Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

Di Susun oleh :

Nama : ISMAIL

Nim : 421 16 018

Kelas/Semester : 1 A / Semester I

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

TAHUN 2016
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Laporan Bengkel Mekanik

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Purwito,ST,MT

NIP :

Selaku dosen penanggung jawab bengkel mekanik semester 1

menerangkan bahwa :

Nama : Azizah Hadrawi

NIM : 421 16 007

Kelas : 1A D4 TEKNIK LISTRIK

Benar telah melakukan praktek semester 1 di bengkel listrik,

jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan

laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh instruktur yang

bersangkutan.

Makassar, Oktober 2016

Purwito,ST,MT
ABSTRAK

Nama : Azizah Hadrawi

Judul : Laporan Praktek Bengkel Mekanik

Hal : Laporan Bengkel

Dalam kegiatan bengkel mekanik pada semester 1

ini,mahasiswa menggerjakan tiga Job.Job pertama adalah Profil U

dimana dalam proses penggerjaannya,mahasiswa akan belajar

menggunakan jangka sorong,teknik menitik, menggores,teknik

menggeragaji ,mengikir, mengebor, dst.Job kedua yaitu latihan

mata itik.Dalam menggerejakannya dibutuhkan ketekunan untuk

memasang kabel pada papan pengawatan dengan berbagai

tingkat ketebalan kabel.Kemudian pada Job ketiga ,yakni latihan

pengawatan,mahasiswa melakukan penyambungan kabel-kabel

ke berbagai terminal.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, atas berkah dan limpahan rahmatNya sehingga laporan hasil

praktek bengkel listrik ini dapat terselesaikan, dengan judul

laporan “PRAKTEK BENGKEL MEKANIK”.

Laporan ini berisi tentang segala apa-apa yang berkaitan

dengan praktek yang telah dilakukan,macam-macam alat dan

kegunaannya masing-masing,serta manfaat dari praktek

mekanik itu sendiri.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari

berbagai pihak dalam hal ini instruktur dan rekan lainnya, maka

dalam praktek maupun penmbuatan laporan ini tidak dapat

terselesaikan dengan baik, oleh karena itu penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada semua pihak terkait, khususnya

kepada dosen pembinmbing (instruktur).

Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat

banyak kesalahan, baik dari isi, penyusunan maupun

penulisannya, oleh karena itu, penulis menyampaikan maaf dan

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk

perbaikan pembuatan laporan ke depannya.

Penulis,

Azizah Hadrawi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL . . . . . . . . . .. . i

LEMBAR PENGESAHAN . . . . . . . . . . ii

ABSTRAK . . . . . . . . .. . . . . . . iii

KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . iv

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . v

DAFTAR GAMBAR . . . .. . . . . . . . . vi

Daftar Tabel . .......... .. vii

BAB I ( PENDAHULUAN) . . . . . . . . . 01

BAB II ( TINJAUAN PUSTAKA) .. . . . . 03

BAB III ( PERALATAN YANG DIGUNAKAN ) . . 10

BAB IV ( LANGKAH KERJA ) . . . . . .. 11

BAB V ( GAMBAR RANGKAIAN ) . . . . . . 14

BAB VI ( ANALISIS ) . . . . . . . . . 22

BAB VII( PENUTUP ). . . . . . . . . . . 24

BAB VIII ( DAFTAR PUSTAKA ). . . . . . 26

BAB IX ( LAMPIRAN ). . . . . . . . . . . 27
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.4.Jangka Sorong . . . . . . . . . . . . . .27

