Anda di halaman 1dari 28

i

TIM PENYUSUN ii
PERATURAN PRAKTIKUM
A. Peraturan Umum

1. Praktikan wajib mengetahui semua informasi terkait pelaksanaan


praktikum.
2. Praktikan wajib memenuhi seluruh kelengkapan dan persyaratan
praktikum, dan membawa hal-hal yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan praktikum (data, peralatan, dll.) sesuai dengan modul
praktikum yang diikuti.
3. Segala bentuk plagiarism, kecurangan, pemalsuan dalam kegiatan
praktikum akan dibawa ke Komisi Etika Fakultas dan akan dikenakan
sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di institusi Universitas
Telkom.
4. Praktikan wajib menggunakan peralatan laboratorium sesuai dengan
ketentuan teknis yang diatur laboratorium.
5. Praktikan wajib menjaga ketenangan, ketertiban, kebersihan, dan
kerapihan laboratorium selama kegiatan praktikum ataupun setelah
selesai kegiatan praktikum.
6. Praktikan wajib menjaga sopan santun dan etika kepada sesame
rekan, asisten, dosen, laboran, serta teknisi laboratorium.

B. Pelaksanaan Praktikum

1. Praktikan wajib mengikuti seluruh rangkaian kegiatan praktikum.


2. Jadwal rangkaian kegiatan praktikum akan diumumkan oleh asisten
laboratorium. Praktikan wajib mengetahui informasi dan mengikuti
jadwal tersebut.
3. Praktikan wajib hadir tepat waktu pada saat pelaksanaan praktikum.
Tidak ada toleransi keterlambatan
(Toleransi keterlambatan : 0 menit)

iii
4. Sebelum Praktikum di mulai, di wajibkan untuk melakukan Safety
Induction di masing-masing lab (dapat berbentuk penjelasan singkat,
video, dan slide PPT di depan dan monitor masing-masing)
5.
a. Syarat kelulusan adalah praktikan mengikuti dan lulus semua
modul praktikum.
b. Nilai minimal untuk dapat lulus di modul praktikum adalah nilai
total 50 untuk setiap modul.
c. Praktikan yang tidak lulus praktikum, maka nilai UAS, pengganti
UAS dan Tugas Besar sama dengan nol.
6. Tidak ada penggunaan surat kelalaian untuk semua kegiatan
praktikum.
7. Praktikum susulan:
a. Praktikum susulan diberikan kepada praktikan yang tidak dapat
mengikuti praktikum dikarenakan oleh:
i. Sakit, ditunjukkan dengan dokumen surat keterangan resmi
Dokter/Rumah Sakit.
ii. Ketentuan perihal izin sakit mengikuti Aturan Akademik pasal
17 perihal izin Ujian Susulan. Legalisir Surat Sakit oleh Klinik
atau Rumah Sakit tempat yang bersangkutan di rawat.
Praktikan harus menyiapkan Salinan surat sakit yang sudah di
legalisir tadi sesuai kebutuhan.
iii. Surat ijin sakit yang tidak sesuai dan teridentifikasi melanggar
etika, maka diselesaikan dalam sidang komisi etika. Bagi
mahasiswa yang tidak ada keterangan, hanya berhak
mengikuti satu modul praktikum remedial, dengan ketentuan
jika mengikuti remedial nilai total praktikum yang diakui
menjadi 70%. Sedangkan jika tidak mengikuti remedial maka

