computer Aided Layout, dapat diklasifikasikan menurut
jenis data aliran atau hubungan antar departemen yaitu dapat berbentuk kuantitatif.
Metode pengembangan tata letak terdiri dari algoritma konstruksi dan algoritma
perbaikan.
1. Algoritma Konstruksi
Algoritma konstruksi digunakan untuk mengembangkan tata letak baru.
Maksud dari algoritma ini adalah bekerja dari keadaan belum adanya susunan
tata letak dan membentuk susunan tata letak dengan menempatkan
departemen-departemen yang ada sehingga terbentuk susunan yang baik.
Software yang termasuk kedalam algoritma konstruksi adalah CORELAP,
ALDEP dan PLANET.
2. Algoritma Perbaikan
Algoritma perbaikan digunakan untuk mengalokasikan kembali tata letak
fasilitas dari susunan yang telah ada dengan melakukan pertukaran lokasi
departemen yang telah ada. Software yang termasuk kedalam algoritma
konstruksi adalah COFAD dan CRAFT.

d. BLOCPLAN
Blocplan adalah program interaktif yang dikembangkan oleh Donaghey dan Pire
(1991) yang dapat mengembangkan tata letak satu lantai (single story) atau multi-lantai
(multi-story) dan fitur bermanfaat lainnya. Program ini menawarkan sejumlah algortima
heuristik untuk memecahkan masalah tata letak dan dapat menangani data kuantitatif
serta kualitatif. Blocplan memungkinkan pengguna untuk memasukkan data product
routing (Heragu, 2006).
Blocplan memberikan banyak kesempatan untuk melihat dan mengedit data.
Blocplan dapat menangani maksimal 18 departemen, Dalam menjalankan program

37
Praktikum
Proyek Teknik Industri

BLOCPLAN, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah memasukan input sebagai


informasi untuk menjalankan algoritma BLOCPLAN, yaitu (Purnomo, 2004):
- Jumlah fasilitas,
- Nama fasilitas,
- Luas masing-masing fasilitas,
- Activity Relationship Chart (ARC).
Untuk menentukan adjacency score setiap tata letak, blocplan menghitung jumlah
nilai numerik positif yang sesuai dengan semua kode hubungan. Selanjutnya program
memeriksa kode hubungan dari departemen yang terhubung dalam tata letak dan
memberikan nilai numerik yang sesuai. Nilai terakhir dibagi dengan nilai pertama untuk
mendapatkan adjacency score. Rel-dist score dihitung dari jarak aktual dikalikan nilai
numerik dari hubungan yang sesuai antara setiap pasangan departemen. Kemudian nilai
perhitungan tersebut dijumlahkan.
Selanjutnya Blocplan menghitung batas bawah dan atas serta menentukan skor rel-
dist yang dinormalisasi yang disebut R-score. Nilai R-score 1 berarti solusi optimal. Nilai
R-score 1 sangat tidak mungkin terjadi, karena nilai 1 artinya skor rel-dist dari layout
yang bersangkutan sama dengan batas bawah. Demikian pula, nilai R-score 0 (juga sangat
tidak mungkin) berarti bahwa tata letak terkait adalah kemungkinan tata letak terburuk
karena nilai tersebut sama dengan batas atasnya.
Secara matematis adjacency score dituliskan sebagai berikut
∑𝑛−1 𝑛
𝑖=1 ∑𝑗=𝑖+1 𝑅𝑖𝑗 𝐷𝑖𝑗
∑𝑛−1 𝑛
𝑖=1 ∑𝑗=𝑖+1 𝑅𝑖𝑗

nilai Rel-dist score dirumuskan


𝑛−1 𝑛

∑ ∑ 𝑑𝑖𝑗 𝑅𝑖𝑗
𝑖=1 𝑗=𝑖+1

Dimana
𝑑𝑖𝑗 {1 jika departemen i dan j ada di lantai yang sama dan berdekatan, 0 jika tidak}
𝑅𝑖𝑗 nilai numerik yang diberikan ke kode hubungan antara departemen i dan j
n jumlah total departemen

38
Praktikum
Proyek Teknik Industri

𝑑𝑖𝑗 jarak rectilinear antara pusat departemen i dan j


dan nilai R-score dirumuskan sebagai berikut
𝑟𝑒𝑙𝑑𝑖𝑠𝑡 𝑠𝑐𝑜𝑟𝑒− 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ
R-score = 1 - 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠−𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ

e. Analisis Aliran Material


● Activity Relationship Chart (ARC)
ARC atau peta hubungan aktivitas adalah peta aktivitas atau kegiatan antara
masing-masing bagian yang menggambarkan penting tidaknya kedekatan
ruangan. ARC merupakan metode kualitatif untuk menganalisis aliran bahan.
Hubungan antar aktivitas ditunjukkan dengan kode huruf yaitu A, E, I, O, U,
dan X yang menunjukkan derajat hubungan secara kualitatif dan juga kode
angka yang menjelaskan alasan pemilihan kode huruf tersebut. kemudian
digambarkan dalam peta hubungan aktivitas (Wignjosoebroto, 2009).
● Activity Relationship Diagram (ARD)
Menurut Tompkins (1990) Activity Relationship Diagram adalah teknik yang
digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang tata letak ruangan terhadap
ruangan lainnya. Diagram keterkaitan kegiatan ini dibentuk dengan mengacu
pada analisis peta keterkaitan kegiatan (ARC) yang telah dibuat sebelumnya.
Ada dua cara yang dapat digunakan yaitu activity template block diagram dan
penggunaan kombinasi garis dan kode warna (Wignjosoebroto, 2009).
- Activity Template Block Diagram (ATBD)
ATBD merupakan salah satu pendekatan yang diperkenalkan Powrarm.
Informasi dari ARC digambar dalam bentuk diagram balok yang saling
berhimpitan antara fasilitas kegiatan.Tiap-tiap template/diagram balok
menjelaskan mengenai departemen yang bersangkutan dan hubungannya
dengan aktivitas dari departemen-departemen lain (Arif, 2017).
- ARD dengan kombinasi garis dan kode warna
Alternatif lainnya adalah menggunakan pendekatan Muther yaitu
menggambarkan ARD dengan hubungan garis yang menunjukkan besarnya
tingkat hubungan kegiatan satu dengan kegiatan yang lain (Arif, 2017).