Gambar 2.5.Penitik dan Penggores . . . . . . . . . .27

Gambar 2.6.Stamping . . . . . . . . . . . . . 27

Gambar 2.7.Jangka Pegas . . . . . . . . .. . . . . .28

Gambar 2.8.Kikir . . . . .. . . . . . . . . . . . .28

Gambar 2.9.Palu . . . . . . . . . . . . . . . . ..28

Gambar 2.10.Geragaji . . . . . . . . . . . . . . ..28

Gambar 2.11.Mesin bor . . . . . . . . . . . . . . .29

Gambar 2.12.Mengetap . . . . . . . . . . . . . . . .29

Gambar 2.13.Countersink . . . . . . . . . . . . . . 29

Gambar 2.14.Siku . . . . . . . . . . . . . . . . . 29

Gambar 2.15.Obeng . . . . . . . . . . . . . . . . . 30

Gambar 2.16.Tang . . .. . . . . . . . . . . . ...30

Gambar 2.17.Jenis Kabel........ . . . . . . . . . .30

Gambar 2.18.Wire Duct.... . . . . . . . . . . . . . 30

Gambar 2.19.Terminal..... . . . . . . . . . . . . . 31

Gambar 4.1.Profil U. . . . . . . . . . . . . . . .31

Gambar 4.2.Mata itik. . . . . . . . . . . . . . .31

Gambar 4.3.Pengawatan. . . . . . . . . . . . . . .32


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.Alat Dan Bahan . . . . . . . . . . . . . . . 10


BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan tinggi yang merupakan bagian dari system


pendidikan nasional bertujuan untuk mempersiapkan peserta
didik menjadi anggota masyarakat dapat memiliki kemampuan
akademis dan professional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kehidupan nasiona
Politeknik merupakan salah satu satuan pendidikan di
perguruan tinggi yang menyelanggaran pendidikan terapan
dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus. Mahasiswa di
politeknik dibekali dengan kemampuan dan keterampilan yang
handal sebelum memasuki dunia kerja. Kemampuan dan
keterampilan tersebut diasah dan ditingkatkan melalui praktek
bengkel. Praktek penting dilaksanakan karena teori yang
diperoleh selama perkuliahan kurang efektif dan tidak seimbang
jika tanpa adanya praktek langsung. Dengan demikian,
mahasiswa akan memiliki pengalaman kerja secara tidak
langsung melalui praktek yang diadakan sehingga sangat
dibutuhkan saat ini dan juga saat yang akan datang.
1.1 Latar Belakang
Latar belakang dilaksanakannya praktek ini adalah untuk
meningkatkan potensi kerja, keterampilan, dan kreatifitas
mahasiswa sehingga menciptakan tenaga-tenaga yang
professional di bidang kelistrikan. Karena pentingnya praktek ini,
maka secara tidak langsung mahasiswa dapat mengambil suatu
pelajaran yang sangat berarti yang nantinya dapat di jadikan
bekal dan merupakan dasar dalam meningkatkan kreatifitasnya
di dunia kerja.
Dalam lembaga pendidikan ini, praktek lebih diutamakan
sehingga praktek sangat penting untuk diikuti oleh semua
mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang. Salah satunya yaitu
praktek bengkel mekanik. Sebagai hasil dari latihan praktek
bengkel mekanik yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 3
minggu, penulis membuat laporan hasil praktek dengan judul
“LAPORAN BENGKEL MEKANIK”.
1.2 Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan
dapat :
1. Menggunakan jangka sorong dengan benar
2. Melakukan kerja bangku (menggergaji, mengikir, dan
menggambar) pada profil U
3. Memasang berbagai ukuran kabel pada terminal secara
tepat
4. Memasang berbagai jenis kabel (NYAF dan NYA) melalui
saluran kabel (wiring channel) untuk line-up terminal
secara tepat
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Keselamatan Umum

Pekerja harus waspada pada waktu bekerja karena tidak


seorangpun yang akan celaka atau mesin-mesin dan alat-alat
kerja yang rusak tanpa sebab. Oleh karenanya pekerja harus
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

- Mentaati peraturan dan instruksi untuk bekerja dengan


persis dan aman,

- bertindak dengan baik dan benar serta tepat jika terjadi


suatu kecelakaan dan segera melaporkan kepada
instruktur,

- menerangkan sebab terjadinya kecelakaan,

- melakukan pertolongan pertama pada pekerja yang


mengalami kecelakaan,

- menempatkan benda-benda kerja pada tempat yang aman,


dan

- melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam


melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup.

