Anda di halaman 1dari 38

Pengawasan Distribusi Sediaan

Farmasi Obat secara Online

Oleh :
Balai Besar POM di Semarang
VISI DAN MISI BADAN POM
Tugas, fungsi dan
kewenangan
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di
Semarang
merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan
Pengawas Obat dan Makanan yang selanjutnya disingkat UPT
BPOM.

Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor : 12
Tahun 2018, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
BAGAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS
BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

KEPALA

BAGIAN TATA
USAHA

SUB BAGIAN SUB BAGIAN


PROGRAM DAN
EVALUASI
UMUM

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG INFORMASI


PENGUJIAN PEMERIKSAAN PENINDAKAN DAN KOMUNIKASI

SEKSI PENGUJIAN SEKSI INSPEKSI


KIMIA

SEKSI
SEKSI PENGUJIAN
MIKROBIOLOGI SERTIFIKASI

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BAGAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS
LOKA PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

KEPALA

C:\Users\BPOMdell\Documents\vid
eo kegiatan\pembukaan loka solo
dan banyumas 2018-09-24 at 11.3
4.31.mp4

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Loka POM


BALAI BESAR POM DI
SEMARANG
11. Kabupaten Batang Batang 15
I. Balai Besar POM di Ibukota Jumlah
12. Kabupaten Boyolali Boyolali 19
Semarang Kecamatan
13. Kabupaten Purworejo Purworejo 16
1. Kota Semarang Semarang 16
14. Kabupaten Rembang Rembang 14
2. Kabupaten Purwodadi 19
15. Kabupaten Temanggung 20
Grobogan
Temanggung
3. Kabupaten Demak 14
16. Kabupaten Wonosobo Wonosobo 15
Demak
17. Kabupaten Kajen 19
4. Kabupaten Kebumen 26
Pekalongan
Kebumen
18. Kabupaten Kudus Kudus 9
5. Kabupaten Klaten 26
19. Kabupaten Blora Blora 16
Klaten
20. Kota Magelang - 3
6. Kabupaten Pati Pati 21
21. Kota Pekalongan - 4
7. Kabupaten Jepara 16
22. Kota Salatiga - 4
Jepara
23. Kabupaten Tegal Slawi 18
8. Kabupaten Kendal 20
24. Kota Tegal - 4
Kendal
25. Kabupaten Brebes Brebes 17
9. Kabupaten Mungkid 21
26. Kabupaten Pemalang Pemalang 14
Magelang
10. Kabupaten Ungaran 19
Semarang
WILAYAH LOKA
II. Loka POM di Banyumas Ibukota Jumlah Kecamatan

1. Kabupaten Banyumas Purwokerto 27

2. Kabupaten Cilacap Cilacap 24

3. Kabupaten Purbalingga Purbalingga 18

4. Kabupaten Banjarnegara Banjarnegara 20

III. Loka POM di Surakarta Ibukota Jumlah Kecamatan

1. Kota Surakarta - 5

2. Kabupaten Karanganyar Karanganyar 17

3. Kabupaten Sukoharjo Sukoharjo 12

4. Kabupaten Sragen Sragen 20

5. Kabupaten Wonogiri Wonogiri 25


DASAR HUKUM
Sistem Pengawasan Obat dan Makanan
(SISPOM)
Pemerintah Pelaku Usaha Masyarakat

Perlindungan
Aturan, Penyediaan Diri &
Pedoman Obat & Keluarga dari
untuk Jaminan Makanan Obat dan
Kesehatan Bermutu Makanan yg
Berisiko

Produsen : Tanggungjawab atas mutu, keamanan dan khasiat


Harus mempunyai sistem pengawasan mutu internal
Distributor: Jaga mutu, menjamin keabsahan, dokumen lengkap dan sah
Konsumen: Baca label pada kemasan dengan teliti dan berperan
melaporkan pelanggaran ke Balai Besar POM Semarang
SISTEM PEMGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
KETERLIBATAN BERBAGAI SEKTOR

