2/Jan-Mrt/2013
KEKERASAN DAN DISKRIMINASI ANTAR saknsi yang ada dalam KUHP. Setelah itu
UMAT BERAGAMA DI INDONESIA1 masyarakat pun harus berperan serta
Oleh: Stev Koresy Rumagit2 dalam mencegah konflik antar umat
beragama. Negara pun harus mengambil
ABSTRAK tindakan tegas dalam konflik beragama
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah demi menjunjung tinggi Pancasila.
untuk mengetahui bagaimana penyebab Kata kunci: Umat beragama
timbulnya kekerasan dan diskriminasi antar
umat beragama di Indonesia dan A.PENDAHULUAN
bagaimana fungsi pemerintah dan Dalam era modernisasi ini sudah banyak
masyarakat dalam menyelesaikan kemajuan dalam pembangunan negara kita
kekerasan dan diskriminasi antar umat ini. Begitu juga dengan berbagai macam
beragama di Indonesia. Dengan keragaman suku, ras dan agama, yang ada
menggunakan metode penelitian hukum di Indonesia. Objek utama yang saya angkat
normatif, maka dapat dapat disimpulkan dalam skripsi ini yaitu agama, karena
bahwa: 1. Penyebab timbulnya kekerasan mengenai kekerasan dan diskriminasi antar
dan diskriminasi antar umat beragama di umat beragama di Indonesia, yang telah
Indonesia, karena perbedaan Pemahaman ramai di bicarakan di berbagai daerah
dalam nilai-nilai menjadi pertentangan dinegara ini bahkan di luar negeri. Karena
dalam umat beragama. Yaitu kewajiban- agama adalah suatu pengajaran yang dapat
kewajiban yang diwajibkan agamanya, membuat sikap dan prilaku kita manusia
Ideal-ideal mengenai kepastian hak-hak dapat berubah lebih baik dan berjalan
umat beragama, paham-paham mengenai menapaki jalan hidup mengikuti perintah
ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan, dari yang kuasa atau yang kita yakini
berbagai penalaran yang berbeda. masing-masing. Ini membuat timbulnya
Perbedaan doktrin, perbedaan suku dan ras keanakaragaman agama didunia ini, tetapi
pemeluk agama, perbedaan kebudayaan, dari setiap ajaran-ajaran yang
dan adanya perbedaan mayoritas dan diperintahkan memiliki perbedaan yang
minoritas menjadi faktor timbulnya konflik sangat terlihat, karena seperti kita ketahui
antar umat beragama. kurangnya peran ada beberapa agama yang di yakini oleh
pemerintah dan aparatur negara dalam tiap-tiap orang di Indonesia, yaitu; Islam,
situasi konflik antar umat beragama yang Kristen Hindu, Budha dan Konghucu, dan
menjadi peluang bagi pihak-pihak lain-lain. Dalam setiap agama-agama
provokator tertentu. 2. Fungsi pemerintah tersebut juga terdapat keanekaragaman
dan masyarakat itu sendiri yang mampu aliran. Mengenai aliran inilah yang
menyelesaikan kekerasan dan diskriminasi menimbulkan pro dan kontra bagi kita
antar umat beragama, dimana pemerintah manusia. Timbulnya pro dan kontra tak
melakukan sosialisasi besar terhadap lepas dari pengajaran dari orang-orang
masyarakat mengenai aturan-aturan yang yang dianggap sangat pintar atau orang-
menjadi landasan kerukunan antar umat orang yang dianggap suci dalam aliran-
beragama dalam Pancasila dan UUD 1945 aliran tersebut.
dengan dialog dan musyawarah dengan Karena berbedanya ajaran-ajaran,
masyarakat, dan mengaitkan pencegahan larangan-larangan, dan perintah-perintah
kekerasan dan diskriminasi dengan sanksi- dari berbagai macam agama itu, membuat
pengikut-pengikut dari agama-agama yang
1
ada saling berdebat untuk membuktikan
Artikel skripsi mana yang benar dan mana yang nyata
2
NIM: 090711353.