2.2. Kesadaran dan keselamatan

Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan


keselamatan pada waktu kita mengendarai sebuah kendaraan
dijalan.
Segala perlengkapan peralatan dan alat-alat potong yang
terdapat di bengkel sudah direncanakan untuk memotong,
membentuk, mengukur, mengikir, dan lain sebagainya sesuai
dengan bidang pekerjaan yang dikehendaki.

Penyebab kecelakaan yang terbesar dengan mudah dapat


diambil kesimpulan:

- Ujung sisi yang tajam memotong bagian tubuh yang tidak


terlindungi,

- benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret


pakaian, dan

- kecelakaan dan suatu yang tidak disangka, jatuh dan


terluka.

Perlengkapan diri sendiri

- Pakaian kerja yang sesuai,rapi, dan terkancing,

- jangan menyimpan benda tajam,

- rambut yang panjang harus diikat,

- lepas semua perhiasan yang ada ditangan,

- gunakan sepatu yang sesuai, dan

- menggunakan sarung tangan bila perlu.

Kebersihan

- Bersihkan tangan sebelum dan sesudah bekerja,

- gunakan pakaian kerja sebersih mungkin, dan

- meja tempat kerja dalam keadaan bersih.

2.3. Keselamatan kerja di bangku kerja


Kecelakaan ini disebabkan oleh ujung-ujung alat potong
atau benda kerja yang tajam.

Pencegahannya:

1. Bekerja dengan hati-hati,

2. pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya, kondisi


yang baik dan dengan baik dan benar,

3. menggunakan alat pengaman yang telah ditentukan oleh


peraturan keselamatan kerja,

4. jangan menyimpan alat-alat tajam di saku baju kerja,

5. lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau


bahan lainnya,

6. membuat tanda peringatan yang jelas dan nampak dibaca


ditempat-tempat yang berbahaya dalam bengkel,

7. ambillah alat-alat dengan hati-hati,


8. tidak boleh bergurau/bercanda pada waktu sedang bekerja
atau melamun, dan

9. bersihkan alat-alat sebelum dan sesudah dipakai.

2.4. Jangka sorong


Jangka sorong merupakan alat ukur yang digunakan oleh
praktikan dalam mengukur benda kerja. Jangka sorong memiliki
tingkat ketelitian 0,1 sampai 0,02 mm. Jangka sorong memiliki
fungsi sebagai alat dengan tingkat ketelitian dan ketepatan
dalam mengukur diameter benda-benda bulat,diameter dalam
dan luar,serta mengukur kedalaman suatu benda. (Gambar
2.4.Jangka Sorong bisa dilihat pada lembar Lampiran )
2.5.Menitik dan menggores
Menitik dan menggores merupakan praktek yang bertujuan
untuk melatih keterampilan praktikan agar dapat membuat
goresan pada benda kerja dan membuat lubang pada benda
kerja dengan cara menitik.(Gambar 2.5 Penitik dan Penggores
bisa dilihat pada lembar Lampiran )

