Anda di halaman 1dari 13

KEMERDEKAAN

BERPENDAPAT
SESUAI NILAI-NILAI
PANCASILA
Hakikat Kemerdekaan
Berpendapat

Kemerdekaan menyampaikan pendapat sesuai dengan Pasal 19 Deklarasi


Universal Hak-Hak Asasi Manusia, yaitu Setiap orang berhak atas
kebebasan berpendapat atau mengeluarkan pendapat; hak itu meliputi
kebebabasan mempertahankan pendapat dengan tanpa gangguan, serta
mencari, menerima, dan meneruskan segala informasi dan gagasan, melalui
media apapun dan tanpa memandang batas.
Di dalam praktik kenegaraan yang demokratis, kemerdekaan
mengeluarkan pendapat memiliki dampak positif bagi kehidupan
masyarakat. Dampak positif tersebut adalah:
• Kepekaan masyarakat menjadi meningkat dalam menyikapi berbagai
permasalahan sosial yang timbul dalam kehidupan sehari-hari
• Membiasakan masyarakat untuk berpikir kritis atau responsif atau
cepat tanggap
• Merasa ikut memiliki dan ikut bertanggung jawab atas kemajuan
bangsa dan negara
• Meningkatnya demokratisasi dalam kehidupan sehari-hari
Kebebasan atau kemerdekaan mengemukakan pendapat yang
dianut di Indonesia merupakan kebebasan yang sesuai dengan
Pancasila. Kebebasan mengemukakan pendapat harus disertai
dengan rasa tanggung jawab.
Kebebasan dalam hal ini maksudnya adalah bebas tetapi ada
hukum yang mengaturnya. Tetap harus ada batasan-batasan
yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan undang-
undang yang mengatur hal tersebut, atas pertimbangan
ketertiban umum, keselamatan negara, serta demi menjaga
kepentingan orang banyak.
Kemerdekaan Berpendapat Berdasarkan
Hukum
Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum
dilaksanakan dengan berlandaskan pada asas keseimbangan antara
hak dan kewajiban, asas musyawarah dan mufakat, asas kepastian
hukum dan keadilan, asas proporsionalitas dan asas manfaat.
Agar asas-asas tersebut dapat terjamin, maka diperlukan
adanya aturan dalam menyampaikan pendapat. Tujuan
pengaturan tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di
muka umum adalah:
• Mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah
satu pelaksanaan HAM sesuai dengan Pancasila dan UUD NRI
Tahun 1945
• Mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan
berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan
menyampaikan pendapat
• Mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya
partisipasi dan kreativitas setiap warga negara sebagai
perwujudan hak dan tanggung jawab dalam kehidupan
berdemokrasi
• Menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, tanpa mengabaikan
kepentingan perseorangan atau kelompok
Di Indonesia, pengaturan hukum mengenai hak kebebasan
berpendapat diatur di dalam
• UUD NRI Tahun 1945 Pasal 28E Ayat (3)
• UU RI No. 9 Tahun 1998, Pasal 1 Angka 3-6 , Pasal 4
• UU RI No. 29 Tahun 1999, Pasal 14 Ayat (1 dan 2), Pasal
23 Ayat (1 dan 2), Pasal 24 Ayat (1 dan 2) dan Pasal 25
• UU RI No. 40 Tahun 1999
Berdasarkan UU RI No. 9 Tahun 1998 penyampaian pendapat di muka
umum dapat dilaksanakan oleh setiap warga negara dengan tata cara
penyampaian sebagai berikut:
• Penyampaian pendapat di muka umum (unjuk rasa, pawai, rapat umum,
dan mimbar bebas) wajib diberitahukan secara tertulis kepada Polri
oleh yang bersangkutan, pimpinan, atau penanggung jawab kelompok
selambat-lambatnya 3x24 jam sebelum kegiatan dimulai
• hal tersebut dimaksudkan agar penyampaian pendapat di muka umum
dapat terlaksana dengan aman, tertib dan damai karena Polri
bertanggung jawab memberikan perlindungan keamanan terhadap
pelaku atau peserta, juga untuk menjamin keamanan dan ketertiban
umum sesuai prosedur yang berlaku
• Pembatalan pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum
disampaikan lansung oleh penaggung jawab kepada Polri sekurang-
kurangnya 24 jam sebelum waktu pelaksanaan
Batasan Kemerdekaan Berpendapat
Hak dan Kewajiban Menyampaikan Pendapat di Muka Umum Berdasarkan UU RI
No. 9 Tahun 1998.

Pasal 5 UU RI No. 9 Tahun 1998 menyatakan bahwa warga negara yang


menyampaikan pendapat di muka umum berhak untuk mengeluarkan pikiran secara
bebas dan memperoleh perlindungan hukum
Adapun Pasal 6 UU RI No. 9 Tahun 1998 menyatakan bahwa warga negara yang
menyampaikan pendapat di muka umum berkewajiban bertanggung jawab untuk:
Mengemukakan Pendapat Secara Bebas dan
Bertanggung Jawab
Kebebasan mengemukakan pendapat tanpa batas dan bertanggung jawab antara lain
dapat mengakibatkan hal-hal berikut:
• Pelanggaran terhadap hak dan mengabaikan kebebasan orang lain
• Pelanggaran terhadap aturan dan norma susila yang diakui umum
• Peraturan perundang-undangan/hukum yang berlaku tidak ditaati
• Memprovokasi massa untuk bertindak anarkis atau tidak bermoral
• Terganggunya ketentraman, keamanan, atau ketertiban umum
Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka di dalam Pasal 15, 16, dan 17 UU RI No. 9
Tahun 1998 telah diatur ketentuan sebagai berikut:
• Penyampaian pendapat di muka umum dapat dibubarkan oleh Polri apabila tidak
memenuhi ketentuan yang berlaku
• Pelaku atau peserta yang melanggar hukum dapat dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
• Penaggung jawab pelaksanaan penyampaian pendapat di muka umum yang
melakukan tindak pidana, dapat dikenakan sanksi hukuman tambahan, yakni 1/3 dari
pidana pokok
• Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain
• Menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum
• Menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku
• Menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum
• Menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai