Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Fakultas Hukum Unsrat

Lex AdministratumVol.XII/No.5/Ags/2023

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENDAHULUAN


PELAKU DEMONSTRASI BERSIFAT A. Latar Belakang
ANARKIS YANG BERAKIBAT PADA Sebagai negara demokrasi, Indonesia telah
PENGERUSAKAN BARANG MILIK menjamin kemerdekaan mengemukakan pendapat
NEGARA 1 di muka umum melalui berbagai peraturan
perundang-undangan. Aksi demonstrasi atau
Olivia Adelwais Mandang 2 unjuk rasa sudah menjadi cara yang dilakukan
mandangvia@gmail.com oleh rakyat Indonesia untuk mengeluarkan suara
Carlo A. Gerungan 3 dan menuntut haknya secara kolektif, menyatakan
Grace M. F. Karwur 4 pendapat kelompok tersebut atau penentangan
kebijakan yang dilaksanakan dimana saat terdapat
ABSTRAK suatu kebijakan yang dianggap tidak
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sudut mensejahterakan kelangsungan hidup mereka.
pandang hukum pidana terhadap pelaku Demonstrasi umumnya dilakukan oleh kelompok
demonstrasi anarkis yang merusak barang milik mahasiswa atau orang-orang yang tidak setuju
negara dan untuk mengetahui penegakan hukum dengan pemerintahan dan yang menentang
terhadap pelaku demonstrasi yang bersifat kebijakan pemerintah, namun demonstrasi juga
anarkis. Dengan metode penelitian yuridis dilakukan oleh kelompok-kelompok lainnya
normatif disimpulkan : 1. Pertanggung-jawaban dengan tujuan yang telah mereka sepakati
pidana (criminal responsibility) khususnya pada bersama. Mahasiswa pada umumnya di taraf
perusakan sarana umum ini dimaksudkan untuk perkembangan dewasa awal merupakan suatu
memastikan apakah seorang tersebut mampu masa penyusuaan terhadap pola-pola kehidupan
mempertanggungjawabkan aksi pidana atau tidak. yang baru dan harapan-harapan sosial yang baru.
Penegakkan hukum atas perusakan aset negara Masa dewasa awal adalah kelanjutan dari masa
oleh demonstran diatur oleh ketentuan Pasal 406 remaja, sebagai masa yang penuh dengan
KUHP ayat berbunyi “ Barang siapa dengan ketegangan emosional seringkali tampakan dalam
sengajah dan melawan hukum menghancurkan, ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-
merusakkan, membikin tak dapat dipakai atau kekhawatiran yang timbul pada umumnya
menghilangkan barang sesuatu yang seharusnya bergantungan pada tercapainya penyesuaian
atau, sebegian milik orang lain, diancam dengan terhadap persoalan-persoalan yang dihapi pada
pidan penjara dua tahun delapan bulan dan atau suatu saat tertentu atau sejauh mana suskes atau
denda paling banyak empat ribu lima ratus kegagalan yang dialami dalam penyelesaian
rupiah”. 2. Pertanggungjawaban hukum atas persoalan. Sedangkan menurut papalia masa
perusakan fasilitas umum oleh demonstran, secara remaja merupakan masa transisi perkembangan
umum diatur oleh ketentuan Pasal 406 KUHP ayat dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa
1 dengan ancaman pidana penjara paling lama dua melibatkan perubahan pada fisik, kognitif dan
tahun delapan bulan atau dan denda paling banyak spikososial.
empat ribu lima ratus rupiah”. Bahwa Mahasiswa sebagai salah satu kelompok
pertanggungjawaban pidana timbul oleh akibat pengunjuk rasa, merupakan golongan idealis di
perbuatan yang didalamnya berisi ancaman pidana masyarakat sebagai generasi penerus bangsa.
yang dilakukan oleh pelaku. Sedangkan secara Mahasiswa merupakan pembaru bagi masyarakat.
khusus merujuk kepada Pasal 16 Undang-Undang Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa
Nomor 9 tahun 1998 tentang Kebebasan mampu dianggap merubah pradigma yang
Menyampaikan Pendapat Dimuka Umum berkembang dalam suatu kelompok dan
menyebutkan pelaku atau peserta pelaksanaan menjadikannya terarah sesuai kepentingan
penyampaian pendapat di muka umum yang bersama. Sikap yang dianggap kritis mahasiswa
melakukan perbuatan melanggar hukum, dapat sering membuat sebuah perubahan dan membuat
dikenakan sanksi hukum sesuai dengan ketentuan para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi
peraturan perundang-undangan yang berlaku. gerah dan cemas. Satu hal yang menjadi
kebanggaan mahasiswa adalah semangat
Kata Kunci : demonstrasi, anarkis membara untuk melakukan sebuah perubahan. Di
mata masyarakat pada umumnya, mahasiswa
merupakan agen perubahan sosial atau seseorang
1 Artikel Skripsi yang membawa perubahan yang dapat meresap
2 Mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat, NIM 16071101389 aspirasi masyarakat dengan dekat dan dapat
3 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum memberikan solusi bagi permasalahan yang
4 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum

Olivia Adelwais Mandang


Jurnal Fakultas Hukum Unsrat
Lex AdministratumVol.XII/No.5/Ags/2023

dihadapi oleh masyarakat. Tahun 1998 menyatakan bahwa warga negara


Demonstrasi adalah tindakan untuk yang menyampaikan pendapatnya dimuka umum
menyampaikan penolakan, kritik, ketidak berhak mengeluarkan pikiran secara bebas dan
berpihakan, mengajari hal-hal yang dianggap memperoleh perlindungan hukum. Dari rumusan
sebuah penyimpangan. Maka dalam hal ini, pasal ini diartikan bahwa warga negara
sebenarnya secara bahasa demonstrasi tidak mempunyai hak untuk mengeluarkan pendapat
terbatas melakukan long-march, berteriak-teriak, dimuka umum secara bebas serta adanya
membakar ban, aksi teatrikal, merusak pagar, atau kewajiban negara memberikan perlindungan dan
tindakan-tindakan yang selama ini melekat pada jaminan terhadap hak tersebut.7
kata demonstrasi. Unjuk rasa atau demonstrasi Unjuk rasa atau demonstrasi seharusnya
merupakan salah satu bagian dari kehidupan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku
demokrasi disuatu negara karena demonstrasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
pendapat dimuka umum. Demonstrasi yang terjadi menyampaikan pendapat dimuka umum. Apabila
belakangan ini pada dasarnya semakin marak unjuk rasa tersebut berjalan dengan tertib, maka
sejak jatuhnya rezim Orde Baru, dalam kaitan ini hal ini sering dikenal sebagai unjuk rasa damai.
masyarakat Indonesia sudah mulai banyak yang Namun demikian dalam praktik di lapangan unjuk
melihat, mendengar bahkan terlibat baik secara rasa yang dilakukan sering berkembang menjadi
langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan tindakan pelemparan, perusakan, bahkan
demonstrasi.5 menimbulkan korban jiwa. Tindakan-tindakan
Kemerdekaan menyampaikan pendapat di kekerasan yang terjadi dalam unjuk rasa
muka umum adalah hak asasi manusia yang merupakan tindakan yang anarkis.
dijamin oleh Pasal 28 Undang-Undang Dasar Demonstrasi kadang dapat menyebabkan
1945 yang berbunyi: “Kemerdekaan berserikat perusakan terhadap benda-benda. Hal ini dapat
dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan terjadi akibat keinginan menunjukkan pendapat
lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan para pengunjuk rasa yang berlebihan. Dengan
dengan Undang-Undang” dan Pasal 19 Deklarasi kemajuan pengetahuan dan berbagai temuan baru,
Universal Hak-hak Asasi Manusia yang berbunyi antara lain dibidang teknologi informasi,
: “Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai transportasi, turisma, pertanian dan industri, serta
pendapat dengan tidak mendapat gangguan dan peralatan militer telah membuka cakrawala baru
untuk mencari, menerima dan menyampaikan bagi perkembangan dan pemerintahan belum
keterangan dan pendapat dengan cara apapun juga mengarah pada terbentuknya tatanan masyarakat
dan dengan tidak memandang batas-batas” serta yang ideal (adil dan beradab) maka pemaknaan
merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan terhadap istilah demokrasi akan terus masyarakat
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan tradisi (di timur) ke arah masyarakat modern
bernegara. Namun agar dalam membangun (model barat). Sejalan dengan itu, ketika inovasi
demokrasi yang berkeadilan sosial dan menjamin dibidang sosial-politik, terutama tatanan sosial,
hak asasi manusia diperlukan adanya suasana politik mengundang pro dan kontra. Tingkat
yang aman, tertib, dan damai, dan dilaksanakan kemajuan dan demokrasi suatu masyarakat
secara bertanggung jawab sesuai dengan memang ditentukan oleh semakin beragamnya
ketentuan peraturan perundang-undangan yang aktivitas sosial, ekonomi, politik, budaya serta
berlaku.6 keamanan.8
Sistem demokrasi yang dianut Indonesia Secara khusus berkenaan dengan tugas-tugas
memberikan kedudukan dan apresiasi yang tingge atau pekerjaan Kepolisian dan Kejaksaan sebagai
kepada rakyat Indonesia untuk turut serta dalam salah satu komponen fungsi dalam sistem
mengawasi jalannya negara Indonesia dengan cara peradilan pidana (criminal justice system).
memberikan pendapat secara lisan maupun Masalah Kepolisian dalam perspektif kebijakan
tertulis. Untuk mengatur serta menjamin tentang kriminal dan Kepolisian dalam perspetif Sistem
hak ini maka dikeluarkan Undang-Undang Nomor Peradilan Pidana (SPP) keduanya tidak dapat
9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan dilepaspisahkan karena pada hakikatnya sistem
Menyampaikan Pendapat dimuka umum.
Sebagaimana Pasal 5 Undang-Undang Nomor 9 7 Wisnu Fragusty. 2019, Proses Penanganan Aksi Unjuk
Rasa Anarkis Yang Berdampak Pada Kerusakan Fasilitas
Umum, Medan: Universitas Muhammadiyah Sumatera
5 Munir Fuady, Konsep Negara Demokrasi, RefikaAditama, Utara, hlm.4.
8
Jakarta, 2013 hlm. 25 https// Demonstrasi dan Unjuk Rasa / id.wikipedia.org. ,
6 Undang-undang dasar 1945 diakses pada 1 Agusuts 2023.

Olivia Adelwais Mandang


Jurnal Fakultas Hukum Unsrat
Lex AdministratumVol.XII/No.5/Ags/2023

peradilan pidana merupakan bagian dari kebijakan pengunjuk rasa.


kriminal. Sistem peradilan pidana pada dasarnya Dengan demikian kegiatan unjuk rasa
merupakan sistem penegakan hukum pidana yang sebenarnya merupakan salah satu bentuk hak asasi
bertujuan untuk menanggulangi kejahatan.9 yang dilindungi oleh hukum, dalam mewujudkan
Dapat dikatakan bahwa bagian hukum kehendak warga Negara dalam menyampaikan
kepolisian mengatur tentang tugas tersebut pendapat secara bebas harus tetap dipelihara, agar
merupakan bagian yang mengenai kompetensi seluruh tatanan sosial kelembagaan tetap terjaga
kepolisian dan mengatur kepolisian dalam dari penyimpangan atau pelanggaran hukum serta
keadaan diam, karena mengatur kepolisian tidak dapat menjamin rasa aman dalam kehidupan
dalam keadaan melaksanakan tugasnya maka masyarakat.
dalam arti demikian dapat dikatakan sebagai Tetapi aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang
“Hukum Kepolisian Diam” sedangkan bila mulai marak akhir-akhir ini terkadang disertai
kepolisian sedang melaksanakan tugasnya maka juga dengan tindakan yang tidak
berarti kepolisian sudah bergerak, sehingga bertanggungjawab yaitu dengan melakukan
timbulah hubungan yang berupa “pelaksanaan” pengerusakan fasilitas umum, yang tentunya
hukum kepolisian yang mengatur hubungan bertentangan dengan tujuan dari unjuk rasa atau
tersebut, dalam arti bahwa hukum kepolisian demonstrasi itu sendiri. Salah satu contoh
mengatur bagaimana polisi melaksanakan tugas kasusnya adalah pada tanggal 8 Oktober 2020 di
atau wewenangnya dalam arti yang demikian Jakarta terjadi aksi unjuk rasa yang menolak
dapat dikatakan sebagai hukum Kepolisian Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU
Bergerak.10 Cipta Kerja) yang berujung ricuh dan anarkis.
Dalam konteks Negara Indonesia, dewasa ini Dalam aksi tersebut ada sejumlah aparat
mengalami berbagai macam masalah, ditambah kepolisian yang terluka, para demonstran juga
kenaikan harga-harga kebutuhan pokok serta banyak yang pingsan karna terkena gas air mata
keputusan atau kebijakan pemerintah yang dan juga ada beberapa fasilitas yang dari
dianggap merugikan masyarakat, sehingga kepolisian seperti pos lantas yang dibakar dan
masyarakat melakukan protes dengan cara dirusak, halte bus transjakarta bundaran HI juga
melakukan orasi secara bersama-sama. Orasi dibakar serta ekskavator kecil yang diperuntukkan
tersebut menunjukkan rasa kekecewaan untuk proyek pembangunan MRT juga dibakar
masyarakat terhadap kebijakan atau keputusan oleh massa, 3 kendaraan di balai kota rusak
pemerintah yang dilakukan oleh sebagian dilempari berbagai benda, mobil operasional
masyarakat, orasi yang dilakukan oleh masyarakat layanan kesehatan juga rusak, dan juga gedung
biasa disebut unjuk rasa. Semakin beragamnya kementerian energi dan sumber daya mineral juga
aktifitas masyarakat mengharuskan penanganan dibakar oleh masa yang menolak RUU Cipta
aksi unjuk rasa sejalan dengan penguatan Civil Kerja.
Society dan Good Goverment. Secara umum Adapun contoh kasus yang lainnya yaitu aksi
masalah unjuk rasa telah diatur dalam UUD 1945 unjuk rasa ribuan dokter dan perawat demo di
amandemen Ke-empat, Bab X tentang Warga patung kuda Jakarta tolak RUU Kesehatan pada
Negara dan Penduduk pasal 28 yang berbunyi : tanggal 8 Mei 2023. Ribuan tenaga kesehatan itu
“Kemerdekaan berkumpul dan berserikat dan ribuan tenaga kesehatan itu berasal dari Ikatan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat
dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan
undang-undang”. Selain itu terdapat dalam UUD Indonesia (IBI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia
1945 Bab XA tentang Hak Asasi Manusia pasal (PDGI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
28e ayat (3) yang berbunyi : “Setiap orang berhak Unjuk rasa yang di gelar hari itu beramgkat dari
atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan keprihatinan mereka atas pembahasan RUU
mengeluarkan pendapat”. Pengaturan unjuk rasa kesehatan yang nilai terlalu terburu buru. Bahkan
atau demonstrasi secara khusus diatur dalam UU pembahasan ini tak menampung masukan dari
No. 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan organisasi kesehatan. Salah satunya terkait potensi
Menyampaikan Pendapat di muka umum, disini melemahnya perlindungan dan kepastian hukum
diatur bentuk, tata cara menyampaikan pendapat, tenaga kesehatan (nakes) jika RUU ini di sahkan.
hak dan kewajiban eserta serta sanksi bagi “RUU kesehatan berpotensi memperlemah
perlindungan dan kepastian hukum bagai perwat
9 Satjipto Rahardjo, 2009, “Penegakan Hukum , Suatu ataupun nakes dan masyarakat, serta mendegrasi
Tindakan Sosiologis”, Genta Publishing, Yogyakarta, Hlm profesi kesehatan dalam sistem kesehatan
14 nasional” ujar ketua PPNI Harif Fadillah dalam
10 Ibid

