Anda di halaman 1dari 9

Lex Administratum, Vol.I/No.

2/Jan-Mrt/2013

KEKERASAN DAN DISKRIMINASI ANTAR saknsi yang ada dalam KUHP. Setelah itu
UMAT BERAGAMA DI INDONESIA1 masyarakat pun harus berperan serta
Oleh: Stev Koresy Rumagit2 dalam mencegah konflik antar umat
beragama. Negara pun harus mengambil
ABSTRAK tindakan tegas dalam konflik beragama
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah demi menjunjung tinggi Pancasila.
untuk mengetahui bagaimana penyebab Kata kunci: Umat beragama
timbulnya kekerasan dan diskriminasi antar
umat beragama di Indonesia dan A.PENDAHULUAN
bagaimana fungsi pemerintah dan Dalam era modernisasi ini sudah banyak
masyarakat dalam menyelesaikan kemajuan dalam pembangunan negara kita
kekerasan dan diskriminasi antar umat ini. Begitu juga dengan berbagai macam
beragama di Indonesia. Dengan keragaman suku, ras dan agama, yang ada
menggunakan metode penelitian hukum di Indonesia. Objek utama yang saya angkat
normatif, maka dapat dapat disimpulkan dalam skripsi ini yaitu agama, karena
bahwa: 1. Penyebab timbulnya kekerasan mengenai kekerasan dan diskriminasi antar
dan diskriminasi antar umat beragama di umat beragama di Indonesia, yang telah
Indonesia, karena perbedaan Pemahaman ramai di bicarakan di berbagai daerah
dalam nilai-nilai menjadi pertentangan dinegara ini bahkan di luar negeri. Karena
dalam umat beragama. Yaitu kewajiban- agama adalah suatu pengajaran yang dapat
kewajiban yang diwajibkan agamanya, membuat sikap dan prilaku kita manusia
Ideal-ideal mengenai kepastian hak-hak dapat berubah lebih baik dan berjalan
umat beragama, paham-paham mengenai menapaki jalan hidup mengikuti perintah
ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan, dari yang kuasa atau yang kita yakini
berbagai penalaran yang berbeda. masing-masing. Ini membuat timbulnya
Perbedaan doktrin, perbedaan suku dan ras keanakaragaman agama didunia ini, tetapi
pemeluk agama, perbedaan kebudayaan, dari setiap ajaran-ajaran yang
dan adanya perbedaan mayoritas dan diperintahkan memiliki perbedaan yang
minoritas menjadi faktor timbulnya konflik sangat terlihat, karena seperti kita ketahui
antar umat beragama. kurangnya peran ada beberapa agama yang di yakini oleh
pemerintah dan aparatur negara dalam tiap-tiap orang di Indonesia, yaitu; Islam,
situasi konflik antar umat beragama yang Kristen Hindu, Budha dan Konghucu, dan
menjadi peluang bagi pihak-pihak lain-lain. Dalam setiap agama-agama
provokator tertentu. 2. Fungsi pemerintah tersebut juga terdapat keanekaragaman
dan masyarakat itu sendiri yang mampu aliran. Mengenai aliran inilah yang
menyelesaikan kekerasan dan diskriminasi menimbulkan pro dan kontra bagi kita
antar umat beragama, dimana pemerintah manusia. Timbulnya pro dan kontra tak
melakukan sosialisasi besar terhadap lepas dari pengajaran dari orang-orang
masyarakat mengenai aturan-aturan yang yang dianggap sangat pintar atau orang-
menjadi landasan kerukunan antar umat orang yang dianggap suci dalam aliran-
beragama dalam Pancasila dan UUD 1945 aliran tersebut.
dengan dialog dan musyawarah dengan Karena berbedanya ajaran-ajaran,
masyarakat, dan mengaitkan pencegahan larangan-larangan, dan perintah-perintah
kekerasan dan diskriminasi dengan sanksi- dari berbagai macam agama itu, membuat
pengikut-pengikut dari agama-agama yang
1
ada saling berdebat untuk membuktikan
Artikel skripsi mana yang benar dan mana yang nyata
2
NIM: 090711353.

