PEMBUATAN TEMPE
NAMA KELOMPOK:
ANASTASIA PUTRI SYIDIQ
FUAN MAHARANI
UUN
RINI RAHMAWATI
DEA AMANDA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkatrahmat dan karunia-Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “PEMBUATAN TEMPE” ini sesuai dengan petunjuk,
kemampuan, serta ilmu pengetahuaan yang di miliki.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bemanfaat khususnya bagi
kita, umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I PENJELASAN .......................................................................................................
1. SEJARAH TEMPE...............................................................................................
2. PROSES FERMENTASI TEMPE............................................................................
3. JENIS JENIS TEMPE...........................................................................................
4. MANFAAT TEMPE.............................................................................................
BAB II LAMPIRAN.........................................................................................................
1. WAWANCARA DAN PROSES PEMBUATAN........................................................
2. DOKUMENTASI.................................................................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................................
1. KESIMPULAN....................................................................................................
2. SARAN..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENJELASAN
1. SEJARAH TEMPE
Tempe pertama kali tercatat muncul pada tahun 1600-an di Tembayat, Klaten, Jawa Tengah.
Karena itu, tempe menjadi populer khususnya di Pulau Jawa, di antara 17.000 pulau lainnya
di Indonesia, seperti dikutip dari laman Google Arts & Culture: 400 Years of Tempeh dengan
sumber data Indonesia Gastronomy Network. Tempe merupakan makanan berprotein nabati
yang diproses lewat fermentasi. Fermentasi tempe bisa menggunakan jamur Rhyzopus
oligosporus, Rhyzopus oryzae, Rhyzopus stolonifer, dan Rhyzopus arrhizus. Setelah 24-72 jam,
bulir-bulir kacang yang difermentasi akan menyatu dengan jamur putih sehingga bisa
dipotong-potong jadi balok-balok dan lembaran tempe.
Proses fermentasi tempe dapat bervariasi antara satu produsen dengan produsen lainnya.
Meski jamur pembuat tempe yang digunakan sama, langkah-langkah pembuatannya bisa
berbeda satu sama lain. Proses ini juga dapat menghasilkan produk akhir yang berbeda.
Pada dasarnya, proses fermentasi tempe membutuhkan sejumlah langkah-langkah, seperti
hidrasi kedelai, pematangan sebagian, pengasaman, pengupasan kulit, pengeringan
permukaan, inokulasi dengan starter, pengepakan dalam kemasan, dan inkubasi
(fermentasi).
Penelitian tentang proses produksi tempe pernah dilakukan oleh Noriyuki Okada, seorang
peneliti dari Lembaga Penelitian Pangan Nasional Jepang. Penelitian ini dilakukan pada salah
satu produsen tempe di Bogor. Proses fermentasi tempe yang dijabarkan berdasarkan hasil
penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama-tama, kacang kedelai dicuci terlebih dahulu untuk membersihkan batu dan
kotoran yang menempel.
Selanjutnya, proses hidrasi dilakukan dengan perebusan kacang kedelai secara
setengah matang di dalam drum supaya dapat menyerap air sebanyak mungkin.
Selesai direbus, kedelai direndam dalam air semalaman agar ditumbuhi bakteri
pembuat tempe yang menghasilkan asam laktat. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan kondisi keasaman yang sesuai untuk pertumbuhan jamur pembuat
tempe. Asam laktat dan penurunan nilai pH memainkan peranan penting untuk
mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan.
Selanjutnya adalah proses pengupasan kulit kedelai dengan menggunakan tangan
atau diinjak-injak dengan kaki di dalam air. Pengelupasan bertujuan memudahkan
miselium jamur pembuat tempe menembus ke dalam setiap biji kedelai.
Setelah dibersihkan dari kulitnya, kacang kedelai direbus kembali hingga mendidih.
Kacang kedelai kemudian ditiriskan dan didinginkan sebelum proses fermentasi tempe
dilakukan.
Setelah kacang kedelai agak dingin, proses peragian atau inokulasi mulai dilakukan
dengan menggunakan residu tepung tapioka yang mengandung jamur pembuat
tempe.
Selanjutnya, dilakukan pengemasan dengan menggunakan plastik atau daun pisang.
Setelah dibungkus, tempe dibiarkan selama 1-2 hari pada suhu ruang untuk proses
inkubasi sehingga kacang kedelai dipenuhi oleh miselium putih dari jamur pembuat
tempe.
Tempe siap digunakan.
Selain contoh di atas, masih ada berbagai variasi langkah dalam proses pembuatan tempe.
Misalnya, selain dengan direbus, kacang kedelai juga bisa direndam dalam waktu lama untuk
mempermudah pengupasan kulit. Proses ini bisa dilakukan sebelum atau setelah proses
pengasaman.
Selain itu, jamur pembuat tempe juga dapat berupa ragi komersial, ragi tradisional (usar),
atau dengan kultur Rhizopus oligosporus murni yang diperoleh dengan teknik fermentasi
modern. Durasi tahap inkubasi pada proses fermentasi tempe pun bisa beragam, mulai dari
24-72 jam. Bahan pembungkusnya juga memiliki banyak pilihan, yakni daun pisang, daun
waru, daun jati, plastik, atau lainnya.
Yang penting, pembungkus tersebut memungkinkan terjadinya sirkulasi udara karena jamur
pembuat tempe membutuhkan oksigen untuk tumbuh selama fermentasi kedelai. Jenis
pembungkus yang berbeda juga dapat menghasilkan tampilan dan rasa tempe yang berbeda.
3. JENIS-JENIS TEMPE
1. Tempe bongkrek
Berasal dari daerah Banyumas, tempe bongkrek dibuat dari bahan baku ampas kelapa parut
dengan proses fermentasi menggunakan ragi tempe Rhizapus species. Dengan harga yang
terjangkau dan rasa yang gurih, tempe berwarna hijau tua ini sangat disukai di daerah
asalnya. Tempe ini dapat dikonsumsi dengan cara digoreng atau dibuat masakan empis
tempe bongkrek, yaitu campuran antara tempe bongkrek yang dipotong dadu dengan pete.
Namun, perlu sedikit kehati-hatian jika ingin mengonsumsi tempe ini. Pasalnya tempe
bongkrek bisa menyebabkan keracunan. Penyebab munculnya racun pada tempe bongkrek
adalah bakteri Pseudomonas cocovenenans. Bakteri ini menghasilkan asam bongkrek dan
toksoflavin. Asam bongkrek memiliki wujud tak berwarna, sementara toksoflavin memiliki
wujud berwarna kekuningan yang dapat dilihat secara jelas jika tempe bongkrek beracun.
3. . Tempe gembus
Tempe gembus terbuat dari ampas tahu. Jenis tempe ini banyak dikonsumsi masyarakat yang
tinggal di Pulau Jawa. Rasanya gurih dengan tekstur yang empuk.
Biasanya tempe gembus diolah menjadi tempe goreng atau sebagai bahan tambahan
masakan lainnya. Olahan yang cukup terkenal dari tempe gembus ini adalah sate kere, yakni
olahan tempe gembus bakar dan disajikan bersama lontong dan bumbu sate.
4. Tempe bungkil
Tempe bungkil terbuat dari ampas kacang tanah tanah. Tempe dengan cita rasa gurih ini
populer di daerah Jawa timur, khususnya Malang.
5. Tempe menjes
Tempe khas Malang ini terbuat terbuat dari ampas tahu dan ampas tempe yang difermentasi
lalu dipadatkan hingga berbentuk serupa tempe pada umumnya. Warga Malang mengenal
dua jenis menjes, yaitu menjes kacang dan menjes gombal.
Menjes kacang, teksturnya kasar, terbuat dari kedelai hitam atau ampas tempe. Dalam
proses pembuatannya, ada pula yang menggunakan campuran kacang dan kedelai, serat
singkong, serta bungkil kedelai.
Adapun menjes gombal bertekstur lebih halus. Biasanya terbuat dari ampas pembuatan tahu.
Jenis tempe ini serupa dengan tempe gembus yang dikenal di daerah Jawa Tengah dan
Yogyakarta.
6. Tempe lupin
Tempe lupin menggunakan bahan baku kacang-kacangan dari Australia. Meskipun bahan
bakunya berasal dari Australia, namun tempe lupin terkenal di daerah Malang. Rasa tempe
ini sedikit asam dan memiliki tekstur yang agak lengket.
7. Tempe kecipir
Tempe kecipir banyak ditemukan di wilayah Tulungagung, Jawa Timur. Tanaman kecipir
tumbuh subur di sana sehingga masyarakat setempat banyak memanfaatkannya. Salah
satunya sebagai bahan baku pembuatan tempe.
8. Tempe lamtoro
Lamtoro atau petai cina ternyata juga bisa menjadi bahan baku tempe. Tempe lamtoro
biasanya dimasak dengan cara digoreng tepung atau dimasak bersama sayur dan santan
kelapa.
4. MANFAAT TEMPE
Manfaat tempe bagi kesehatan Selain mudah didapatkan dan harganya yang terjangkau,
tempe merupakan makanan bernutrisi tinggi yang memiliki banyak manfaat.
Berikut adalah beberapa manfaat tempe yang perlu Anda ketahui:
BAB II
LAMPIRAN
1. KESIMPULAN
Tempe adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi kedelai atau
beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti
Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus.
Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".
2. SARAN
Saran dari kami adalah, sebaiknya pembuatan tempe dilakukan di tempat yang
bersih dan steril, sehingga tempe yang dihasilkan akan lebih baik dan higienis.
Tempe dibuat dengan cara yang baik dan benar sehingga dapat menghasilkan rasa
tempe yang enak dan lezat.
DAFTAR PUSAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tempehttps://
www.inirumahpintar.com/2017/04/pengertian-sejarah-jenis-manfaat
tempe.html?m=1
https://indonesiabaik.id/infografis/ini-fakta-tentang-tempe
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tempehttps://www.inirumahpintar.c
om/2017/04/pengertian-sejarah-jenis-manfaat-tempe.html?m=1
https://indonesiabaik.id/infografis/ini-fakta-tentang-tempehttps://
vivahealth.co.id/article/detail/12254/wow!-ternyata-tempe-punya-
banyak-manfaat
https://1001indonesia.net/bermacam-macam-jenis-tempe-selain-
tempe-kedelai/https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6376137/
dijadikan-google-doodle-ini-sejarah-tempe-400-tahun-l