Anda di halaman 1dari 10

Lex Administratum, Vol. VIII/No.

5/Nov/2020/Edisi Khusus

KAJIAN HUKUM HAK ASASI MANUSIA pemerintah sulit melakukan penegakkan


TERHADAP KEBEBASAN BERPENDAPAT OLEH maupun perlindungan terhadap organisasi
ORGANISASI KEMASYARAKATAN DI MEDIA kemasyarakatan, disebabkan rumusan dan
SOSIAL1 batasan hukum kerbebasan berpendapat belum
Oleh: Kristian Megahputra Warong2 diatur secara komprehensif, serta belum
Caecilia J. J. Waha3 maksimalnya instansi terkait melaksanakan
Cornelius Tangkere4 fungsi kontrol dan penegakan hukum (law
enforcement).
ABSTRAK Kata Kunci: Kebebasan Berpendapat, Organisasi
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kemasyarakatan, Media Sosial
yuridis normatif. Penelitian ini menggunakan
data sekunder. Data sekunder merupakan data PENDAHULUAN
yang diperoleh dari bahan kepustakaan atau A. Latar Belakang Masalah
dapat disebut juga data sekunder (bahan Kebebasan berpendapat sebagai bentuk hak
kepustakaan). Data sekunder meliputi bahan dasar yang harus diberikan kepada seluruh
hukum primer yaitu Undang-Undang Dasar masyarakat dalam negara demokratis,
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan merupakan sebuah asas kenegaraan yang dalam
peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pelaksanaannya berbeda-beda antara negara
kebebasan berpendapat lainya. bahan hukum yang satu dengan negara yang lain, meskipun
sekunder diambil dari literatur, hasil-hasil semangat demokrasi tetap dijunjung tinggi oleh
penelitian, makalah-makalah dalam seminar, tiap Negara. Gagasan demokrasi memberikan
dan artikel-artikel yang berkaitan dengan konsep baru yaitu negara hukum yang di
kebebasan berpendapat oleh organisasi dalamnya terdapat prinsip-prinsip perlindungan
kemasyarakatan di media sosial dan bahan Hak Asasi Manusia (HAM). Bila dikaitkan dengan
hukum tersier diambil dari kamus-kamus, demokrasi, perlindungan Hak Asasi Manusia
ensiklopedia, dsb. Data yang di peroleh dari data merupakan akses dari adanya demokrasi yang
sekunder akan diolah dan dianalisis secara menjamin kebebasan berpolitik, sedangkan hak
kualitatif, selanjutnya data tersebut asasi manusia mengandung prinsip-prinsip
dideskriptifkan dalam artian bahwa data akan kebebasan berpendapat dan berpolitik. Agar
menjelaskan, menguraikan, dan sebuah masyarakat dianggap benar-benar
menggambarkan permasalahan berkaitan demokratis, harus ada perlindungan dalam
dengan penulisan ini. Hasil penelitian ini derajat tinggi untuk penyampaian ide-ide dalam
menunjukan bahwa pengaturan hak asasi bentuk yang terpublikasikan, apakah melalui
manusia terhadap kebebasan berpendapat oleh media surat kabar, majalah, buku, pamflet, film,
organisasi kemasyarakatan di media sosial televisi, atau yang paling mutakhir melalui
mendapat jaminan sepenuhnya melalui media digital seperti internet.5
intrumen hukum baik nasional maupun Hak Asasi Manusia memiliki nilai pokok yang
Internasional. Akan tetapi secara khusus dihormati oleh banyak Negara, berusaha dengan
kebebasan tersebut mengalami pergeseran kesungguhan menjaganya, dan meninggalkan
melalui Pasal 59 ayat (4) huruf (c) Perppu Nomor dari semua bentuk usaha yang dapat
2 Tahun 2017 Tentang Organisasi mengabaikan kebebasan. Kebebasan menjadi
Kemasyarakatan yang kemudian disahkan penting, karena tidak ada artinya hak dan
melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017. kekuasaan rakyat apabila tidak ada kebebasan.6
Demikian pula dalam tataran implementasi, Dengan adanya rasa menghormati kebebasan,
kebebasan berpendapat oleh organisasi berarti derajat manusia dianggap lebih beradab,
kemasyarakatan di media sosial, masih bernilai dan bermartabat.
ditemukan adanya pelanggaran Hak Asasi Sebagai Negara demokrasi, Indonesia telah
Manusia. Di beberapa kasus yang terjadi, menjamin kemerdekaan mengemukakan

1 5
Artikel Tesis C.George Boeree, 2008. General Psychology. Yogyakarta:
2
Mahasiswa pada Pascasarjana Unsrat, NIM. 18202108021 Prismasophie. hlm.133
3 6
Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum Abdul Adi Awang, 2007. Islam dan Demokrasi. Selangor:
4
Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum PTS Publication & Distribution Sdn. Bhd, Cet. 1. Hlm. 64