56
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013

terbukti dihidup kita. Hal ini menimbulkan oleh pemerintah agar hak warga negara
kesalahpahaman antar umat beragama, yang paling hakiki terlindung dari
karena timbul diskriminasi yang kesewenang-wenang kekuasaan. Terjadinya
mengakibatkan kekerasan bagi mereka kekerasan dan diskriminasi antar umat
sendiri. Hal ini juga membuat kelompok- beragama ini sudah terlihat dari konflik-
kelompok minoritas merasa tidak aman konflik antar umat beragama yang terjadi
untuk menjalankan ajaran mereka dan saat ini, konflik-konflik ini terjadi hanya
aktivitas dari kelompok minoritas itu karena karena perbedaan pendapat yang dari
tidak leluasa dan apalagi apabila pihak-pihak yang terkait. Konflik-konflik ini
mendapatkan ancaman dari kelompok- timbul dengan mengenyampingkan hak
kelompok mayoritas. Karena kelompok- asasi manusia. Padahal hak asasi manusia
kelompok mayoritas menganggap mereka tak dapat dilepaskan dari lingkungan sosial
adalah yang benar dan kelompok- atau habitatnya, yaitu masyarakat itu
kelompok minoritas adalah salah. sendiri dimana hak asasi manusia
Kekerasan dan diskriminasi antar umat dikembangkan.
beragama di Indonesia ini membuat negara Dari konflik-konflik yang terjadi saat ini
kita ini dianggap tidak aman untuk sebenarnya dapat dibagi dalam dua tipe
melaksanakan rutinitas-rutinitas, dan ritual- yaitu konflik vertikal dan horizontal. Konflik
ritual keagamaan. Hal ini pun membuat vertikal merupakan konflik yang didasarkan
publik Indonesia dianggap tidak aman bagi ide komunitas tertentu yang dihadapkan
negara-negara internasional. Pemerintah kepada penguasa. Sedangkan konflik
Indonesia didesak untuk mengatasi horizontal merupakan konflik yang terjadi
intoleransi kehidupan beragama oleh antar komunitas dalam masyarakat akibat
Human Rights Watch . Human Rights banyak aspek misalnya komunitas lain yang
Watch menilai, Indonesia gagal merespons dianggap mengancam kepentingan, nilai-
meningkatnya kekerasan terhadap agama nilai, cara hidup dan identitas
minoritas, termasuk Ahmadiyah, Kristen, kelompoknya.
dan Syiah. Mereka pun meminta Pada era reformasi ini konflik-konflik
pemerintah Indonesia agar mengambil antar umat beragama sangat kompleks di
langkah-langkah konkret untuk mengatasi Indonesia karena konflik antar umat
intoleransi beragama. Indonesia perlu beragama meningkat dan terjadi di
mengakui bahwa hukum dan kebijakan te- berbagai daerah di Indonesia. Ini dilihat dari
lah menindas kelompok agama minoritas survey yang dilakukan Dr. Nawari Ismail, M.
melalui kekerasan dan diskriminasi. Ag. Yang menemukan bahwa konflik antar
Terjadinya kekerasan dan diskriminasi umat beragama sangat mencemaskan
antar umat beragama di indonesia juga karena telah mencapai 73%, dan konflik
terkait dengan hak asasi manusia (HAM) di antar umat beragama ini terus terjadi
Indonesia, dimana terdapat banyak batasan sampai saat ini. Menurut Nawari konflik
tentang hak asasi manusia. Seperti antar umat beragama ini terjadi melibatkan
pendapat dari Hendarmin Ranadireksa yang aspek-aspek lainnya, seperti persoalan
mengatakan bahwa hak asasi manusia pada politik, kebijakan pemerintah, kesukuan,
hakekatnya adalah seperangkat ketentuan- ekonomi, pendidikan, dan penguatan
ketentuan atau aturan-aturan untuk identitas daerah setelah berlakunya
melindungi warga negara dari kemungkinan otonomi daerah.
penindasan, pemasungan, dan/atau Dengan terjadi pelanggaran hak asasi
pembatasan ruang gerak warga negara oleh manusia melalui kekerasan dan diskriminasi
negara. Artinya ada batasan yang dibuat antar umat beragama, pemerintah