Olivia Adelwais Mandang


Jurnal Fakultas Hukum Unsrat
Lex AdministratumVol.XII/No.5/Ags/2023

konferensi pers ”Stop pembahasan RUU normatif.


Kesehatan (Omnibus Law)”. Kemudian mereka
mengingatkan pemerintah akan banyaknya PEMBAHASAN
masalah kesehatan yang perlu di benahi oleh A. Aturan Delik Hukum Pidana Terhadap
pemerintah, meningkatkan akses dan kualitas Pelaku Demonstrasi Anarkis Yang
layanan kesehatan, dan meningkatkan Merusak Barang Milik Negara.
pemanfaatan teknologi layanan di masyarajat. Negara Indonesia adalah negara demokrasi.
Pesan lainnya ialah pemerintah untuk memperluas Menurut Abraham Lincoln, mantan Presiden
pelayanan di kelompok masyarakat yang masih Amerika Serikat, bahwa Demokrasi adalah
belum terjangkau infrastruktur serta sarana pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
prasarana kesehatan. rakyat (democracy is government of the people, by
Terkait polemik RUU kesehatan, kemetrian the people and for the people). Negara demokrasi
kesehatan (kemenkes) mengusulkan tambahan selalu erat hubungannya dengan Hak Asasi
pasal yang berkaitan dengan perlindungan hukum Manusia (selanjutnya disingkat HAM).13
untuk dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan Sistem demokrasi merupakan sistem politik
lainnya dalam RUU kesehatan. Usulan tersebut yang memberikan penghargaan atas HAM. Di
dilakukan karena dinilai belum ada tambahan negara demokrasi seperti di Indonesia kebebasan
perlindungan hukum untuk tenaga kesehatan berpendapat juga menjadi roh dari negara
ketika memberikan pelayanan kepada masyarakat. demokrasi. Secara jelas dan tegas aturan
“Dalam undang-undang yang berlaku saat ini perundang-undangan negara dalam pasal 28
memang perlindungan hukum untuk dokter, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya Tahun 1945 menyatakan bahwa “setiap orang
masih belum maksimal. Untuk itu, dalam RUU ini berhak berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
akan kita usulkan untuk ditambah,” ujar juru pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagaimya
bicara kemenkes Mohammad Syahril dalam ditetapkan dengan undang-undang.14
keterangan tertulis, senin (24/4/2023). Syahril Banyak cara dalam menyampaikan pendapat
mengatakan pasal perlindungan hukum ditujukan di muka umum diantaranya: unjuk rasa atau
untuk mengantisipasi adanya sengketa hukum demonstrasi, pawai, rapat umum dan atau mimbar
sebelum adanya penyelesaian diluar pengadilan. bebas. Salah satu roh dari demokrasi adalah
Itu termasuk, nantinya akan ada sidang etik dalam kebebesan bererkspresi Oleh sebabnya kebebasan
perkara yang menyangkut para tenaga kesehatan berpendapat ditempatkan sebagai salah satu hak
tersebut. Selain itu, terdapat lima pasal baru yang paling mendasar dalam kehidupan bernegara
perlindungan hukum yang diusulkan kemkes yang dijamin oleh konstitusi. Dan salah satu cara
dalam RUU Kesehatan yang kini sedang dibahas dalam mengeluarkan atau mengemukakan
kembali di DPR itu.11 pendapat yang sering dilakukan pada saat ini
Aksi demonstrasi yang tidak adalah dengan melalui aksi unjuk rasa atau yang
bertanggungjawab tersebut tentunya melanggar sering disebut juga dengan demonstrasi.15
ketentuan yang terdapat dalam KUHP dan Demonstrasi adalah bentuk kehidupan
Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 Tentang demokrasi dengan mengantarkan gagasan maupun
Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka ide dihadapan umum sebagai upaya penekanan
Umum.12 secara politik akan kebijakan yang mementingkan
kelompok tertentu.16 Hal ini berkaitan dengan
B. Rumusan Masalah Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 Tentang
1. Bagaimanakah aturan delik hukum pidana Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka
terhadap pelaku demonstrasi anarkis yang Umum. Kemerdekaan menyampaikan pendapat
merusak barang milik negara? ialah hak mutlak warga negara dalam hal
2. Bagaimanakah penegakan hukum terhadap mengantarkan gagasan secara lisan, tulisan, secara
pelaku demonstrasi yang bersifat anarkis? independen serta konsisten terhadap ketentuan

C. Metode Penelitian
13
Metode penelitian yang digunakan pada Bambang Waluyo, Penegakkan Hukum di Indonesia, Sinar
Grafika, Jakarta,2017,hlm. 20
penulisan ini adalah metode penelitian yuridis 14 Dahlan Taib, Jazim Hamidi dan Nimatul Hudah, Teori dan

Hukum Konstitusi, Rajawali Pers, Bandung, 2008.


11 15 Risqi Perdana Putra, Penegakkan Hukum Tindak Pidana
https://amp.kompas.com/nasional/read/2023/05/08/
10490331/demo-tolak-ruu-kesehatan-dan-potensi- Korupsi, Deepublish, Jakarta, 2020, hlm 72
16 Muhammad Najib, Jalan Demokrasi, Republika Penerbit,
melemahnya-perlindungan-nakes
12 Ibid. hlm.4 Jakarta, 2019, hlm, 43

Olivia Adelwais Mandang


Jurnal Fakultas Hukum Unsrat
Lex AdministratumVol.XII/No.5/Ags/2023

peraturan perundang undangan yang berlaku di dan perusakan fasilitas umum. 19


wilayah NKRI. Sehingga kepolisian dituntut untuk mengawal
Pengertian dari kebebasan menyampaikan aksi unjuk rasa agar tidak merugikan masyarakat,
pendapat itu sendiri adalah hak setiap warga maka dari itu kepolisian sebagai pihak yang
Negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan melakukan pengawalan dan pengamanan harus
dan sebagainya secara bebas dan bertanggung mengambil beberapa tindakan pada saat aksi
jawab sesuai dengan ketentuan peraturan unjuk rasa yang berlangsung telah keluar dari
perundang-undangan yang berlaku. keadaan yang di harapkan.
Kebebasan menyampaikan pendapat diatur Kebebasan mengeluarkan pendapat yang
lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 9 telah mendapat pengakuan dan perlindungan dari
Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan konstitusi ternyata dibatasi oleh undang-undang.
Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum. Dalam Namum bukankah undang-undang justru ingin
pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa mengatur agar jalannya demonstrasi tidak berjalan
“Kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah secara anarkis seperti apa yg pernah terjadi pada
hak setiap warga negara untuk menyampaikan pertengahan tahun 1998 di mana demonstrasi
pemikirannya dengan lisan, tulisan, dan berubah menjadi aksi anarkis yang mengakibatkan
sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab kerugian harta maupun nyawa.20
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- Disadari atau tidak bahwa kebebasan
undangan yang berlaku.” berekspresi yang terjadi saat ini telah
Kebebasan yang dimaksud didalam Pasal 28 menimbulkan pemahaman yang sedikit
Undang-Undang Dasar tahun 1945 dan juga melenceng dari yang sebernanya. Pemahaman
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 bukanlah yang selama ini berkembang bahwa pada masa
kebebasan yang tanpa mengenal batasan tetapi reformasi ini kebebasan dikeluarkan sebebas-
kebebasan yang memiliki aturan di dalamnya.17 bebasnya sesuai dengan kehendak masing-masing
Setiap massa yang akan melakukan aksi individu tersebut tanpa ada pembatasan-
unjuk rasa haruslah membuat dan memberikan pembatasan apapun juga perlu disadari bahwa
surat pemberitahuan untuk melaksanakan aksi undang-undang tidak membatasi adanya
kepada pihak kepolisian, yang merupakan salah kebebasan mengeluarkan pendapat di muka umum
satu dari persyaratan yang terdapat di dalam Pasal akan tetapi undang-undang bermaksud menjaga
10 dan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 9 Tahun tertib sosial yang telah tercipta di masyarakat.
1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Kendatipun kemerdekaan dalam
Pendapat Di Muka Umum dan juga harus menyampaikan komentar sudah dijabarkan secara
mengikuti peraturan yang ada. jelas, dikala ini demonstran senantiasa saja dalam
Aksi unjuk rasa atau demonstrasi dapat mengantarkan pendapatnya memakai aksi anarki
dinilai secara baik apabila aksi unjuk rasa serta pula tidak terorganisir ataupun
memperjuangkan hak-hak rakyat serta tidak mengindahkan peraturan perundang-ndangan
mengganggu ketertiban dan hak dari rakyat yang berlaku di Negara Kesatuan Republik
lainnya. Sedangkan apabila aksi unjuk rasa Indonesia, dengan demikian munculah
dilakukan dengan mengganggu dan mengabaikan pelanggaran-pelanggaran yang disebabkan oleh
ketenangan masyarakat lainnya dan hanya demi aksi anarki tersebut. Dengan demikian tidak
kepentingan kelompoknya maka aksi unjuk rasa sering dalam perihal penyampaian komentar,
itu dinilai buruk oleh masyarakat.18 kerap terjalin selisih paham yang menimbulkan
Dalam aksi unjuk rasa tidak semua berjalan pergesekan inilah akan memicu timbulnya
sesuai dengan yang diharapkan oleh semua pihak bentrokan dari demonstran atau tindakan anarkis
baik itu kepolisian yang mengawal jalannya aksi berupa pembakaran, penganiyaan, sampai
unjuk rasa, massa yang menjadi peserta unjuk rasa menyebabkan pihak petugas dan juga pihak
ataupun masyarakat yang berada disekitar tempat demonstran mengalami cedera ringan sampai luka
aksi unjuk rasa. Tidak jarang aksi unjuk rasa berat. 21
berujung dengan kericuhan dan anarkis, yang Mengenai pemahaman yang berkembang di
disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi masyarakat bahwa adanya pemberitahuan
dilapangan, hal ini menyebabkan kemacetan,
pemblokiran jalan, pembakaran ban, bentrokan 19 Herry Efendi dan Siti Aisyah, Sejarah Pergerakkan
Nasional Indonesia, STKIP, Tapanuli Selatan, 2017, hlm
123
17 20 Muhammad Najib, Jalan Demokrasi, Republika Penerbit,
Muhammad Najib, Jalan Demokrasi, Republika Penerbit,
Jakarta, 2019, hlm, 43 Jakarta, 2019, hlm. 56
18 Ibid.44 21 Ibid, hlm, 90

Olivia Adelwais Mandang


Jurnal Fakultas Hukum Unsrat
Lex AdministratumVol.XII/No.5/Ags/2023

sebelum pelaksanaan demonstrasi merupakan perhatian. Dalam mengamankan Demonstrasi dari


bentuk pengekangan dari kemerdekaan tindakan yang melanggar hukum tersebut, upaya
berekspresi tidak sepenuhnya benar karena Polri dan masyarakat di tanah air sangatlah
adannya pemberitahuan tersebut aparat keamanan penting demi ketentraman Bangsa dan Negara
justru harus bertanggung jawab untuk Indonesia. Dengan dikeluarkannya Undang-
memberikan perlindungan keamanan terhadap undang Nomor 9 Tahun 1998 tanggal 16 oktober
para demonstran maupum pengamanan terhadap 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
keamanan dan ketertiban umum terutama di Pendapat Di Muka Umum, maka Polri diharapkan
sekitar lokasi yang di gunakan untuk kegiatan mampu menangani maraknya demonstrasi dewasa
demonstran. ini.23
Bermula di Tahun 1998 hingga 2000-an Efektivitas berlakunya Undang-undang ini
awal, kata demonstrasi seperti tak pernah pergi sangat tergantung pada seluruh jajaran penegak
menghiasi media cetak maupun elektronik. Sebab umum dalam hal ini seluruh instansi yang terkait
di tahun-tahun ini, aksi demonstrasi seperti tengah langsung dengan para pendemo tersebut yakni
menjadi trend. Terlebih di kalangan mahasiswa, Polri serta para penegak hukum yang lainnya. Di
bermula dari ketidakstabilnya perekonomian sisi lain hal yang sangat penting adalah perlu
Indonesia tahun 1997, yang merupakan dampak adanya kesadaran hukum dari seluruh lapisan
dari krisis ekonomi di kawasan asia pasifik. masyarakat guna menegakkan kewajiban hukum
Akibatnya, harga Sembilan bahan pokok terus dan khususnya terhadap Undang-undang Nomor 9
melambung. Rupiah pada masa itu sempat Tahun 1998. Anarkisme atau orang yang
betengger dikisaran Rp.17.000 (tujuh belas ribu melakukan tindakan anarkis. Anarkisme
rupiah) per $ (dolar Amerika). Krisis tersebut merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
banyak menimbulkan kerugian besar di berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi.
perusahan-perusahan nasional. Bahkan banyak di Anarkisme sendiri mengandung pengertian
antara mereka yang gulung tikar. Buntutnya, penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
jumlah pengangguran semakin meningkat, yang tertutup dan bersifat menyerang atau bertahan
berasal dari karyawan-karyawan yang bekerja yang disertai penggunaan kekuatan kepada orang
sebelumnya. Kondisi demikian, menyulut lain.24
berbagai aksi protes masyarakat, yang dimotori Dalam hal penegakan terhadap pelaku
oleh mahasiswa. Mereka menuntut pemerintah demonstrasi Anarkis oleh instansi pemerintah
segera mengatasi krisis itu. Tapi pada saat itu, dalam hal ini kepolisian didasarkan pada
pemerintah orde baru sangat represif terhadap peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
aksi-aksi massa. Bahkan pada smasa sebelumnya, Indonesia Nomor 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara
para aktivis yang menggelar aksi Demonstrasi, Penyelenggaraan, Pelayanan, Pengamanan dan
kerap diidentikan dengan gerakan pengacau Penanganan Perkara Penyampaian Pendapat di
keamanan (GPK). Banyak para aktivis mengalami Muka Umum (Perkapolri 9/2008) sebagai
penganiyaan bahkan penculikan dan pemenjaraan pedoman dalam rangka pelaksanaan penyampaian
dengan dalih menjaga stabilitas nasional.22 pendapat di muka umum dan pedoman dalam
Seiring dengan itu bermacam kerusuhan, rangka pemberian standar pelayanan, pengamanan
penjarahan dan pembakaran merebak di berbagai kegiatan dan penanganan perkara (dalam
tempat. Hal ini juga menimbulkan banyak korban penyampaian pendapat di muka umum, agar
jiwa serta kerugian materi yang tak terhitung proses kemerdekaan penyampaian pendapat dapat
jumlahnya. Etnis Tionghoa adalah yang banyak berjalan dengan baik dan tertib (Pasal 2 Perkapolri
menjadi korban dari peristiwa itu. 9/2008).25
Selanjutnya demonstrasi mahasiswa dalam Unjuk rasa atau demonstrasi merupakan
rangka menolak kenaikan harga bahan bakar salah satu bagian dari kehidupan demokrasi untuk
minyak (BBM) juga telah menyeret kaum mengungkapkan pendapat dimuka umum disertai
intelektual kita keaarah anarkisme. Tidak hanya di tuntutan-tuntutan tertentu kepada pihak yang
ibukota tindakan anarkis ini terjadi, tapi merembet didemo. Secara yuridis unjuk rasa di dalam negara
juga hingga ke Indonesia Timur, khususnya hukum yang demokratis memang dijamin dan
Makassar. dilindungi undang-undang. Demikian juga yang
Mengapa anarki menjadi pilihan, karena berlaku di Indonesia. Undang-Undang Nomor 9
tindakan anarki lebih gampang untuk menarik
23 Op.cit 55
24 Thomas T Pureklonon, Demokrasi dan Politik, Instrans
22 Thomas T Pureklonon, Demokrasi dan Politik, Instrans publishing, Malang, 2019, hlm. 1
25 Ibid, hlm. 33
publishing, Malang, 2019, hlm.66