44
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 5/Nov/2020/Edisi Khusus

pendapat di muka umum melalui berbagai survey bahwa pengguna internet tercatat
peraturan perundang-undangan. Kebebasan mengalami peningkatan di Tahun 2018 lalu.
berpendapat (freedom of speech) secara Berdasarkan hasil studi Polling Indonesia yang
harafiah, menurut kamus Bahasa Indonesia, kata bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara
“bebas” yang berarti suatu keadaan bebas atau Jasa Internet Indonesia, terdapat jumlah
kemerdekaan, sedangkan “pendapat” yakni ide pengguna internet tumbuh 10,12 persen.
atau gagasan seseorang tentang sesuatu, Menurut Sekjen APJII, Henri Kasyfi, survei ini
sehingga kebebasan berpendapat merupakan melibatkan 5.900 sampel dengan margin of
suatu kemerdekaan bagi seseorang untuk error 1,28 persen. Total populasi sebanyak 264
mengeluarkan ide atau gagasan tentang juta jiwa penduduk Indonesia, ada sebanyak
sesuatu. 171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8 persen yang
Indonesia tidak hanya sebagai Negara sudah terhubung ke internet. Angka ini
demokrasi tetapi juga sebagai Negara hukum meningkat dari Tahun 2017 saat internet di
(rechsstaat), sehingga segala sesuatunya dalam Indonesia tercatat sebanyak 54,86 persen dari
kehidupan harus diatur melalui hukum termasuk Tahun ke Tahun angka kita terus naik.9
kebebasan berpendapat (freedom of speech).
Meskipun Indonesia membolehkan orang B. Rumusan Masalah
berekpresi menyampaikan pikiran, pendapat 1. Bagaimana pengaturan hukum Hak Asasi
baik lisan maupun tulisan namun tidak boleh Manusia terhadap kebebasan
menyakiti dan merugikan orang lain. berpendapat oleh Organisasi
Hak atas informasi juga termasuk salah satu Kemasyarakatan di media sosial ?
hak asasi manusia yang tercantum dalam Pasal 2. Bagaimana Implementasi Hak Asasi
19 Piagam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia terhadap kebebasan
Manusia (DUHAM) pada Tahun 1946. Dalam berpendapat oleh Organisasi
DUHAM terlihat bahwa hak untuk mencari dan Kemasyarakatan di media sosial ?
mendapatkan informasi merupakan bagian
terpenting kerangka kebebasan berpendapat C. Metode Penelitian
dan berekspresi (freedom of opinion and Penelitian hukum dasarnya merupakan suatu
expression).7 kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode,
Kebebasan berpendapat telah diakui dunia sistematika dan pemikiran tertentu, yang
international sebagai salah satu hak asasi bertujuan untuk mempelajari satu atau
manusia yang melekat pada diri seseorang tanpa beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan
ada gangguan untuk mencari, menerima dan menganalisisnya. Maka diadakan pemeriksaan
menyampaikan keterangan dengan cara apapun. yang mendalam terhadap fakta hukum untuk
Sistem hukum yang menjelma dalam konsep hak kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas
asasi manusia tidaklah semata-mata produk permasalahan-permasalahan yang ada di dalam
Negara tertentu, melainkan dasar pijakan yang gejala tersebut.10
kokoh dari seluruh budaya dan agama.8 Metode adalah suatu proses untuk mencari
Masalah penggunaan internet pada saat ini jawaban dari pemecahan masalah, oleh karena
menjadi salah satu tantangan Hak Asasi itu suatu metode harus jelas terlebih dahulu apa
Manusia, karena telah menjadi salah satu aspek yang akan dicari. 11 Kegiatan penelitian hukum
penting dalam kehidupan bermasyarakat. Di perlu dilakukan terus-menerus guna
Indonesia, jumlah pengguna internetnya menemukan kebenaran yang sesungguhnya dari
berdasarkan data yang diambil dari Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
pada Tahun 2019 telah memaparkan hasil
9
Yudah Pramoto, Jumlah Pengguna Internet Indonesia
7
Diskusi Serial KIP dan OGP, “Transparansi Informasi dalam Tembus 171 juta, Ed. Oik Yusuf. https://tekno.kompas.com
3 Cara Pandang” diakses pada tanggal 20 January 2020.
10
www.kebebasaninformasi.org/en/2013/12/03/diskusi- Bambang Sunggono, 2010. Metode Penelitian Hukum.
serial-iii-transparansi-informasi-dalam-3-cara-pandang/ Jakarta: Raja Grafindo Persada. hlm. 39
11
diakses tanggal 25 Oktober 2014. Setiono, 2011 Pemahaman terhadap Metode Penelitian
8
Manfrek Nowak, 2003. Introduction To The International Hukum. Surakarta: Program Studi Ilmu Hukum Pascasarjana
Human Right Regime. Martinus Nijhoff Publishers. hlm. 1 UNS. hlm. 1

45
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 5/Nov/2020/Edisi Khusus

peristiwa hukum sebagai fakta yang menjadi partisipasinya dalam pengambilan sebuah
objek penelitian hukum.12 kebijakan publik atau dalam hal
Jenis penelitian ini digunakan adalah jenis pemungutan suara. Apabila masyarakat
penelitian hukum normatif, yaitu penelitian yang tidak memiliki kebebasan untuk
dilakukan dengan cara mengkaji norma dan mengemukakan pendapatnya atau
kaidah yang berlaku dalam masyarakat, dan menyalurkan aspirasinya maka dapat
menjadi acuan perilaku setiap orang. Penelitian dikatakan bahwa proses demokrasi dalam
hukum normatif hanya menelaah data sekunder. suatu negara tidak berjalan baik serta
Fokus kajian hukum normatif adalah dapat menimbulkan suatu pemerintahan
inventarisasi hukum positif, asas-asas dan yang otoriter.14
doktrin hukum, penemuan hukum dalam
perkara in concreto, sistematik hukum, taraf b. International Covenant On Civil and
sinkronisasi hukum, perbandingan hukum dan Political Rights (ICCPR)
sejarah hukum.13 Kovenan tentang Hak Sipil dan Politik
(International Covenant on Civil and
HASIL DAN PEMBAHASAN Political Rights) telah membuat
A. Pengaturan Hak Asasi Manusia Terhadap kebebasan berpendapat sebagai hak Sipil
Kebebasan Berpendapat Oleh Organisasi dan Politik warga Negara. ebebasan
Kemasyarakatan di Media Sosial individu untuk meningkatkan kualitas
Kemerdekaan setiap warga negara untuk hidup, partisipasi politik dan kebebasan
menyampaikan pendapat di muka umum untuk berekspresi jelas terkait dengan
merupakan perwujudan demokrasi dalam demokrasi dan konsep kebebasan politik
tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dalam suatu Negara.15
dan bernegara saat ini . Hak Asasi Manusia Menghormati hak dan reputasi orang lain,
sebagai bentuk hak-hak dasar atau hak-hak perlindungan keamanan negara,
pokok yang didapat manusia sejak lahir, sebagai kesehatan dan moral publik yang
anugerah dari Tuhan. dibutuhkan sebagai bentuk kebebasan
Instrumen Hukum Internasional berpendapat memiliki tanggung jawab
Mengenai fenomena terhadap kebebasan dan dibatasi oleh hukum.
berpendapat di mesia sosial, penulis akan Pasal 20 ayat (2) ICCPR menjadi pembatas
membahas analisis instrumen hukum kebebasan berekspresi dan berpendapat.
internasional yang berkaitan dengan isu “any advocacy of national, racial, or
organisasi kemasyarakatan yaitu : religious hatred that constitutes
a. Universal Declaration of Human Rights incitement to discrimination or violence
(UDHR) shall be prohibited by law.” Hal ini sejalan
Kebebasan berekspresi sebagai elemen untuk mencegah adanya kebebasan
yang penting dalam demokrasi, sebelum berekspresi dalam bentuk tulisan,
disahkannya Universal of Human Rights gambar, atau audio yang berisi
dalam sidang pertamanya, Majelis Umum propaganda, ujaran kebencian atas dasar
PBB melalui Resolusi Nomor 59 ras, agama atau tindakan diskriminasi
menyatakan bahwa “hak atas informasi lainnya.16
merupakan hak asasi manusia Hak berpendapat merupakan hak dasar
fundamental, standar dari semua yang dijamin pula keberadaannya dalam
kebebasan dinyatakan ‘suci’ oleh PBB”. perlindungan HAM. Document di tingkat
Kebebasan berekspresi menjadi salah satu internasional regional dan nasional yang
elemen yang penting dalam menegaskan hal tersebut, hanya saja
berlangsungnya demokrasi serta
14
partisipasi publik dalam melaksanakan Della Luysky Selian dkk, 2018. Kebebasan Berekspresi Di
haknya secara efektif baik dalam hal Era Demokrasi Ctatan Hak Asasi Manusia. Semarang: No.
2/ Vol. 2. Hlm. 193
15
Satya Arinanto, 2005. Hak Asasi Manusia dalam Transisi
12
Abdulkadir Muhammad, 2004. Hukum dan Penelitian Politik di Indonesia. Jakarta: Cet. II. Pusat Studi Hukum Tata
Hukum. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. hlm. 52. Negara. Hlm. 93
13 16
Ibid, hlm. 52 Latipah. Ibid. hlm. 46

46
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 5/Nov/2020/Edisi Khusus

dengan merujuk pada Kovenan Hak Sipil dan bernegara. Hak Asasi Manusia sebagai hak-
dan Politik terutama Pasal 19 ayat (3) hak hak dasar atau hak-hak pokok yang dibawa
ekspresi dari pendapat tersebut tidaklah manusia sejak lahir adalah sebagai anugerah
bersifat mutlak.17 dari Tuhan. Pada hakikatnya Hak Asasi Manusia
terdiri atas dua hak dasar yang paling
c. Regional ASEAN fundamental, terdiri dari hak persamaan dan
The Association of the Southeast Asian hak kebebasan. Dari kedua hak dasar ini lahir
Nations (ASEAN) adalah sebuah organisasi hak-hak asasi lainnya atau tanpa kedua hak
internasional regional di kawasan asia dasar ini, hak asasi manusia lainnya sulit
tenggara ASEAN ini memenuhi kriteria ditegakkan.
hukum sebagai sebuah organisasi Menurut Philipus M. Hadjon, negara hukum
internasional regional ketika Piagam dasarnya betujuan untuk memberikan
diratifikasi oleh semua anggota perlindungan hukum bagi rakyat, bahwa
dikawasan, yang di cetuskan pada tanggal perlindungan hukum bagi rakyat terhadap
15 Desember 2008. 18 tindak pemerintahan dilandasi oleh dua prinsip,
Hak dan kewajiban negara tidak diatur prinsip hak asasi manusia dan prinsip negara
secara khusus mengingat piagam dari hukum. Pengakuan dan perlindungan terhadap
Piagam ASEAN yang bersifat umum dan hak asasi manusia mendapat tempat utama dan
luas. Piagam hanya menyatakan bahwa dapat dikatakan sebagai tujuan dari pada negara
setiap negara anggota mempunyai bagian hukum yang mengasaskan pancasila, sebaliknya
yang sama berkenaan dengan hak dan dalam negara totaliter tidak ada tempat bagi hak
kewajiban. 19 Pasal 23 Deklarasi ASEAN asasi manusia.20
menyatakan bahwa setiap orang harus Keberadaan Hak Asasi Manusia dalam
berpendapat secara cerdas dan tidak konsepsi negara hukum terkait dengan
menyinggung isu suku, agama, ras dan pengaturan Hak Asasi Manusia oleh negara.
antar golongan. Kebebasan berpendapat Akan tetapi tindakan tersebut bukannya
tidak boleh menyakiti satu sama lain, melakukan pengekangan oleh negara, namun
apalagi bertujuan untuk memecah belah dalam konsepsinya hal tersebut sebagai bentuk
masyarakat. tanggung jawab negara memberikan
perlindungan yang komprehensif. Dalam suatu
B. Implementasi Hak Asasi Manusia Terhadap sisi, Hak Asasi memiliki sifat dasar yang
Kebebasan Berpendapat Oleh Organisasi membatasi kekuasaan pemerintahan, namun
Kemasyarakatan Di Media Sosial. sebaliknya pada sisi lain pemerintah diberi
1. Perlindungan Hak Asasi Manusia wewenang untuk membatasi hak-hak dasar
terhadap Kebebasan Berpendapat sesuai dengan fungsi pengendalian (Sturing).
Kebebasan berpendapat di muka umum Jadi walaupun hak-hak dasar itu mengandung
salah satu bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM). sifat yang membatasi kekuasaan yang dilakukan
Kemerdekaan setiap warga negara untuk pemerintah, namun pembatasan tersebut tidak
menyampaikan pendapat di muka umum berarti mematikan kekuasaan pemerintah yang
merupakan perwujudan demokrasi dalam dasarnya berisi wewenang untuk mengendalikan
tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa kehidupan masyarakat. Salah satu hak dasar
warga negara adalah hak demokrasi dan
17
Nazila Ghanea, 2012. “The Concept of Racist Hate Speech kebebasan atas penyelenggaraan, pemenuhan,
and Its Evolution Over Time”. Artikel dipresentasikan pada dan penggunaan hak demokrasi itu sendiri. Hak
Komite Anti Diskriminasi Ras PBB. tersebut merupakan bagian yang penting dalam
18
Heribertus Jaka Triyana, 2014. ASEAN dan Pengutan Rule
Of Law Hukum Hak Asasi Manusia Di Asia Tenggara. Jurnal
perjalanan kebangsaan mengingat bahwa upaya
Opinio Juris: Volume 15. Hlm. 46 demokratisasi yang berujung pada kebebasan
19
Artikel Antara News, 2020. Dubes: deklarasi HAM ASEAN
lindungi kebebasan berpendapat.
https://www.antaranews.com/berita/1199459/dubes-
deklarasi-ham-asean-lindungi-
kebebasanberpendapat#:~:text=Pasal%2023%20Deklarasi% 20
Nurul Qamar, 2013. Hak Asasi Manusia Dalam Negara
20Hak%20Asasi,lain%20yang%20dipilih%20oleh%20orang Hukum Demokrasi . Jakarta:Sinar Grafika. hlm.22-24.