57
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013

sepertinya tidak mampu mengatasi 2). Setiap orang atas kebebasan meyakini
problema yang terjadi ini. Hal ini juga kepercayaannya menyatakan pikiran
membuat UU No. 39 Tahun 1999 tentang dan sikap sesuai dengan hati
Hak Asasi Manusia dirasa tidak diterapkan nuraninya.
dangan baik karena kekerasan dan 3). Setiap orang berhak atas kebebasan
diskriminasi antar umat beragama terus berserikat berkumpul dan
meningkat sampai saat ini. Dalam UU No. mengeluarkan pendapat.
39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 29
mengenai kebebasan beragama diatur 1). Negara berdasarkan Ketuhanan Yang
dalam pasal Pasal 22 yang menyatakan Maha Esa.
bahwa; 2). Negara menjamin kemerdekaan tiap-
1. Setiap orang bebas memeluk tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu. kepercayaannya itu.
2. Negara menjamin kemerdekaan Untuk Hak Asasi Manusia sendiri dalam
setiap orang memeluk agamanya UUD 1945 diatur dalam Pasal 27 sampai
masing-masing dan untuk beribadat dengan Pasal 31, tetapi yang berintikan hak
menurut agamanya dan untuk beragama terdapat dalam dua pasal
kepercayaannya itu. diatas yaitu Pasal 28 E dan Pasal 29.
Dan dalam Pasal 24 ayat 1 yang Upaya pemerintah dalam menangani
menyatakan bahwa: Setiap orang berhak masalah hak asasi manusia dalam hal ini
untuk berkumpul, berapat, dan berserikat kekerasan dan diskriminasi antar umat
untuk maksud-maksud damai. beragama di Indonesia belum memuaskan.
Pancasila pun mengatur mengenai Upaya pemerintah dalam menjalankan
kebebasan hak-hak dari tiap-tiap warga ideologi sebagai tolak ukur dan UUD 1945
negara. Dari ke-lima sila Pancasila tersebut sebagai dasar negara masih tidak memiliki
menjamin kebebasan beragama, memiliki kekuatan untuk mendapatkan perhatian
kedudukan dan sama tinggi, masyarakat untuk menciptakan kesadaran
mengutamakan kepentingan bangsa, kerukunan umat beragama di Indonesia.
kebebasan berpendapat dan hak Adapun upaya sanksi dari pemerintah
berkumpul, berhak memiliki kehidupan dengan menggunakan UU No. 26 tahun
yang layak dan terhormat. Kemudian dalam 2000 tentang Pengadilan HAM dan juga
UUD 1945 terdapat pasal-pasal yang lembaga Komisi Nasional Hak Asasi
mengatur hak-hak sebagai warga negara Manusia yang masih tidak mendapatkan
dan hak asasi manusia dalam beragama. hasil yang baik.
Yang terdapat dalam pasal-pasal yang berisi Melihat tindakan-tindakan yang
sebagai berikut; dilakukan oleh kelompok mayoritas yang
Pasal 28 E melanggar hak asasi manusia, maka saya
1). Setiap orang bebas memeluk agama akan membahasnya untuk melihat
dan beribadat menurut ajaran penyebab dan penyelesaian dari kekerasan
agamanya, memilih pendidikan dan dan diskriminasi antar umat beragama.
pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih B. RUMUSAN MASALAH
tempat tinggal di wilayah negara dan 1. Bagaimana penyebab timbulnya
meninggalkannya serta berhak kekerasan dan diskriminasi antar
kembali. umat beragama di Indonesia ?

