Anda di halaman 1dari 52

PROPOSAL

PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK


ANORGANIK TERHADAP BUDIDAYA
TANAMAN CABAI RAWIT
Capsicum frutescens,L

Disusun Oleh :
kelompok 46
Kelas X D

1.Agus Hermawan
2.Asep Kemal
3.Putri Novika Salwa
4.Reni Apriliani
5.Silva Sri Dewi
6.Sepia Puspa Kirana

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SAGULING


TAHUN PEMBELAJARAN 2022/2023
Jln.jalupang kidul Rt 03/Rw 04 Desa.Girimukti Kec.Saguling
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ini telah di baca dan disetujui oleh :

Guru pembimbing Wali kelas

Nama :Oxsel apriliant,s.pd


Nama :Wilya Setiawati,S.pd
NIP.
NIP.

Penguji 1 Penguji 2

Nama : Nama :

NIP. NIP.

Penguji 3 Penguji 4

Nama : Nama :

NIP. NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah Nyalah
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini tepat pada waktunya.

Shalawat beriring salam selalu kita panjatkan kepada Rasulullah SAW, karena
Kegigihan beliau dan ridho-Nyalah kita dapat merasakan kenikmatan dunia.Seperti
sekarang ini.

Adapun tujuan dari penulisan propos ini adalah untuk memenuhi tugas yang
Diberikan oleh pihak sekolah pada bidang projek, proposal ini juga bertujuan

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca sekalian. Penulis


mengucapkan terimakasih kepada ibu oxsel apriliant s.pd, selaku pembimbing Kelas X D
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
sebagian pengetahuannya untuk berbagi.

Kami uacapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu selama
proses pembuatan laporan kegiatan ini ,yang diantaranya :

1.Bapak Husni Mubarok ,S,Ag.M.Pd. Selaku kepala sekolah

2.Ibu Oxsel apriliant,S.pd. Selaku Wali kelas

3.Ibu Wilya Setiawati,S.pd. Selaku pembimbing

3.Ibu dan bapak guru SMA Negeri 1 Saguling


Kami menyadari bahwasanya proposal ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena
itu kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca sekalian demi terciptanya
kesempurnaan dalam penyusunan proposal ini.

Semoga proposal ini bermanfaat bagi yang memerlukan.

saguling,24 september 2022

penyusun

kelompok 46
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................
DAFTAR GRAFIK..................................................................................................
DAFTAR TABEL....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ......................................................................................
B. PERUMUSAN MASALAH .............................................................................
C. TUJUAN PENELITIAN ...................................................................................
D. MANFAAT PENELITIAN.................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A.PUPUK ORGANIK
SEJARAH
PENGERTIAN
KANDUNGAN ZAT
MANFAAT
JENIS-JENIS PUPUK ORGANIK

B.PUPUK ANORGANIK
SEJARAH
PENGERTIAN
KANDUNGAN ZAT
MANFAAT
JENIS-JENIS PUPUK ANORGANIK

C.TANAMAN CABAI RAWIT


SEJARAH
PENGERTIAN
KANDUNGAN GIZI
MANFAAT
JENIS-JENIS CABAI RAWIT

BAB III METODELOGI PENELITIAN


A. RANCANGAN KERJA....................................................................................
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN...............................................................
C. LANGKAH KERJA..........................................................................................

BAB IV PENUTUPAN
A. KESIMPULAN ...........................................................................................
B. SARAN .....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Judul Gambar Halaman

Gambar 2. Judul Gambar

Gambar 3. Judul Gambar


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nama Tabel Halaman

Tabel 2. Nama Tabel

Tabel 3. Nama Tabel


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

a).Letak geografis dana stronomis kecamatan saguling

Secara geografis kecamatan Saguling berada di Kabupaten Bandung Barat. Batas


wilayah Kecamatan Saguling meliputi sebelah utara dengan Kecamatan Cipatat; sebelah
barat dengan Kecamatan Cipongkor; Sebelah timur dengan Kecamatan Padalarang;
sebelah Selatan dengan perairan Waduk Saguling yang bersebrangan dengan wilayah
Kecamatan Cililin, Cihampelas Dan Batujajar.

Saguling adalah sebuah kecamatan di kabupaten Bandung barat ,


Provinsi jawa barat, indonesia Ibu kotanya berada di Desa Cipangeran yang berjarak

sekitar 24,8 Km ke arah barat daya dari ibu kota Kabupaten . Kecamatan ini
merupakan kecamatan baru ke-16 di kabupaten bandung barat hasil dari
pemekaran kecamatan Batujajar pada Tahun 2011.

Secaraastronomisletakkecamatansagulingberada disekitargarislintang-

6.879511,107dangarisbujur 107.410693.
b).Kondisi sosial masyarakat kecamatan saguling

Jumlah penduduk di saguling mencapai 33.112 Orang (lakilaki: 16.797 orang


dan perempuan:16.315 .Orang ,sumber: DKB Tahun 2021), mayoritas penduduk

Saguling adalah berprofesi sebagai petani dan Keyakinan yang banyak dianut
adalah agama islam (mayoritas).Tingkat kemiskinan di saguling masih Tergolong

cukup tinggi karena masyarakat nya belum Bisa mengelola pertaniannya dengan
baik.

c).sejarah kecamatan saguling

Saguling adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung Barat,Provinsi


Jawa Barat,Indonesia.Ibu Kotanya berada di Desa Cipangeran yang berjarak

Sekitar 24,8 Km kearah barat daya dari ibu kota Kabupaten . Kecamatan ini
merupakan kecamatan baru ke-16 di Kabupaten Bandung Barat hasil dari

pemekaran Kecamatan Batujajar pada Tahun 2011.