47
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 5/Nov/2020/Edisi Khusus

demokrasi tersebut dari waktu ke waktu yang mansuia sebagai subyek hukum dirumuskan
kian terus mengalami perkembangan.21 sebagai suatu bagian integral dari tata hukum.
“Kebebasan berserikat dan berkumpul, Melalui hukum, hak asasi manusia diakui dan
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dilindungi karena hukum akan selalu dibutuhkan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang- untuk mengakomodasi komitmen negara untuk
undang”. Landasan konstitusional ini memberi melindungi hak asasi manusia.24
jaminan atas :22 Menurut Nurlatifa, bahwa kebebasan yang
a) Kemerdekaan seseorang atau kelompok melekat pada setiap individu salah satunya
masyarakat untuk berserikat. kebebasan dalam berekspresi dan berpendapat.
b) Kemerdekaan seseorang atau kelompok Jalannya demokrasi dalam suatu negara ditandai
masyarakat untuk berkumpul. dengan adanya penghormatan, perlindungan,
c) Kemerdekaan seseorang atau kelompok dan pemenuhan HAM yang merupakan
masyarakat untuk meyatakan pendapat kewajiban dan tanggung jawab pemerintah.
secara lisan maupun tulisan. Akan tetapi Selain itu tentu diperlukan juga peran dan
secara tersirat pasal tersebut partisipasi masyarakat. Kebebasan berekspresi
mengandung pengertian bahwa dan berpendapat bergantung pada kebijakan
kebebasan berserikat adalah “pemberian yang ditetapkan oleh pemerintah yang
negara” melalui undang-undang. berwenang, terutama pada persoalan
Kebebasan menyampaikan pendapat pemberian keleluasaan pada individu untuk
sejatinya sebagai hak yang melekat pada setiap mengekspresikan dirinya dan negara memberi
individu yang kemudian dikenal dengan Hak jaminan untuk bebas berekspresi tanpa
Asasi Manusia dan menjadi salah satu tanda intervensi.
negara demokrasi.23 Norma hak atas kebebasan Toby Mendel menjelaskan bahwa terdapat
berekspresi dan berpendapat merupakan norma beberapa alasan kebebasan berekspresi menjadi
hak yang paling urgen, diantara seluruh hal yang penting: 1) karena ini merupakan dasar
rangkaian norma hak asasi, ditinjau dari hak demokrasi; 2) kebebasan berekspresi berperan
politik (political right). Norma hak atas dalam pemberantasan korupsi; 3) kebebasan
kebebasan berekspresi dan berpendapat dinilai berekspresi mempromosikan akuntabilitas; 4)
sebagai salah santu kunci demokrasi, norma hak kebebasan berekspresi dalam masyarakat
atas kebebasan berekspresi dan berpendapat dipercaya merupakan cara terbaik menemukan
dibutuhkan dalam mewujudkan pemerintahan kebenaran.
yang akuntabel. Dijaminnya hak atas kebebasan Hak Asasi Manusia melalui laman Internet
berekspresi dan berpendapat senantiasa menguraikan tentang ; 1). universalitas dan
memberikan pengawasan dan kendali oleh kesetaraan semua manusia dilahirkan bebas dan
masyarakat umum kepada jalannya roda sama dalam martabat dan hak, yang harus
pemerintahan (publik control and direction). dihormati, dilindungi dan dipenuhi dalam ranah
Theo Huiybers menyatakan bahwa makna online. 2) hak dan keadilan sosial internet adalah
dari hak asasi manusia menjadi jelas apabila ruang untuk promosi, perlindungan dan
pengakuan hak-hak tersebut dipandang sebagai pemenuhan hak asasi manusia dan memajukan
bagian pemenuhan hidup yang telah mulai sejak keadilan sosial. Setiap orang memiliki kewajiban
manusia menjadi sadar tentang tempat dan untuk menghormati HAM orang lain dalam
tugasnya di dunia. Sejarah kebudayaan sebagai ranah online. 3) aksesibilitas setiap orang
hidup di bidang moral, sosial, dan politik melalui memiliki hak yang sama untuk mengakses dan
hukum. Melalui hukum pula prinsip-prinsip yang menggunakan internet yang aman dan terbuka.
terkandung dalam pengakuan eksistensi 4) ekspresi dan serikat setiap orang berhak
untuk mencari, menerima, dan menyampaikan
21
Della Luysky Selian, 2018. Kebebasan Berekspresi Di Era informasi secara bebas di internet tanpa sensor
Demokrasi Catatan Hak Asasi Manusia. Volume 2/Nomor. atau gangguan lainnya. Setiap orang juga
2. Hlm. 190 memiliki hak untuk berserikat (berkumpul)
22
Jakob Tobing, 2011. Kebebasan Berserikat Sebagai Hak
Asasi. Civis Vol. 3/No. 1. Hlm. 20
23 24
Ellya Rosana, 2016. Negara Demokrasi Dan Hak Asasi Niken Savitri, 2008. HAM Perempuan – Kritik Teori
Manusia. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Hukum feminis terhadap KUHP. ctk. Pertama. Bandung: PT.
Islam. vol. 1/No. 2.hlm. 38. Refika Aditama. hlm. 4

