Anda di halaman 1dari 7

Makalah Biologi

Macam macam bunga di taman bunga


selecta - malang

Kelompok .
Nama Anggota : -Akbar Anugrah
-Cindi Elda
-Melda Cut Tari
-Ni Putu Ayu
-Rina Afiyanti
1. Tanaman Hortensia

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Angiospermae
Eudikotil
Asteridae
Ordo: Cornales
Famili: Hydrangeaceae
Genus: Hydrangea
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Rosales
Spesies : Hydrangea macrophylla (Thunb.) Ser.

Budidaya
Hortensia merupakan tanaman hias yang populer, disukai orang karena
bunganya yang besar. Spesies yang paling banyak ditanam adalah Hydrangea
macrophylla yang terdiri dari sekitar 600 kultivar. Pada umumnya Hydrangea
macrophylla memiliki bunga yang besar tetapi seluruhnya steril.
Tanaman ini sebaiknya dipangkas setahun sekali ketika kuncup bunga mulai
terlihat. Tanaman bisa tumbuh terlalu tinggi ke atas kalau tidak dipangkas. Jika
tanaman sudah terlalu tinggi, tanaman bisa doyong hingga patah karena berat
batang yang melebihi kekuatan tanaman untuk menyangganya. Bunga hanya
keluar pada batang yang lama, sehingga bunga tidak akan keluar di batang
baru hasil pemangkasan.

Manfaat
Bunga hortensia bersifat sedikit beracun jika dimakan karena semua bagian
tanaman mengandung glukosida sianogenik, walaupun demikian jarang ada
kasus keracunan karena tanaman ini tidak kelihatan enak dimakan. Daun dan
akar tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat.

Bunga Hydrangea atau bunga Hortensi atau orang melayu biasa menyebutnya
Bunga bokor merupakan tanaman hias yang berasal dari Asia Timur dan Asia
Selatan (Jepang, Himalaya, Tiongkok, Indonesia), serta Amerika Selatan dan
Amerika Utara. Sebutan bunga ini pada beberapa daerah berbeda-beda.

bunga Hydrangea berasal dari daerah subtropis, maka tumbuh subur di daerah
dataran tinggi. Mulai dari ketinggian 500 hingga 1.500 mdpl. Tanaman ini
tumbuh bagus pada jenis tanah yang banyak mengandung pasir dan kompos.

Warna Bunga Hydrangea/ Bokor bisa Berubah-ubah?


Keunikan dari bunga ini merupakan warna yang dihasilkan tergantung dari
tingkat Ph tanah yang ditempati. Pada pertumbuhan Bunga bokor, ph tanah
sangat memengaruhi warna bunga. Pada tanah yang bersifat asam
menghasilkan bunga warnanya biru, tanah dengan pH normal menghasilkan
bunga warnanya putih krem, dan tanah yang bersifat basa menghasilkan bunga
warnanya merah jambu atau ungu.

Hortensia adalah salah satu dari tanaman yang pada daun bunga
mengumpulkan unsur aluminium yang dilepaskan tanah yang bersifat asam
sehingga bunga menjadi warnanya biru. Tanaman Bunga bokor dapat
diperbanyak dengan stek pucuk (terminal) dari batang atau vegetatif stock
tanaman.

Cara Budidaya Bunga Hydrangea


Kembang bokor sesungguhnya termasuk tanaman hias yang mudah tumbuh. Di
tempat yang cocok, dia akan tumbuh dengan bagus. Bahkan di tempat yang
kurang sesuai pun, dia masih ingin tumbuh, walau tanamannya menjadi tak
terlalu besar dan bunganya malas muncul.

Indukan hortensia bisa diperbanyak dengan cara stek. Pemilihan batang atau
cabang yang akan dipotong berasal dari indukan minimal 2-3 kali berbunga.
Sebaiknya batang yang dipilih tak terlalu tua dan juga tak terlalu muda.

Caranya adalah dengan memotongcabang dengan kemiringan 30 derajat dan


panjang kira-kira 10-20 cm. Berikutnya tanam bagian yang sudah dipotong
dengan kemiringan 45 derajat dalam media tanam pupuk kandang kotoran
sapi dicampur dengan sekam sebanyak ½ kg dengan perbandingan 1:10.

Taburkan pupuk NPK secukupnya lalu polybag ditutup dengan plastik untuk
mengurangi penguapan. Lakukan penyiraman secara teratur pagi dan sore hari
dengan memperhatikan tingkat kelembapannya

Tanaman ini sebaiknya dipangkas satu tahun sekali ketika kuncup bunga mulai
terlihat, sebab Tanaman bunga bokor dapat tumbuh terlalu tinggi ke atas bila
tidak dipangkas. Bila tanaman telah terlalu tinggi, tanaman bisa doyong sampai
patah sebab berat batang yang melampaui kekuatan tanaman untuk
menyangganya. Bunga cuma keluar pada batang yang lama, sehingga bunga
tak akan keluar di batang baru hasil pemangkasan.

