Anda di halaman 1dari 24

HUKUM

ADMINISTRAS
I 1
Pemahaman Mengenai Latar Belakang Lahirnya
Hukum Administrasi serta Hubungannya Dengan
Pengertian Negara Hukum
NEGARA HUKUM
DAN HK. Pembicaraan mengenai Negara dan Hukum sudah
dimulai sejak para ahli filsafat tentang Negara mulai
ADM.NEGARA memikirkan hakikat dari Negara dan Hukum.

Dalam Ilmu Negara telah dipelajari bahwa konsep


dan pemahaman manusia tentang Negara berkaitan
erat dengan situasi kesejarahan dari manusia itu
sendiri.

Oleh karena itulah sekalipun secara universal


dipahami bahwa tidak ada Negara tanpa Hukum dan
tidak ada Hukum tanpa Negara, namun karena latar
belakang sejarah yang berbeda tersebut pula,
pemahaman mengenai Negara dan Hukum memiliki
perbedaan.
Pengertian Negara

MATERI POKOK Pengertian Negara Hukum


DALAM Pengertian Negara Hukum
PERKULIAHAN Demokratis
HAN 1 Pengertian Negara Hukum Modern

Lahirnya Hukum Administrasi


PENGERTIAN
NEGARA
◦ Ciri-ciri Negara menurut Philipus Hadjon:
◦ Ada pelaksanaan suatu
“kekuasaan”;
◦ Terhadap suatu “bangsa” tertentu;
◦ Di suatu “wilayah” tertentu;
◦ Kekuasaan itu adalah dalam
bentuk “lembaga-lembaga negara”;
◦ Dan “Lambang-lambang tertentu”
(seperti bendera, lagu kebangsaan
dan sebagainya).
5

PENGERTIAN
NEGARA HUKUM
◦ Negara Hukum Menurut Sistem Hukum
Anglo Saxon – Rule of Law.
◦ Negara Hukum Menurut Sistem Hukum
Eropa Kontinental – Rechtsstaat
◦ Pengertian Negara Hukum Sejak Jaman
Plato s/d Aristoteles
◦ Pengertian Negara Hukum Sejak Jaman
Imannuel Kant s/d Freidrich Julius Stahl.
Asas-asas Pokok Negara
Hukum
◦ Asas Monopoli Paksa (Zwangmonopol)
◦ Monopoli penggunaan kekuasaan dan paksaan untuk membuat
rakyat menaati apa yang menjadi keputusan penguasa negara.
Monopoli ini hanya ada di tangan penguasa negara yang
berwenang dan berwajib untuk itu.
◦ Asas Persetujuan Rakyat
◦ Masyarakat hanya wajib tunduk, dan dapat dipaksa tunduk,
kepada peraturan yang diciptakan secara sah dengan
persetujuan langsung (UU formal) dan tidak langsung
(delegatif) dari DPR.
◦ Asas Persekutuan Hukum (Rechtsgemeenschap)
◦ Pemerintah dan rakyat berada dibawah dan tunduk kepada
hukum (undang-undang) yang sama. Inilah asas Equality
before the Law
UNSUR-UNSUR
NEGARA HUKUM
HUBUNGAN ANTARA YANG
MEMERINTAH DAN YANG
DIPERINTAH TIDAK BERDASARKAN
KEKUASAAN MELAINKAN
BERDASARKAN NORMA OBYEKTIF
YANG JUGA MENGIKAT PIHAK YANG
MEMERINTAH
NORMA OBYEKTIF ITU, HUKUM,
MEMENUHI SYARAT BUKAN HANYA
SECARA FORMAL, MELAINKAN
DAPAT DIPERTAHANKAN
BERHADAPAN DENGAN IDEA HUKUM
(Franz Magnis Suseno, Etika
Politik,Gramedia Pustaka Utama, 1999)
KEGIATAN NEGARA BERADA
DIBAWAH KONTROL KEKUASAAN
KEHAKIMAN YANG EFEKTIF

BERDASARKAN UUD YANG


CIRI-CIRI MENJAMIN HAK-HAK ASASI
MANUSIA
NEGARA
HUKUM MENURUT PEMBAGIAN KEKUASAAN

KEKUASAAN DIJALANKAN SESUAI


DENGAN HUKUM POSITIF YANG
BERLAKU
NEGARA HUKUM DEMOKRATIS
Negara yang berkonstitusi menjalankan sistem demokrasinya
berdasarkan hukum yang tertuang dalam konstitusi tersebut,
sehingga sistem demokrasi yang dijalankannya dikenal sebagai
sistem Demokrasi Konstitusional.

Dalam sebuah Negara yang menjalankan sistem Demokrasi


Konstitusional, pemerintahannya dibatasi kekuasaannya dan
tidak dibenarkan bertindak sewenang-wenang.
NEGARA HUKUM
DEMOKRATIS
◦ Oleh karena itu, pemerintah dari sebuah
negara yang menjalankan sistem demokrasi
konstitusional disebut juga sebagai
“Pemerintah Berdasarkan Konstitusi”
(Constitutional Government).
(Ridwan H.R, Hukum Administrasi Negara,
Rajawali Press, Jakarta 2006, hal.6).

