Nim : 20055482
Jurusan : S1 Ilmu Komunikasi
Matkul : Media & Hukum (UAS)
Dosen : Supadiyanto, S.Sos.I., M.I.Kom.
1. Harian Indopos (grup Jawa Pos) berhenti terbit pada akhir Desember 2020.
Disusul Koran Tempo menutup edisi cetaknya mulai 1 Januari 2021. Tanggal 1
Februari 2021 besok, Suara Pembaruan juga akan mengakhiri edisi cetaknya.
Mengapa berbagai bisnis media cetak tutup dan kolaps di tengah pandemi
COVID-19? Bagaimanakah strategi yang bisa dilakukan oleh berbagai
perusahaan Koran lainnya agar nasibnya tidak serupa dengan nasib Indopos,
Tempo, dan Suara Pembaruan? Bagaimanakah pula nasib masa depan bisnis
media online dan media sosial?
Jawab:
a). Mengapa bisnis media cetak banyak sekali yang tutup atau colaps ditengah
pandemi COVID 19 adalah karena para pemain bisnis media cetak tidak sanggup lagi
bersaing dengan bisnis media online yang dimana media online saat ini paling banyak
dibutuhkan dan dicari-cari oleh masyarakat. Mengapa demikian? Karena media online
merupakan media yang dapat dijangkau hanya dengan menggunakan gadget saja tentu
nya ini sangat praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya yang cukup signifikan.
Kemudian karena bisnis media cetak ini mengandalkan pendapatan dari perusahaan
iklan namun dikarenakan pandemi Covid banyak dari perusahaan-perusahaan itu
memangkas biaya iklan mereka, sehingga terjadilah kebangkrutan yang dialami bisnis
media cetak.
b). Strategi yang bisa dilakukan oleh perusahaan media cetak seperti koran dapat
dilakukan dengan analisa internal dan eksternal dengan matriks IFE dan EFE disertai
analisa SWOT menjadi strategi yang mumpuni. Matriks IFE atau Internal Factor
Evaluation memiliki pengertian sebagai suatu formula strategi untuk mengevaluasi
kelebihan dan kekurangan (strenght and weakness) area fungsional bisnis. Matriks
EFE adalah formula strategis bisnis dan faktor eksternal perusahaan (opportunity and
threat). Sedangkan analisa SWOT adalah penggabungan dari strenght, weakness,
opportunity, and threat. Selain itu strategi yang bisa dipertimbangkan yaitu dengan
metode bisnis model canva yang meliputi sembilan hal:
- customer relationship
- key partners
- customer segments
- cashflow
- key recources
- key activities
- cost structures
c). Nasib masa depan bisnis media online dan media sosial yaitu, menurut Corporate
Communication ManagerGrowinc Group Indonesia Dyama Khazim Setyadi
menuturkan, prospek belanja iklan di media daring ke depan akan tumbuh. Hal ini
terlihat dari tren belanja iklan digital sejak 3—5 tahun terakhir yang mengalami
peningkatan. Tahun lalu, menurut riset terbaru Nielsen tentang profil pembaca
Indonesia pada Desember 2017: media online punya lebih banyak pembaca. Sekitar 6
juta orang membaca berita setiap hari lewat media online, hanya 4,5 juta orang yang
membaca berita media cetak. Hanya 1,1 juta yang membaca keduanya. Namun
ternyata, perpindahan pembaca ke media online tidak menjamin pendapatan kue iklan
juga jadi tambang emas. Dalam riset tersebut, Nielsen memang tidak mendata jumlah
belanja iklan di media online, tapi sejumlah riset menyebut belanja iklan digital di
Indonesia memang terus tumbuh, tetapi tidak signifikan.