Olivia Adelwais Mandang


Jurnal Fakultas Hukum Unsrat
Lex AdministratumVol.XII/No.5/Ags/2023

Tahun 1998 tentang Kemerdekaan yaitu:29


Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, telah − Mereka yang sengaja memberi bantuan pada
menormatifkan bahwa menyampaikan pendapat di waktu kejahatan sedang dilakukan.
muka umum merupakan salah satu hak asasi − Mereka yang dengan sengaja memberi
manusia yang dijamin berdasarkan Pasal 28 kesempatan, sarana atau keterangan untuk
Undang Undang Dasar 1945.26 melakukan kejahatan.
Namun menurut praktiknya, unjuk rasa yang Berdasarkan ketentuan Pasal 55 dan Pasal 56
terjadi di berbagai daerah dan kota di Indonesia, KUHP menunjukkan, terjadinya perbuatan
baik yang dilakukan oleh mahasiswa, kelompok penyertaan (deelneming) ialah : “apabila dalam
masyarakat, organisasi massa, dan berbagai suatu perbuatan pidana terlibat lebih dari satu
komponen masyarakat lainnya, justru cukup orang” baik sebagai pelaku maupun membantu
banyak yang berakhir dengan tindakan anarkis, melakukan. Kepada mereka yang diklasifikasikan
kerusuhan massal dan perusakan terhadap fasilitas sebagai membantu melakukan, dikenakan sanksi
publik. Sehingga bersentuhan dengan persoalan sesuai ketentuan Pasal 57 KUHP, yang
pelanggaran hukum sebagaimana dimaksud Pasal menyatakan:30
l6 UU No. 9 Tahun 1998, yang menyatakan − Dalam hal pembantuan melakukan kejahatan,
dengan tegas, bahwa: “Pelaku atau peserta maksimum pidana pokok terhadap kejahatan
pelaksanaan penyampaian pendapat di muka dikurangi sepertiganya.
umum yang melakukan perbuatan melanggar − Bila kejahatan diancam dengan pidana mati
hukum, dapat dikenakan sanksi hukum sesuai atau pidana penjara seumur hidup, maka
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dijatuhkan pidana penjara paling lama lima
yang berlaku”.27 belas tahun.
Konsekuensinya adalah Polri harus − Pidana tambahan bagi pembantuan sama
melakukan tindakan penegakan hukum sesuai dengan pidana tambahan bagi kejahatannya
kewewenangan, tugas dan fungsinya. Terhadap sendiri.
perbuatan peserta unjuk rasa yang melakukan − Dalam menentukan pidana bagi si pembantu
perusakan fasilitas publik dapat dikenakan perbuatan kejahatan, yang diperhitungkan
dakwaan melanggar Pasal 170, 192, 193, 197, hanya perbuatan yang sengaja dipermudah
200, 201 KUHP. Tetapi pada tataran atau diperlancar olehnya, beserta akibat-
implementasinya tetap saja ada kendalakendala akibatnya.
teknis yang dihadapi, antara lain dalam Dalam konteks pelaksanaan unjuk rasa yang
penyidikan terhadap perbuatan penyertaan disertai tindakan perusakan terhadap fasilitas
(deelneming) sebagaimana diatur Pasal 55 dan publik dengan melibatkan banyak orang (massa),
Pasal 56 KUHP. Pasal 55 KUHP menentukan, tidaklah mudah untuk menentukan unsur
dipidana sebagai pembuat, pelaku atau dader dari perbuatan pidana sebagaimana dimaksud Pasal 55
suatu perbuatan pidana : 28 dan 56 KUHP. Sebab terdapat sejumlah hambatan
− Mereka yang melakukan, yang menyuruh bersifat teknis (menemukan alat bukti), sosiologis
melakukan dan turut serta melakukan tindak (resistensi pengunjuk rasa) dan politis (opini
pidana itu. publik) yang dihadapi oleh penyidik Polri,
− Mereka yang dengan memberi atau sehingga memerlukan kecermatan yang tinggi
menjanjikan sesuatu, dengan dalam melaksanakan tugas penyidikan sesuai
menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, KUHAP.31
dengan kekerasan, ancaman atau penyesatan, Dalam segala kegiatan atau situasi apapun
atau dengan memberi kesempatan, sarana atau memiliki sifat sebab akibat yang berkaitan, sama
keterangan, sengaja menganjurkan orang lain halnya dengan kegiatan demonstrasi ini. Pasal 1
supaya melakukan tindak pidana itu. KUHP menyatakan bahwa hal-hal yang
Kemudian Pasal 56 KUHP menentukan, diperuntukan dalam ketentuan pidana haruslah
terhadap orang yang membantu melakukan suatu berdasarkan perbuatan yang dilarang sebagai
kejahatan (medeplichtige) juga dikenakan pidana, dasar jaminan kebebasan individu yang
memberikan batasan aktivitas yang dilarang
disebut Asas Legalitas. Pidana adalah penderitaan
26 Hogi Wahyu Setiawan, “Tindak Pidana Perusakan terencana dibebankan kepada orang yang
Fasilitas Umum Pada Kegiatan Unjuk Rasa”, Jurnal
Hermeneutika, Volume 5, Nomor 1, Februari, 2021, Hlm.
29
166 Ibid
27 Ibid 30 Ibid
28 Ibid 31 Ibid