39
Praktikum
Proyek Teknik Industri

f. Space Relationship Diagram / Area Allocation Diagram


Setelah analisis mengenai aliran material dibuat, hubungan derajat aktivitas dari
tiap-tiap departemen dipertimbangkan, dan kebutuhan luas untuk masing-masing
departemen dihitung, maka desain alternatif layout segera dibuat ke dalam bentuk space
relationship diagram (Wignjosoebroto, 2009). Space Relationship Diagram (SRD)
adalah pembuatan diagram hubungan antar ruangan dengan mengevaluasi luas ruang
yang dibutuhkan untuk semua aktivitas perusahaan dan ruang yang tersedia.

40
Praktikum
Proyek Teknik Industri

METODOLOGI PRAKTIKUM
Berikut adalah flowchart metodologi praktikum Modul 7 “Perancangan Tata Letak
Relokasi Pabrik”:

Gambar 8 Metodologi Praktikum Modul Perancangan Tata Letak Relokasi Pabrik

41
Praktikum
Proyek Teknik Industri

FORMAT LAPORAN
Berikut merupakan format laporan Modul 8 mengenai Perancangan Tata Letak
Relokasi Pabrik:
BAB I METODOLOGI PRAKTIKUM
1.1 Metodologi Praktikum
1.2 Penjelasan Metodologi Praktikum
BAB II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
2.1 Pengumpulan Data
2.1.1 Pembagian Ruangan Departemen
2.1.2 ARC dan ARD Lantai Produksi
2.1.3 Ukuran Komponen Double Cabin
2.1.4 Ukuran Peralatan
2.2 Pengambilan Keputusan
2.2.1 Lantai Produksi
2.2.1.1 Kebutuhan Luas Lantai Produksi
2.2.1.2 Perancangan Tata Letak Lantai Produksi
2.2.1.3 Layout Lantai Produksi
2.2.2 Pabrik Keseluruhan
2.2.2.1 Kebutuhan Luas Kantor
2.2.2.2 Kebutuhan Luas Fasilitas Pendukung
2.2.2.3 Perancangan Area Pabrik Keseluruhan
2.2.2.4 Layout Keseluruhan Perusahaan
2.2.3 Peralatan di Dalam Pabrik Keseluruhan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

42
Praktikum
Proyek Teknik Industri

REFERENSI

Heragu, S., 1997, Facilities Design, PWS Publishing Company, Boston


Heragu, Sundaresh. 2006. Facility Design (second edition). iUniverse: USA
Purnomo, H., 2004, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas, Edisi Pertama, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Tompkins, J. A., dan White, J. A., Bozer, Y.A., dan Tanchoco, J.M.A., 2010. Facilities
Planning. Fourth Edition. New York, NY:John, Wiley
Wignjosoebroto, Sritomo. 2009. Perancangan Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan
edisi keempat. Guna Widya: Yogyakarta

43
Praktikum
Proyek Teknik Industri

MODUL 9
Enterprise Resource Planning
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan dapat merancang desain dan
kebutuhan sistem informasi berdasarkan
proses bisnis menggunakan ERP.
2. Praktikan mampu mengimplementasikan
penggunaan ERP dalam proses bisnis
perusahaan menggunakan software Odoo.
3. Praktikan mampu memahami hubungan
antar komponen komponen proses bisnis dan
pengaruhnya pada penerapan modul software
Odoo.
4. Praktikan mampu memahami penggunaan
modul E-Commerce pada software Odoo
serta manfaatnya dalam pemasaran produk.

44
Praktikum
Proyek Teknik Industri

SKENARIO
Perusahaan perlu menerapkan suatu sistem yang dapat mendukung pelaksanaan
proses bisnis perusahaan dengan lebih efektif dan efisien. Sistem informasi terintegrasi
merupakan salah satu bentuk sistem yang dapat memberikan keuntungan pada
perusahaan. Setelah mengetahui berbagai hubungan yang terjadi antar entitas pada sistem
informasi perusahaan dalam bentuk ERD maupun DFD, perusahaan perlu membentuk
dan mengimplementasikan suatu platform yanng digunakan untuk mengintegrasikan
informasi-informasi tersebut. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan suatu
model sistem informasi yang memungkinkan organisasi untuk mengotomatisasi dan
mengintegrasikan proses bisnis utamanya. Implementasi sistem ERP memungkinkan
bagian finansial, bagian distribusi, bagian manufaktur, bagian inventori, bagian human
resource, dan lainnya di perusahaan untuk dapat saling terhubung dalam melaksanakan
proses bisnisnya. Dalam rangka menarik dan meningkatkan kepuasan pelanggan,
perusahaan juga perlu mengoptimalkan sistem informasi pemasaran. Perusahaan perlu
memiliki suatu wadah E-Commerce sehingga memberikan keluasan waktu dan jarak bagi
pelanggan untuk mengakses informasi produk perusahaan maupun melakukan pembelian
produk.

45
Praktikum
Proyek Teknik Industri

INPUT & OUTPUT


Input dan output pada modul ini adalah sebagai berikut:

Gambar 9 Input dan Output Modul Enterprise Resource Planning

TINJAUAN PUSTAKA
A. ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)
Definisi Enterprise Resource Planning ERP singkatan dari tiga elemen kata, yaitu
Enterprise (Perusahaan/ Organisasi), Resource (Sumberdaya) dan Planning
(Perencanaan). Enterprise Resource Planning (ERP) menurut James A. Hall (2011)
adalah suatu model sistem informasi yang memungkinkan organisasi untuk
mengotomatisasi dan mengintegrasikan proses bisnis utamanya. Definisi lain ERP yaitu
Software lintas fungsi terpadu yang merekayasa ulang proses manufaktur, distribusi,
keuangan, sumber daya manusia dan proses bisnis dasar lainnya dari suatu perusahaan
untuk memperbaiki efisiensi, kelincahan, dan profitabilitasnya (Ram & Corkindale 2014).

