Anda di halaman 1dari 19

CABAI RAWIT PELITA 8 F1 RIAU

Oleh :
Mulyaty Nur Adami
1806124753
Agribisnis - A

PT. Bertani Sejahtera


Inkubator Agrobisnis Faperta UR
Pekanbaru, Riau, 28293
Telpon : 0822 7678 5634
mulyatyadami@gmail.com
Confidentialy Agreement

Pembaca yang bertanda tangan dibawah ini mengakui bahwa informasi yang
disediakan oleh PT. Bertani Sejahtera dalam bisnis plan ini ada rahasia; dan oleh
karena itu, pembaca tidak akan membagi informasi yang berada di dalamnya
kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari PT. Bertani Sejahtera

Pembaca mengakui bahwa semua informasi yang akan ditampilkan dalam bisnis
plan ini bersifat sangat rahasia, dan penyebaran informasi atau penggunaan
informasi tersebut sekecil apapun oleh pembaca, dapat mengakibatkan kerugian
yang serius terhadap PT. Bertani Sejahtera

Jika diminta, dokumen ini harus dikembalikan segera ke PT. Bertani Sejahtera.

Tanda tangan

26 Agustus 2019

Mulyaty Nur Adami


1. Executive Summary

Usaha tanaman hortikultura Cabai Rawit pelita8 F1 adalah usaha yang


bergerak dalam produksi budidaya pertanian. Lebih lengkap mengenai
informasi tanaman hortikultura tomat sebagai berikut:

I. Nama : Agrobisnis hortikultura tomat servo


F1
II. Alamat : Inkubator Agrobisnis Faperta UR
Pekanbaru, Riau.
III. Produk yang ditawarkan : Cabai Rawit Pelita F1
IV. Tujuan dari bisnis plan : 1. Kebutuhan Internal, agar
pembaca dapat memahami arah dan tujuan usaha Cabai Rawit
Pelita F1
2. Kebutuhan eksternal, pencarian
Investor (pendanaan)

Cabai merupakan jenis tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat


digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung fungsi yang ingin
dipakai. Buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat
rasa makanan. Bahkan beberapa daerah di Indonesia seperti Padang dan Manado,
menyebut cabai sebagai bahan pokok dalam membuat makanan.
Cabai merupakan produk komoditi pertanian yang paling digemari oleh
mayoritas masyarakat di Indonesia. Alasannya karena masyarakat Indonesia
memiliki kecenderungan suka dengan jenis masakan pedas serta berbumbu
lengkap. Hal ini lah yang membuat budidaya memiliki prospek baik bagi pertanian
maju di Indonesia. Bahkan sebagian besar petani Indonesia menjadikan cabai
sebagai pilihan utama saat bertani.
Cabai rawit pelita F1 merupakan cabai rawit hibrida yang
direkomendasikan untuk ditanam ditaran rendah sampai tinggi, pH 5-6. Tipe
pertumbuhan tegak dengan potensi hasil 0,6 – 0,8kg per tanaman, dalam satu
kilogram cabai , terdapat 450 – 500 buah cabai dengan ukuran rata-rata panjang 4-
5cm dengan diameter 0,6 -0,7 cm. Umur panen bervariasi berdasarkan tempat
tanam, rata-rata antara 85-110 hari setelah tanam. Tanaman cabai rawit pelita F1
mempunyai ketahanan medium terhadap layu bakteri (pseudomonas
solanacearum).

