BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa ini, perekonomian negara Indonesia menunjukkan kondisi yang
kurang menggembirakan bagi para pelaku usaha dan masyarakat. Tingginya
angka inflasi nasional dan kenaikan maupun kelangkaan harga BBM menjadi
bukti kurang kondusifnya kondisi perekonomian negara. Kondisi seperti ini
membuat masyarakat semakin terpuruk ketika harga kebutuhan beberapa bahan
pokok mengalami peningkatan yang tidak lagi terjangkau dan tidak diimbangi
dengan meningkatnya pendapatan masyarakat. Di sektor pertanian, kondisi
tersebut juga sangat dirasakan oleh para petani. Biaya operasional yang tidak
sebanding dengan harga jual hasil pertanian membuat lesu sektor ini. Terlebih
ketika pemerintah menetapkan kebijakan impor untuk beberapa komoditas
pertanian yang kualitas dan harganya jauh lebih murah dari hasil pertanian
masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dengan mengacu pada kondisi
perekonomian yang kurang kondusif dan tidak berpihak pada perekonomian
rakyat, menuntut masyarakat untuk mempunyai daya saing dan keahlian
tertentu untuk meningkatkan derajat hidupnya sebagai bekal dalam kehidupan
sehari-hari.
Bagi para pelaku usaha, kondisi yang perlu diperhatikan adalah mengenai
bagaimana daya beli masyarakat di sekitar sehingga bisa memunculkan
permintaan dari beberapa penawaran yang dilakukan oleh perusahaan. Apabila
permintaan meningkat memungkinkan pasar menjadi potensial dan ketika
kondisi permintaan menurun menyebabkan kondisi pasar berada pada posisi
yang tidak menguntungkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah mengenai
bagaimana tingkat persaingan, daya beli masyarakat, dan hukum permintaan
maupun penawaran itu terjadi pada kondisi yang demikian.
B.
urutan jenis tanaman pertanian atau hortikultura yang disusun dalam beberapa
pedoman sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
C.
Analisis SWOT
Dewasa ini segala jenis pendirian usaha dituntut untuk dilakukan analisa
berdasarkan beberapa aspek penting untuk mengetahui layak atau tidaknya
sebuah usaha dijalankan. Berikut merupakan analisis SWOT dari usaha
budidaya Melon Honey Golden :
1. Strength (Kekuatan) :
a) Buah melon jenis Honey Golden banyak diminati oleh masyarakat
b) Semakin banyak industri yang memproduksi makanan atau bahan
minuman berbahan baku melon
c) Letak tanah yang cocok untuk ditanami buah melon
d) Sedikitnya pesaing dalam menanam buah melon jenis Honey Golden
2. Weakness (Kelemahan) :
a) Kegagalan dalam menanam buah Melon Honey Golden cukup tinggi
dikarenakan faktor cuaca & hama penyakit.
b) Mahalnya harga buah Melon Honey Golden
c) Distribusi penjualan yang belum maksimal
d) Minimnya daya beli masyarakat
3. Opportunities (Peluang) :
a) Letak yang strategis
b) Pesaing dalam bisnis ini sangat sedikit
c) Besarnya minat perusahaan impor dalam menampung hasil panen
4. Threats ( Hambatan ) :
a) Tanaman melon rentan terserang hama dan penyakit
b) Biaya yang dikeluarkan cukup besar
c) Pemasaran yang kurang terorganisasi dangan baik
D.
buah melon
Menciptakan melon yang mempunyai prospek pasar baik dalam negeri
BAB II
ASPEK PASAR
A. Perencanaan Usaha
Sebelum mendirikan usaha perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu
seperti perencanaan faktor-faktor input yang dapat menunjang keberhasilan
usaha dan mempelajari tiap detail usaha yang akan dilakukan. Rencana dalam
menjalankan usaha budidaya buah Melon Honey Golden ini seperti ini sangat
dibutuhkan karena faktor kegagalan dan keberhasilan belum diketahui secara
pasti. Hal pertama yang harus dilakukan adalah
1. Membuat bagan presentase pertumbuhan buah melon
2. Membuat daftar kendala-kendala apa saja yang di hadapi dalam budidaya
buah Melon Honey Golden
3. Membuat pembukuan penjualan buah Melon Honey Golden dari awal panen
hingga akhir panen.
Adanya rencana usaha penanaman buah Melon Honey Golden diharapkan
dapat memberi keuntungan penjualan yang maksimal.
B. Segmentasi, Targeting, Positioning Dan Stategi Pembauran Usaha
1. Segmentasi
Segmen usaha budidaya buah Melon Honey Golden adalah Segmen
menengah ke atas.
2. Targetin
Target pasar adalah perusahaan buah import, pasar buah dan retail buah
3. Positioning
Usaha ini diharapkan mampu untuk menciptakan peluang usaha baru di
masyarakat sekitar sehingga dengan adanya usaha seperti ini masyarakat
bisa atau mampu untuk mencoba usaha yang sama sehingga Kebumen bisa
menjadi domain atau pusat buah penjualan Melon Honey Golden di
wilayah kami.
4. Strategi Pembauran Usaha
Strategi yang dilakukan yaitu dengan memperkenalkan varietas baru buah
melon kepada masyarakat umum. Setelah mereka mengenal melon
jenis Honey Golden ini, strategi selanjutnya yaitu dengan memberikan
BAB III
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
A. Rencana Pengembangan
1. Evaluasi lokasi
Lokasi yang dipilih untuk lahan penanaman buah Melon Honey
Golden yaitu lahan sewaan sekitar Gumuk Pasir di desa Sentrojenar,
Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen. Daerah tersebut dipilih
sebagai lokasi budidaya buah melon honey golden karena merupakan daerah
dengan tanah berpasir. Secara umum tanah pasir pantai didominasi oleh
fraksi pasir (tekstur pasiran) dan belum terstruktur. Tipe lahan ini
berpotensiuntuk dilakukan budidaya tanaman melon.
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
A. Kebutuhan Dana Investasi
1. Investasi harga tetap
Investasi ini mencapai Rp 18.000.000,2. Biaya pra operasi
Biaya pra operasi mencapai Rp 78.100.000,- yang digunakan untuk proses
pembelian tanah dan mendirikan bangunan.
3. Modal kerja
Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh biaya pra operasional
ditambah biaya operasional mencapai Rp 142.100.000,4. Total kebutuhan dana investasi yaitu sebesar Rp 160.000.000,B. Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana
1. Modal sendiri
Modal sendiri sebesar Rp 60.000.000,2. Pinjaman bank
Pinjaman dari bank sebesar Rp 100.000.000,C. Rencana Kebutuhan Dana
Analisis pasar pada penanaman melon dilahan terbuka adalah dengan
menggunakan mulsa PHP, luas lahan 1 ha, populasi 3.000 tanaman. Sehingga
pada luas tanah 3 ha, bisa ditanam tanaman buah Melon Honey Golden
sebanyak 9000 populasi tanaman.
1.
2.
= Rp 30.000.000,-
Trajak 1 m @1000
= Rp 9.000.000,-
= Rp 5.000.000,-
= Rp 8.400.000,-
= Rp 9.450.000,-
= Rp
150.000,-
= Rp
250.000,-
Karung 50 buah
= Rp 1.250.000,-
Cangkul 5 buah
= Rp
250.000,-
= Rp
500.000,-
= Rp
300.000,-
= Rp 3.000.000,-
= Rp
8.000.000,-
= Rp
1.050.000,-
= Rp
1.400.000,-
= Rp
100.000,-
Total
= Rp 78.100.000,-
Biaya operasional
Benih melon Honey Golden 30 @Rp 410.000
= Rp 12.300.000,-
= Rp 1.950.000,-
= Rp 4.000.000,-
= Rp 6.000.000,-
= Rp 10.050.000,-
= Rp 7.200.000,-
= Rp 1.000.000,-
Pupuk pupuk
= Rp 10.000.000,-
Bensin
= Rp 4.550.000,-
= Rp 1.000.000,-
Biaya transportasi
= Rp
Biaya distribusi
= Rp 3.000.000,-
= Rp 2.000.000,-
Total
= Rp 64.000.000,-
500.000,-
Tabel 1. Proyeksi Total Biaya Usaha Budidaya Melon Golden Honey 5 tahun ke
depan
No
Komponen
1
2
3.
2015
Jumlah
2016
Jumlah
2017
Jumlah
2018
Jumlah
2019
Jumlah
Biaya Tetap
Biaya
(Rp)
78.100.000
64.000.000
(Rp)
78.100.000
65.000.000
(Rp)
78.100.000
64.000.000
(Rp)
78.100.000
70.000.000
(Rp)
78.100.000
75.000.000
Variabel
Total Biaya
142.100.000
143.100.000
142.100.000
148.100.000
153.100.000
Pemasukan
a) Misalnya rata-rata produksi tanaman 3 kg (rata-rata 1 pohon) maka produksi
per 3.000 m2 ditaksir mencapai 22.500 kg dari 2,5 kg x 9000 pohon
b) Jika diperhitungkan tingkat kerusakan tanaman (loss) 5% maka hasil yang
hilang sebesar 1121 kg melon sehingga produksi bersih melon menjadi
22500 kg 1121 kg = 21375 kg.
c) Penerimaan
=QxP
= 21375 kg x Rp 9000,= Rp192.375.000,Jadi, Jumlah penerimaan sebesar Rp192.375.000,-
Volume
Penjualan
Harga
Jual
Total
Penerimaan/
Total Biaya/
TC (Rp)
Pendapatan
(Rp)/
2015
2016
2017
2018
2019
(Kg)
21.375
22.500
22.000
23.550
25.000
(Rp)
9.000
10.000
10.000
10.000
11.000
TR (Rp)
192.375.000
225.000.000
220.000.000
235.500.000
275.000.000
142.100.000
143.100.000
142.100.000
148.100.000
153.100.000
50.275.000
81.900.000
77.900.000
87.400.000
121.900.000
D. Tabel 3. Proyeksi Analisis Break Event Point (BEP) Usaha Budidaya Melon Golden Honey 5 tahun ke depan
E.
N
L.
A
S.
Z.
F. Uraian
M. PENERIMAAN
T. Penjualan Melon
AA.
Harga Jual
AG. AH.
TOTAL
PENERIMAAN
AN. AO.
BIAYA
B
AU. AV.Total Biaya Tetap
1
BB. BC.
Total Biaya
2
Variabel
BI.
BJ.TOTAL BIAYA
BP.
C
BQ.
KEUNTUN
GAN (A-B)
G. 201
5
N.
H. 2016
O.
I. 2017
P.
J. 2018
Q.
K. 2019
R.
U. 21.3
75
AB.
9.000
AI. 192.
375.
000
AP.
V. 22.50
0
AC.
10.000
AJ.225.0
00.00
0
AQ.
W. 22.00
0
AD.
10.000
AK.
220.000.
000
AR.
X. 23.5
50
AE.
10.000
AL.
235.500.
000
AS.
Y. 25.00
0
AF.11.00
0
AM.
275.000.
000
AT.
AW.
78.100.
000
BD.
64.000.
000
BK.
142.100
.000
BR.
50.275.
000
AX.
78.100.0
00
BE.
65.000.0
00
BL.
143.100.
000
BS.81.90
0.000
AY.
78.100.0
00
BF.64.00
0.000
AZ.
78.100.0
00
BG.
70.000.0
00
BN.
148.100.
000
BU.
87.400.0
00
BA.
78.100.0
00
BH.
75.000.0
00
BO.
153.100.
000
BV.
121.900.
000
BM.
142.100.
000
BT.
77.900.0
00
BW. BX.
BEP
Produksi
CD. CE.
BEP Harga
CR.
BY.
BZ.
CA.
CB.
CC.
13.004
10.983
11.014
11.113
9.763
CF.6.64
CG.
