Implementasinya di Indonesia
1
Ahmad Fauzan 2274201001 2Alya Meswati 2274201009 3Bayu Aidirizki 2274201011
4
Muhammad Rayhan 2274201016
Abstract :
State Administrative Law (HAN) is the law that regulates relations between
governments or government administration. HAN has an important role in maintaining
state stability and security. The aim of writing this journal is to provide an understanding
of the meaning of HAN and its implementation in Indonesia. In writing this journal, the
background, problem formulation and discussion of HAN will be discussed. The closing
of this journal will provide a conclusion from the discussion that has been carried out.
Abstrack :
Hukum Administrasi Negara (HAN) adalah hukum yang mengatur hubungan antara
pemerintah atau penyelenggaraan pemerintahan. HAN memiliki peran penting dalam
menjaga kestabilan dan keamanan negara. Penulisan jurnal ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman tentang pengertian HAN dan implementasinya di Indonesia.
Dalam penulisan jurnal ini, akan dibahas latar belakang, rumusan masalah, dan
pembahasan mengenai HAN. Penutup jurnal ini akan memberikan kesimpulan dari
pembahasan yang telah dilakukan.
Pendahuluan
Latar Belakang
Hukum Administrasi Negara (HAN) adalah hukum yang mengatur hubungan antara
pemerintah atau penyelenggaraan pemerintahan. HAN memiliki peran penting dalam
menjaga kestabilan dan keamanan negara. Implementasi HAN di Indonesia sangat
penting untuk menjaga kestabilan dan keamanan negara. Oleh karena itu, penulisan
jurnal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pengertian HAN dan
implementasinya di Indonesia.
HAN merupakan bagian dari hokum publik yang mengatur tindakan pemerintah dan
mengatur hubungan antara pemerintah dan masyarakat. HAN mencakup berbagai
aspek, seperti pengelolaan keuangan negara, pengadaan barang/jasa pemerintah, dan
peradilan tata usaha negara. Implementasi HAN di Indonesia dilakukan melalui
berbagai peraturan perundang-undangan, seperti Undang-Undang tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
Dalam penulisan jurnal ini, akan dibahas pengertian HAN dan implement asinya di
Indonesia. Pembahasan akan mencakup latar belakang, rumusan masalah, dan
pembahasan mengenai HAN. Penutup jurnal ini akan memberikan kesimpulan dari
pembahasan yang telah dilakukan. Melalui penulisan jurnal ini, diharapkan pembaca
dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang HAN dan implementasinya di
Indonesia.
1
Indonesia,undang undang tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi,dan
nepotisme (UU28/1999)
Rumusan Masalah:
Pada dasarnya difinisi Hukum Adminnistrasi Negara sangat sulit untuk dapat
memberikan suatu definisi yang dapat diterima oleh semua pihak, mengingat Ilmu
Hukum Administrasi Negara sangat luas dan terus berkembang mengikuti arah
pengolahan atau penyelenggaraan suatu negara.
Menurut RIDWAN HR, Hukum Administrasi Negara adalah hukum untuk mengatur
Pemerintah atau penyelenggaraan pemerintahan, sebagian dibuat atau berasal dari
Pemerintah, dan hukum itu digunakan dalam mengatur hubungan dengan Pemerintah
atau untuk memengaruhi terhadap tindakan Pemerintah.1
1
Ridwan HR, 2013, Hukum Administrasi Negara, Rajawali Pers, Jakarta, hlm. 38.
2 W. Riawan Tjandra, (2018), Hukum Administrasi Negara, Sinar Grafika, Jakarta, hlm.145.
Seiring dengan perkembangan tugas-tugas pemerintahan khususnya dalam ajaran
welfare State, yang memberikan kewenangan yang luas kepada administrasi negara
termasuk kewenangan dalam bidang legislasi, maka peraturan-peraturan hukum dalam
Hukum Administrasi Negara di samping dibuat oleh lembaga legislatif, juga ada
peraturan-peraturan yang dibuat secara mandiri oleh administrasi negara yang
kemudian dituangkan dalam instumen pemerintahan. Instrumen pemerintahan yang
dimaksudkan dalam hal ini adalah alat-alat atau sarana-sarana yang digunakan oleh
pemerintah atau administrasi negara dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam
hukum administrasi negara konsep mengenai tindakan pemerintah merupakan pokok
bahasan yang sangat penting, bahkan dapat dikatakan masuk konsep utama dalam
teori hukum administrasi negara. Hal ini disebabkan seluruh rangkaian teori dalam
hukum administrasi negara berkaitan erat dengan pembahasan mengenai hubungan
antara pemerintah dengan rakyat (de relatie tussen overheid en bestuur). Tindakan
pemerintah (bestuurshandeling) adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dilakukan
oleh alat perlengkapan pemerintahan (bestuursorgaan) dalam menjalankan fungsi
pemerintahan (bestuursfunctie). Jika mengacu pada pendapat HJ. Romeijn, tindakan
hukum pemerintah merupakan suatu pernyataan kehendak yang muncul dari organ
administrasi dalam keadaan khusus, dimaksudkan untuk menimbulkan akibat hukum
dalam bidang hukum administrasi”.1
1
W. Riawan Tjandra, (2018), Hukum Administrasi Negara, Sinar Grafika, Jakarta, hlm.145
2
Muhtar Said, (2019), Asas-Asas Hukum Administrasi Negarm Thafa Media, Yogyakarta, hlm. 23.