58
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013

2. Bagaimana fungsi pemerintah dan sendiri dan agama sendiri selalu dijadikan
masyarakat dalam menyelesaikan kelompok patokan, sedangkan lawan dinilai
kekerasan dan diskriminasi antar menurut patokan itu. Agama Islam dan
umat beragama di Indonesia? Kristen di Indonesia, merupakan agama
samawi (revealed religion), yang meyakini
terbentuk dari wahyu Ilahi Karena itu
C. PEMBAHASAN memiliki rasa superior, sebagai agama yang
1. Penyebab Timbulnya Kekerasan dan berasal dari Tuhan.
Diskriminasi Antar Umat Beragama di
Indonesia. - Perbedaan Suku dan Ras
Tidak dapat dipungkiri bahwa
Sepanjang sejarah agama dapat perbedaan ras dan agama memperlebar
memberi sumbangsih positif bagi jurang permusuhan antar bangsa.
masyarakat dengan memupuk Perbedaan suku dan ras ditambah dengan
persaudaraan dan semangat kerjasama perbedaan agama menjadi penyebab lebih
antar anggota masyarakat. Namun sisi yang kuat untuk menimbulkan perpecahan antar
lain, agama juga dapat sebagai pemicu kelompok dalam masyarakat.
konflik antar masyarakat beragama. Ini
adalah sisi negatif dari agama dalam - Perbedaan Kebudayaan
mempengaruhi masyarakat dan hal ini telah Agama sebagai bagian dari budaya
terjadi di beberapa tempat di Indonesia. bangsa manusia. Kenyataan membuktikan
Dengan keanekaragaman agama yang ada perbedaan budaya berbagai bangsa di
di Indonesia membuat masyarakat dunia tidak sama. Tempat-tempat
Indonesia memiliki pemahaman yang terjadinya konflik antar kelompok
berbeda-beda sesuai dengan yang diajarkan masyarakat agama Islam - Kristen,
oleh agamanya masing-masing. Perbedaan perbedaan antara dua kelompok yang
ini timbul karena adanya doktrin-doktrin konflik. Kelompok masyarakat setempat
dari agama-agama, suku, ras, perbedaan memiliki budaya yang sederhana atau
kebudayaan, dan dari kelompok minoritas tradisional: sedangkan kaum pendatang
dan mayoritas. memiliki budaya yang lebih maju atau
Pada bagian ini akan diuraikan sebab modern. Karena itu bentuk rumah gereja
terjadinya konflik antar masyarakat lebih berwajah budaya Barat yang mewah.
beragama khususnya yang terjadi di Perbedaan budaya dalam kelompok
Indonesia; masyarakat yang berbeda agama di suatu
tempat atau daerah ternyata sebagai faktor
- Perbedaan Doktrin pendorong yang ikut mempengaruhi
Semua pihak umat beragama yang terciptanya konflik antar kelompok agama
sedang terlibat dalam bentrokan masing- di Indonesia.
masing menyadari bahwa justru perbedaan
doktrin itulah yang menjadi penyebab dari - Masalah Mayoritas dan Minoritas
benturan itu. Entah sadar atau tidak, setiap Fenomena konflik sosial mempunyai
pihak mempunyai gambaran tentang ajaran aneka penyebab. Tetapi dalam masyarakat
agamanya, membandingkan dengan ajaran agama pluralitas penyebab terdekat adalah
agama lawan, memberikan penilaian atas masalah mayoritas dan minoritas golongan
agama sendiri dan agama lawannya. Dalam agama. Masalah mayoritas dan minoritas
skala penilaian yang dibuat (subyektif) nilai ini timbul dikarenakan kekuatan dan
tertinggi selalu diberikan kepada agamanya kekuasaan yang lebih besar kelompok