56
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013
terbukti dihidup kita. Hal ini menimbulkan oleh pemerintah agar hak warga negara
kesalahpahaman antar umat beragama, yang paling hakiki terlindung dari
karena timbul diskriminasi yang kesewenang-wenang kekuasaan. Terjadinya
mengakibatkan kekerasan bagi mereka kekerasan dan diskriminasi antar umat
sendiri. Hal ini juga membuat kelompok- beragama ini sudah terlihat dari konflik-
kelompok minoritas merasa tidak aman konflik antar umat beragama yang terjadi
untuk menjalankan ajaran mereka dan saat ini, konflik-konflik ini terjadi hanya
aktivitas dari kelompok minoritas itu karena karena perbedaan pendapat yang dari
tidak leluasa dan apalagi apabila pihak-pihak yang terkait. Konflik-konflik ini
mendapatkan ancaman dari kelompok- timbul dengan mengenyampingkan hak
kelompok mayoritas. Karena kelompok- asasi manusia. Padahal hak asasi manusia
kelompok mayoritas menganggap mereka tak dapat dilepaskan dari lingkungan sosial
adalah yang benar dan kelompok- atau habitatnya, yaitu masyarakat itu
kelompok minoritas adalah salah. sendiri dimana hak asasi manusia
Kekerasan dan diskriminasi antar umat dikembangkan.
beragama di Indonesia ini membuat negara Dari konflik-konflik yang terjadi saat ini
kita ini dianggap tidak aman untuk sebenarnya dapat dibagi dalam dua tipe
melaksanakan rutinitas-rutinitas, dan ritual- yaitu konflik vertikal dan horizontal. Konflik
ritual keagamaan. Hal ini pun membuat vertikal merupakan konflik yang didasarkan
publik Indonesia dianggap tidak aman bagi ide komunitas tertentu yang dihadapkan
negara-negara internasional. Pemerintah kepada penguasa. Sedangkan konflik
Indonesia didesak untuk mengatasi horizontal merupakan konflik yang terjadi
intoleransi kehidupan beragama oleh antar komunitas dalam masyarakat akibat
Human Rights Watch . Human Rights banyak aspek misalnya komunitas lain yang
Watch menilai, Indonesia gagal merespons dianggap mengancam kepentingan, nilai-
meningkatnya kekerasan terhadap agama nilai, cara hidup dan identitas
minoritas, termasuk Ahmadiyah, Kristen, kelompoknya.
dan Syiah. Mereka pun meminta Pada era reformasi ini konflik-konflik
pemerintah Indonesia agar mengambil antar umat beragama sangat kompleks di
langkah-langkah konkret untuk mengatasi Indonesia karena konflik antar umat
intoleransi beragama. Indonesia perlu beragama meningkat dan terjadi di
mengakui bahwa hukum dan kebijakan te- berbagai daerah di Indonesia. Ini dilihat dari
lah menindas kelompok agama minoritas survey yang dilakukan Dr. Nawari Ismail, M.
melalui kekerasan dan diskriminasi. Ag. Yang menemukan bahwa konflik antar
Terjadinya kekerasan dan diskriminasi umat beragama sangat mencemaskan
antar umat beragama di indonesia juga karena telah mencapai 73%, dan konflik
terkait dengan hak asasi manusia (HAM) di antar umat beragama ini terus terjadi
Indonesia, dimana terdapat banyak batasan sampai saat ini. Menurut Nawari konflik
tentang hak asasi manusia. Seperti antar umat beragama ini terjadi melibatkan
pendapat dari Hendarmin Ranadireksa yang aspek-aspek lainnya, seperti persoalan
mengatakan bahwa hak asasi manusia pada politik, kebijakan pemerintah, kesukuan,
hakekatnya adalah seperangkat ketentuan- ekonomi, pendidikan, dan penguatan
ketentuan atau aturan-aturan untuk identitas daerah setelah berlakunya
melindungi warga negara dari kemungkinan otonomi daerah.