PEMERINTAH :
BADAN POM, KEMENTERIAN
PERTANIAN, KELAUTAN DAN
PERIKANAN, KESEHATAN,
PERINDUSTRIAN,
PERDAGANGAN
SERTA PEMERINTAH DAERAH

DUNIA USAHA :
PRODUSEN, IMPORTIR, KONSUMEN/
ASSOSIASI,DISTRIBUTOR, MASYARAKAT
PENGECER
FULL SPECTRUM*
PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN

NSW
IMPOR

NSW

EKSPOR EX/IM INDUSTRI PRODUKSI DISTRIBUSI ECERAN PUBLIK

BAHAN BAKU EVALUASI PENYIDIKAN


NSW REGISTRASI
STANDARDISASI, Keamanan, MESO/OT
SAMPLING
PEMERIKSAAN & Manfaat/ INSPEKSI
UJI LAB SURV OM
SERTIFIKASI khasiat,
GMP mutu

PRE - MARKET POST - MARKET

R
RECALL
*Tanpa PENCABUTAN PROJUSTISIA
Perizinan IJIN
E
Sarana PENARIKAN
PENGHENTIAN DARI PENCABUTAN
PRODUKSI PEREDARAN IJIN
G 4
7
SISTEM PENGAWASAN BADAN POM
(Komoditi Obat)
Pre Market

Waspro
Industri

d
Farmasi
Post Market

Was NAPZA
Importasi
PBF Obat PBF Bahan

WAsdist
Jadi Obat PBF Bahan
Obat Lain

Sarana Pelayanan
Luasnya Cakupan
Wilayah
Pengawasan Globalisasi Penyelundupan
Produk Ilegal

Keterbatasa
n Fragmentasi
Sumber Daya Kelembagaan,
Perizinan, Regulasi
Pengawasan Pusat & Koordinasi Lintas
Daerah Sektor
Pertumbuhan Pelaku
Usaha
Tingginya
KTD Obat Demand OT
TMS Mutu & dan KLB BKO,
Keamanan Keracunan Penjualan on line Kosmetik
Pangan (e- commerce) mengandung
BB

Peredaran Penegakan
Obat & hukum tidak Keterbatasn
Makanan menimbulkan kewenangan
Ilegal efek jera Penyidik PNS

Terbatasnya
Rendahnya
sumber daya
tindak lanjut
pengawasan
Pemda
di Pemda
KONSEP DASAR
Jalur Distribusi Obat

IMPOR

FASYANFAR KONSUMEN

INDUSTRI

PRODUK DISTRIBUSI
E-commerce
PUZZLES of ONLINE
MARKETING
Introduction

• ONLINE MARKETING PUZZLE


• segala upaya yang dilakukan
untuk melakukan pemasaran
berasal dari bahasa Inggris
suatu produk atau jasa melalui yang  berarti teka-teki
atau menggunakan media atau bongkar pasang
elektronik atau Internet.
PUZZLES of ONLINE MARKETING
Introduction

• Fakta di Marketing Online : Fakta E - Commerce:


1. Target Market yang Besar  1. BukaLapak  dikunjungi 2 jt
seluruh dunia . 5 tahun ke depan
seluruh penduduk dunia terkoneksi akun/hr, 7jt produk (per Desember
internet  miliaran orang bisa 2015)
jadi internet marketer 2. Toko Pedia  menguasai 70%
2. Flexibilitas Tinggi  Toko Online customer e-commerce Indonesia,
24 jam full. 16,5jt produk/bln, 1,3 M halaman
3. Tidak perlu modal besar /bln, 53 jt pelanggan  No. 2 di
4. Bisa buka cabang atau dropship Indonesia
tanpa batas dan di mana saja.
3. Shopee  terbesar ke 3, berdiri sejak
5. Tidak perlu toko fisik 2015, 43jt pelanggan
6. No Rek bersama / E-commerce,
sulit terdeteksi 4. Lazada  no 1 di Indonesia, 65 jt
pelanggan
PUZZLES of ONLINE
MARKETING
Introduction

Peta E-Commerce di Indonesia

Rank by follower growth


PUZZLES of ONLINE MARKETING
Introduction

Jutaan produk farmasi TIE


Ribuan media marketing online

Ratusan channel distribusi


PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI DALAM
PROSES PENJUALAN
BARANG

1. MEKANISME PENJUALAN BARANG BERUBAH DARI CARA


KONVENSIONAL KE SISTEM ONLINE
2. MELIPUTI SEMUA BARANG DAN MULAI MERAMBAH KE PRODUK
FARMASI
3. PERHATIAN PENTING ……. PRODUK FARMASI YANG DIJUAL
CENDERUNG TIDAK TERDAFTAR
CDOB
Prinsip :
 Sediaan Farmasi (Obat) dengan beberapa golongan mempunyai
sistem distribusi tertentu
 Pekerjaan Kefarmasian dilakukan oleh yang berwenang
 Sarana distribusi harus legal dan atau berizin
 Sediaan Farmasi harus punya izin edar,
 Penjualan obat keras harus dengan resep
 Semua kegiatan teradministrasi
Contoh Distribusi Obat Online
mell E-commerce
Contoh Distribusi Obat Online
mell E-commerce
PENANGANAN
KASUS ON LINE BBPOM DI
SEMARANG
TOKO OBAT KUAT
KASUS KOSMETIKA
ILEGAL VIA ONLINE
September
2015 BPOM dan
Polda Jateng
Gerebek
Distributor
Kosmetik Ilegal
TKP Perumahan Fajar Indah Jalan Melati ,
Colomadu, Karanganyar,

BB 107 (seratus tujuh) karton, dan 2 (dua)


karung terdiri dari 147 item sediaan farmasi
tanpa izin edar dan 6 item dokumen, senilai
Rp. 1.500.000.000,- (satu milyar lima ratus juta
rupiah).  
Kronologis Ungkap Kasus Obat – Kos Semarang
BB 3,5 M, 146 item

Mei 2018

Lokasi Semarang : Lokasi Magelang :


- Tempat transaksi
• Agen TIKI
- Tidak ada Obat –Kosmetika
•Gudang BB - 1 orang memiliki beberapa nama
•Tempat pembungkusan samaran
dan Pengiriman - Laki-laki menggunakan nama
samaran cewe
KEGIATAN_investigasi

Intel tim Lapangan


KEGIATAN _Penindakan
FOTO KEGIATAN
_Penindakan
FOTO KEGIATAN
146
item

3,5 M

FOTO KEGIATAN
Peresmian Satgas oleh Wakil
Presiden Republik Indonesia
tanggal 31 Januari 2011
Catatam
1. Perlindungan hukum terhadap konsumen dalam perjanjian jual
beli obat-obatan melalui apotek secara online perlu diatur di
dalam peraturan baru yang tersendiri agar lebih spesifik.
2. Obat-obatan merupakan produk kesehatan yang
penggunaannya rentan disalahgunakan, penjualan secara
online ini membuatnya semakin berbahaya karena
pengawasannya yang semakin sulit dan kemungkinan tidak
terjangkau oleh pengawas.
Catatan
3. Pembelian obat melalui media online tidak
direkomendasikan, karena memiliki risiko:
a) Obat yang dijual kemungkinan adalah obat ilegal atau palsu, karena:
 Pihak yang menjual obat tidak diketahui secara pasti alamat atau tempatnya
(bukan seperti sarana resmi, dimana identitas sarana tercantum dengan jelas
pada Izin Sarana)
 Obat berasal dari sumber yang tidak jelas, sehingga keamanannya tidak
diketahui secara pasti.
 Tidak ada jaminan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
b) Pasien tidak memperoleh informasi lengkap tentang obat antara lain mencakup
cara pakai, dosis obat, termasuk efek samping yang mungkin timbul, sehingga:
 Obat dapat dikonsumsi secara berlebihan
 Timbul efek samping yang tidak diwaspadai
 Bisa mengakibatkan keracunan/kematian
PENUTUP
• Kemajuan teknologi di bidang informasi termasuk media
online adalah sesuatu yang tidak dapat dihentikan
• Peraturan khusus mengenai distribusi Obat secara online
belum ada
• Badan POM tidak merekomendasi konsumen membeli obat
secara online
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai