Anda di halaman 1dari 3

Nama : Asyifa Azhary Supriatna

Kelas : XI MIPA 1
Absen : 02
Mata Pelajaran : Biologi
Hari/Tanggal : Rabu / 24-08-2022

Tapak Dara
Catharanthus roseus

•Klasifikasi Ilmiah
-Kerajaan : Plantae
-Divisi : Magnoliophyta
-Kelas : Magnoliopsida
-Ordo : Gentianales
-Famili : Apocynaceae
-Genus : Catharanthus
-Spesies : C. roseus
-Varietas : Tapak dara bunga putih dan ungu
-Nama binomial
Catharanthus roseus
(L.) G.Don

•Sistematika
1. Nama Tanaman
Tumbuhan tapak dara (Catharanthus roseus) merupakan tumbuhan
yang berasal dari Amerika tengah, umumnya ditanam sebagai tanaman hias
(Dalimartha, 2008). Tumbuhan ini memiliki nama yang beraneka ragam dari
berbagai daerah seperti : Tapak dara (Indonesia), Periwinkle (Inggris), Chang
Chun Hua (Cina), Keminting Cina dan Rumput Jalang (Malaysia)
(Pandiangan, 2006). Tapak dara dapat tumbuh di tempat terbuka dengan
berbagai macam iklim, serta ditemukan mulai dataran rendah hingga
ketinggian 800 m dpl (Dalimartha, 2008).
Tapak dara adalah perdu tahunan yang berasal dari Madagaskar, tetapi telah menyebar ke
berbagai daerah tropika lainnya. Nama ilmiahnya Catharanthus roseus (L.) Don. Di
Indonesia tumbuhan hias pekarangan ini dikenal dengan bermacam-macam nama, seperti
di disebut sindapor (Sulawesi), kembang tembaga (bahasa Sunda), dan kembang tapak
dara (bahasa Jawa). Orang Malaysia lebih mengenalnya sebagai kemunting cina, pokok
rumput alang, pokok kembang sari cina, atau pokok rose pantai. Di Filipina ia dikenal
sebagai Tsitsi Rika, di Vietnam sebagai hoa hai dang, di Cina dikenal sebagai Chang chun
Hua, di Inggris sebagai Rose Periwinkle, dan di Belanda sebagai soldaten bloem.

•Deskripsi
Perdu kecil tahunan, berasal dari (Madagaskar). Tumbuh baik mulai dari dataran rendah
sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan ini menyukai
tempat-tempat yang terbuka, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa tumbuh di tempat yang
agak terlindung pula. Habitus perdu tumbuh menyamping, Tinggi tanaman bisa mencapai
0,2-1 meter. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau, tersusun menyirip berselingan.
Panjang daun sekitar 2-6 cm, lebar 1-3 cm, dan tangkai daunnya sangat pendek. Batang
dan daunnya mengandung lateks berwarna putih.
Bunganya aksial (muncul dari ketiak daun). Kelopak bunga kecil, berbentuk paku. Mahkota
bunga berbentuk terompet, ujungnya melebar, berwarna putih, biru, merah jambu atau ungu
tergantung kultivarnya. Buahnya berbentuk gilig (silinder), ujung lancip, berambut, panjang
sekitar 1,5 - 2,5 cm, dan memiliki banyak biji.

•Ciri-ciri
-Jenis tumbuhan semak pendek yang bisa tumbuh hingga 90 cm.
-Pangkal batangnya tegak ; punya cabang-cabang yang panjang dan lentur, berwarna ungu
atau hijau muda.
-Daun-daunnya tumbuh bersebrangan, bertangkai pendek, panjangnya 2.5 – 9 cm, biasanya
berbentuk bulat telur dan punya ujung yang menyempit.
-Warna daunnya hijau dengan urat-urat yang pucat.
-Bagian ujung daun meruncing dengan titik kecil memanjang dari pelepahnya.
-Bagian batang dan daun biasanya memiliki rambut-rambut halus, tapi kadang juga tidak
berambut.
-Bunga-bunga tumbuh pada sudut-sudut teratas dari daun, secara tunggal maupun
berpasangan pada tangkai yang sangat pendek.
-Kelopak bunganya ada 5 ; berwarna merah muda, putih, atau ungu merah muda;
masing-masing panjangnya 1 – 2.8 cm, bentuknya bulat panjang dengan ujung meruncing.
-Buahnya merupakan buah kering yang hanya terbuka di sepanjang satu sisi pada saat
matang, panjangnya 2 – 4.7 cm, dan punya banyak biji hitam kecil.

•Khasiat
Bunga dan daunnya berpotensi menjadi sumber obat untuk leukemia dan penyakit Hodgkin.
Kandungan bahan kimianya adalah vincristine, vinblastine, reserpine, ajmalicine, dan
serpentine. Kandungan lainnya adalah catharanthine, leurosine, norharman, lochnerine,
tetrahydroalstonine, vindoline, vindolinine, akuammine, vincamine, vinleurosin, dan
vinrosidin. Berbagai alkaloid ini beracun. Tanda-tanda keracunan tapak dara adalah demam,
loyo, dan muntah-muntah dalam tempo 24 jam. Tanda-tanda yang lain adalah neuropati,
kehilangan refleks tendon, berhalusinasi, koma, dan kematian.
•Budidaya/Cara Penanaman
Tumbuhan ini tidak tahan terhadap pemangkasan besar dan dapat mati karenanya. Tapak
dara biasanya diperbanyak dengan bijinya yang lembut. Caranya, sediakan biji-biji yang tua,
lalu semaikan pada suatu tempat persemaian. Masukkan biji ke dalam tanah, lalu tutup
dengan lapisan tanah setipis tebal bijinya. Rajinlah menyiram. Bila biji-biji mulai tumbuh, dan
tingginya sudah mencapai sekitar 15 - 20 cm, umumnya dapat dipindahkan ke tempat yang
diinginkan. Jika ingin ditanam dalam pot, tentu perlu disiapkan pot dan media tanamnya. Pot
bisa dari tanah liat, semen, atau kaleng bekas. Media tanamnya berupa campuran tanah
subur, kompos, dan pupuk kandang (2: 1: 1). Bibit langsung ditanam, dan setelah itu
diletakkan di tempat teduh. Seminggu kemudian, ditempatkan di tempat terbuka.
Jika ingin ditanam di kebun pekarangan, perlu dibuat lubang tanah berukuran 15 x 151 x 15
cm, dengan jarak di antara lubang 50 cm. Tiap lubang diberi pupuk kandang atau kompos
sebanyak 1,5 kg. Masukkan bibit ke dalam lubang, lalu timbun dengan tanah, dan siram.
Untuk perawatannya, tapak dara tidak menuntut perawatan khusus. Asal disiram dan diberi
pupuk, sudah cukup. Pada awal pertumbuhan, gunakan pupuk yang kandungan nitrogennya
tinggi, atau pupuk daun yang disemprotkan pada permukaan bawah daun di pagi hari.
Kemudian, ketika tanaman mulai berbunga, untuk merangsang pembungaan, dapat
digunakan pupuk yang memiliki kandungan fosfor tinggi. Jadi, jika rajin merawat, tentulah
dijamin tapak dara akan berbunga sepanjang tahun.

Anda mungkin juga menyukai