Desa-desa di Kecamatan Saguling awalnya Merupakan bagian dari desa

diKecamatan Batujajar Yang memiliki 13 desa. Namun akses menuju kantor


Kecamatan sangat sulit diakses oleh warga karena Jarak nya cukup jauh dan harus

melewati Waduk Saguling , akhirnya dimekarkanlah wilayah Kecamatan Batujajar


menjadi Kecamatan Saguling pada 2011. Kecamatan ini diresmikan pada bulan

Oktober 2011 Oleh Bupati Kabupaten Bandung Barat saat itu, Abu Bakar, di Desa
Cipangeran.

Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Saguling,_Bandung_Barat
B.Latar Belakang Cabai Rawit

Cabai rawit (Capsicum frutescens,L.) merupakan salah satu tanaman

hortikultura dari famili Solanaceae yang memiliki nilai ekonomi tinggi (Cahyono,

2003). Cabai rawit digunakan sebagai bumbu masakan dan bahan. Menurut

Rukmana (2002), secara umum buah cabai rawit mengandung zat gizi antara lain

lemak, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B1, B2, C dan

senyawa alkaloid seperti capsicin oleoresin, flavanoid dan minyak esensial.

Kandungan tersebut banyak dimanfaatkan sebagai bahan bumbu masak, ramuan

obat tradisional, industri pangan dan pakan unggas.

Cabai termasuk salah satu tanaman sayuran penting dalam kehidupan

sehari-hari bagi masyarakat di Indonesia. Selain sebagai penyedap rasa masakan,

juga sebagai sumber vitamin (vitamin A, B1, dan C), protein, karbohidrat, lemak,

kalsium, fosfor dan besi, serta mengandung senyawa koloid, capsaicin, flavonoid,

dan minyak esensial, cabai berfungsi juga sebagai pembersih paru-paru,

pengobatan bronchitis, masuk angin, sinusitis, influenza, reumatik dan asma

(Setiadi, 2001).

Produksi cabai di Indonesia masih rendah dengan rata-rata nasional hanya

mencapai 5,5 ton/ha, sedangkan potensi produksinya dapat mencapai 20 ton/ha.

Berdasarkan hal itu, maka usaha peningkatan produksi cabai dapat dilakukan

dengan cara perbaikan teknik budidaya yang meliputi pemupukan dengan pupuk

organik dan penggunaan varietas cabai yang digunakan.


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2009 produksi cabai Sumatera

Barat tercatat 41.522 ton dengan luas panen 6.861 hektar den per hektakebutuhan
ekspor luar negeri. Maka dari itu perlu diadakan teknik budidaya untuk peningkatan
produksi dan mutu hasil tanaman cabai.

Produksi ini masih jauh di bawah potensi hasil cabai yaitu di atas 10 ton per

hektar (Rukmana, 2008).

Berdasarkan tingkat produksinya tahun 2013 di Indonesia tanaman cabai

rawit dengan luas panen 125,122 Ha, produksi 713,502 Ton, dan produktivitasnya

5,70 Ton/Ha. Sedangkan data tahun 2014 dengan luas Panen 134,882 Ha,

produksi 800,473 Ton, produktivitas 5,93 Ton/Ha (Badan Pusat Statistik dan

direktorat Jenderal Holtikultura).

Menurut Wibawa (1998), pertumbuhan tanaman yang baik dapat tercapai

apabila unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan

berada dalam bentuk yang tersedia, seimbang dan konsentrasi yang optimum serta

didukung oleh faktor lingkungannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Dartius

(1990) yang menyatakan bahwa ketersediaan unsur-unsur hara yang dibutuhkan

tanaman yang berada dalam keadaan cukup, maka hasil metabolisme akan

membentuk protein, enzim, hormon dan karbohidrat sehingga pembesaran,

perpanjangan dan pembelahan sel akan berlangsung cepat.

Pupuk organik dapat menyediakan bahan organik tanah yang sangat

bermanfaat dalam mengembalikan kesuburan fisika, kimia dan biologi tanah,


karena berguna sebagai pengikat partikel-partikel tanah melalui proses agregasi

tanah. Di samping itu, bahan organik mampu menyerap dan menahan air yang

pada akhirnya berpengaruh terhadap akumulasi zat-zat makanan dan hasil

metabolisme yang tersimpan dalam buah dan biji.

Penggunaan pupuk organik yang lebih efektif dan efisien adalah dalam

bentuk pupuk cair. Pupuk cair lebih mudah terserap oleh tanaman karena unsurunsur di
dalamnya sudah terurai. Tanaman tidak hanya menyerap hara melalui

akar tapi juga bisa melalui daun-daun tanaman. Penggunaan pupuk cair lebih

mudah pekerjaan dan penggunaannya, dalam sekali pemberian pupuk organik cair

melakukan tiga macam proses sekaligus, yaitu : memupuk tanaman, menyiram

tanaman dan mengobati tanaman (Pratama, 2008).

Berdasarkan urain latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitin tentang “Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Tanam Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

Sumber:

http://siat.ung.ac.id
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh penambahan pupuk organik terhadap pertumbuhan

tanaman cabai rawit?

2. Bagaimana pengaruh penambahan pupuk anorganik terhadap tanaman?

3. Manakah yang lebih berpengaruh antara penambahan pupuk organik dan

anorganik terhadap tanaman?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Bagaimana pengaruh penambahan pupuk organik terhadap

pertumbuhan tanaman cabai rawit.

2. Untuk mengetahui Apakah cabai rawit akan lebih subur jika memakai pupuk

organik.

3. Untuk mengetahui Perbandingan antara pupuk organik dan anorganik

terhadap tanaman cabai rawit.


D. Manfaat Penelitian

1. Dapat mengetahui Bagaimana pengaruh penambahan pupuk organik

terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit.

2. Dapat mengetahui apakah cabai rawit akan lebih subur jika memakai pupuk

organik

3. Dapat mengetahui perbandingan antara pupuk organik dan anorganik

terhadap tanaman cabai rawit

http://repository.unair.ac.id/25648/6/13.%20Bab%201.p d

2.Siapkan cabai rawit

Kemudian, siapkan bahan utamanya, yaitu cabai rawit. Kupas cabai rawit
tersebut dan ambil bijinya untuk nanti kamu taburkan ke tanah yang sudah
disediakan.

Baca juga: Garam dan Micin Bisa Bikin Tanaman Cabai Tumbuh Lebat, Ini Caranya

3. Siapkan tanah atau pupuk organik atau kompos


Siapkan 70 persen pupuk organik dan 30 persen tanah pasir, lalu campurkan.
Dalam campuran pot ini kamu akan memberikan tingkat perkecambahan 90
sampai 95 persen dengan mudah.

Sumber:https://amp-kompas-com.

b).Bagaimana tanah yang baik untuk tanaman cabai rawit

Hampir semua jenis tanah cocok ditanami cabai namun yang paling baik adalah
tanah humus yang kaya akan unsure hara, draina sedana erasi tanah cukup baik,
dan air cukup tersedia selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman
cabai membutuhkan cahaya matahari yang cukup sepanjang hari dengan intensitas
penyinaran lebih dari  70%. Jika kurang sinar matarhari, tanaman akan tumbuh
meninggi, daun dan batang lemas, umur panen lebih lama serta produksi rendah.

Sumber:http://sumbar.litbang.pertanian.go.id

C).Tujuan

Mengetahui Bagaimana Syarat Tumbuh, Mengetahui Bagaimana Tanah Yang


Baik Untuk Tanaman Cabai , Mengetahui Bagaimana Budidaya Tanaman
BAB II

Kajian teori

2.1. Sejarah Cabai Rawit (Capsicum annuum L.)

Cabai rawit (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman sayuran yang

memiliki nilai ekonomis tinggi. Cabai rawit dapat ditanam diberbagai tempat dan

musim, tergantung pada varietasnya (Darmawan dkk, 2013). Berdasarkan

berbagai literatur, dinyatakan plasma nutfah tanaman cabai-cabaian berasal dari

Benua Amerika yang beriklim tropis. Sentra utama tanaman cabai adalah Ancon

dan Huaca Prieta di Peru, di daerah Amerika Selatan. Konon pada tahun 7000

SM, penduduk asli suku Indian sudah memanfaatkan cabai sebagai bumbu masak.

Dalam perkembangan selanjutnya, yaitu pada tahun 5200-3400 SM mereka mulai

membudidayakan cabai rawit sebagai komoditas sehari-hari (Rukmana, 2006).

Sementara penyebarluasan dari cabai rawit ini dilakukan lewat benih atau

secara tidak sengaja oleh burung-burung liar. Burung-burung ini memakan buah

tanaman cabai, lalu terbang dan hinggap di mana ia mau. Lewat kotoran yang

dikeluarkan itulah cabai tersebar ke mana-mana. Dari sini, cabai juga kerap kali

disebut sebagai bird pepper atau cabai burung

Sumber: http://www.kompasiana.com
2. Pengertian Cabai Rawit

Cabai rawit (Capsicum frutescens) adalah buah dan tumbuhan anggota

genus Capsicum yang buahnya tumbuh menjulang menghadap ke atas (ngathur,

Jw.). Warna buahnya hijau kecil sewaktu muda dan jika telah masak berwarna

merah tua. Bila ditekan buahnya terasa keras karena jumlah bijinya sangat

banyak. Dia tidak bisa dipisahkan dari kudapan jalanan, yaitu gorengan, dia

biasa dimakan bersama cabai rawit muda mentah.[1]

Cabai rawit mempunyai dua varietas besar, yaitu rawit hijau dan rawit

putih atau merah. Yang sering dipakai untuk kudapan gorengan ialah varietas

rawit hijau, sedangkan rawit putih biasanya dipakai sebagai bumbu masakan

atau sambal. Ada kemungkinan varietas rawit putih adalah hasil persilangan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Cabai_rawit

● Klasifikasi Cabai Rawit

Klasifikasi Cabai Rawit Berikut ini merupakan klasifikasi tanaman cabai

rawit menurut Simpson (2006) dan van Steenis (2008).

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae

Genus : Capsicum

Species : Capsicum frutescens L.

● Morfologi Cabai Rawit

Morfologi Cabai Rawit Tanaman cabai termasuk tanaman suku

terung-terungan (Solanaceae), berbentuk perdu, dan tergolong tanaman

semusim. Tanaman cabai berasal dari Amerika Selatan, dan telah lama

dibudidayakan untuk keperluan bumbu masak oleh orang Indian (Tjahjadi, 1991).

Tanaman ini mempunyai banyak cabang, dan dari setiap cabang akan tumbuh

bunga dan buah. Tanaman cabai dapat beradaptasi dengan baik pada tanah

berpasir, tanah liat, atau tanah liat berpasir. Tanaman ini dapat bertoleransi pada

tanah asam maupun basa pada rentang pH 4-8 (Tjahjadi, 1991).

https://id.wikipedia.org/wiki/Cabai_rawit

● Sejarah Pupuk Organik

Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan Bagian Daripada

Sejarah Pertanian. Penggunaan Pupuk Diperkirakan Sudah Dimulai

Sejak Permulaan Manusia Mengenal Bercocok Tanam, Yaitu Sekitar

5.000 Tahun Yang Lalu. Bentuk primitif dari penggunaan pupuk dalam

memperbaiki kesuburan tanah dimulai dari kebudayaan tua manusia di

Daerah Aliran Sungai- Sungai Nih, Euphrat, Indus, Cina, Dan Amerika
Latin.

Lahan- Lahan Pertanian Yang Terletak Di Sekitar Aliran-Aliran Sungai

Tersebut Sangat Subur Karena Menerima Endapan Lumpur Yang Kaya Hara Melalui
Banjir Yang Tahaya Setiap Tahun. Di Indonesia, Pupuk

Organik Sudah Lama Dikenal Para Petani. Penduduk Indonesia Sudah

Mengenal Pupuk Organik sebelum diterapkannya revolusi hijau di Indonesia.

Setelah Revolusi Hijau, Kebanyakan Petani Lebih Suka Menggunakan

Pupuk Buatan Karena Praktis menggunakannya, jumlahnya jauh lebih

sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah, Dan mudah

diperoleh. Kebanyakan petani Sudah Sangat Tergantung Pupuk Pupuk

Buatan, Sehingga Dapat Berdampak Negatif Terhadap Perkembang

Produksi Pertanian. Tumbuhnya Kesadaran Para Petani akan Dampak

Negatif Penggunaan Pupuk Buatan Dan Sarana Pertanian Modern

Lainnya Terhadap LINGKUNGAN TELAH Membuat Merek Beralih Dari

Pertanian Konvensional Ke Organik Pertanian.

3. Pengertian Pupuk Organik Kandungan dalam Cabai Rawit

Kandungan nutrisi dalam satu sendok makan (5 gram) cabai rawit

adalah:

Kalori: 17

Lemak: 1 gram

Karbohidrat: 3 gram

Serat: 1,4 gram


Protein: 0,6 gram

Vitamin A: 44 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Vitamin E: 8 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Vitamin C: 7 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Vitamin B6: 6 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Vitamin K: 5 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Mangan: 5 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Potassium: 3 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Riboflavin: 3 persen Angka Kecukupan Gizi (AKG)

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/24/170200223/mengenal-cabai-rawit-
dari-manfaat-nutrisi-hingga-cara-menanamnya

4. Manfaat Cabai Rawit

Manfaat cabe rawit beragam, mulai dari menurunkan tekanan darah

hingga menekan rasa lapar. Berikut ulasannya:

1. Baik untuk sistem pencernaan. Kandungan dalam cabai rawit mampu

melindungi pencernaan dari infeksi, memaksimalkan produksi cairan

pencernaan, serta membantu distribusi enzim ke perut.

2. Baik untuk metabolisme tubuh. Kandungan capsaicin dalam cabe

rawit membantu memaksimalkan pembakaran kalori. Proses ini disebut

diet-induced thermogenesis yang membantu memaksimalkan

metabolisme seseorang.

3. Mengurangi nafsu makan dan merasa kenyang lebih lama.


4. Kandungan capsaicin berpotensi menurunkan tekanan darah

5. Kandungan capsaicin dapat meredakan nyeri apabila diaplikasikan

langsung ke kulit.

6. Potensi sembuhkan penyakit autoimun psoriasis

7. Menurunkan risiko terjadinya kanker. Kandungan capsaicin dapat

membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/24/170200223/mengenal-cabai-rawit-
dari-manfaat-nutrisi-hingga-cara-menanamnya

5. Jenis jenis Cabai Rawit

● Cabai rawit hijau

● cabai rawit hijau

Cabai ini dikenal dalam dua jenis: cabai rawit hijau dan cabai

rawit merah. Perbedaan di keduanya ada di rasa pedasnya.

Umumnya cabai rawit merah punya rasa pedas yang jauh lebih

tajam

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/24/170200223/mengenal-cabai-rawit-
dari-manfaat-nutrisi-hingga-cara-menanam

6. Cara budidaya Cabai Rawit

Budidaya cabai rawit secara umum tidak berbeda jauh dengan budidaya

cabai merah.Namun yang harus diperhatikan adalah jarak tanam dan

pemupukannya. Karena umurnya yang panjang, pemupukannya lebih


banyak.Umumnya tanaman cabai rawit lebih tahan terhadap penyakit

dibanding cabai yang lainnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/24/170200223/mengenal-cabai-rawit-
dari-manfaat-nutrisi-hingga-cara-menanamnya

B.Pupuk Organik

1.Sejarah pupuk organik

Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian daripada sejarah


pertanian itu sendiri. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah mulai pada permulaan dari
manusia mengenal bercocok tanam › 5000 tahun yang lalu. Bentuk primitive dari
pemupukan untuk memperbaiki kesuburan tanah terdapat pada kebudayaan tua
manusia di negeri-negeri yang terletak di aliran sungai-sungai Nil, Euprhat, Indus, di
Cina, Amerika Latin dan sebagainya. Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran
– aliran sungai tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara
melalui banjir yang terjadi setiap tahun.

Di Indonesia sebenarnya pupuk organic itu sudah lama dikenal para petani, mereka
bahkan hanya mengenal pupuk organic sebelum Revolusi Hijau turut melanda pertanian
di Indonesia. Setelah Revolusi Hijau kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk
buatan karena praktis menggunakannya jumlahnya jauh lebih sedikit dari pupuk organic,
harganyapun relatif murah karena disubsidi dan mudah diperoleh.

Kebanyakan petani petani sudah sangat tergantung kepada pupuk buatan, sehingga
dapat berdampak negative terhadap perkembangan produksi pertanian ini dikarenakan
penggunaan pupuk anorganik yang berkepanjangan dan berlebihan yang dapat
menyebabkan penimbunan residu dalam tanah sehingga daya dukung tanah terhadap
tanaman tidak sempurna dan ketika terjadi kelangkaan pupuk dan harga pupuk naik
karena subsidi pupuk dicabut.

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/
2.Pengertian Pupuk Organik

Pada umumnya, pupuk organik adalah salah satu jenis pupuk yang terbentuk dari materi
alami makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia.
Pemanfaatannya untuk menutrisi tanah dan tumbuhan secara alami.

Menurut Peraturan Menteri Pertanian no. 2 tahun 2006 tentang Pupuk Organik dan
Pembenah Tanah pasal 1 ayat 1, pupuk organik dijelaskan sebagai pupuk yang sebagian
besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau
hewan yang telah dmelalui proses rekayasa. Pupuk ini dapat berbentuk padat atau cair
yang digunakan untuk membantu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Dilansir dari Kompas.com, pemanfaatan pupuk organik yang lebih murah daripada
pupuk kimia juga dapat menekan ongkos produksi dari sisi petani.

Sumber : https://distan.bulelengkab.go.id

3.Kandungan dalam pupuk organik

Pupuk organik mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tanaman, baik
yang sifatnya makro maupun mikro. Unsur makro yang dibutuhkan tanaman antara lain
nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).

Sumber: https://distan.bulelengkab.go.id

Pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah yang
merupakan lapisan mengandung banyak hara. Pemakaian pupuk organik juga berperan
penting dalam merawat/menjaga tingkat kesuburan tanah yang sudah dalam keadaaan
berlebihan pemupukan dengan pupuk anorganik/kimia dalam tanah.

4.fungsi pupuk organik


1.pupuk organik mengandung unsur mikro yanglebih lengkap di banding pupuk organik.

2.pupuk organik akan memberikan kehidupan mikroorganisme tanah yang selama ini
menjadi sahabat petani dengan lebih baik .

3. pupuk organik mampu berperan memobilisasi atau menjembatiani hara yang sudah
ada di tanah sehingga mampu membenntuk partikel ion yang mudah di serap oleh akar
tanaman.

4.pupuk organik berperan dalam pelepasan hara tanah secara perlahan dan kontinu
sehingga dapat memebantu dan mencegah terjadinya ledakan suplai hara yang dapat
membantu tanaman menjadi keracunan.

5.popok organik membantu menjaga kelembapan tanah dan mengurangi tekanan atau
tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman.

6.pupuk organik dapat meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi partikel yang
berada dalam tanah lebih stabil dan cenderung meningkat karena struktur tanah sangat
berperan dalam pergerakan air dan partikel udara dalam tanah ,aktivitas mikrooganisme
menguntungkan ,pertumbuhan akar,dan kecambah biji.

7.pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan tanah yang
meupakan lapisan mengandung banyak hara.

8.pemakaian pupuk organik juga berperan penting dalam merawat dan menjaga tingkat
kesuburan tanah yang sudah dalam keadaan berlebihan pemupukan dengan pupuk
anorganik /kimia dalam tanah.

9.pupuk organik berperan positif dalam menjaga kehilangan secara luas hara nitrogen
dan fosfor terlalut dalam tanah.

10.kualitas tanaman yang menggunakan pupuk organik akan lebih bagus sehingga
tanaman tidak mudah di terserang penyakit dan tanaman lebih sehat.
https://petrokimia-gresik.com/new/keunggulan-pupuk-organik#:~:text=Pupuk
%20organiK%20%sangat%20membantu%20mencegah,pupuk%20anorganik%2Fkimia
%20dalam%20tanah

Jenis-Jenis Pupuk Organik

1. Pupuk kandang

2. Pupuk hijau

3 Pupuk kompos

4. Pupuk hayati

5. Humus

6. Pupuk Serasah

7. Pupuk organik cair

8.pupuk guano

Sumber: https://distan.bulelengkab.go.id

6.Kelebihan pupuk organik

Kelebihan pupuk organik yang paling terkenal adalah memperbaiki struktur tanah.
Sementara itu, tugas utama dari pupuk organik ialah menjadi sumber makanan bagi
tanaman agar mampu tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah.

7.Kekurangan pupuk organik

Selain itu, cukup sulit menentukan unsur hara yang ada di dalamnya dengan takaran
pemupukan. Penggunaan pupuk organik juga dianggap kurang praktis karena jumlahnya
yang terlalu besar dan kotor. Tak heran, masih banyak petani yang sulit berpindah
menggunakan pupuk organik.

Sumber: https://distan.bulelengkab.go.id

Cara penerapan pupuk organik

Penggunanya cukup menaburkan pupuk di permukaan tanah yang akan digemburkan.


Biasanya ha ini dilakkukan saat proses pengolahan lahan. Selain itu, pupuk jenis ini juga
dapat digunakan dengan dicampur dengan media tanam lainnya, seperti gambut
maupun pasir.

Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/

C.Pupuk Anorganik

1.Sejarah pupuk anorganik

Dalam Buku “Dunia Tanpa Manusia” karya Alan Weisman dituliskan bahwa pupuk
anorganik mulanya dibuat oleh Justus von Liebig dari Jerman. Ia membuat tepung dari
tulang-tulang binatang. Caranya dengan merebus dan menggiling tulang, merendam
bubuk tulang ke dalam asam sulfat, serta menggilingnya lagi.

Sumber: https://distan.bulelengkab.go.id

2.Pengertian pupuk anorganik

Pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang berasal dari bahan anorganik, biasanya
mengandung unsur hara/mineral tertentu. Jenis pupuk ini biasa dikenal pula dengan
sebutan pupuk kimia. Contoh pupuk anorganik yaitu : Urea (mengandung unsur
Nitrogen.

3.Kandungan pupuk anorganik


Pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang berasal dari bahan anorganik, biasanya
mengandung unsur hara/mineral tertentu.

Contoh pupuk anorganik yaitu :

Urea (mengandung unsur Nitrogen)

SP-36 (mengandung unsur Phosfor)

NPK (mengandung Nitrogen, Phosfor dan Kalium)

Sumber: https://pertanian.pontianak.go.id

4.Fungsi pupuk anorganik

Fungsi utama pupuk anorganik adalah sebagai penambah unsur hara atau nutrisi
tanaman. Dalam aplikasinya, sering dijumpai beberapa kelebihan dan kelemahan pupuk
anorganik.

