Anda di halaman 1dari 17

TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN OBAT

MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN


BUNGA PUKUL EMPAT

KELOMPOK 8
KETUA

RISKY HANIFAH

ANGGOTA

PUTRI FADILA
PUTRIANTI
REMAWATI
RIKA PUJI KESUMAYANTI

DOSEN PEMBIMBING

SUGIARTI, S.Pd
Dra. TITIEK CHAIRUNISA, Apt

AKADEMI FARMASI JAMBI


TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB II
PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI TANAMAN BUNGA PUKUL EMPAT

Nama Indonesia

Nama Asing
Nama Sinonim
Nama Latin
Klasifikasi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Bunga pukul empat; Kembang pukul empat, Kembang pagi sore,


bunga waktu kecil (Sumatra); Kederat, segerat, tegerat (Jawa);
Kupa oras, cako raha (Maluku); Bunga-bunga paranggi, bungabunga parengki (Sulawesi); Pukul ampa, turaga, bodoko sina,
bunga tete apa (Sulawesi).
Beauty of the night, marvel of P (Inggris); Zi Mo li (China).
Jalapa congesta Moench. Nyctago hortensis, Bot.
Mirabilis jalapa Linn.
Plantae (Tumbuhan)
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

:
:
:
:
:

Hamamelidae
Caryophyllales
Nyctaginaceae
Mirabilis
Mirabilis jalapa L.

Sifat Kimiawi Dan Efek Farmakologis

Kandungan Kimia Bunga Pukul Empat :

Bagian Yang Dipakai

Khasiat

Tidak berbau, manis, rasa netral sejuk.


Anti
radang,
peluruh
air
seni,
memperlancar-sirkulasi
dan
menghilangkan hambatan aliran.
Akar mengandung betaxanthins. Buah
mengandung zat tepung, lemak (4,3%),
zat asam lemak (24,4%), zat asam minyak
(46,9%).
Akar, daun dan buah, dapat dipakai untuk
pemakaian luar
Untuk mengobati berbagai penyakit
antara lain: radang amandel (Tonsilitis),
radang kelenjar prostat, radang sendi akut,
infeksi saluran kencing, keputihan
(Leucorrhea), erosi leher rahim (Serviks),
kencing manis (Diabetes Mellitus), urin
mengandung lemak (Chyluria), beri-beri,
mempercepat
pematangan
bisul
(maturatif), deuretik, dan mengobati
jerawat.

Deskripsi Tanaman
:
Tanaman Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa L.) merupakan tanaman yang
termasuk dalam suku kampah-kampahan, berbatang basah, tegak, dan memiliki tinggi
sekitar 20 80 cm. Tanaman ini biasanya banyak ditanam oleh masyarakat sebagai
tanaman hias di pekarangan atau sebagai pembatas pagar rumah. Digunakan sebagai
tanaman hias karena tanaman ini memiliki bunga dengan mahkota yang indah.

