Oleh :
Akpol
SEMARANG
2012
PERAN ANGGOTA SHABARA DALAM MENANGGULANGI
UNJUK RASA DI WILAYAH HUKUM POLRESTABES
SEMARANG
A. PENDAHULUAN
kewajiban sama, sehingga Negara perlu mengatur agar pelaksanaan hak dan
menimbulkan konflik. Salah satu hak warga Negara yang menarik perhatian
Pemerintah saat ini adalah hak untuk mengeluarkan pendapat, pikiran baik
lisan dan tulisan. Hal ini sebagaimana telah diatur dalam Pasal 28 Undang-
dengan Undang-Undang.
1
b. mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan
pendapat,
atau kelompok.
akan tetap mematuhi segala prosedur yang telah ditetapkan oleh pemerintah
2
Polri merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara
terhadap unjuk rasa adalah fungsi Sabhara. Namun dalam praktiknya semua
rasa mulai dari fungsi Satlantas sampai dengan fungsi Reskrim dan Intel.
POLRESTABES SEMARANG”.
3
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoretis
b. Manfaat praktis
4
rasa dan juga memberikan masukan terhadap masyarakat tentang
B. KERANGKA PEMIKIRAN
1. Kepustakaan Penelitian
penelitian terdahulu oleh peneliti yang pernah penulis baca yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Tomy Elyastanto pada tahun 2011 dengan judul Peranan
agar kegiatan dapat berjalan lancar, dan sebagai pengayom yaitu dalam
2. Kepustakaan Konseptual
unjuk rasa ini biasanya dilakukan untuk mendukung atau menolak suatu
5
kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu instansi, lembaga, perusahaan atau
di muka umum. Termasuk juga di tempat yang dapat didatangi dan atau
tulisan dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan
6
tersebut sesuai dengan pengertian yang diberikan oleh Pasal 1 angka 1
salah satu hak asasi manusia yang dijamin dalam hukum dasar Indonesia,
undang.
mendengarkan aspirasinya.
7
adalah hak setiap warga Negara untuk menyampaikan pikiran dengan
lisan dan sebagainya secara bebas dan bertanggung jawab sesuai dengan
di muka umum atau unjuk rasa, undang-undang ini juga mengatur tentang
8
Pada asasnya, kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka,
4. Azas profesionalitas
5. Azas manfaat
adalah :
pendapat.
9
4. Menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan
hukum.
berlaku
10
Mengenai bentuk-bentuk dan tata cara penyampaian pendapat di
2. pawai
hampir tidak pernah ada, sekarang ini telah menjadi bagian dari
berunjuk rasa.
11
1. Gerakan aksi yang disebut “Norm Oriented” yang bertujuan untuk
upah, dan apabila tuntutan tersebut dipenuhi, maka gerakan atau aksi
bentrokan dengan polisi, dan biasanya Polisi selalu berada di pihak yang
dipersalahkan.
12
Resiko kerja polisi di peringkat teratas, karena sulit diprediksi
idealnya profesi polisi yang standar seperti yang diatur PBB, karena itu
dengan baik, tetapi perlindungan hukum Polri sampai saat ini belum tegas
sebagai berikut :
13
a) Membuat prencanaan tugas sesuai dengan perkiraan intelijen
harian
pengamanan
pelaksanaan tugas
fungsi shabara
3) Unit Turjawali
14
c) Melaksanakan pengamanan pada tempat kejadian perkara
kriminalitas
kriminalitas
swasta
5) Unit Dalmas
unjuk rasa
SAR terbatas
3. Kerangka Berfikir
Urusan Pembinaan
Operasi
Urusan Administrasi
dan Tata Usaha
15
Polri memiliki peran sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan
masyarakat. Tiga fungsi Polri tersebut harus dilihat dalam perspektif individu,
yang terlibat langsung dalam pengamanan unjuk rasa adalah fungsi Sabhara
peraturan pelaksanaannya.
C. METODOLOGI PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
16
yang dimaksud dengan obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang
apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak
2. Fokus Penelitian
3. Lokasi Penelitian
Semarang.
4. Sumber Data
sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari :
Republik Indonesia.
17
e) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Muka Umum.
Bahan hukum yang memberikan petunjuk atas bahan hukum primer dan
1. Wawancara
2002:135).
18
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
apabila dianggap perlu agar mendapat informasi yang lebih lengkap, atau
2. Observasi
19
b. Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung sehingga
c. Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang
3. Dokumentasi
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen,
alamiah
20
6. Validitas Data
obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Macam-
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui alat dan waktu
yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan
berkaitan.
21
7. Analisis Data
kategori, dan satuan uraian dasar. Bagdan dan Tailor dalam Moleong
usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide)
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
(verifikasi data).
a. Pengumpulan Data
Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai
Polrestabes Semarang.
22
b. Reduksi Data
2009:338).
c. Penyajian Data
flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman dalam
bersifat naratif.
Dari data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, kemudian
hubungan serta hal-hal yang sering timbul. Dari hasil penelitian atau data
diverifikasi.
23
8. Jadwal Penelitian
Persiapan : 15 hari
Jumlah : 90 hari
24
DAFTAR PUSTAKA
Anton Tabah. Membangun Polri yang Kuat (Belajar dari Macan-Macan Asia).
Jakarta : Mitra Hardhasuma, 2001.
Peraturan Perundang-Undangan
25