TINJAUAN KEPUSTAKAAN
menyajikan informasi tentang hasil penelitian sejenis yang telah dilakukan oleh
para ahli atau sarjana yang mempunyai topik yang sama. Kepustakaan
penelitian ini akan diperoleh suatu gambaran tentang kondisi yang hampir sama
menggunakan dua buah hasil penelitian yang dianggap relevan serta berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini. Yang pertama adalah
1
2
sampai 2014. Dari data ungkap kasus yang didapat dari SABHARA
cara mendadak 2 kali dalam seminggu yang diadakan pada hari selasa dan
kamis baik dari minimarket, toko-toko, dan tidak luput pula warung-warung yang
atau menduga adanya transaksi jual beli minuman keras beralkohol dapat
3
Hasil penelitian kedua yang dijadikan bahan acuan dalam penelitian ini
Kabupaten Blitar”.
yuridis sosiologis. Lokasi yang peneliti ambil dengan alasan pemilihan lokasi di
kabupaten blitar karena wilayah kabupaten sangat luas bahkan dalam kegiatan
minuman beralkohol di kabupaten Blitar. Dilakukan oleh Bupati yang dibantu tim
pengawas dan penertiban. Untuk memberi efek jera Bagi para pengedar atau
penjual yang bersikap curang atau melakukan jual-beli secara illegal. upaya ini
Bagi para pengedar atau penjual secara illegal yang melakukan pelanggaran,
administrasi saja, tapi langsung ditutup usaha tersebut hal ini karena melihat
merupakan salah satu aparat hukum yang bekerja dibawah naungan POLRI
dikenakan tindak pidana Ringan bagi pengedar miras yaitu penjual miras ilegal.
Pasal yang digunakan pasal 300 ayat 1 KUHP. Dalam data yang diperoleh
semua kasus yang terjadi semua penjual melanggar perda Kabupaten Blitar
No.8 tahun 2002. Dalam hal ini pihaknya serta para pihak lainnya meminta
untuk perda miras yang berlaku di kabupaten blitar untuk direvisi karena banyak
sekali kekurangan, banyak sekali para pejual yang tidak jera untuk mengulangi
perbuatannya. Perda ini belum efektif dan belum berefek jera bagi pengguna,
berupa konsep serta teori yang berkaitan dengan permasalahan yang ada
dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan beberapa teori dan konsep
segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai
bahwa kepolisian pada dasarnya merupakan alat negara yang memiliki peran
dan bernegara.
kepegawaian. Akan tetapi yang menjadi subjek pada penulisan skripsi ini
penegak hukum dan diberi wewenang untuk menggunakan senjata api dalam
menjalankan tugasnya.
sederajat,
kepolisian. Jadi tiap fungsi adalah lingkungan pekerja tertentu (tetap) dalam
masyarakat dan negara (yang diwakili oleh pemerintah) dan antar individu
yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan menjaga agar
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, fungsi dan peran Polri dalam
masyarakat dilihat sebagai pranata atau institusi yang ada dalam masyarakat
Indonesia dan peranan Polri dilihat sebagai peranan dari petugas Polri dalam
masyarakat Indonesia.
keadilan.
swakarsa.
menindak tegas setiap pelaku tindak pidana yang meliputi empat jenis
berimplikasi kontijensi.
kepolisian di wilayah Aceh, Maluku, dan Papua serta daerah konflik lainnya.
ditetapkan
keadilan.
Kepolisian yang baik (good police) yang dijabarkan dalam rumusan standar
kepolisian yang baik (good police standard). Indikator kepolisian yang baik
(Sadjijono, http://www.library@lib.unair.ac.id)
oleh :
http://www.library@lib.unair.ac.id).
Negara Republik Indonesia telah diatur mengenai tugas dan wewenang Polri.
pokok yaitu :
b. Menegakkan hukum
masyarakat.
pengaman swakarsa.
undangan lainnya.
kepolisian.
undangan.
13
Penegakan hukum yang dilakukan oleh kepolisian ini bersifat represif. Tugas
http://www.library@lib.unair.ac.id).
adalah :
administratif kepolisian.
14
seseorang.
waktu.
kepolisian.
terkait.
Kepolisian internasional.
tugas kepolisian.
ayat (2) huruf a dan b diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah
penyitaan.
penyidikan.
16
atau saksi.
tersebut dilakukan.
jabatannya.
1. Azas legalitas
undang-undang tersebut.
18
2. Azas oportunitas
Azas oportunitas berarti waktu yang tepat atau kesempatan yang baik
ialah suatu prinsip yang mengizinkan penuntut umum untuk tidak melakukan
3. Azas plichmatigheid
yaitu :
Azas ini menentukan bahwa tindakan hanya dapat diambil apabila memang
Azas ini menghendaki bahwa tindakan yang diambil akan dikaitkan dengan
masalah yang perlu ditangani. Ini berarti bahwa tindakan kepolisian harus
motif pribadi.
gangguan.
