Anda di halaman 1dari 11

Manjemen Pemeliharaan Distribusi

1. MASTER STATION

1.1 Konfigurasi Master Station

Konfigurasi master station dibedakan menjadi beberapa level berdasarkan


tingkatan perangkat keras, perangkat lunak, dan lingkup supervisi sistem kelistrikan.
Detail penjelasan lingkup supervisi untuk tiap level konfigurasi master station
berdasarkan perhitungan kapasitas I/O dan kapasitas sistem tenaga listrik yang
diaturnya serta berdasarkan persyaratan tingkatan pembangunan sistem SCADA yang
efektif mengacu pada SPLN S6.001: 2008 Perencanaan dan Pembangunan Sistem
SCADA. Konfigurasi master station distribusi dibagi atas 3 level, yaitu:

a. Level 1

Konfigurasi master station distribusi level 1 ditunjukan pada gambar 2

Gambar 2. Konfigurasi master station distribusi level 1

Keterangan gambar 2:

1. Workstation dispatcher & enjiner (1 set)


2. Server SCADA, data historikal, sub sistem komunikasi (1 set

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


1
Manjemen Pemeliharaan Distribusi

redundant)
3. GPS (1 set redundant)
4. Projection multimedia (1 set)
5. Switch 10/100 Mbps Ethernet LAN
6. Switch 100 Mbps ethernet LAN
7. Printer laser hitam putih (1 buah)
8. Printer laser berwarna (1 buah)
9. Gateway atau Router+Firewall (1 set)

Master station level 1 dimaksudkan untuk melayani pengaturan jaringan distribusi


skala kecil dengan jumlah I/O maksimum 5.000 point, yang dapat mengendalikan
jaringan distribusi sebanyak 8 buah GI, 18 buah GH dan 175 buah CDS/KP.
SCADA Level 1 ini dioperasikan oleh unit dibawah organisasi Cabang/APJ dan
mengendalikan jaringan setempat.

b. Level 2

Konfigurasi master station distribusi level 2 ditunjukan pada gambar 3.

Gambar 3. Konfigurasi master station distribusi level 2

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


2
Manjemen Pemeliharaan Distribusi

Keterangan gambar 3:

1. Workstation dispatcher (2 set)


2. Workstation enjiner & update database (1 set)
3. Server SCADA dan data historikal (1 set redundant)
4. GPS (1 set redundant)
5. Projection multimedia (1 set)
6. Switch 10/100 Mbps Ethernet LAN
7. Server sub sistem komunikasi (1 set redundant)
8. Switch 100 megabit ethernet LAN
9. Workstation di luar control center
10. Static display
11. Printer laser hitam putih (1 buah)
12. Printer laser berwarna (1 buah)
13. Gateway atau Router+Firewall (1 set)
14. Kinerja SCADA, Operasi (1 set)
15. Offline database server (1 set)

Master station level 2 dimaksudkan untuk melayani pengaturan jaringan distribusi


skala menengah dimana jumlah I/O berkisar antara 5.000 point sampai dengan
15.000 point. Jaringan distribusi yang dapat dikendalikan adalah sekitar 35 buah
GI, 50 buah GH dan 310 buah CDS/KP. SCADA Level 2 ini dioperasikan oleh unit
APD setingkat Cabang/APJ yang berdiri sendiri dan mengendalikan jaringan
(asset) yang dimiliki oleh beberapa Cabang/APJ.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


3
Manjemen Pemeliharaan Distribusi

c. Level 3

Konfigurasi master station distribusi level 3 ditunjukan pada gambar 4

Gambar 4. Konfigurasi master station distribusi level 3

Keterangan gambar 4:

1. Workstation dispatcher (2 set)


2. Workstation enjiner & update database (1 set)
3. Server SCADA (1 set redundant)
4. GPS (1 set redundant)
5. Server DMS (1 set redundant)
6. Server data historikal dan update database (1 set redundant)
7. Projection multimedia (1 set)
8. Switch Gigabit Ethernet LAN
9. Server sub sistem komunikasi (1 set redundant)
10. Switch 100 Megabit Ethernet LAN
11. Workstation di luar control center
12. Static display
13. Printer laser hitam putih (1 buah)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