59
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013

moyoritas dari pada kelompok minoritas Kemudian dalam Pasal 340 KUHP
sehingga timbul konflik yang tak terelakan. menyatakan bahwa; Barangsiapa dengan
Dikarenakan saling menunjukan sengaja dan dengan rencana terlebih
pembenaran dari masing-masing dahulu merampas nyawa orang lain,
pemahaman dari doktrin-doktirn yang di diancam kerena pembunuhan dengan
berikan dalam kelompok mayoritas dan rencana, dengan pidana mati atau pidana
minoritas. Mengakibatkan timbulnya penjara seumur hidup atau selama waktu
konflik dari kelompok mayoritas dengan tertentu, paling lama dua puluh tahun.
kelompok minoritas. Pasal 340 KUHP itu sendiri
digunakan UU No. 26 tahun 2000 tentang
2. Fungsi Pemerintah dan Masyarakat Pengadilan HAM dalam penjelasan Pasal 9
Dalam Menyelesaikan Kekerasan dan huruf a yang menyatakan yang dimaksud
Diskriminasi Antar Umat Beragama di dengan pembunuhan adalah sebagaimana
Indonesia. yang tercantum dalam Pasal 340 Kitab
Pemerintah juga bisa menggunakan Undang-Undang Hukum Pidana.
KUHP sebagai pilihan hukum. karena Dari ketiga pasal itu pun dapat
peradilan HAM yang masih belum pasti. menjadi pilihan sanksi dari konflik yang
Dalam KUHP terdapat dengan jelas aturan- terjadi di Cikeusik, dan lainnya.
aturan dan pidana-pidana yang diberikan Penyerangan dari kelompok FPI terhadap
dalam kasus di atas adanya penghinaan, jemaah Ahmadiyah yang menimbulkan
pengrusakan, pembakaran, penganiayaan, korban nyawa yaitu Tiga pengikut
dan pembunuhan. Untuk masalah-masalah Ahmadiyah tewas, beberapa rumah hancur
konflik antar umat beragama yang akibat serangan. Dua belas terdakwa dalam
menggunakan kekerasan yang kasus penyerangan dan pembunuhan tiga
mengakibatkan korban nyawa, dalam KUHP pengikut Ahmadiyah di Cikeusik. Dijatuhi
terdapat tiga pasal yaitu pasal 338, Pasal vonis dengan hukuman antara tiga sampai
339, dan Pasal 340. Dalam Pasal 338 KUHP dengan enam bulan penjara meski jatuh
menyatakan bahwa; tiga korban jiwa dalam kasus ini.
Barangsiapa dengan sengaja merampas Penyesalan juga diungkapkan organisasi
nyawa oranglain, diancam karena HAM Human Rights Watch, yang menyebut
pembunuhan dengan pidana penjara vonis hakim sebagai 'pesan menyeramkan'
paling lama lima belas tahun. dunia peradilan Indonesia terhadap pencari
Kemudian dalam Pasal 339 KUHP keadilan kasus toleransi umat beragama.
menyatakan bahwa; Bukannya pelaku dijatuhi dakwaan
Pembunuhan yang diikuti, disertai atau pembunuhan atau dakwaan berat lain,
didahului oleh suatu perbuatan pidana, jaksa malah membikin dakwaan
yang dilakukan dengan maksud untuk menggelikan dengan tuntutan super ringan.
mempersiapkan atau mempermudah Sidang Cikeusik mengirim pesan
pelaksanaannya, atau untuk melepaskan mengerikan terhadap serangan pada
diri sendiri maupun peserta lainnya dari kelompok minoritas seperti Ahmadiyah. Ini
pidana dalam hal tertangkap tangan, juga bertanda bahwa pemerintah tidak
ataupun untuk memastikan penguasaan menjamin keadilan bagi warga negaranya,
barang yang diperolehnya secara melawan karena aparatur negara pun tidak bisa
hukum, diancam dengan pidana penjara memberikan keadilan bagi masyarakat.
seumur hidup atau selama waktu tertentu, Hukum tidak berjalan dengan semestinya
paling lama dua puluh tahun. dari kasus diatas jelas-jelas dapat dipidana
ketiga pasal diatas. Karena tindakan

60
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013

penyerangan secara berkelompok dan Dan Pasal 410, menyatakan bahwa;


