Anda di halaman 1dari 18

REPUBLIKA.CO.

ID, Perusahaan ini didirikan pada tahun 2004 dengan mendapat legalitas Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Bandung pada 19 Agustus 2004. Pada awalnya fokus ke pasar pengepakan di Bandung dan Sukabumi, dan pasar tradisional sampai tahun 2005. Lahan sewa 6,5 hektar dikembangkan untuk menghasilkan sayuran bebas pestisida pada Agustus 2005 setelah mendapatkan kepastian kirim dari supermarket Yogya/Griya pada bulan Juli 2005. Lalu untuk mendapatkan merk dagang, maka Lyco farm dideklarasikan sebagai merk produk dan ciri kelompok usaha pada 5 Desember 2005 oleh Ir. Pathmi Noerhatini, M.Si. dan Ir. Cece Rohman, di Desa Cisondari, Kec. Pasirjambu, Kab. Bandung, Jawa Barat. Suplai ke supermarket Yogya/Griya di Bandung dan Cimahi sekitarnya, dilanjutkan dengan suplai ke Yogya/Griya Cirebon dan sekitarnya (Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka) pada tahun 2008, juga memasok Griya Mart pada tahun 2011. Restoran ANEKA JUICE di Taman Kopo Indah (Kab.Bandung) pernah disuplai tahun 2006-2008, sedangkan suplai ke PAPAYA Fresh Gallery (Bandung) dimulai tahun 2007 sampai sekarang. Pada bulan November 2008, Lyco Farm memulai penetrasi pasar ke Divisi Food Business Hypermart di Karawaci Tangerang. Selanjutnya pada April 2009 Lyco farm memasok HYPERMART melalui DC Cibitung untuk dikirimkan ke seluruh Indonesia (khususnya luar Pulau Jawa) dengan merk INAgreen (prime tomato) dan tomat TW dalam kemasan kardus Pathmifresh dan bulan Juni 2012 dipasarkan ke Hypermart di Papua. Kemitraan dengan petani semakin berkembang, maka Lyco farm memulai suplai ke beberapa supermarket di Surabaya dan Malang dengan merk BRENJONK pada Mei 2012, melalui Komunitas Kampung Organik BRENJONK (Surabaya). (adv)

I. SEJARAH SINGKAT LYCO FARM A. SEJARAH SINGKAT PEMILIK: 1. Ir.Pathmi Noerhatini, M.Si, S1 Agronomi IPB, S2 Ilmu Tanaman IPB. Pekerjaan lain: (1) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti, Jatinangor; (2) Ketua Yayasan Mochamad Ismail Kab. Bandung, Jawa Barat, (3) Ketua Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Lyco Farm, (4) Konsultan di bidang Horticultural Supply Chain

Ibu Pathmi (berjilbab putih)

2. Ir. Cece Rohman, Lulusan S1 Agronomi Universitas Winaya Mukti B. PERJALANAN USAHATANI

1996 2004 : Tani Aneka Sayuran dengan pasar ke berbagai pengepakan sayuran dan pasar Induk Maret 2001 2003 : dengan PT. PRIMATANI (khusus Tomat)/SEBAGAI SUPLIER prime tomato 2002 2005 : Memasok sayuran dan tomat grade A ke pengepakan di Lembang Juli 2005 : Pendaftaran sebagi supplier di Supermarket yogya/Griya (no. supplier L 5120), diarahkan manajemen supermarket untuk menanam tanaman bebas pestisida Agustus 2005 : Program penanaman sayuran bebas pestisida di lahan 6,5 Hektar (sudah terlantar selama 6 tahun) Desember 2005 : Menggunakan merek Lyco Farm untuk memasok tomat dan sayuran bebas pestisida untuk Supermarket Yogya/Griya di Bandung dan Cirebon; dengan merk MOCITO FRESH untuk Papaya Fresh Gallery di Bandung. Kami juga memasok tomat TW curah Grade A.

April 2009 : Mulai memasok Hypermart Jakarta dengan produk Prime Tomato INAgreen dan tomat TW curah. Juli 2005 :

Display Produk Sayuran di Gerai Hypermart 1

Display Produk Sayuran di Gerai Hypermart 2

- Telah memasok 27 supermarket Yogya/Griya Bandung, Cimahi, Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka - Supermarket Papaya Fresh Gallery - Hypermart Jakarta (terutama untuk Hypermart di luar Jawa seperti Ambon, Manado, Palembang dan Balikpapan) - GriyaMart Bandung II. KEBUN PRODUKSI LYCO FARM 1. Penanaman Tomat Bebas Pestisida dalam Green House 4.570 m2 di Kp. Rancabango, desa Tenjolaya Kec. Pasirjambu Kab. Bandung. 2. Penanaman Sayuran Bebas Pestisida dalam Green House 5.000 m2 di Kp. Rancabango dan Kp. Tenjolaya, desa Tenjolaya Kec. Pasirjambu Kab. Bandung.