Gambar Tanaman Bunga Pukul Empat

Selain itu masyarakat juga memberi sebutan pada tanaman ini sebagai Bunga
Pukul Empat ( Four Oclok Plant) , karena karena keunikannya yang hanya mekar pada
pukul empat, baik pada pukul empat pagi maupun pukul empat sore. Selain disebut sebagai
bunga pukul empat, tanaman ini disebut sebagai Bunga Ashar. Karena bunga dari
tanaman ini biasanya mekar di sore hari sekitar pukul empat sehingga oleh masyarakat
tanaman ini digunakan sebagai tanda masuknya waktu ashar, dan dahulu tanaman ini
banyak ditanam di depan masjid. Tanaman ini merupakan tanaman yang memiliki manfaat
yang sangat besar. Adapun penjelasan mengenai bagian tanaman ini adalah sebagai
berikut:
a. Akar
Tanaman ini termasuk jenis tanaman yang memiliki akar tunggang. Biasanya akar
dari tanaman ini berwarna putih dan memiliki rasa manis. Selain itu setelah
tanaman ini sudah berumur cukup lama pada akar tanaman ini akar menghasilkan
sejenis umbi. Umbi itu memiliki warna kulit coklat kehitaman dan berbentuk bulat
memanjang. Pada umumnya umbi yang dihasilkan memiliki ukuran panjang 7-9
cm dan diameter 2-5 cm. Isi dari umbi tanaman ini berwarna putih. Akar tanaman
ini juga memiliki kandungan zat betaxanthins, dan trigonellin. Adapun manfaat dari
akar tanaman ini untuk mengobati berbagai penyakit antara lain: radang amandel
(Tonsilitis), radang kelenjar prostat, radang sendi akut, infeksi saluran kencing,
keputihan (Leucorrhea), erosi leher rahim (Serviks), kencing manis (Diabetes
Mellitus), dan urin mengandung lemak (Chyluria).
b. Batang
Batang yang terdapat pada tanaman ini termasuk dalam golongan batang basah.
Tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 20 cm 80 cm, berbentuk bulat bercabang
dengan permukaan licin dan berbuku-buku serta disetiap buku-buku akan tumbuh

tunas daun yang baru.

c. Daun
Pada tanaman ini memiliki jenis daun tunggal, bertulang daun menyirip. Bentuk
daun dari tanaman ini seperti jantung, pangkal daun membulat, tepi daun rata,
ujung daun meruncing, letak berhadapan serta berwarna hijau tua. Daun tanaman
ini memiliki panjang 2 cm 11 cm, lebar 8 mm 7 cm. Daun terletak sekitar 6 mm
6 cm dari tangkai daun. Zat yang terkandung dalam tanaman ini yaitu: Saponin,
Flavonoid, dan Tanin. Manfaat dari daun tanaman ini di bidang kesehatan antara
lain untuk mengobati penyakit beri-beri, keputihan, mempercepat pematangan bisul
(maturatif), dan deuretik.

d. Bunga
Sesuai namanya bunga pada tanaman ini mekar pada waktu ashar. Termasuk dalam
golongan bunga tunggal, terletak di ujung batang, serta daun pelindung bagian
bawah menyatu. Bunga berbentuk segitiga seperti terompet dengan bagian ujung
bertaju lima, benang sari pipih berjumlah enam, tangkai sari sekitar 3cm dan
melengkung ke dalam, dan memiliki mahkota yang berwarna-warni sesuai jenisnya

( merah, putih, jingga, kuning, dan campuran). Panjang mahkota sekitar 5 cm dan
berdiameter 1-1,5 cm.

e. Biji
Tanaman ini menghasilkan biji yang berjumlah banyak. Biji yang terdapat pada
tanaman ini berukuran kecil, keras, dan berbentuk bulat berkerut. Pada saat masih
muda biji tanaman ini berwarna hijau ,namun semakin lama akan berubah menjadi
kehitaman dan setelah benar-benar matang warna biji ini menjadi hitam penuh. Biji
ini memiliki diameter 5 mm, bagian dalam biji terdapat butiran putih yang lunak.
Biasanya butiran ini digunakan sebagai bahan untuk membuat bedak yang
digunakan untuk mengobati jerawat.

B. CARA BUDIDAYA TANAMAN BUNGA PUKUL EMPAT


1. Prosedur Kerja Menurut Teori
I.

PEMBIBITAN
a. Cara Generatif
Ambil biji yang sudah berwarna hitam, tanam dalam tanah dan jangan terlalu
dalam, beberapa hari kemudian akan muncul tanaman kecil.
b. Cara Vegetatif
Dengan setek batang, potong pucuk ranting panjang 15-20 cm, tancapkan pada
tanah, seminggu kemudian sudah mulai bertunas. Atau bisa juga setelah ranting
dipotong, rendam ranting pada gelas berisi air, seminggu kemudian sudah
tumbuh akar, tanamlah pada pot berisi tanah, bisa juga langsung ke tanah.

