Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Tempe merupakan salah satu makanan yang sering di konsumsi oleh masyarakat.
Tempe merupakan salah satu produk olahan berbasis bioteknologi. Bioteknologi merupakan
bidang ilmu yang vital dan berhubungan dengan teknologi pertanian. Metode ini sebenarnya
telah di lakukan sejak jaman dahulu, tetapi hal ini belum disadari  oleh masyarakat umum.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan :
a.    Bagaimanakah peranan mikroorganisme Rhizopus Oryzae dalam proses pembuatan
tempe?
b.    Bagaimanakah proses pembuatan tempe?

3.   TUJUAN
Karya ilmiah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran biologi, serta dengan
tujuan agar pembaca dapat mengerti tentang gizi yang terkandung dalam kedelai setelah
diolah menjadi tempe, serta pembaca dapat mengerti cara pembuatan tempe kedelai dengan
baik dan benar.
Tidak lupa juga agar para siswa mengerti tentang cara mendirikan pabrik rumahan
sendiri, karena ditengah sulitnya perekonomian saat ini menuntut semua orang untuk
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri bukan hanya bergantung dari pekerjaan yang
diberikan orang lain kepada kita.

3. MANFAAT PENULISAN
penulisan laporan hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis
maupun praktis. Secara teoritis, diharapkan dapat hasil penulisan laporan hasil penelitian ini
dapat memberikan kontribusi teori bagi penulisan laporan hasil penelitian yang lain yang
sejenis dengan judul laporan hasil penelitian ini.
Secara praktis, hasil penulisan makalah ini diharapkan juga dapat bermanfaat sebagai
berikut :

1
1)    Menjadi bahan masukan berbagai pihak dalam menganalisis peranan
mikroorganisme Rhizopus Oryzae dalam proses pembuatan tempe
2)    Menjadi sumber acuan bagi masyarakat atau siapapun yang hendak melakukan
penulisaan makalah dan ada kaitannya dengan pengaruh peranan mikroorganisme Rhizopus
Oryzae dalam proses pembuatan tempe serta bagaimana proses pembuatan tempe.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. CARA PEMBUATAN TEMPE


A. Cara Sederhana
Cara sederhana adalah cara pembuatan tempe yang biasa dilakukan oleh para
pengrajin tempe di Indonesia. Kedelai setelah dilakukan sortasi (untuk memilih kedelai yang
baik dan bersih) dicuci sampai bersih, kemudian direbus yang waktu perebusannya berbeda-
beda tergantung dari banyaknya kedelai dan biasanya berkisar antara 60-90 menit.
Kedelai yang telah direbus tadi kemudian direndam semalam. Setelah perendaman,
kulit kedelai dikupas dan dicuci sampai bersih. Untuk tahap selanjutnya kedelai dapat direbus
atau dikukus lagi selama 45-60 menit. Kedelai setelah didinginkan dan ditiriskan diberi ragi
tempe, dicampur rata kemudian dibungkus dan dilakukan pemeraman selama 36-48 jam.
Teknik telah dikerjakan masyarakat Indonesia khususnya bermula dari masyarakat
Jawa selama beberapa abad yang lalu  dengan prosedur pembuatannya masih sangat
sederhana. Berbagai bahan dasar yang dapat digunakan dalam pembuatan tempe, tetapi yang
paling populer dan paling banyak dipergunakan adalah tempe berbahan dasar kedelai.
Untuk memperoleh tempe yang berkualitas baik, maka kedelai yang digunakan juga
harus yang berkualitas baik dan tidak tercampur dengan biji-bijian yang lain, seperti jagung,
kacang hijau dan biji-bijian lainnya. Selain itu, prosedur pengolahan harus dilakukan dengan
cermat. Proses pembuatan tempe pada dasarnya adalah proses menumbuhkan spora jamur
tempe, yaitu Rhizopus sp., pada biji kedelai.
Dalam pertumbuhannya, Rhizopus sp. membentuk benang-benang yang disebut
sebagai benang hifa. Benang-benang hifa ini mengikatkan biji kedalai yang satu dengan biji
kedelai lainnya, sehingga biji-biji kedelai ini membentuk suatu massa yang kompak. Massa
kedelai inilah yang selanjutnya disebut sebagai tempe.
Selama masa pertumbuhannya, jamur Rhizopus sp. juga menghasilkan enzim yang
dapat menguraikan protein yang terdapat dalam biji kedelai, sehingga protein-protein dalam
biji kedelai ini mudah dicernakan. Selama masa pertumbuhan jamur Rhizopus sp. Selain
Rhizopus, diperkirakan banyak jenis mkiroorganisme lain yang mungkin turut campur, tetapi
tidak menunjukkan aktivitas yang nyata.
Namun demikian, aktivitas yang nyata dari mikroorganisme yang mungkin turut
campur ini akan terlihat setelah aktivitas pertumbuhan Rhizopus sp. melampaui masa

3
optimumnya, yakni setelah terbentuknya spora-spora baru yang berwarna putih-kehitaman.
Hal ini dapat diketahui, terutama pada tempe yang dibiarkan atau disimpan dalam suhu
kamar, yaitu dengan terciumnya bau amoniak. Adanya bau amoniak pada tempe
menunjukkan bahwa tempe tersebut mulai mengalami pembusukan. Bau amoniak ini masih
terasa sekali pun tempe telah dimasak, sehingga dapat menurunkan cita rasa konsumen.
Oleh karena itu, agar diperoleh tempe yang berkualitas baik dan tahan agak lama, maka
selama proses pembuatan tempe perlu diperhatikan mengenai sanitasi dan kemurnian bibit
(inokulum) yang akan digunakan.

1. Alat Dan Bahan


Alat :

1. Baskom.
2. Saringan.
3. Dandang.
4. Kipas Angin /Kipas.
5. Sotel kayu.
6. Tampah.
7. Kompor.
8. Peralatan lain yang diperlukan. 

Bahan :

1. Kacang kedelai.
2. Ragi tempe (inokulum RAPRIMA) atau biakan murni Rhizopus sp.
3. Kantong plastik, atau daun pisang, atau daun jati.

 Cara Kerja :
1. Cucilah tampah, ayakan, kipas dan cukil yang akan digunakan, kemudian
dikeringkan.
2. Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci
hingga bersih.
3. Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air dingin
biasa (proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin).

4
4. Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan
menggunakan air bersih.
5. Kukus / rebus biji kedelai tersebut sampai empuk.
6. Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah yang telah
dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil diaduk-aduk hingga
biji-biji tersebut terasa hangat.
7. Taburkan ragitempe (RAPRIMA) yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil
diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragi tempe untuk 2 kg kedelai). 8. Siapkan
kantong plastik atau daun pisang, atau daun jati untuk pembungkus.  Bila kantong
plastik yang digunakan sebagai pembungkus, berilah lubang-lubang kecil pada
kantong tersebut dengan menggunakan lidi atau garpu.
8. Masukan kedelai yang telah diberi ragitempe (RAPRIMA) ke dalam pembungkusnya,
atur ketebalannya sesuai dengan selera
9. Proses fermentasi63256
10.  kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau hingga seluruh
permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.

2. GAMBAR PEMBUATAN TEMPE

 Siapkan kacang kedelai sebanyak 1 kg.

5
Dan ragi tempe sebanyak 2 gram

Cuci Bersih Kacang Kedelai Dan Rendam Selama 24 Jam

Setelah direndam selama 24 jam, kacang kedelai mekar seperti yang terlihat seperti gambar
diatas ini.

                
Mulailah meremas-remas kacang kedelai agar kulit arinya lepas.

6
Setelah bersih, tuangkan kacang kedelai ke dalam panci dan beri air secukupnya. Rebus
kacang kedelai selama kurang lebih 30 menit. Selama kacang kedelai direbus akan muncul
buih putih seperti gambar diatas ini.
     

Setelah direbus selama 30 menit, buang air yang tersisa di dalam


panci. Kemudian, taruh kembali panci yang tinggal berisikan kacang kedelai diatas kompor.
Aduk-aduk, jangan sampai hangus. Proses ini dilakukan untuk mengeringkan kacang kedelai.
Jangan terlalu lama – karena kacang mudah hangus.

 Tuang kacang kedelai ke wadah yang memudahkan kacang kedelai menjadi dingin.

            
                 
 Setelah dingin, taburkan ragi tempe sebanyak 2 gram dan aduk rata.
                                              

7
Siapkan plastik dengan ukuran sesuai selera. Masukkan kacang kedelai ke dalam plastik
hingga ketebalan kira-kira 2-3 cm.
Tutup plastik : dapat mempergunakan cara seperti gambar diatas dengan lilin.
                                                      
Kemudian lubangi plastik yang telah berisi kacang kedelai dengan menggunakan pisau –
kira-kira 8 lubang untuk setiap sisi atas dan sisi bawah.
                                              
 Simpan tempe didalam lemari (gambar diatas mempergunakan lemari dapur). Alas yang
dipakai untuk menyimpan adalah rak lemari es yang diganjal bagian bawahnya, sehingga ada
sirkulasi udara. Diamkan selama kurang lebih 36 jam.

Setelah 36 jam, tempe siap diolah.

8
BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN.

Berdasarkan uraian dari makalah ini, dapat disimpulkan bahwa pabrik rumahan atau
usaha sendiri sangatlah menunjang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, serta
dapat pula menciptakan manusia yang kreatif, cerdas, dan berusaha untuk maju, dan juga
dapat memberikan masukan kepada pembaca untuk dapat sekiranya menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri.

2. SARAN

Bagi masyarakat luas pada umumnya dan bagi para siswa khususnya, bahwasanya
kekayaan alam Indonesia sangatlah melimpah, untuk mencerdaskan anak bangsa serta
mencukupi sebagian gizinya, kedelai sangatlah besar manfaatnya.
Untuk itu diharapkan cara-cara yang telah disampaikan penulis semoga dapat berguna
bagi semua pembaca yang budiman.

9
Lampiran

10

Anda mungkin juga menyukai