dilakukan secara brutal yang Barangsiapa dengan sengaja dan melawan
mengakibatkan tewasnya tiga orang. hukum menghancurkan atau membikin tak
Konflik kekerasan dan diskriminasi dapat dipakai suatu gedung atau kapal yang
antar umat beragama juga dapat seluruhnya atau sebagian milik orang lain,
menimbulkan penganiayaan, seperti diancam dengan pidana penjara paling
penyerangan di Sampang, Yang lama lima tahun.
mengakibatkan konban luka, jika kita Dengan dua pasal diatas sebenarnya
melihat dalam KUHP terdapat dalam pasal banyak kasus pengrusakan tempat-tempat
353, yang menyatakan bahwa; ibadah dan rumah-rumah jemaah, bisa di
1). Penganiayaan dengan rencana lebih pidanakan tetapi karena aparatur negara
dahulu, diancam dengan pidana yang terasa tidak ada tanggapan tetapi
penjara paling lama empat tahun. malah seperti ikut berperan dalam konflik
2). Jika perbuatan itu mengakibatkan dan pemerintah yang tidak merespon baik,
luka-luka berat, yang bersalah maka kebenaran dan keadilan tidak bisa di
dikenakan pidana penjara paling gapai.
lama tujuh tahun. Peran pemerintah dapat dipertanyakan
3). Jika perbuatan itu mengakibatkan karena payung hukum bagi warga
kematian yang bersalah diancam negaranya sendiri tidak bisa menghukum
dengan pidana penjara paling lama warganya sendiri yang melakukan tindakan
sembilan tahun. melawan hukum. Banyak tudingan yang
diarahkan kepada aparatur negara, karena
Dengan pasal-pasal KUHP diatas aparatur negara pun tidak dapat melakukan
sebenarnya tidak ada alasan untuk tindakan penyelamatan dilokasi dan
meringankan pidana yang akan diberikan pengambilan keputusan dari pemegang
kepada pelaku-pelaku penyerangan yang kekuasaan yang tidak relevan dengan
mengakibatkan korban luka dan nyawa tindakan yang dilakukan. Harus ada kontrol
apalagi dengan sengaja memancing dari pemerintah pusat secara nasional dan
kekerasan dan diskriminasi antar umat untuk menjaga keamanan dan rasa
beragama. Begitu juga dengan tiga pasal nasionalitas kita untuk mempetahankan
pembunuhan diatas. NKRI. Salah satu pemecah belah negara
Konflik kekerasan dan diskriminasi antar yaitu terpecah belahnya rasa kerukunan
umat beragama juga menimbulkan antar umat beragama dan membuat
pembakaran dan pengrusakan terhadap kehancuran bagi negara kita.
rumah-rumah dan tempat-tempat ibadah. Jika kita melihat kembali kebelakang
Jika kita melihat dalam KUHP terdapat sebenarnya dengan filosofi negara kita dan
dalam pasal 406 ayat 1 dan pasal 410. dasar negara kita sudah mengatur
Berdasarkan Pasal 406 ayat 1 menyatakan mengenai hak asasi manusia, sehingga tidak
bahwa ; Barangsiapa dengan sengaja dan perlu terjadi kesalahpahaman antar
melawan hukum menghancurkan, merusak, kelompok-kelompok mayoritas dengan
membikin tak dapat dipakai atas minoritas, Yaitu Pancasila dan UUD 1945.
menghilangkan barang sesuatu yang Dalam sila-sila yang tercantum dalam
seluruhnya atau sebagian milik orang lain, Pancasila, sangat jelas peran Pancasila
diancam dengan pidana penjara paling dalam HAM, seperti berikut ini;
lama dua tahun delapan bulan pidana 1. Hak asasi manusia menurut Sila
denda paling banyak empat ribu lima ratus Ketuhanan Yang Maha Esa
rupiah.

61
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013

 Mengandung pengakuan terhadap dan diskriminasi antar umat beragama.


Tuhan Yang Maha Esa serta Dengan mengambil tindakan yang berfungsi
menjamin setiap agama melakukan untuk mengamalkan Pancasila. Begitu pun
ibadah menurut keyakinan masing- dengan UUD 1945 yang menjadi motor
masing. pergerakan dari suatu negara. Memiliki
2. Hak asasi manusia menurut Sila keterkaitan dengan HAM yang ternyata
Kemanusiaan yang Adil dan mengutamakan hak-hak dari setiap warga
Beradab. negaranya. HAM dalam UUD 1945 di atur
 Mengandung berarti pengakuan dalam pasal 27, 28(a-j), 29, 30, dan 31.
manusia sebagai individu dan Dalam hal beragama terdapat dalam pasal
sebagai mahkluk sosial. 28 e yang menyatakan bahwa;
Kemanusiaan mengakui semua 4). Setiap orang bebas memeluk agama
manusia sama-sama sebagai dan beribadat menurut ajaran
mahkluk social yang berkonsekuensi agamanya, memilih pendidikan dan
pada kedudukan yang sama tinggi pengajaran, memilih pekerjaan,
dan sama rendah. memilih kewarganegaraan, memilih
3. Hak asasi manusia menurut Sila tempat tinggal di wilayah negara dan
Persatuan Indonesia. meninggalkannya serta berhak
 Menimbulkan sikap yang kembali.
mengutamakan kepentingan bangsa 5). Setiap orang berhak atas kebebasan
adalah titik tolak memperjuangkan meyakini kepercayaannya
hak asasi manusia. Tanpa adanya menyatakan pikiran dan sikap sesuai
jaminan kebangsaan berarti nilai- dengan hati nuraninya.
nilai asasi manusia terabaikan. 6). Setiap orang berhak atas kebebasan
4. Hak asasi manusia menurut Sila berserikat berkumpul dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh mengeluarkan pendapat.
hikmat kebijaksanaan dalam Dan dalam Pasal 29;
permusyawarahan perwakilan. 3). Negara berdasarkan Ketuhanan Yang
 Kedaulatan ditangan rakyat Maha Esa.
berwujud dalam bentuk hak asasi 4). Negara menjamin kemerdekaan tiap-
seperti mengeluarkan pendapat dan tiap penduduk untuk memeluk
hak berkumpul. agamanya masing-masing dan untuk
5. Hak asasi manusia menurut Sila beribadat menurut agamanya dan
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat kepercayaan itu.
Indonesia. Hak-hak dari setiap warga negara dijunjung
 Menyatakan bahwa setiap manusia tinggi oleh UUD 1945. Dengan kedua faktor
warga bangsa berhak menikmati pelopor terbentuknya NKRI ini yaitu
kehidupan yang layak dan Pancasila dan UUD 1945 bisa membuat
terhormat. kekerasan dan diskriminasi antar umat
beragama di Indonesia berkurang dan
Dengan peran Pancasila tehadap HAM terhindarkan, tetapi tidak lepas dari peran
seperti diatas, hukum pun harus pemerintah yang harus mengambil
memahami setiap warganya, karena tindakan lebih bijak dalam menyelesaikan
manusia berhak melakukan apapun kecuali konflik antar umat beragama. Dan juga
melanggar peraturan-peraturan yang ada. harus didukung oleh kesadaran masyarakat
Pemerintah pun harus bisa mengatasi yang menjunjung tinggi tolenransi antar
masalah-masalah dalam hal ini kekerasan umat beragama. Salah satu cara