iv
praktikan dinyatakan tidak lulus praktikum (mengacu pada
point 5c).
iv. Penugasan institusi, ditunjukkan dengan dokumen surat
keterangan resmi penugasan institusi (Universitas/Fakultas).
b. Praktikum susulan harus diadakan di setiap modul karena ini
adalah hak dari para mahasiswa. Untuk praktikum online juga
harus tetap diadakan praktikum susulan. Bentuk praktikum
susulan menyesuaikan dengan rancangan asisten dan pembina
lab masing-masing.
c. Pelaksanaan Praktikum Susulan tidak harus dilaksanakan di akhir
semester, namun bisa di lakukan sebelum UTS atau sebelum UAS
jika kondisi memungkinkan.
d. Pemberian izin atau persetujuan untuk praktikum susulan ini
harus ada persetujuan dari Pembina Lab. (tidak hanya dari asisten
di lab). Diinformasikan melalui laboratorium masing-masing.
e. Prosedur pendaftaran dan dokumen Iainnya di luar poin di atas;
yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan praktikum susulan akan
diinformasikan Oleh laboratorium masing-masing.
f. Praktikan wajib mengetahui jadwal pendaftaran dan pelaksanaan
praktikum susulan.
g. Praktikan wajib memenuhi semua syarat untuk mengikuti
praktikum susulan.
8. Praktikan wajib mengenakan pakaian sesuai dengan peraturan
institusi Universitas Telkom.
9. Perubahan nilai, harus mengisi form perubahan nilai standard dengan
mendapatkan izin dan disetujui Oleh Pembina Lab.
10. Hal-hal teknis yang belum tercantum dalam peraturan ini, akan di
cantumkan di peraturan khusus lab masing-masing.

v
C. Ketentuan Praktikum APSI

1. Terlambat menghadiri praktikum, praktikan diperbolehkan mengikuti


agenda praktikum tanpa penambahan waktu dan nilai.
2. Setiap format file dan subject yang dikirim ke email tidak sesuai
ketentuan maka nilai dikurangi 50%.
3. Jika Tes Awal mendapatkan nilai kurang dari 50 maka nilai Praktikum
dikurangi 25%.
4. Mengerjakan praktikum merupakan syarat untuk mengikuti Tes Akhir.
5. Komponen Penilaian:
a. TES AWAL : 20%
b. PRAKTIKUM : 60%
c. TES AKHIR : 20%

Segala sanksi yang tidak tertulis merupakan kebijakan


Laboratorium BPAD dalam menentukan konsekuensi bagi praktikan
Analisis Perancangan Sistem Informasi (APSI).

vi
DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN .................................................................................. ii


PERATURAN PRAKTIKUM .................................................................. iii
A. Peraturan Umum ................................................................. iii
B. Pelaksanaan Praktikum ....................................................... iii
C. Ketentuan Praktikum APSI .................................................. vi
DAFTAR ISI ..................................................................................... vii
TUJUAN DAN KELENGKAPAN PRAKTIKUM ....................................... viii
1. Tujuan .................................................................................. viii
2. Syarat dan Kelengkapan Praktikum ......................................... viii
3. Alat Penunjang Praktikum ....................................................... viii
CDM, LDM, PDM ................................................................................. 1
1. LANDASAN TEORI .................................................................... 1
1.1 Pemodelan Data ..................................................................... 1
1.2 Conceptual Data Model ......................................................... 1
1.3 Logical Data Model ................................................................ 2
1.4 Physical Data Model ............................................................. 4
1.5 Kardinalitas .......................................................................... 5
2. PRAKTIKUM ................................................................................... 7
2.1 Studi Kasus ............................................................................... 7
2.2 Langkah Praktikum ................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 20

vii
TUJUAN DAN KELENGKAPAN PRAKTIKUM

1. Tujuan
Berikut adalah Tujuan Praktikum APSI Modul 5 tentang CDM, LDM, PDM:

a. Praktikan mampu membuat basis data dengan menggunakan UML.

b. Praktikan mampu menjelaskan peran dan fungsi CDM, LDM, dan PDM.

c. Praktikan mampu memahami dan membuat CDM, LDM, dan PDM


melalui tools yang sudah ditentukan.

d. Praktikan mampu menjelaskan model data yang telah dibuat ke


dalam studi kasus.

