DOSEN PEMBIMBING:
Hj. Dini Daningrum, MKM
DISUSUN OLEH
anggota kelompok 3:
FAKULTAS KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS FALETEHAN SERANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Metodologi Penelitian ini tepat pada
waktunya dengan judul “Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga Di
Desa Singamerta Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang Tahun 2021”
Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dini Daningrum, SKM,
MKM selaku Dosen Metodologi Penelitian yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni ini.
Penulisan laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan, dorongan dan partisipasi dari
berbagai pihak yang memberikan bantuan moril maupun materil yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu, semoga bantuan tersebut menjadi amal ibadah dan mendapat rahmat dari Allah
SWT, Amin.
Demikian laporan ini dibuat, semoga dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya
untuk media pembelajaran, laporan ini juga tentunya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................6
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................8
1.3 Pertanyaan penelitian...............................................................................................8
1.4 Tujuan Penelitian.....................................................................................................8
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................................9
1.6 Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................10
2.1 Jamban...................................................................................................................10
2.1.1 Pengertian Jamban.....................................................................................10
2.1.2 Jenis Jamban Keluarga...............................................................................11
2.1.3 Syarat-Syarat Jamban Keluarga yang Sehat..............................................12
2.2 Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga.....................13
2.2.1 Tingkat Pengetahuan..................................................................................13
2.2.2 Sarana/Jamban...........................................................................................16
2.2.3 Dukungan Tokoh Masyarakat....................................................................17
2.2.4 Peranan Petugas Kesehatan........................................................................18
2.3 Kerangka Teori......................................................................................................18
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, HIPOTESIS PENELITIAN....20
3.1 KERANGKA KONSEP........................................................................................20
3.2 DEFINISI OPERASIONAL..................................................................................20
3.3 HIPOTESIS PENELITIAN...................................................................................22
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN......................................................................................24
4.1 DESAIN PENELITIAN........................................................................................24
4.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN.............................................................24
4.2.1 WAKTU PENELITIAN............................................................................24
4.2.2 TEMPAT PENELITIAN...........................................................................24
4.3 POPULASI DAN SAMPEL..................................................................................24
4.3.1 POPULASI.................................................................................................24
4.3.2 SAMPEL....................................................................................................24
4.4 PENGUMPULAN DATA.....................................................................................24
4.5 PENGOLAHAN DATA........................................................................................24
4.6 ANALISA DATA..................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................25
LAMPIRAN..................................................................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Jamban
2.1.1 Pengertian Jamban
Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk tempat membuang
dan mengumpulkan kotoran atau najis manusia, biasa disebut kakus/wc. Sehingga
kotoran tersebut akan tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi
penyebab atau penyebaran penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman
(Depkes RI, 2013).
Pengertian lainya tentaang jamban adalah pengumpulan kotoran manusia
di suatu tempat sehingga tidak menyebabkan bibit penyakit yang ada pada
kotoran manusia dan mengganggu estetika (Hasibuan, 2011). Sementara menurut
Kementrian Kesehatan RI jamban sehat adalah fasilitas pembangunan tinja yang
efektif untuk memutus rantai penularan penyakit (Kemenkes, 2012: 852).
Salah satu upaya untuk mencegah berkembangnya penyakit dan menjaga
lingkungan menjadi bersih dan sehat dengan cara membangun jamban di setiap
rumah. Karena jamban merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Maka
diharapkan tiap individu untuk memanfaatkan fasilitas jamban untuk buang air
besar. Penggunaan jamban akan bermanfaat untuk menjaga lingkungan tetap
bersih, nyaman dan tidak berbau (Dedi dan Datna, 2013:172).
Jamban keluarga sangat berguna bagi manusia dan merupakan bagian dari
kehidupan manusia, karena jamban dapat mencegah berkembangnya penyakit
saluran pencernaan yang disebabkan oleh kotoran manusia yang tidak dikelola
dengan baik.
2.1.2 Jenis Jamban Keluarga
Jamban keluarga yang didirikan mempunyai beberapa pilihan. Pilihan
yang baik adalah jamban yang tidak menimbulkan bau, dan memiliki kebutuhan
air yang tercukupi dan berada didalam rumah. Terdapar beberapa jenis jamban
(Mubarak, 2013).