II.

PENGOLAHAN TANAH

Pengolahan tanah pada lahan hendaknya tanah disterilisasi dari rumput -rumput liar
maupun sisa -sisa perakaran tanaman. Penggemburan tanah dilakukan dengan cara
mencangkul tanah supaya tanah -tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga
pertukaran udara di dalam tanah menjadi baik, gas -gas oksigen dapat masuk ke dalam
tanah, gas -gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam -asam dapat
keluar dari tanah. Selain itu dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak
dengan bebas menyerap zat -zat makanan di dalamnya. Tanah yang telah diolah
selanjutnya dapat dibentuk menjadi bedengan -bedengan dan parit. Bedengan -bedengan
tersebut berfungsi sebagai tempat penanaman bibit yang telah disemai, sedangkan parit
atau selokan berfungsi sebagai saluran irigasi dan drainase.
Sistem budidaya dengan menggunakan mulsa plastik hitam perak, dapat
memberikan hasil yang lebih tinggi dan lebih baik dibandingkan dengan yang tidak
menggunakan mulsa plastik hitam perak.
Adapun keuntungannya penggunaan mulsa tersebut adalah :

a. Apabila penanaman dilakukan pada musim hujan, maka mulsa plastik tersebut dapat
melindungi tanah dari curah hujan sehingga tanah tidak terlalu basah dan dapat
menghindarkan terjadinya pemadatan tanah akibat curahan air hujan.
b. Dapat menjaga keadaan suhu tanah dan kelembabannya, sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan dan pembentukan massa bunga.
c. Dapat mengurangi penguapan air, sehingga dapat mencegah terjadinya kekeringan pada
tanaman.
d. Dapat mencegah tumbuhnya gulma atau rumput -rumputan sehingga tanaman tidak
terganggu pertumbuhannya.
e. Dapat memantulkan sinar matahari sehingga dapat mencegah perkembangan hama.
f. Dapat menjaga dan mempertahankan kegemburan tanah, sehingga akan dapat tumbuh
dengan baik, demikian pula organisme tanah yang bermanfaat juga dapat tumbuh dan
berkembang.

III.

PENANAMAN

Ada dua cara penanaman yaitu, penanaman bahan tanaman (benih atau stek) secara
langsung pada lahan dan disemaikan dahulu baru kemudian diadakan pemindahan tanaman
kelahan yang telah disediakan/disiapkan. Umumnya persemaian diadakan terutama bagi
tanaman yang pada waktu masih kecil memerlukan pemeliharaan intensif. Tanpa perlakuan
tersebut akan mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi. Disamping itu persemaian
diperlukan apabila benih terlalu kecil sehingga sulit untuk mengatur tanaman sesuai
dengan perkembangan teknologi tepat guna.
Tujuan lain daru adanya persemaian agar dapat memanfaatkan (menghemat) waktu
sebelum musim tanam tiba (umumnya pada awal musim hujan). Sehingga pada saat musim
tanam tiba, tanaman telah mengawali tumbuh lebih dahulu.

IV.

PEMELIHARAAN

Kegiatan pokok pemeliharaan meliputi tahapan penyiraman, penyiangan dan


penggemburan tanah, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.
a. Penyiraman
Penyiraman bertujuan menjaga agar tanah tidak kering atau kekurangan air. Waktu
pemberian air sebaiknya pagi atau sore hari. Pada musim kemarau, pengairan perlu
dilakukan 1 2 kali sehari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan pembentukan bunga.