2. Syarat dan Kelengkapan Praktikum


Berikut adalah syarat praktikan dapat mengikuti praktikum APSI:
a. Telah mengumpulkan Pakta Integritas
b. Seragam sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku

3. Alat Penunjang Praktikum


Berikut adalah Alat Penunjang Praktikum APSI Modul 5 tentang CDM,
LDM, PDM:
a. Modul Praktikum
b. Laptop
c. Perangkat Lunak Praktikum (PowerDesigner)
d. Alat tulis

viii
MODUL 5

CDM, LDM, PDM

1. LANDASAN TEORI

1.1 Pemodelan Data


Pemodelan Data digunakan untuk menentukan dan menganalisis
kebutuhan data dimana kebutuhan data tersebut dibutuhkan
untuk mendukung proses bisnis sesuai dengan domain
permasalahan yang sedang dibicarakan. Terdapat 3 jenis
Pemodelan Data dalam UML yaitu: Conceptual Data Model, Logical
Data Model, dan Physical Data Model.

1.2 Conceptual Data Model


Conceptual Data Model (CDM) adalah model data yang paling
abstrak. CDM mewakili keseluruhan struktur logis dari suatu basis
data, yang tidak tergantung pada perangkat lunak atau struktur
penyimpanan data apapun. CDM sering berisi objek data yang
belum diimplementasikan secara langsung kedalam basis data
yang sesungguhnya. CDM ini sangat membantu dalam
mengkomunikasikan ide-ide kepada berbagai stakeholders
dikarenakan kesederhanaannya.

Berikut ini adalah notasi yang akan digunakan pada Conceptual


Data Model :

Nama Notasi Deskripsi

Entity Notasi Entity bisa berupa


orang, tempat, benda,
atau konsep yang
memiliki karakteristik
menarik untuk disimpan
informasinya

1
Relationship Notasi Relationship
digunakan sebagai
koneksi atau relasi antar
Entity

Contoh Conceptual Data Model :

Student Teaching

School Teacher
Work
Have

Pada gambar diatas, terdapat 3 entity yaitu Student, School, dan


Teacher dimana entity School berelasi dengan entity Student
dengan relasi “have”, entity Teacher berelasi dengan entity School
dengan relasi “work” dan terakhir entity Teacher berelasi dengan
entity Student dengan relasi “teaching”

1.3 Logical Data Model


Logical Data Model (LDM) adalah model data yang digunakan
untuk menentukan bagaimana sebuah sistem dapat
diimplementasikan namun terbebas dari DBMS tertentu. LDM
dibangun dengan tujuan sebagai sumber informasi dalam
merancang Physical Data Model dan juga digunakan untuk
menerjemahkan representasi konseptual ke dalam bentuk
struktur logikal dalam basis data.

2
Berikut ini adalah notasi yang akan digunakan pada Logical Data
Model :

Nama Notasi Deskripsi

Entity Notasi Entity bisa berupa


orang, tempat, benda,
atau konsep yang
memiliki karakteristik
menarik untuk disimpan
informasinya

Relationship Notasi Relationship


digunakan sebagai
koneksi atau relasi antar
Entity

Dalam membuat LDM juga dapat dengan melanjutkan dari CDM


pada Conceptual Diagram sebelumnya.

Contoh Logical Data Model :

Student
student_id <pi> Integer <M> Teaching
student_name Variable characters (0)
phone_number Integer
address Variable characters (0)
Teacher
student_id <pi> teacher_id <pi> Integer <M>
teacher_name Variable characters (0)
phone_number Integer
address Variable characters (0)
teacher_id <pi>
Have

School
school_id <pi> Integer <M>
school_name Variable characters (0)
phone_number Integer Work
address Variable characters (0)
school_id <pi>

3
Pada gambar diatas terdapat model data CDM pada gambar
sebelumnya kemudian membuat LDM dengan mengisikan atribut
pada masing-masing entity pada model data diatas.