Olivia Adelwais Mandang


Jurnal Fakultas Hukum Unsrat
Lex AdministratumVol.XII/No.5/Ags/2023

melaksanakan kegiatan yang memenuhi ketentuan ataupun tidak sesuai dengan harapan. Keadaan
ketentuan perbuatan dilarang. Dengan demikian, seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain
ketentuan hukum pidana maupun undang undang seperti adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu
memastikan perbuatan yang dilarang dilaksanakan untuk melakukan tindakan anarkhis, ataupun
dan ancaman sanksi terhadap32 karena adanya perasaan frustasi akibat suatu
Dalam perkembanganya, dalam perspektif keadaan, maka timbullah anarkhis.35
lingkungan masyarakat maupun ikatan antar Anarki terjadi ketika sekelompok orang
bangsa, Pasal 3 UU Nomor 9 Tahun 1998 Tentang berkumpul bersama untuk melakukan tindak
Kebebasan Menyampaikan Pendapat Dimuka kekerasan, biasanya sebagai tindakan pembalasan
Umum menentukan bahwa landasan pokok dalam terhadap perlakuan yang dianggap tidak adil
mengutarakan gagasan dimuka umum ataupun sebagai upaya penentangan terhadap
berdasarkan asas pokok, Asas tersebut adalah sesuatu. Alasan yang sering menjadi penyebab
tanggung jawab dalam penalaran serta bertindak anarki misalnya kesejahteraan masyarakat yang
untuk mengantarkan gagasan ataupun ide di muka tidak terpenuhi, kebijakan pemerintah yang
umum.33 merugikan masyarakat, dan lain sebagainya.
Anarki berkaitan erat dengan istilah
B. Penegakan Hukum Terhadap Pelaku kekerasan. Istilah kekerasan digunakan untuk
Demonstrasi Yang Bersifat Anarkis. menggambarkan perilaku, baik yang secara
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes terbuka (overt) atau tertutup (covert), dan baik
yang di lakukan sekumpulan orang dihadapan yang bersifat menyerah (offensive) atau bertahan
umum. Demonsrasi biasanya dilakukan untuk (diffensive), yang disertai penggunaan kekuatan
menyatakan pendapat kelompok tersebut atau kepada orang lain. Anarki adalah kekacauan
menentang kebijakan yang di laksanakan suatu (chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil
pihak.34 Demonstrasi umumnya dilakukan oleh berupa bentrokan antar manusia, perkelahian
kelompok masyarakat yang menentang kebijakan massal, sampai pembunuhan, penjarahan, dan
pemerintah atau para buruh yang tidak puas perusakan sarana dan prasarana umum, maupun
dengan perlakuan majikannya. Namun fasilitas pribadi ataupun tidndak pidana lainnya.
demosntrasi juga di lakukan oleh kelompok- Karena itu, anarki tidak menghasilkan suatu
kelompok lainnya dengan tujuan lain. perubahan positif dalam tatanan masyarakat dan
Demonstrasi kadang dapat menyebabkan hanya menimbulkan kerusakan fisik dan trauma
pengeruskan terhadap benda-benda. Hal ini dapat sosial (ketakutan yang mencekam masyarakat).
terjadi akibat keinginan menunjukkan pendapat Anarkisme adalah suatu ajaran (paham) yang
para pendemonstrasi yang berlebihan. menentang setiap kekuatan negara, atau dapat
Demonsrtasi merupakan elemen komunikasi diartikan suatu teori politik yang tidak menyukai
yang sangat penting dalam advokasi dan adanya pemerintahan dan Undang-Undang.
umumnya digunakan untuk mengangkat suatu isu Sebagai suatu paham atau pendirian filosofis
supaya menjadi perhatian publik. Biasanya maupun politik yang percaya bahwa manusia
demonstrasi juga bertujuan untuk menekan sebagai anggota masyarakat akan membawa pada
pembuat keputusan untuk melakukan sesuatu, manfaat yang terbaik bagi semua jika tanpa
menunda ataupun menolak kebijakan yang akan diperintah maupun otoritas, boleh jadi merupakan
dilakukan pembuat keputusan. Suatu demonstrasi suatu keniscayaan. Pandangan dan pemikiran
haruslah bisa mengkomunikasikan pesannya anarkis yang demikian itu pada dasarnya
melalui tema yang telah dibatasi secara jelas. menyuarakan suatu keyakinan bahwa manusia
Dalam menyampaikan pendapat dimuka pada hakekatnya adalah makhluk yang secara
umum yang dilakukan dengan berdemonstrasi alamiah mampu hidup secara harmonis dan bebas
merupakam salah satu cara dalam menyampaikan tanpa intervensi kekuasaan juga tidaklah sesuatu
keinginanan kepada pemerintah. Tapi kadang kala keyakinan yang salah.
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar Demonstrasi Anarkis adalah suatu gerakan
protes yang merupakan wujud nyata kekecewaan
32 Ida Ayu Sri Intan Dwiyanti, “Akibat Hukum Tindakan masyarakat yang diwarnai dengan aksi kekerasan.
Anarkis Demonstran Terhadap Perusakan Fasilitas Umum Sejak era reformasi kebebesan mengeluarkan
dan Penyerangan Petugas Kepolisian (Studi Kasus
Penolakan Pengesahan UU Nomor 11 Tahun 2020
pendapat adalah hal besar bagi masyarakat, karena
Tentang Cipta Kerja)” Jurnal Analogi Hukum, Volume 3, selamat 30 tahun lebih pemerintahan masa Orde
Nomor 2, Maret 2021, Hlm. 253.
33 Ibid
34 Thomas T Pureklonon, “Demokrasi dan Politik….”, Op 35 Muhammad Najib, Jalan Demokrasi, Republika Penerbit,
Cit, Hlm 34 Jakarta, 2019, hlm, 43