1. Jamban Cemplung (Pit Latrine)
Merupakan jamban paling sederhana yang digunakan masyarakat, namun
kurang sempurna. Dinamakan jamban cemplung karena hanya terdiri dari
galian dan atasnya diberi lantai sehingga kotoran langsung masuk kedalam
penampungan dan dapat mengotori tanah.
2. Jamban Plengsengan
Merupakan tempat untuk membuang kotoran dimana terdapat saluran yang
bentuknya miring penghubung antara tempat jongkok ke tempat pembuangan
kotoran. Jamban plengsengan lebih baik bila dibandingkan jamban cemplung
karena baunya lebih berkurang dan leboh aman bagi pemakai jamban. Namun
sebaiknya bagi jamban cemplug dan plengsengan ada baiknya tempat jongkok
harus dibuatkan tutup.
3. Jamban Empang (Overhung Latrine)
Jamban yang dibangun di atas sungai, rawa dan empang. Kotoran dari jamban
ini jatuh kedalam air dan akan dimakan oleh ikan atau dikumpulkan melalui
saluran khusus dari bambu atau kayu yang ditanam mengelilingi jamban.
4. Jamban Kimia (chemical toilet)
Jamban model ini biasanya dibangun pada tempat-tempat rekreasi, pada
transportasi seperti kereta api, pesawat terbang dan lain-lain. Disini tinja
disenfaksi dengan zat-zat kimia seperti caustic soda dan pembersihnya dipakai
dengan kertas tisue (toilet piper). Jamban kimia sifatnya sementara, karena
kotoran yang telah terkumpul perlu dibuang lagi.
5. Jamban Leher Angsa (angsalatrine)
Merupakan jamban leher lubang kloset berbentuk lengkung, dengan demikian
akan terisi air gunanya sebagai sumbat sehingga dapat mencegah bau kotoran
serta masuknya serangga.
2.1.3 Syarat-Syarat Jamban Keluarga yang Sehat
Kementerian Kesehatan telah menetapkan syarat dalam membuat jamban
sehat. Ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan yaitu yang harus diperhatikan.
Berikut syarat-syarat jamban sehat:
1. Tidak mencemari air
- Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar
lubangkotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. Jika
keadaan terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan
dengan tanahliat atau diplester.
- Jarang lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter
- Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari
lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur.
- Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan,
empang, danau, sungai, dan laut
2. Tidak mencemari tanah permukaan
- Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun, pekarangan,
dekatsungai, dekat mata air, atau pinggir jalan.
- Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras kotorannya,
atau dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang galian.
3. Bebas dari serangga
- Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras
setiapminggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk
demam berdarah.
- Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi
sarang nyamuk.
- Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang bisa
menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya
- Lantai jamban harus selalu bersih dan kering
- Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup
4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan
- Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup
setiapselesai digunakan
- Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa
harustertutup rapat oleh air
- Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa ventilasi
untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran
- Lantai jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin. Pembersihan
harus dilakukan secara periodic
5. Aman digunakan oleh pemakainya
- Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang
kotoran dengan pasangan batau atau selongsong anyaman bambu atau
bahan penguat laiyang terdapat di daerah setempat
6. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya
- Lantai jamban rata dan miring kearah saluran lubang kotoran
- Jangan membuang plastic, puntung rokok, atau benda lain ke saluran
kotoran karena dapat menyumbat saluran
- Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran karena
jambanakan cepat penuh
- Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan
pipaberdiameter minimal 4 inci. Letakkan pipa dengan kemiringan
minimal 2:100
7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan
- Jamban harus berdinding dan berpintu
- Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya
terhindardari kehujanan dan kepanasan.
2.1.4 Pemanfaatan Jamban
Pemanfaatan jamban berati penggunaan atau pemakaian jamban pada masyarakat
untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Kata pemanfaatan berasal dari kata manfaat.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pemanfaatan diartikan sebagai proses, cara,
perbuatan memanfaatkan (Samsudin, 2013). Pemanfaatan jamban berati penggunaan atau
pemakaian jamban dalam hal buang air besar yang dilakukan oleh masyarakat untuk
memperoleh lingkungan yang sehat. Dimulai dari bagaimana masyarakat mengetahui
pengertian jamban, syarat jamban sehat hingga cara pemeliharaan jamban secara
partisipasi aktif masyarakat memanfaatkanya (Hamzah, 2014).