1.4 Physical Data Model


Physical Data Model (PDM) adalah gambaran basis data secara
detail dalam bentuk fisik. Penggambaran rancangan PDM
memperlihatkan struktur penyimpanan data pada basis data yang
digunakan sesungguhnya.

Berikut ini adalah notasi yang akan digunakan pada Physical Data
Model :

Nama Notasi Deskripsi

Table Notasi Table digunakan


sebagai kumpulan baris
(records) yang memiliki
kolom (fields) terkait
Reference Notasi Reference
digunakan sebagai
penghubung antara
primary key atau
alternative key dalam
parent table, dan foreign
key dalam child table.
Bergantung pada
properties yang dipilih,
Reference juga dapat
menghubungkan kolom
yang tidak tergantung
pada kolom primary key
atau alternative key

Dalam membuat PDM juga dapat dilakukan dengan melakukan


generate dari CDM dan LDM pada Conceptual Diagram
sebelumnya ke PDM.

4
Contoh Physical Data Model :

Student
student_id int <pk>
teacher_id int <fk1>
school_id int <fk2>
student_name varchar(30)
phone_number int Teacher
address varchar(50) teacher_id int <pk>
school_id int <fk>
teacher_name varchar(30)
phone_number int
address varchar(50)

School
school_id int <pk>
school_name varchar(30)
phone_number int
address varchar(50)

Pada gambar diatas terdapat PDM yang merupakan hasil generate


dari CDM dan LDM, dengan perbedaan diantaranya notasi
relasinya yang berubah, dan terlihat primary key dan foreign key
pada entity yang memilikinya.

1.5 Kardinalitas
Kardinalitas adalah derajat yang menunjukkan jumlah maksimum
suatu entitas yang dapat berelasi dengan entitas lain. Kardinalitas
ada bermacam-macam, yaitu:

1. One-to-one (satu ke satu), jenis kardinalitas ini memiliki


kondisi dimana setiap anggota entitas A hanya boleh
berhubungan dengan satu anggota entitas B

Contoh: direktur dengan perusahaan, memiliki relasi


memimpin.

5
2. One-to-many (satu ke banyak), jenis kardinalitas ini
memiliki kondisi dimana setiap anggota entitas A boleh
memiliki hubungan dengan satu atau banyak anggota
entitas B tetapi tidak sebaliknya.

Contoh: relasi antara dosen wali dengan mahasiswa wali


memiliki relasi perwalian, dimana satu dosen wali dapat
menjadi wali banyak mahasiswa, sedangkan banyak
mahasiswa hanya memiliki satu dosen wali.

3. Many-to-many (banyak ke banyak), jenis kardinalitas ini


memiliki kondisi dimana setiap anggota entitas A dapat
berhubungan satu atau banyak dengan anggota entitas B,
begitupun sebaliknya.

Contoh: hubungan antara entitas siswa dengan mata


pelajaran, setiap siswa dapat belajar lebih dari satu
(banyak) mata pelajaran, dan setiap mata pelajaran dapat
diikuti oleh lebih dari satu (banyak) siswa.

4. Many-to-one (banyak ke satu), jenis kardinalitas ini


memiliki kondisi dimana setiap anggota entitas B boleh
memiliki hubungan dengan satu atau banyak anggota
entitas A tetapi tidak sebaliknya.

6
2. PRAKTIKUM
2.1 Studi Kasus
BPAD Laundry merupakan perusahaan yang bergerak dalam
jasa pelayanan pencucian pakaian dengan pelayanan pelanggan
secara profesional dan dengan harga yang relative terjangkau.
Perusahaan ini memberikan garansi cuci setrika pakaian dengan
satu hari selesai dengan tarif yang murah. Hal inilah yang
membuat menarik minat pelanggan menggunakan jasa BPAD
Laundry. Hingga saat ini BPAD Laundry masih terus berinovasi
dalam mengembangkan jasa pencucian pakaian. Semua itu
sesuai dengan visi perusahaan BPAD Laundry yaitu memberikan
fasilitas pelayanan yang profesional, proses pencucian yang
ramah lingkungan serta pelayanan laundry yang cepat dengan
kualitas yang baik dan harga yang relative terjangkau. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dan mengoptimalkan serta
mengintegrasikan seluruh proses bisnis dan fungsi operasional
perusahaan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi
perusahaan ini mempertimbangkan terhadap ketidakpastian,
risiko, dan perubahan – perubahan yang tidak dapat diperkirakan
sebelumnya. Sasaran utamanya adalah semua hal yang sesuai
dengan visi perusahaan BPAD Laundry sendiri.
Untuk memberikan solusi yang tepat terhadap sasaran utama
BPAD Laundry, maka konsultan menyarankan menggunakan
portal website yang bernama Portal Web BPAD Laundry. Portal
Web BPAD Laundry ini dapat menyediakan layanan informasi
harga jasa pelayanan pencucian pakaian, pemesanan jasa
pencucian pakaian, pembayaran, dan melacak proses pencucian
pakaian. Web ini dapat diakses oleh Admin Web BPAD Laundry,
pemilik BPAD Laundry, dan Pelanggan.

7
Pada Portal Web BPAD Laundry salah satu kegiatannya yaitu
pemesanan jasa pencucian pakaian. Kegiatan ini merupakan
kegiatan yang terjadi apabila customer ingin mencuci dan
menyetrika pakaiannya. Fitur ini sangat penting bagi BPAD
Laundry karena ingin memberikan kemudahan untuk masyarakat
sekitar yang ingin mencuci pakaian dengan bersih dan wangi
tetapi dengan harga terjangkau.
Untuk melakukan pengembangan aplikasi pemesanan jasa
pencucian pakaian, maka diperlukan adanya Basis Data yang
akan membantu dalam merancang hubungan yang terjadi di
dalam aplikasi tersebut. Adapun Basis Data pemesanan jasa
pencucian pakaian tersebut terdiri dari, Pemesanan paket
pencucian pakaian, Admin Web, Pelanggan, Paket,
Pegawai BPAD Laundry, dan Manajer BPAD Laundry.
Pada proses pemesanan jasa pencucian pakaian di Portal Web
BPAD Laundry, Pelanggan dapat melihat daftar harga jasa
pencucian dan melakukan pemesanan jasa pencucian pada menu
pemesanan paket. Admin Web dapat mengelola data-data Portal
Web BPAD Laundry untuk memantau penggunaan Portal Web
BPAD Laundry khususnya data menu harga paket pencucian, dan
data pemesanan paket pencucian pakaian yang kemudian akan
dikelola menjadi laporan, selain itu juga Admin Web dapat
melakukan update status pembayaran. Manajer BPAD Laundry
dapat memantau pengelolaan BPAD Laundry dengan melihat
laporan, dan mengedit laporan serta dapat melihat menu
pemesanan paket pencucian pakaian. Pada menu paket, dapat
dilakukan penambahan, penghapusan, dan update harga paket.
Kemudian, Pegawai BPAD Laundry dapat melihat data pemesanan
paket pencucian pakaian juga dapat melakukan update terhadap
status pemesanan pencucian.

8
2.2 Langkah Praktikum
a. Membuat Conceptual Data Model
1. Membuka Aplikasi PowerDesigner

2. Memilih Create Model

3. Kemudian pilih Model Types -> Conceptual Data Model


-> Model Conceptual Diagram lalu berikan nama pada
isian Model Name dengan diisikan NAMA PENDEK_NIM
sesuai Nama dan NIM praktikan kemudian klik OK

9
4. Jika sudah maka akan muncul Workspace sebagai berikut:

5. Pada toolbox, praktikan dapat melihat tools yang dapat


digunakan. Selanjutnya membuat entity dengan klik ( )
pada toolbox -> klik kembali pada lembar kerja kosong.