Olivia Adelwais Mandang


Jurnal Fakultas Hukum Unsrat
Lex AdministratumVol.XII/No.5/Ags/2023

Baru, akhirnya sekarang tiada hari tanpa hakikatnya, pertanggungjawaban pidana ini wujud
demonstrasi. Akan tetapi demonstrasi sekarang reaksi dari pelanggaran pidana yang di
tidak lagi berlangsung tertib.36 laksanakan. Pertanggung jawaban pidana terjadi
Demonstrasi yang bersifat anarkis bisa di sebab terdapat kesalahan yang ialah tindak pidana
kategorikan sebagai perbuatan pidana. Perbuatan yang dilakukan oleh seorang, serta sudah terdapat
pidana menurut Moeljatno adalah perbuatan yang ketentuan yang mengklasifikasikan tindak pidana
dilarang oleh hukum, larangan di mna di ikuti tersebut. Sebab kesalahan adalah faktor tindak
oleh ancaman (sanksi) berupa pidana tertentu bagi pidana, hingga asas kesalahan pula tidak dapat
siapa yang melanggar larangan tersebut. dipisahkan (Rusianto, 2016). Terpenuhi tindak
Selain itu anarkisme juga dapat mengganggu pidana, maka terpenuhi pula pertanggungjawaban
kepentingan masyarakat dan menimbulkan pidana. Adapun contoh kasusnya sebagai berikut :
kekawatiran terhadap masyarakat. dan tindakan polri memastikan daerah diduga telah disusupi
seprti itu harus dicegah atau dihapuskan dengan oleh kelompok anarko. Diketahui, saat ini sudah
cara memberi ganjaran atau pinda sebagai akibat ada beberapa orang yang diamankan aparat
dari perbuatannya yang bertentangan dengan kepolisian saat demo berlangsung.
kewajibannya yakni menjunjujng tinggi hukum. “kalau saya meihat dari beberapa kutipan-
Anarkisme sebagai suatu paham atau kutipan video yang dikirim dari wilayah yang saat
pendirian filosofis maupun politik yang percaya ini, juga masih dialami oleh polda metro jaya,
bahwa manusia sebagai anggota masyarakat akan kelompok-kelompok anarko masuk kesitu” kata
membawa pada manfaat yang terbaik bagi semua kadiv humas polri ijrjen pol dedi prasetyo kepada
jika tanpa diperintah maupun otoritas, boleh jadi wartawan, senin (11/4/2022).
merupakan suatu keniscayaan. Pandangan dan Menurutnya hal itu disebutnya berdasrkan
pemikiran anarkis yang demikian itu pada diri identitas serta pakaian yang khas yang kerap
dasarnya menyuarakan suatu keyakinan bahwa dikenakan oleh kelompok anarko. “dari identitas
manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang bajunya, kemudian kekhasannya dia ini oyang
secara alamiah mampu hidup secara harmoni dan masih didalamkan rekan-rekan polda metro jaya
bebas tanpa intervensi kekuasaan juga tidaklah dan juga beberapa wilayah” ujarnya. Ia berharap,
sesuatu keyakinan yang sangat salah. Mereka kedepan ingin dalam menyampaikan pendapat
umunya menolak segala prinsip otoritas politik, dimuka umum sesuai dengan undang-undang
pada saat yang sama sangat percaya bahwa nomor 9 tahun 1998. Kendati demikian, polri
keteraturan sosial niscaya terwujud justru jikalau mempunyai kewajiban untuk memeberikan
tanpa otoritas politik. Secara sepintas dapat pelayanan, perlindungan, pengamanan dan
dilihat, bahwa musuh gerakan anarki adalah pengawal dalam kegiatan aksi mahasiswa
segala bentuk otoritas, maupun segala bentuk tersebut. “tentunya harus ada kerja sama;, harus
simbol otoritas, dan bentuk otoritas yang bagi ada komunikasi. Jangan sampai terulang kembali
kaum anarkis sangat jelas adalah otoritas yang kejadian-kejadian yang telah lalu. Disususpi oleh
dimiliki oleh negara modern.37 orang-orang yang tak bertanggungjawab akhirnya
Perusakan barang milik negara adalah delik terjadi kontak fisik dan terjadi pengrusakan-
pidana pelanggaran disertai sanksi pidana. Delik pengrusakan yang betul-betul sanagat disesali”
pidana perusakan adalah tindakan pelanggaran ungkapnya “yang jelas aparat keamanan secara
hukum dengan metode merusak atau umum mampu mengendalikan pelaksanaan,
menghancurkan yang dilaksanakan oleh individu pengawalan, dan menjaga aksi unjuk rasa dapat
maupun sekelompok menghilangkan sifat pakai berjalan dengan baik” tutupnya. Polres metro
barang tersebut. Pertanggungjawaban pidana Jakarta pusata menangkap tiga pelaku perusakan
(criminal responsibility) khususnya pada dan pembakaran pos polisi penjompongan usai
perusakan sarana umum ini dimaksudkan untuk kerusuhan demp mahasiswa di DPR. Kemarin ari
memastikan apakah seorang tersebut mampu tiga pelaku. Satu diantaranya masih dibawah
mempertanggungjawabkan aksi pidana atau tidak. umur. Wakalpolres metro Jakarta pusat AKBP
Pertanggungjawaban pidana terjadi disebabkan setyo koes Heriyanto da;am konferensi pers hari
terdapat suatu tindak pidana ataupun perbuatan ini menyatakan para perusuh yang membakar pos
yang menyimpang dilakukan oleh individu.38 Pada poisi tersebut adalah massa demo bubaran dari
gedung DPR senayan. “ unjk rasa mulanya di
36 Risqi Perdana Putra, Penegakkan Hukum Tindak Pidana DPR, mereka bergerak sampai ke penjompongan,
Korupsi, Deepublish, Jakarta, 2020, hlm 72 polsek tanah abang, pos polisi itu dibakar dengan
37 Thomas T Pureklonon, Demokrasi dan Politik, Instrans
kondisi rusak parah dan pada saat ini sedang
publishing, Malang, 2019, hlm 253 dilakukan olah TKP oleh Puslabpor Mabes Polri.
38 Ibid