2.6.Stamping
Stamping adalah alat yang digunakan untuk melakukan
praktek pengecapan. Stamping pada praktek kali ini
menggunakan dua macam, yaitu :
1. Stamping Huruf, dan
2. stamping Angka
(Gambar 2.6.Stamping bisa dilihat pada lembar Lampiran )
2.7.Jangka pegas
Alat ini terdiri dari sepasang kaki dari baja, yang berujung
tajam.Yang diatur oleh sebuah mur dan baut,serta disatukan oleh
sebuah pegas bulat pada satu ujung. Penggunaan alat ini adalah
pada:
 Penggoresan lingkaran atau garis lengkung pada
besi,
 penandaan jarak, atau pemindahan suatu ukuran
dari Satu
tempat ke tempat lain, dan
 untuk mengukur suatu jarak antara titik-titik dan
membandingkannya dengan skala penggaris sebagai
batasan ukuran.
Agar hasil kerja dari jangka pegas dapat efektif maka ujung
dari kaki-kaki jangka harus sama tajam dengan ujung dari
penitik, dan pada saat penggunaannya jangka harus dimiringkan
pada arah putaran.(Gambar 2.7.Jangka Pegas bisa dilihat pada
lembar Lampiran )

2.8. Kikir
Kikir adalah alat yang terbuat dari baja tempa yang
memiliki kandungan karbon yang tinggi. Kikir sengaja dibuat
agak melengkung pada satu sisinya dan dibuat agak tumpul,
dikarenakan cara kerja dari kikir itu sendiri, yaitu tekanan dan
keseimbangannya yang tidak dapat dihindari pada saat kikir
sedang bergerak.Pada peraktek ini dalam mengikir kami
disarankan untuk mengunakan dua tahapan dalam mengikir,
yaitu pertama menggunakan kikir yang kasar terlebih dahulu,
dan yang kedua menggunakan kikir halus untuk tahap terahirnya
agar lebih rapih. Ada beberapa bentuk-bentuk dari kikir antara
lain kikir bulat, kikir setengah bulat, kikir persegi, kikir segi tiga,
dan lain sebagainya.(Gambar 2.8 Kikir bisa dilihat pada lembar
Lampiran )

2.9. Palu
Palu atau martil adalah alat yang dipakai untuk memukul
benda kerja, misalnya paku. Palu terdiri dari duan bagian pokok,
yaitu kepala dan tangkai. Kepala dibuat dari baja, plastik, karet,
kayu, aluminium, atau tembaga. Sedangkan tangkai umumnya
terbuat dari kayu, ada juga yang terbuat dari logam tetapi tidak
banyak.(Gambar 2.9 Palu bisa dilihat pada lembar Lampiran )

2.10. Menggergaji

Menggergaji adalah suatu proses pemotongan terhadap


benda kerja yang sebelumnya telah ditandai dengan benda
menggunakan penggores. Penandaan ini dilakukan sebagai tanda
agar pada saat menggergaji tidak miring. Praktikan sangat perlu
berhati-hati dalam melakukan penggergajian agar diperoleh hasil
yang baik dan memuaskan.

Gergaji besi digunakan untuk memotong logam. Gergaji


besi terdiri dari rangka yang pada ujungnya terdapat pasak, yang
berfungsi sebagai pegangan daun gergaji. Salah satu
pegangannya berulir dan terdapat mur kupu-kupu untuk
mengeraskan dan mengatur kedudukan daun gergaji.

Daun gergaji dibuat dari baja wolfram. Rangkanya dibuat


dari besi dan tangkai dilapisi karet. Tebal daun gergaji 0,27”,
lebar 0,5” dan panjangnya berkisar antara 6” sampai 12”. Jumlah
gigi tiap inci antara 14 sampai 32, ( gergaji halus bergigi antara
20 sampai 32, sedangkan kasar antara 14 dan 18). (Gambar 2.10
Gergaji bisa dilihat pada lembar Lampiran )

2.11. Mengebor
Mengebor adalah proses melubangi lubang kerja dengan
menggunakan mesin bor. Adapun macam-macam bor yang
digunakan yaitu bor listrik dan bor tangan. Ukuran-ukuran mata
bor yang digunakan juga bermacam-macam mulai dari 4 mm, 5
mm, 6 mm, sampai 10 mm.
Dalam melakukan pengeboran sebaiknya menggunakan
kacamata pelindung agar percikan benda kerja yang di bor tidak
mengenai mata. Benda kerja sebaiknya diberikan cairan untuk
memudahkan proses pengeboran dan hasilnya memiliki kualitas
yang baik. Sebelum pengeboran terlebih dahulu dilakukan
penandaan pada benda kerja dengan menggunakan penitik.
Penandaan ini bertujuan agar pengeborannya tidak goyang
sehingga menghasilkan lubang yang baik. (Gambar 2.10 Mesin
Bor bisa dilihat pada lembar Lampiran )