penindasan, pemasungan, dan/atau Dengan terjadi pelanggaran hak asasi
pembatasan ruang gerak warga negara oleh manusia melalui kekerasan dan diskriminasi
negara. Artinya ada batasan yang dibuat antar umat beragama, pemerintah
57
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013
sepertinya tidak mampu mengatasi 2). Setiap orang atas kebebasan meyakini
problema yang terjadi ini. Hal ini juga kepercayaannya menyatakan pikiran
membuat UU No. 39 Tahun 1999 tentang dan sikap sesuai dengan hati
Hak Asasi Manusia dirasa tidak diterapkan nuraninya.
dangan baik karena kekerasan dan 3). Setiap orang berhak atas kebebasan
diskriminasi antar umat beragama terus berserikat berkumpul dan
meningkat sampai saat ini. Dalam UU No. mengeluarkan pendapat.
39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 29
mengenai kebebasan beragama diatur 1). Negara berdasarkan Ketuhanan Yang
dalam pasal Pasal 22 yang menyatakan Maha Esa.
bahwa; 2). Negara menjamin kemerdekaan tiap-
1. Setiap orang bebas memeluk tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu. kepercayaannya itu.
2. Negara menjamin kemerdekaan Untuk Hak Asasi Manusia sendiri dalam
setiap orang memeluk agamanya UUD 1945 diatur dalam Pasal 27 sampai
masing-masing dan untuk beribadat dengan Pasal 31, tetapi yang berintikan hak
menurut agamanya dan untuk beragama terdapat dalam dua pasal
kepercayaannya itu. diatas yaitu Pasal 28 E dan Pasal 29.
Dan dalam Pasal 24 ayat 1 yang Upaya pemerintah dalam menangani
menyatakan bahwa: Setiap orang berhak masalah hak asasi manusia dalam hal ini
untuk berkumpul, berapat, dan berserikat kekerasan dan diskriminasi antar umat
untuk maksud-maksud damai. beragama di Indonesia belum memuaskan.
Pancasila pun mengatur mengenai Upaya pemerintah dalam menjalankan
kebebasan hak-hak dari tiap-tiap warga ideologi sebagai tolak ukur dan UUD 1945
negara. Dari ke-lima sila Pancasila tersebut sebagai dasar negara masih tidak memiliki
menjamin kebebasan beragama, memiliki kekuatan untuk mendapatkan perhatian
kedudukan dan sama tinggi, masyarakat untuk menciptakan kesadaran
mengutamakan kepentingan bangsa, kerukunan umat beragama di Indonesia.
kebebasan berpendapat dan hak Adapun upaya sanksi dari pemerintah
berkumpul, berhak memiliki kehidupan dengan menggunakan UU No. 26 tahun
yang layak dan terhormat. Kemudian dalam 2000 tentang Pengadilan HAM dan juga
UUD 1945 terdapat pasal-pasal yang lembaga Komisi Nasional Hak Asasi
mengatur hak-hak sebagai warga negara Manusia yang masih tidak mendapatkan
dan hak asasi manusia dalam beragama. hasil yang baik.
Yang terdapat dalam pasal-pasal yang berisi Melihat tindakan-tindakan yang
sebagai berikut; dilakukan oleh kelompok mayoritas yang
Pasal 28 E melanggar hak asasi manusia, maka saya
1). Setiap orang bebas memeluk agama akan membahasnya untuk melihat
dan beribadat menurut ajaran penyebab dan penyelesaian dari kekerasan
agamanya, memilih pendidikan dan dan diskriminasi antar umat beragama.
pengajaran, memilih pekerjaan,
memilih kewarganegaraan, memilih B. RUMUSAN MASALAH
tempat tinggal di wilayah negara dan 1. Bagaimana penyebab timbulnya
meninggalkannya serta berhak kekerasan dan diskriminasi antar
kembali. umat beragama di Indonesia ?
