Anda di halaman 1dari 49

Tugas Karya Tulis Ilmiah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Pemanfaatan Kulit Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai Alternatif


Krispi Bergizi Tinggi Untuk Wirausaha di SMA Darul ‘Ulum 1 Jombang

OLEH :
1. Hibatulllah Taufiqul Hakim
2. Mochammad Ferdian Abidin

SMA DARUL ULUM 1 UNGGULAN BPP-TEKNOLOGI


PETERONGAN JOMBANG
2014/2015

i
Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah kami haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis ilmiah
ini dituis dalam rangka mengerjakan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kami menyadari
bahwa dalam penyelesaian karya tulis ini tidak lepas dari bimbingan beberapa pihak. Kami
haturkan terima kasih kepada:

1. Bapak Azwar Haamid, S.Pd. Selaku Guru Mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan karya tulis ilmiah ini jauh dari kata
smpurna. Oleh karea itu kami mengaharapkan kritik dan saran yang nilainya membangun
bagi pembaca.

Jombang, 7 Mei 2016

Penulis

DAFTAR ISI
ii
Halaman Judul………………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar...........................................................................................................….. ii
Daftar Isi…….............................................................................................................….. iii
Abstrak.......................................................................................................................….. v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .........................................................................................….. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................….. 1
C. Tujuan Penelitian......................................................................................….. 2
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan.......................................................….. 2
E. Manfaat Penelitian...................................................................................….. 2
F. Batasan Masalah.......................................................................................….. 2
G. Definisi Istilah..........................................................................................….. 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Tanaman kulit jahe...................................................................................….. 3
B. Karbohidrat..............................................................................................….. 5
C. Protein......................................................................................................….. 6
D. Uji Bahan Makanan..................................................................................….. 7
E. Wirausaha.................................................................................................….. 8

BAB III METODE PENELITIAN


A. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................….. 10
B. Jenis Penelitian.........................................................................................….. 10
C. Prosedur Penelitian...................................................................................….. 10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Data Hasil Penelitian................................................................................….. 14
B. Pembahasan Data Hasil Penelitian...........................................................….. 16
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................... 19
B. Saran .......................................................................................................….. 19

Daftar Pustaka............................................................................................................….. 20
Lampiran 1.................................................................................................................….. 21
Lampiran 2 ................................................................................................................….. 23
Daftar Riwayat Hidup................................................................................................….. 45

iii
ABSTRAK

Fatikhatul Mufidah A. Isniatun Khasanah, Alif Nurul Habibah. 2014. Pemanfaatan kulit jahe
sebagai alternatif krispi bergizi untuk wirausaha di SMA Darul Ulum 1 Unggulan BPPT
Jombang. SMA Darul Ulum 1 Unggulan BPPT Peterongan Jombang. Pembimbing : Rizki
Yudha Sentika, S,Pd.

Kata Kunci : Kulit Jahe, Krispi, Gizi, Wirausaha.

Pertambahan jumlah penduduk dari tahun ketahun semakin meningkat, dengan


meningkatnya jumlah penduduk menyebabkan semakin besar pula kebutuhan yang harus
terpenuhi salah satunya yakni kebutuhan pangan. Banyak upaya yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan pangan yang layak untuk dikonsumsi serta bergizi tinggi, diantaranya
dengan peningkatan teknologi pada bidang pertanian dan perkebunan. Pada bidang pertanian
kebanyakan orang hanya memanfaatkan daging buahnya, sedangkan limbah kulit biasanya
dibuang atau di sia-sia kan. Pada tahun 2008 perhitungan presentase didaerah jombang
sebanyak 146 ton.
iv
Cara pembuatan Krispi Kulit Jahe Adalah menyiapkan Kulit Jahe 300 gram, dicuci
sampai bersih, merendam kulit jahe dengan garam kurang lebih satu malam, lalu dikeringkan
1 hari, siapkan tepung terigu , telur, dengan campuran bawang putih secukupnya, masukan
kulit jahe adonan telur setelah itu masukan kedalam tepung terigu, panaskan minyak goreng
lalu masukkan kulit jahe yang sudah siap. Jika ingin rasa yang berbeda bisa menambahkan
rasa sesuai selera, seperti : Ayam Bakar, BBQ, Balado, atau menggunakan bahan yang alami
(sambal). Untuk mengetahui kandungannya dapat menggunakan lugol untuk uji karbohidrat,
biuret untuk uji protein, dan Benedict untuk uji glukosa. Kemudian Krispi Kulit Jahe ini di
Food Quality Control oleh 10 orang Consument Tester untuk mengetahui kelayakan Krispi
Kulit Jahe ini.
Hasil penelitian ini, bahwa Krispi Kulit Jahe mengandung Karbohidrat dan Protein,
serta dapat digunakan sebagai pengganti tolak angin dalam bentuk camilan diperjalanan.
Hasil Food Quality Control oleh Consument Tester mebunjukan rata-rata : 3,5 yang
kriterianya sangat layak produksi dan konsumsi dengan perincian dari aspek rasa 3,8 ; aspek
warna 3,6 ; aspek tekstur 3,3 ; dan aspek kemasan 3,4. berdasarkan Food Quality Control
oleh Consument Tester, analisis SWOT( Strength, Weaknes, Opportunities, Threats) dan
etimasi biaya dengan presentase keuntungan 100% menunjukan bahwa wirausaha Krispi
“KRIKUJA” (Krispi Kulit Jahe) memiliki peluang tinggi untuk dijalankan.

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertambahan jumlah penduduk dari tahun ke tahun yang semakin banyak
menyebabkan semakin besar pula kebutuhan yang harus terpenuhi seperti kebutuhan
pokok pangan.Peristiwa tersebut membuat banyak orang berusaha untuk mengembangkan
bahan pangan yang tersedia di alam tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.Banyak
upaya yang telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pokok pangan yang layak untuk
dikonsumsi.Diantaranya dengan peningkatan teknologi pada berbagai bidang seperti
perikanan, peternakan, dan perkebunan dan pertania.
Dalam bidang pertanian yang biasa digunakan hanya buah dari hasil para petai
sawah salah satunya yakni padi yang digunakan sebagai bahan makanan pokok sehari
hari.tapi selebihnya itu hanya di buang sia-sia atau dijadikan makanan hewan.
Salah satu potensi dalam bidang pertanian yang harus dimksimalkan yakni kulit
jahe yang biasanya hanya dijadikan smpah dan tidak ada yang memanfaatkannya.
Dalam hal ini penulis menuangkan ide bahwa hasil jahe yang berupa kulit jahe
dapat dikonsumsi dengan layak dan memiliki manfaat bagi konsumen serta bergizi
tinggi.kandungan dalam kulit jahe adalah
l Oleh karena itu peneliti mengadaakan penelitiannya yang berjdul
“Pemanfaatan Kulit Jahe (Zingiber Officinale) Sebagai Alternatif Krispi Bergizi
Tinggi untuk Wirausaha di SMA Darul Ulum 1 Jombang”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pemanfaatan kulit jahe sebagai alternatif krispi bergizi tinggi?
2. Apakah ada kandungan amilum, protein, dan glukosa pada krispi kulit jahe bergizi
tinggi?
3. Bagaimana kelayakan krispi kulit jahe bergizi tinggi melalui food quality control oleh
Consument tester?

1
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui cara pemanfaatan kulit jahe sebagai alternatif krispi bergizi tinggi.
2. Mengetahui adanya kandungan amilum, protein, dan glukosa yang terdaapat pada krispi
kulit jahe bergizi tinggi.
3. Mengetahui kelayakan krispi kulit jahe melalui food quality control oleh Consument
tester.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat hasil penelitian ini, dijabarkan sebagai berikut.
1. Bagi masyarakat, sebagai pedoman atau ajakan untuk dapat memanfaatkan kulit jahe
sebagai alternatif krispi bergizi tinggi serta dapat dijadikan sebagai wirausaha home
industry sehingga dapat meningkatkan potensi daerah.
2. Bagi sekolah, sebagai bahan referensi untuk perpustakaan sekolah.
3.Bagi penulis, sebagai sarana untuk melatih kepekaan dalam upaya memanfaatkan sumber
daya alam yang belum diberdayakan serta meningkatkan daya kreatifitas.

E. Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian ini adalah penelitian ini hanya terbatas pada pemanfaatan
kulit jahe karena selama ini yang dimanfaatkan hanya daging buahnya saja.

F. Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman peneliti mengemukakan engertian sebagai
berikut:
1. Kulit jahe adalah bagian terluar dari buah jahe.
2. Alternatif adalah pilihan lain dari dua atau lebih kemungkinan yang sudah ada.
3. Wirausaha adalah kegiatan mengolah sumberdaya kulit jahe untuk menghasilkan produk
krispi ”KRIKUJA” (krispi kulit jahe) yang bermanfaat dalam peningkatan kualitas hidup.
4. Food quality control adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui mutu dan
keamanan produk makanan.
5. Consument tester adalah sebutan untuk orang yang menguji mutu dan keamanan produk
makanan.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tanaman Kulit Jahe
1. Jahe

Jahe merupakan rempah rempah ternama di Indonesia.Biasanya jahe digunakan


sebagai obat untuk mengobati beberapa masalah pengobatan.jahe memiliki gelar dalam
bahasa latin yakni zingiber officinale.