46
Praktikum
Proyek Teknik Industri

Gambar 10 ERP
Sistem ERP mengintegrasikan informasi dan proses-proses yang berbasis informasi
pada sebuah bagian atau antar bagian dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sistem
ERP terdiri atas beberapa sub sistem (modul) contohnya sistem finansial, sistem
distribusi, sistem manufaktur, sistem inventory, dan sistem human resource. Masing-
masing sub sistem terhubung dengan sebuah database terpusat yang menyimpan berbagai
informasi yang dibutuhkan oleh masing-masing sub sistem.

Gambar 11 Kerakteristik ERP


Karakteristik tertentu dari ERP yang dimaksud dalam definisi ERP oleh Daniel E.
O’Leary di atas meliputi hal – hal sebagai berikut:
• Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan
pelanggan pengguna server, baik secara tradisional atau berbasis jaringan (web).
• Sistem ERP memadukan/mengintegrasikan sebagian besar dari proses bisnis yang
ada.
• Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan Sistem ERP
menggunakan database perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data.
• Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara real time.

47
Praktikum
Proyek Teknik Industri

• Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan
kegiatan perencanaan
• Sistem ERP menunjang sistem multi (beberapa) mata uang dan bahasa, yang sangat
diperlukan oleh perusahaan multinasional

Menurut O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010), sistem ERP memberikan nilai
bisnis yang signifikan bagi perusahaan. Nilai bisnis tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kualitas dan Efisiensi
2. Mengurangi Biaya
3. Pengambilan Keputusan
4. Enterprise Agility

Modul Enterprise Resource Planning


Modul ERP dirancang untuk mendukung proses bisnis perusahaan dengan cara
mengintegrasikan data pada setiap tahapan proses bisnis. Modul–modul paket sistem ERP
dirancang untuk terintegrasi satu sama lain, meskipun pada implementasinya perusahaan
boleh memilih mengimplementasikan beberapa modul saja sesuai dengan keperluan
perusahaan. Secara modular, software ERP biasanya terbagi atas modul utama, yakni
Operasi serta modul pendukung yaitu Finansial dan Akunting serta Sumber Daya
Manusia:
1. Modul Operasi
General Logistics, Sales and Distribution, Materials Management, Logistics
Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service,
Production Planning and Control, Project System, dan Environment Management.
2. Modul Financial & Akuntansi
General Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment Management,
Treasury, dan Enterprise Controlling.
3. Modul Sumber Daya Manusia
Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and
Event Management, Organizational Management, dan Travel Management.

48
Praktikum
Proyek Teknik Industri

Contoh Penerapan ERP


Beberapa software ERP yang saat ini beredar di pasaran :
1. Odoo ERP
2. NetSuite ERP
3. ECount ERP
4. Oracle’s E-Business Suite
5. FinancialForce ERP
6. WorkWise ERP
7. ERPNext
8. Compiere
9. VersAccounts Cloud ERP
10. Sage Instacct

Kelebihan, Kekurangan, dan Kegagalan ERP


a. Kelebihan ERP
1. ERP menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
2. ERP memungkinkan adanya integrasi secara global. Halangan yang tadinya
berupa perbedaan valuta mata uang, perbedaan bahasa, dan perbedaan budaya,
dapat dijembatani secara otomatis, sehingga data dapat diintegrasikan.
3. ERP tidak hanya memadukan data dan orang, tetapi juga menghilangkan
kebutuhan pemutakhiran dan koreksi data pada banyak sistem komputer yang
terpisah.
4. ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya sekedar
memonitor saja.
5. ERP membantu melancarkan pelaksanaan manajemen supply chain dengan
kemampuan memadukannya.
b. Kekurangan ERP
1. Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP.
2. Sistem ERP sangat mahal.

49
Praktikum
Proyek Teknik Industri

3. Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar


industri yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan
hilangnya keuntungan kompetitif.
4. ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses
bisnis tertentu dalam beberapa organisasi.
5. Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan pelanggan.
c. Kegagalan ERP
1. Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
2. Pre–implementation tidak dilakukan dengan baik
3. Strategi operasi tidak sejalan dengan rancangan proses bisnis dan
pengembangannya.
4. Sumber daya manusia yang ada tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi
dengan sistem (ERP) yang baru.

B. ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) DAN DATA FLOW DIAGRAM


(DFD)
Entity-Relationship Model adalah model untuk mendeskripsikan isi suatu basis data
dalam bentuk entitas, atribut, dan relationship antar entitas. Entity-Relationship Model ini
diperkenalkan pada tahun 1976 oleh P.P. Chen. Entity-Relationship Model terdiri dari
objek-objek dasar berupa entitas yang dapat merepresentasikan data yang ada. Dimana
entitas tersebut memiliki suatu atribut dan dapat berhubungan dengan entitas lain melalui
relationship. Fungsi dari model ini sendiri yaitu untuk menjembatani objekobjek nyata
dengan basis data.
Data Flow Diagram (DFD) adalah Diagram yang menggunakan notasi simbol
untuk menggambarkan arus data system (Hartono, 2005). DFD merupakan alat
pembuatan model yang memungkinkan seseorang menggambarkan sistem sebagai suatu
jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara
manual maupun komputerisasi.
Fungsi dari ERD dan DFD dalam modul 9 ini adalah untuk membuat desain aliran
sistem dan hubungan antar komponen berdasarkan proses bisnis perusahaan sebagai

50
Praktikum
Proyek Teknik Industri

acuan pembuatan desain ERP. Materi selengkapnya mengenai ERD dan DFD dapat
diunduh pada link berikut: https://bit.ly/ModulDFDERD-DSS

C. Pengenalan OPEN ERP Odoo


Open ERP (Odoo) adalah salah satu jenis perangkat lunak ERP modern dan lengkap
yang didalamnya terdapat banyak modul yang dapat diinstal oleh perusahaan dalam
proses bisnisnya termasuk Sales, Customer Relationship Management, Human
Resources, Warehouse Management, Manufacturing, Finance and Accounting dan
sebagainya. Odoo merupakan perangkat lunak ERP yang didistribusikan secara open
source. Odoo merupakan web aplikasi yang dibangun menggunakan Bahasa pemograman
phyton, XML, dan JavaScript dan menggunakan database management system
PostgreeSQL. Odoo hanya membutuhkan browser modern di sisi client untuk
menjalankannya, sementara di sisi server membutuhkan server Linux atau Windows
tanpa perlu peralatan di luar standar. Odoo dapat disesuaikan dengan bisnis proses pada
sebuah perusahaan atau organisasi yang telah berjalan. Odoo dapat disesuaikan dengan
prosedur yang telah berlaku sepanjang sesuai dengan standar ERP. Selengkapnya
mengenai Odoo dapat dilihat pada halam resmi Odoo di: www.odoo.com/id_ID