58
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013
2. Bagaimana fungsi pemerintah dan sendiri dan agama sendiri selalu dijadikan
masyarakat dalam menyelesaikan kelompok patokan, sedangkan lawan dinilai
kekerasan dan diskriminasi antar menurut patokan itu. Agama Islam dan
umat beragama di Indonesia? Kristen di Indonesia, merupakan agama
samawi (revealed religion), yang meyakini
terbentuk dari wahyu Ilahi Karena itu
C. PEMBAHASAN memiliki rasa superior, sebagai agama yang
1. Penyebab Timbulnya Kekerasan dan berasal dari Tuhan.
Diskriminasi Antar Umat Beragama di
Indonesia. - Perbedaan Suku dan Ras
Tidak dapat dipungkiri bahwa
Sepanjang sejarah agama dapat perbedaan ras dan agama memperlebar
memberi sumbangsih positif bagi jurang permusuhan antar bangsa.
masyarakat dengan memupuk Perbedaan suku dan ras ditambah dengan
persaudaraan dan semangat kerjasama perbedaan agama menjadi penyebab lebih
antar anggota masyarakat. Namun sisi yang kuat untuk menimbulkan perpecahan antar
lain, agama juga dapat sebagai pemicu kelompok dalam masyarakat.
konflik antar masyarakat beragama. Ini
adalah sisi negatif dari agama dalam - Perbedaan Kebudayaan
mempengaruhi masyarakat dan hal ini telah Agama sebagai bagian dari budaya
terjadi di beberapa tempat di Indonesia. bangsa manusia. Kenyataan membuktikan
Dengan keanekaragaman agama yang ada perbedaan budaya berbagai bangsa di
di Indonesia membuat masyarakat dunia tidak sama. Tempat-tempat
Indonesia memiliki pemahaman yang terjadinya konflik antar kelompok
berbeda-beda sesuai dengan yang diajarkan masyarakat agama Islam - Kristen,
oleh agamanya masing-masing. Perbedaan perbedaan antara dua kelompok yang
ini timbul karena adanya doktrin-doktrin konflik. Kelompok masyarakat setempat
dari agama-agama, suku, ras, perbedaan memiliki budaya yang sederhana atau
kebudayaan, dan dari kelompok minoritas tradisional: sedangkan kaum pendatang
dan mayoritas. memiliki budaya yang lebih maju atau
Pada bagian ini akan diuraikan sebab modern. Karena itu bentuk rumah gereja
terjadinya konflik antar masyarakat lebih berwajah budaya Barat yang mewah.
beragama khususnya yang terjadi di Perbedaan budaya dalam kelompok
Indonesia; masyarakat yang berbeda agama di suatu
tempat atau daerah ternyata sebagai faktor
- Perbedaan Doktrin pendorong yang ikut mempengaruhi
Semua pihak umat beragama yang terciptanya konflik antar kelompok agama
sedang terlibat dalam bentrokan masing- di Indonesia.
masing menyadari bahwa justru perbedaan
doktrin itulah yang menjadi penyebab dari - Masalah Mayoritas dan Minoritas
benturan itu. Entah sadar atau tidak, setiap Fenomena konflik sosial mempunyai
pihak mempunyai gambaran tentang ajaran aneka penyebab. Tetapi dalam masyarakat
agamanya, membandingkan dengan ajaran agama pluralitas penyebab terdekat adalah
agama lawan, memberikan penilaian atas masalah mayoritas dan minoritas golongan
agama sendiri dan agama lawannya. Dalam agama. Masalah mayoritas dan minoritas
skala penilaian yang dibuat (subyektif) nilai ini timbul dikarenakan kekuatan dan
tertinggi selalu diberikan kepada agamanya kekuasaan yang lebih besar kelompok
59
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013
moyoritas dari pada kelompok minoritas Kemudian dalam Pasal 340 KUHP
sehingga timbul konflik yang tak terelakan. menyatakan bahwa; Barangsiapa dengan
Dikarenakan saling menunjukan sengaja dan dengan rencana terlebih
pembenaran dari masing-masing dahulu merampas nyawa orang lain,
pemahaman dari doktrin-doktirn yang di diancam kerena pembunuhan dengan
berikan dalam kelompok mayoritas dan rencana, dengan pidana mati atau pidana
minoritas. Mengakibatkan timbulnya penjara seumur hidup atau selama waktu
konflik dari kelompok mayoritas dengan tertentu, paling lama dua puluh tahun.