62
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013

menyelesaikan kekerasan dan diskriminasi adanya perbedaan mayoritas dan


antar umat beragama yaitu dengan peran minoritas menjadi faktor timbulnya
pemerintah dan masyarakat untuk konflik antar umat beragama.
berdialog antara pihak-pihak yang kurangnya peran pemerintah dan
berkonflik yang dikoordinir oleh aparatur negara dalam situasi konflik
pemerintah. Cara dialog atau musyawarah antar umat beragama yang menjadi
ini mereka yang konflik tetap berada di peluang bagi pihak-pihak provokator
suatu wilayah yang sama. Tetapi mereka tertentu.
mulai berdialog, membuat kesepakatan dan 2. fungsi pemerintah dan masyarakat itu
menghormati perbedaan. Dengan tujuan sendiri yang mampu menyelesaikan
menyadari kemajemukan tidak harus kekerasan dan diskriminasi antar umat
disertai konflik tetapi harus saling toleransi beragama, dimana pemerintah
sehingga terwujud kehidupan yang penuh melakukan sosialisasi besar terhadap
kedamaian. Cara ini pula yang bisa saja masyarakat mengenai aturan-aturan
diupayakan di Indonesia. Setiap yang menjadi landasan kerukunan
warganegara harus menyadari bahwa antar umat beragama dalam Pancasila
konflik horisontal, yang disertai kekerasan dan UUD 1945 dengan dialog dan
karena perbedaan yang bersumber dari musyawarah dengan masyarakat, dan
kemajemukan dapat melemahkan mengaitkan pencegahan kekerasan dan
persatuan bangsa dan menghambat diskriminasi dengan sanksi-saknsi yang
pembangunan nasional. ada dalam KUHP. Setelah itu
Kerukunan umat beragama merupakan masyarakat pun harus berperan serta
bagian terpenting dari kerukunan nasional. dalam mencegah konflik antar umat
Jadi pemerintah dan Majelis Agama beragama. Negara pun harus
mempunyai kewajiban yang sama dalam mengambil tindakan tegas dalam
memelihara ketentraman dan ketertiban konflik beragama demi menjunjung
masyarakat. Kerukunan, persatuan dan tinggi Pancasila.
kesatuan bangsa, khususnya kerukunan
antar umat beragama merupakan syarat F.SARAN
mutlak demi terwujudnya suasana aman, Pencegahan timbulnya kekerasan
damai, tentram dan sentosa. dan diskriminasi antar umat beragama di
Indonesia, dengan cara pemerintah harus
D. KESIMPULAN mensosialisasikan kembali Pancasila dan
1. Penyebab timbulnya kekerasan dan UUD 1945, kemudian UU No. 39 tahun
diskriminasi antar umat beragama di 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dengan
Indonesia, karena perbedaan dialog khusus dan musyawarah dengan
Pemahaman dalam nilai-nilai menjadi masyarakat. Yang membuat kesadaran
pertentangan dalam umat beragama. masyarakat untuk hidup rukun antar umat
Yaitu kewajiban-kewajiban yang beragama timbul. Serta penggunaan
diwajibkan agamanya, Ideal-ideal lembaga-lembaga yang mengurus masalah-
mengenai kepastian hak-hak umat masalah Hak Asasi Manusia dengan lebih
beragama, paham-paham mengenai baik lagi. Pemerintah harus lebih tegas
ajaran-ajaran dan pandangan- dengan sanksi-sanksi yang tepat dalam
pandangan, berbagai penalaran yang konflik yang berakibat tindak pidana sesuai
berbeda. Perbedaan doktrin, dengan KUHP dan peraturan-peraturan lain
perbedaan suku dan ras pemeluk yang mengatur.
agama, perbedaan kebudayaan, dan