D. E-BUSINESS
E-Business dan sistem informasi mempunyai makna yang saling beririsan. Hal
inilah yang sering menimbulkan kerancuan dan kesalahan dalam penggunaan istilah-
istilah tersebut. Sistem informasi dan E-Business mempunyai kesamaan makna yaitu
sebagai aplikasi yang mendukung proses bisnis suatu organisasi. Tetapi E-Business
mempunyai batasan yang lebih spesifik karena E-Business terkait dengan penggunaan
jaringan computer (internet) dan biasanya menghubungkan ke konsumen, rekan kerja,
dan suppliers.

51
Praktikum
Proyek Teknik Industri

Definisi E-Business
Pengertian E-Business menurut Shurety (1999) adalah mengenai penggunaan
teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan.
Sedangkan menurut Alter (2002), E-Business adalah praktek pelaksanaan dan
pengelolaan proses bisnis utama melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer,
dan data yang telah terkomputerisasi.

Sudut Pandang E-Business antara lain:


1. Pelaku E-Business: Organisasi, konsumen, perusahaan, supplier, pekerja, rekan
bisnis.
2. Alat/Media/Sumber Daya yang digunakan: Teknologi informasi dan komunikasi,
computer, data yang telah terkomputerisasi, internet.
3. Kegiatan sasaran: Kegiatan bisnis, proses bisnis, pembelian, penjualan, pelayanan,
transaksi, operasi bisnis utama.
4. Tujuan: Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi, Transformasi proses
bisnis, Sharing informasi.
5. Keuntungan: Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi, memberikan nilai
bisnis yang berbeda, efisien, peningkatan produktivitas dan keuntungan.

Kelebihan dan Kekurangan E-Business antara lain:


1. Kelebihan E-Business
a. Memperluas jangkauan hingga global
b. Menekan biaya pengelolaan informasi berbasis kertas
c. Meningkatkan customer loyality
2. Kekurangan E-Business
a. Pencurian informasi yang berharga oleh pihak yang tidak berhak sehingga
merugikan pelanggan.
b. Kehilangan kesempatan bisnis akibat gangguan non teknis seperti mati listrik
atau gangguan jaringan.

52
Praktikum
Proyek Teknik Industri

E. E-COMMERCE
Perbedaan E-Business dan E-Commerce, yakni E-Business adalah penggunaan
internet dan teknologi jaringan dan informasi lain untuk membantu proses E-Commerce,
kolaborasi dan komunikasi perusahaan, serta perusahaan lain yang berbasis web.
Sementara, E-Commerce adalah penggunaan jaringan internet untuk berpromosi dan
bertransaksi dengan konsumen dengan kata lain E-Business memiliki scope atau
jangkauan yang lebih luas dibandingkan dengan E-Commerce.

Definisi E-Commerce
Menurut Marizza dan Robert (2007), E-Commerce dapat diartikan sebagai suatu
cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan
fasilitas internet dimana terdapat website yang menyediakan layanan “get and deliver”.

Ciri Utama E-Commerce


Berikut ini merupakan ciri utama dari E-Commerce:
a. Terjadinya transaksi antara dua pihak
b. Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi
c. Internet sebagai media utama dalam proses perdagangan (transaksi) tersebut.

Jenis-Jenis E-Commerce
Jenis-jenis E-Commerce yang sering digunakan (Choi, Stabil, & Whinton, 1997):
1. Business to Business (B2B)
Merupakan model E-Commerce dimana pelaku bisnisnya adalah perusahaan,
sehingga proses transaksi dan interaksinya adalah antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya. Contoh: situs e-banking yang melayani transaksi antar
perusahaan.
2. Business to Consumer (B2C)
Merupakan model E-Commerce dimana pelaku bisnisnya melibatkan langsung
antara penjual (penyedia jasa E-Commerce) dengan individual buyer atau pembeli.
Contoh: Amazon.com.

53
Praktikum
Proyek Teknik Industri

3. Consumer to Business (C2B)


Merupakan E-Commerce dimana pelaku bisnisnya perorangan atau individual
melakukan transaksi atau interaksi dengan suatu atau beberapa perusahaan. Jenis
E-Commerce seperti ini sangat jarang dilakukan di Indonesia. Contoh:
priceline.com.
4. Consumer to Consumer (C2C)
Merupakan model E-Commerce dimana perorangan atau individu sebagai penjual
berinteraksi dan bertransaksi langsung dengan individu lain sebagai pembeli.
Konsep E-Commerce jenis ini banyak digunakan dalam situs online auction atau
lelang secara online. Contoh: e-bay.com.

Manfaat E-Commerce
Manfaat yang dirasakan perusahaan dalam penggunaan E-Commerce adalah:
1. Mendapatkan pelanggan baru Memungkinkan perusahaan tersebut mendapatkan
pelanggan baru baik itu yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri
2. Meningkatkan customer loyalty Sistem E-Commerce menyediakan informasi
secara lengkap dan pembelian yang dapat diakses setiap waktu sehingga membuat
konsumen tetap bertahan dengan produk dan pelayanan yang diberikan perusahaan.
3. Meningkatkan mutu layanan Memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan
layanan dengan melakukan interkasi yang lebih personal sehingga dapat
memberikan informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen.
4. Melayani konsumen tanpa batas waktu Pelanggan dapat melakukan transaksi dan
memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup
ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut.

