Anda di halaman 1dari 5

SOAL HUKUM LINGKUNGAN HIDUP

DOSEN        : 1. Dr. Hj. Atin Isnaini, SH, MH.


                        2. Drs. Made Metu Dahana, SH,MH.

MAHASISEA : Muhamad Fikri Haikal (NIM.018.04.0031/Pagi)

SOAL DAN JAWABAN UAS HUKUM LINGKUNGAN

1. Dalam pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tentu akan terjadi
sengketa..Jelaskan bagaimana  penyelesaian sengketa lingkungan hidup dalam hukum
Indonesia.
Jawaban :

Apabila terjadi sengketa dibidang lingkungan hidup, proses penyelesaiaanya


diatur Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (UUPPLH), dalam Pasal 1 Butir 25 (UUPPLH) mengatur bahwa:

“sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang
timbul dari kegiatan yang berpotensi dan atau telah berdampak pada lingkungan
hidup.”

Lebih lanjut dalam Pasal 84 UUPPLH mengatur:

1. Penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh melalui pengadilan atau di


luar pengadilan.
2. Pilihan penyelesaian sengketa lingkungan hidup dilakukan secara sukarela oleh para
pihak yang bersengketa.
3. Gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya penyelesaian
sengketa di luar pengadilan yang dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu
atau para pihak yang bersengketa.

Dari ketentuan di atas dapat disimpulkan bahwa penyelesaian lingkungan hidup bersifat
sukarela dan lebih menenkankan penyelesaian diluar pengadilan, artinya para pihak
yang bersengketa dapat memilih forum penyelesaian sengketa lingkungan hidup apakah
melalui pengadilan atau di luar pengadilan dan proses penyelesaian melalui pengadilan
hanya dapat dilakukan jika proses penyelesaian sengketa diluar pengadilan (mediasi)
telah dilakukan dan tidak bisa berhasil menyelesaikan permasalahan.

Adapun tujuan dari Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan


dilakukan untuk mencapai kesepakatan  sebagaimana diatur dalam pasal 85 UUPPLH,
yaitu berupa:

1. Bentuk dan besarnya ganti rugi;


2. Tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan;
3. Tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran dan/atau
perusaka; dan/atau
4. Tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan hidup

Upaya yang ditempuh melalui penyelesaian sengketa di luar pengadilan ini dapat
meminta bantuan pihak lain untuk membantu menyelesaikan permasalahan, misalnya
dapat menggunakan jasa mediator dan/atau arbiter (baik arbiter adhoc atau melalui
lembaga penyelesaian Badan Arbitrase Nasional Indonesai).

Sementara itu, penyelesaian sengketa melalui pengadilan atau litigasi dapat dilakukan
melalui tiga jalur, yaitu gugatan perdata dan tuntutan pidana di pengadilan umum,
maupun gugatan tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Pemilihan tiga jalur penyelesaian sengketa lingkungan melalui jalur litigasi ditentukan
berdasarkan unsur-unsur perbuatan melanggar hukum yang terkandung dalam sengketa
lingkungan tersebut. Gugatan perdata diajukan di pengadilan umum, jika perbuatan
melanggar hukum yang terkandung dalam sengketa lingkungan tersebut menimbulkan
kerugian pada orang lain atau kerugian pada lingkungan hidup  atau perbuatan
melanggar hukum tidak bersifat kejahatan atau perbuatan melanggar hukum tersebut
tidak termasuk pada ketentuan Bab XV tentang Ketentuan Pidana UUPPLH.

Sementara untuk penyelesaian sengketa melalui tuntutan pidana di pengadilan umum


terjadi jika segi perbuatan masuk dalam kategori tindakan kejahatan sebagaimana
termuat dalam Bab XV tentang Ketentuan Pidana UUPPLH.

Sedangkan untuk gugatan tata usaha sifanya terkait dengan masalah administratif
mengenai keputusan dibidang lingkungan yang dikeluarkan pejabat. Gugatan tata usaha
negara dapat diajukan apabila:

1. Badan atau pejabat tata usaha negara menerbitkan izin lingkungan kepada usaha
dan/atau kegiatan yang wajib amdal tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen amdal;
2. Badan atau pejabat tata usaha negara menerbitkan izin lingkungan kepada kegiatan
yang wajib UKL-UPL, tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen UKLUPL; dan/atau;
3. Badan atau pejabat tata usaha negara menerbitkan izin usaha dan/atau kegiatan
yang tidak dilengkapi dengan izin lingkungan.

Jadi, apabila terdapat izin-izin yang berkaitan dengan lingkungan hidup diterbitkan oleh
pemerintah yang tidak memenuhi persyaratan dalam penerbitannya dapat mengajukan
permohonan pembatalan izin tersebut melalui gugatan tata usaha negara.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka ketika korporasi berhadapan dengan sengketa


lingkungan hidup, maka perlu memahami bagaimana proses penyelesaian masalah yang
ditempuh, apakah diselesaikan melalui penyelesaian diluar pengadilan, atau litigasi, dan
apakah permaslahannya terkait dengan pidana, perdata atau tata usaha negara Hal ini
perlu dilihat oleh korporasi secara jeli agar tidak salah menentukan cara penyelesaian
sengketa lingkungan.

