Di Susun oleh :
Nama : ISMAIL
Kelas/Semester : 1 A / Semester I
TAHUN 2016
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Purwito,ST,MT
NIP :
menerangkan bahwa :
bersangkutan.
Purwito,ST,MT
ABSTRAK
ke berbagai terminal.
KATA PENGANTAR
berbagai pihak dalam hal ini instruktur dan rekan lainnya, maka
Penulis,
Azizah Hadrawi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL . . . . . . . . . .. . i
LEMBAR PENGESAHAN . . . . . . . . . . ii
ABSTRAK . . . . . . . . .. . . . . . . iii
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . iv
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . v
DAFTAR GAMBAR . . . .. . . . . . . . . vi
BAB I ( PENDAHULUAN) . . . . . . . . . 01
BAB VI ( ANALISIS ) . . . . . . . . . 22
BAB IX ( LAMPIRAN ). . . . . . . . . . . 27
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.6.Stamping . . . . . . . . . . . . . 27
Gambar 2.13.Countersink . . . . . . . . . . . . . . 29
Gambar 2.14.Siku . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
Gambar 2.15.Obeng . . . . . . . . . . . . . . . . . 30
Gambar 2.19.Terminal..... . . . . . . . . . . . . . 31
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Kebersihan
Pencegahannya:
2.6.Stamping
Stamping adalah alat yang digunakan untuk melakukan
praktek pengecapan. Stamping pada praktek kali ini
menggunakan dua macam, yaitu :
1. Stamping Huruf, dan
2. stamping Angka
(Gambar 2.6.Stamping bisa dilihat pada lembar Lampiran )
2.7.Jangka pegas
Alat ini terdiri dari sepasang kaki dari baja, yang berujung
tajam.Yang diatur oleh sebuah mur dan baut,serta disatukan oleh
sebuah pegas bulat pada satu ujung. Penggunaan alat ini adalah
pada:
Penggoresan lingkaran atau garis lengkung pada
besi,
penandaan jarak, atau pemindahan suatu ukuran
dari Satu
tempat ke tempat lain, dan
untuk mengukur suatu jarak antara titik-titik dan
membandingkannya dengan skala penggaris sebagai
batasan ukuran.
Agar hasil kerja dari jangka pegas dapat efektif maka ujung
dari kaki-kaki jangka harus sama tajam dengan ujung dari
penitik, dan pada saat penggunaannya jangka harus dimiringkan
pada arah putaran.(Gambar 2.7.Jangka Pegas bisa dilihat pada
lembar Lampiran )
2.8. Kikir
Kikir adalah alat yang terbuat dari baja tempa yang
memiliki kandungan karbon yang tinggi. Kikir sengaja dibuat
agak melengkung pada satu sisinya dan dibuat agak tumpul,
dikarenakan cara kerja dari kikir itu sendiri, yaitu tekanan dan
keseimbangannya yang tidak dapat dihindari pada saat kikir
sedang bergerak.Pada peraktek ini dalam mengikir kami
disarankan untuk mengunakan dua tahapan dalam mengikir,
yaitu pertama menggunakan kikir yang kasar terlebih dahulu,
dan yang kedua menggunakan kikir halus untuk tahap terahirnya
agar lebih rapih. Ada beberapa bentuk-bentuk dari kikir antara
lain kikir bulat, kikir setengah bulat, kikir persegi, kikir segi tiga,
dan lain sebagainya.(Gambar 2.8 Kikir bisa dilihat pada lembar
Lampiran )
2.9. Palu
Palu atau martil adalah alat yang dipakai untuk memukul
benda kerja, misalnya paku. Palu terdiri dari duan bagian pokok,
yaitu kepala dan tangkai. Kepala dibuat dari baja, plastik, karet,
kayu, aluminium, atau tembaga. Sedangkan tangkai umumnya
terbuat dari kayu, ada juga yang terbuat dari logam tetapi tidak
banyak.(Gambar 2.9 Palu bisa dilihat pada lembar Lampiran )
2.10. Menggergaji
2.11. Mengebor
Mengebor adalah proses melubangi lubang kerja dengan
menggunakan mesin bor. Adapun macam-macam bor yang
digunakan yaitu bor listrik dan bor tangan. Ukuran-ukuran mata
bor yang digunakan juga bermacam-macam mulai dari 4 mm, 5
mm, 6 mm, sampai 10 mm.
Dalam melakukan pengeboran sebaiknya menggunakan
kacamata pelindung agar percikan benda kerja yang di bor tidak
mengenai mata. Benda kerja sebaiknya diberikan cairan untuk
memudahkan proses pengeboran dan hasilnya memiliki kualitas
yang baik. Sebelum pengeboran terlebih dahulu dilakukan
penandaan pada benda kerja dengan menggunakan penitik.
Penandaan ini bertujuan agar pengeborannya tidak goyang
sehingga menghasilkan lubang yang baik. (Gambar 2.10 Mesin
Bor bisa dilihat pada lembar Lampiran )
2.12. Mengetap
Mengetap atau mengulir adalah proses membuat uliran
pada benda kerja yang sebelumnya telah dilubangi dengan bor.
Tujuan dari pengetapan ini adalah agar lubang yang ada
dipasangkan baut. Tahap-tahap dalam pengetapan yaitu
menggunakan alat ulir mulai dari yang paling renggang sampai
yang paling rapat. (Gambar 2.12. Pengetap bisa dilihat pada
lembar Lampiran )
2.13. Countersink
2.14. Siku
Siku adalah alat yang digunakan untuk mengetahui sudut-
sudut 90 pada benda kerja agar menjadi persegi. (Gambar 2.14
Siku bisa dilihat pada lembar Lampiran )
2.15. Obeng
Obeng adalah alat yang digunakan untuk memutarkan
suatu benda kerja (mur) pada alat kerja (terminal).
(Gambar 2.15 Obeng bisa dilihat pada lembar Lampiran )
2.16. Tang
Tang adalah alat yang digunakan untuk mengupas kulit
kabel yang disebut dengan tang pemotong. Tang kombinasi
adalah tang yang digunakan untuk meluruskan kabel yang
akan digunakan pada ragum. Serta tang pembulat adalah
tang yang digunakan untuk membuat bulat alat kerja
(kabel).(Gambar.2.16 Tang bisa dilihat pada lembar
Lampiran )
BAB IV
LANGKAH KERJA
4.1. Profil U
Latihan 1 :
Latihan 2 :
Latihan 3 :
- Tahap berikutnya membuat kabel siku, tapi
posisi sikunya menhadap keatas,
4.3. Pengawatan
Tahap-tahap dalam pekerjaan latihan praktek pengawatan
sebagai berikut :
GAMBAR RANGKAIAN
BAB VI
ANALISIS
1. Pembuatan Profil U
- Tidak mencengkram profil U pada Ragum dalam
posisi lurus ( Horizontal) agar tidak membuat profil
U menjadi bengkok.
- Memastikan/perhatikan setiap saat sisi dari profil U
memiliki permukaan yang rata.
- Memastikan tiap sudut profil U memiliki sudut 90
- Pada saat pengeboran harap berikan pelumas agar
dalam waktu pengeboran tidak mendapatkan
kendala (baik dalam melakukan pengetapan).
- Ketika sudah digergaji,akar mengikirnya
kembali,untuk mendapatkan permukaan yang rata.
- Selalu melakukan pemberian titik dan ukuran yang
saat proses penggeragaiannya,agar saat
menggeregaji bisa mendapatkan ukuran yang
sesuai dari penjelasan jobsheet dan saat
menggeregaji atau mengikir tidak terjadi kesalahan.
2. Latihan Mata Itik
- Membuat atau membengkokkan kawat membentuk
lingkaran (Bukan bentuk huruf p)
- Memastikan baut telah terpasang dengan baik.
- Memasang baut dengan cara membengkokkan
searah jarum jam,dengan tujuan untuk pada saat
baut dikencangkan,kawat pun ikut dikengcangkan.
3. Pengawatan
- Memastikan terminal line-up dan wire duct
terpasang dengan baik.
- Pada saat melakukan penyambungan kabel dari
terminal line-up yang satu ke lainnya ( sesuai
petunjuk jobsheet) agar memberikan spare (kabel
lebih) dengan tujuan jika terjadi
kesalahan,praktikkan tidak perlu mengganti
keseluruhan kabel.
- Mengengcangkan baut pada terminal line-up pada
saat pemasangan kabel,agar kabel tidak mudah
terlepas.
- Melakukan pengecekan (tester) dengan tujuan
mengetahui apakah praktikkan telah
menyambungkan kabel dari terminal line up yang
satu ke lainnya dengan benar,(Sesuai petunjuk
Jobsheet).
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
perkuliahan
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA
1. PEDC BANDUNG,1982.MECANICAL WORKSHOP
PEMELIHARAAN
BAB IX
LAMPIRAN
Dalam bab ini penulis akan memberikan gambar alat dan
bahan yang ada pada bab II, serta gambar hasil praktek bengkel
(Gambar.2.11. Mengebor)
(Gambar 2.12. Mengetap)