Highlights
25,000,000

20,000,000

15,000,000

10,000,000

5,000,000

0
Periode 1 Periode 2 Periode 3

Penjualan laba kotor laba bersih

1.1 Visi
Visi dari usaha ini adalah memproduksi cabai rawit yang unggul,
berkualitas dan memuaskan konsumen dalam jangka waktu penanam yang
pendek.
1.2 Misi
1. Meningkatkan daya saing produk dengan menjaga kualitas cabai
demi menjaga kepuasaan dan kepercayaan konsumen
2. Mengembangkan usaha cabai rawit pelita8 f1 hingga bisa dikirim
ke luar kota.
3. Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan
4. Meningkatkan kreativitas, ide, inovasi, serta orientasi pemasaran
PT Bertani Sejahtera sebagai perusahaan yang memiliki mutu
tinggi dan maju sehingga dapat menjaga kepercayaan para investor.
5. Meningkatkan pendapatan para petani secara berkesinambungan
guna memperbaiki taraf kehidupan dan kesehjateraan petani.
1.3 Kunci Sukses
1. Membangun komunikasi dengan berbagai mitra pemasaran guna
mempermudah pemasaran.
2. Ketersediaan infrastruktur yang memadai (penggunaan alat dengan
teknologi yang modren).
3. Lokasi strategis (dekat dengan akses umum dan mudah dijangkau).
4. Menumbuhkan motivasi untuk sukses dan meningkatkan etos kerja.
2. Ringkasan Perusahaan

Nama Perusahaan PT. Bertani Sejahtera


alamat Inkubator Agribisnis Faperta UR
Kota Pekanbaru
Provinsi Riau
Kode pos 28293
Telepon 0822 7678 5634
E-mail mulyatyadami@gmail.com

2.1 Penjelasan Singkat


Usaha budidaya cabai rawit PT. Bertani Sejahtera berdiri pada tahun 2019
memiliki keunggulan dalam membudidayakan cabai rawit dengan benih
pelita f1 dimana saat ini benih pelita f1 merajai pasar cabai dengan
keunggulan jumlah Benih Cabai Hibrida Pelita f1 sangat cocok dan adaptif
untuk di Budidayakan di daerah dengan dataran rendah sampai dataran
tinggi. Tanaman cabai Pelita 8 f1 mempunyai karakter tanaman yang tegak
dengan sedikit memayung dengan buah yang lebat dan berumur cukup
genjahi. Tanaman Cabai Pelita f1 tahan layu bakteri serta jamur dengan
tanaman juga tahan Virus dengan periode panen lama dengan Potensi
Hasil mencapai 160kg / satu periode. Cabai kecil Hibrida Pelita f1 produk
Cap Panah Merah ini mempunyai tipe cabai Capsicum Annum dengan
buah muda hijau mengkilat, berukuran agak besar dan rasa cabainya
sangat pedas. Kebutuhan benih cabai Pelita F1 adalah 80 Gram / Ha
dengan jarak tanam 50 x 50 Cm.
2.2 Penjelasan kepemilikan
Bentuk usaha budidaya cabai rawit Pelita f1 ini adalah milik sendiri.
Pemilik PT. Bertani sejahtera adalah Mulyaty nur Adami.

Nama Pemilik Mulyaty Nur Adami


Jabatan Pemilik Usaha
Tempat dan Tanggal lahir Pekanbaru,16 Mei 2000
Alamat Rumah Jalan Pembangunan gg.
Pembangunan no.47 Kelurahan
Limbungan Baru Kecamatan Rumbai
Pesisir Pekanbaru, Riau.

Nomor Telepon 0822 7678 5634


Alamat Email mulyatyadami@gmail.com
Pendidikan Terakhir S1

2.3 Penjelasan Modal Awal


Modal merupakan salah satu faktor utama dalam menjalankan usaha
budidaya cabai rawit pelita8 f1. Usaha budidaya ini memiliki modal awal
Rp.1.000.000 dana yang diperlukan, dipergunakan untuk memperlengkapi
semua keperluan usaha budidaya cabai rawit pelita8 f1 untuk luas lahan 10
x 10m2 ialah,
1. Biaya pembelian benih cabai rawit pelita8 f1 Rp. 35.000
2. Biaya pupuk kandang Rp.120.000
3. Biaya pupuk kimia awal Rp. 36.000
4. Mulsa Rp.112.000
5. Plastik polybag Rp.10.000
6. Pestisida Rp.165.000
7. Cangkul 2 buah Rp. 140.000
8. Pupuk kimia susulan 6kg Rp. 72.000
9. Dolomit 10kg Rp. 10.000
3. Produk usaha
Cabai rawit Pelita8 f1 merupakan produk yang sedang merajai pasar cabai
dengan keunggulan jumlah Benih Cabai Hibrida Pelita8 f1 sangat cocok dan
adaptif untuk dii Budidayakan di daerah dengan dataran rendah sampai
dataran tinggi. Tanaman Cabai Pelita8 f1 tahan layu bakteri serta jamur
dengan tanaman juga tahan Virus dengan periode panen lama dengan potensi
hasil mencapai 160kg/ satu periode . Cabe rawit Pelita8 F1 ini terkenal
dengan tingkat kepedasan yang sangat tinggi.
4. Pasar Usaha
4.1 Analisa Pasar
Pengamatan yang dilalukan pada wilayah-wilayah yang berpotensi untuk
dipasarkannya cabai rawit pelita 8 f1 sesuai dengan banyaknya permintaan
yaitu di pasar yang ada di pekanbaru, industri makanan, hingga ke luar kota
seperti Provinsi Jambi, Kabupaten Siak, Pelalawan dan Kampar.

Konsumen Pertembuhan Periode 1 Periode 2 Periode 3


Potensial %
Pasar tradisional 25% 14.000.000 17.500.000 21.875.000
Pasar modren 25% 15.120.000 18.900.000 23.625.000
Industri Makanan 50% 16.800.000 25.200.000 37.800.000

Analisa Pasar

25%

50%

25%

Pasar Tradisional Pasar Modren Industri Makanan

4.2 Segmentasi pasar


Segmentasi pasar adalah proses di mana pasar dibagi menjadi para
pelanggan yang terdiri atas orang-orang dengan berbagai kebutuhan dan
karakteristik yang sama yang mengarahkan mereka untuk merespons
tawaran produk atau jasa dan program pemasaran strategis tertentu dalam
cara yang sama.

Ada beberapa hal yang menjadi manfaat jika dilakukannya segmentasi


pasar adalah:

a. Mengidentifikasi pengembangan produk


Analisis tentang berbagai segmen pelanggan potensial menunjukkan satu
atau lebih kelompok yang memiliki kebutuhan dan minat-minat spesifik
tidak dipuaskan dengan baik oleh tawaran-tawaran pesaing.
b. Membantu dalam mendesain program-program pemasaran yang paling
efektif.
c. Memperbaiki alokasi strategi sumber daya pemsaran.
Segmentasi pasar usaha budidaya cabai rawit Pelita f1 ialah pasar
tradisional maupun modren, dan industri makanan.
4.3 Strategi Pemasaran
Analisis pasar menyatakan bahwa permintaan tanaman cabai rawit ialah
berbagai pasar tradisional, modren dan industri makanan, potensi bisa
mencapai 4.800kg satu kali periode panen. Masa penanaman hanya dalam
jangka waktu 85-110 hari. Strategi yang dilakukan untuk mencapai pangsa
pasar tersebut adalah, melakukan promosi pada media internet, membentuk
jaringan pemasaran pada daerah-daerah yang potensial, dan melakukan
kerjasama pada industri makanan.
4.4 Analisa Industri
Beberapa cara untuk meningkatkan penjualan diantaranya dengan memberikan
penjelasan secara terperinci tentang produk yang kami jual, mengembang kan
ide yang menyangkut penjualan cabai rawit, membuat tempat penanaman yang
strategis dan merekrut pekerja-pekerja yang profesional.
4.5 Kompetisi dan pola konsumsi
Dalam menjalankan suatu usaha kendala merupakan tantangan yang harus
dihadapi, salah satu kendala yang akan muncul ialah adanya pesaing usaha
yang memiliki legalitas maupun tidak. Oleh karena itu, petani haruslah tau
pola konsumsi konsumen, serta menerapkan strategi yang telah dibuat guna
meningkatkan pemasaran bibit.
1. Memberikan harga yang terjangkau dengan kualitas yang sempurna.
2. Adanya sertifikat legalitas dari pemerintah.
3. Memberikan informasi dan arahan guna melayani konsumen dengan
baik.
5. Rencana Produksi
5.1 Fase Pratanam
1. Pengolahan lahan dan pembenihan
Pengolahan lahan tanaman cabe yaitu sebelum menanam cabe hendaknya
tanah diolah terlebih dahulu, agar tanah-tanah yang padat bisa menjadi
longgar, sehingga pertukaran udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas
oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar
tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Lahan
yang diperlukan untuk budidaya cabe merah adalah lahan yang memiliki
tanah yang gembur dan memiliki porositas yang baik. Setelah melakukan
pengolahan lahan, proses berikutnya adalah membuat bedengan. Fungsi
bedengan tersebut adalah untuk memudahkan pembuangan air hujan,
melalui selokan, memudahkan meresapnya air hujan maupun air
penyiraman ke dalam tanah serta memudahkan untuk proses
pemeliharaan tanaman. Setelah bedengan terbentuk, pemupukan diberi
pada setiap bedengan secara merata. Pupuk yang diberikan dapat berupa
campuran pupuk organik berupa kompos dan pupuk kandang. Untuk
budidaya cabe, sebaiknya bedengan ditutup dengan mulsa plastik perak
hitam. Penggunaan mulsa plastik akan memberikan sejumlah manfaat.
Beberapa  manfaat penggunaan mulsa antara lain untuk mempertahankan
kelembaban, menekan erosi, mengendalikan gulma dan menjaga
kebersihan lahan. Setelah terpasang, bentuk lubang tanam sebanyak dua
baris dalam setiap bedengan dengan jarak antar tanaman 60 cm dan jarak
antar baris 70 cm. Sebaiknya lubang tanam dibuat zig zag (tidak sejajar).
Hal ini berguna untuk mengatur sirkulasi angin dan penetrasi sinar
matahari. Diameter dan kedalaman lubang tanam kurang lebih 10 cm,
atau disesuaikan dengan ukuran polybag semai lalu dibiarkan selama 1 –
2 minggu.