b. Penyiangan
Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga
perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, juga dapat melakukan pencabutan
rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak
perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 1 kali seminggu.Untuk membersihkan
tanaman liar berupa rerumputan seperti alang -alang hampir sama dengan tanaman perdu,
mula -mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar -akar yang
terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering
rumput kemudian dibakar.
c. Pemupukan Susulan
Pemupukan adalah pemberian zat -zat makanan yang diperlukan oleh tanaman
untuk pertumbuhan dan pembentukan hasil. Pemupukan susulan ini merupakan
pemupukan yang kedua setelah pemupukan dasar yang dilakukan pada saat pengolahan
tanah. Sehingga pemupukan tahap ini dikenal sebagai pemupukan susulan yang besifat
memberikan makanan tambahan berupa zat makanan (hara) atas kekurangan pada
pemupukan dasar, dan berupa pemberian zat makanan (pupuk) yang disesuaikan dengan
tingkat pertumbuhan tanaman. Pupuk yang digunakan dalam pemupukan susulan adalah
jenis pupuk anorganik (pupuk kimia buatan pabrik), karena jenis pupuk kandang (organik)
telah diberikan pada pemupukan dasar.
d.Pengendalian Hama dan Penyakit
Pertumbuhan tanaman dapat berjalan sempurna apabila tanaman dapat terhindar
dari serangan hama dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit merupakan kegiatan
perlindungan tanaman yang bertujuan untuk menyelamatkan hasil dari kerusakan yang
ditimbulkan oleh hama dan penyakit tersebut.

2. Prosedur Kerja Yang Dilaksanakan


I.

PEMBIBITAN

Cara pembibitan Bunga Pukul Empat yang kami gunakan adalah secara Generatif
yaitu dengan cara mengambil biji Bunga Pukul Empat yang sudah berwarna hitam,
kemudian ditanam dalam tanah dan jangan terlalu dalam, beberapa hari kemudian akan
muncul tanaman kecil.

II.

PENGOLAHAN TANAH

Pengolahan tanah yang pertama kali dilakukan yaitu mensterilisasi tanah /lahan
dari rumput -rumput liar maupun sisa -sisa perakaran tanaman. Penggemburan tanah
dilakukan dengan cara mencangkul tanah supaya tanah -tanah yang padat bisa menjadi
longgar, sehingga pertukaran udara di dalam tanah menjadi baik, gas -gas oksigen dapat
masuk ke dalam tanah, gas -gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam
-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu dengan longgarnya tanah maka akar tanaman
dapat bergerak dengan bebas menyerap zat -zat makanan di dalamnya. Tanah yang telah
diolah selanjutnya dapat dibentuk menjadi bedengan -bedengan dan parit. Bedengan
-bedengan tersebut berfungsi sebagai tempat penanaman bibit, sedangkan parit atau
selokan berfungsi sebagai saluran irigasi dan drainase.

III.

PENANAMAN

Bibit Bunga Pukul Empat ditanam jangan terlalu dalam dengan jarak yang telah
ditentukan. Waktu tanam yang baik adalah pagi hari pukul 06.00 10.00 atau sore hari
antara pukul 15.00-17.00 saat penguapan air oleh pengaruh sinar matahari dan temperatur
udara tidak terlalu tinggi. Selesai penanaman, segera diairi sampai basah benar, baik
dengan cara disiram.

IV.

PEMELIHARAAN

Kegiatan pokok pemeliharaan dalam budidaya tanaman Bunga Pukul Empat


meliputi tahapan penyiraman, penyiangan dan penggemburan tanah, pemupukan, serta
pengendalian hama dan penyakit.
a. Penyiraman
Penyiraman ini bertujuan menjaga agar tanah tidak kering atau kekurangan air.
Waktu pemberian air sebaiknya pagi atau sore hari. Pada musim kemarau, pengairan perlu
dilakukan 1 2 kali sehari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan pembentukan bunga.
b. Penyiangan
Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga
perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, juga dapat melakukan pencabutan
rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak
perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 1 kali seminggu.Untuk membersihkan
tanaman liar berupa rerumputan seperti alang -alang hampir sama dengan tanaman perdu,