2. Kulit Jahe
Kulit jahe adalah bagian terluar dari jahe yang biasanya hanya dibuang sebagai
limbah rumah tangga .

3. Kandungan Kulit Jahe


Pemanfaatan jahe oleh manusia yaitu pada bagian rimpangnya tapi setelah diteliti
kulit jahepun bermanfaat. Rimpang jahe mengandung minyak astiri dimana didalamnya
terkandung beberapa senyawa seperti Zingeron, seskuiterpen, oleoresin, zingiberen,
limonen, kamfena, sineol, zingiberal, sitral, felandren, dan borneol. Selain itu, terdapat
juga damar, pati, vitamin A, B, C, senyawa flavonoid dan polifenol, serta asam organik
seperti asam malat dan asam oksalat.
Dibawah ini adalah tabel yang menunjukkan komposisi unsur-unsur didalam 100 g
jahe:
Kandungan Jumlah Kandungan Jumlah
Protein 8.6 % Sodium 0.3 %
Karbohidrat 66.5 % Potasium 1.4 %
Lemak 6.4 % Vitamin A 175 IU
Serat 5.9 % Vitamin B1 0.05 mg
Abu 5.7 % Vitamin B2 0.13 mg
Kalsium 0.1 % Vitamin C 12 mg
Fosfor 0.15 % Niasin 1.9 %
Zat besi 0.011 %

4. Manfaat Kulit dan Buah:

3
Jahe biasanya aman sebagai obat herbal (Weidner dan Sigwart 2001). Hasil penelitian
terhadap tikus hamil yang diberikan ekstrak jahe secara oral tidak mempengaruhi
kehamilan dan tidak menyebabkan toksisitas sampai konsentrasi 1000 mg/kg.
Jahe dilaporkan dapat mengurangi resiko penyakit jantung dan meningkatkan
performan dari jantung selama olah raga, karena memberikan efek relaks dalam tubuh.
Selain itu, dapat mengurangi berat badan dan anti hiperlipidemia, serta mengurangi mual
dan muntah pada ibu hamil (Anon 2008).
Jahe tidak mengandung lemak dan gula sehingga dapat ditambahkan pada produk
makanan untuk meningkatkan aroma tanpa penambahan kalori. Di India dan China, teh
jahe yang dibuat dari jahe segar tidak hanya mengurangi berat badan tetapi dapat
membantu pencernaan.
Jahe dapat menstimulasi sirkulasi darah (Shoji et al. 1982). Jahe mengandung
senyawa potensial antiimflammasi yang disebut gingerol (Kwang et al. 1998).
Untuk terapi kanker biasanya dengan cara kemoterapi dan efek samping dari
kemoterapi adalah mual dan rambut rontok. Jahe ternyata dapat mengurangi mual sebagai
efek samping dari pengobatan kemoterapi, bahkan hasil dari penelitian menunjukkan
bahwa jahe dapat melawan sel kanker (Platel et al. 1995). Semua ini dikarenakan adanya
efek sinergisitas dari zingiberen dan komponen turunannya yang memberikan efek
farmakologi. Kandungan sejumlah magnesium, kalsium, protein, besi, sodium, kalium dan
fosfor akan memberikan perbaikan untuk otot, depresi, lemah otot, kejang, dan kerusakan
lambung. (Murad dan Marina 2002).

5.Klasifikasi Jahe:.
 Sub-divisi : Angiospermae.
 Kelas : Monocotyledoneae.

 Ordo : Zingiberales.

 Famili : Zingiberaceae.

 Genus : Zingiber.

 Species : Zingiber officinale

4
B. Karbohidrat

1. Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang
kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan,
selai, sirup, dan sebagainya (Lehninger, 1997).
Karbohidrat merupakan zat organik utama yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat sebagian besar terdapat dalam biji, buah dan akar tumbuhan. Zat tersebut
terbentuk oleh proses fotosintesis, yang melibatkan kegiatan sinar matahari terhadap daun
hjau.sebagai berikut gambar prosses fotosintesis:
6 CO2 + 6 H2O + 673 cal C6H12O6 + 6 O2
Klorofil
Gambar 2.1 Proses Fotosintesis
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan
karbohidrat utama yang dimakan manusia Pati terutama terdapat dalam padi-padian, biji-
bijian, dan umbi-umbian. Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati
berbeda satu sama lain, bergantung jenis tanaman asalnya. Bentuk butiran pati ini berbeda
satu sama lain dengan karakteristik tersendiri dalam hal daya larut, daya mengentalkan,
dan rasa (Lehninger, 1997).

2. Manfaat Karbohidrat
a. Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat
merupakan sumber utama karena banyak terdapat di alam dan harganya relatif murah. Satu
gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori.
b. Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida.
Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula yang paling manis.
Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah
1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.

5
a. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun.
b. Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna sehingga
menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-
hidroksi-butirat.

C. Protein
Tumbuhan membentuk protein dari CO2, H2O dan senyawa nitrogen.Digunakan
untuk pembentukan sel-sel tubuh, protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi
bila tubuh kita kekurangan karbohidrat dan lemak. Komposisi rata-rata unsur kimia ialah
sebagai berikut: karbon 50%, hydrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 16%, belerang 0-3%
dan fosfor 0-3% (Mustofa, 2013).

