Oleh
EARLY ANATIKA, S.Hut
NIP. 19821020 201101 1 004
Penyuluh Kehutanan Muda
Untuk itu disajikan suatu petunjuk teknis, yang disusun dan diterbitkan dengan
maksud memberikan informasi dan menambah pengetahuan dan wawasan kepada
masyarakat agar mereka dapat ikut berperan serta secara aktif.
1. Latar Belakang
Untuk memenuhi permintaan kayu yang semakin meningkat dan untuk
mempercepat upaya rehabilitasi lahan kritis, diperlukan jenis – jenis tanaman yang
cepat tumbuhnya dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Salah satu diantara jenis
tanaman kayu – kayuan adalah jenis tanaman sengon ( Paraserianhes Falcataria )
yang dahulu dikenal dengan Albizia ( Albazia Falcataria )
3. Persyaratan Tumbuh
a. Iklim
Tumbuh baik ditempat – tempat yang mempunyai iklim basah sampai
agak kering yaitu yang paling sedikit 15 hari hujan dalam 4 bulan kering. Di
Indonesia sengon dapat tumbuh baik dengan rata – rata curah hujan pertahun
1.500 – 4000 mm dengan musim kering 0 – 3 bulan.
b. Tanah
Tumbuhan tropik ini dapat tumbuh ditanah – tanah kering maupun lembab atau
agak masam, tumbuh baik pada tanah – tanah yang belum hancur. Tanaman
sengon meskipun dapat tumbuh diberbagai macam tanah, pertumbuhannya akan
lebuh baik jika ditanam pada tanah – tanah yang mengandung hara mineral yang
cukup, dengan struktur dan tekstur tanahnya baik dan pada tanah yang
mempunyai PH ( reaksi tanahnya ) asam – netral (umumnya 5 – 7 )
II. PEMBIAKAN
b. Stump akar
Ukuran stump akar diameter ( 0,5 – 2,5 ) cm.
- bagian atas 5 cm
- bagian akar 20 cm
c. Cangkok
Pencakokan bisa dilaksanakan setelah percabangan keluar banyak, tanaman
berumur 2 tahun.
Untuk mendapatkan bibit unggul diperlukan biji yang berkualitas tinggi dan sehat,
sistem persemaian sentral permanen (PSP). Sistem PSP diupayakan dengan
peralatan yang modern ; kebun persemaian / tegakan benih, penggunaan pupuk
/hormon tumbuh ; obat-obatan dan tenaga khusus. Karena penggunaan bibit
unggul dapat menjamin tanaman dengan kualitas tinggi sehingga berpengaruh
terhadap produksi. Bibit yang akan ditanam dapat dengan bibit dari persemaian
atau stump.
a. Syarat-syarat tempat persemaian :
- Lapangan harus datar dan bila tempatnya miring maka derajat kemiringan
tempat jangan melampaui 5 %.
- Mudah memperoleh air sepanjang tahun.
- Tanah subur.
- Bukan tempat yang bebas pengembalaan
- Letak persemaian dekat dengan jalan angkutan agar memudahkan pengangkutan
dan pengamanan
Disamping itu juga dekat dengan Desa untuk memudahkan
b. Pembuatan Bedengan
PEMELIHARAAN BIBIT
Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari dari jam 06.00-08.00, baik yang ada
dibedeng tabur atau bedeng sapih. Perumputan tetap dilakukan terlebih bila
banyak rumput yang tumbuh.
IV. TEKNIK PENANAMAN
A. Persiapan Lapangan
1. Penataan Lapangan
Penataan areal penanaman dimaksudkan untuk pengaturan temapt dan waktu,
regester tanaman, pengawasan dan untuk keperluan pengelolaan lebih lanjut.
2. Pembersihan Lapangan
Sebelum dilakukan penanaman lokasicalon lubang penanaman dibersihkan dari
sisa tanaman atau rerumputan.
3. Pembuatan lubang tanaman dan penentuan jarak tanam
Pembuatan lubang tanaman dengan ukuran lubang minimal 30 x 30 x 30 cm dan
ditengah lubang diberi ajir dengan diameter 2 cm tinggi 1 m. waktu pembuatan
lubang tanaman satu bulan menjelang dilakukan penanaman. Lebih baik setiap
lubang diberi pupuk kandang ( kompos ) yang sudah matang kurang lebih separo /
setengah dari ukuran lubang. Dan jarak lubang / jarak tanam dipengaruhi oleh
tujuan penanaman / jenis kegiatan, pola tanam dan kesuburan tanah
B. Penanaman
1. Bakal Tanaman
Bakal tanaman dapat berasal dari bibit maupun benih. Bibit adalah bakal tanaman
yang terdiri atas tanaman muda dari jenis tanaman yang dibudidayakan dapat
berbentuk stump, puteran atau cabutan. Benih adalah bakal tanaman yang berupa
biji.
2. Sistim Penanaman
- Tumpangsari
Sengon ditanam secara larikan diantara tanaman semusim ( palawija ), yang perlu
diperhatikan pada sistem tumpangsari adalah tanaman satu ( pokok ) dan tanaman
lain / sela tidak terjadi kompetisi unsur hara dan cahaya matahari. Sistem
tumpangsari adalah suatu pemanfaatan lahan secara optimal untuk peningkatan
produktivitas lahan dan pendapatan petani tanpa merusak sumber daya alam dan
pencegahan terjadinya erosi
- Sistem Complongan
Pembuatan tanaman sengon secara complongan yaitu pembersihan lapangan
hanya dilakukan dalam radius cemplongan kurang lebih 1 m disekitar lubang
tanaman. Sistem ini sangat baik dilakukan pada lahan miring yang tanahnya peka
erosi.