Upaya pemanfaatan jamban yang dilakukan oleh keluarga akan berdampak besar
pada penurunan penyakit, karena setiap anggota keluarga yang buang air besar di jamban.
Maka dari itu perlu diperhatikan oleh kepala keluarga dan setiap anggota keluarga
menurut (Taringan, 2010) yaitu :
1. Jamban keluarga layak digunakan oleh setiap anggota keluarga.
2. Membiasakan diri untuk menyiram menggunakan air bersih setelah
menggunakan jamban.
3. Membersihkan jamban dengan alat pembersih minimal 2-3 kali
seminggu.
Tindakan atau praktik merupakan suatu sikap yang sudah terwujud (overtbehaviour).
Untuk mewujudkan tindakan nyata dari sebuah sikap maka diperlukan faktor pendukung
yang memungkinkan yaitu fasilitas yang ada (Soekidjo, 2010).
Pemanfaatan jamban disertai partisipasi keluarga akan lebih baik, jika didukung
oleh faktor yang berasal dari diri individu tersebut (faktor internal) antara lain
pendidikan, pengetahuan, sikap, tindakan, kebiasaan, pekerjaan, jenis kelamin, umur,
suku dan sebagainya. Kemudian dari luar individu (faktor eksternal) seperti bagaimana
kondisi jamban, sarana air bersih, pengaruh lingkungan dan peran petugas kesehatan
termasuk tokoh adat dan tokoh agama (Depkes RI, 2015).
Pemanfaatan jamban keluarga sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan
kebiasaan masyarakat. Pemanfaatan jamban di masyarakat belum sesuai dengan harapan
pemerintah, karena masih ada masyarakat yang buang air besar (BAB) di tempat-tempat
yang tidak sesuai dengan kaidah kesehatan, misalnya di sungai, kolam, dan ladang. Selain
dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan kebiasaan masyarakat, fasilitas yang kurang
terpenuhi serta sikap dan perilaku masyarakat sendiri ataupun kurangnya informasi yang
mendukung pemanfaatan jamban dalam keluarga (Andreas, 2014).
Sanitasi serta pemanfaatan jamban yang buruk erat kaitanya dengan penyakit
yang disebabkan oleh kotoran tinja manusia akibat dari perilaku seseorang dalam
memanfaatkan atau tidak memanfaatkan jamban. Penyakit Cholera, Hepatitis A, Polio
adalah satu dari diantara penyakit menular yang dapat menyebar apabila mikroba
penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang digunakan setiap keluarga dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tinja yang tidak tertampung dengan baik dapat
mengakibatkan penyakit menular tersebut (Soemirat, 2009).
Maka diharapkan masyarakat mengurangi kebiasaan buang air besar (BAB) di
sembarang tempat dengan upaya pemanfaatan jamban, karena menurut Chandra (2010)
tinja yang di buang sembarang dapat menimbulkan kontaminasi pada air, tanah, dan
mendatangkan penyakit yang mudah terjangkit seperti waterborne disease antar lain
tifoid, diare, paratifoid, disentri, kolera, penyakit cacing dan sebagainya.
Sedangkan menurut Mubarak (2013) membangun dan menggunakan jamban
dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Lingkungan lebih bersih.
2. Bau berkurang, sanitasi dan kesehatan meningkat.
3. Peningkatan martabat dan hak pribadi.
4. Keselamatan pemakai jamban lebih baik.
5. Memutus siklus penyebaran penyakit yang berhubungan dengan
sanitasi.
Status Ekonomi
Faktor
Predisposisi
Perilaku
Sikap
Sarana/fasilitas* Pemanfaatan
Faktor jamban
Pendukung
Kondisi jamban
Peran petugas
Kesehatan*
Faktor penguat
Dukungan tokoh
masyarakat*
Sarana
Pemanfaatan Jamban
Dukungan Tokoh Desa Singamerta Ciruas
Masyarakat
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Dependen
Pemanfaatan Aktifitas dari keluarga Wawancara Kuesioner a. Memanfaatkan: Ordinal
Jamban Desa dalam pemanfaatan bila responden
Singamerta
Ciruas jamban menggunakan
keluarga/buang air jamban sebagai
besar di jamban. tempat buang air
besar.
b. Tidak
memanfaatkan:
bila responde
tidak
menggunakan
jamban sebgai
tempat buang air
besar.