◦ Negara yang bertopang dengan sistem


demokrasi tersebut, disebut sebagai Negara
Hukum Demokratis (Democratische
Rechtstaat). (Idem)
NEGARA HUKUM DEMOKRATIS
Konstitusi merupakan Ketika konstitusi
penyusunan jabatan dalam dijadikan landasan dalam
suatu negara, dan menjalankan tugas dan
Aristoteles meneruskan menentukan apa yang fungsinya secara otomatis
ajaran Plato yang dimaksud dengan badan akan terlihat 3 unsur
menegaskan bahwa negara pemerintahan, dan apa yakni:
hukum yang dimaksud akhir dari setiap • Adanya pemerintahan yang
oleh Plato adalah adanya masyarakat, konstitusi dilaksanakan untuk kepentingan
konstitusi dan kedaulatan merupakan aturan-aturan umum
hukum (rechts dan penguasa harus • Adanya pemerintahan yang
dilaksanakan berdasarkan atas
souvereigniteit) dalam mengatur negara menurut ketentuan-ketentuan umum dan
suatu Negara. aturan-aturan tersebut. bukan dibuat secara semena-
(Sayuti, Konsep Rechstaat mena,
• Adanya pemerintahan
dalam Negara Hukum dilaksanakan atas kehendak
Indonesia) rakyat dan bukan atas paksaan.
Memahami Perbedaan Negara Otoriter
dan Negara Totaliter
◦ VIDEO PRESENTATION
◦ PENYEBUTAN NEGARA HUKUM DEMOKRATIS
KARENA DIDALAM NEGARA TERSEBUT
DIAKOMODASI PRINSIP-PRINSIP NEGARA
HUKUM DAN PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI
(RIDWAN HR.)
◦ J.B.J.M TEN BERGE MENYEBUTKAN PRINSIP-
PRINSIP NEGARA HUKUM DAN PRINSIP-
PERWUJUDAN PRINSIP DEMOKRASI TERSEBUT SEBAGAI
BERIKUT:
NEGARA 1. PRINSIP NEGARA HUKUM:
HUKUM a) ASAS LEGALITAS.
b) PERLINDUNGAN HAK ASASI
DEMOKRATIS c) PEMERINTAH TERIKAT PADA HUKUM
d) MONOPOLI PAKSAAN PEMERINTAH
UNTUK MENJAMIN PENEGAKAN
HUKUM
e) PENGAWASAN OLEH HAKIM YANG
MERDEKA.
2. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI:
a) PERWAKILAN POLITIK
PERWUJUDAN b) PERTANGGUNGJAABAN POLITIK
c) PEMENCARAN KEWENANGAN
NEGARA d) PENGAWASAN DAN KONTROL
HUKUM e) KEJUJURAN DAN KETERBUKAAN
PEMERINTAHAN UNTUK UMUM
DEMOKRATIS f) RAKYAT DIBERIKAN KEMUNGKINAN
UNTUK MENGAJUKAN KEBEARATAN
NEGARA HUKUM DEMOKRATIS
DAN NEGARA HUKUM MODERN
(WELVAARSTAAT)
PERBEDAAN ANTARA
NACHTWAKERSTAAT DAN
WELVAARTSTAAT
 NEGARA NACHTWAKERSTAAT (NEGARA HUKUM FORMAL):
 Dalam negara Nachtwakerstaat, nasib mereka yang bukan termasuk
dalam ruling class tidak dihiraukan.
 Ada pemisahan antara pemerintah dan rakyat

 NEGARA WELVAARTSTAAT (NEGARA HUKUM MATERIAL):


 Dalam suatu negara hukum modern pemerintah bertugas menjaga
keamanan dalam arti kata seluas-luasnya (keamanan sosial) di segala
lapangan masyarakat***)
 Welvaartstaat, Welfarestate, Welvaartstaat, Social Service State,
merupakan suatu negara yang menyelenggarakan kepentingan umum
(bestuurszorg-Lemaire) penyelenggaraan kesejahteraan umum.***)
 Tugas Bestuur dalam negara hukum modern meliputi
menyelenggarakan segala sesuatu yang tidak termasuk
mempertahankan ketertiban hukum secara preventif (preventieve
rechtszorg), mengadili (menyelesaikan perselisihan) atau membuat
peraturan- Teori Residu***)
NEGARA HUKUM
MODERN
◦ Montesquieu – membagi kekuasaan menjadi Legislatif, Eksekutif
dan Yudikatif oleh karena kekuasaan negara di tangan raja harus
didesentralisasi kepada badan-badan negara untuk mencegah
absolutisme (Separation des Pouvoirs).***)
◦ Teori Pemisahan Kekuasaan ini oleh Imanuel Kant dan Fichte
disebut sebagai Trias Politica.***)
◦ Negara Hukum dalam arti sempit (rechstaat in engere zin)
bertugas mempertahankan dan melindungo ketertiban sosial dan
ekonomi berdasarkan azas Laissez Faire, Laissez Aller. ***)
◦ Terhadap teori Montesquieu ini timbul keberatan yang didasarkan
pada 2 hal:***)