Gambar 2.2 Struktur Asam Amino


Struktur asam α-amino, dengan gugus amina di sebelah kiri dan gugus karboksil
di sebelah kanan. Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat
empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan
satu gugus rantai karbon (R) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang
membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya (Mustofa, 2013).
Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping
tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat
asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar (Mustofa,
2013).
Ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam molekul protein. Asam-asam amino
ini terikat satu dengan lain oleh ikatan peptida. Protein mudah menggumpal oleh suhu

6
tinggi, pH, dan pelarut organik serta logam berat antara lain Ag+, Ca++, Zn++, Hg++,
Fe++, Cu++ dan Pb++. Sedangkan ion-ion negatif yang dapat mengendapkan protein
ialah ion salisilat, trikloroasetat, pikrat, tanat dan sulfosalisilat. Berdasarkan sifat tersebut
putih telur atau susu dapat digunakan sedagat antidote atau penawar racun apabila
seseorang keracunan logam berat (Mustofa, 2013).

D.Uji Bahan Makanan

1. Uji Amilum
Uji bahan makanan yang mengandung karbohidrat dengan menggunakan larutan
Lugol 1 % sehingga warna bahan makanan berubah menjadi ungu/biru kehitaman.
Berikut ini deskripsi perubahan warna pada bahan makanan. Lugol yang diteteskan pada
karbohidrat akan terperangkap di dalam rantai amilum, sehingga menghasilkan warna
biru kehitamaan(Susantri, 2013).

2. Uji Protein
Uji bahan makanan yang mengandung protein dilakukan dengan menggunakan
larutan Biuret yang mengandung ion Cu+2 dalam larutan alkalis (NaOH). Protein yang
mengandung gugus –COO- dan –NH3+ serta ikatan peptida akan membentuk cincin
ungu bila bereaksi dengan larutan Biuret yang menunjukkan bahan makanan positif
mengandung protein(Susantri, 2013).

Reaksi Protein dan Reagen Biuret :


Protein + Biuret
H O 2 NaOH H O O H
2R C C + CuSO4 R C C C C R +2H2O+Na2SO4
O- O Cu O
+
NH3 NH2NH2
Ungu

Gambar 2.3 Reaksi Protein dan Reagen Biuret


Keterangan: Biuret yang diteteskan pada protein akan membentuk senyawa kompleks
sehingga menghasilkan warna ungu.
3. Uji Glukosa
Struktur kimiawi glukosa yang memiliki gugus aldehida pada salah satu
ujungnyaadalah sebagai berikut. H O
C

H C OH

HO C H
7
H C OH

H C OH

CH2OH

D-glucose
Gambar 2.4 Struktur Glukosa
D-glukosa termasuk gula pereduksi, maksud gula pereduksi adalah Gula yang
dapat dioksidasi adalah senyawa pereduksi. Glukosa membentuk hemiasetal intra-
molekular sebagai hasil reaksi aldehida dari C1& OH dari atom C5, dinamakan cincin
piranosa. Kadang larutan yang di uji dengan fehling A dan B tidak berubah warna
menjadi merah bata, tapi bisa juga berubah warna menjadi hijau atau oranye(Susantri,
2013).

Gambar 2.5 Struktur Pembentukan Endapan Merah Bata


Cu2O (endapan merah bata) yang terbentuk merupakan hasil sampingan dari reaksi
pembentukan asam karboksilat. (Lehninger, 1997 : 64 – 68 )
E. WIRAUSAHA
Wirausaha berasal dari kata ‘wira’ yang berarti berani dan ‘usaha’ yang berarti
kegiatan.Wirausaha dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia secara mandiri dan berani
menanggung resikonya. Untuk memulai wirausaha perlu mengidentifikasi jenis usaha
yang akan dijalankan, modal yang digunakan, proses produksi atau pembuatan produk,
serta cara dan sasaran pemasaran (Fathcurrohman, 2010).
Seorang wirausahawan perlu juga menganalisis SWOT (Strength, Weaknes,
Opportunities, Threats) terhadap usaha yang dijalankan.Pada aspek Strength (kekuatan)
menunjukkan analisis seberapa kuat wirausaha tersebut untuk dijalankan.Pada aspek
Weaknes (kelemahan) menunjukkan analisis kelemahan wirausaha tersebut.Pada aspek
Opportunities (peluang) menunjukkan analisis peluang yang ada dalam menjalankan
wirausaha tersebut serta dapat memanfaatkan peluang semaksimalnya. Pada aspek
Threats (ancaman) menunjukkan analisis apa saja yang dapat mengancam wirausaha
tersebut (Fathcurrohman, 2010).

8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini kami lakukan pada tanggal 1 Desember 2014 s/d 8 Januari 2015
dilaboratorium IPA SMA Darul ‘Ulum 1 Unggulan BPPT Jombang.
Tabel Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Waktu pelaksanaan
No. Kegiatan
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5
1. Penyusunan naskah
2. Persiapan alat dan bahan
3. Pembuatan produk awal
5. Pembuatan produk akhir
Food quality control oleh
6.
Consument tester
7. Dokumentasi penelitian
6. Penyeleseian naskah

B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu penelitian yang
menjelaskan suatu hal atau fenomena dalam bentuk kalimat berdasarkan hasil penelitian.

C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini meliputi: (1) prosedur pembuatan krispi kulit jahe, (2)
prosedur uji karbohidrat, (3) prosedur uji protein, (4) prosedur uji glukosa, (5) food quality
control oleh Consument tester.

1. Prosedur pembuatan krispi kulit jahe.


Prosedur pembuatan krispi jahe ini adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan kulit jahe.
b. Mencucinya sampai bersih.
c. Campurkan air dengan 2 sendok garam serta masukkan kulit jahe dan diamkan selama
semalam.
d. Keringkan sampai benar-benar kering.
e. Menyiapkan adonan telur garam dan bawang putih doikocok sampai tercampur rata.
f. Masukkan kulit jahe pada adonan yang telah siap.
g. Masukkan kulit jahe yang sudah dilumuri adonan pada tepung.
h. Masukkan pada minyak goreng yang telah panas.

1. Prosedur uji karbohidrat


Prosedur untuk uji karbohidrat adalah dengan cara sebagai berikut:
a. Meremas sebagian krispi kulit jahe
b. Menaruhnya pada palet
c. Meneteskan 2 tetes Lugol 1% sampai terdapat perubahan warna menjadi
hitam.

9
2. Prosedur uji protein
Prosedur untuk uji protein adalah sebagai berikut:
a. Meremas sebagian krispi kulit jahe
b. Menaruhnya pada palet
c. Meneteskan 5 tetes cairan biruet dan amati perubahan warna ungu yang
terjadi.

3. Prosedur Uji glukosa


Prosedur untuk uji glukosa adalah sebagai berikut:
a.Masukkan remasan sebagian krispi kulit jahe ke dalam tabung reaksi
b.Meneteskan 5 tetes larutan benedict ( Fehling A dan Fehling B)
c.Panaskan sampai terjadi perubahan warna dan terbentuk endapan berwarna
merah bata.

4. Food quality control oleh Consument tester


Food quality control oleh Consument tester merupakan proses untuk menentukan
layak atau tidaknya Krispi dari kult jahe ini untuk diproduksi dan dikonsumsi dari segi
rasa, aroma, dan tekstur. Food quality control oleh Consument tester ini menggunakan
instrumen pengumpulan data yaitu angket berupa daftar checklist, tiap item diberi skor
untuk mengetahui nilai food quality control produk oleh Consument tester dengan
kriteria sebagai berikut.
Angka 4 berarti sangat enak/sangat sedap/sangat krispi/sangat menarik
Angka 3 berarti enak/ sedap/krispi/menarik
Angka 2 berarti kurang enak/kurang sedap/kurang krispi/kurang menarik
Angka 1 berarti tidak enak/tidak sedap/tidak krispi/tidak menarik

Angket yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran 2.


food quality control dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan produk
yang diproduksi.

Daftar consumen tester oleh Consument testeradalah sebagai berikut.

NO NAMA JABATAN

1. Nasrulloh WAKA Humas

2. Asmaul Husna Guru Bahasa Arab

3. Asim Wiraswasta

4. Kaswati Guru

5. M. Ainul Yaqin Sekertaris Desa

6. Mei Ainul Inayah Mahasiswi

10
7. Badi’ah Pegawai Catering

8. Sugianto Pedagang

9. Emi Nur Aini Pedagang

10 Chadiq Barirotin Siswa

D. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil food quality
control adalah dengan menggunakan perhitungan rata–rata. Rumus yang digunakan untuk
menghitung hasil angket dari consumen tester adalah perhitungan nilai rata-rata berdasarkan
rujukan dari Arikunto (2002:216), yang menyatakan bahwa untuk mengetahui nilai akhir dari
butir yang bersangkutan, jumlah nilai tersebut harus dibagi dengan banyaknya responden
(Consument tester) yang menjawab angket tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh
rumus perhitungan nilai rata–rata sebagai berikut:

Dengan : nilai rata–rata

: jumlah skor jawaban consumen tester


: jumlahconsumen tester (Consument tester)
Untuk mengetahui kesimpulan dari hasil analisis nilai rata–rata di atas, dikembangkan
jenjang kriteria food quality control .Pada penelitian yang dilakukan, skala penelitian yang
digunakan adalah skala yang sudah biasa dipakai dalam penelitian pengembangan, yaitu skala
1 sebagai skala terendah dan 4 sebagai skala tertinggi. Jika skala tersebut dikelompokkan
dalam 4 kelompok dengan rentang yang sama, maka penentuan rentang dalam satu tingkatan
dapat diketahui melalui skala tertinggi dikurangi dengan skala terendah dibagi dengan skor
tertinggi.
Berdasarkan penentuan rentang dalam satu tingkatan tersebut, diperoleh rentang 0,75,
sehingga diperoleh jenjang kriteria food quality control yang dapat dilihat pada Tabel berikut
Tabel Kriteria Food quality Control Berdasarkan Nilai Rata-rata
Nilai rata – rata Kriteria food quality control
3,26 – 4,00 sangat layak produksi dan konsumsi
2,51 – 3,25 layak produksi dan konsumsi
kurang layak produksi dan konsumsi
1,76 – 2,50
(diperbaiki produknya)
1,00 – 1,75 tidak layak produksi dan konsumsi
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DATA HASIL PENELITIAN