54
Praktikum
Proyek Teknik Industri

METODOLOGI PRAKTIKUM
Metodologi praktikum modul ini adalah sebagai berikut:

Gambar 12 Metodologi Praktikum Modul Enterprise Resource Planning

55
Praktikum
Proyek Teknik Industri

FORMAT LAPORAN
Format laporan untuk modul ini adalah sebagai berikut:
BAB I METODOLOGI PRAKTIKUM
1.1 Metodologi Praktikum
1.2 Penjelasan Metodologi Praktikum
BAB II PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
2.1 Data Distribution Center dan Pembelian
2.2 ERD dan DFD Perusahaan
2.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
2.2.2 Data Flow Diagram (DFD)
2.3 Implementasi Sistem Informasi Internal Odoo
2.3.1 Pemilihan Modul
2.3.2 Profil Prusahaan
2.3.3 Input Data Profil Supplier
2.3.4 Input Data Profil Distribution Center
2.3.5 Struktur Organisasi
2.3.6 Input Data Material dan Produk
2.3.7 BOM Produk
2.3.8 Stasiun Kerja
2.4 Implementasi Sistem Informasi Eksternal dan Analisis Proses Bisnis Odoo
2.4.1 Proses Pembelian Material
2.4.2 Proses Perpindahan Material
2.4.3 Proses Produksi
2.5 Implementasi dan Analisis Modul E-Commerce Odoo
2.5.1 Implementasi Modul E-Commerce Odoo
2.5.2 Simulasi Pembelian dan Analisis Penggunaan Modul E-Commerce Odoo
2.5.2.1 Simulasi Pembelian Melalui E-Commerce
2.5.2.2 Proses Sales Order
2.5.2.3 Proses Pengiriman Produk
2.5.2.4 Analisis Penggunaan E-Commerce

56
Praktikum
Proyek Teknik Industri

2.6 Analisis Proses Bisnis pada Odoo


BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

57
Praktikum
Proyek Teknik Industri

MODUL 10
Analisis Finansial
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan mampu membedakan dan
melakukan perhitungan fixed cost dan
variable cost.
2. Praktikan mampu memahami penggunaan
metode full costing.
3. Praktikan mampu menentukan harga pokok
produksi, laba kotor, laba bersih, dan harga
jual suatu produk dengan metode full costing.
4. Praktikan mampu membuat dan
menganalisis cashflow perusahaan selama
masa investasi.
5. Praktikan mampu melakukan analisis
kelayakan investasi dengan menggunakan
NPV, IRR, Payback Period, Break Event
Point, dan Profitability Index.

58
Praktikum
Proyek Teknik Industri

SKENARIO
Setelah menjalankan perancangan dalam penentuan tenaga kerja, harga material,
jadwal induk produksi, dan fasilitas manufaktur yang diperlukan, perusahaan Anda
perlu mempertimbangkan layak atau tidaknya perusahaan Anda dilakukan sehingga
perusahaan dilakukan perancangan dalam analisis finansial dari keseluruhan biaya yang
masuk dan keluar dalam arus kas selama perusahaan Anda berjalan untuk mengetahui
kelayakan perusahaan Anda dijalankan.
Dalam proses kelayakan perusahaan yang Anda jalankan, Anda harus
mengidentifikasi dan menyusun fixed cost, variable cost, biaya langsung, dan biaya tak
langsung sebagai acuan pengeluaran serta menyusun perancangan harga pokok produksi
dan laba perusahaan sebagai acuan pemasukan yang akan dilakukan dalam cashflow atau
arus kas. Pada analisis finansial ini prosesnya dihitung dengan menggunakan bantuan
software perhitungan spreedsheet yaitu, Microsoft Excel sehingga hasil pelaksanaan dari
keseluruhan perhitungan dapat optimal terutama dalam melakukan analisis sensitivitas
skenario praduga yang nantinya memprediksi layaknya keberjalanan perusahaan Anda.

59
Praktikum
Proyek Teknik Industri

INPUT & OUTPUT


Input dan output pada modul ini adalah sebagai berikut:

Gambar 13 Input dan Output Modul Analisis Finansial

60
Praktikum
Proyek Teknik Industri

TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Supriyono (2000), biaya adalah suatu nilai tukar prasyarat, pengorbanan
harga perolehan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue) dan digunakan sebagai
pengurang penghasilan.
Menurut Drury (2008), biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat volume
produksi, yaitu menjadi:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan
volume kegiatan tertentu. Biaya-biaya yang dapat masuk dalam biaya tetap tersebut
yaitu sebagai berikut:
a. Biaya Manajerial
Adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menggaji para karyawan
bagian manajerial mulai direktur utama sampai para staff tiap departemen yang
ada pada perusahaan, besaran yang diberikan dapat berbeda-beda pada setiap
perusahaan karena tiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing.
b. Biaya Depresiasi
Merupakan pembebanan biaya yang berkaitan dengan penurunan nilai aktiva
karena keausan, penurunan kondisi aktiva atau karena uang. Walaupun ada
kaitannya dengan pengoperasian aktiva tetapi pada umumnya berkaitan dengan
waktu. Berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan untuk menghitung
besarnya depresiasi:
• Metode Straight Line
• Metode Sum of The Years Digit
• Metode Declinng Balancing
• Metode Sinking Fund
c. Biaya Perbaikan (Maintenance)
Biaya perbaikan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
merawat dan memperbaiki segala kerusakan yang terjadi pada mesin-mesin di
bagian produksi dan biaya perbaikan alat-alat penunjang lain kegiatan produksi
dan manajerial.

61
Praktikum
Proyek Teknik Industri

d. Biaya Administrasi
Biaya administrasi adalah biaya-biaya yang mengkoordinasikan kegiatan-
kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji
personalia, dan lain-lain.
e. Biaya Asuransi
Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjamin
keselamatan para karyawan dan seluruh aset perusahaan.
f. Biaya Pengembangan SDM
Biaya Pengembangan SDM adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
mengembangkan dan meningkatkan kinerja para karyawan dan staff untuk
mendukung kegiatan di dalam perusahaan agar meningkat. Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan seperti training dan pelatihan baik hard skill maupun soft skill
karyawan.
g. Biaya PBB
PBB dikenakan terhadap objek pajak berupa tanah dan bangunan yang
didasarkan pada asas kenikmatan dan manfaat dan dibayar setiap tahun.
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
volume kegiatan. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya variabel yaitu sebagai
berikut:
a. Biaya Material
Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perushahaan untuk membeli
material/bahan baku untuk proses produksi dan segala alat bantu yang
dibutuhkan.
b. Biaya Operator
Adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar upah para buruh/
pekerja pada lantai produksi termasuk tunjangan-tunjangan sesuai kebijakan
perusahaan.

