DisusunOleh :
Nama
NPM
Fakultas
Kelas
:
:
:
:
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah s.w.t. karena atas berkat dan rahmat-Nya serta kemudahan
yang diberikan, penulis dapat menyelesaikan yang berjudul Demokrasi dan Musyawarah
Mufakat.
Dalam menyelesaikan makalah ini tentunya penulis mendapat banyak bantuan, oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih pada orang tua yang selalu
mendoakan dan saudara-saudara satu himpunan yang selalu mendukung dan
menyemangati sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini juga
merupakan hasil pribadi dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menimbulkan
sumbangsih positif bagi semua pihak.
Penulis
Daftar Isi
2.
3.
Tujuan ......................................................................................................................................... 3
2.
3.
4.
5.
Bab I : Pendahuluan
1. Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Oleh karena itu, Pancasila tidak
hanya menjadi tertib negara namun juga berperan sebagai sumber dasar hukum nasional
yang menhatur ketertiban penyelenggaraan pemerintah atau negara.
Salah satu nilai-nilai dari demokrasi adalah musyawarah mufakat. Musyawarah
mufakat merupakan pengambilan sikap demokrasi di mana kita bisa menyatukan misi
dan visi untuk satu tekad dan tujuan yang baik. Musyawarah untuk mufakat
dicontohkan dalam berbagai hal pergaulan berbangsa dan bernegara. Hal tersebut
adalah cara pembelajaran demokrasi pancasila yang baik pada generasi bangsa
selanjutnya untuk bermusyawarah dan bermufakat untuk mencapai tujuan.
2. Rumusan Masalah
- Apa makna demokrasi dan musyawarah mufakat ?
- Bagaimana hubungan antara demokrasi dan musyawarah mufakat ?
3. Tujuan
- Memahami arti demokrasi serta musyawarah yang mufakat
- Mengetahui keterkaitan antara demokrasi dan musyawarah mufakat serta penerapan
dalam kehidupan
Bab II : Pembahasan
1. Definisi Demokrasi
Istilah demokrasi berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno
pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari
sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari
istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi
sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem demokrasi di banyak
Negara.
Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam
bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut
sebagai indikator perkembangan politik suatu negara.
Demokrasi mempunyai arti penting bagi masyarakat yang menggunakannya,
sebab dengan demokrasi, hak masyarakat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi
Negara dijamin. Oleh karena itu, istilah demokrasi selalu memberikan posisi penting
bagi rakyat walaupun secara operasional implikasinnya di berbagai Negara tidak selalu
sama.
2. Perkembangan Demokrasi
Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan negara dan
hukum di Yunani Kuno dan dipraktekkan dalam kehidupan bernegara antara abad 4
SM- 6 M. Pada waktu itu, dilihat dari pelaksanaannya, demokrasi yang dipraktekkan
bersifat langsung (direct democracy), artinya hak rakyat untuk membuat keputusankeputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga negara yang bertindak
berdasarkan prosedur mayoritas. Di Yunani Kuno, demokrasi hanya berlaku untuk
warga negara yang resmi. Sedangkan penduduk yang terdiri dari budak, pedagang
asing, perempuan dan anak-anak tidak dapat menikmati hak demokrasi.
Gagasan demokrasi yunani Kuno lenyap Dunia Barat ketika bangsa Romawi
dikalahkan oleh suku Eropa Barat dan Benua Eropa memasuki abad pertengahan (6001400). Walaupun begitu, ada sesuatu yang penting yang menjadi tonggak baru
berkenaan dengan demokrasi abad pertengahan, yaitu lahirnya Magna Charta. Dari
piagam tersebut, ada dua prinsip dasar: Pertama, kekuasaan Raja harus dibatasi; Kedua,
HAM lebih penting daripada kedaulatan Raja.
Ada dua peristiwa penting yang mendorong timbulnya kembali demokrasi
yang sempat tenggelam pada abad pertengahan, yaitu terjadinya Raissance dan
Reformasi. Raissance adalah aliran yang menghidupkan kembali minat pada sastra dan
budaya Yunani Kuno, dasarnya adalah kebebasan berpikir dan nertindak bagi manusia
4
tanpa boleh ada orang lain yang membatasi dengan ikatan-ikatan. Sedangkan
Reformasi yang terjadi adalah revolusi agama yang terjadi di Eropa Barat abad 16.
Dari dua peristiwa penting di atas, Eropa kemudian masuk ke dalam Aufklarung
(Abad Pemikiran) dan Rasionalisme yang mendorong mereka untuk memerdekakan
pikiran dari batas-batas yang ditentukan gereja untuk mendasarkan pada pemikiran atau
akal (rasio) yang pada gilirannya kebebasab berpikir ini menimbulkan lahirnya pikiran
tentang kebebasan politik.
Dua filsuf besar yaitu John Locke (Inggris) dan Montesquieu (Perancis) telah
menyumbangkan gagasan mengenai pemerintahan demokrasi. Menurut John Locke
(1632-1704), hak-hak poitik rakyat mencakup hak hidup, kebebasan dan hak memiliki
(live, liberal, property). Sedangkan Montesquieu (1689-1955) menjamin hak-hak
politik menurut Trias Politika, yaitu suatu system pemisahan kekuasaan dalam
Negara ke dalam kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif yang masing-masing
harus dipegang organisai sendiri yang merdeka. Akibat pemikiran tentang hak-hak
politik rakyat dan pemisahan kekuasaan, muncullah kembali ide demokrasi.
3. Demokrasi Pancasila
Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang Maha
Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia
dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
4. Musyawarah Mufakat
Musyawarah adalah suatu sistem pengambilan keputusan yang melibatkan
banyak orang dengan mengakomodasi semua kepentingan sehingga tercipta satu
keputusan yang disepakati bersama dan dapat dijalankan oleh seluruh peserta yang
mengikuti musyawarah. Musyawarah menjadi salah satu budaya Indonesia yang harus
tetap dilaksanakan dan dikembangkan oleh masyarakat. Teknologi dapat menjadi salah
satu sarana positif bagi masyarakat untuk mengembangkan musyawarah. Setiap orang
harus saling menhghargai dan menghormati pendapat orang lain ketika musyawarah
5
Daftar Pustaka
http://irfanfauzi10.wordpress.com/2010/04/09/makalah-demokrasi/
http://ratiffany.blogspot.com/2013/03/contoh-makalah-demokrasi.html
http://enjoycofee16.blogspot.com/2012/11/makalah-sila-ke-4-butir-ke-4.html
http://ithasartika91.blogspot.com/2011/04/perbedaan-musyawarah-dengan-demokrasi.html