1. Krispi Kulit Jahe
Pembuatan krispi kulit jahe yang berasal dari bahan-bahan tersebut diatas akan
menghasilkan makanan sebagai berikut.

2. Uji Kandungan Krispi Kulit Jahe


Untuk mengetahui kandungan bahan makanan maka krispi kulit jahe yang telah
dibuat akan dilakukan uji amilum,dan uji protein.
a. Uji Amilum
Tabel Hasil Uji amilum

Eksperi- Warna krispi kulit jae Perubahan warna krispi kulit Hasil uji
men ke
sebelum ditetesi Lugol jahe setelah di tetesi lugol amilum

1. Coklat kekuningan Biru kehitaman +


2. Coklat kekuningan Biru kehitaman +
3. Coklat kekuningan Biru kehitaman +

Keterangan : + Mengandung amilum


- Tidak mengandung amilum
Tabel hasil eksperimen di atas menunjukkan krispi kulit jahe mengandung amilum.

b. Uji Protein
Tabel Hasil uji protein

Eksperi- Warna krispi kulit jahe Perubahan warna setelah di Hasil uji protein
men ke
sebelum ditetesi biuret tetesi biuret
1. Coklat kekuningan Ungu +
2. Coklat kekuningan Ungu +
3. Coklat kekuningan Ungu +
Keterangan : + Mengandung protein
- Tidak mengandung protein
Tabel hasil eksperimen di atas penelitian yang kami lakukan menunjukkan krispi kulit jahe
mengandung protein.
12
2. Food quality control Oleh Consument Tester
Hasil dari food quality control oleh Consument tester menunjukkan kriteria sangat
layak untuk diproduksi dan dikonsumsi dengan rata-rata 3,5 dengan rincian sebagai berikut.

Tabel Hasil Food quality control Oleh Consument tester


Consument tester ke Juml
Rata-
Komponen ah kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata
skor
sangat
layak
Rasa 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 38 3,8 produksi
dan
konsumsi
sangat
layak
Warna 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 36 3,6 produksi
dan
konsumsi
sangat
layak
Tekstur 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 33 3,3 produksi
dan
konsumsi
sangat
layak
Kemasan 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 34 3,4 produksi
dan
konsumsi
sangat
layak
Total skor 141 3.5 produksi
dan
konsumsi

13
Saran dan komentar yang diperoleh dari food quality control oleh Consument tester
adalah secara keseluruhan dari aspek rasa, warna, tekstur, dan kemasan menunjukkan produk
krispi kulit jahe “KRIKUJA” sangat layak untuk diproduksi dan dikonsumsi.

B. PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN


1. Krispi Kulit Jahe
Dari hasil eksperimen maka dihasilkan krispi kulit jahe yang berasa sangat enak,
sangat sedap, sangat krispi dan sangat menarik.

2. Uji Kandungan Krispi Kulit Jahe


a. Uji Karbohidrat
Berikut ini reaksi uji karbohidrat yang menggunakan larutan Lugol 1 %. Lugol yang
diteteskan pada krispi kulit jahe yang mengandung karbohidrat akan terperangkap di dalam
rantai amilum, sehingga menghasilkan warna biru kehitamaan.
Dengan itu kami dapat menyimpulkan bahwa krispi kulit jahe dapat digunakan
sebagai makanan penghasil energi karena mengandung karbohidrat.
b. Uji Protein
Kami dapat meyimpulkan bahwa krispi kulit jahe mengandung protein.
Berikut ini reaksi Protein dan Reagen Biuret :
Protein + Biuret
H O 2 NaOH H O O H
2R C C + CuSO 4 R C C C C R
+2H2O+Na2SO4
O- O Cu O
+
NH3 NH2 NH2
Ungu
Gambar Reaksi Protein dan Reagen Biuret
Keterangan:
Biuret yang diteteskan pada krispi kulit jahe yang mengandung protein akan membentuk
senyawa kompleks sehingga menghasilkan warna ungu.

c. Food quality controlConsument tester


Hasil dari food quality control makanan krisp kulit jahe oleh Consument tester
menunjukkan rata-rata 3,5 kriterianya sangat layak untuk dikonsumsi, dengan rincian: 3,8
untuk segi rasa yang berarti sangat layak konsumsi; 3,6 untuk segi warna yang berarti sangat
layak konsumsi; 3,3 untuk segi tekstur yang berarti sangat layak konsumsi; 3,4 untuk segi
kemasan yang berarti sangat layak diproduksi.
3. Peluang Wirausaha

14
Wirausaha yang dapat dijalankan adalah wirausaha makanan dari kulit jahe dengan
nama “KRIKUJA” (krispi kulit jahe). Dalam wirausaha perlu adanya analisis SWOT yaitu
Strength (kekuatan):cara pembuatan produk mudah dilakukan, pemasarannya mudah
dijalankan ; Weaknes (kelemahan): kalau tidak ada yang menggunakan jahe maka sulit
mencari kulitnya, akan tetapi KRIKUJA hanya bisa bertahan selama 1 minggu; Opportunities
(peluang): wirausaha ini dapat dijadikan home industry, wirausaha ini belum ada yang
menjalankan di Pondok Pesantren Darul ‘Ulum, wirausaha ini dapat dijalankan di KOPSIS
SMA Darul ‘Ulum 1; Threats (ancaman): ada pesaing wirausaha lain tapi dengan bahan yang
berbeda. Selain itu juga perlu adanya estimasi biaya pemasukan dan pengeluaran sebagai
berikut.

Tabel Estimasi Biaya


Pengeluaran Pemasukan
Kulit jahe 300 gr : Rp. 0,- 10 bgks makanan
Tepung 250 gr : Rp. 2.400,-
camilan
Plastik 10 bgks : Rp. 100,- : Rp. 15.000
“KRIKUJA” @
1500
Telur : Rp. 1.000,-
Label : Rp. 500,-
Perasa makanan : Rp. 2.000,-
Listrik : Rp. 100,-
Gas elpiji : Rp. 400
Total : Rp. 6.500 Total : Rp. 15.000
Keuntungan = pemasukan-pengeluaran = Rp. 8.500
% Keuntungan = keuntungan : pengeluaran x 100% = 100%

Berdasarkan food quality control oleh Consument tester, analisis SWOT, dan estimasi
biaya dengan persentase keuntungan 100% menunjukkan bahwa wirausaha krispi kulit jahe
“KRIKUJA” memiliki peluang yang tinggi untuk dijalankan.

15
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tentang pemanfatan kulit jahe sebagai
makanan camilan alternatif bernilai gizi tinggi adalah sebagai berikut:
1. Cara pembuatan krispi dari kulit jahe adalah menyiapkan Kulit Jahe 300 gram, dicuci
sampai bersih, merendam kulit jahe dengan garam kurang lebih satu malam, lalu
dikeringkan 1 hari, siapkan tepung terigu , telur, dengan campuran bawang putih
secukupnya, masukan kulit jahe adonan telur setelah itu masukan kedalam tepung terigu,
panaskan minyak goreng lalu masukkan kulit jahe yang sudah siap. Jika ingin rasa yang
berbeda bisa menambahkan rasa sesuai selera, seperti : Ayam Bakar, BBQ, Balado, atau
menggunakan bahan yang alami (sambal).
2. Kulit jahe dapat digunakan sebagai alternative benilai gizi tinggi karena mengandung
protein dan karbohidrat
3. Hasil food quality control oleh Consument tester menunjukkan rata-rata 3,5 yang
kriterianya sangat layak produksi dan konsumsi dengan rincian dari aspek rasa 3,8; aspek
warna 3,6; aspek tekstur 3,3; dan aspek kemasan 3,4. Berdasarkan food quality control
oleh Consument tester, analisis SWOT, dan estimasi biaya dengan persentase keuntungan
100% menunjukkan bahwa wirausaha susu “KRIKUJA” memiliki peluang yang tinggi
untuk dijalankan.

B. SARAN
Saran-saran yang diberikan oleh penulis yaitu :
1. Bagi pembaca, meningkatkan wawasan bahwa kulit jahe dapat diolah menjadi
alternative makanan camilan yang bergizi tinggi.
2. Bagi sekolah, menambah referensi di perpustakaan dan dimanfaatkan oleh para siswa
3. Bagi masyarakat luas, mengembangkan home industri dan wirausaha untuk pengolahan
kulit jahe sebagai alternative makanan camilan yang bergizi tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Fathcurrohman, dkk. 2010. Kewirausahaan. Malang: JICA press
Lehninger, A.L. 1997. Dasar-dasar Biokimia (edisi jilid ke-1, diterjemahkan oleh M.
Thenawidjaja). Jakarta: Erlangga. Hlm. 313.

16
Mustofa, Jupri. 2013. Sedikit Berbagi dan Mengenal Protein. http://sedikit-berbagi-dan-
mengenal-protein.html (diakses pada 15 Oktober 2013).
Pakpahan, Efendi. 2013. Sumber Karbohidrat Fungsi Karbohidrat. http://sumber-karbohidrat-
fungsi-karbohidrat.html (diakses pada 14
Oktober 2013).
Susantri, Santri. 2013. Uji Amilum Glukosa
Protein dan Lemak. http://uji-amilum-
glukosa-protein-dan-lemak.html.
(diakses pada 20 Oktober 2013).