mula -mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar -akar yang
terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering
rumput kemudian dibakar.
c. Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan ini merupakan pemupukan yang kedua setelah pemupukan
dasar yang dilakukan pada saat pengolahan tanah. Sehingga pemupukan tahap ini dikenal
sebagai pemupukan susulan yang besifat memberikan makanan tambahan berupa zat
makanan (hara) atas kekurangan pada pemupukan dasar, dan berupa pemberian zat
makanan (pupuk) yang disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan tanaman. Pupuk yang
digunakan dalam pemupukan susulan adalah jenis pupuk anorganik (pupuk kimia buatan
pabrik), karena jenis pupuk kandang (organik) telah diberikan pada pemupukan dasar.
d.Pengendalian Hama dan Penyakit
Pertumbuhan tanaman dapat berjalan sempurna apabila tanaman dapat terhindar
dari serangan hama dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit merupakan kegiatan
perlindungan tanaman yang bertujuan untuk menyelamatkan hasil dari kerusakan yang
ditimbulkan oleh hama dan penyakit tersebut.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Akhir-akhir ini penggunaan tumbuhan obat di Indonesia semakin meningkat,
namun upaya budidaya tumbuhan obat masih sangat terbatas. Lebih dari 400 etnis
masyarakat Indonesia memilki hubungan yang erat dengan hutan dalam kehidupannya
sehari-sehari dan mereka memiliki pengetahuan tradisional yang tinggi dalam
pemanfaatan tumbuhan obat.
Berbagai produk alami yang berasal dari tumbuhan telah menjadi komoditi
komersial yang menarik bagi para pengusaha herbal. Dalam pemanfaatannya, bahan
baku tumbuhan obat masih tergantung pada tumbuhan yang ada di hutan alam atau
berasal dari tanaman rakyat yang diusahakan secara tradisional. Pengadaan bahan
baku obat atau jamu dengan cara pemungutan langsung dari hutan alam akan
mengancam keberadaan populasinya.
Jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 220 juta jiwa, sebagian besar tinggal
di pedesaan dan berada di sekitar kawasan hutan ( sebagai masyarakat lokal ). Pada
umumnya mereka mempunyai kemampuan, pengalaman hidup dan kearifan
tradisional dalam pengelolaan sumber daya alam sekaligus pemanfaatannya dan dalam
hal ini dikembangkan secara turun menurun. Maka dari itu kami memilih tanaman
bunga pukul empat sebagai tanaman obat keluarga yang akan kami budidayakan, yang
berkhasiat mengobati penyakit radang amandel (Tonsilitis), radang kelenjar prostat,
radang sendi akut, infeksi saluran kencing, keputihan (Leucorrhea), erosi leher rahim
(Serviks), kencing manis (Diabetes Mellitus), urin mengandung lemak (Chyluria),
beri-beri, mempercepat pematangan bisul (maturatif), deuretik, dan mengobati
jerawat.

1.2.

Rumusan Masalah
1.2.1.
Apakah tanaman bunga pukul empat itu?
1.2.2.
Bagaimana deskripsi dan klasifikasi tanaman bunga pukul empat?
1.2.3.
Apa saja zat berkhasiat atau zat kimia yang terkandung di dalamnya?

1.2.4.
1.2.5.

1.3.

Bagaimana cara pembudidayaan tanaman bunga pukul empat?


Apa kegunaan tanaman bunga pukul empat?