48
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 5/Nov/2020/Edisi Khusus

secara bebas melalui dan/atau di internet, untuk kebebasan berekspresi sebagai hak asasi
kepentingan sosial, politik, budaya atau manusia yang sangat mendasar pada Undang-
lainnya.25 Undang Dasar Tahun 1945.
Kebebasan berpendapat merupakan
“freedom of expression is closely connected to 2. Batasan Hukum Hak Asasi Manusia
freedom of thought and is a precondition for Terhadap Kebebasan Berpendapat Oleh
individuals’self-expression and self-fulfilmen and Organisasi Masyarakat di Media Sosial
scholarly endeavour free of inhibitions.” Pembatasan terhadap kemerdekaan
(Jorgensen, 2001). Artinya bahwa kebebasan berpendapat merupakan salah satu pelanggaran
berekspresi berhubungan erat dengan terhadap HAM, namun mengemukakan
kebebasan berpikir dan merupakan prasyarat pendapat tanpa batas juga dapat berakibat
untuk ekspresi diri dan pemenuhan diri sendiri buruk bagi kepentingan bersama. Kedua sikap
secara bebas dari berbagai hambatan. Selain itu tersebut merupakan pelanggaran dan
UNESCO juga memberikan pandangan terhadap sepatutnya harus dihindari, oleh karena itu
kebebasan berpendapat, bahwa setiap orang hukum dan perundang-undangan kita telah
memiliki hak alami untuk mengekspresikan diri memberikan perlindungan dan batasan yang
mereka termasuk kebebasan berpendapat jelas tentang kemerdekaan menyampaikan
melalui media apapun dan tanpa memandang pendapat agar tidak terjadi kesewenang-
batas negara serta tanpa rasa takut (UNESCO, wenangan. Perlu dicermati dengan seksama
2004).26 bahwa kebebasan yang dimaksudkan bukanlah
Gagasan negara hukum menuntut agar kebebasan tanpa batas atau kebebasan yang
penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintah tidak bertanggung jawab, sehingga akan
harus didasarkan kepada undang-undang dan merugikan masyarakat secara luas bahkan dapat
memberikan jaminan terhadap hak-hak dasar memperburuk citra bangsa Indonesia di mata
terhadap rakyat yang tertuang dalam undang- dunia
undang. Menurut Sjachran Basah, asas legalitas Kebebasan berserikat sebagai bagian dari
berarti upaya mewujudkan duet integral secara Hak Asasi Manusia memiliki batasan yang
harmonis antara paham kedaulatan hukum dan diperlukan dalam masyarakat demokratis demi
paham kedaulatan rakyat berdasarkan prinsip keamanan nasional dan keselamatan publik,
monodualistis selaku pilar-pilar yang sifat untuk mencegah kejahatan, melindungi
hakikatnya konstitutif.27 kesehatan, dan moral serta untuk melindungi
Kebebasan berekspresi sangat penting bagi hak dan kebebasan lain.28
bangsa Indonesia, karena sejarah perjuangan Menurut Sam Issacharoff, salah satu bentuk
bangsa mencatat bahwa kebebasan berekspresi pembatasan yang dapat dibenarkan dan
menjadi wadah bagi pejuang kemerdekaan dibutuhkan dalam negara demokrasi adalah
dalam merintis, menyamakan pandangan pembatasan terhadap Negara dapat melarang
kebangsaan, memperkuat barisan perjuangan atau membubarkan suatu organisasi yang
bahkan sampai pada kemerdekaan Indonesia. bertentangan dengan tujuan dasar dan tatanan
Penggunaan berbagai macam media komunikasi konstitusional. Negara demokratis tidak hanya
mulai dari surat kabar, pertemuan para tokoh memiliki hak, tetapi juga tugas untuk menjamin
dan penyebaran informasi melalui media dan melindungi prinsip-prinsip demokrasi
komunikasi radio menunjukkan bahwa konstitusional.29
kebebasan berekspresi memiliki nilai strategis Sekian banyak pakar hukum yang
bagi perjuangan bangsa. Tidak heran jika pendiri menyuarakan bahwa kejahatan di bidang HAM
bangsa (founding fathers) memasukkan yang paling berat adalah kejahatan yang
menyangkut kejahatan fisik seperti salah
25
Bambang Mudjiyanto, 2019. Kebebasan Berekspresi dan
28
Hoaks. Volume 5/ Nomor 1. Hlm. 5 Hilaire Barnett, 2004. Constitutional & Administrative
26
Ratih Frayunita Sari, 2019. Menyoal Kebablasan Law.Fifth Edition. London: Sydney, Portland. Oregon:
Berpendapat: Malfungsi Media Sosial Sebagai Panggung Cavendish Publishing Limited.
29
Produsage Konten Negatif. Vol. 23/No. 1. Hlm. 8 M. Asfa Firosa, 2019. Pembubaran Organisasi
27
Mahsun Ismail, 2019. Analisis Undang-Undang Nomor 2 Kemasyarakatan dalam Perspektif Hak Kebebasan
Tahun 2017 Tentang Organisasi Masyarakat dam Teori Berserikat Berdasarkan Konstitusi Negara Republik
Negara Hukum. Volume 2/Nomor 1. Hlm. 8 Indonesia. Vol. 2/ No. 2. Hlm. 156