Sumber: http://repository.ump.ac.id

5.Jenis-jenis pupuk anorganik

Contoh pupuk padat antara lain adalah :

-Pupuk Urea

-Pupuk NPK Mutiara

Sumber: https://pertanian.pontianak.go.id

6.Kelebihan pupuk anorganik Kelebihan pupuk anorganik antara lain: mampu


menyediakan hara dalam waktu relatif lebih cepat, menghasilkan nutrisi tersedia yang
siap diserap tanaman, kandungan jumlah nutrisi lebih banyak, tidak berbau menyengat,
praktis dan mudah diaplikasikan.

Sumber: http://repository.ump.ac.id
7.Kekurangan pupuk anorganik

Akan tetapi di sisi lain pupuk anorganik memiliki kekurangan, yaitu harganya mahal,
tidak dapat menyelesaikan masalah kerusakan fisik dan biologi tanah, serta pemupukan
yang tidak tepat dan berlebihan menyebabkan pencemaran lingkungan.

Sumber:https://media.neliti.com/media/publications/126309-ID-none.pdf

8.Cara penerapan pupuk anorganik

-Pemupukan Melalui Akar Tanaman

1. Disebar (broadcasting)

Pemupukan dilakukan dengan cara meyebar pupuk secara merata pada tanah-tanah di
sekitar pertanaman atau pada waktu pembajakan/penggaruan terakhir.

Pemupukan dengan cara disebar biasanya dilakukan sehari sebelum tanam, kemudian
diinjak-injak agar pupuk masuk ke dalam tanah. Cara pemupukan ini biasanya digunakan
untuk memupuk tanaman padi, kacang-kacangan dan lain-lain yang mempunyai jarak
tanam rapat.

2. Larikan atau Barisan (ring placement)

Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk di antara larikan tanaman. Untuk
tanaman tahunan, pupuk bisa ditaburkan melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus
dengan daun terjauh (tajuk daun).
Sumber: http://kumpulrejo.desa.id/

2.2.Pupuk Anorganik Terhadap Tanaman Cabai Rawit

Pupuk anorganik adalah pupuk yang diproduksi oleh pabrik-pabrik pupuk

dengan mencampur bahan-bahan kimia (anorganik) dengan tingkat kadar hara yang

tinggi.

Salah satu contohnya, pupuk urea berkadar N45-46%. Keterangan tersebut

menandakan bahwa setiap 100 persen kilogram urea terdapat 45-46 kilogram hara

nitrogen.

Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan, menyebut pupuk anorganik sebagai jenis

pupuk yang terbuat dari bahan anorganik. Di dalamnya mengandung unsur hara

atau mineral tertentu. Jenis pupuk anorganik kerap disebut pupuk kimia.

Adapun contoh pupuk anorganik adalah urea yang mengandung unsur nitrogen dan

SP-36 yang mengandung unsur fosfor. NPK terdiri dari nitrogen, fosfor, dan kalium.

https://kumparan.com/kabar-harian/pupuk-anorganik-pengertian-keunggulan-dan-
kelemahannya-1wlLHpdn9oK/full
2.3 Budidaya di Saguling

1.Sediakan tanah.

2. Siapkan cabai rawit.

3. Siapkan pot.

4. Siapkan tanah atau pupuk organik atau kompos.

Siram menggunakan air dan masukkan biji cabai rawit.

6. Siram dan simpan.

7. Setelah daun tanaman cabai rawit mulai tumbuh sirami lagi.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat
Isi dengan tempat pelaksanaan penanaman tanaman
2. Waktu
pelaksanaannya dimulai dari tanggal berapa sampai berapa
(diperkirakan dari mulai persiapan lahan sampai panen itu di
kira2 berapa lama
● Waktu pelaksanaan dimulai pada Senin,19 September 2022 sampai
dengan
panen.
● Di dataran rendah, tanaman cabai dapat dipanen pertama kali pada umur
70 –
75 hari setelah tanam, sedangkan waktu panen pertama di dataran tinggi
biasanya lebih lambat yaitu mulai umur 4 – 5 bulan setelah tanam.
https://dinpertanpangan.demakkab.go.id/?p=3360#:~:text=Di%20
Rancangan kerja

No Tanggal Waktu Kegiatan Uraian kegiatan

1. Senin,19 09.30-12.30 Pembenahan 1.mengangkat


september lahan bekas-bekas
2022 bangunan

2.membersihkan
rumput liar

2. Selasa,20 13.30-16.00 Pembenahan 1.Penggemburan


september lahan tanah
2022

3. Rabu,21 14.00-16.00 Pembenahan 1.Penggaritan


september lahan tanah
2022
2.Penyiraman
lahan
No Tanggal Waktu Kegiatan Uraian kegiatan

4. Kamis,22 14.50-16.00 Pembenahan 1.penyiraman


september lahan lahan
2022
Alat Dan Bahan

a).Alat

No Nama Alat Volume


1. Cangkul 1
2. Kored Rumput 2
3. Ember 2
4. Gayung 2
5. Karung bulog 1
6. semprotan 1
7. Plastik 1/2 1 ikat
8. Timbangan 1

b).Bahan

N Nama Bahan Volume


o
1. Benih cabai rawit ……gram
2. Pupuk kandang 5 kg
3. Pupuk urea 3 kg
4. Obat hama Ml
5. Daun pisang 1 dahan
6. lidi 3 biji lidi
C). Rencana anggaran kerja

No Material Kualitas Harga satuan Jumlah


1. Pupuk kandang 5 kg 5.000 25.000
2. Pupuk urea 3 kg 16.000 48.000
3. Obat hama 1 botol 35.000 35.000
4. plastik 2 ikat 3.000 6.000

proses budidaya

1.persiapan budidaya

Melakukan pembersihan lahan yang akan di gunakan untuk penanaman cabe rawit
sebelum melakukan pengolahan lebih lanjut.Beikut Langkah -langkah dalam pengolahan
cabai rawit.