2. Tanaman Salvia
Klasifikasi Ilmiah
Nama ilmiah: Salvia splendens
Nama lokal : Salvia merah (indonesia), vista red (inggris)
Tingkatan takson: Spesies
Klasifikasi lebih tinggi: Salvia
Family : Salviniaceae
Tipe tanaman : semak rendah
Bentuk tajuk : -
Ketinggian lokasi tumbuh : Dataran tinggi
Kelembaban : sedang
Penyinaran : langsung
Kebutuhan air : intensif
Warna bunga : merah
Warna daun : hijau
Perbanyakan : biji
Kecepatan tumbuh : sedang
Salvia splendens, sage merah atau sage tropis, adalah tanaman asli herba abadi
ke Brasil, tumbuh pada ketinggian 2.000 hingga 3.000 m di mana ia hangat
sepanjang tahun dan dengan kelembaban tinggi. Tanaman asli, jarang terlihat
dalam budidaya, mencapai 1,3 m

Salvia [Salvia splendens Ker-Gawl.] merupakan tanaman hias berbunga indah


yang berasal dari Meksiko, ditanam di taman-taman atau pekarangan. Dapat
ditemukan terutama pada daerah berhawa sejuk sampai ketinggian 1400 m
diatas permukaan air laut. Salvia menyukai tempat-tempat yang menerima sinar
matahari penuh atau agak terlindung dengan cahaya cukup.

Pengembangbiakan dengan biji atau setek tunas. Habitus perdu, tumbuh


tegak, tinggi 20-90 cm, batang bersegi empat, bercabang. Daun tunggal,
panjang pangkal daun 1-6 cm, helaian daun bentuknya bulat telur sampai
memanjang, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, tulang daun
menyirip, panjang 3-10 cm, lebar 2-6,5 cm, warnanya hijau tua. Bunga
majemuk, 2-16 kuntum tumbuh melingkar menjadi karangan bunga berbentuk
tandan yang panjangnya 10-30 cm, berwarna merah. Buahnya lonjong, kecil
3. Bunga Kana

Bunga tasbih adalah tanaman yang tergolong tanaman luar dengan nama latin
Canna lily. Tanaman ini biasanya tumbuh di hutan dan pegunungan walau tak
jarang dijadikan tanaman hias di pekarangan dan taman kota, karena memiliki
bunga yang mempesona. Wikipedia

Nama ilmiah: Canna


Kingdom: Plantae
Ordo: Zingiberals
Klasifikasi lebih tinggi: Cannaceae
Kelas: Liliopsida
Divisi: Magnoliophyta

Bunga tasbih adalah tanaman yang tergolong tanaman luar dengan nama latin
Canna lily. Tanaman ini biasanya tumbuh di hutan dan pegunungan walau tak
jarang dijadikan tanaman hias di pekarangan dan taman kota, karena memiliki
bunga yang mempesona. Wikipedia

Morfologi Tumbuhan Kana


Tanaman kana (Canna coccinea Mill.) banyak dikenal dengan nama lili kana,
kembang tasbih, panah india, ganyong hutan, ganyong wono, ganyong alas,
dan ganyong leuweung. Organ utama tanaman kana terdiri dari rimpang,
batang semu, daun, bunga, buah, dan biji. Batangnya mengandung air
(herbaceous) dan terbentuk dari pelepah-pelepah daun yang saling menutupi
satu sama lain sehingga disebut “batang palsu” (Sunaryanti, 2012).
Bentuk tanaman kana adalah berumpun dan merupakan tanaman herba,
semua bagian vegetatif yaitu batang, daun serta kelopak bunganya sedikit
berlilin. Tinggi tanaman ganyong antara 0,9 – 1,8 meter, bahkan di Queensland
dapat mencapai 2,7 meter, sedang untuk daerah Jawa, tinggi tanaman
ganyong umumnya 1,35 – 1,8 meter. Panjang batang dalam hal ini diukur mulai
dari ujung tanaman sampai ujung rimpang atau yang sering disebut dengan
umbi (Mishra dkk., 2013).

Daun tersusun dalam tangkai pendek dan tumbuh berselang-seling, berbentuk


oval dengan ujung runcing. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau,
tembaga gelap atau keungu-unguan. Daun tanaman ganyong lebar dengan
bentuk lonjong memanjang dengan bagian pangkal dan ujungnya agak runcing.
Panjang daun 15 – 60 cm, sedangkan lebarnya Warna bunga kana ini adalah
merah oranye dan pangkalnya kuning dengan benang sari tidak sempurna.
Bunga majemuk, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, serta memiliki
buah yang tidak sempurna. Kuntum bunga berbentuk mirip corong, terdiri dari
tiga sampai lima helai mahkota bunga yang berukuran kecil sampai besar
tergantung jenisnya (Sunaryanti, 2012).

Tanaman kana memiliki rimpang dengan diameter antara 5 – 8,75 cm dan


panjangnya 10 – 15 cm, bahkan bisa mencapai 60 cm, bagian tengahnya tebal
dan dikelilingi berkas-berkas sisik yang berwarna ungu atau coklat dengan akar
serabut tebal. Rimpang atau umbinya bila sudah dewasa dapat dimakan
dengan mengolahnya terlebih dahulu (Sunaryanti, 2012). Umbi yang telah
dewasa ditandai dengan menguningnya batang dan daun tanaman.

Anda mungkin juga menyukai