4
Manjemen Pemeliharaan Distribusi

14. Printer laser berwarna (1 buah)


15. Gateway atau Router+Firewall (1 set)
16. Kinerja SCADA, Operasi (1 set)
17. Offline database server (1 set)

Master station level 3 dimaksudkan untuk melayani pengaturan jaringan distribusi


skala besar dimana jumlah I/O diatas 15.000 point. Jaringan distribusi yang dapat
dikendalikan adalah lebih dari 35 buah GI, 50 buah GH dan 310 buah CDS/KP.
SCADA Level 3 ini dioperasikan oleh unit APD setingkat Cabang/APJ yang berdiri
sendiri dan mengendalikan jaringan (asset) yang dimiliki oleh beberapa
Cabang/APJ.

Kapasitas master station mempunyai kapasitas minimum Input/Output (I/O)


sebanyak 3 kali dari jumlah I/O yang terpasang. Peralatan yang terpasang di master
station harus mempunyai syarat sebagai berikut:
a. Keamanan, keandalan, dan ketersediaan sistem komputer;
b. Kemudahan, kelangsungan, dan keakuratan pengiriman, penyimpanan, dan
pemrosesan data;
c. Kebutuhan dan kapabilitas sistem komputer;
d. Kemudahan untuk dioperasikan dan dipelihara;
e. Kemampuan untuk dikembangkan

1.2 Perangkat keras

Perangkat keras di master station adalah:


a. Server (SCADA, EMS/DMS, DTS, data historikal, sub sistem komunikasi, dan offline
database);
b. Workstation;
c. Monitor;
d. Printer laser hitam putih dan printer berwarna;
e. Static display;
f. Global Position System (GPS);

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


5
Manjemen Pemeliharaan Distribusi

g. Layar tayang;
h. Switch;
i. Router;
j. Local Area Network;
k. Storage.

A. Server

Server untuk kebutuhan master station terdiri dari:

1. Server SCADA, berfungsi sebagai pengolah dan penyimpan semua data


informasi yang diperoleh dari sub sistem komunikasi untuk dikirimkan kepada
server yang lain sesuai dengan kebutuhan.
2. Server Historikal, berfungsi sebagai penyimpan semua data dan informasi baik
yang dinamis maupun statis serta semua perubahan informasi yang didapat dari
server SCADA maupun server EMS/DMS.
3. Server EMS/DMS, berfungsi sebagai pengolah data dari server SCADA, server
historikal, dan data snapshot dikombinasikan dengan logikal data yang ada di
server EMS/DMS untuk menjalankan aplikasi kelistrikan baik secara real time
maupun study.
4. Server DTS, berfungsi untuk menjalankan aplikasi training baik berupa simulasi
maupun modelling sesuai dengan kebutuhan dispatcher.
5. Sub Sistem Komunikasi, adalah server yang berfungsi sebagai kontrol
komunikasi ke RTU/remote station dengan model polling serta sinkronisasi yang
ditentukan sesuai dengan kebutuhan.
6. Model polling yang dapat diterapkan adalah:
 Intelligent Reply, merupakan jawaban dari broadcast polling jika mengalami
perubahan saja.
 Active Reply, RTU/remote station secara aktif menyampaikan informasi jika
terjadi perubahan tanpa menunggu polling.
 Sampling Reply, polling yang dilakukan terhadap masing-masing
RTU/remote station untuk mendapat jawaban langsung.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


6
Manjemen Pemeliharaan Distribusi

7. Offline Database Server, merupakan server yang menyimpan data historikal


dalam jangka waktu lama, menjadi sumber data untuk perhitungan kinerja,
perhitungan availability, pelaporan dan data statistik.

Ketersediaan kinerja server secara redundant minimal 99,95%.

B. Workstation

Workstation yang digunakan terbagi menjadi:


1. Workstation Dispatcher;
2. Workstation Enjiner;
3. Workstation DTS;
4. Workstation di luar control center.

Ketersediaan kinerja workstation secara individual minimal 99,75%.

C. Monitor

Jumlah monitor untuk setiap workstation dispatcher minimal sebanyak dua buah
dengan ukuran minimal 20 inchi. Kedua monitor merupakan satu sistem yang
dikendalikan dengan satu keyboard dan satu mouse.

D. Printer

Printer terdiri dari:


1. Printer laser hitam putih.
Printer ini digunakan untuk mencetak laporan.
2. Printer laser berwarna.
Printer ini digunakan untuk mencetak gambar.

E. Static display

Static display terdiri dari satu buah komputer beserta satu sampai tiga LCD yang
bertujuan untuk menampilkan waktu dan atau besaran listrik.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


7
Manjemen Pemeliharaan Distribusi

F. Global positioning system (GPS)

GPS dipasang satu set redundant dan berfungsi menerima sinyal pewaktuan dari
satelit yang kemudian dijadikan sebagai acuan waktu.

G. Layar tayang

Tampilan pada layar tayang memiliki fungsi yang sama dengan tampilan pada monitor
dispatcher.

Layar Tayang dapat menampilkan:


a. Jaringan yang menjadi daerah tanggung jawabnya;
b. Single Line Diagram;
c. Topologi jaringan;
d. Status peralatan, waktu, dan besaran listrik;
e. Warna jaringan sesuai dengan SPLN S5.001: 2008.

H. Switch

Jenis switch terdiri dari:


a. Switch untuk Fast Ethernet LAN;
b. Switch untuk Gigabit Ethernet LAN;
c. Switch untuk remote station dengan protokol IEC 60870-5-104.

Switch dilengkapi dengan perangkat lunak firewall untuk keperluan keamanan jaringan.
Jenis switch yang akan terpasang disesuaikan dengan level master station.

I. Router

Router berfungsi sebagai komunikasi antar control center menggunakan protocol ICCP.

J. Local area network (LAN)

LAN berfungsi untuk menghubungkan peralatan di master station dan memiliki


kecepatan data 100 Mbps atau 1 Gbps.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


8
Manjemen Pemeliharaan Distribusi

K. Storage

Storage berfungsi sebagai media penyimpan data, backup operating system, backup
program, dan backup database. Storage terdiri dari:
a. Tape;
b. Optical disc;
c. Media penyimpan data lainnya.

1.3 Perangkat Lunak

Perangkat lunak Sistem SCADA sesuai dengan kebutuhan dapat dibagi dalam
dua kelompok yaitu :

a) Data Base
Seluruh informasi yang digunakan fungsi SCADA, program aplikasi
sistem distribusi dan tampilan diagram jaringan distribusi harus disimpan
dalam sistem manajemen database. Untuk keperluan khusus dapat
digunakan penyimpanan berupa tabel dan flat-file di program aplikasi.
Data harus diduplikasi pada dua file server di Master Station untuk
mencapai derajat ketersediaan sistem yang tinggi. Database teleinformasi
harus dapat didefinisikan dan dimodifikasi dengan cara yang inter-aktif tetapi
cukup sederhana. Sistem harus dapat melakukan verifikasi terhadap
konsistensi database RTU untuk mencegah kesalahan operasi atau alarm
yang salah.

b) Antarmuka Pemakai Grafik.(Graphic User Interface).


Antarmuka dengan pemakai harus berbasis grafik bit-map, interaksi
dilakukan melalui alat penunjuk. Antarmuka ini harus berupa WIMPS
(Windows, Icons, Mouse and Pointer System). Perangkat lunak antarmuka
pemakai harus dapat dijalankan dalam workstation berdiri sendiri atau bagian
dari jaringan client-server.
Antarmuka pemakai harus menyediakan fungsi-fungsi untuk pemakai
maupun pengembangan aplikasi sebagai berikut :
 Fasilitas untuk mendesain diagram secara dinamis.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


9
Manjemen Pemeliharaan Distribusi

 Fasilitas untuk me-link objek grafis dengan item database.


 Fasilitas untuk mengambil diagram secara dinamis dan untuk
mengalihkan diagram ke layar lain atau ke workstation lain dalam
jaringan.
 Fasilitas untuk menghubungkan objek grafis dengan perintah sistem.
Tampilan harus dapat berupa diagram skematik atau diagram layout
geografis yang terdiri dari objek statik dan dinamik. Diagram harus dapat
didesain berdasarkan primitif (busur, lingkaran, elips, garis, marker, poligon,
polyline, persegi panjang, bujursangkar, kotak text, dan text), warna, dan
atribut (jenis garis, tebal garis, visibilitas, font, blockfill). Harus ada fasilitas
decluterring untuk diagram yaitu pengurangan detail yang berlebihan untuk
layer yang berbeda.

Pada umumnya perangkat lunak yang digunakan pada master station antara lain:
a) Operating system
Operating system pada server dapat menggunakan Unix, Windows atau
Linux. Untuk keputusan pemilihan agar mengambil referensi dari berbagai
sumber dengan memperhatikan faktor keamanan dan keandalan.
b) Software Aplikasi SCADA
Software Aplikasi SCADA real time yang memiliki fungsi telemetering,
telesignal dan telekontrol. Beberapa contoh aplikasi SCADA antara lain
Survalent, Westinghouse, Seefox, Oasys, Spider, Sinaut Spectrum,
PowerCC, Citect, Wonderware, Expert, dan lain-lain.
c) Distribution Management Sistem (DMS)
Dengan menggunakan software tersebut data diolah dan ditampilkan
sehingga memudahkan pengguna dalam memonitor kondisi sistem tenaga
listrik secara real time. Salah satu fungsi spesifik dari software yang ada di
master station adalah untuk mengelola database. Database tersebut berisi
informasi tentang input dan output RTU. Dengan informasi pada database
tersebut, master computer dapat mengenali setiap peralatan yang ada di
lapangan yang berhubungan dengan telesignal, telemeter dan telecontrol.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


10
Manjemen Pemeliharaan Distribusi

Berdasarkan penggunaan Operating sistem, sistem SCADA dibedakan menjadi Tiga


kelompok yaitu :
1) Windows base
Windows base yaitu sistem SCADA yang menggunakan operating sistem
windows dari Microsoft. Operating sistem ini dapat digunakan di Server dan Front
End maupun di Worksation baik operator workstation maupun engineering
workstation. Operating sistem Windows ini dapat bekerja pada server PC base dari
berbagai merk.
2) Unix base
Unix base yaitu sistem SCADA yang menggunakan operating sistem Unix.
Operating sistem Unix ini adalah spesifik hanya untuk merk hardware tertentu
sebagai pembuatnya seperti misalnya IBM memiliki operating sistem Unix dengan
nama AIX, Sun Micro Sistem memiliki operating sistem Unix dengan nama Sun
Solaris, COMPAQ memiliki operating sistem Unix dengan nama True64 dan masih
banyak lagi operating sistem unix-unix yang lain tergantung merk hardwarenya.
Masing-masing operating Sistem hanya dapat beroperasi pada masing-masing
merk hardwarenya. Operating sistem Unix ini dapat digunakan pada di Server dan
Front End maupun Worksation baik operator workstation dan engineering
workstation.
3) Linux base,
Linux base yaitu sistem SCADA yang menggunakan operating sistem
LINUX. Operating sistem LINUX sebenarnya masih masuk dalam varian UNIX
karena operating sistem ini memang dikembangkan dari operating sistem UNIX.
Hanya saja operating sistem LINUX ini bisa beroperasi pada hardware PC base dari
barbagai macam merk. Oprating sistem LINUX dapat digunakan pada Server dan
Front End maupun di Worksation baik operator workstation maupun engineering
workstation

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal


11

Anda mungkin juga menyukai