10
6. Lalu memberi nama pada entity yang telah dibuat dengan
cara double click pada entity kemudian isikan kolom Name
pada tab General sesuai dengan studi kasus BPAD
Laundry

11
7. Ulangi langkah 5 - 6 dengan menyesuaikan pada studi
kasus BPAD Laundry sebelum melanjutkan langkah ke-8

8. Menentukan relasi antar entity dengan klik ( ) lalu drag


dari entity satu kemudian drop ke entity lain yang ingin
dihubungkan

12
9. Memberikan nama pada relasi yang telah dibuat dengan
cara double click pada relasi kemudian isikan kolom Name
pada tab General sesuai dengan analisis praktikan dengan
menyesuaikan pada Studi Kasus BPAD Laundry

13
10. Selanjutnya pindah ke tab Cardinalities untuk
menentukan derajat pada entity yang berelasi kemudian
dengan pilih dropdown pada kolom cardinality pada masing-
masing entity untuk menentukan nilai derajat berdasarkan
analisis praktikan dengan menyesuaikan pada Studi Kasus
BPAD Laundry -> OK

11. Berikut adalah contoh hasil setelah membuat relasi dan


kardinalitas

12. Ulangi langkah ke-8 - 10 dengan menyesuaikan pada


Studi Kasus BPAD Laundry sebelum melanjutkan langkah
ke-13

14
b. Membuat Logical Data Model
13. Mengisi atribut ke dalam entity dengan cara double click
pada entity kemudian pindah ke tab Attributes lalu isikan
kolom Name, Code, Data Type dan kemudian klik centang
pada kolom P untuk menentukan Primary Key pada entity
berdasarkan analisis praktikan dengan menyesuaikan pada
studi kasus BPAD Laundry

14. Pindah ke tab Identifiers, ganti Identifier_1 pada kolom


Name sesuaikan dengan nama atribut yang telah ditentukan
sebagai Primary Key kemudian klik Apply lalu klik OK

15
15. Berikut merupakan contoh hasil pengisian atribut pada
entity

16. Ulangi langkah ke-13 - 14 dengan menyesuaikan


pada studi kasus BPAD Laundry sebelum melanjutkan
langkah ke-17

c. Membuat Physical Data Model

17. Melakukan generate dari Conceptual Data Model dan


Logical Data Model yang telah dibuat sebelumnya ke
Physical Data Model (catatan: masih di Diagram yang
sama) dengan cara Klik Menu Tools pada Menu Toolbar
kemudian pilih Generate Physical Data Model atau bisa
dengan menekan Ctrl + Shift + P

16
18. Pilih Generate new Physical Model lalu pada kolom
DBMS, klik dropdown dan pilih MySQL 5.0 dan pada kolom
Name isikan Nama Pendek_NIM sesuai dengan Nama dan
NIM praktikan masing-masing kemudian klik OK

19. Berikut merupakan contoh dari hasil pembuatan


Physical Data Model

17
20. Selanjutnya mengisi panjang data (length) pada atribut
entity dengan cara double click pada entity yang ingin
diisikan panjang datanya kemudian pilih tab Column lalu
pada kolom length isikan nilai pada atribut dengan tipe data
seperti variable char dan sebagainya sesuai dengan asumsi
praktikan masing-masing, lalu klik OK

21. Berikut merupakan contoh hasil dari pembuatan Physical


Data Model

18
19
DAFTAR PUSTAKA

John W. Satzinger, R. (2012). Systems Analysis and Design in a


Changing World. Joe Sabatino.

Systems Analysis and Design with UML Version 2.0. (2005). In Dennis
Alan, B. H. Wixom, & T. David, Systems Analysis and Design with
UML Version 2.0 - An Object-Oriented Approach. United States of
America: Leyh Publishing.

20

Anda mungkin juga menyukai