3. Waktu Penanaman
Penanaman dilakukan setelah hujan turun pada musim hujan, umumnya pada
bulan Oktober sampai dengan Januari. Pengamatan mulainya hujan lebat sangat
diperlukan karena bibit yang baru ditanam membutuhkan banyak air udara
lembab.
4. Pengangkutan Bibit
Bibit yang diangkut ke lapangan ( untuk ditanam ) diusahakan bibit yang sehat
dan segar dan dihindarkan dari panas matahari apabila waktu penanaman untuk
esuk harinya, supaya disimpan ditempat yang teduh dan terlindung. Bibit berupa
stump dibungkus dengan pelepah pisang atau kurang basah, bibit berupa plances
ditempatkan dalam kotak atau keranjang, sedangkan bibit yang berupa cabutan
dibungkus dengan pelepah pisang.
5. Teknik Penanaman
- Penanaman bibit plances
Bibit dalam kantong plastik, sebelum ditanam terlebih dahulu disobek plastiknya
supaya tanaman tidak retak / pecah. Jika terdapat akar cabang atau akar tunggang
yang menerobos keluar dari tanah dalam kantong plastik, akarnya yang keluar
dipotong agar tidak tertanam terlipat dalam lubang tanam. Kalau tidak dipotong
ukuran lubang disesuaikan dengan lebar dan panjang akar. Menanam dengan akar
tunggang terlipat tidak dibenarkan. Bibit tanaman ditanam berdiri tegak lurus
pada lubang yang telah disiapkan pada setiap ajir kemudian ditutup dengan tanah
yang gembur sampai leher akar. Tanah disekelilingnya ditekan dari sampaing agar
tanah menjadi padat.
C. Pemeliharaan tanaman
2. Pemupukan
Pemupukan pada hakekatnya adalah untuk menambah unsur – unsur hara yang
diperlukan oleh tanaman kedalam tanah. Untuk pemupukan sengon dilakukan
sekali sebelum penanaman dengan pupuk kandang/pupuk kompos yang telah
matang dicampur dengan tanah halus kemudian dimasukkan kedalam lubang
tanaman. Setiap lubang diberi 5 10 kg pupuk kandang / kompos.
Sengon mempunyai bintil – bintil akar yang dapat mengikat zat lemas dari udara
sehingga dapat memperbaiki kesuburan tanah. Penambahan pupuk kompos /
kandang yang diberikan menjelang tanam dimaksudkan untuk mendorong
aktivitas bakteri bintil akar sehingga proses pertumbuhan bintil akar dapat lebih
cepat dan proses penambahan zat lemas dari udara dapat lebih aktif/awal.
Penyebab penyakit karat puru yang menyerang tegakan sengon adalah jamur
Uromycladium tepperianum. Jamur ini dikenal sebagai jamur karat yang
menyerang lebih dari seratus spesies Accacia, jenis – jenis
Paraserianthes/Albizia spp, Racosperma spp. ( Ketiganya merupakan anggota
famili Fabaceae = Leguminosae ), menyebabkan pembengkakan ( gall ) yang
menyolok pada dedaunan dan ranting pohon.
Setiap gall karat puru dapat melepaskan ratusan sampai ribuan spora yang
dapat menularkan kepohon – pohon sekitarnya dengan cepat melalui bantuan
angin. Ukuran, bentuk, dan warna gall bervariasi tergantung bagian tanaman
yang terserang dan umur gall. Warna gall pada awalnya hijau kemudian
berubah menjadi coklat. Warna coklat indikasi bahwa spora – spora yang
melimpah siap dilepaskan.
PENJARANGAN
Penjarangan dimulai tanaman berumur 2 tahun dan dilakukan setiap tahun sampai
tanaman umur 9 tahun. Sesudah umur 10 tahun tiap 3 tahun sekali dilakukan
penjarangan. Kemudian berangsur – angsur dilakukan penjarangan berikutnya
sehingga diperoleh sisa tanaman 35 %. Hal – hal yang perlu dipertimbangkan
dalam kegiatan penjarangan :
Tanaman yang pertumbuhannya kurang baik ( kerdil )
Tanaman yang kena hama / penyakit
Tanaman pertumbuhan batangnya tidak lurus/bengkok
KUALITAS KAYU
KEGUNAAN
Kayu Sengon ( Paraserianhes falcataria ) dapat dimanfaatkan sebagai :
- Kayu konstruksi / bangunan
- Industri kertas
- Peti kemas
- Korek api
- Wood working
- Energi (kayu bakar / arang)
- Saw mill
- Moulding
RESUME
Keuntungan Tanaman Sengon ( Paraserianhes falcataria )
c. Biji mudah diperoleh
d. Perakaran baik, dapat menggemburkan tanah dan dapat dipakai
- Sebagai pohon pelindung
- Sebagai campuran tingkat persaingan (akar dalam)
- Jenis Legum, maka dapat memperbesar kandungan
c. Seresah banyak, mudah hancur
d. Mudah ditanam, baik dengan biji maupun stump.
e. Pada tanah miskin masih mau dan mampu tumbuh.
f. Dapat ditanam di tanah rendah sampai pegunungan ( 0 – 1.600 m dpl ) asalkan
iklim jangan terlalu kering.
g. Dapat tumbuh cepat pada umumnya setelah umur 1 tahun sudah dapat dibiarkan
tumbuh sendiri.
h. Apabila ditanam rapat dapat memberantas alang-alang.
i. Keawetan kayunya lebih besar dari pada kayu-kayu lain yang mempunyai kelas
berat yang sama
j. Meskipun Sengon kurang baik dibuat kayu bakar, namun demikian cukup untuk
membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari
k. Kayunya mudah dikerjakan dan mudah diawetkan.
Anonim, 1987 Informasi Teknik Penanganan dan Pengujian Mutu Benih Albizia
falcataria.