Penggunaan Bangunan Green House di lahan Lyco Farm

3. Kemitraan Tomat Curah Grade A di GAPOKTAN Madani( kelompok Tani Madani I, Saluyu, Akrab, dan Rembulan Setia) di Kec. Pasirjambu, Jawabarat dan Kelompok Tani Selaras di Kab. Pemalang Jawa Tengah) 4. Penanaman tomat TW curah di lahan 10 hektar di desa Cisondari dan desa Tenjolaya Kec. Pasirjambu Kab. Bandung. 5. Kemitraan sayuran bebas pestisida dalam Green House (dengan Farm21 sebagai suplier sayuran ke Lyco farm) 6. Penanaman jambu biji merah, jambu bol Jamaica dan aneka jeruk 7. Tahun 2010 telah mendapat sertifikat registrasi kebun dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jabar 8. Dalam proses pengajuan sertifikasi Prima 2 dan 3.

Kunjungan Lapangan oleh Tim HPSP

III. PENGALAMAN MEMASOK HYPERMART JAKARTA : Pada November 2008 membawa contoh dan proposal penawaran ke bagian Food Business di Hypermart Lippo Karawaci Tangerang dengan pertimbangan : 1. Produk yang ditawarkan ke ritel modern sudah memenuhi standar ritel modern, 2. Berpengalaman dalam pemasokan tomat ke beberapa supermarket, 3. Memiliki mitra tani serta jadual tanam yang telah dilaksanakan sejak beberapa tahun yang lalu 4. Binaan Kementrian Pertanian dan Dinas terkait di Provinsi dan Kabupaten

5. Sebagai mitra HPSP- INA (Horticultural Partner Support Program-Indonesia Netherland Association) yang mendapatkan bantuan dana dan bimbingan teknis untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian, HPSP-INA adalah salah satu program pemberdayaan petani hortikultura dari Kedubes Belanda 6. Sudah dapat mengatur keuangan terutama untuk menalangi biaya operasional pasokan ke ritel modern. Share this:

Facebook Twitter Email Print

Like this:

HPSP Phase 3 : Hikmah Farm


add a comment

31 August 2012

Posted by hortipart in agribisnis, kemitraan, usaha sayuran.

Penguatan Kemitraan Penangkaran Benih Kentang melalui Penerapan Sistem Manajemen Mutu
Saat ini baru sekitar 30% kebutuhan kentang yang dapat disuplai oleh petani kentang Indonesia. Demikian pendapat bu Ella Nurlaela dari kelompok usaha Tani HIKMAH FARM dari Pangalengan saat acara Temu Bisnis 2 di kota Bandung Pangalengan 11 13 Mei 2012. Pendapat itu memberikan kesimpulan negatif dan positif.

Suasana dalam Temu Bisnis 2 di Bandung Pangalengan 11 13 Mei 2012

Kesan negatif 1. 2. Kebutuhan kentang konsumsi domestik belum mampu dipenuhi oleh sumber dari dalam negeri, apakah iklim pertanian dalam negeri tidak tepat untuk budidaya kentang Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, secara logika akan dilakukan impor produk kentang, dimana produk impor tersebut selain kentang memberikan harga yang kompetitif dibandingkan produk domestik sejenis 3. Rantai pasok produk kentang mengalami suatu kendala dalam penyebaran produksinya di wilayah Indonesia

Salah satu kegiatan dalam Temu Bisnis 2

Kesan positif 1. 2. 3. Peluang usaha import, budidaya, input supply, distribusi atau pendukung usaha lainnya adalah besar Hal ini dapat dimulai dengan penanaman kesadaran masyarakat akan konsumsi kentang sebagai pengganti nasi / beras, seperti yang disampaikan oleh bu Karen Tambayong Selain kentang, konsumsi karbohidrat lainnya dapat dikembangkan

Presentasi oleh bu Karen

Hikmah Farm sebagai mitra HPSP yang memiliki produk unggulan kentang ini memiliki tujuan supaya semua orang yang bekerjasama memahami apa yang dia lakukan sehari-hari dan apa hubungannya terhadap strategi, partisipasi masing-masing bagian organisasi terukur serta termonitor.