2.12. Mengetap
Mengetap atau mengulir adalah proses membuat uliran
pada benda kerja yang sebelumnya telah dilubangi dengan bor.
Tujuan dari pengetapan ini adalah agar lubang yang ada
dipasangkan baut. Tahap-tahap dalam pengetapan yaitu
menggunakan alat ulir mulai dari yang paling renggang sampai
yang paling rapat. (Gambar 2.12. Pengetap bisa dilihat pada
lembar Lampiran )

2.13. Countersink

Countersink adalah alat yang digunakan untuk membuat


tempat sekrup / baut. Countersink dilakukan pada benda kerja
yang telah dilubangi dengan menggunakan bor. Tujuan dari
countersink yaitu untuk menghilangkan ketajaman pada lubang
yang telah di bor. Dengan countersink maka ujung dari sekrup
tersebut rata dengan lubang pada bidang. Countersink juga
dilakukan dengan cara pengeboran tetapi countersinknya tidak
sampai menembus benda kerja. Countersink yang digunakan
dalam praktek ini yaitu countersink 90 derajat. (Gambar 2.13
Countersink bisa dilihat pada lembar Lampiran )

2.14. Siku
Siku adalah alat yang digunakan untuk mengetahui sudut-
sudut 90 pada benda kerja agar menjadi persegi. (Gambar 2.14
Siku bisa dilihat pada lembar Lampiran )

2.15. Obeng
Obeng adalah alat yang digunakan untuk memutarkan
suatu benda kerja (mur) pada alat kerja (terminal).
(Gambar 2.15 Obeng bisa dilihat pada lembar Lampiran )
2.16. Tang
Tang adalah alat yang digunakan untuk mengupas kulit
kabel yang disebut dengan tang pemotong. Tang kombinasi
adalah tang yang digunakan untuk meluruskan kabel yang
akan digunakan pada ragum. Serta tang pembulat adalah
tang yang digunakan untuk membuat bulat alat kerja
(kabel).(Gambar.2.16 Tang bisa dilihat pada lembar
Lampiran )

2.17. Jenis kabel

Ada beberapa macam jenis kabel yang digunakan dalam


praktek bengkel mekanik khususnya dalam proses pengerjaan
latihan kedua yaitu mata itik dan latihan terakhir yaitu
pengawatan. Jenis-jenis kabel yang digunakan adalah jenis kabel
NYAF dan NYA. Jenis kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan
isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode warna isolasi
ada warna merah, kuning, biru dan hitam.Kabel tipe ini umum
dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah.
Dan jenis kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan
penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk
instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas yang tinggi.
(Gambar 2.17.Jenis Kabel bisa dilihat pada lembar Lampiran )

2.18. Wire duct

Wire duct adalah alat yang mengatur kawat di lemari,


sehingga lebih mudah untuk mengganti atau menambah kabel
dan komponen. Dengan adanya wire duct ini para praktikan jadi
dapat dengan mudah menyusun kawat ke terminal-terminal
pengawatan. Para praktikan juga dapat mengetahui dengan
cepat bila ada kesalahan dalam penyusunan atau pemasukan
kabel ke terminal. ( Gambar 2.18.Wire Duct bisa dilihat pada
lembar Lampiran )

2.19. Jenis terminal


Latihan ketiga dalam bengkel mekanik adalah latihan
pengawatan. Saat latihan pengawatan praktikan akan
memperoleh salah satu jenis alat yang bernama terminal. Fungsi
dari terminal adalah untuk memasangkan kabel yang telah
dikupas ujungnya terlebih dahulu. Ujung kabel yang telah
dikupas dimasukkan dan dirapatkan dengan mur yang terdapat
pada terminal dengan menggunakan obeng (Gambar 2.19 Jenis
termianl bisa dilihat pada lembar Lampiran )
BAB III
ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
N JUMLAH / SATUA
O MATERIAL UNIT N KET
1 Gergaji Besi 2 Buah Lokal
2 Penitik 1 Buah Lokal
3 Penggores 2 Buah Lokal
4 Mistar Siku 2 Buah Lokal
5 Siku Blok 1 Buah Lokal
6 Jangka Sorong 2 Buah Lokal
7 Mesin Bor 3 Buah Lokal
8 Pengetap 3 Buah Lokal
9 Countersink 1 Buah Lokal
1
0 Wire Duct 2 Buah Lokal
1
1 Jangka Pegas 1 Buah Lokal
1
2 Tang Kombinasi 2 Buah Lokal
1
3 Tang Pembulat 2 Buah Lokal
1
4 Tang Pemotong 1 Buah Lokal
1
5 Palu 2 Buah Lokal
1
6 Ragum 1 Buah Lokal
1
7 Kabel NYA dan NYAF Seperlunya Buah Lokal
1
8 Terminal 2 Buah Lokal
1
9 Tang Buaya - Buah Lokal
2
0 Obeng (+), (-) - Buah Lokal
2
1 Kikir 5 Buah Lokal
2
2 Scrup 2 Buah Lokal
2
3 Pipa PVC Seperlunya Buah Lokal
2
4 Kleam 2 Buah Lokal
2
5 Cairan CuSO4 Seperlunya Buah Lokal
2 Mata Bor 3 Buah Lokal
6
2
7 Stamping 2 Buah Lokal

BAB IV

LANGKAH KERJA

4.1. Profil U

(Gambar4.1.Profil U bisa dilihat pada lembar Lampiran )

4.1.1. Latihan Menggergaji

Tahap-tahap dalam latihan menggergaji profil U yang berdimensi


65 x 43 x 100 untuk dijadikan berdimensi 65 x 30 x 80 adalah
sebagai berikut :

 Menandai profil U dengan garis Bantu,

 menandai jarak garis ( dari garis bantu ),

 menandai dengan penitik pada garis jarak,

 pencekaman benda kerja ( tidak sampai membengkokkan


benda kerja ),

 menandai dengan kikir segitiga pada garis untuk awal


penggergajian,

 potong garis pertama dengan gergaji tangan,

 potong garis kedua dengan gergaji, dan


 meratakan permukaan yang telah di gergaji.

4.1.2. Pembuatan profil U

Tahap-tahap yang dilakukan dalam pembuatan profil U adalah


sebagai berikut :

 Setelah proses penggergajian selesai maka sisi luar profil


U tadi kita bersihkan dengan cara mengikirnya dan juga
setiap sudut profil U ini kita kikir sehingga menghasilkan
sudut yang siku dan rata,

 kikir radius dalam yang membentuk setengah lingkaran,

 kikir radius luar yang membentuk seperempat lingkaran,

 bersihkan benda kerja dengan cairan ( CUS04 ) pada


permukaan yang akan ditandai,

 gunakan penggaris baja untuk penandaan garis, dan untuk


garis radius gunakan jangka pegas dan penitik,

 lakukan penandaan untuk pengeboran, gunakan jangka


pegas untuk penandaan lingkaran,

 siapkan mesin bor, cekam benda kerja dengan ragum


tangan. Lakukan pengeboran dengan bertahap, gunakan
countersink untuk menghilangkan ketajaman,

 hubungkan lubang yang telah di bor secara bertahap


dengan gergaji dan kikir,

 setelah pengeboran selesai, kita lakukan penandaan untuk


menggergaji,

 awal penggergajian dengan kikir segitiga, jaraknya sekitar


3 mm, harus lurus dan sesuai dengan ukurannya,
 lakukan penggergajian 10 x 15 secara bertahap. Kemudian
selesaikan dengan kikir,

 hubungkan lubang Ø 16 dan Ø 8 dengan menggunakan


gergaji dan kikir.
4.2. Mata itik
Setelah mengerjakan praktek profil U, maka kita akan
mengetahui proses kerja mata itik. Adapun langkah
kerjanya yaitu sebagai berikut :