Olivia Adelwais Mandang


Jurnal Fakultas Hukum Unsrat
Lex AdministratumVol.XII/No.5/Ags/2023

‘’ Kata Setyo di kantornya, Selasa Maret 2022.39 negara oleh demonstran diatur oleh ketentuan
Polisi telah mengungkap siapa pelaku Pasal 406 KUHP ayat berbunyi “ Barang
pembakaran itu. ‘’ Alhamdulilah berkat kerja siapa dengan sengajah dan melawan hukum
keras Satreskrim dan tim yang dibentuk menghancurkan, merusakkan, membikin tak
Kasatreskrim, kami menangkap tiga pelaku dan dapat dipakai atau menghilangkan barang
barang bukti,’’ ujarnya. sesuatu yang seharusnya atau, sebegian milik
Barang bukti yang ditemukan polisi adalah orang lain, diancam dengan pidan penjara dua
pecahan botol bom Molotov, foto dari identifikasi tahun delapan bulan dan atau denda paling
Satreskrim, rekaman CCTV dan hasil patrol siber banyak empat ribu lima ratus rupiah”.
di media sosial. Dari 3 tersangka, satu di Bahwah pertanggung-jawaban pidana timbul
antaranya masih pelajar kelas 3 SMK. ‘’ Inisial akibat perbuatan yang dialaminya berisi
AF warga dari kota Bekasi tepatnya dari ancaman pidana yang dilakukan oleh pelaku.
Kelurahan Jati Rahayu Pondok Melati Kota 2. Pertanggungjawaban hukum atas perusakan
Bekasi.’’ Ujarnya. Dua tersangka lain adalah RS fasilitas umum oleh demonstran, secara umum
(22) warga Pondok Gede, Bekasi dan RE (19) diatur oleh ketentuan Pasal 406 KUHP ayat 1
yang beralamat di Jatisampurna, Kota Bekasi. RE berbunyi “Barang Siapa dengan sengaja dan
diketahui putus sekolah dengan pendidikan melawan hukum menghancurkan,
terakhir SMP. Polisi masih melakukan merusakkan, membikin tak dapat dipakai atau
pemeriksaan intensif terhadap ketiga tersangka. menghilangkan barang sesuatu yang
Tidak tertutup kemungkinan jumlah tersangka seluruhnya atau, sebagian milik orang lain,
akan bertambah. diancam dengan pidana penjara paling lama
‘’Di sini kami mengingtkan supaya mereka dua tahun delapan bulan atau dan denda
kooperatif menyerahkan diri atau tidak kita paling banyak empat ribu lima ratus rupiah”.
lakukan penangkapan’’. Kata Setyo. Soal Bahwa pertanggungjawaban pidana timbul
Motivasi tersangka membakar dan merusak pos oleh akibat perbuatan yang didalamnya berisi
polisi itu, penyidik masih mendalaminya. Diduga ancaman pidana yang dilakukan oleh pelaku.
perusakan dan pembakaran itu terjadi saat massa Sedangkan secara khusus merujuk kepada
demo di depan DPR bubar kearah Slipi. Ketika Pasal 16 Undang-Undang Nomor 9 tahun
melewati Pos Polisi Pejompongan, mereka 1998 tentang Tentang Kebebasan
melemparkan Bom Molotov. Setyo mengatakan Menyampaikan Pendapat Dimuka Umum
ketiga pelaku saling mengenal satu sama lain. menyebutkan pelaku atau peserta pelaksanaan
Namun belum diketahui apakah mereka pendemo penyampaian pendapat di muka umum yang
atau liar. ‘’ Yang jelas mereka hadir di DPR pada melakukan perbuatan melanggar hukum,
saat itu,’’ kata Setyo. Polisi belum menaksir dapat dikenakan sanksi hukum sesuai dengan
berapa kerugian akibat kebakaran Pos Polisi ketentuan peraturan perundang-undangan
Pejompongan ini. ‘’ Karena sifatnya masih dalam yang berlaku.Selanjutnya secara teknis
pemeriksaan dan masih kami cari tahu yang rusak, merujuk kepada Pasal 23 huruf e Peraturan
sementara masih belum kami ketahui nanti kami Kepala Kepolisian Nomor 7 Tahun 2012
sampaikan,’’ tambahnya. tentang Tata Cara Penyelenggaraan
Pelayanan, Pengamanan, dan Penanganan
PENUTUP Perkara Penyampaian Pendapat di Muka
A. Kesimpulan Umum yang menyatakan bahwa kegiatan
1. Pertanggung-jawaban pidana (criminal penyampaian pendapat di muka umum
responsibility) khususnya pada perusakan dinyatakan sebagai bentuk pelanggaran
sarana umum ini dimaksudkan untuk apabila berlangsung anarkis, yang disertai
memastikan apakah seorang tersebut mampu dengan tindak pidana atau kejahatan terhadap
mempertanggungjawabkan aksi pidana atau ketertiban umum, kejahatan yang
tidak. Pertanggungjawaban pidana terjadi membahayakan keamanan umum bagi orang
disebabkan terdapat suatu tindak pidana atau barang, dan kejahatan terhadap penguasa
ataupun perbuatan yang menyimpang umum.
dilakukan oleh individu. Pada hakikatnya,
pertanggungjawaban pidana ini wujud reaksi B. Saran
dari pelanggaran pidana yang dilaksanakan. 1. Diharapkan kepada kepolisian dalam
Penegakkan hukum atas perusakan aset menangani unjuk rasa haruslah professional
sesuai dengan motto Polisi Republik
39
Indonesia ialah “Menjaga Ketertiban,
Ibid.

Olivia Adelwais Mandang


Jurnal Fakultas Hukum Unsrat
Lex AdministratumVol.XII/No.5/Ags/2023

Melayani, Melindungi, dan Mengayomi Najib Muhammad. Jalan Demokrasi, Republika


Masyarakat” pihak polisi harus melakukan Penerbit, Jakarta, 2019.
penegakan hukum pada saat aksi unjuk rasa Power Thomas, Demokrasi di Indonesia, Publik
harus sesuai dengan peraturan yang ada, Virtue, Bandung, 2016.
berpedoman kepada Undang-Undang Nomor Pureklonon T Thomas, Demokrasi dan Politik,
9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Instrans publishing, Malang, 2019.
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum dan Putra Perdana Risqi, Penegakkan Hukum Tindak
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Pidana Korupsi, Deepublish, Jakarta, 2020.
Indonesia Nomor. POL: 16 Tahun 2006 Rahardjo Agus. Cybercrime : Pemahaman dan
Tentang Pedoman Pengendalian Massa dan Upaya Pencegahan Kejahatan Berteknologi.
juga pelaksanaan apabila terjadi anarki PT. Citra Aditya Bakti. Bandung. 2009
berpedoman kepada Prosedur Tetap Kepala Rahardjo Satjipto. Penegakan Hukum , Suatu
Kepolisian Negara Republik Indonesia Tindakan Sosiologis. Genta Publishing.
Nomor: PROTAP/1/X/2010 Tentang Yogyakarta. 2009
Penanggulangan Anarki serta mengikuti dari Setiawan Wahyu Hogi. Tindak Pidana Perusakan
perintah atasan agar tercapai kebebasan Fasilitas Umum Pada Kegiatan Unjuk Rasa.
menyampaikan pendapat yang aman, tertib Jurnal Hermeneutika. Volume 5. Nomor 1.
dan damai. Februari 2021.
2. Diharapkan kepada para peserta/pelaku dapat Soekanto Soerjono. Faktor-Faktor yang
melaksanakan aksi unjuk rasa sesuai dengan Mempengaruhi Penegakan Hukum. PT. Raja
peraturan yang ada sehingga tujuan yang igin Grafindo Persada. Jakarta. 2008
disampaikan dapat tersampaikan dan tepat Taib Dahlan, Hamidi Jazim dan Huda Ni’matul,
sasaran dan agar tidak terpancing oleh Teori dan Hukum Konstitusi, Rajawali Pers,
perbuatan provokasi dari pihak manapun Bandung, 2008.
karena hanya akan merugikan semua pihak. Waluyo Bambang, Penegakkan Hukum di
Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2017.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Peraturan Perundang-Undangan


Arliman S Laurensius, Penegakkan Hukum dan Pasal 406 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Kesadaran Masyarkat, STIH Padang, Undang-Undang Dasar 1945
Padang, 2021. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998
Dermawan Kerral Mohammed. Strategi
Pencegahan Kejahatan. Citra Aditya Bhakti.
Bandung. 2007 Sumber Lain
Dwiyanti Intan Sri Ayu Ida. Akibat Hukum https://int.search.myway.com/web
Tindakan Anarkis Demonstran Terhadap https// Demonstrasi dan Unjuk Rasa /
Perusakan Fasilitas Umum dan Penyerangan id.wikipedia.org.
Petugas Kepolisian (Studi Kasus Penolakan
Pengesahan UU Nomor 11 Tahun 2020
Tentang Cipta Kerja). Jurnal Analogi
Hukum. Volume 3. Nomor 2. Maret 2021
Efendi Herry dan Aisyah Siti, Sejarah
Pergerakkan Nasional Indonesia, STKIP,
Tapanuli Selatan, 2017.
Fragusty Wisnu. 2019, Proses Penanganan Aksi
Unjuk Rasa Anarkis Yang Berdampak Pada
Kerusakan Fasilitas Umum, Medan:
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Fuady Munir, Konsep Negara Demokrasi,
RefikaAditama, Jakarta, 2013.
Ilham Bisri. Sistem Hukum Indonesia. Graafindo
Persada. Jakarta. 2004
Mahmud, Demokrasi Dan Konstitusi di Indonesia,
Rineka Cipta, Jakarta, 2018.

Olivia Adelwais Mandang

Anda mungkin juga menyukai