2. Persiapan persemaian dan penyemaian


Media semai bermanfaat sebagai media awal tumbuh bibit. Oleh karena
itu, persiapan media semai harus dilakukan sebaik mungkin. Media semai
merupakan campuran dari berbagai bahan seperti tanah, pupuk
kandang, cocopeat, dan arang sekam. Ada juga media semai siap pakai
yang dapat diperoleh di toko pertanian. Media semai yang umum
digunakan dalam pertanaman cabai adalah campuran tanah halus dan
pupuk kandang (yang sudah terdekomposisi dengan baik).

 Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap


plastik atau rumbia.

 Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau


kompos yang telah disaring, perbandingan 3 : 1 pupuk kandang.
Media dimasukkan polibag bibit ukuran 6 x 8 cm.

 Selanjutnya penyemaian, biji cabai diletakkan satu per satu tiap


polibag, lalu ditutup selapis tanah + pupuk kandang matang yang
telah disaring

 Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk
menjaga kelembapan.
3. Pengmatan Hama dan Penyakit
a. Penyakit
 Rebah semai (dumping off), gejalanya tanaman terkulai karena
batang busuk, disebabkan oleh cendawan Phytium sp. &
Rhizoctonia sp. Cara pengendalian yaitu dengam=n membuang
tanaman yang terkena serangan bersama dengan tanah, mengatur
kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika
serangan tinggi siram GLIO 1 sendok makan per 10 liter air
 Embun bulu, ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan
berbulu pada daun atau kotil yang disebabkan cendawan
Peronospora parasitica. Cara mengatasi seperti penyakit rebah
semai.
b. Hama
 kutu daun persik (Aphid sp.), perhatikan permukaan daun bagian
bawah atau lipatan pucuk daun, biasanya kutu daun persik
bersembunyi dibawah daun. Cara mengatasinya yaitu bibit yang
terserang dicabut dan dibakar.
 Hama tungau (Polyhagotarsonemus Latus). Gejala serangan daun
berwarna kuning kecoklatan menggulung terpuntir ke bagian bawah
sepanjang tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga
tinggal batang dan cabang.
5.2 Fase Tanam
1. Pemilihan bibit
 Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus
 Bibit memiliki 5-6 helain daun (umur 21-30 hari)
2. Cara Tanam
 waktu tanam pagi atau sore hari , bila panas terik ditunda
 plastik polibag dilepas
3. Pengamatan Hama
 Ulat tanah (Agrotis ipsilon), aktif malam hari untuk kopulasi, makan
dan bertelur.
 Ulat Grayak ( Spodoptera litura& S. Exigua), ciri ulat yang baru
menetas / masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam di kedua sisi
dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian
punggungnya. Gejala serangan, larva memakan permukaan bawah daun
dan daging buah dengan kerusakan beruoa bintil-bintil atau lubang-
lubang besar.
5.3 Fase Panen dan Pasca Panen
1. Pemanenan
 Panen pertama sekitar umur 85-110 hari
 Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa
mencapai 30 – 40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara
budidaya nya.
2. Cara Panen
 buah dipanen tidak terlalu tua (kemasakan 80-90%)
 pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering
 penyortiran dilakukan sejak dilahan
 simpan ditempat yang teduh

5.4 Bahan baku

Dalam usaha budidaya tanaman cabai rawit pelita 8 f1 bahan baku yang
butuhkan adalah benih cabai rawit pelita 8 f1, lahan dan sarana prasarana
lainnya.
perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk
perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan
persediaan. Daftar perincian bahan-bahan baku yang diperlukan untuk luas
lahan 10 x 10 m2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

No Bahan Baku Jumlah Unit Jumlah Harga


1. Benih cabai rawit pelita 8 1 bungkus Rp. 35.000
2. Pupuk kandang 6kg Rp. 120.000
3. Pupuk Kimia awal 3kg Rp. 36.000
4. Pupuk Kimia susulan 6kg Rp. 72.000
5. Pestisida 1,6 kg Rp. 165.000

6. Dolomit 10kg Rp. 10.000

7. Mulsa 8 Rp.112.000

8. Jumlah Rp. 670.000

Peralatan yang dibutuhkan


Uraian Jumlah unit Biaya /unit Sub total
Gembor dan Ember 2 buah 50.000 100.000
Angkong 1 unit 500.000 500.000
Cangkul 2 paket 70.000 140.000
Plastik polybag 1kg 10.000 10.000
Timbangan 2 paket 70.000 140.000
Karung goni 3 paket 20.000 60.000
Kantong plastik 2 paket 10.000 20.000
Jumlah Rp.970.000

5.5 Kebutuhan SDM Produksi


1. Tenaga kerja lapangan pembuka lahan 10 x 10m2 sebanyak 2 oang.
Dengan gaji Rp25.000 per orang
2. Tenaga kerja penyemain 1 orang dengan gaji Rp175.000
3. Tenaga kerja bagian pengolahan lahan 1 orang dengan gaji Rp200.000
4. Tenaga kerja bagian penanaman bibit 1 orang dengan gaji Rp50.000
5. Tenaga kerja bagian perawatan 1 orang dengan gaji Rp50.000
6. Tenaga kerja bagian pemanenan 8 orang dengan gaji Rp.2.400.000

5.6 Quality Control


Agar kualitas bibit yang dihasilkan bagus maka harus dilakukan
pengawasan rutin dilapangan, terutama pada tahap perisapan benih,
perawatan dan proses tanam. Setelah itu pengawasan dilakukan 1 minggu
sekali hingga 7 bulan kedepan.
6. Rencana pemasaran
6.1 Keunggulan Kompetitif
Melihat pola pikir,tingkah laku dan pengalaman konsumen yang sudah
berkembang saat ini, konsumen sangat sadar dan paham tentang kelemahan
dan kekuragan serta kerugian jika membeli tomat yang tidak bagus
kualitasnya jika dibandingkan dengan cabai rawit yang memilki kualitas
unggulan akan menghasilkan selada organik yang unggul.
Keunggulan kompetitif yang dimiliki usaha budidaya cabai rawit ini jika
dibandingkan dengan usaha budidaya yang lain adalah jaminan mutu dan
kualitas cabai rawit yang diproduksi.
6.2 Strategi pemasaran
Strategi pasar sangat penting dilaksanakan dalam suatu usaha produk
yang dihasilkan agar laku terjual. Produk yang dihasilkan adalah cabai rawit
pelita 8 f1 yang unggul dan berkualitas tinggi. melakukan promosi pada
media internet, membentuk jaringan pemasaran pada daerah-daerah yang
potensial, dan melakukan kerjasama pada perusahaan swasta.
6.3 Milestone