49
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 5/Nov/2020/Edisi Khusus

satunya ialah kejahatan genosida (pemusnahan dibutuhkannya, sehingga harus dijamin pula
massal) dan kejahatan perang, namun menurut haknya untuk mencari, memperoleh, memiliki,
hemat penulis, tindakan mengurangi atau menyimpan, mengolah dan menyampaikan
membatasi suatu hak kebebasan menyatakan pendapat tersebut. Dibalik itu perlu pula adanya
pendapat yang dimiliki oleh seseorang juga ketentuan undang-undang yang melarang
merupakan suatu tindakan pelanggaran HAM siapapun, termasuk pemerintah yang ingin
yang berat, karena kebebasan menyampaikan mengurangi, membatasi atau meniadakan
pendapat merupakan suatu hak yang sangat kebebasan dimaksud. Akan tetapi ketentuan
esensial dan akan memiliki ekses atau dampak yang seharusnya ada tersebut tidak ditemukan
yang sangat luas, bahkan dapat berdampak dalam Undang-Undang yang mengatur tentang
terjadinya suatu kejahatan HAM yang berupa Informasi dan Transaksi Elektronik tersebut.
kejahatan fisik. Kebebasan menyampaikan Kebebasan berpendapat tersebut pada
pendapat ini juga sangat identik dengan prinsip dasarnya merupakan hak dan tanggung jawab
demokrasi suatu negara,bahkan dapat dikatakan negara demokrasi. Demokrasi yang dipahami
bahwa suatu demokrasi timbul karena adanya sebagai pemerintahan dari, oleh, dan untuk
perbedaan pendapat, atau suatu negara muncul rakyat menghendaki adanya partisipasi aktif dari
kerena adanya pendapat bersama untuk masyarakat untuk turut serta dalam
membentuknya (sesuai dengan teori kontrak pemerintahan. Masyarakat diharapkan mampu
sosial yang disampaikan oleh J.J. Rousseau). melakukan fungsi control terhadap jalannya
Seperti yang dikatakan oleh Kuntjoro pemerintahan suatu negara, dengan cara turut
Probopranoto dalam bukunya Hak-Hak Azasi menyampaikan pandangan terhadap setiap
Manusia dan Pancasila bahwa tanpa bebas kebijakan yang ditetapkan pemerintah. Dengan
pendapat yang dapat dinyatakan secara teratur demikian maka secara tidak langsung
yaitu secara soal jawab yang dapat dinyatakan masyarakat berperan dalam jalannya
dalam suatu rapat bersama atau sidang, maka pemerintahan, melalui jaminan kebebasan
tidak dapat tersusun pula “kehendak rakyat” berpendapat. Apabila masyarakat tidak
tidak dapat membentuk “volonte generale” atau diberikan kesempatan untuk menyampaikan
“kehendak umum” dari rakyat yang merupakan pendapatnya kepada pemerintah, maka dapat
dasar sistem pemerintahan negara demokrasi. dikatakan bahwa pemerintahan tersebut
Oleh karena itu disini negara seharusnya juga bersifat otoriter.30
harus menghormati serta melindungi hak atas Pembatasan dan pengurangan hak-hak asasi
kebebasan menyatakan pendapat tanpa manusia yang diatur di dalam Kovenan Sipol
mengurangi sedikitpun sebagaimana yang telah diterjemahkan secara lebih detil di dalam
disebutkan dalam teori diatas. prinsip-prinsip Siracusa (Siracusa principles). Di
Syarat adanya kebebasan untuk menyatakan dalam Prinsip ini disebutkan bahwa pembatasan
pendapat dan berserikat, merupakan hak tidak boleh membahayakan esensi hak.
persyaratan mutlak yang lain dan harus dimiliki Semua klausul pembatasan harus ditafsirkan
oleh suatu negara demokrasi (termasuk secara tegas dan ditujukan untuk mendukung
Indonesia), maka kebebasan ini harus pula hak-hak. Semua pembatasan harus ditafsirkan
dijamin di dalam undang-undang negara yang secara jelas dan dalam konteks hak-hak tertentu
bersangkutan. Dalam hal ini termasuk juga yang terkait. Prinsip ini menegaskan bahwa
Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang pembatasan hak tidak boleh diberlakukan secara
Informasi dan Transaksi Elektronik yang sewenang-wenang.31
mengatur pelaksanaan kebebasan menyatakan
pendapat melalui media internet. Undang-
undang yang mengatur mengenai kebebasan 30
Putu Eva Ditayani Antari, 2017. Tinjauan Yuridis
menyatakan pendapat dan berserikat itu harus Pembatasan Kebebasan Berpendapat Pada Media Sosial di
dengan tegas menyatakan adanya kebebasan Indonesia. Jurnal Hukum Undinas. Vol. 4/No. 1. Hlm.21
31
menyatakan pendapat baik secara lisan maupun The Siracusa Principles on The Limitation and Derogation
Provisions In The International Covenant on Civil and
tertulis. Dalam rangka kebebasan menyatakan Political Rights, E/CN.4/1985/4. Siracusa Principles adalah
pendapat tersebut, maka setiap orang berhak prinsip-prinsip mengenai ketentuan pembatasan dan
mengumpulkan bahan-bahan yang pengurangan hak yang diatur di dalam Kovenan
Internasional tentang Hak Sipil dan Politik. Prinsip-prinsip

