Pelaksanaannya di Indonesia
Disusun oleh :
Kelompok 12
1. Marshanda (2010211035)
Dosen Pengampu :
2. Tri Kuncoro Yudo (2010947004)
Dr.Mardenis,S.H.,M.Si
Universitas Andalas
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HAM merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26
Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).
Hak Asasi Manusia itu merupakan suatu hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia yang
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia kemudian hak
tersebut juga harus dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang,
demi kehormatan dan harkat martabat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apakah maksud dari Hak kebebasan beragama?
2. Apa saja landasan hukum yang menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan di
Indonesia?
3. Bagaimana konsep kebebasan beragama yang dianut di Indonesia?
4. Bagaimana penerapan kebebasan beragama di Indonesia ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
5. Untuk mengetahui maksud dari hak kebebasan beragama
6. Supaya mengetahui apa-apa saja landasan hukum yang menjamin kebebasan beragama dan
berkeyakinan di Indonesia
7. Agar megetahui dan memahami konsep kebebasan beragama yang dianut di Indonesia
8. Dan dapat mengetahui bagaimana penerapan kebebasan beragama di Indonesia
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebebasan Beragama
Kebebasan beragama menciptakan suatu kondisi dalam masyarakat dimana seorang manusia
dapat menuntut tujuan-tujuan spiritual yang tertinggi dengan tidak dihalangi-halangi orang lain. Dengan
begitu maka syarat terciptanya kemerdakaan beragama disamping adanya pemerintah dan lebih satu
agama dalam negara, adalah pendidikan moral yang cukup berkembang, sehingga kepribadian individu
dalam masyarakat tersebut dianggap mampu untuk memilih dan menentukan nasibnya sendiri.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1948 menyatakan setiap orang berhak atas kebebasan
agama (Pasal 18). Konvensi Internasional Hak Sipil dan Politik mengakui hak kebebasan beragama dan
berkeyakinan (Pasal 18). Definisi hak kebebasan beragama secara formal terdapat dalam Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM), tepatnya dalam Pasal 18 yang berbunyi:
“Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, keinsafan batin dan agama, dalam hak ini termasuk
kebebasan berganti agama atau kepercayaan, dan kebebasan untuk menyatakan agama atau
kepercayaannya dengan cara mengajarkannya, melakukannya, beribadat dan menepatinya, baik sendiri
maupun bersama-sama dengan orang lain, dan baik di tempat umum maupun yang tersendiri.”
Pasal tersebut menjelaskan mengenai hak
kebebasan beragama yang terdiri dari hak
untuk beragama, hak untuk berganti agama,
hak untuk mengamalkan agama dengan cara
mengajarkannya, melakukannya baik secara
sendiri ataupun kelompok dan di tempat umum
atau tempat pribadi
Dalam pasal-pasal dalam UUD 1945 yang memuat pengaturan mengenai kebebasan
beragama, diantaranya adalah sebagai berikut.
a) Pasal 29 ayat (1) dan (2) yang berbunyi sebagai berikut.
1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu
b) Pasal 28E ayat (1) dan (2) yang berbunyi sebagai berikut.
1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya masing-masing,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.
2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap
sesuai dengan hati nuraninya.
D. Konsep kebebasan beragama yang dianut di Indonesia