Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL BISNIS MELON

Bergerak Di Bidang Pembibitan Melon Berkualitas

Disusun oleh : fajar nurkholik


Kelas
: XII ATP 2

SMKN PERTANIAN TERPADU PROPINSI RIAU


T.A. 2015

DAFTAR ISI
Halaman
Judul........................................................................... i
Kata Pengantar............................................................... ii
Daftar Isi.......................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................2
B. Rumusan Masalah...........................................................3
C. Tujuan Penulisan...........................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................5
B.target yang di capai........................................................ 7
C. strategi pelaksanaan...................................................... 8
D. Materi pendidikan.......................................................... 9
BAB III
PENUTUP...................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................ 11

PENDAHULUAN
A. LATAR

BELAKANG

Bertanam melon dengan cara metode hidroponik cukup pupuler dan


banyak diminati oleh masyarakat beberaap tahun belakangan ini. Sebagai
lulusan SMK pertanian yang handal, kita wajib mengetahui mengtahuhui atau
bahkan mengusai budidaya semacam ini, budidaya tanaman melon dengan
metode hidroponik biasanya dilakukan di dalam greenhouse. Keunggulan
bertanam melon didalam greenhouse adalah kualitas buah yang dihasilkan lebih
tinggi sehingga harga jualnya menjadi lebih tinggi pula. Keunggulannya
diantaranya adalah buah yang dihasilkan lebih bagus, buah terlihat bersih, kadar
gula yang dihasilkan lebih tinggi disbanding dengan melon yang ditanam dilahan
terbuka dan hama mudah dikendalikan. Alasan utamanya adalah iklim mikro
mudah diatur sehingga hasil buah yang diperoleh berkuatas tinggi.
Dari pemupukan juga relative mudah pengerjaannya. Pemberian pupuk
pada masing-masing polybag tanaman hamper seragam karena media tanam
yang terbatas dalam polybag dan dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun,
baik musim hujan maupun kemarau.
Yang perlu diperhatikan dalam berbudidaya melon di dalam greenhouse adalah
bahan alat pendukung, media tanam dan teknik budidaya harus baik dan tepat.

B. TUJUAN
Tujuan dari budidaya tanaman melon dengan method hidroponik ini adalah :
1. Berlatih berwirausaha,
2. Menerapkan keterampilan budidaya tanaman secara hidroponik,
3. Mencari keuntungan.

C. POTENSI PASAR
Buah melon dimanfaatkan sebaga makanan buah
kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Konsumsi buah
meningkat seiring dengan peningkatan pola makn penduduk
membutuhkan buah segar untuk memenuhi salah satu menu
Melon yang awalnya hanya dikenal untuk konsumsi masyarakat
kini sudah merakyat keseluruh lapisan masyarakat.

segar dengan
melon semakin
Indonesia yang
gizi setiap hari.
golongan atas

Buah melon biasanya dipasarkan di supermarket dengan dibungkus


dengan plastik ataupun dipasaran oleh pedagang kaki lima.

D. FASILITAS

PENDUKUNG

1. Sumber daya manusia (SDM)


Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam budidaya tanaman melon
secara hidroponik dalam greenhouse ini adalah tenaga keja yang professional