50
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 5/Nov/2020/Edisi Khusus

Membahas sedikit mengenai pembatasan- masalah seperti halnya pengendalian Unilateral


pembatasan pada hak asasi manusia, instrument negara (penyensoran) terhadap media lihat
hak asasi manusia sudah mengatur tentang Media Rights Agenda Constitutional Rights v
pembatasan (limitation) yang diperbolehkan Nigeria178. Patut dicatat bahwa media yang
terhadap sejumlah hak. Konsep pembatasan dimiliki negara itu sendiri bukan merupakan
oleh Negara ini dinamakan Margin Of masalah. Konsentrasi kepemilikan yang besar
Appreciation bertujuan untuk menghormati, terhadap media di tangan kelompok kecil yang
melindungi dan memenuhi hak asasi manusia.32 memiliki hubungan-hubungan tertentu juga
Hak kebebasan dalam mengeluarkan pikiran dapat menjadi ancaman bagi kebebasan untuk
ataupun pendapat, akan tetapi kebebasan itu menyampaikan pendapat.
bukan merupakan kebebasan mutlak yang tanpa Kebebasan berpendapat, sebagaimana yang
batas. Kebebasan yang kita jalani adalah disuarakan dalam piagam PBB ini mengandung
kebebasan yang bertanggung jawab. Kebebasan arti bahwa setiap orang bisa mengutarakan
kita dibatasi oleh kebebasan orang lain, nilai- pendapat dan ekspresinya dalam bentuk apapun
nilai, dan norma-norma yang berlaku dalam dan melalui media apapun, namun tetap ada
hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara batasan supaya enggak kebablasan. Batasan-
karena hak kita enggak terlepas dari kewajiban batasan itu diatur lebih rinci pada Pasal 29.
yang kita miliki dan harus dipenuhi. Merujuk Dalam pasal tersebut, dapat dilihat bahwa yang
kepada aturan yang lebih universal, secara luas, menjadi batasan pada kebebasan berpendapat
dunia memberikan pengakuan atas kebebasan di antaranya adalah: undang-undang setempat;
untuk mencari, mengumpulkan, dan untuk moralitas; dan masyarakat; dan ketertiban sosial
menyebarluaskan informasi sebagaimana yang serta politik masyarakat demokratis.
diamanatkan dalam Pasal 19 Universal
Declaration of Human Right, yang PENUTUP
menyatakan: “Setiap orang berhak untuk A. Kesimpulan
berpendapat dan berekspresi, hak ini termasuk 1. Dalam tataran normatife, Pengaturan
kebebasan untuk berpendapat tanpa ada hukum Hak Asasi Manusia terhadap
intervensi untuk mencari, menerima, dan kebebasan berpendapat oleh Organisasi
memberikan informasi dan ide melalui media Kemasyarakatan di Media Sosial tidak di
apapun dan tetap memperhatikan batasan- temukan adanya larangan bagi siapa saja
batasan”. yang ingin menyampaikan pendapat
Pasal 19 ayat 3 Kovenan Internasional dalam bentuk media apapun sebagaimana
tentang Hak Sipil dan Politik mendaftar keadaan- telah di atur dalam instrument
keadaan di mana kebebasan menyampaikan internasional maupun nasional, dengan
pendapat boleh dibatasi. Pencemaran nama baik kata lain Undang-Undang telah
jelas-jelas merupakan pelanggaran terhadap memberikan jaminan sepenuhnya kepada
“hak dan reputasi orang lain”. Keamanan setiap organisasi kemassyarakatan
nasional dan ketertiban umum lebih menyampaikan pendapat dalam segala
kontroversial. Sifat dasar keamanan nasional bentuk. Akan tetapi secara khusus
menyebabkan hal itu tidak dapat menjadi subjek pengaturan kebebasan berpendapat oleh
yang dapat dibahas oleh badan-badan organisasi kemasyarakatan di media sosial
internasional.33 Media memiliki peranan penting telah mengalami pergeseran melalui Pasal
dalam menerapkan kebebasan menyampaikan 59 ayat (4) huruf (c) Perppu Nomor 2
pendapat. Tahun 2017 tentang Organisasi
Memang seringkali kebebasan Kemasyarakatan yang kemudian disahkan
menyampaikan pendapat mula-mula melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun
dibicarakan melalui penyensoran media. Media 2017 yang melarang setiap ormas
yang dimiliki negara dapat menyebabkan menganut, mengembangkan serta
menyebarkan ajaran atau paham yang
ini dihasilkan oleh sekelompok ahli hukum internasional
bertentanga dengan Pancasila.
yang bertemu di Siracusa, Italia pada April dan Mei 1984 2. Dalam tataran operasional, Implementasi
32
Bambang Mujiyanto, Ibid. hlm. 30 hak asasi manusia terhadap kebebasan
33
Philip Alston, Ibid. hlm. 102

51
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 5/Nov/2020/Edisi Khusus

berpendapat oleh organisasi Manfrek Nowak, 2003. Introduction To The


kemasyarakatan di media sosial tidak International Human Right Regime.
sepenuhnya dapat dilaksanakan secara Martinus Nijhoff Publishers.
mutlak, dengan kata lain, kebebasan Bambang Sunggono, 2010. Metode Penelitian
dimaksud memiliki batasan, sepanjang Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
kebebasan tersebut tidak menggangu hak Setiono, 2011 Pemahaman terhadap Metode
warga lain yang ikut dihormati sekaligus Penelitian Hukum. Surakarta: Program
pula masih ditemukan adanya Studi Ilmu Hukum Pascasarjana UNS.
pelanggaran hak asasi manusia terhadap Abdulkadir Muhammad, 2004. Hukum dan
kebebasan berpendapat yang dilakukan Penelitian Hukum. Bandung: PT Citra
oleh organisasi kemasyarakatan di media Aditya Bakti.
sosial, hal ini disebabkan belum Peter Mahmud Marzuki, 2008. Penelitian
maksimalnya fungsi kontrol maupun Hukum. Jakarta: Kencana.
penegakan hukum (law enforcement) Soejono Soekanto, 2010. Pengantar Penelitian
yang dilakukan instansi terkat. Hukum. Jakarta: Universitas Press.
Suharismi Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian
B. Saran Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
1. Pemerintah perlu berhati-hati dalam Rineka Cipta.
mengeluarkan Perppu, karena prasyarat Soerjono Soekanto, 2004. Penelitian Hukum
untuk diterbitkannya sebuah Perppu, Normatif Suatu Tinjauan Singkat.
negara haruslah benar-benar dalam Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
keadaan “genting dan memaksa” yang Della Luysky Selian dkk, 2018. Kebebasan
didahului melalui pengumuman resmi, hal Berekspresi Di Era Demokrasi Ctatan Hak
ini terkait dengan dikeluarkannnya Perppu Asasi Manusia. Semarang: No. 2/ Vol. 2.
Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Organisasi Hlm. 193
Kemasyarakatan tanpa adanya Latipah Nasution, 2020. Hak Kebebasan
pengumuman lebih dahulu dari Berpendapat dan Berekspresi Dalam
Pemerintah, padahal substansi dalam Ruang Publik di Era Digital. Jakarta: No.
Perppu tersebut sangat menyentuh Hak 3/ Vol. 4.
Asasi Manusia terhadap kebebasan Kitsuron Sangsuvan, 2014. Balancing Freedom of
berpendapat oleh Organisasi Speech on the Internet under
Kemasyarakatan. International Law”. North Carolina
2. Pemerintah perlu merumuskan Journal of International Law and
Perlindungan hukum HAM dan batasan- Commercial Regulation. No. 3/ Vol. 39.
batasan hukum tentang implementasi hak Syamsir, 2015. Demokratisasi Hak Berpikir Dan
asasi manusia terhadap kebebasan Berkreasi Warga Negara Di Indonesia.
berpendapat oleh organisasi No. I/ Vol . III.
kemasyarakatan di media sosial sekaligus Miriam Budiardjo. 2017. Demokrasi Di
meningkatkan fungsi kontrol dan Indonesia, Demokrasi Parlementer dan
penegakan hukum (law enforcement) oleh Demokrasi Pancasila. Jakarta: PT.
instansi terkait. Gramedia Pustaka Utama.
Philip Alston, 2008. Hukum Hak Asasi Manusia.
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta: Pusat Studi Hak Asasi
C.George Boeree, 2008. General Psychology. Manusia Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta: Prismasophie. Satya Arinanto, 2005. Hak Asasi Manusia dalam
Abdul Adi Awang, 2007. Islam dan Demokrasi. Transisi Politik di Indonesia. Jakarta: Cet.
Selangor: PTS Publication & Distribution II. Pusat Studi Hukum Tata Negara.
Sdn. Bhd, Cet. 1. Nazila Ghanea, 2012. “The Concept of Racist
John W, Johnson, 2001. “PeranMediaBebas”. Hate Speech and Its Evolution Over
Office of International Information Time”. Artikel dipresentasikan pada
Programs U.S. Departement of State. Komite Anti Diskriminasi Ras PBB.
hlm.51

52
Lex Administratum, Vol. VIII/No. 5/Nov/2020/Edisi Khusus

Nowak, M. (2005). U.N. Covenant on Civil and


Political Rights,CCPR Commentary. 2nd
revised edition. N.P. Engel. Publishers.
Heribertus Jaka Triyana, 2014. ASEAN dan
Pengutan Rule Of Law Hukum Hak Asasi
Manusia Di Asia Tenggara. Jurnal Opinio
Juris: Volume 15.
Herlambang Perdana Wiratraman.
Konstitusionalisme Dan Hak-Hak Asasi
Manusia, Konsepsi Tanggung
Nurul Qamar, 2013. Hak Asasi Manusia Dalam
Negara Hukum Demokrasi . Jakarta:Sinar
Grafika.
Della Luysky Selian, 2018. Kebebasan
Berekspresi Di Era Demokrasi Catatan
Hak Asasi Manusia. Volume 2/Nomor. 2.
Jakob Tobing, 2011. Kebebasan Berserikat
Sebagai Hak Asasi. Civis Vol. 3/No. 1.
Ellya Rosana, 2016. Negara Demokrasi Dan Hak
Asasi Manusia. Jurnal Tapis: Jurnal
Teropong Aspirasi Politik Islam. vol.
1/No. 2.
Niken Savitri, 2008. HAM Perempuan – Kritik
Teori Hukum feminis terhadap KUHP.
ctk. Pertama. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Bambang Mudjiyanto, 2019. Kebebasan
Berekspresi dan Hoaks. Volume 5/
Nomor 1.
Ratih Frayunita Sari, 2019. Menyoal Kebablasan
Berpendapat: Malfungsi Media Sosial
Sebagai Panggung Produsage Konten
Negatif. Vol. 23/No. 1.
Mahsun Ismail, 2019. Analisis Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2017 Tentang
Organisasi Masyarakat dam Teori
Negara Hukum. Volume 2/Nomor 1.
Hilaire Barnett, 2004. Constitutional &
Administrative Law.Fifth Edition.
London: Sydney, Portland. Oregon:
Cavendish Publishing Limited.
M. Asfa Firosa, 2019. Pembubaran Organisasi
Kemasyarakatan dalam Perspektif Hak
Kebebasan Berserikat Berdasarkan
Konstitusi Negara Republik Indonesia.
Vol. 2/ No. 2.
Putu Eva Ditayani Antari, 2017. Tinjauan Yuridis
Pembatasan Kebebasan Berpendapat
Pada Media Sosial di Indonesia. Jurnal
Hukum Undinas. Vol. 4/No. 1.

53

Anda mungkin juga menyukai