● Bajak atau gunakan cangkul agar lahan tempat penanaman menjadi lebih

gembur, rata dan mudah ditanami nantinya

● Setelah diratakan menggunakan bajak maupun cangkul maka sebaiknya

gulma maupun sampah yang ada dibuang kemudian biarkan lahan

selama beberapa hari.


● Hamburkan pupuk kandang secara merata, pada pertanaman cabe di

kelompok tani Panoang Desa Baruga menggunakan organik granul

sebanyak 600 Kg/Ha yang diberikan pada saat pengolahan lahan.

● Agar pemupukan dengan menggunakan pupuk organik ini bisa menyerap

dengan bagus dilahan tersebut maka biarkan selama 7 hari lagi.

● Setelah selesai dengan proses pemupukan sederhana dilanjutkan

dengan membuat sebuah bedengan.

● Bedengan diatas lahan yang akan diolah untuk penanaman cabe rawit ini

memiliki lebar sekitar 1 meter. Panjang akan menyesuaikan dengan

panjang atau kondisi lahan dan tingginya adalah 30 cm.

● Antara bedengan satu dengan lainnya sebaiknya diberikan jarak yang

nantinya bisa berfungsi sebagai parit. Jarak yang dianjurkan adalah 50

hingga 80 cm.

● Buatlah pola zig zag dan jaraknya antara lubang yang satu dengan yang

lainnya sejauh 50 hingga 60 cm.

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/85470/Persiapan-Lahan-tanama

n-cabe/
2. Penanaman

● Cara menanam bibit cabai

Gunakan benda yang runcing dan jangan menggunakan jari tangan untuk

melubangi. Perlu diketahui, media tanam tidak perlu sampai penuh, Jaga selalu

kelembaban tanah, jika perlu siram pagi dan sore. Tutup benih dengan debu atau

abu supaya tunas lebih mudah muncul.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/27/063000465/cara-menanam-cabai-
yang-benar-agar-cepat-berbuah?page=all

3. Pemeliharaan

1. Letakkan di Bawah Sinar Matahari. Tanaman cabai akan mendapatkan sinar

matahari yang penuh jika diletakkan di tempat terbuka.

2. Menggunakan lahan yang lebih luas

3. Melakukan Pemupukan.

4. Melakukan Pemangkasan

https://bobo.grid.id/read/082960343/bikin-lebih-cepat-tumbuh-ini-5-cara-ampuh-
merawat-tanaman-cabai?page=all
4. Panen

Panen cabai sangat dipengaruhi oleh faktor jenis atau varietasnya, dan

lingkungan tempat tanam. Di dataran rendah,umumnya cabai mulai dipanen pada

umur 75-80 hari setelah tanam. Panen berikutnya dilakukan selang 2-3 hari sekali.

Sedangkan di dataran tinggi (pegunungan), panen perdana dapat dimulai pada umur

90-100 hari setelah tanam. Selanjutnya pemetikan buah dilakukan selang 6-10 hari

sekali.

https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/berita/panen-cabai-rawit-ke-2-di-
bppkubutambahan58#:~:text=Di%20dataran%20rendah%2Cumumnya%20cabai,selang
%206%2D10%20hari%20sekali.

3.7 Perubahan yang diamati

1. Tinggi tanaman (m)

2.Umur berbunga (hari)

Apabila cabe sudah memasuki usi 2 – 3 bulan. Pada fase tersebut tanaman

cabai sudah mulai berbunga. Dan juga berbuah banyak dengan syarat perawatan

yang benar dan bagus. Namun anda harus tetap mengontrol tanaman cabe

tersebut jangan sampai terkena hama penyakit, tumbuh kerdil dan juga
batangnya kurus.

tp://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/76223/Cara-Merawat-Tanaman-Cabe-Agar-
Berbuah-Lebat--umur-1-sampai-4-Bulan-di-Kecamatan-Lempuing-KabOki/
#:~:text=Apabila%20cabe%20sudah%20memasuki%20usi,kerdil%20dan%20juga
%20batangnya%20kurus.

3. Umur panen (hari)

Cabe rawit sudah mulai berbuah dan bisa dipanen setelah berumur 2,5-3

bulan sejak bibit ditanam. Periode panen bisa berlangsung selama 6

bulan bahkan lebih. Umur tanaman cabe rawit bisa mencapai 24 bulan.

Frekuensi panen pada periode masa panen tersebut bisa berlangsung

https://dinpertan.purbalinggakab.go.id/kiat-kiat-sukses-budidaya-cabai-rawit

/#:~:text=Cabe%20rawit%20sudah%20mulai%20berbuah,3%20bulan%2

0sejak%20bibit%20ditanam.

4. Jumlah buah

Perhitungan tersebut, menurut Dwiyama dihasilkan dari asumsi bahwa 1 batang

pohon cabe mampu menghasilkan sekitar 9 ons hingga 1 kilogram cabe rawit,

sementara dalam dua hektare lahan, ditanami 18 ribu batang.

https://www.gatra.com/news-526853-ekonomi-wow-panen-cabai-satu-kilogram-per-
pohon.html
5. Berat buah (kg)

Menurut Rukmana (2002), jenis cabai rawit yang sering ditanam adalah cabai

kecil, cabai hijau, dan cabai putih. Cabai kecil memiliki karakteristik ukuran buah kecil,
panjang 2-2,5 cm, lebar 5 mm, serta berat 0,65 g/buah.

https://smujo.id/files/psnmbi/M0104/M010438.pdf#:~:text=Menurut%20Rukmana
%20(2002)%2C%20jenis,0%2C65%20g%2Fbuah.