 Mempersiapkan alat dan bahan yang akan


digunakan,

 Latihan 1 :

- Ambil kawat yang tersedia ( NYA 1,5 mm )


kemudian kupas ujungnya sekitar 10 mm. setelah
itu pulir ujung kabel yang telah dikupas dengan
bentuk bundar dan cara memulirnya harus searah
jarum jam,

- selesai dipulir masukkan kabel di dalam baut, dan

- setelah kabel 1,5 selesai dipasang semua, lalu


pasangan kabel ( NYA 2,5 mm ) caranya sama
dengan kabel sebelumnya, begitu pula pada cara
kerja kabel-kabel berikutnya.

 Latihan 2 :

- Kabel-kabel dibuat siku sama dengan gambar,

- membuat siku yang bervariasi dari setiap kabel


sesuai dengan gambar.

 Latihan 3 :
- Tahap berikutnya membuat kabel siku, tapi
posisi sikunya menhadap keatas,

- setelah selesai rapikan pekerjaan dan pasang baut


pada mur yang dipasangi kawat. Kemudian
periksa pekerjaan.
(Gambar 4.2 . Mata Itik bisa dilihat pada lembar Lampiran)

4.3. Pengawatan
Tahap-tahap dalam pekerjaan latihan praktek pengawatan
sebagai berikut :

 Sediakan alat dan bahan,

 memahami gambar dalam job sheet,

 kemudian, papan pengaman diukur sesuai ukuran gambar,

 pasang wire duct beserta terminal-terminal yang akan


dipakai sesuai ukuran. Sambung kabel yang ada pada
terminal sesuai ukuran kabel atau nomor yang ada pada
gambar.

(Gambar 4.3 Pengawatan bisa dilihat pada lembar


Lampiran )
BAB V

GAMBAR RANGKAIAN
BAB VI

ANALISIS

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan


praktek bengkel listrik pada semester 1 adalah sebagai
berikut :

1. Pembuatan Profil U
- Tidak mencengkram profil U pada Ragum dalam
posisi lurus ( Horizontal) agar tidak membuat profil
U menjadi bengkok.
- Memastikan/perhatikan setiap saat sisi dari profil U
memiliki permukaan yang rata.
- Memastikan tiap sudut profil U memiliki sudut 90
- Pada saat pengeboran harap berikan pelumas agar
dalam waktu pengeboran tidak mendapatkan
kendala (baik dalam melakukan pengetapan).
- Ketika sudah digergaji,akar mengikirnya
kembali,untuk mendapatkan permukaan yang rata.
- Selalu melakukan pemberian titik dan ukuran yang
saat proses penggeragaiannya,agar saat
menggeregaji bisa mendapatkan ukuran yang
sesuai dari penjelasan jobsheet dan saat
menggeregaji atau mengikir tidak terjadi kesalahan.
2. Latihan Mata Itik
- Membuat atau membengkokkan kawat membentuk
lingkaran (Bukan bentuk huruf p)
- Memastikan baut telah terpasang dengan baik.
- Memasang baut dengan cara membengkokkan
searah jarum jam,dengan tujuan untuk pada saat
baut dikencangkan,kawat pun ikut dikengcangkan.
3. Pengawatan
- Memastikan terminal line-up dan wire duct
terpasang dengan baik.
- Pada saat melakukan penyambungan kabel dari
terminal line-up yang satu ke lainnya ( sesuai
petunjuk jobsheet) agar memberikan spare (kabel
lebih) dengan tujuan jika terjadi
kesalahan,praktikkan tidak perlu mengganti
keseluruhan kabel.
- Mengengcangkan baut pada terminal line-up pada
saat pemasangan kabel,agar kabel tidak mudah
terlepas.
- Melakukan pengecekan (tester) dengan tujuan
mengetahui apakah praktikkan telah
menyambungkan kabel dari terminal line up yang
satu ke lainnya dengan benar,(Sesuai petunjuk
Jobsheet).