◦ ***) E.Utrecht, Pengantar Hukum Administrasi


Indonesia,Fak.Hukum Unpad, Bandung, 1960, Hal.15-21.
NEGARA HUKUM
MODERN
 Tidak adanya pengawasan terhadap masing-masing kekuasaan
tersebut.
 Teori Trias Politica sebagaimana dikemukakan oleh Kant hanya
sesuai apabila diterapkan pada negara-negara dimana fungsi
pemerintah hanya bertugas membuat dan mempertahankan
hukum (menjaga keamanan dalam arti kata sempit
(=keamanan senjata saja)- Nachtwakerstaat (etat gedarme).

• Dalam negara Nachtwakerstaat, nasib dari mereka yang


bukan termasuk dalam ruling class tidak dihiraukan. Ada
pemisahan antara pemerintah dan masyarakat.
• Adanya sistem ekonomi liberal.
NEGARA HUKUM
MODERN
◦ Sistem ekonomi dipimpin oleh pusat
(centraal geleide economie)***)
◦ Staatsonhouding diganti dengan
Staatsbemoienis.
◦ Pelaksanaan bestuurszorg memerlukan
kemerdekaan, yaitu kemerdekaan untuk
bertindak atas inisiatif sendiri (Freies
Ermessen- Pouvoir Discretionaire.***)
◦ Dalam negara hukum modern titik-berat
pada pokoknya tidak terletak pada
“Hukum” (Hukum Positif), tetapi pada
tujuan mencapai keadilan sosial (Social
gerechtigheid) bagi semua warga negara.
◦ ***) Idem
TUGAS-TUGAS
PEMERINTAH DALAM
SEBUAH WELVAARTSTAAT
◦ Dalam sebuah negara hukum dikenal bahwa
kekuasaan tidak berada dalam satu tangan,
melainkan terbagi menjadi 3 yaitu:
◦ Kekuasaan Legislatif
◦ Kekuasaan Eksekutif
◦ Kekuasaan Yudikatif
(Trias Politica, Montesquieu, dilanjutkan oleh
John Locke)

◦ Pembagian kekuasaan tersebut bukanlah


pembagian yang berarti memisahkan, melainkan
dijalankan atas dasar sistem checks and balances

◦ Pengertian Pemerintah dan Pemerintahan


TUGAS-TUGAS
PEMERINTAH DALAM
SEBUAH
WELVAARTSTAAT
 TUGAS-TUGAS NEGARA MENURUT
PRESTHUS adalah sebagai berikut:
1. Policy Making
2. Task Executing
Policy making berkaitan dengan Politiek als
ethic, Task Executing berkaitan dengan
Politiek als technic. (Hans Kelsen, sebagaimana
dikutip oleh Ridwan, H.R.)

Van Vollenhoven membagi tugas negara


menjadi 4 yaitu: regeling, bestuur, justitie,
dan politie.
TUGAS-TUGAS PEMERINTAH
DALAM SEBUAH NEGARA
DENGAN KONSEP
WELVAARTSTAAT
◦ Sejak berakhirnya perang dunia ke-2,
berkembang konsep kenegaraan yang
disebut sebagai negara kesejahteraan
(welvaartstaat).
◦ Konsep kenegaraan ini merupakan
pembanding negara penjaga malam
(nachtwakerstaat) atau dikenal pula sebagai
Legal State.
◦ Ciri utama sebuah Welvaartstaat adalah
munculnya kewajiban pemerintah untuk
mewujudkan kesejahteraan umum
(bestuurszorg) bagi warganya.(Ridwan HR,
idem, hal.15)
TUGAS-TUGAS PEMERINTAH
DALAM SEBUAH NEGARA
DENGAN KONSEP
WELVAARTSTAAT

 PEMERINTAH
 Konsekuensi dari kewajiban pemerintah
untuk melaksanakan bestuurszorg adalah
agar dapat menjalankan tugasnya tersebut,
pemerintah harus diberikan kewenangan
untuk bertindak atas inisiatif sendiri.
 Kebebasan untuk bertindak atas inisiatif
sendiri tersebut dikenal sebagai Discretionary
Power atau Freies Ermessen.
 Pemberian kebebasan ini mempunyai
konsekuensi di bidang legislasi.(Ridwan, HR,
idem, hal. 17)
TUGAS-TUGAS
PEMERINTAH DALAM
SEBUAH WELVAARTSTAAT

 Kewenangan yang dimiliki oleh


pemerintah / administrasi negara tersebut
harus disertai dengan kewenangan untuk
membuat instrumen hukum yang akan
membantunya dalam melaksanakan tugas
tersebut.
 Oleh karena itu pemerintah juga memiliki
kewenangan legislasi, kewenangan membuat
peraturan atas inisiatif sendiri maupun atas
dasar delegasi.
 Dari sinilah lahir HUKUM
ADMINISTRASI NEGARA.

Anda mungkin juga menyukai