Variabel Independen
Z α ² × P ×Q
n=
L²
Keterangan :
n = besar sampel
N = jumlah populasi
Zα² = Nilai standar dari distribusi sesuai nilai α = 5% = 1.96
Q = 1-P
2 α ² × P× Q × N
n=
L ²(N −1)+ 2α ² × P ×Q
1076,6084
n=
11,2+0,9604
1076,6084
n=
11,2604
n=88,5339626986 = 89 orang
Sampel dalam penelitian ini menggunakan kiteria inklusi dan eksklusi yaitu,
dengan kriteria sebagai berikut :
1. Kepala Keluarga yang bertempat tinggal dan terdaftar sebagai warga tetap
di desa Singamerta Kecamatan Ciruas
2. Memiliki jamban pribadi
3. Bersedia jadi sampel
4.4 PENGUMPULAN DATA
Data primer. Data diperoleh dengan cara observasi dan wawancara.
Observasi dilakukan terhadap masyarkat yang ada di lingkungan Desa Singamerta
Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang. Sedangkan wawancara dilakukan dengan
menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden beruba data diri dan perilaku
pemanfaatan jamban.
Data sekunder. Data diperoleh dari profil Dinas Kesehatan Kabupaten
Serang Tahun 2019.
4.5 PENGOLAHAN DATA
Teknik pengolahan data pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Editing
Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan
penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah kegiatan
untuk pengecekkan ataupun perbaikan isi dari formulir atau kuesioner tersebut
(Notoatmodjo, 2010).
2. Entry
Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode sesuai dengan jawaban
masing-masing pertanyaan yang telah diajukan kepada responden (Notoatmodjo,
2010)
3. Cleaning
Pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan
kode, ketidaklengkapan, dan selanjutnya dilakukan pembetulan atau koreksi
(Notoatmodjo, 2010).
4. Coding
Setelah semua data(kuesioner) diedit atau disunting, langkah selanjutnya
melakukan pengodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data atau bilangan (Notoatmodjo, 2010).
5. Tabulating
Memasukkan data dari hasil penelitian kedalam tabel-tabel sesuai kriteria atau
tujuan penelitian yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Sarah Nur Fitri. (2018). "Hubungan Perilaku Pemeliharaan Jamban Dan
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare Di
Kelurahan Setia Kecamatan Binjai Kota Tahun 2018". Skripsi. Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas
Sumatra Utara, Medan.
Lampiran 1
Kepada Yth,
Calon Responden Penelitian
Di Tempat
Dengan Hormat,
Perkenalkan kami adalah Mahasiswi Universitas Faletehan Serang Fakultas Ilmu
Kesehatan Program Studi Kesehatan Masyarakat, yang akan mengadakan penelitian untuk
menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat (SKM). Adapun penelitian yang dimaksud berjudul “Faktor Yang
Berhubungan dengan Pemanfaatan Jamban Keluarga Pada Desa Singamerta Ciruas
Kabupaten Serang Tahun 2021”.
Untuk maksud tersebut saya memerlukan data/informasi yang nyata dan akurat dari
saudara. Saudara berhak untuk berpartisipasi atau tidak. Bila saudara setuju terlibat dalam
penelitian ini, silahkan memberikan tanda tangan di tempat yang sudah disediakan dan
mohon menjawab pertanyaan dengan sejujur-jujurnya. Penelitian ini tidak menimbulkan
kerugian pada saudara dan kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya akan
digunakan untuk kepentingan penelitian.
Atas kesediaan dan partisipasi saudara sangat saya harapkan dan atas perhatian dan
bantuannya saya ucapkan terima kasih.
(………………) (………………)
Nama Peneliti
Lampiran 2
I. Identitas Responden
1. No Responden : ………………….
2. Nama : ………………….
3. Umur : ……………..….. tahun
4. Jenis kelamin :
1. Laki-laki
2. Perempuan
5. Jamban Pribadi :
1. Punya
2. Tidak punya
6. Sumber Air Bersih :
1. PDAM
2. Sumur
3. Sungai
7. Alamat : ………………………………………………
8. Pendidikan :
1. Tidak Sekolah
2. SD
3. SMP
4. SMA
5. Perguruan Tinggi
6. Lainnya
Lampiran 2
ganda a, b, c dan tanda centang ( ✓) pada petanyaan table pada setiap jawaban yang dianggap
sesuai.
C. SARANA/FASILITAS
No Pertanyaan Ya Tidak