BAB VII
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan selesainya laporan ini dibuat, maka penulis dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Praktek sangat penting diberikan kepada mahasiswa untuk

mengefektifkan teori yang telah diberikan selama

perkuliahan

2. Praktek bengkel mekanik bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan dan keterampilan mahasiswa guna

menjadikan mahasiswa sebagai tenaga kerja professional

3. Pengalaman dan pelajaran baru yang didapatkan di

praktek bengkel mekanik akan menjadi suatu cara untuk

menguji mental, pembentukan karakter yang bertanggung

jawab terhadap alat-alat dan job yang diberikan, dan

membuka pola pikir mahasiswa agar lebih kritis dalam

menghadapi masalah-masalah yang sesuai bidangnya dan

melatih mahasiswa untuk bekerja secara mandiri

4. Penulisan laporan hasil praktek bengkel mekanik menjadi

salah satu cara untuk menguji pemahaman mahasiswa

tentang praktek yang telah dilakukannya dan agar

mahasiswa serta pembaca dapat mengetahui bagaimana

hasil dari praktek bengkel mekanik yang dilakukan selama

kurang lebih 3 minggu.


B. Saran dan Kritik

Selama mengikuti praktek bengkel mekanik, tentunya ada

banyak pengalaman yang didapatkan. Maka dari itu, penulis

menyarankan kepada para pembaca :

1. Dalam menjalankan praktek bengkel hendaknya mengikuti

peraturan dan tata tertib bengkel yang telah ditentukan

2. Memperhatikan arahan-arahan dari dosen pembimbing

praktek bengkel mekanik

3. Mengutamakan keselamatan dalam praktek bengkel

mekanik, salah satunya adalah menggunakan safety shoes.

4. Menggunakan alat-alat yang disediakan sesuai dengan

fungsinya dan tidak merusak ataupun menghilangkannya

5. Bertanya kepada pembimbing atau teman jika mendapat

kendala dalam pengerjaan job yang diberikan

BAB VIII

DAFTAR PUSTAKA
1. PEDC BANDUNG,1982.MECANICAL WORKSHOP

2. Drs. Daryanto,2000.FISIKA MEKANIK

3. Drs. Alfonso, 2002. PME, Balai Latihan Pendidikan Teknik


Makassar

4. Ir. Ahmad Chumaidi,1996. PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNIK

PEMELIHARAAN

BAB IX

LAMPIRAN
Dalam bab ini penulis akan memberikan gambar alat dan

bahan yang ada pada bab II, serta gambar hasil praktek bengkel

mekanik yang dilaksanakan selama tiga minggu.

(Gambar 2.4Jangka sorong)

(Gambar 2.5. Menitik dan Menggores)

(Gambar 2.6 Stamping)

(Gabar 2.7.Jangka pegas)


(Gambar 2.8. Kikir)

(Gambar 2.9. Palu)

( Gambar 2.10. Menggergaji)

(Gambar.2.11. Mengebor)
(Gambar 2.12. Mengetap)

(Gambar 2.13. Countersink)

( Gambar 2.14. Siku)

(Gambar 2.15. Obeng)

(Gambar 2.16 Tang)


(Gambar 4.1.U Profil)

(Gambar 4.2.Mata itik)

( Gambar 4.3. pengawatan )

Anda mungkin juga menyukai