Lampiran 1 : proses pengerjaan

17
18
Lampiran 2 : Lembar Angket Food quality control Oleh Consument tester
LEMBAR ANGKET FOOD QUALITY CONTROL OLEH CONSUMENT TESTER

Nama :……………………………………………………...L / P
Alamat :………………………………………………………….
Jabatan :………………………………………………………….
Instansi :………………………………………………………….
No. Telpon :………………………………………………………….
Telah melakukan food quality control terhadap produk makanan ringan kulit jahe
“KRIKUJA” (krispi kulit jahe) dengan memanfaatkan kulit jahe yang dibuat oleh Fatikhatul
Mufidah A (9990193693), Alif Nurul Habibah (9992867276) , Isniatun Khasanah
(9992041527) di SMA Darul ‘Ulum 1 Unggulan BPPT Peterongan Jombang.

Petunjuk Pengisian Angket Food quality controloleh Consument tester.


1. Berikan penilaian Anda secara objektif.
2. Penilaian terhadap produk ini menginformasikan rasa, aroma, tekstur, dan kemasan
minuman susu.
3. Kontribusi Anda dalam bentuk apapun pada angket ini sangat bermanfaat untuk penilaian
kelayakan minuman susu ini.
4. Berikan tanda cek (  ) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat
Anda, yaitu:
Angka 4 berarti sangat enak/sangat sedap/sangat krispi/sangat menarik
Angka 3 berarti enak/ sedap/krispi/menarik
Angka 2 berarti kurang enak/kurang sedap/kurang krispi/kurang menarik
Angka 1 berarti tidak enak/tidak sedap/tidak krispi/tidak menarik
5. Silahkan menambahkan penjelasan yang dibutuhkan atas jawaban yang Anda berikan
pada kolom keterangan.
6. Saran dan komentar silahkan ditulis pada kolom yang telah disediakan.

19
Skor
No Aspek Keterangan
1 2 3 4
1. Rasa
2. Aroma
3. Tekstur
4. Kemasan

Jika ada komentar dan saran, tuliskanlah di bawah ini!


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..

Jombang, 9 Januari 2015

Consument tester

20
Lembar angket food quality control oleh consument tester

21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Daftar Riwayat Hidup

Fatihatul Muifidah Agustina lahir di Tuban pada tanggal


1 Agustus 1999.Putri pertama dari dua bersaudara
pasangan Bapak Imron dan Ibu Maryam yang
beralamatkan di desa Tasikmadu Palang
Tuban.Pendidikan dasar ditempuh di MI Tasikmadu
2.Kemudian dilanjutkan ke SMP N 2
Paciran.Pendidikan selanjutnya ditempuh di SMA Darul
‘Ulum I Unggulan BPPT Peterongan Jombang sekaligus
mengikuti pendidikan pondok pesantren di Ponpes
Darul ‘Ulum Rejoso Peterongan Jombang.Penulis aktif dalam organisasi PIKIR di SMA
Darul ‘Ulum 1 Unggulan BPPT Peterongan Jombang.Motto hidup “Nothing is impossible in
the world”

41
Daftar Riwayat Hidup

Isniatun Khasanah lahir di Tuban pada tanggal 03 Juli


1999.Putri kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak
Asim dan Ibu Isnanik yang beralamatkan di desa
Ngadirejo Widang Tuban.Pendidikan dasar ditempuh
di MI Mathlaul Ulum. Kemudian dilanjutkan ke
MTsN Model Babat. Pendidikan selanjutnya ditempuh
di SMA Darul ‘Ulum I Unggulan BPPT Peterongan
Jombang sekaligus mengikuti pendidikan pondok
pesantren di Ponpes Darul ‘Ulum Rejoso Peterongan
Jombang.Penulis aktif dalam organisasi PIKIR di
SMA Darul ‘Ulum 1 Unggulan BPPT Peterongan
Jombang.Motto hidup “Dream it, Do it.”

42
Daftar Riwayat Hidup

Alif Nurul habibah lahir di Tuban pada tanggal 20 April


1999. Putri pertama dari dua bersaudara pasangan bpk.
M.Ainul Yaqin dan ibu Kaswati. Beralamat di Ds. Patihan
RT.02/RW.03 – kec. Widang – Kab. Tuban. Pendidikan dasar
ditempuh di MI Al-Khoiriyah Patihan, kemudian
dilanjutkan di SMPN 3 Peterongan Jombang lalu di SMA
Darul ‘Ulum 1 Unggulan BPP-Teknologi Jombang sekaligus
mengikuti pendidikan Pondok Pesantren di PonPes Darul
Ulum Rejoso Peterongan Jombang. Merupakan penulis aktif
dalam organisasi PIKIR di SMA Darul ‘Ulum 1 dan
memiliki motto hidup life is never flat :D.

43
44

Anda mungkin juga menyukai