dibidang budidaya melon, tidak hanya itu saja tapi juga harus mengetahui
tentang tata cara budidaya melon secara hidroponik di dalam greenhouse, selain
itu juga harus ulet, teliti dan pekerja keras karena tanaman melon merupakan
tanaman manja yang harus senatiasa diperlakukan dengan istimewa.
2. Sumber daya alam (SDM)
Secara garis besar syarat tumbuh tanaman melon dipilah menjadi sayarat
media, iklim, suhu, sinar matahari, angin, ketinggian temapat, curah hujan dan
air.
a. Iklim
I.
\Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon, dapat
mematahkan tangkai daun, tangkai buah dan batang tanaman.
II.
Hujan yang terus menerus akan menggugurkan calon buah yang sudah
terbentuk dan dapat pula menjadikan kondisi lingkungan yang
menguntungkan bagi patogen. Saat tanaman melon menjelang panen, akan
mengurangi kadar gula dalam buah.
III.
Tanaman melon memerlukan penyinaran matahari penuh selama
pertumbuhannya.
IV.
Tanaman melon memerlukan suhu yang sejuk dan kering untuk
pertumbuhannya. Suhu pertumbuhan untuk tanam melon antara 2530
derajat C. Tanaman melon tidak dapat tumbuh apabila kurang dari 18 derajat
C.
V.
Kelembaban udara secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan
tanaman melon. Dalam kelembaban yang tinggi tanaman melon mudah
diserang penyakit.
b. Media Tanam
I.
Tanah yang baik untuk budidaya tanaman melon ialah tanah liat berpasir
yang banyak mengandung bahan organik untuk memudahkan akar tanaman
melon berkembang. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu
basah.
II.
Tanaman melon akan tumbuh baik apabila pH-nya 5,87,2.
III.
Tanaman melon pada dasarnya membutuhkan air yang cukup banyak. Tetapi,
sebaiknya air itu berasal dari irigasi, bukan dari air hujan.
c. Ketinggian Tempat
Tanaman melon dapat tumbuh dengan cukup baik pada ketinggian 300
900 meter dpl. Apabila ketinggian lebih dari 900 meter dpl tanaman tidak
berproduksi dengan optimal.
Cita rasa melon yang manis akan tercapai apabila selisih antara suhu siang dan
malam hari dilokasi penanaman cukup tinggi, suhu siang hari untuk pembesaran
buah melon yang ideal adalah 26 derajat C dan malam hari 20 dearajat C.

II.

TARGET YANG INGIN DICAPAI

Kegiatan budidaya tanaman MELON didalam greenhouse seluas 234


m2 sebanyak 500 tanaman ditargetkan hasil produksinya adalah sebagai
berikut :

populasi x Produksi per tanaman x 95% x Harga jual


500 x 2 Kg x 95% x Rp. 6,000.00
Rp. 5,700,000.00

III. STRATEGI PELAKSANAAN


A. MEKANISME KERJA
Dalam budidaya tanaman melon secara hidroponik ini saya yang
bertanggung jawab atas semua yang akan dilaksanakan di lahan. Dan dibantu
oleh para pekerja saya sejumlah 5 orang.

B. TEKNIK BUDIDAYA
A. Bangunan Greenhouse
Model bangunan greenhouse dapat berupa bangunan permanen maupun
semi permanen. Bangunan disesuaikan dengan luas areal yang ada, misalnya
ukuran 15x15m atau 10x25m. bangunan dasar terbuat dari rangka besi beton
dengan penutup greenhouse berbentuk segitiga. Sisi-sisinya tertutup oleh
semacam kasa yang keseluruhannya merupakan paket bangunan greenhouse.
Greenhouse semi permanen biasanya digunakan untuk agribisnis skala
menengah. Rangka greenhouse terbuat dari bambu sedangkan penutup atas dan
sisi-sisinya terbuat dari plastik bening atau paranet. Lantai dasar berupa tanah
dengan dibuatnya tempat bedengan untuk tempat media melon (polybag) dari
arang sekam.
Grennhous (150 tan)
Panjang
: 20 m
Lebar
:7m
Tinggi
:4m
Tinggi lingk.
: 0.8 m
Lantai GH
1.Polybag

2.Bedengan dari semen


3.lantai dasar (krilkil)
tali untuk rambatan
Polybag ditata diatas bedengan sekaligus membentuk jarak tanama
tanaman di dalam greenhouse. Penempatan dapat membentuk zig-zag ataupun
segi panjang. Jarak tanam 60cm dalam satu baris dan 70cm antar baris.
B. Bahan dan Alat Pendukung
Bahan dan yang diperlukan untuk bertanam melon dalam GH adalah polybag,
bambu atau papan , tali string pupuk, pestisida dan fungisida. Alat yang
digunakan misalnya embrat, gayung, drum plastik besar, ember, semprotan
gendong dan thermometer.
Polybag yang digunakan berwarna hitam bertujuan perakaran lebih cepat
berkembang. Diameter 30 cm, tinggi 40 cm dengan kemampuan menampung
media sebanyak 35 Kg arang sekam.
Agar tanaman tidak tekontaminasi oleh penyakit tular tanah (soil borne disease)
maka sebaiknya bagian dasar polybag dialasi dengan bedengan semen. Lihat
GB. 3 !. tinggi 25-50 cm, lebar 100-120 cm.
C. Media Tanam
Keunggulan menggunakan arang sekam padi sebagai media tanam hidroponik
dibanding dengan yang lain adalah :
1. Biaya relatif murah,
2. Daya simpan atau serap air lebih tinggi,
3. Mengandung unsure hara terutama Kalium,
4. Sebagai media tanam relatif tidak panas sehingga penguapan terkurang,
5. Memiliki pH netral.
Arang sekam arang sekam dapat diperoleh dengan cara membuat sendiri
atau membeli di toko pertanian.
D. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan cara disiramkan. Pupuk dicanpur dan dilarutkan
dengan air menggunakan ember atau tong plastic besar. Kemudian larutan
disramkan ke masing-masing polybag dengan menggunkan embrat atau gembor.
1. Pemupukan pada fase vegetative
Pada fase ini diperlukan pupuk yang banyak mengandung unsure nitrogen
yaitu NPK, KNO3 dan multimicro. Pemberiannya dilakukan 2 kali sehari pagi
dan sore hari.untuk merangsang pertumbuhan, tanaman disemprot dengan
pupuk daun dan complesal special tonic (green) dengan konsentrasi 12 gr/lt
seminggu sekali.
2. Pemupukan pada fase generative

Fase ini ditandai dengan keluarnya bunga. Pada fase ini tanaman
membutuhkan banyak unsure hara phosphor untuk memperkuat akardan
pembentukan biji dan buah.
E. Pemangkasan dan perambatan cabang
Dalam satu tanaman dapat dipelihara 2 buah dengan masa panen berbeda.
Usahakan pemangkasan dilakukan pada saat cuaca cerah agar luka
pemangkasan cepat keing. Lalu dioslesi dengan pasta fungisida bila perlu agar
luka cepat pulih. Calon buah dipilih yang letaknya diantara ruas ke-8 dan ke-13.
Tunas ketiak ruas 17 dipangkas. Demikian pula dengan tunas yang tumbuh
diatas tunas ke-13. Pada masing-masing batang biasanya dipelihara 24 buah
dulu, detelah buah sebesar telur barulah diplih 2 buah yang sempurna.
F. Penyerbukan buatan
Pada saat suhu udara rendah atau hujan terus menerus, apalagi kalau di GH,
sudah pasti lebah dan kupu-kupu tidak ada yang datang. Maka dari itu harus
dilakukan penyerbukan buatan. Penyerbukan buatan dilakukan penyerbukan
buatan, ini dilakuan pasda pagi atau sore hari saat bunga betinas edang mekar.
(23 bunga jantan untuk 1 kepala putik)

G. Pengendalian HPT
1. Kutu aphids (Aphis gossypii Glover )
Ciri: Hama ini mempunyai getah cairan yang mengandung madu dan di lihat
dari kejauhan mengkilap. Hama ini menyerang tanaman melon yang ada di
lahan penanaman. Aphids muda yang menyerang melon berwarna kuning,
sedangkan yang dewasa mempunyai sayap dan berwarna agak kehitaman.
Gejala: daun tanaman menggulung dan pucuk tanaman menjadi kering akibat
cairan daun yang dihisap hama. Pengendalian: (1) gulma harus selalu
dibersihkan agar tidak menjadi inang hama; (2) tanaman yang terserang
parah harus disemprot secara serempak dengan insektisida Perfekthion 400
EC (dimethoate) dengan konsentrasi 1,02,0 ml/liter; (3) tanaman yang telah
terjangkit virus harus dicabut dan dibakar (dimusnahkan).
2. Layu bakteri
Penyebab: bakteri Erwina tracheiphila E.F.Sm. Penyakit ini dapat disebarkan
dengan perantara kumbang daun oteng-oteng (Aulacophora femoralis
Motschulsky). Gejala: daun dan cabang layu dan terjadi pengkerutan pada
daun, warna daun menguning, mengering dan akhirnya mati; daun tanaman
layu satu per satu, meskipun warnanya tetap hijau, kemudian tanaman layu
secara keseluruhan. Apabila batang tanaman yang dipotong melintang akan
mengeluarkan lendir putih kental dan lengket bahkan dapat ditarik seperti
benang. Pengendalian: (1) sebelum ditanami, lahan disterilisasi dengan
Basamid G dengan dosis 40 g/m 2 ; (2) benih di rendam dalam bakterisida
Agrimyciin (oxytetracycline dan streptomycin sulfate) atau
Agrept
(streptomycin sulfate) dengan konsentrasi 1,2 gram/liter ; (3) penyemprotan
bakterisida ini pada umur 20 HST.

3. Penyakit busuk pangkal batang (gummy stem bligt)


Penyebab: Cendawan Mycophaerekka melonis (Passerini) Chiu et Walker.
Gejala: pangkal batang yang terserang mula-mula seperti tercelup minyak
kemudian keluar lendir berwarna merah coklat dan kemudian tanaman layu
dan mati; daun tanaman yang terserang akan mengering apabila diremas
seperti kerupuk dan berbunyi kresek-kresek apabila diterpa angin.
Pengendalian: (1) daun-daun tanaman yang terserang dibersihkan lalu
disemprot dengan fungisida Derasol 500 SC (carbendazim) dengan
konsentrasi 12 ml/liter; (2) pangkal batang yang terserang dioles dengan
larutan fungisida Calixin 750 EC (tridemorph) dengan konsentrasi 5 m/liter.
4. Gulma
Gulma (tumbuhan pengganggu) merugikan tanaman, karena bersaing zat
hara, tempat tumbuh dan cahaya. Pencabutan gulma harus dilakukan sejak
tumbuhan masih kecil, karena jika sudah besar akan merusak perakaran
tanaman melon.

IV. RENCANA PELAKSANAAN


A. Waktu dan tempat
Penanaman dilakukan pada bulan Mei s.d Agustus 2012.
Tempat budidaya akan dilakukan di lahan macanan parakan.

B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Budidaya


N
o
1
2
3
4
5

Bln

Jenis Kegiatan

Mg

PERSIAPAN GH
PENGISIAN MEDIA
PENANAMAN
PENYULAMAN
PEMBUATAN
RAMBATAN

TALI

SBG

Mei

Juni

Juli

Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
X
X X X
X
X
X X X

6
7
8
9
10
11

PEMNAGKASAN
PENGIKATAN BATANG
UTAMA
PENJARANGAN
(SELEKSI BUAH)
PENGIKATAN TANGKAI
BUAH
PEMUPUKAN
PENYIANGAN GULMA PADA

X X X X X
X X X X X X X X
X X
X X
X X X X X X X X X X X X
X
X
X

MEDIA TANAM

12
13

PEMUPUKAN
DAUN)
PENYEMPROTAN

AIR

(PUPUK
DALAM

X X X X X X X X
X X X X X

GH

X X X X

(MENJAGA KELEMBABAN)

14
15
16

PENGENDALIAN HPT
PENYERBUKAN BUTAN
PANEN DAN PLP

X X X X X X X X
X X
X X

V. PERMODALAN DAN ANALISA FINANSIAL


A. PERMODALAN
Dana yang digunakan untok operasional kegiatan budidaya secara hidroponik
berasal dari modal milik sendiri sebesar Rp. 300,000.00. dan hasil pinjama
senilai Rp. 1,300,000.00 dengan bunga 5% per tahun.

