Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum Kimia

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Disusun oleh :
Bagas Burhanudin-05
Bramantia Isya M-06
Misbakhul Munir-
Raditya Rafi Atha L-16

SMA PANJURA MALANG


Jl.Kelud no. 9 Malang 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan Rahmat Inayah serta
Magfirah kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar tanpa
adanya hambatan.

Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kamu alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kamu semata-mata. Namun
karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal
tersebut, perlu kiranya kami dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang tidak dapat kamu sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, kamu menyadari pengetahuan dan pengalaman kami masih sangat
terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak
terutama ibu Fatmawati agar makalah ini dapat menjadi lebih baik.

Malang,23 Januari 2021

Penulis
Daftar isi

HALAMAN
JUDUL..............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................................iv


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................v
1.3 Tujuan........................................................................................................................v

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Teori..................................................................................................................vi

2.2 Larutan Elektrolit.........................................................................................................vi

2.3 Larutan Non Elektrolit.................................................................................................vii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat.............................................................................................................................viii

3.2 Bahan..........................................................................................................................viii

3.3 Cara Kerja.....................................................................................................................viii

BAB IV HASIL PENGAMATAN

4.1 Tabel Hasil Pengamatan................................................................................................ix

4.2 Analisis Data.................................................................................................................ix

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan...................................................................................................................x

5.2 Saran............................................................................................................................x

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................xi

LAMPIRAN.........................................................................................................................xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah


Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat Menghantarkan arus listrik, sedangkan
larutan non elektrolit merupakan larutan Yang tidak dapat menghantarkan arus listrik (Utami,
dkk, 2009).Kegiatan pada praktikum materi larutan elektrolit dan non elektrolit yaitu
Membedakan daya hantar listrik berbagai jenis larutan. Hal ini yang tersaji dalam Silabus
kimia Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar 4.8 yang berbunyi “Membedakan daya hantar listrik
berbagai larutan melalui perancangan dan pelaksanaan percobaan” (Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2016).
Kegiatan praktikum dilakukan menggunakan rangkaian berupa sepasang elektroda
yang dirangkai sedemikian rupa dengan sumber arus listrik dan bola lampu.
Sepasang elektroda pada rangakain tersebut dicelupkan ke wadah yang berisi
larutan, daya hantar listrik larutan dibedakan berdasarkan nyala lampu dan
pengamatan pada elektroda (Chang, 2005; Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Atas, 2011).
Pelaksanaanpraktikum di sekolah menemukan beberapa hambatan seperti
tidak tersedianya laboratorium, masalah terkait ketersediaan alat dan/atau bahan
praktikum, serta terkendala waktu (Fathan, 2013). Praktikum kimia juga memiliki
kekurangan seperti boros bahan kimia, pencemaran lingkungan, risiko kecelakaan,
dan masalah keuangan (Pareek, dkk, 2012). Damayanti, dkk (2019) menjabarkan kimia faktor
yang mendukung pelaksanaan praktikum yakni kesiapan guru dan peserta
didik melaksanakan praktikum, sementara faktor penghambat antara lain
penggunaan laboratorium kimia sebagai ruang kelas, ketersediaan alat dan bahan
praktikum, kendala waktu, serta tidak adanya pranata laboratorium kimia.
Rangkaian alat uji larutan elektrolit yang tersedia di sekolah memiliki
beberapa kekurangan. Berdasarkan wawancara terhadap guru kimia dan laboran
pada salah satu SMA di kota Singaraja, kekurangan rangkaian alat yang tersedia
adalah sebagai berikut: merangkai alat memerlukan waktu lama, siswa sering
salah dalam merangkai alat karena kurangnya pengetahuan siswa dalam
merangkai alat, rangkaian kabel yang mudah lepas, dan belum adanya modifikasi
pada alat. Rangkaian alat yang tersedia pada sekolah cukup besar sehingga
menyulitkan dalam pelaksanaan praktikum. Rangkaian tersebut juga memiliki kekurangan
yaitu dibutuhkan sumber arus listrik, jika sumber arus listrik tidak ada
maka rangkaian alat uji tidak dapat digunakan dan kegiatan praktikum tertunda.
Informasi dari salah satu guru pengajar kimia menyatakan bahwa rangkaian alat
yang digunakan saat ini tidak mampu mendeteksi larutan elektrolit sangat lemah
dengan menunjukkan tidak adanya gelembung gas dan lampu tidak menyala.
Shafwa (2008) juga menyampaikan alat uji elektroli yang ada di sekolah kurang
akurat ketika digunakan oleh siswa saat praktikum. Alat uji tersebut kurang jelas
menunjukkan perbedaan ciri-ciri larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah,
dan larutan non elektrolit. Kurangnya akurasi alat uji ini memengaruhi
pemahaman konsep siswa yang terlihat pada hasil pelaksanaan praktikum dan
hasil belajar siswa.
Kegiatan praktikum dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan media kit
(Kheiriah, 2018). Kit merupakan seperangkat alat dan bahan praktikum yang
dikemas dalam kotak (Epinur, dkk, 2015). Kit merupakan alat praktikum
sederhana yang memungkinkan siswa dapat melakukan praktikum di dalam kelas
(Juwita, 2015). Kit dapat memberikan keuntungan seperti lebih hemat biaya, lebih
hemat waktu pelaksanaan praktikum, lebih meningkatkan keselamatan kerja, dan
lebih ramah lingkungan (Mafumiko, 2008). Kit praktikum dapat membantu
kesiapan guru melaksanakan praktikum dan dapat menyokong kelancaran
pembelajaran (Trimayanto dan Novita, 2019).
Pengembangan kit praktikum larutan elektrolit dan non elektrolit
dilaksanakan guna mengatasi kekurangan rangkaian alat yang sudah ada.
Penggunaan media kit dapat membantu mengatasi kendala praktikum pada
masalah waktu untuk merangkai alat uji dan kesalahan siswa.
Alat uji dapat dikembangkan menjadi bentuk yang lebih praktis dan menambahkan
komponen yang dapat memberikan fenomena tambahan dalam membedakan daya hantar
listrik berbagai jenis larutan, namun alat tersebut tetap menampilkan fenomena
yang sudah ada seperti muncul atau tidaknya gelembung dan menyala atau
tidaknya lampu. Produk pengembangan perlu diuji kelayakan berdasarkan
validitas dan kepraktisan agar dapat diterapkan pada praktikum di sekolah.
Berdasarkan masalah yang dipaparkan di atas, peneliti bermaksud
mengembangkan kit praktikum kimia pada materi larutan elektrolit dan non
elektrolit yang valid dan praktis digunakan untuk membedakan daya hantar listrik
Larutan non elektrolit, larutan elektrolit lemah, dan larutan elektrolit kuat.

1.2 Rumusan masalah


Masalah yang dapat dirumuskan pada penelitian itu adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana menentukan sebuah larutan elektrolit dengan non elektrolit
2. Bagaimana kepraktisan/kegunaan/pemanfaatan sebuah larutan elektrolit yang
dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari?
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan pengembangan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan kit praktikum pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit.
2. Menguji validitas kit praktikum pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit ditinjau
dari segi isi dan konstruksi.
3. Menguji kepraktisan/kegunaan/pemanfaatan kit praktikum pada materi larutan elektrolit
dan non elektrolit yang dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Dasar teori


Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan
masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat
yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau
solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam
konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk
larutan disebut pelarutan atau sovulasi.
Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante
Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun.
1884. Menurut Arrhenius, “larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-
partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif)
Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga
muatan ion-ion dalam larutan netral” lon-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus
listrik.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya
gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang
bermuatan (kation dan anion). Larutan ini dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa
yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai
ikatan kovalen polar).

2.2 larutan elektrolit

1. Elektrolit kuat
Adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal
ini disebabkan karena zat terlarut akan terural sempurna (derajat lonisasi
= 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak
mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus
listrik, maka daya hantarnya kuat. Contohnya: NaCl

Elektrolit kuat, karakteristiknya adalah sebagai berikut:


1. Menghasilkan banyak ion
2. Molekul netral dalam larutan hanya Sedikit/tidak ada sama sekali
3. Terionisasi sempuma, atau sebagian besar terionisasi sempurna.
4. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan
banyak, lampu menyala
5. Penghantar listrik yang baik
6. Derajat ionisasi = 1, atau mendekati 1
Contohnya adalah: asam kuat (HCI, H₂SO, H₂PO, HNO HCIO); basa
kuat (NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2, LiOH). Garam NaCl

2. Elektrolit lemah
Adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal
ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi
= 0 < a < 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit
mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion
(ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-
ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Contohnya: air biasa, dan
NH3.
Pada larutan non elektrolit, molekul- molekulnya tidak terionisasi dalam
larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat
menghantarkan arus listrik. (derajat ionisasi = 0) Contohnya: Larutan
urea, dan glukosa

Elektrolit lemah, karakteristiknya adalah sebagai berikut:


1. Menghasilkan sedikit ion
2. Molekul netral dalam larutan banyak
3. Terionisasi hanya sebagian kecil
4. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang
dihasilkan sedikit, lampu tidak menyala
5. Penghantar listrik yang buruk
6. Derajat ionisasi mendekati 0
Contohnya adalah: asam lemah (cuka, asam askorbat,
Asam semut), basa lemah [Al(OH)2, NH OH, Mg(OH)2.
Be(OH)2]; garam NH4CN

2.3 Non elektrolit

Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan


arus listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat
menghasilkan ion-ion (tidak mengion ). Yang tergolong jenis larutan ini
adalah larutan urea, larutan sukrosa, larutan glukosa, alcohol dan lain-
lain.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat

 Kardus
 2 baterai
 2 paku payung
 Gunting
 Solasi hitam
 Cutter
 3 kabel (25-25-30)cm
 Lampu

3.2 Bahan

 Garam
 Gula
 Sabun
 Cuka
 Soda

3.3 Cara kerja

 Satukan 2 baterai dengan solasi


 Rekatkan ujung kabel ke salah satu baterai menggunakan solasi(25-25)
 Kaitkan ujung kabel lainya dengan lampu
 Rekatkan ujung kabel ke baterai (30)
 Kaitkan kedua ujung kabel dengan paku
 Uji coba ke larutan
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1 Tabel hasil pengamatan

No Larutan Terang Redup Tidak Ada Tidak


menyala ada
1 Garam ✓ ✓

2 Gula ✓ ✓

3 Sabun ✓ ✓

4 Cuka ✓ ✓

5 Soda ✓ ✓

Nyala lampu Gelembung

4.2 Analisis data

1. Larutan garam adalah larutan elektrolit kuat terbukti dari hasil percobaan yaitu lampu
menyala dan terdapat gelembung
2. Larutan sabun,cuka,soda adalah larutan elektrolit lemah terbukti dari hasil percobaan
yaitu lampu mati dan terdapat gelembung
3. Larutan gula adalah larutan non elektrolit terbukti dari hasil percobaan yaitu lampu mati
dan tidak terdapat gelembung

Dari hasil diatas kita dapat mengetahui apa saja perbedaan antara larutan elektrolit kuat, lemah,
dan non elektrolit sebagai berikut:

1. Larutan elektrolit kuat ialah larutan elektrolit yang terionisasi sempurna sehingga larutan
Tersebut dapat menghantarkan arus listrik dengan baik yang ditandai dengan munculnya
banyak gelembung dan lampu indikator menyala terang
2. Larutan elektrolit lemah ialah larutan elektrolit yang terionisasi tidak sempurna sehingga
larutan Tersebut hanya dapat menimbulkan sedikit gelembung namun lampu indikator
tidak menyala.
3. Larutan non elektrolit ialah larutan yang tidak dapat terionisasi sehingga tidak terdapat
ion-ion yang dapat menghantarkan listrik hal ini ditandai dengan tidak menyalanya lampu
dan tidak terdapat gelembung.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari analisis dan pembahasan data dapat disimpulkan bahwa larutan garam merupakan
larutan dengan tingkat hantaran listrik kuat karena memiliki gelembung yang banyak disekitar
elektroda dan bisa menyalakan indikator lampu dengan sangat terang.Selain itu,larutan
sabun,cuka,soda merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik rendah yang hanya
menampilkan gelembung yang sedikit di elektroda.Sedangkan larutan gula adalah non elektrolit
karena tidak mengahasilkan gelembung.

5.2 Saran

Adapun saran dari kami yaitu kepada pembaca agar memanfaatkan laporan ini sebagai media
penambah wawasan dalam pelajaran kimia tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit, selain itu
kami juga berharap kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga laporan percobaan atau
hasil percobaan berikutnya bisa lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/29949183/
LAPORAN_LENGKAP_Mengamati_larutan_elektrolit_dan_non_elektrolit_

https://repo.undiksha.ac.id/5494/3/1313031026-BAB%201%20PEDAHULUAN.pdf

https://id.scribd.com/document/521921786/Makalah-Elektrolit-dan-Non-Elektrolit

https://mplk.politanikoe.ac.id/images/pdf/BA_Praktek_Kimia_Dasar/
009_UJI_LARUTAN_ELEKTROLIT__NON_ELEKTROLIT.pdf
LAMPIRAN

 Garam (elektrolit kuat)

 Sabun,cuka,soda (elektrolit lemah)

 Gula (non elektrolit)

Anda mungkin juga menyukai