CH.
CI. 6.28
CJ.6.124
8
6.360
6.459
9
CK. CL.
BEP
CM.
CN.
CO.
CP.111.
CQ.
Penerimaan
117.035.
109.828.
110.141.
133.
107.387.
930
125
026
233
500
Berdasarkan perhitungan BEP pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa usaha budidaya Melon Honey Golden tidak
untung dan tidak rugi jika memproduksi sebanyak 13.004 kg buah melon pada tahun pertama, 10.983 kg pada tahun kedua,
11.014 kg pada tahun ketiga 11.113 kg pada tahun ke empat dan 9.763kg pada tahun kelima. Selain itu usaha juga tidak
untung dan rugi jika menjual melon dengan harga Rp6.648,- pada tahun pertama, Rp6.360,- pada tahun kedua, Rp6.459,- pada
tahun ketiga, Rp6.289,-pada tahun keempat, Rp6.124,- pada tahun kelima. Juga tidak untung dan tidak rugi jika memperoleh
peenerimaan sebesar Rp117.035.930,- pada tahun pertama, Rp109.828.125,- pada tahun kedua, Rp110.141.026,- pada tahun
ketiga, Rp111.133.233,- pada tahun keempat, Rp107.387.500,- pada tahun kelima. Jika dilihat pada tabel diatas, usaha
tersebut selalu memproduksi, menjual dan menerima pendapatan diatas BEP. Keuntungan yang diperoleh juga terus
meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ini sangat layak.
CS.
K
eterang
an
CY.
A
rus Kas
Masuk:
DE.
P
CT.
2015
CU.
2016
CV.
2017
CW.
2018
CX.
2019
CZ.
DA.
DB.
DC.
DD.
DG.
DH.
DI. 235.
DJ.275.
DF.
enjuala
n
DK.
odal
DQ.
P
injaman
Bank
DW.
T
otal
Pemas
ukkan
EC.
EI. Arus
Kas
Keluar:
EO.
B
iaya
Non
Produk
si
EU.
B
iaya
Produk
si
FA.
P
ajak
225.000.
000
220.000.
000
DM.
DN.
DO.
DS.
DT.
DU.
DV.
DX.
160.000.
000
DY.
225.000.
000
DZ.
220.000.
000
EA.
235.500.
000
EB.
275.000.
000
ED.
EE.
EG.
EH.
DL.
60.000.0
00
DR.
100.000.
000
EF.
500.
000
000.
000
DP.
EK.
EL.
EM.
EN.
EP.78.1
00.0
00
EQ.
78.100.0
00
ER.
78.100.0
00
ES.78.1
00.0
00
ET.
78.100.0
00
EV.
64.000.0
00
EW.
65.000.0
00
EX.
64.000.0
00
EY.
70.000.0
00
EZ.
75.000.0
00
FB.
FC.
5.000.00
FD.
5.000.00
FE.
5.000.00
FF.5.00
0.00
EJ.
FG.
T
otal
Pengel
uaran
FM.
S
elisih
Kas
0
FI. 148.
100.
000
FH.
142.100.
000
0
FJ. 147.
100.
000
FK.
153.100.
000
FL.
158.100.
000
FN.
17.900.0
00
FO.
FP.72.9
FQ.
FR.
76.900.0
00.0
82.400.0
116.900.
00
00
00
000
FU.
FV.220.
FW.
FX.
FS.Saldo
FT.
96.000.0
000.
235.500.
275.000.
Awal
00
000
000
000
FZ.
GA.
GB.
GC.
GD.
FY.Saldo
17.900.0
172.900.
292.900.
317.900.
391.900.
Akhir
00
000
000
000
000
GE.
Tabel 4. Proyeksi Cashflow Usaha Budidaya Melon Golden Honey 5 tahun ke
GF.
depan
GG.
GH.
GI.
Ta
GM.
0
Ke
GK.
Nilai
GL.
terangan
GN.
odal
S
isa
GO.
160.00
0.000
GP.
GQ.
1
GR.
Ca
GS.
17.900.
sh in flow
GU.
2
GV.
GY.
3
GZ.
HC.
4
HD.
HG.
5
HH.
000
Ca
sh in flow
GW.
Ca
sh in flow
HA.
Ca
sh in flow
HE.
Ca
sh in flow
172.90
0.000
292.90
0.000
317.90
0.000
HI.391.900.000
GT.
1
42.100.0
00
GX.
30.800.0
00
HB.
323.700.
000
HF.
641.600.
000
HJ.
1.033.50
0.000
HK.
HL.
HM.
HN.
Nilai Payback Period usaha Budidaya Melon Honey Golden memiliki nilai satu tahun x bulan. Nilai x tersebut
x 12 bulan
Tahun Pertama :
HU.
=
Total Penerimaan
Total Biaya
HW.
192.375 .000
142.100 .000
HX.
= 1,35
Tahun Kedua :
HY.
225.000 .000
143.100 .000
= 1,57
Tahun Ketiga :
IB.
220.000 .000
142.100 .000
ID.
= 1,54
Tahun Keempat :
IE.
225.000 .000
143.100 .000
= 1,59
Tahun Kelima :
IH.
II.
R/C ratio
275.000 .000
153.100 .000
IJ.
= 1,79
IK.Analisis R/C ratio selama 5 tahun ke depan yaitu sebesar 1,35 tahun pertama, 1,57 tahun kedua, 1,54 tahun ketiga, 1,59 tahun
keempat, 1,79 tahun kelima. Kelima tahun tersebut menunjukkan bahwa nilai R/C ratio lebih besar dari 1. Hal ini berarti
bahwa usaha budidaya Melon Honey Golden dijalankan secara efisien dan menguntungkan, sehingga layak untuk dilanjutkan.
IL.
IM.
IN.
IO.
IP.
IQ.
IR.
IS.
IT.
IU.
IW.
IV. BAB V
ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL
A. Penyaluran Ilmu
IX. Adanya penanaman buah melon ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran
bagi petani lain agar lahan sawah tidak hanya ditanami padi saja namun bisa
juga digunakan untuk menanam buah atau sayuran untuk memunuhi kebutuhan
keluarga & penghasilan tambahan.
B. Penyerapan tenaga kerja
IY. Usaha buah Melon Honey Golden ini memberikan kontribusi terhadap
penyerapan tenaga kerja sebanyak 10 orang dan memperkecil angka
pengangguran di masyarakat.
C. Dampak terhadap lingkungan masyarakat
1. Adanya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya para karyawan.
2. Adanya lapangan pekerjaan baru
3. Peningkatan gizi masyarakat melalui konsumsi buah berkualitas.
D. Dampak terhadap industri lain
1. Bagi usaha yang sejenis tentunya akan berdampak pada meningkatnya
persaingan.
2. Bagi petani buah melon lokal akan berupaya untuk meningkatkan kualitas
produksinya.
IZ.
JA.
JB.
JC.
JD.
JE.
JF.
JG.
JH.
JI.
JJ.
JK.
JM.
JL.BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
JN.
A. KESIMPULAN
JO. Berdasarkan hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha budidaya
buah Melon Honey Golden mampu memberikan hasil yang baik dan dapat
dikatakan layak untuk dijalankan. Terlebih ketika adanya peluang yang cukup
besar di pangsa pasar. Selain itu adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya
mengkonsumsi buah-buahan segar sebagai makanan penambah vitamin guna
menjaga kesehatan, serta tingkat persaingan yang belum terlalu komptetitif,
maka kondisi tersebut memberikan peluang yang baik untuk dibidik menjai
peluang usaha.
B. SARAN
JP.
buah Melon Honey adalah mengenai bagaimana menjaga kualitas buah dan
penjualan yang terorganisir. Penentuan lahan bercocok tanam dan pemupukan
juga sangat berpengaruh atas hasil buah yang dihasilkan. Serta lokasi
pemasaran yang strategis juga menentukan penjualan buah melon.
JQ.