62
Praktikum
Proyek Teknik Industri

c. Biaya Transportasi
Merupakan biaya yang dikeuarkan oleh perusahaan untuk kebutuhan distribusi
bahan baku maupun produk jadi kepada para distributor atau konsumen. Biaya
yang dikeluarkan diantaranya untuk konsumsi bahan bakar kendaraan dan
supirnya.
d. Biaya Utilitas
Utilitas (utility) adalah manfaat yang diperoleh karena mengonsumsi barang,
utilitas merupakan ukuran manfaat suatu barang dibanding dengan alternatif
penggunanya. Utilitas digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh
konsumen. Meliputi biaya listrik, biaya air, biaya operasional, dan yang lainnya
yang menunjang perusahaan.
e. Biaya Komunikasi
Biaya komunikasi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
kebutuhan komunikasi yang menunjang kegiatan manajerial, produksi, dan
pemasaran produk.
f. Biaya Kualitas
Biaya kualitas merupakan biaya yang berhubungan dengan pengendalian
kualitas.

Klasifikasi Biaya untuk Membebankan Biaya ke Objek Biaya


Berdasarkan tujuan pembebanan biaya ke objek biaya, Biaya dibedakan menjadi
biaya langsung dan tidak langsung
a. Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang dengan mudah ditelusuri ke objek biaya yang
bersangkutan
b. Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah ke
objek biaya yang bersangkutan.

63
Praktikum
Proyek Teknik Industri

Full Costing
Full Costing adalah penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) dengan memasukan
semua biaya produksi baik yang bersifat variabel maupun bersifat tetap terhadap produk
(Daljono, 2011). Metode ini akan melibatkan semua biaya, seperti biaya variabel, biaya
tetap, biaya langsung, tidak langsung, investasi, dan seluruh biaya yang digunakan dalam
proses produksi.

Kelebihan Full Costing


Berikut merupakan kelebihan metode Full Costing:
1. Dapat menampilkan jumlah biaya overhead secara komprehensif, yaitu biaya
overhead tetap dan variabel.
2. Dapat melakukan penundaan dalam beban biaya overhead ketika produk belum
laku dijual di pasaran.

Kekurangan Full Costing


Berikut merupakan kekurangan metode Full Costing:
1. Harga jual produk akan lebih tinggi dari metode variable costing.
2. Metode ini membuat konsumen rela membayar berapapun untuk barang yang
diinginkan.

Variable Costing
Variable costing adalah perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) yang hanya
memasukkan biaya produksi bersifat variabel saja (Daljono, 2011). Metode ini akan
memiliki hasil jumlah yang berubah-ubah dan akan disesuaikan dengan volume kegiatan
usaha pada bisnis perusahaan.

Kelebihan Variable Costing


Berikut merupakan kelebihan metode Variable Costing:
1. Dapat digunakan untuk merencanakan biaya-biaya dalam kurun waktu yang
singkat.

64
Praktikum
Proyek Teknik Industri

2. Dapat digunakan dalam mengambil keputusan untuk perencanaan biaya order


pesanan yang bersifat khusus.

Kekurangan Variable Costing


Berikut merupakan kekurangan metode Variable Costing:
1. Metode ini menyebabkan profit yang didapat fluktuatif disebabkan perubahan
penjualan suatu produk.
2. Metode ini tidak cocok untuk perusahaan yang bersifat musiman.

Teknik Penentuan Harga Jual


Berikut adalah beberapa teknik penetapan harga suatu produk :
1. Cost Plus Pricing
Teknik ini dilakukan dengan menambahkan modal atau biaya produksi dengan
untung yang diharapkan.Biasanya untung yang diharapkan berupa presentase dari
harga produksi. Teknik ini dilakukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per
unit ditambahkan dengan sejumlah biaya yang ditentukan untuk mendapatkan laba
yang dikehendaki pada unit tersebut (margin). Menurut Mulyadi (2001), teknik
Cost Plus Pricing, dapat ditentukan dengan formula sebagai berikut:
Harga Jual = Taksiran Biaya Penuh + Laba yang Diharapkan
2. Mark-Up Pricing
Teknik ini dilakukan ketika harga jual per unit ditentukan dengan menghitung harga
pokok pembelian per unit ditambah dengan sejumlah biaya tertentu yang
dikehendaki (Mark-Up).
Harga Jual = Harga Beli + Mark-Up
3. Competitive Pricing
Adalah menyamakan harga produk dengan harga jual produk pesaing
4. Price Skimming
Adalah menetapkan harga jual yang tinggi sebagai perkenalan, kemudian
diturunkansecara bertahap. Hal ini untuk memberi kesan unik dan mewah sehingga
dilakukan pada produk yang tidak ada kompetitornya

65
Praktikum
Proyek Teknik Industri

5. Multiple Unit Pricing


Adalah memberikan potongan harga untuk pembelian dalam jumlah yang besar
6. Bundling
Adalah menjual beberapa barang dalam harga yang sama agar barang tersebut laku
dijual di pasar

Analisis Kelayakan Investasi


Aliran kas (cash flow) mengandung multi dimensi yang harus dibandingkan,
yaitu besarnya aliran dan dimensi waktu, maka sulit dibandingkan secara langsung, untuk
itu kita menggunakan indikator. Indikator yang sering digunakan dalam analisis investasi
adalah:
1. Metode Pay Back Period
Payback period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan
investasi semula. Dengan demikian kriteria keberhasilan metode ini adalah jangka
waktu yaitu meminimumkan lamanya periode pengembalian tersebut. Kelemahan
indikator ini adalah tidak diperhatikannya apa yang akan tercapai setelah payback
period tercapai.
2. Metode Net Present Value (NPV)
Didefinisikan sebagai metode dimana net cash flow di masa depan didiskontokan
menjadi nilai sekarang dengan menggunakan suku bunga tertentu (biaya modal)
dikurangi dengan biaya investasi awal. Persamaannya adalah :
Net Present Value = Present Value Of Benefit – Present Value Of Cost
Jika NPV positif maka dapat disimpulkan bahwa pada tingkat suku bunga j yang
berlaku maka investasi tersebut menghasilkan keuntungan. Sedangkan jika NPV
negatif maka investasi tersebut bila dijalankan akan menimbulkan kerugian.
Perbandingan dengan menggunakan NPV hanya dapat digunakan jika masa guna
proyek sama panjang.
3. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Pada metode ini, suku bunga investasi harus dicari, kemudian tingkat suku
bungayang sudah didapatkan dibandingkan dengan tingkat suku bunga yang telah

66
Praktikum
Proyek Teknik Industri

ditetapkan (MARR). IRR didefinisikan sebagai tingkat suku bunga yang dihasilkan
oleh suatu investasiyang menjadikan NPV aliran kas bernilai nol. Berikut ini adalah
persamaan untukrencana IRR :
Present Value Of Benefit – Present Value Of Cost (NPV) = 0
Jika IRR > MARR berarti investasi tersebut layak secara ekonomis. Untuk
menghitung harga IRR pada umumnya dilakukan dengan cara coba-coba.
4. Metode Break Event Point
Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi
perusahaantidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya).
Manfaat BEP adalah:
• Alat perencanaan untuk menghasilkan laba
• Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta
hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat
penjualanyang bersangkutan.
• Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
• Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti.

67
Praktikum
Proyek Teknik Industri

METODOLOGI PRAKTIKUM
Metodologi praktikum modul ini adalah sebagai berikut:

Gambar 14 Metodologi Praktikum Modul Analisis Finansial

68
Praktikum
Proyek Teknik Industri

FORMAT LAPORAN
Format laporan untuk modul ini adalah sebagai berikut:
BAB I METODOLOGI PRAKTIKUM
1.1 Metodologi Praktikum
1.2 Penjelasan Metodologi Praktikum
BAB II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
2.1 Pengumpulan Data (Jenis-jenis biaya, ketentuan cashflow)
2.2 Pengolahan Data
2.2.1 Biaya Investasi
2.2.1.1 Biaya Pendirian Perusahaan
2.2.1.2 Biaya Kendaraan
2.2.1.3 Biaya Administrasi Mendirikan Perusahaan
2.2.1.4 Biaya Pemasangan
2.2.1.5 Biaya Peralatan Produksi
2.2.1.6 Rekapitulasi Biaya Investasi
2.2.2 Factory Cost
2.2.2.1 Biaya Bahan Baku
2.2.2.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung
2.2.3 Factory Overheads
2.2.3.1 Biaya Overhead Pabrik Variabel
2.2.3.1.1 Biaya Utilitas
2.2.3.1.2 Biaya Komunikasi
2.2.3.1.3 Biaya Kualitas
2.2.3.1.4 Biaya Perlengkapan Kantor
2.2.3.1.5 Rekapitulasi Biaya Overhead Pabrik Variabel
2.2.3.2 Biaya Overhead Pabrik Tetap
2.2.3.2.1 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
2.2.3.2.2 Biaya Pelatihan
2.2.3.2.3 Biaya Tunjangan dan Asuransi
2.2.3.2.4 Biaya Perawatan

69
Praktikum
Proyek Teknik Industri

2.2.3.2.5 Biaya PBB


2.2.3.2.6 Biaya Depresiasi
2.2.3.2.7 Rekapitulasi Overhead Pabrik Tetap
2.2.4 Biaya Pemasaran
2.2.5 Rancangan Anggaran Biaya (RAB)
2.2.6 Analisis Penentuan Harga Jual Produk
2.2.7 Cashflow Perusahaan
2.2.8 Analisis Kelayakan Investasi
2.2.8.1 Analisis Break Even Point (BEP)
2.2.8.2 Analisis Payback Period (PP)
2.2.8.3 Analisis Net Present Value (NPV)
2.2.8.4 Analisis Internal Rate of Return (IRR)
2.2.8.5 Analisis Profitability Index (PI)
2.2.9 Analisis Sensitivitas
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

70
Praktikum
Proyek Teknik Industri

TIMELINE CHAPTER 2

71
Praktikum
Proyek Teknik Industri

TIMELINE CHAPTER 2

73
Praktikum
Proyek Teknik Industri

TIMELINE CHAPTER 2

74
Praktikum
Proyek Teknik Industri

PEMBAGIAN ASISTEN

DSS
Fadia Ion Afa Hendrik Gerry Edi Jose Adam Louis Yasa
RSKE
Fadila Arrin Mikhael Sheila Clarissa Tohari Filia Salsa Adit Panji
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
32 31
SHIFT 1 SHIFT 2 SHIFT 3 SHIFT 4 SHIFT 5 SHIFT 6 SHIFT 7 SHIFT 8 SHIFT 9 SHIFT 10

STUDIO
Sari Ari Farda Caca Fanny Elsa
1 2 3 4 5 7
11 12 13 14 15 17
21 22 23 24 25 27
32 31 28 19 10 30
8 18 9 29 26 16
20 6
SHIFT 1 SHIFT 2 SHIFT 3 SHIFT 4 SHIFT 5 SHIFT 6

OPSI
Hilda Candra Jay Putri Jesica Santi Salsa Diti Ola
1 2 3 4 5 6 7 8 9
11 12 13 14 15 16 17 18 19
21 22 23 24 25 26 27 28 29
32 31 10 20 30
SHIFT 1 SHIFT 2 SHIFT 3 SHIFT 4 SHIFT 5 SHIFT 6 SHIFT 7 SHIFT 8 SHIFT 9

75
Praktikum
Proyek Teknik Industri

LSP
Gata Leo Elvira Sabila Eugene Dheva
1 2 3 4 5 6
11 12 13 14 15 16
21 22 23 24 25 26
32 31 18 9 29 20
28 27 7 19 10 30
17 8
SHIFT 1 SHIFT 2 SHIFT 3 SHIFT 4 SHIFT 5 SHIFT 6

PTI
Alan Sefi Robbie Arum Aziz Monica Bela Anggit
1 2 3 4 5 6 7 8
11 12 13 14 15 16 17 18
21 22 23 24 25 26 27 28
32 31 9 19 29 10 20 30
SHIFT 1 SHIFT 2 SHIFT 3 SHIFT 4 SHIFT 5 SHIFT 6 SHIFT 7 SHIFT 8

76
Praktikum
Proyek Teknik Industri

DATA ASISTEN
No Nama NIM Email Nomor WA LAB
Putri Agustina
1 21070118120031 putriagustina750@gmail.com 082246495474
Sri Rejeki
Jesica Disriena
2 21070118120056 jesicadesrienanababan@gmail.com 082134364248
Nababan
3 Aulia Nisanti 21070118120058 aulia.nisanti@gmail.com 0895325103037
4 Candra Irawan 21070118120059 candra.irawan12.ci@gmail.com 08976214903
Jaysyu
jaysyumuhammaddzaky@students.undip.
5 Muhammad 21070118130068 085848973044
ac.id
Dzaky
OPSI
Diti Paulina Br
6 21070118130069 ditipaulina@gmail.com 0895424018196
Sebayang
Skolastika Devi
7 Kusuma 21070118130101 skolastikadevi@students.undip.ac.id 082134716871
Christiani
Salsabila
8 Herwening 21070118130113 salsa0508@gmail.com 08112909189
Mileniadewi
Hilda
9 21070118130125 hilda.nurdamayanti@gmail.com 081391519026
Nurdamayanti
Muhammad
10 21070118120061 muhammadtohari@students.undip.ac.id 085868202664
Tohari
Fadila Dyah
11 21070118120051 fadiladyahayu@students.undip.ac.id 088213596625
Ayu
Clarissa Melia
12 21070118130097 clarissamelia@students.undip.ac.id 081225942915
Dewi Sjahli
Filia Nauli
13 21070118140106 filianauli@students.undip.ac.id 085888698899
Hapsari
Arindyaningru
14 m Rachma 21070118140094 arrin@students.undip.ac.id 081289878887
Khairunnisa RSKE
Panji Rachman
15 21070118120007 panjirh@students.undip.ac.id 085747517698
Hakim
Sheila Karunia
16 21070118140120 sheilakrnia@gmail.com 085890814887
Dewi
Salsa Bila Dian
17 21070118130077 salsabdian@students.undip.ac.id 081315922852
Islami
Aditya Ridwan
18 21070118130185 adityaridwanw@gmail.com 081398560650
Wicaksono
Mikhael
19 21070118120055 mikhaelsinaga@students.undip.ac.id 081382477069
Kristian Sinaga
Jose Daniel
20 21070118130116 jose.simanjuntak11@gmail.com 081319226882
Simanjuntak DSS
21 Edi Kurniawan 21070118120025 kurniawane601@gmail.com 0895374546466

77
Praktikum
Proyek Teknik Industri

No Nama NIM Email Nomor WA LAB


Rizqi Fauzul
22 21070118120035 rizqifafa12@gmail.com 082323614537
Fitria
Ghiffari Adam
23 21070118140141 ghiffari.adams@gmail.com 089688251676
Suryono
Dhuta Tyrone
24 21070118130087 iondhuta27@gmail.com 081393531234
Dewanto
Louis Julianto
25 21070118120048 louis.juliant@gmail.com 081227141196
Wijaya
DSS
Gerard
26 Leonardy 21070118120029 gerrytahapary@gmail.com 0817241295
Tahapary
Yasa Ewa
27 21070118120049 ewayasa@gmail.com 083871830724
Demilda
28 Fadia Syahrina 21070118120033 fadiasyahrina@students.undip.ac.id 082391995054
Hendrik
29 21070118120047 hendriksimanjorang18@gmail.com 0895601033845
Simanjorang
Dheva Aulia
30 21070118130092 dhevaauliapratama@students.undip.ac.id 08986639740
Pratama
Annisa Gata
31 21070118130071 annisagata@gmail.com 081227830369
Setianingtyas
Elvira
32 Anggraini 21070118130147 elviraak18@students.undip.ac.id 082225000829
Kusumaputri
Sabila Rizky LSP
33 21070118140142 sabila@students.undip.ac.id 082225905023
Ananda
Theodore
34 Eugene Putra 21070118130156 theodoreeugene@students.undip.ac.id 089529927111
Chanry
Leonardo
35 Argodinasa 21070118140175 leonardoargodinasa@gmail.com 082134305742
Situmorang
Raden Dimas
36 Alan Adi 21070118130099 dimasalan18@gmail.com 0895401232871
Nugroho
Raden Roro
37 Salsabila 21070118130151 salsabilahening@students.undip.ac.id 087738712000
Hening
Dian Tri
38 Kusuma 21070118120046 diantrikn@gmail.com 0895631656334 PTI
Ningrum
Monica Regina
39 21070118140160 monicaregina254@gmail.com 081216787189
Tamba
Ardhiatma Aziz
40 21070118130137 ardhiatmaazizn2@gmail.com 085728882948
Nugraha
Odilia Sefi
41 21070118140083 odiliasefi@students.undip.ac.id 082208241088
Anindyanari

78
Praktikum
Proyek Teknik Industri

No Nama NIM Email Nomor WA LAB


Diah Anggit
42 21070118130133 diahanggit@students.undip.ac.id 088224146083
Kusumaningrum
Robbie PTI
43 Arsyadanie Kana 21070118140135 robbiearsyadanie@students.undip.ac.id 082227993925
Nabhana
44 Salwa Faraisha 21070118130132 salwafaraisha@students.undip.ac.id 08999090501
Nur Aini Eka
45 21070118140076 sarikartika525@gmail.com 087836724198
Kartikasari
Farda
46 21070118140182 firjanabilafarda@gmail.com 081914478132
Firjanabila STUDIO
47 Elsa Safira 21070118120014 elsasafira81000@gmail.com 089619330216
48 Ari Dwianto 21070118130104 aridwnt1@gmail.com 085325472381
49 Fanny Ulfah 21070118130145 fannyulfah6@gmail.com 082112006726

79

Anda mungkin juga menyukai