kelompok minoritas. Pasal 340 KUHP itu sendiri
digunakan UU No. 26 tahun 2000 tentang
2. Fungsi Pemerintah dan Masyarakat Pengadilan HAM dalam penjelasan Pasal 9
Dalam Menyelesaikan Kekerasan dan huruf a yang menyatakan yang dimaksud
Diskriminasi Antar Umat Beragama di dengan pembunuhan adalah sebagaimana
Indonesia. yang tercantum dalam Pasal 340 Kitab
Pemerintah juga bisa menggunakan Undang-Undang Hukum Pidana.
KUHP sebagai pilihan hukum. karena Dari ketiga pasal itu pun dapat
peradilan HAM yang masih belum pasti. menjadi pilihan sanksi dari konflik yang
Dalam KUHP terdapat dengan jelas aturan- terjadi di Cikeusik, dan lainnya.
aturan dan pidana-pidana yang diberikan Penyerangan dari kelompok FPI terhadap
dalam kasus di atas adanya penghinaan, jemaah Ahmadiyah yang menimbulkan
pengrusakan, pembakaran, penganiayaan, korban nyawa yaitu Tiga pengikut
dan pembunuhan. Untuk masalah-masalah Ahmadiyah tewas, beberapa rumah hancur
konflik antar umat beragama yang akibat serangan. Dua belas terdakwa dalam
menggunakan kekerasan yang kasus penyerangan dan pembunuhan tiga
mengakibatkan korban nyawa, dalam KUHP pengikut Ahmadiyah di Cikeusik. Dijatuhi
terdapat tiga pasal yaitu pasal 338, Pasal vonis dengan hukuman antara tiga sampai
339, dan Pasal 340. Dalam Pasal 338 KUHP dengan enam bulan penjara meski jatuh
menyatakan bahwa; tiga korban jiwa dalam kasus ini.
Barangsiapa dengan sengaja merampas Penyesalan juga diungkapkan organisasi
nyawa oranglain, diancam karena HAM Human Rights Watch, yang menyebut
pembunuhan dengan pidana penjara vonis hakim sebagai 'pesan menyeramkan'
paling lama lima belas tahun. dunia peradilan Indonesia terhadap pencari
Kemudian dalam Pasal 339 KUHP keadilan kasus toleransi umat beragama.
menyatakan bahwa; Bukannya pelaku dijatuhi dakwaan
Pembunuhan yang diikuti, disertai atau pembunuhan atau dakwaan berat lain,
didahului oleh suatu perbuatan pidana, jaksa malah membikin dakwaan
yang dilakukan dengan maksud untuk menggelikan dengan tuntutan super ringan.
mempersiapkan atau mempermudah Sidang Cikeusik mengirim pesan
pelaksanaannya, atau untuk melepaskan mengerikan terhadap serangan pada
diri sendiri maupun peserta lainnya dari kelompok minoritas seperti Ahmadiyah. Ini
pidana dalam hal tertangkap tangan, juga bertanda bahwa pemerintah tidak
ataupun untuk memastikan penguasaan menjamin keadilan bagi warga negaranya,
barang yang diperolehnya secara melawan karena aparatur negara pun tidak bisa
hukum, diancam dengan pidana penjara memberikan keadilan bagi masyarakat.
seumur hidup atau selama waktu tertentu, Hukum tidak berjalan dengan semestinya
paling lama dua puluh tahun. dari kasus diatas jelas-jelas dapat dipidana
ketiga pasal diatas. Karena tindakan
60
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013
61
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013
62
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013
63
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Jan-Mrt/2013
64