63
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013

DAFTAR PUSTAKA http://gagasanhukum.wordpress.com/2009


Baghi, felix, Pluralisme, Demokrasi dan /02/05/pemeliharaan-kerukunan umat-
Toleransi, Ledalero, Maumere, 2012 beragama-bagian-ii/
Harian Komentar. Manado tanggal http://alkitab.sabda.org/resource.php?topi
10 dan 11 Oktober 2012 c=956&res=jpz
Ismail, Nawari dan Muhaimin AG, KONFLIK http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_in
UMAT BERAGAM DAN BUDAYA LOKAL, donesia/2012/04/120420_fpiahmadi.sht
LUBUK AGUNG, 2011 ml
KUHPer., KUHP, KUHAP, Pustaka Yustisia, http://www.setkab.go.id/artikel-4917-.html
Yogyakarta, 2008 http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_in
Marzuki, Suparman, Tragedi Politik Hukum donesia/2011/09/110915_opsi_gkiyasmi
HAM, PUSTAKA PELAJAR, Yogyakarta, n.shtml
2011. http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_in
Muladi, HAK ASASI MANUSIA – Hakekat, donesia/2011/07/110728_cikeusikverdic
Konsep, & Implikasinya dalam t.shtml
Perspektif Hukum & Masyarakat, Refika http://www.bbc.co.uk/indonesia/laporan_k
Aditama, 2005 husus/2012/07/120702_peran_negara_t
Muhammad, Husein, Mengaji Pluralisme oleransi.shtml
kepada Mahaguru Pencerahan, Al- http://indonesia.ucanews.com/2012/08/01
Mizan, 2011 /sikap-tak-tegas-pemerintah-jadipemicu-
Penetapan Presiden Republik Indonesia No. peningkatan-konflik-antaragama/
1/PNPS Tahun 1965 Tentang http://dhd45jateng.wordpress.com/2012/0
Pencegahan Penyalahgunaan 6/25/upaya-mengatasi-konflik-
dan/atau Penodaan Agama horisontal-dalam-kemajemukan-bangsa-
Tumpa, Arifin, PELUANG DAN TANTANGAN indonesia/
EKSISTENSI PENGADILAN HAM DI http://banjarmasin.tribunnews.com/2012/
INDONESIA, KENCANA, Jakarta, 2010 12/31/kebebasan-beragama-masih-di-
UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi persimpangan
Manusia http://ibgwiyana.wordpress.com/2012/09/
http://internasional.rmol.co/read/2012/09/ 18/peranantokoh-agama-dalam-
03/76633/Hillary-Perlu-Tanya-SBY-Soal- kehidupan-berbangsa-dan-bernegara-
Konflik-Kekerasan-Agama- guna-nation-and-character-building/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kekerasan
http://id.shvoong.com/writing-and-
speaking/presenting/2196538-
pengertian-kekerasan/
http://asiaaudiovisualra09gunawanwibison
o.wordpress.com/2009/07/05/pengertia
n-kekerasan/
http://mediainformasill.blogspot.com/2012
/04/pengertian-definisi-
diskriminasi.html
http://musliminzuhdi.blogspot.com/2012/0
3/makna-kerukunan-umat-
beragama.html

64

Anda mungkin juga menyukai