Kunjungan ke Gudang Kentang

Kegiatan dalam proeyk mencakup A. Persiapan Perumusan proyek dan konsolidasi mitra B. Budidaya Kentang 1. Pelatihan penangkaran benih kentang 2. Workshop QMS (ISO) pada penangkaran benih kentang 3. Pendampingan QMS (ISO) penangkaran benih di pilot project 4. Sosialisasi hasil ke penangkar jawa tengah-jawa timur-sulawesi selatan dan temu bisnis C. Capacity building 1. Workshop QMS untuk penguatan institusi/organisasi ekonomi petani 5. Pendampingan QMS untuk penguatan institusi/organisasi ekonomi di pilot project

D. Sertifikasi ISO

Peserta Temu Bisnis 2 dalam kunjungan ke pusat produksi kentang Hikmah Farm

Share this:

Facebook Twitter Email Print

Like this:

HPSP Phase 3 : Lyco Farm


add a comment

23 August 2012

Posted by hortipart in agribisnis, kemitraan, usaha sayuran.

Peningkatan Kemampuan Asosiasi Petani Dalam Rantai Pasok Tomat PRIMA dan Sayuran Bebas Pestisida Ke Pasar Modern
Salah satu proyek pekerjaan kemitraan hortikultura fase 3 HPSP adalah dengan Lyco Farm yang memfokuskan diri dalam produk Tomat dan Sayyran Bebas Pestisida.

Tomat Lyco Farm

Latar Belakang Untuk meningkatkan kemampuan asosiasi petani dalam rantai pasok tomat prima dan sayuran bebas pestisida ke pasar modern, kelompok-kelompok sasaran ada produsen terletak di dua kabupaten penghasil tomat berkualitas baik yaitu dari kabupaten Bandung dan Garut. Asosiasi petani yang terlibat adalah Gapoktan Madani, poktan Cahaya Baru, poktan Akrab, Ponpes Al Bajuri, mitratani sayuran bebas pestisida, Farm 21 (Kab. Bandung) dan Poktan Dirgantara (Kab. Garut). Kegiatan utama adalah pembuatan, pelatihan dan pelaksanaan SOP/GAP (Standard Operational Procedure/Good Agricultural Practices) untuk tomat prima dan sayuran bebas pestisida, peningkatan pengelolaan LKM Madani Sejahtera (LKM di bawah Gapoktan Madani) dan peningkatan LKM ke KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah), serta peningkatan kemampuan asosiasi petani/mitra tani perempuani dalam teknologi ramah lingkungan dan konservasi lahan. Sekelumit data mitra petani yang terlibat

Sayuran Bebas Pestisida Lyco Farm

Tujuan

Tujuan menyeluruh adalah untuk meningkatkan kemampuan asosiasi petani dalam rantai pasok tomat prima dan sayuran bebas pestisida ke pasar modern. Tujuan-tujuan khusus: - Kemampuan asosiasi petani dalam pengetahuan pentingnya SOP/GAP perlu ditingkatkan - Pembuatan SOP/GAP yang dapat dilaksanakan di asosiasi petani (kelas pemula dan kelas mahir) - Peningkatan kemampuan asosiasi petani dalam pembuatan business plan, serta bagaimana pelaksanaan perencanaan bisnis tersebut dapat sesuai dengan tepat waktu - Kemampuan asosiasi petani dalam pentingnya teknologi ramah lingkungan dan konservasi lahan (magang di BLPP Cihea, Cianjur) - Pembiayaan usahatani didukung oleh LKM. LKM ditingkatkan kemampuannya dalam administrasi dan pengelolaan, serta pembuatan business plan - Field trip untuk mengetahui pentingnya SOP/GAP dan penanganan pascapanen - Peningkatan kemampuan mitra perempuan dalam pengelolaan sayuran bebas pestisida (magang di Lyco farm) - Penilaian anggota asosiasi petani yang komitmen terhadap kontrak kerjasama; ada insentif berupa modal usahatani untuk anggota - LKM akan ditingkatkan legalitasnya ke KJKS (pelatihan pengelola LKM) - Pembuatan rumah kemas sesuai GHP (Good Handling Practices)

Peralatan Budidaya Tomat dan Sayuran Lyco Farm

Kegiatan

A. Persiapan 1. Data anggota poktan dan mitra tani perempuan Diharapkan data sebanyak 174 petani telah diperoleh dan dijadikan mitra di dalam proyek pekerjaan ini 2. Pemetaan sentra produksi tomat Sebuah peta produksi tomat (lokasi, jumlah panen, jumlah poktan) dapat diperoleh dari kegiatan ini 3. Pembuatan SOP-GAP Tomat di 4 kecamatan Pembuatan kegiatan standar pekerjaan budidaya buah Tomat yang sesuai dengan isi acuan Global Agricultural Practice dan dicobakan di are empat kecamatan 4. Pembuatan modul sayuran bebas pestisida Modul penerapan budidaya Sayuran bebas pestisida 5. Perizinan

Inspeksi Hasil Panen Sayuran Bebas Pestisida Lyco Farm

B. Kegiatan Inti 1. Pelatihan SOP/GAP di Kab Bandung dan Garut Targetnya adalah petani sebagai pelaksana dalam penerapan SOP GAP di daerah penanaman kab Bandung dan Garut 2. Peningkatan LKM menjadi KJKS Lembaga penjaminan modal usaha akan ditingkatkan kapasitas dan kemampuan pelaksananya menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah

3. Fieldtrip 4. Pelatihan pembuatan Business Plan Tujuannya agar kemampuan usaha tani dapat lebih business-oriented (profit-oriented) 5. Magang mitra perempuan (mengelola sayuran dalam Green House) 6. Penguatan LKM 7. Insentif anggota Gapoktan yang berkomitmen tinggi 8. Magang anggota Gapoktan di BLPP Cihea (pestisida nabati) 9. Rumah kemas sesuai GHP C. Kontrol Teknis dan administrasi D. Pelaporan

Buah Tomat dalam Kemasan produksi Lyco Farm Siap DIpasarkan

Share this:

Facebook Twitter Email Print

Like this:

HPSP Phase 3 : KTO Brenjonk

1 August 2012

Posted by hortipart in agribisnis, kemitraan, usaha buah, usaha sayuran. add a comment Pengembangan Kampung Organik Melalui Penguatan Kemitraan Pasar Organik Sebagai salah satu dari program kemitraan HPSP phase 3, bersama KTO (Kelompok Tani Organik) Brenjonk memiliki tujuan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Memperkuat basis ekonomi melalui sector agricultur khususnya bagi petani yang standar hidupnya kurang mampu (penghasilan dibawah 1 US$ per hari Mewujudkan perdagangan yang adil dan berpihak kepada kelompok masyarakat kecil. Mewujudkan kelestarian bumi dan kesejahteraan antar generasi. Memperkuat kapasitas organisasi dalam mengelola usaha-usaha sosial berbasis komunitas. dengan rincian lokasi di desa Padusan, Pacet Selatan dan Claket (kecamatan Pacet), Kembloto, Jaten, Jaraan dan Sendang (Trawas) di kab Mojokerto propinsi Jawa Timur.

Pamflet Home Industry Rumah Sayur Organik

Adapun garis besar kegiatan yang dilaksanakan dalam program kemitraan ini adalah 1. Persiapan

Sosialisasi proyek, rekruitment Tim Pelaksana Program (TPP), rekruitment tenaga paruh waktu, volunteer dan konsultan, pengadaan alat-alat kerja proyek, persiapan perangkat administrasi program dan keuangan 2. Perbaikan kualitas produksi

Penambahan sarana produktifitas budidaya sayur organik non open field

Kunjungan ke Lapangan Petani Anggota KTO Brenjonk Tata cara Pengomposan Pupuk Organik

Training dan penerapan Internal Control System (ICS) Training Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Rekruitment parttimer sepecialist pengendalian hama tanaman sayur Sertifikasi organik, Uji analisa kimia dan Pendampingan anggota petani

Sertifikasi KTO Brenjonk oleh PAMOR

3. Penambahan nilai pasca panen

Perbaikan/reparasi sarana distribusi produk Training tehnik pengelolaan pasca panen

Persiapan Penengemasan Produk Organik

Study banding ke perusahaan horti yang sesuai (alternatif: Lyco Farm, Greefields, Saung Mirwan, Masada, Herbal estate Mlg, Kaliandra Mlg, Unibraw Mlg) 4. Promosi

Develop sarana Informasi Teknologi

Website Resmi KTO Brenjonk sebagai sarana promosi dan informasi

Coaching business development (business plan, marketing, brand image, promotion)

Pamflet Promosi Usaha Kebun Organik Brenjonk

Buku Catatan Analisa Usaha Tani Anggota

Rekruitment tenaga part timer specialist promosi Memprospek klien baru Promosi produk 5. Pemasaran

Penambahan modal untuk pembelian produk 6. Peningkatan kpasitas SDM pelaksana kegiatan

Workshop manajemen program dan pengelolaan keuangan organisasi Kompilasi pengelolaan keuangan organisasi standar SAK-45 oleh konsultan keuangan Magang untuk pendamping anggota petani

7. Pelaporan

Anda mungkin juga menyukai