Anda di halaman 1dari 3

UTS FILSAFAT HUKUM

Nama : Renaldy Anugerah Butar Butar

Nim : 1111190270

Kelas : 7G

Dosen : Drs.H.E.MUDJAIDI AMIN,S.H.,M.H.

1. Filsafat hukum mengkaji masalah-masalah hukum secara filosofis. Jelaskan dan


uraikan pokok-pokok masalah yang menjadi kajian filsafat hukum ?
Jawab :
Dalam filsafat hukum masalah yang dikaji, yaitu :
1) Kajian filsafat dengan menempatkan hukum sebagai objeknya, atau kajian
yang mendalam (filosofis) tentang hukum
2) Kajian norma atau kaidah (etika) perihal sikap batin, pandangan hidup dan
perilaku yang wajib diketahui, dimiliki dan ditaati oleh pembuat, pelaksana,
pemelihara atau penggembala hukum (rectsboeders)
2. Frederich von savigny berpendapat bahwa hukum tumbuh dan berkembang berasal
dari kesadaran masyarakat. Jelaskan tiga macam tendensi kesadaran manusia terhadap
hukum? Dan jelaskan kesadaran yang bagaimana berkaitan dengan terwujudnya
tujuan hukum?
Jawab :

Faktor pertama yang mempengaruhi kesadaran hukum yang pertama adalah


pengetahuan tentang kesadaran hukum. Peraturan dalam hukum harus disebarkan
secara luas dan telah sah. Maka dengan sendirinya peraturan itu akan tersebar dan
cepat diketahui oleh masyarakat. Masyarakat yang melanggar belum tentu mereka
melanggar hukum. Hal tersebut karena bisa jadi karena kurangnya pemahaman dan
pengetahuan masyarakat tentang kesadaran hukum dan peraturan yang berlaku dalam
hukum itu sendiri. Faktor kedua yang mempengaruhi kesadaran hukum selanjutnya
adalah penataan terhadap ketentuan hukum. Prinsip utama dari tugas hukum itu
sendiri adalah untuk mengatur segala kepentingan warga masyarakat. Pada dasarnya
kepentingan itu terlahir dari berdasarkan nilai dan norma yang berlaku di dalam
masyarakat itu sendiri. Biasanya hal itu akan merujuk pada anggapan tentang apa
yang mereka lakukan yakni baik atau buruknya kepentingan itu sendiri. Factor ketiga
adalah ketaatan masyarakat terhadap hukum. Dengan demikian seluruh kepentingan
masyarakat akan bergantung pada ketentuan dalam hukum itu sendiri. Namun juga
ada anggapan bahwa kepatuhan hukum justru disebabkan dengan adanya takut
terhadap hukuman ataupun sanksi yang akan didapatkan ketika melanggar hukum.

3. Filsafat hukum adalah hasil akal manusia yang memikirkan kebenaran hukum secara
mendalam. Sebutkan dan jelaskan secara ringkas fase fase perkembangan filsafat
hukum dalam lintasan sejarah yang saudara pelajari?
Jawab :
Pada masa purba hukum bertujuan untuk menjaga perdamaian dan ketertiban suatu
masyarakat tertentu, Pada masa yunani kuno sampai akhir abad pertengahan tujuan
hukum adalah untuk memelihara status quo dalam masyarakat artinya agar setiap
orang bergerak sesuai tugasnya masing masing, Pada Abad 16 sampai 19 hukum
bertujuan melindungi, menjamin dan memajukan derajat hak asasi manusia yang
bersifat alamiah, dan pada abad 19 tujuan hukum adalah sebagai alat untuk
membangun masyarakat. menurut Frederich von savigny sejarah hukum tidak dibuat
melainkan tumbuh dan berkembang bersama sama masyarakat. Dalam pemikiran
Montesquieu mengemukakan tentang adanya hubungan antara jiwa suatu bangsa
dengan hukumannya dan pengaruh adanya paham rasionalisme yang timbul di abad
ke-19.
4. Para ahli hukum mengemukakan pendapatnya tentang tujuan hukum. Pancasila
sebagai sumber hukum dasar nasional. Apa tujuan hukum menurut pancasila? Dan
bagaimana pendapat saudara?
Jawab :
Tujuan hukum menurut Pancasila adalah Pancasila sebagai pandangan hidup suatu
bangsa yang bersumber dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Nilai-
nilai itu diyakini kebenarannya, ditaati dan selalu dipertahankan serta selalu
diwujudkan dalam tata kehidupan. Menurut pandangan saya nilai-nilai tersebut
menjadi kesepakatan yang mengikat sebagai hukum bagi masyarakat di Indonesia.
6. Sebutkan alirah/madzhab filsafat hukum yang anda pelajari beserta tokoh aliran
tersebut ?
Jawab :
Aliran hukum Alam (Thomas Aquinas), Aliran hukum positif (John Austin), Aliran
utilitarianisme (Jeremy Bentham), Aliran Sejarah (Frederich von savigny), Aliran
sociological jurisprudence (Roscoe Pound), Aliran realis (Joh Chipman), dan Aliran
antropologis (Molinowski)

Anda mungkin juga menyukai