Diusulkan oleh:
JAYAPURA
2023
i
ABSTRAK
Desiana Batkormbawa, Gresella Daam, Polly Labobar. 2023. SMA YPPK Taruna
Dharma Jayapura. Resoles Sayur Lilin Untuk Pemenuhan Gizi Sebagai Upaya
Pencegahan Stunting Di Papua. Lomba KTI Fakultas MIPA Universitas
Cenderawasih.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan
memiliki keanekaragaman hayati yang bisa digunakan sebagai pelengkap
kebutuhan baik bahan pangan, minuman, maupun obat-obatan. Dalam pemenuhan
gizi, manusia biasanya memanfaatkan sumber daya yang sudah ada dengan
mengolah menjadi makanan maupun minuman siap saji. Makanan yang diolah
diharapkan mampu menambah pemenuhan gizi bagi kelangsungan hidup
manusia. Sehingga tidak terjadi kekurangan gizi pada diri seseorang.
ii
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmatnya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
tentang “Resoles Sayur Lilin untuk Pemenuhan Gizi Sebagai Upaya
Pencegahan Stunting di Papua”. Tidak lupa juga kami selaku penulis berterima
kasih kepada Ibu Dra.Mujinah selaku guru pembimbing kami yang telah
membantu kami dalam mengerjakan Karya Tulis Ilmiah dan juga kepada seluruh
pihak yang sudah memberikan kontribusi dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini
tentunya Karya Tulis Ilmiah ini tidak maksimal jika tidak mendapat dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak.
Penulis :
Desiana Agatha Batkormbawa
Gresella Swentinia Daam
Polly Alessandro Labobar
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
D. Manfaat penulisan........................................................................ 2
iv
10. Ciri-ciri stunting pada anak .................................................. 10
11. Waktu yang tepat untuk melakukan pencegahan stunting ..... 11
B. Jenis Penelitian .......................................................................... 11
BAB V PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 22
B. Saran.......................................................................................... 22
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat penulisan
A. Kajian Teoritis
(Tjitrosoepomo, 2007)
3
4
Tabel 2.1. Kandungan gizi dalam sayur lilin per 100 gram
Kandungan Gizi Kadar Persen
Kadar protein 4,4%
Kadar karbohidrat 4,25%
Kadar lemak 1,44%
Kadar serat kasar 0,63%
Kadar abu 1,25%
Kadar air 88,64%
Sumber : Merlin M. Pentury (2017)
b. Bawang putih
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Klas : Monocotyledoneae
Ordo : Liliflorae
Famili : Liliaes atau Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium sativum L.
(Samidi, 2000)
Vitamin C 7 mg
Niacin 0,4 mg
Sumber: Rukmana, 1995
c. Tepung terigu
d. Tepung tapioka
e. Garam
Garam berupa serbuk berwarna putih yang mengandung
tinggi NaCl. Garam konsumsi beryodium merupakan garam yang
telah diperkaya dengan yodium yang dibutuhkan tubuh untuk
pertumbuhan dan kecerdasan. Yodium difortifikasi dalam garam
sebagai zat adiktif atau suplemen dalam bentuk kalium iodat
(KIO3) (Palupi, 2008)
f. Telur
1) Karakteristik telur
8. Pengertian stunting
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
tujuan untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah
entitas.
BAB III
METODE PENELITIAN
Untuk isian:
1) Sayur lilin 7 buah
2) Wortel (secukupnya)
3) Bawah putih
4) Bawang merah
5) Bawang bombai
12
13
4. Cara pembuatan
a. Pembuatan kulit:
1) Memasukan 30 sdm tepung terigu, dan tepung tapioka 1 sdm
2) Kemudian ditambahkan penyedap rasa dan garam ± ¼
sendok teh
3) Memasukan 650 ml air, lalu ditambahkan 2 butir telur
4) Setelah semua bahan dimasukkan ke dalam wadah, diaduk
hingga merata
5) Menyaring adonan hingga tidak ada yang menggumpal
6) Menambahkan 2 sdm minyak goreng
7) Kemudian menyalakan kompor, lalu memanaskan Teflon
8) Setelah panas, dioleskan margarin pada Teflon
9) Lalu menuang adonan ke dalam Teflon yang sudah panas ±
1 sendok sayur dan diratakan pada seluruh permukaan
10) Memindahkan adonan ke wadah setelah sudah masak
b. Pembuatan isian
1) Merebus telur selama 5-10 menit
2) Membersihkan sayur lilin dari kulitnya, setelah bersih, sayur
lilin dikukus selama 15-30 menit
3) Potong kecil-kecil bawang putih, bawang merah,
bawang bombai, dan wortel
4) Menumis bawang-bawang sampai harum, lalu
masukan wortel
5) Kemudian memasukan sayur lilin, tumis hingga
mengeluarkan aroma yang enak, ditambahkan penyedap rasa
dan garam
6) Lalu dipindahkan ke dalam wadah
c. Pembutan resoles
1) Siapkan kulit yang sudah di buat
2) Memasukan sayur lilin yang sudah ditumis di atas kulit
3) Menambahkan telur yang sudah dipotong bagi 4
4) Melipat kulit sesuai dengan cara pembuatan resoles
5) Memasukan ke dalam tepung basah sisa pembuatan kulit
6) Lalu memasukan ke dalam tepung panir
7) Kemudian goreng resoles hingga berwarna kecoklatan
14
A. Hasil Penelitian
5. Menyaring adonan
15
16
8. Menuang adonan ke
dalam Teflon
9. Memindahkan adonan
ke wadah
7. Menambahkan penyedap
rasa dan garam
8. Memindahkan ke dalam wadah
7. Menggoreng resoles
sampai matang
B. Pembahasan
1. Proses pembuatan resoles sayur lilin.
Proses pembuatan resoles sayur lilin dengan cara dikukus
sampai matang diharapkan membuat tekstur sayur lilin menjadi lebih
lembek. Sayur lilin di potong kecil-kecil, lalu di tumis dengan bahan
pelengkap lainnya. Kemudian jadikan sayur lilin yang sudah di tumis
sebagai isian resoles.
20
A. KESIMPULAN
2. Hasil uji organoleptik pada resoles sayur lilin memberi warna coklat
keemasan tampilan layaknya resoles, aroma harum khas sayur lilin
dari isian resoles, rasa yang gurih dan asin.
B. SARAN
1. Resoles sayur lilin pada penelitian ini bisa dikaji lebih lanjut untuk
diteliti secara kuantitatif kandungan bahan-bahan yang terkandung
didalamnya.
2. Resoles sayur lilin ini dapat dimakan setiap hari baik sebelum makan
maupun sesudah makan berat atau secara berkala dua sampai tiga
kali seminggu untuk mencegah stunting.
22
DAFTAR PUSTAKA
Merlin M. Pentury, dkk. 2017. Kandungan nilai gizi pada sayur lilin
(Saccharum edule hasskarl) makanan khas di Halmahera
utara. Maluku Utara sebelum dan sesudah pengolahan.
Manado
23
LAMPIRAN
AdiPapai (4 tahun)
“Enak”
24
25
a. Protein
Dalam pembuatan resoles sayur lilin berat adonannya = 1000 gram Jumlah resoles sayur lilin=
1000 gram ÷ 100 gram = 20 buah resoles Protein sayur lilin (per 100 gram) = 4,4 gram
Sayur lilin yang digunakan = 700 gram
Protein sayur lilin ×sayur lilin yang digunakan
4,4×7=31 700
1000 × 31 = 217
Protein sayur lilin pada resoles + protein wortel pada resoles + protein pada telur ÷ 20 buah resoles = 217 + 1,25 + 0,10
= 218,35 ÷ 20 = 10,91 protein
b. Karbohidrat
Dalam pembuatan resoles sayur lilin berat adonannya = 1000 gram Jumlah resoles sayur lilin=
1000 gram ÷ 100 gram = 20 buah resoles karbohidrat sayur lilin (per 100 gram) = 4,25 gram
Sayur lilin yang digunakan = 700 gram
karbohidrat sayur lilin ×sayur lilin yang
digunakan 4,25 × 7 = 29,75
700
Karbohidrat sayur lilin pada resoles + karbohidrat wortel pada resoles + karbohidrat pada telur ÷ 20 buah resoles = 20,8 + 19,75 + 0,081 = 40,63 ÷ 20 = 2,03
karbohidrat
27
28
29