Anda di halaman 1dari 6

Rangkuman Topik 1: Pengantar Pertanian

Organik dan Spesialisasi Petani Organik


Mengenal Spesialis Pertanian Organik sebagai
Pekerjaan Masa Depan Part I
Spesialis pertanian organik adalah seseorang yang memiliki keahlian dan
pengetahuan khusus di bidang pertanian organik. Perkembangan
okupasi/pekerjaan spesialis pertanian organik saat ini semakin pesat, seiring
dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan
kelestarian lingkungan. Peluang spesialis pertanian organik di Indonesia sangat
besar, mengingat Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan
pertanian organik. Indonesia memiliki lahan yang luas, iklim yang mendukung, dan
sumber daya alam yang melimpah.

Mengenal Spesialis Pertanian Organik sebagai


Pekerjaan Masa Depan Part II
Keterampilan yang perlu dikuasai sebagai spesialis pertanian organik:
1. Pengetahuan tentang prinsip-prinsip pertanian organik
2. Keterampilan dalam menerapkan teknik pertanian organik
3. Keterampilan dalam pemasaran produk pertanian organik

Peran dan tanggung jawab spesialis pertanian organik:


1. Petani organik, berperan sebagai petani organik, baik untuk diri sendiri maupun
untuk orang lain.
2. Konsultan pertanian organik, berperan sebagai konsultan pertanian organik untuk
membantu petani atau pekebun dalam mengembangkan usaha pertanian organik
mereka.
3. Peneliti pertanian organik, berperan sebagai peneliti pertanian organik untuk
mengembangkan pengetahuan dan teknologi pertanian organik.
4. Produsen pupuk dan pestisida organik, berperan sebagai produsen pupuk dan
pestisida organik untuk memenuhi kebutuhan petani organik.
5. Distributor produk pertanian organik, berperan sebagai distributor produk
pertanian organik untuk membantu memasarkan produk pertanian organik.
6. Pengelola pasar produk pertanian organik, erperan sebagai pengelola pasar produk
pertanian organik untuk membantu petani organik dalam memasarkan produk
mereka.

Pertanian Organik di Indonesia


Pertanian organik telah berkembang pesat di dunia dan di Indonesia juga telah
berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan ini didorong oleh
berbagai faktor, seperti:
1. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kelestarian
lingkungan
2. Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan pertanian organik
3. Peningkatan permintaan produk pertanian organik di pasar domestik dan global

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung


pengembangan pertanian organik salah satunya Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun
2018 tentang Sertifikasi Produk Pertanian Organik

Dasar Pertanian Organik


Pertanian organik adalah sistem pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami,
seperti pupuk kandang, kompos, dan pestisida nabati, untuk meningkatkan kesuburan
tanah dan mengendalikan hama dan penyakit. Pertanian organik telah ada sejak zaman
kuno. Namun, istilah "pertanian organik" baru digunakan pada tahun 1940-an oleh Sir
Albert Howard, seorang ahli pertanian Inggris.
Tujuan pertanian organik adalah untuk menghasilkan produk pertanian yang sehat dan
berkelanjutan. Produk pertanian organik dianggap lebih sehat karena tidak mengandung
bahan kimia sintetis yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Tujuan pengembangan pertanian organik adalah untuk meningkatkan produksi dan
konsumsi produk pertanian organik.

Prinsip-prinsip Pertanian Organik

Berikut adalah prinsip-prinsip pertanian organik:

1. Kesehatan tanah
2. Keanekaragaman hayati
3. Siklus materi
4. Pelestarian sumber daya alam
5. Keadilan sosial

Penerapan prinsip-prinsip pertanian organik dapat memberikan berbagai manfaat, antara


lain:

1. Meningkatkan kesehatan masyarakat


2. Menjaga kelestarian lingkungan
3. Meningkatkan kesejahteraan petani

Peluang dan Potensi Pengembangan Pertanian Organik


Peluang pasar untuk produk pertanian organik di Indonesia sangat besar. Hal ini didorong
oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kelestarian
lingkungan. Peluang pasar untuk produk pertanian organik di Indonesia sangat besar. Hal
ini didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan
kelestarian lingkungan.

Pertanian organik memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan petani. Hal ini karena
produk pertanian organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada produk pertanian
konvensional. Faktor yang menyebabkan produk pertanian organik memiliki nilai jual yang
lebih tinggi adalah kualitas produk yang lebih tinggi dan permintaan pasar yang tinggi.

Sistem Pertanian Organik


Sistem pertanian organik dianggap sebagai sistem pertanian yang berkelanjutan, karena
dapat menjaga kesehatan tanah, air, dan udara. Tujuan sistem pertanian organik adalah
untuk menghasilkan produk pertanian yang sehat dan berkelanjutan. Produk pertanian
organik juga dianggap lebih berkelanjutan karena tidak merusak lingkungan.