MILESTONE

Milestone Mulai Selesai Anggaran(Rp) Manajer Departemen


Pengumpulan 20/08/2019 21/08/2019 0 MULYATY Produksi
modal
Penyediaan 20/08/2019 21/08/2018 970.000 MULYATY Produksi
Alat
Penyediaan 20/08/2018 24/08/2018 140.000 MULYATY Produksi
Media
Pengolahan 25/08/2018 25/08/2018 3.132.000 MULYATY Produksi
lahan dan
budidaya
TOTAL 4.242.000
Milestone merupakan rencana inti yang akan dilakukan secara terperinci dan
lengkap dengan tanggal dimulai dan diakhiri seluruh kegiatan yang sudah
direncanakan,dalam hal ini harus terlebih dulu menyediakan seluruh media yang
dibutuhkan,diantaranya adalah :

1. Peralatan(Cangkul,golok,sabit,dll.)

Peralatan adalah alat yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi


diantaranya fungsi dan manfaat peralatan adalah penyiapan lahan dan
peyediaan media tanam.
2. Penyiapan lahan
Penyaiapan lahan disini merupakan suatu kegiatan pembersihan lahan serta
meratakan posisi tanah yang baik itu untuk budidaya cabai rawit pelita 8
f1, agar menghasilkan cabai rawit yang bagus.
3. Penyemaian

Media semai bermanfaat sebagai media awal tumbuh bibit. Oleh karena
itu, persiapan media semai harus dilakukan sebaik mungkin. Media semai
merupakan campuran dari berbagai bahan seperti tanah, pupuk
kandang, cocopeat, dan arang sekam. Ada juga media semai siap pakai
yang dapat diperoleh di toko pertanian. Media semai yang umum
digunakan dalam pertanaman cabai adalah campuran tanah halus dan
pupuk kandang (yang sudah terdekomposisi dengan baik).

4. Pompa Air
Pompa air digunakan untuk mengaliri dan menyiram cabai rawit agar
tumbuh dengan baik dan menghasilkan cabai yang berkualitas serta
memenuhi standar dipasaran.
5. Gerobak Dorong, Timbangan, Karung, pipa air,dll.
Peralatan ini membantu proses saat pemanenan cabai, dengan adanya
peralatan tersebut maka bisnis budidaya cabai rawit pelita 8 f1 makin
optimal.
7. Tim manajemen
Tim manajemen yang dibentuk secara sederhana dan akan dirubah
berdasarkan kebutuhan dan kondisi dilapangan dalam setiap tahap
perkembangannya.
1. Koordinator, mengkoordinir segala kegiatan dalam penangkaran
budidaya cabai rawit pelita 8 f1
2. Pemasaran, mempromosikan dan mengelola penjualan produk
3. Pekerja, mengurus segala kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan
lapangan.
8. Rencana Keuangan
8.1 Rangkuman Rencana Keuangan
Untuk pengembangan usaha sekitar 25% per periode. Profit yang di
dapatkan digunakan kembali untuk produksi cabai rawit pelita8 f1 dan
disisakan untuk cadangan dana keuangan yang akan disimpan kedalam
bank untuk cadangan kebutuhan lain. Pada tahap selanjutnya akan ada
penambahan jumlah produksi cabai rawit sebanyak 3.000 benih cabai
raiwt atau mungkin bisa menambah lahan pada tahun ke 3. Namun ini
tidak menutup kemungkinan apabila ada pihak tertentu mengajak
kerjasama dan bila dirasa membawa keuntungan maka akan di
tindaklanjuti dengan membuat perjanjian yang harus disepakati bersama.
Target pelaksanaan paling lambat dalam 6 bulan pendanaan dari investor
yang ingin bergabung.
8.2 Proyeksi Keuangan
Pendapatan (penjualan) Cabai Rawit

Nama Produk Periode 1 Periode 2 Periode 3


Cabai rawit Pelita Rp 14.000.000 Rp 15.120.000 Rp 16.800.000
8 f1
Total Rp 14.000.000 Rp 15.120.000 Rp 16.800.000
Pendapatan

Total Pendapatan
17,500,000
17,000,000
16,500,000
16,000,000
15,500,000
15,000,000
14,500,000
14,000,000
13,500,000
13,000,000
12,500,000
Panen 1 Panen 2 Panen 3

8.2.1 Tabel keuangan


Periode 1 Periode 2 Periode 3

Pembukaan keuangan 2.000.000 3.000.000 4.500.000

Pemasukan Uang

Pinjaman 0 0 0

Penjualan Total 14.000.000 17.500.000 21.875.000

Subtotal pemasukan 9.754.100 12.192.100 15.240.781


uang
Pengeluaran Uang

Biaya Produksi 2.000.000 2.500.000 3.000.000

Gaji,Pajak Gaji,Bonus 3.132.000 3.132.000 3.132.000

Sewa dan Utilitas 350.000 350.000 350.000

Pengeluaran Lain-Lain

Pajak 0 0 0

Pembayaran hutang 0 0 0

Pembelian aset 0 0 0

Subtotal Pengeluaran 5.122.000 3.578.000 2.209.000

Laba 9.754.100 12.192.100 15.240.781

Penjualan 14.000.000 17.500.000 21.875.000

Pengeluaran Operasional 4.245.900 5.307.375 6.634.219

Laba Bersih 7.967.900 8.614.625 13.031.781

Arus kas 8.878.000 11.097.500 13.871.875

Deviden 0 0 0

Arus kas bersih 8.878.000 11.097.500 13.871.875

8.2.2 Grafik Laba – Rugi


Keuntungan per periode
Column2

Periode 3 13,031,781

Periode 2 8,614,625

Periode 1 7,967,900

0 00 00 00 00 00 00 00
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
00 00 00 00 ,0
0
,0
0
,0
0
2, 4, 6, 8, 10 12 14
Keuntungan Per Periode

8.2.3
Nilai 8.2.3

Column2
8.2.3
25,000,000 8.2.3
20,000,000 8.2.3
15,000,000
8.2.3
10,000,000
8.2.3
5,000,000
0 8.2.3
Periode 1 Periode 2 Periode 3
8.2.3
Gra
fik Penjualan

9. Rangkuman Strategi dan Implementasi


Strategi yang dilakukan dalam budidaya usaha cabai rawit pelita 8 f1
ialah meningkatkan semangat dan etos kerja bagi setiap tenaga kerja,
Memberikan penambahan gaji apabila keuntungan yang didapatkan sangat
maksimal, penerapan teknologi dalam pengelolaan benih serta langkah
kerja yang dilakukan. Selanjutnya untuk meningkatkan hasil penjualan
maka peralu dilakukannya promosi baik secara langsung maupun melalui
media sosial hal ini dilakukan untuk antisipasi agar cabai rawit yang
diproduksi tidak melebihi umur tanam sehinggga akan memperjelek hasil
cabai rawit hal ini akan mengurangi keuntungan secara finansial. Rotasi
yang dibutuhkan dalam upaya mejaga ketersediaan barang produksi dan
membuat perputaran uang yang menjadi lebih cepat dengan sumber daya
yang tersedia. Persekutuan tenaga kerja yang tersedia akan meningkatkan
hasil produksi cabai rawit yang maksimal dan target akan tercapai
mendekati angka yang telah ditatapkan.
Pendanaan awal budidaya berasal dari mayoritas yaitu sumber
internal. Sumber eksternal pendanaan berasal dari investor yang mau
bergabung. Pinjaman akan dilakukan pada tahun pertama dan kedua
dimana perusahaan masih merugi. Diharapkan budidaya cabai rawit ini
dapat berjalan dengan lancar dan minim kendala.

Anda mungkin juga menyukai