2. Jelaskan bagaimana mekanismenya.


Jawaban:

 Mekanisme penyelesaian sengketa Alternatif Di Luar Pengadilan

Mekanisme penyelesaian sengketa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:


a. Sengketa atau beda pendapat perdata dapat diselesaikan oleh para pihak melalui
alternatif penyelesaian sengketa yang didasarkan pada itikad baik dengan
mengesampingkan penyelesaian secara litigasi di Pengadilan Negeri.
b. Penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui alternatif penyelesaian sengketa
sebagaimana dimaksud di atas diselesaikan dalam pertemuan langsung oleh para pihak
dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari dan hasilnya dituangkan dalam suatu
kesepakatan tertulis.
c. Dalam hal sengketa atau beda pendapat sebagaimana dimaksud di atas tidak dapat
diselesaikan, maka atas kesepakatan tertulis para pihak, sengketa atau beda pendapat
diselesaikan melalui bantuan seorang atau lebih penasehat ahli maupun melalui seorang
mediator.
d. Apabila para pihak tersebut dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari dengan
bantuan seorang atau lebih penasehat ahli maupun melalui seorang mediator tidak
berhasil mencapai kata sepakat, atau mediator tidak berhasil mempertemukan kedua
belah pihak, maka para pihak dapat menghubungi sebuah lembaga arbitrase atau
lembaga alternatif penyelesaian sengketa untuk menunjuk seorang mediator.
e. Setelah penunjukan mediator oleh lembaga arbitrase atau lembaga alternatif
penyelesaian sengketa, dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari usaha mediasi harus
sudah dapat dimulai.
f. Usaha penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui mediator dengan
memegang teguh kerahasiaan, dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari harus
tercapai kesepakatan dalam bentuk tertulis yang ditandatangani oleh semua pihak yang
terkait.
g. Kesepakatan penyelesaian sengketa atau beda pendapat secara tertulis adalah final
dan mengikat para pihak untuk dilaksanakan dengan itikad baik serta wajib WACANA
HUKUM VOL.VIII, NO.1, APRIL 2009 93 didaftarkan di Pengadilan Negeri dalam waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak penandatanganan.
h. Kesepakatan penyelesaian sengketa atau beda pendapat wajib selesai dilaksanakan
dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran.
i. Apabila usaha perdamaian tersebut tidak dapat dicapai, maka para pihak berdasarkan
kesepakatan secara tertulis dapat mengajukan usaha penyelesaiannya melalui lembaga
arbitrase atau arbitrase ad–hoc.
 Penyelesaian sengketa lingkungan melalui sarana hukum pengadilan
Penyelesaian sengketa lingkungan melalui sarana hukum pengadilan dilakukan
dengan mengajukan “gugatan lingkungan”  berdasarkan Pasal 34 UUPLH jo.
Pasal 1365 BW tentang “ganti kerugian akibat perbuatan melanggar hukum”
(“onrechtmatigedaad”).

3. Setiap orang sangat mendambakan lingkungan yang baik demi kesehatan. Coba anda
jelaskan hubungan  lingkungan hidup dengan kesehatan dan kesejahteraan.
Jawaban :

 Hubungan lingkugan dengan kesejahteraan


Berdasarkan uraian sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan
yanga erat antara lingkungan dengan manusia. Lingkungan memberikan makna
atau arti penting bagi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusiadapat hidup
sejahtera.
1. Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan,
penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengedalian, pemulihan, dan
pengembangan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup memiliki
tujuan sebagai berikut;
2. Mencapai kelestarian hubungan manusia dalam lingkungan hidup sebagai
tujuan membangun manysia seutuhnya. Mengendalikan pemanfaatan
sumber daya secara bijaksana Mewujudkan manusia sebagai Pembina
lingkungan hidup
3. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan
generasi sekarang dan yang akan datang Melindungi negara terhadap
dampak kegiatan diluar negara yang menyebabkan kerusakan dan
pencemaran lingkungan.

Terdapat nilai ekonomi, nilai mental spiritual, nilai ilmiah, dan nilai budaya dari
lingkungan. Nilai ekonomi yaitu menambah penghasilan dari hasil alam,
menambah devisa, memperluas lapangan pekerjaan dll. Nilai mental spiritual
yaitu lingkungan bias menambah rasa estetika, rasa keagungan dan
mendekatkan diri kepada tuhan. Nilai ilmiah yaitu lingkungan bias dijadikan
objek penelitian, pengembangan sains botani, proteksi tanaman, budi daya
tanaman, dan penelitian ekologi. Nilai budaya adalah bahwa lingkungan yang
khas akan memberi kebanggaan tersendiri bagi warganya.

 Hubungan lingkugan dengan kesehatan


Peran Lingkungan Sangat mempengaruh Kesehatan Disekitar Kehidupanya
Terutama Manusia.Status Kesehatan Merupakan Refleksi dari hasil ahkir
interaksi kompleks antara sistem biologis internal dan sistem lingkungan
eksternal secara keseluruhan.
4. Kenapa setiap pembangunan di Indonesia harus berwawasan lingkungan, apa
maknanya.
Jawaban :
1. Kebijakan yang dapat dilakukan adalah kebijakan pembangunan berwawasan
lingkungan yang berkenaan dengan upaya pendayagunaan sumber daya alam
dengan tetap mempertahankan aspek-aspek pemeliharaan dan pelestarian
lingkungan.
2. pembangunan berwawasan lingkungan di Indonesia adalah pembangunan
berkelanjutan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber
daya manusia dengan cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan
sumber daya alam untuk menopangnya.

5. Kapan hari lingkungan hidup sedunia diperingati. Apa makna dari peringatan itu.
Jawaban :

Hari lingkungan hidup sedunia diperingati setiap tanggal 5 juni Setiap Tahun. Peringatan
hari lingkungan hidup sedunia dimaksudkan untuk menggugah kepedulian manusia dan
masyarakat pada lingkungan yang cenderung rusak.

Anda mungkin juga menyukai