1.RANCANGAN DAN AGGARAN BIAYA (RAB)


TANAMAN MELON DALAM GREENHOUSE 500 TANAMAN
NO

URAIAN

VOLUM
E

HARGA
SATUAN
(Rp)

0.0234

25000000

2 POLYBAG

500

700

3 BENANG (TALI)

125

2500

4 ARANG SEKAM

2000

750

FIXED COST
1 SEWA GH

FIXED COST
II

VARIABLE COSH

TOTAL
HARGA
(Rp)

KET

175,000.0
0
350,000.0
0
312,500.0
0
1,500,000
.00
2,337,500
.00

SEWA GH
(SELAMA
3.5 bln)

SAPRODI
1 BIBIT

550

1000

2 NPK

45.2

2400

3 KNO3

32.2

10000

6.194

18000

1.2
1.4
1.2
1
1

11000
16000
16000
15000
22000

550,000.0
0
108,000.0
0
322,000.0
0
111,500.0
0
13,200.00
22,400.00
19,200.00
15,000.00
22,000.00

2
0.5
0.25
0.75
0.5
1
0.5

20000
20000
20000
20000
20000
20000
20000

40,000.00
10,000.00
5,000.00
15,000.00
10,000.00
20,000.00
10,000.00

20

20000

0.5
10

20000
20000

2
0.25
2

20000
20000
20000

400,000.0
0
10,000.00
200,000.0
0
40,000.00
5,000.00
40,000.00
1,988,300
.00
4,325,800
.00

4 MUTIMICRO
5
6
7
8
9
B

COMPLESAL (GREEN)
COMPLESAL (RED)
FERTI-CAL (BORON)
PASTA FUNGISIDA
DUSBAN
UPAH T K
PENGISIAN MEDIA
PENANAMAN
PENYULAMAN
PEMBUATAN RAMABATAN
PEMANGKASAN
PENGIKATAN BATANG

1
2
3
4
5
6
7 PENJARANGAN DAN SELEKSI
BUAH

8 PEMUPUKAN
9 PENYIANGAN (GULMA)
10 PENYEMPROTAN AIR
11 PENGENDALIAN HPT
12 PENYERBUKAN BUATAN
13 PANEN DAN PLP
VC
TOTAL COST
C

PERHITUNGAN
1 PERKIRAAN
PENERIMAANN
2 PERKIRAAN KEUNTUNGAN

500

6000

3 PERKIRAAN R/C

5,700,000
.00
1,374,200
.00
1.32

TOTAL
BIAYA
SAPRODI
1,183,300
.00

TOTAL UP
K
805,000.0
0

DIAMBIL
95% DARI
SELURUH
HASIL
PANEN

2.CASH FLOW
TANAMAN MELON DALAM GREENHOUSE 500 TANAMAN
N
O

URAIAN

BULAN KE (Rp)
2
3

TOTAL (Rp)

CASH IN
FLOW
1 SETORAN
MODAL
2 DANA
PINJAMAN
3 HASIL
PENJUALAN
COSH IN
FLOW
II
CASH OUT
FLOW
A
SEWA LAHAN
B
POLYBAG
C
TALI
D
ARANG SEKAM
E

SAPRODI
1 BIBIT
2 NPK

3,000,000.0
0
1,300,000.0
0

4,300,000.
00

1,300,000.00

0.00

0.00

5,700,000.0
0
5,700,000.
00

5,700,000.00
10,000,000.
00

175,000.00
350,000.00
312,500.00
1,500,000.0
0

175,000.00
350,000.00
312,500.00
1,500,000.00

550,000.00
39,000.00

550,000.00
108,000.00

3 KNO3

82,000.00

4 MUTIMICRO

25,100.00

5 COMPLESAL
(GREEN)
6 COMPLESAL
(RED)
7 FERTI-CAL
(BORON)
8 PASTA
FUNGISIDA
9 DUSBAN
B
UPAH T K
1 PENGISIAN
MEDIA
2 PENANAMAN
3 PENYULAMAN
4 PEMBUATAN
RAMABATAN
5 PEMANGKASA
N
6 PENGIKATAN
BATANG
7 PENJARANGAN DAN

13,200.00

8 PEMUPUKAN

80,000.00

9 PENYIANGAN
(GULMA)

5,000.00

SELEKSI BUAH

3,000,000.00

69,000.
00
240,000
.00
86,400.
00

322,000.00
111,500.00
13,200.00

22,400.
00

22,400.00

15,000.00

15,000.00
19,200.
00

19,200.00

22,000.00

22,000.00

40,000.00

40,000.00

10,000.00
5,000.00
15,000.00

10,000.00
5,000.00
15,000.00

10,000.00

10,000.00

20,000.00

20,000.00

10,000.00

10,000.00
160,000
.00
5,000.0
0

100,000.0
0

60,000.00

400,000.00
10,000.00

10 PENYEMPROTA
N AIR
11 PENGENDALIA
N HPT
12 PENYERBUKAN
BUATAN
13 PANEN DAN
PLP
CASH OUT
FLOW
III PERHITUNGA
N
1 Surplus /
defisit
2 Bayar Bunga
Pinjaman
3 Bayar
Angsuran
Pinjaman
4 Total
Pengeluaran
5 Kas Awal
6 Kas Akhir

30,000.00

70,000.
00
20,000.
00

70,000.00

30,000.00

200,000.00

15,000.00

5,000.00

40,000.00

5,000.00

5,000.00
40,000.00

40,000.00
4,325,800.0
0

3,308,800.
00

692,00
0.00

190,000.
00

135,000.00

991,200.00

299,200
.00

109,200.0
0

4,354,200.0
0
20,000.00

3,308,800.0
0
4,300,000.0
0
991,200.00

692,000
.00
991,200
.00
299,200
.00

190,000.0
0
299,200.0
0
109,200.0
0

1,300,000.0
0

1,300,000.00

135,000.00

4,325,800.00

5,809,200.0
0
4,354,200.0
0

B. ANALISA FINANSIAL
1. Penerimaan
Hasil penjualan Rp. 5,700,000.00
2. Pengeluaran

Sewa greenhouse+Alat
Biaya saprodi
Upah tenaga kerja
TOTAL

Rp
2,337,500.00
Rp
1,183,300.00
Rp
805,000.00 +
Rp
4,325,800.00

C. KEUNTUNGAN
= Penerimaanpengeluaran
= Rp. 5,700,000.00 Rp 4,325,800.00
= Rp. 1,379,200
D. R/C
= penerimaan : pengeluaran
= Rp. 5,700,000.00 : 4,325,800.00

20,000.00

4,354,200.00

= 1.32

E. B/C
Penerimaan Biaya : cost
Rp. 5,700,000 Rp. 4,300,000 : Rp. 4,320,800
= 0,32

VI. PENUTUP
Demikian proposal ini di buat untuk dapat dipahami bersama dan dapat
pula digunakan sebagi pedoman / acuan dalam pelaksanaan budidaya tanaman
MELON HIDROPONIK DI GREENHOUSE supaya dapat dipahami dan dilaksanakan
bersama.
Proposal ini dapat disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang belum
tercantum dalam proposal ini dan dapat direncanakan dan disusun bersama
serta disesuaikan dengan yang akan dilaksanakan di lapangan.
Tak lupa kami juga mengucapkan kepada semua pihak yang sudah
membantu penyusunan proposal ini, dan juga kami berharap pelaksanaan
kegiatan ini dapat berjalan lancar sesuai yang diinginakan. Amin.!
Dan mudah-mudahan proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai