Disusun Oleh:
Laboran:
RAIYAN MAULINA, S.Pd
MARYANI S. Pd
NIP : 196705241994122001
Bismillahirahma nirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh,
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... ii
DAFTRA ISI ..................................................................................................................................... iii
BAB I PEMDAHULUAN................................................................................................................... 1
A. Latar belakang ........................................................................................................ 1
B. Landasan Hukum
C. Tujuan ...................................................................................................................... 1
1. Tujuan Umum......................................................................................... 1
2. Tujuan Khusus....................................................................................... 2
D. Manfaat........................................................................................................................... 2
E. Sasaran........................................................................................................................... 2
BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................... 27
LAMPIRAN.............................................................................................................................................. 28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
D. Manfaat
Siswa dapat merasakan dan menemukan hal baru di dalam melaksanakan praktikum
IPA disamping pengalaman dan yang lainnya.
E. Sasaran
Sasaran yang dituju adalah seluruh siswa untuk semua tingkatan di setiap jenjang
SMP.
BAB II
PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA
A. Rencana Program
Untuk mengoptimalkan fungsi Laboratorium IPA, maka diperlukan
penunjang keberhasilan pengajaran IPA di sekolah dengan membuat sebuah
rencana sebagai berikut:
1. Pembentukan organisasi Laboratorium
2. Disiplin dalam Laboratorium
3. Perlengkapan Laboratorium
4. Cara penyimpanan dan pemeliharaan alat
5. Program jadwal pemeliharaan alat
B. Organisai Laboratorium
1. Pengelolaan Laboratorium
- Penanggung jawab : Affilinda, S. Pd, M. Pd
- Kepala Lab IPA : Maryani, S. Pd
- Laboran Lab IPA : Raiyan Maulina, S. Pd
KEPALA SEKOLAH
Affilinda, S. Pd, M. Pd
KEPALA LABORATORIUM
Maryani, S. Pd
LABORAN
Raiyan Maulina, S. Pd
• Tabung reaksi yang terbuat dari kaca dibersihkan dengan detergent dengan
menggunakan alat yang sesuai, misalnya membersihkan buret menggunakan sikat
yang panjang
• Khusus dengan alat yang terbuat dari plastic digunakan spons agar plastic tidak
tergores
• Alat yang telah bersih dapat diketahui bila seluruh alat menjadi basah membentuk
lapisan film yang tipis, bila alat tersebut belum bersih akan tampak kumpulan
titik-titik pada permukaan alat
• Minyak atau kerak yang tertinggal pada dasar tabung kaca dapat dibersihkan
dengan aseton dengan memasukan cairan tersebut kedalam tabung kaca
• Tabung reaksi yang terbuat dari kaca yang sudah bersih harus dikeringkan
sebelum dimasukkan ke dalam rak tabung reaksi
• Alat-alat yang sudah bersih siap disimpan ke dalam lemari dengan rapi Siap
digunakan pada praktikum berikutnyataupun logam adalah sebagai berikutnya
1. Mikroskop disimpan di tempat kering, bersihkan dari dasar dari tubuh mikroskop
menggunakan peniup kemudian menggunakan kuas yang halus. Debu dibagian
mekanik dibersihkan dengan kain lembut, bagian yang bergesekan diberi minyak
pelumas agar tidak berkarat. Hindari mikroskop dengan benturan
4. Alat logam seperti statif, batang statif tidak perlu dilepas dari dasar statif dan
diletakkan diatas meja
5. Alat logam disimpan pada tempat yang sama dan dalam keadaan kering
Untuk kegiatan praktikum IPA, di Lab IPA sudah terdapat alat dan bahan yang
diperlukan. Pengadaan alat dan bahan di Lab IPA SMP N 1 Darul Imarah dilakukan
antara lain :
Sumbangan pemerintah tahun 2009, keadaan baik dapat digunakan sebagaimana
mestinya Adapun alat dan bahan sebagai berikut:
Baik Rusak
6 Butanol, C4H9OH 1 √
11 Serbuk besi 1 √
14 Fenolftalen, C2OHI404 1 √
KIMIA
6. Erlemeyer 250 ml 6 √
7. Corong kaca 3 √
8. Kaca arloji 3 √
25. Kuadrat 1 √
KIT MEKANIKA
KIT OPTIK
5. multimeter 2 Buah √
BIOLOGI
1. Meja 10 buah √
2. Kursi 28 buah √
3. lemari 6 buah √
7. Multimeter 4 buah √
Penggunaan, penyimpanan dan perawatan alat dan bahan lab. akan dibagi
menjadi empat bagian, yaitu: alat-alat laboratorium dan penggunaannya, penyimpanan
dan perawatan alat dan bahan, pencegahan kerusakan, serta keselamatan kerja. Untuk
mengenali setiap alat secara rinci tidak mungkin karena keterbatasan ruang dan
waktu.
Alat-alat lab sering tidak dipakai dalam waktu cukup lama, bahkan sejak
diperoleh tersimpan dilemari sampai beberapa tahun lamanya, dengan alasan takut
rusak, karena alat-alat tersebut mahal harganya. Hal ini sangat memprihatinkan,
karena peralatan yang dibeli dengan biaya tinggi tidak sebanding dengan ilmu
pengetahuan yang diperoleh berdasarkan penggunaan alat tersebut. Alat-alat yang
umum digunakan di laboratorium biologi di antaranya alat ukur, alat logam, dan alat
optik. Baiklah silakan anda pelajari uraiannya.
c. Gelas ukur; bentuk dan kapasitasnya beragam, terbuat dari gelas biasa
pyrex, mempunyai bibir tuang, bentuk kaki heksagonal atau dapat dilepas.
Fungsi:mengukur volume cairan, yang pakai tutup agar senyawa kimia tidak
menguap dan terkontaminasi dengan udara luar.
d. Tabuang reaksi; tabung reaksi ukurannya, ada yang tipis, sedang, ada
yang biasa, tahan panas/terbuat dari pyrex. Gunanya untuk melakukan
suatu reaksi kimia dan menyimpan senyawa kimia cair.
e. Buret; terbuat dari gelas, bentuk; ada yang mempunyai klep tekan karet
atau plastik, mempunyai kran, lubang lurus, dengan ukuran/kapasitas
berbeda-beda.
i. Kertas mili miter blok; untuk mengukur luas bentuk tidak beraturan (luas
daun). Diukur dengan cara menghitung jumlah luas segi empat sama sisi
dalam mili miter blok sesuai bagian yang diliputinya.
a. Kasa; terbuat dari kawat besi digunakan pada tripod, ada yang dilapisi
asbes bagian tengahnya ada juga yang tidak. Ukurannya: 125 x 125 mm
dan 150 x 150 mm.fungsi: untuk dasar pemanasan.
b. Klem; jenis penjepit, ada yang dilapisi gabus pada rahang, dapat
menjepit benda dengan diameter 2-90 mm. Fungsi: untuk menjepit
tabung reaksi, labu erlenmeyer kecil.ada yang dilapisi asbes pada
rahangnya.bukaan rahang maksimum 180 mm, dapat menjepit gelas
kimia sampai kapasitas lima liter.fungsi: untuk menjepit gelas piala.
d. Ring dan segi tiga;terbuat dari besi, diameter 8 mm, fungsi: meletakan
corong dipasangpada statif. Segi tiga terbuat dari kawat besi dengan
pipa tanah liat. Berukuran: 39, 50, 63, dan 76 fungsi: sebagai dasar
pemanasan yang diletakkan di atas kaki tiga.
e. Statif dengan batang statif; ada yang bentuk dasar A dan dari besi
berukuran jarak antar kaki: 180 mm dan 200 mm. Ada yang bentuk dasar
tripoid dari besi anti karat, ukuran panjang kaki dari pusat, 110 mm, 140
mm dan 165 mm.fungsi: untuk memasang klem.
f. Tang serba guna; terbuat dari besi anti karat, dapat menjepit tabung
sampai ukuran diameter 12 mm atau gelas kimia sampai 150 ml ukuran
panjang 200 mm, jarak rahang terlebar 25 mm. Fungsi: untuk menjepit
tabung, gelas piala.
a. Cara umum
Alat-alat yang tidak terlalu kotor di cuci dengan air/air hangat,gunakan sedikit
detergen, gunakan sarung tangan karet dan sikat tabung. Jika noda yang meleket
kuat, hilangkan dengan pencuci yang sesuai misalnya alkohol atau aseton, lalu bilas
dengan air bersih dan terakhir bilas dengan air suling. Jika alat kaca yang baru
dicuci akan segera digunakan, bilas alat dengan aseton dan spirtus. Untuk
mempercepat pengeringan gunakan udara panas yang ditiupkan dari kompresor.
b. Cara khusus
Alat kaca yang terkontaminasi dengan noda, gunakan pencuci khusus untuk
noda tertentu. Larutan pencuci digunakan beberapa kali jangan dicampurkan
dengan larutan.
B. Alat-alat Kimia
Gelas kimia Gelas ukur Pipet gondok Corong Pipet ukur Kondensor
Labu destilasi Kaca arloji Cawan petri Tabung reaksi Pipet tetes Tabung reaksi
Botol reagen Tabung U Labu ukur Pembakar Adaptor Pipa samping
Erlemenmeyer Pembangkis Alat tile Spirtus Labu isap termometer
gas Buret
- Rak tabung
- Penjepit Tabung
b. Jenis bahan
1) Logam 4) Kayu
2) Kaca 5) Porselen
3) Plastik
c. Kelompok Percobaan
Dalam percobaan biologi: anatomi, fisiologi dan ekologi. Dalam percobaan
fisika: optik, listrik, magnet, kalor, cahaya, dan gelombang. Untuk percobaan kimia
penyimpanan alat sukar dikelompokkan berdasarkan kelompok percobaan karena
topik-topik umumnya menggunakan alat yang sama.
d. Berdasarkan penggunaannya .
Dalam hal ini penyimpanan tergantung pada sering tidaknya alat-alat itu
digunakan.Setelah alat-alat disimpan dalam lemari atau rak-rak, lengkapi lemari dan
rak tersebut dengan kartu label yang berisi catatan mengenai nama, jumlah, dan
nomor katalog alat yang ada.Masing-masing lemari atau rak diberi nomor atau
tanda dengan angka Romawi atau Arabi atau berdasarkan urutan alfabet.Beberapa
alat yang perlu diperhatikan dalam penyimpanannya, yaitu:
a) Mik r os k op
Tempat penyimpanannya harus kering, tidak lembab. Jika mikroskop
disimpan dalam kotaknya, maka dalam kotak tersebut harus ada
pengering yaitu zat penyerap air, silika gel, agar udara di dalam kotak
mikroskop tidak lembab. Jika mikroskop disimpan dalam lemari, maka
lemari tempat penyimpanannya harus dilengkapi dengan peman as
termostatik atau diterangi dengan 2-3 buah lampu masing-masing 15-25
watt.
b) Neraca
Neraca yang ada di sekolah umumnya neraca 4 lengan (tipe 311) dan
neraca 3 lengan (type 2610). Neraca ini harganya mahal sehingga dalam
pemakaian dan penyimpanan harus hati-hati. Penyimpanan neraca
sebaiknya di tempat yang aman dan tertutup agar terhindar dari debu
dan uap kimia yang korosif (penyebab karat).
c) Buret
Buret dan pipet volumetric hendaknya disimpan di rak-rak khusus
yang terbuat dari kayu.
d) Termometer
Termometer sebaiknya disimpan dalam kotaknya dan pada bagian
atas dilengkapi dengan benang kasur atau tali rafia yang berfungsi untuk
pegangan bila digunakan dan untuk menahannya bila kotaknya dibuka.
dengan penggunaan bahan dan alat tersebut di atas pada setiap percobaan di
a. Larutan (cair), yaitu campuran dari dua zat atau lebih yang sifatnya homogen.
b. Solute (zat pelarut), yaitu zat yang melarutkan. c. Solvent (zat pelarut), yaitu
Larutan pekat, yaitu larutan dengan jumlah zat terlarut yang relatif lebih
banyak.
Selanjutnya, perlu diketahui pula bahwa ada 3 macam larutan yang sering
a. Larutan meja
b. Larutan standar
c. Larutan indicator
tersendiri, baik ditinjau dari segi sifat zatnya maupun dari segi pembuatannya
disulfida
Zat kimia yang dapat merusak kulrt, ubin, kayu, dan kertas.
Sehingga pada pengambilan zat ini (membuat larutan) harusberhati-hati.
Tidak tumpah pada etiket, tangan, baju, meja, dan ubin.
Contoh: Asam klorida, asam srtrat, asam nitrat, asam sulfat, kalium
hidroksida, natrium hidroksida.
Contoh: Arsen triklorida Raksa (I) nitrat Asam oksalat Raksa (II) nitrat
Kalium sianida Raksa (II) klorida
a. Penyimpanan zat/bahan
Untuk z at-z at kimia, tempat dan cara penyimpanannya
ditentukan oleh sifat-sifat kimia zat yaitu korosif, mudah terbakar, mudah
meledak, bereaksi dengan air, bereaksi dengan udara dan lain-lain.
Secara umurn penyimpanan zat-zat kimia dikelompokkan menjadi
dua kelompok.yaitu kelompok zat organik dan kelompok zat anorganik.
a. Simpanlah botol-botol yang berisi bahan kimia pada rak atau lemari
yang telah disediakan khusus untuk itu. Botol-botol yang besar
disimpan pada bagian bawah tempat penyimpanan.
b. Jangan menyimpan botol yang berisi zat yang berbahaya atau ,korosof
(terutama cairan) ditempat yang lebih tinggi
d. Jangan menggunakan tutup dari kaca untuk botol yang berisi basa,
karena lama kelamaan tutup itu akan melekat pada botolnya dan
susah dibuka.
e. Semua wadah yang berisi bahan kimia harus diberi label yang menyatakan
nama bahan itu. Khusus untuk wadah yang berisi larutan harus pula
dinyatakan konsentrasinya, dan tanggal kapan larutan itu dibuat. Bila
mungkin hendaknya dituliskan pula bahaya apa yang dapat ditimbulkannya.
g. Kelompok cairan/larutan
h. Kelompok zat padat Masing-masing kelompok dibagi lagi menjadi
kelompok asam, basa, garam, indikator, pereaksi khusus dan senyawa
organic. Biasanya botol-botol berisi garam, padat atau larutan, disusun
menurut abjad nama radikal logamnya. Kedua kelompok z at baik padat
maupun cairan dis impan disatu tempat, khusus untuk zat-zat yang
bersifat pekat disimpan dengan diberi alas plastik dengan tutup yang
rapat.
j. Fosfor hrus disimpan dalam air, dan Natrium, kalium dan litium
harus disimpan dalam kerosin (minyak tanah). Banyak pelarut
organik dan karbon disulfida mempunyai titik nyala, titik didih, dan
titik bakar sendiri yang rendah sekali. Karena itu pelarut-pelarut ini
seperti alkanal (asetaldehida), propanon (aseton), asam etanoat
(asam asetat), benzena,petroleum eter dan etil eter hams disimpan
jauh dari sumber panas dan tidak didekat pintu keluar.
o. Semua persediaan bahan kimia secara teratur diteliti. Jika ada label
yang rusak hams segera diganti. Jika ada zat yang rusak dengan hati-
hati zat itu disingkirkan.
UNTUK SISWA