Budidaya Tanaman Pangan Organik


Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berisi langkah-langkah yang
harus diikuti dalam melakukan suatu pekerjaan. SOP budidaya tanaman pangan organik
bertujuan untuk memastikan bahwa budidaya dilakukan secara tepat dan berkelanjutan.
Ahli pertanian organik juga memberikan beberapa tips dalam budidaya tanaman pangan
organik, antara lain:
1. Gunakan pupuk dan pestisida organik
2. Gunakan varietas lokal
3. Lakukan rotasi tanaman
4. Gunakan tanaman penutup tanah
5. Kelola air dengan baik

Berikut adalah beberapa prioritas yang perlu difokuskan dalam budidaya pertanian
organik:
1. Kesehatan tanah
2. Keanekaragaman hayati
3. Pelestarian sumber daya alam
4. Meningkatkan kesejahteraan petani

Kendala Pengembangan Pertanian Organik


Pertanian organik memiliki banyak manfaat, baik bagi kesehatan manusia maupun
lingkungan. Namun, pengembangan pertanian organik juga menghadapi berbagai
kendala, baik yang bersifat makro maupun mikro.
1. Kendala Makro
a. Pengetahuan dan keterampilan petani
b. Ketersediaan input pertanian organik
c. Pasar produk pertanian organik
2. Kendala Mikro
a. Kesuburan tanah
b. Hama dan penyakit

Solusi untuk mengatasi kendala tersebut dapat melakukan hal berikut ini:

1. Peningkatan ketersediaan input pertanian organik


2. Pengembangan pasar produk pertanian organik

Contoh Penerapan Pertanian Organik di Indonesia


Video: https://www.youtube.com/watch?v=YxYvJhEqC98
Di lahan seluas 15 hektar di Desa Tajurhalang, Cijeruk, Kabupaten Bogor, John Tumiwa
mengolah hasil bumi menjadi produk sehingga menambah nilai jual dari hasil panen. Jhon
juga mendidik petani-petani muda dari berbagai daerah di Indonesia untuk belajar bertani
organik dan menerapkannya di kampung halaman mereka.

Pentingnya Penetapan Sertifikasi Organik


Sertifikasi organik adalah proses untuk mendapatkan pengajuan tertulis bahwa proses
produksi telah dilakukan sesuai dengan persyaratan dalam Sistem Pertanian Organik dan
disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Organik. Ada beberapa alasan penting mengapa
produsen pertanian organik perlu melakukan sertifikasi, antara lain:
1. Meningkatkan kepercayaan konsumen
2. Meningkatkan nilai jual produk
3. Meningkatkan akses pasar

Berikut adalah beberapa lembaga yang dapat melakukan sertifikasi organik di Indonesia,
baik nasional maupun internasional:
1. Lembaga Sertifikasi Organik Indonesia (LSO)
2. Organic Certification Center (OCC)
3. Sustainable Agriculture Network (SAN)
4. International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM)

Proses Penetapan Sertifikasi Organik


Proses penetapan sertifikasi organik terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1. Aplikasi, Petani atau produsen pertanian organik mengajukan permohonan
sertifikasi kepada Lembaga Sertifikasi Organik (LSO).
2. Survey Awal, LSO melakukan survey awal ke lahan pertanian atau kebun pertanian
untuk menilai kesiapan pertanian organik.
3. Pembuatan Skema Produksi, Petani atau produsen pertanian organik membuat
skema produksi yang menjelaskan bagaimana mereka akan menerapkan sistem
pertanian organik.
4. Audit, LSO melakukan audit ke lahan pertanian atau kebun pertanian untuk
memastikan bahwa pertanian organik telah memenuhi standar keorganikan yang
berlaku.
5. Pemberian Sertifikat, jika audit berjalan lancar, LSO akan memberikan sertifikat
organik kepada petani atau produsen pertanian organik.

Ada beberapa masalah utama yang dihadapi dalam sertifikasi organik, antara lain:
1. Biaya sertifikasi yang mahal
2. Ketersediaan sumber daya yang terbatas
3. Perbedaan standar sertifikasi
Referensi
https://media.neliti.com/media/publications/69780-none-da945e16.pdf
https://distanbun.ntbprov.go.id/?p=10220
https://www.brin.go.id/news/112994/brin-bahas-sistem-pertanian-organik-dan-prospekn
ya-di-indonesia
https://puspari.lppm.uns.ac.id/wp-content/uploads/sites/7/2020/09/FullBook-Pengemban
gan-Kawasan-Pertanian_.pdf
https://nasih.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/SNI-6729-2016-sistem-pertanian-organ
ik.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=YxYvJhEqC98
https://inofice.com/v2020/wp-content/uploads/2023/07/DK-PM-4.1.2.2-SYARAT-ATURAN
-SERTIFIKASI-INOFICE_rev5.pdf

Anda mungkin juga menyukai