Hukum Administrasi Negara adalah hukum yang mengatur hubungan antara
pemerintah atau penyelenggaraan pemerintahan. HAN memiliki peran penting dalam
menjaga kestabilan dan keamanan negara. HAN mencakup berbagai aspek, seperti
pengelolaan keuangan negara, pengadaan barang/jasa pemerintah, dan peradilan tata
usaha negara.
Namun, perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam secara teoritis dan praktis guna
menghilangkan keragu-raguan terhadap istilah dan cakupan wilayah berlakunya hukum
administrasi sebagai hukum antara. Selain itu, perlu dicermati penumpukan
pengeluaran aturan pemerintah atau keputusan dalam menjalankan tugas
pemerintahan, seperti dalam bidang hukum perpajakan, hukum lingkungan, dan bidang
lain yang menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah.
Dalam ranah hukum, terdapat dua klasifikasi utama, yaitu hukum publik dan hukum
privat. Hukum publik merujuk pada ketentuan hukum yang mengatur interaksi antara
pemerintah dan masyarakat, sementara hukum privat mengatur hubungan antara
individu dengan individu atau individu dengan badan hukum, dengan kata lain, hukum
privat (perdata) berisi regulasi-regulasi hukum terkait perilaku warga negara dalam
kehidupan sosial sebagai bagian dari masyarakat. Distinguasi antara hukum publik dan
hukum privat ini dipengaruhi oleh muatan, sifat, hubungan, serta sumber kepentingan
yang ingin dilindungi.
Dalam konteks ini, dapat dimengerti bahwa hukum administrasi diterapkan setelah
badan-badan pemerintahan memperoleh kewenangan dari hukum tata negara, dan
kewenangan tersebut akan dijalankan. Dengan demikian, konsep hukum administrasi
dapat dianggap sebagai kelanjutan atau perpanjangan dari hukum tata negara.
1
W. Riawan Tjandra, Op Cit., hlm.146
Ditelaah dari rumusan bentuk hukum materiil dan hukum formil , maka
hukum administrasi materiil terletak di antara hukum perdata dan hukum pidana. Di
antara kedua bidang hukum tersebut terletak hukum administrasi, oleh
karena itu hukum administrasi dapat dikatakan sebagai hukum antara. Perbedaan
mendasar antara hukum perdata dan hukum pidana dapat dilihat dari sisi
penegakannya. Hukum perdata berisi norma-norma yang penegakannya dapat
diserahkan kepada swasta (partikelir), sedangkan hukum pidana berisi Norma-norma
yang begitu penting (esensial) bagi kehidupan masyarakat, sehingga penegakannya
diserahkan kepada penguasa1.
Maka dari itu, hubungan hukum administrasi sebagai "hukum antara" dimulai dari
tindakan perdata individu atau badan hukum swasta yang kemudian diwajibkan untuk
mematuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah (hukum administrasi). Jika tidak
memenuhi ketentuan tersebut, dikenakan sanksi pidana.
1
Ridwan HR, Op. cit., hal. 42-43
Penjelasan Atas UU 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada kondisi yang
belum sesuai dengan kebutuhan dan perubahan di berbagai bidang kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal tersebut bisa disebabkan oleh
ketidaksiapan untuk menanggapi terjadinya transformasi nilai yang berdimensi luas
serta dampak berbagai masalah pembangunan yang kompleks. Sementara itu, tatanan
baru masyarakat Indonesia dihadapkan pada harapan dan tantangan global yang dipicu
oleh kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, informasi, komunikasi, transportasi,
investasi, dan perdagangan.
Kondisi dan perubahan cepat yang diikuti pergeseran nilai tersebut perlu disikapi
secara bijak melalui langkah kegiatan yang terus-menerus dan berkesinambungan
dalam berbagai aspek pembangunan untuk membangun kepercayaan masyarakat guna
mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Untuk itu, diperlukan konsepsi sistem
pelayanan publik yang berisi nilai, persepsi, dan acuan perilaku yang mampu
mewujudkan hak asasi manusia sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dapat diterapkan sehingga masyarakat
memperoleh pelayanan sesuai dengan harapan dan cita-cita tujuan nasional. Dengan
mempertimbangkan hal di atas, diperlukan undang- undang tentang pelayanan publik.
Penutup:
Dalam penulisan jurnalini, telah dibahas pengertian Hukum Administrasi Negara dan
implementasinya di Indonesia. Implementasi HAN di Indonesia sangat penting untuk
menjaga kestabilan dan keamanan negara. Oleh karena itu, pemerintah harus terus
memperkuat implementasi HAN di Indonesia melalui berbagai peraturan
perundangundangan dan kebijakanpemerintah.
Daftar Pustaka:
Ridwan HR, 2013, Hukum Administrasi Negara, Rajawali Pers, Jakarta, hlm. 38.
W. Riawan Tjandra, (2018), Hukum Administrasi Negara, Sinar Grafika, Jakarta,
hlm.145.
Muhtar Said, (2019), Asas-Asas Hukum Administrasi Negarm Thafa Media, Yogyakarta,
hlm. 23.
Muhammad Djafar Saidi, Hukum Keuangan Negara, Rajawali Pers, Jakarta, 2014.
Indonesia, Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara tentang Persyaratan, Tata
Cara Pengangkatan, dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara,
Permen BUMN Nomor PER-03/MBU/02/2015, Lampiran.
Alwi, Hasan. 2011. Bahasa Indonesia, Pemakai dan Pemakaiannya. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.