Tujuan
1.3.1. Mampu mengenali tanaman bunga pukul empat
1.3.2. Mampu mengetahui deskripsi, klasifikasi, dan ciri-ciri morfologinya
1.3.3. Mampu menyebutkan zat berkhasiat atau zat kimia yang terkandung didalamnya
1.3.4. Dapat mengetahui cara pembudidayaan bunga pukul empat
1.3.5. Dapat mengetahui kegunaan dari tanaman bunga pukul empat

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberi kesehatan dan kesempatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Budidaya Tanaman
Bunga Pukul Empat yang merupakan tugas mata kuliah Teknologi Budidaya Tanaman
Obat . Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat menjadikannya sebagai referensi ataupun
tambahan wawasan mengenai Budidaya Tanaman Bunga Pukul Empat kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagi sumber.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan arahan serta saran dan
kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah berikutnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jambi, 25 Juni 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....... i
DAFTAR ISI ......... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang......... 1

B.

Rumusan Masalah....... 1

C.

Tujuan... 2

BAB II PEMBAHASAN
A.

Deskripsi Tanaman Bunga Pukul Empat... 3

B.

Cara Budidaya Tanaman Bunga Pukul Empat


1. Prosedur Kerja Menurut Teori........................................................................... ... 8
2. Prosedur Kerja Yang Dilaksanakan..................................................................... 9

BAB III PENUTUP


A.

Kesimpulan............... 12

B.

Saran..... 12

DAFTAR PUSTAKA........ 13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanaman Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa L.) merupakan tanaman yang
termasuk dalam suku kampah-kampahan, berbatang basah, tegak, dan memiliki tinggi
sekitar 20 80 cm. Tanaman ini biasanya banyak ditanam oleh masyarakat sebagai
tanaman hias di pekarangan atau sebagai pembatas pagar rumah. Digunakan sebagai
tanaman hias karena tanaman ini memiliki bunga dengan mahkota yang indah.
Tanaman ini merupakan tanaman yang memiliki manfaat yang sangat besar.
Diantaranya mengobati penyakit radang amandel (Tonsilitis), radang kelenjar prostat,
radang sendi akut, infeksi saluran kencing, keputihan (Leucorrhea), erosi leher rahim
(Serviks), kencing manis (Diabetes Mellitus), urin mengandung lemak (Chyluria),
beri-beri, mempercepat pematangan bisul (maturatif), deuretik, dan mengobati
jerawat.
Bunga Pukul Empat memiliki sifat kimiawi dan efek farmakologis tidak berbau,
manis, rasa netral sejuk. Anti radang, peluruh air seni, memperlancar-sirkulasi dan
menghilangkan hambatan aliran. Dengan kandungan kimia yaitu Akar mengandung
betaxanthins. Buah mengandung zat tepung, lemak (4,3%), zat asam lemak (24,4%),
zat asam minyak (46,9%). Bagian Bunga Pukul Empat yang dipakai antara lain Akar,
daun dan buah, dapat dipakai untuk pemakaian luar.
Bunga Pukul Empat dapat diperbanyak baik menggunakan perbanyakan secara
generatif maupun vegetatif. Penanaman Bibit Bunga Pukul Empat ditanam jangan
terlalu dalam dengan jarak yang telah ditentukan. Waktu tanam yang baik adalah pagi
hari pukul 06.00 10.00 atau sore hari antara pukul 15.00-17.00 saat penguapan air
oleh pengaruh sinar matahari dan temperatur udara tidak terlalu tinggi. Selesai
penanaman, segera diairi sampai basah benar, baik dengan cara disiram. Pengolahan
tanah dimulai dengan mensterilkan tanah/media tanam setelah itu tanah digemburkan
dan di buat bedengan dengan parit-parit atau saluran drainase yang baik. Pemeliharaan
meliputi berbagai kegiatan pokok meliputi tahapan penyiraman, penyiangan dan
penggemburan tanah, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.

B. Saran
Budidaya tanaman Bunga Pukul Empat yang telah disajikan dalam makalah ini,
dapat dijadikan referensi ataupun tambahan wawasan bagi pembaca sehingga dapat
membedakannya dan dapat menerapkanya secara tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta : Gadjah Mada


University Press.
www.obatkuno.com/tag/pukul-empat
www.wikipedia.com
www.google.com

Anda mungkin juga menyukai