4. Azas keseimbangan
sarana yang digunakan pada satu pihak, dan besar kecilnya suatu
gangguan atau berat ringannya obyek yang harus ditindak pada pihak lain.
20
alkohol (http://romiandhikarni.blogspot.com).
diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara
fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi baik dengan cara
atau tidak maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan
pidana minuman keras yang tersebar dalam beberapa pasal, antara lain Pasal
300; Pasal 492; Pasal 536; Pasal 537; Pasal 538; Pasal 539 KUHP.
paling lama satu tahun atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah :
21
Pada Pasal 300 ayat (2) KUHP selanjutnya disebutkan bahwa jika perbuatan
bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun. Jika
mabuk di muka umum merintangi lalu lintas, atau mengganggu ketertiban, atau
tertentu lebih dahulu agar jangan membahayakan nyawa atau kesehatan orang
lain, diancam dengan pidana kurungan paling lama enam hari, atau pidana
denda paling banyak tiga ratus tujuh puluh lima rupiah. Jika ketika melakukan
pelanggaran belum lewat satu tahun sejak adanya pemidanaan yang menjadi
tetap karena pelanggaran yang sama, atau karena hal yang dirumuskan dalam
puluh lima rupiah.
2) Jika ketika melakukan pelanggaran belum lewat satu tahun sejak adanya
yang dirumuskan dalam pasal 492, pidana denda dapat diganti dengan
4) Pada pengulangan ketiga kalinya atau lebih dalam satu tahun, setelah
atau lebih menjadi tetap, dikenakan pidana kurungan paling lama tiga
bulan.
menjual minuman keras atau arak kepada seorang anak di bawah umur enam
belas tahun, diancam dengan pidana kurungan paling lama tiga minggu atau
atau arak dan atau menjanjikan sebagai hadiah, diancam dengan pidana
kurungan paling lama dua belas hari atau pidana denda paling tinggi tiga ratus
tentang pangan.
pangan.
dengan 5%; misalnya: Bir Bintang, Green San, Angker Bir, Zero,
heineken.
Golongan C adalah minuman keras dengan kadar etanol lebih dari 20%
2.2.3 Optimalisasi
menjadi paling baik atau paling tinggi. Jadi, optimalisasi adalah suatu proses
Magelang Selatan.
25
KERANGKA BERPIKIR
Instrumen Input
- UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI
- UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
FEED BACK
BAB III
METODE PENELITIAN
kualitatif, karena dengan pendekatan kualitatif dapat digali informasi baru yang
dapat memberi pengetahuan lebih rinci tentang fenomena yang jarang dapat
mengatakan bahwa :
26
27
harus dilakukan secara kualitatif. Oleh karena penelitian ini melihat interaksi
manusia dan proses yang dilakukan, dalam hal ini adalah bagaimana penyidik
hubungan antara konsep dan teori yang tertulis di UU dengan fakta yang terjadi
dilapangan. Informasi dan data yang didapat akan dianalisis dan disajikan
data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan
sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen. Kedua sumber tersebut adalah sebagai berikut :
2. Sumber sekunder diperoleh melalui studi dokumen mengenai hal hal yang
memperoleh hasil penelitian yang valid. Untuk itu, maka teknik yang digunakan
3.5.1 Wawancara
secara lisan, sepihak dan berhadapan muka dan dengan arah tujuan yang telah
ditentukan.
dengan mengajukan pertanyaan secara lisan dan dijawab secara lisan oleh
orang yang diwawancarai. Hal ini berguna untuk memperoleh informasi dan
3.3.2 Observasi
observasi penulis melakukan pengamatan dari objek yang akan diteliti dan
melakukan pencatatan terhadap gejala-gejala yang ada. Dalam hal ini penulis
30
Magelang Selatan.
Selain itu untuk mendukung hasil data wawancara dan observasi akan
penelitian. Menurut Farouk dan Djaali (2005), telaah dokumen adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan untuk menelaah dokumen yang ada untuk
penelitian. Oleh sebab itu suatu teknik untuk memeriksa keabsahan data
2002 : 198).
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui alat dan waktu
yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan jalan
berkaitan.
yang diperoleh saat penelitian. Teknik analisis data yang dilakukan memiliki
Muhammad dan H. Djaali (2005: 97), ada tiga unsur utama dalam proses
analisis data pada penelitian kualitatif, yaitu reduksi data , sajian data dan
penarikan kesimpulan. Reduksi data adalah bagian dari proses analisis dimana
kasar yang diperoleh selama melakukan penelitian. Sajian data adalah suatu
Muhammad dan Djaali (2005: 98) kesimpulan yang dibuat kemudian perlu di
secara sepintas pada catatan untuk memperoleh pemahaman yang lebih tepat .
32
Pengumpulan Data
Penarikan Kesimpulan
Diagram