Persiapan lahan terdiri atas:

a. Pengolahan lahan dengan pencangkulan

b. Pembuatan petak dengan ukuran 2,5 x 1,5 m,tinggi 0,35 cm dan jarak antar petak 0,5
m dan jarak antar blok ulangan 1 m

Pengolahan Tanah dan Penanaman Cabai rawit

 Sambil menunggu bibit siap  tanam lakukan pengolahan tanah, sehingga saat
benih siap untuk ditanam lahan sudah siap untuk di pakai.
 Lakukan penggemburan tanah dengan cangkul atau bajak sedalam 40 cm. Jika
kondisi tanah asam taburkan kapur dolomit secara merata di atasnya.
 Buat bedengan dengan tinggi 30-40cm dan lebar 100-110 cm. Panjang bedengan
menyesuaikan dengan lahan. Jarak antar bedengan kurang lebih 60 cm.
Kemudian buat lubang tanam dengan jarak 50-60 cm. Buat dua baris lubang
tanam dalam satu bedengan dengan jarak antar lubang 60 cm.
 Lubang tanam sebaiknya dibuat zig zag untuk meningkatkan penetrasi sinar
matahari dan sirkulasi udara.

 Taburkan pupuk kompos ke dalam lubang tanam dengan dosis 1-1,5 kg per
lubang. dan biarkan selama satu minggu.
 Sebelum bibit ditanam sebaiknya lahan disiram terlebih dahulu agar tidak kering.
Tanam bibit pada pagi atau sore hari. Usahakan penanaman dalam satu hamparan
bisa selesai dalam satu hari.
 Berhati-hatilah dikala mencabut bibit dari tempat semai agar tidak merusak akar
dan batang bibit.
PENUTUP

KESIMPULAN

Cabai rawit merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis tinggi.cabai rawit
dapat di tanam di berbagai tempat dan musim ,tergantung pada varientasnya
(Darmawan dkk,2013).

Pupuk organik adalah salah satu jenis pupuk yang terbentuk dari materi alami makhluk
hidup,seperti pelapukan sisa-sisa tanaman,hewan,dan manusia.pemanfaatannya untuk
menutrisi tanah dan tumbuhan secara alami.

Kelebihan pupuk anorganik antara lain:mampu menyediakan hara dalam waktu relatif
lebih cepat,menghasilkan nutrisi tersedia yang siap diserap tanaman,kandungan jumlah
nutrisi lebih banyak,tidak berbau menyengat,praktis dan mudah di aplikasikan.

Sumber nurtisi tanaman lengkap.pupuk organik mengandung berbagai nutrisi penting


yang di butuhkan tanaman,baik yang sifatnya makro maupun mikro.unsur makro yang di
butuhkan tanaman atara lain nitrogen(N),fospor(P),kalium(K),sulfur(S),kalsium(Ca)dan
magnesium(Mg).

Pupuk anorganik umumnya hanya mengandung beberapa nutrisi,seperti


nitroge,fospor,potasium,dan beberapa belerang.nutrisi ini tersedia dalam bentuk
terkonsentrasi dan siap di serap oleh tanaman.

SARAN
Saran yang dapat di berikan setelah melakukan penelitian ini yaitu budidaya tanaman
cabai secara vertikultur tipe rak di dalam rumah tanaman cocok di kembangkan untuk
pemanfaatan lahan secara maksimal dan menghasilkan produsi tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2011
http://repository.unair.ac.id/25648/6/13.%20Bab%201.pdf

Manfaat penelitian
http://repository.unair.ac.id/25648/6/13.%20Bab%201.pd

sejarah tanaman cabai rawit


http://eprints.undip.ac.id/60132/3/BAB_II.pdf

pengertian cabai rawit


https://id.wikipedia.org/wiki/Cabai_rawit

klasifikasi dan morfologi tanaman cabai rawit


https://id.wikipedia.org/wiki/Cabai_rawit

Letak geografis dana stronomis kecamatan saguling

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Saguling,_Bandung_Barat

Latar Belakang Cabai Rawit

http://siat.ung.ac.id

Sejarah pupuk organik

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/
Pengertian Pupuk Organik

https://distan.bulelengkab.go.id

Kandungan dalam pupuk organik

https://distan.bulelengkab.go.id

Jenis-Jenis Pupuk Organik

https://distan.bulelengkab.go.id

Kekurangan pupuk organik

https://distan.bulelengkab.go.id

Cara penerapan pupuk organik

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/

Sejarah pupuk anorganik

https://distan.bulelengkab.go.id

Kandungan pupuk anorganik

https://pertanian.pontianak.go.id

Fungsi pupuk anorganik

http://repository.ump.ac.id

Jenis-jenis pupuk anorganik

https://pertanian.pontianak.go.id

Kelebihan pupuk anorganik

http://repository.ump.ac.id
Kekurangan pupuk anorganik

https://media.neliti.com/media/publications/126309-ID-
none.pdf

Penerapan pupuk anorganik

http://kumpulrejo.desa.id/

Siapkan tanah atau pupuk organik atau kompos

https://amp-kompas-com.

Bagaimana tanah yang baik untuk tanaman cabai rawit

http://sumbar.litbang.pertanian.go.id

Sejarah Cabai Rawit (Capsicum annuum L.)

http://www.kompasiana.com

Penanaman Benih

http://cybex.pertanian.go.id/

 
LAMPIRAN

A.ALAT DAN BAHAN


HARI PERTAMA PEMBERSIHAN LAHAN
HARI KEDUA PEMBENAHAN LAHAN
HARI KETIGA PENCANGKULAN LAHAN

DAN PENGGARITAN LAHAN


HARI KE EMPAT

Anda mungkin juga menyukai