Anda di halaman 1dari 26

PENGENDALIAN

ORGANISME PENGGANGGU
TANAMAN (OPT)
PADA TANAMAN JAGUNG

Oleh :
Muhammad Salim
(PT. Agri Makmur Pertiwi)
3 Jenis Organisme Pengganggu Tanaman :

1. Hama Tanaman
2. Penyakit Tanaman
3. Gulma
Pengendalian Hama Tanaman

“Hama Tanaman adalah organisme berupa serangga


maupun binatang lainnya yang aktifitasnya
menimbulkan kerusakan pada tanaman sehingga
mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman menjadi terganggu.”
Pengendalian Hama Tanaman

1. Ulat Grayak FAW (Spodoptera frugiperda)

Gejala :
•Ada bekas gerekan dari ulat
•Pada permukaan atas daun atau di sekitar pucuk tanaman
jagung ditemukan serbuk kasar seperti serbuk gergaji
•Saat populasi ulat FAW sangat tinggi, maka bagian tongkol
jagung juga akan diserang
Pengendalian Hama Tanaman
1. Ulat Grayak FAW (Spodoptera frugiperda)
Pengendalian Ulat grayak FAW :
•Rotasi tanaman untuk memutus daur hidup hama
•Penyemprotan dengan insektisida b.a Emamektin
benzoate, atau Klorfenapir
•Aplikasi pestisida dianjurkan secara bergantian untuk
mencegah resistensi hama tersebut. (Emamektin
benzoat, Klorfenapir, Bacillus thuringensis).
•Aplikasi pestisida sebaiknya pada malam hari, atau
pagi hari sebelum matahari terbit.
Pengendalian Hama Tanaman
2. Ulat Tanah (Agrotis sp.)
Gejala : Batang patah dekat
permukaan tanah atau kecambah

Pengendalian :
a.Lakukan olah tanah dengan baik
b.Kumpulkan ulat dan matikan
c.Bakar sisa tanaman terserang
ulat
d.Sebelum tanam genangi areal
pertanaman
e.Gunakan pestisida Furadan 3G
Pengendalian Hama Tanaman
3. Lalat bibit (Atherigona exigua)

Gejala : Menyerang titik tumbuh.


Intensitas serangan yang tinggi terjadi
pada curah hujan tinggi dan
kelembaban tinggi.

Pengendalian :
a.Tanam serentak pada awal musim
hujan.
b.Lakukan pergiliran tanaman selain
jagung dan padi.
c.Lakukan pengendalian dengan
pestisida (umur 7 dan 21 hst)
Pengendalian Hama Tanaman
4. Penggerek batang (Ostrinia furnacalis)
Gejala : Ulat menggerek pangkal
ruas batang dan tangkai bunga
jantan

Pengendalian :
a.Cabut dan bakar tanaman terserang
b.Tanam serentak diawal musim
penghujan
c.Lakukan rotasi tanaman dengan
kacang-kacangan atau tanaman lain
selain padi dan tebu.
d.Semprot dengan pestisida menjelang
berbunga dan awal keluarnya bunga
Pengendalian Hama Tanaman
5. Penggerek Tongkol (Heliothis armigera)

Gejala :
•Daun dan pelepah tampak berlubang-lubang,
•Ada bekas gigitan pada biji
•Pada tongkol terdapat terowongan bekas
gigitan
•Telur diletakkan pada rambut tongkol

Pengendalian :
•Tanam varietas yang berkelobot menutup
•Penyemprotan insektisida dengan
insektisida saat rambut tongkol mulai keluar
(b.a: Karbofuran)
Pengendalian Hama Tanaman
6. Kutu Daun (Aphid maidis)
Gejala :
•Kutu daun membentuk koloni yang besar
pada daun dan menghisap cairan pada
daun dan batang.
•Terbentuk embun jelaga yang berwarna
hitam yang menutupi daun sehingga
menghalangi proses fotosintesis
•Bentuk daun jadi tidak normal dan
tanaman jadi mengering
Pengendalian :
•Penyemprotan dengan insektisida kontak
maupun sistemik. (Confidor 200 SL, Supracide 25
wp)
Pengendalian Penyakit Tanaman

“Penyakit Tanaman adalah gangguan atau kelainan


yang terjadi pada tanaman yang disebabkan oleh
berbagai faktor seperti jamur, bakteri, virus, nematoda,
dan atau faktor lingkungan”
Pengendalian Penyakit Tanaman
1. Bulai (Downy mildew – Sclerospora sp)
Gejala :
•Sebagian helaian daun menjadi kuning
•Di bagian bawah daun terdapat lapisan tepung
berwarna putih
•Menyerang tanaman di usia muda (serangan
parah sekitar 1 – 2 mst)
•Tanaman cepat mati/kerdil

Pengendalian :
•Varietas tahan
•Tanam serempak pada awal sampai akhir
musim penghujan
•Perlakuan benih dengan fungisida sistemik b.a
dimetomorf atau metalaksil)
Pengendalian Penyakit Tanaman
2. Hawar Daun (Helmintosporium sp)
Gejala :
•Bercak-bercak coklat yang meluas ke seluruh
permukaan daun
•Serangan yang berat menyebabkan jaringan
daun mati

Pengendalian :
•Varietas tahan
•Aplikasi fungisida (mankozeb, topsin)
Pengendalian Penyakit Tanaman
3. Karat Daun (Puccinia sp)
Gejala :
•Bintil bintil kecil berwarna coklat
•Serangan yang berat dapat menghalangi
fotosintesis

Pengendalian :
•Varietas tahan
•Aplikasi fungisida (mankozeb, bayleton)
Pengendalian Penyakit Tanaman
2. Bercak Daun (Curvularia lunata)
Gejala :
•Bercak-bercak bulat yg dikelilingi
warna coklat
•Serangan mulai dari tepi daun
•Serangan berat seluruh daun kering &
akhirnya mati

Pengendalian :
•Varietas tahan
•Aplikasi fungisida
Pengendalian Penyakit Tanaman
5. Busuk Batang (Fusarium sp)
Gejala :
•Tanaman layu/seluruh daun mengering
(stadia generatif)
•Pangkal batang warna coklat, didalam
busuk (rebah)
•Disebarkan oleh angin, air hujan,
serangga
Pengendalian :
•Varietas tahan
•Pergiliran tanaman
•Lakukan eradikasi pada tanaman sakit
•Pemupukan berimbang
(jangan memupuk N terlalu tinggi & K rendah)
Pengendalian Gulma Tanaman

“Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di sekitar


tanaman budidaya yang pertumbuhannya tidak
dikehendaki karena merugikan tanaman yang
dibudidayakan”
Pengendalian Gulma

Jenis-jenis gulma berdasarkan morfologinya:

1. Jenis teki-tekian:
-Teki (Cyperus rotundus),
- jeking kunyit (Cyperus iria),
- teki gedah (Cyperus compressus)

2. Jenis Berdaun lebar :


- Putri malu (Mimosa invisa),
- Babadotan (Agerantum conyoides)
- Bayam (Amaranthus sp.)

3. Jenis rumput–rumputan:
- rumput Belulang (Eleusin indica),
- Jejagoan (Echinochloa colona),
- Kekawatan (Cynodon dactilon),
- Alang-alang (Imperata cylindrica),
PENGARUH GULMA TERHADAP TANAMAN JAGUNG

1. Menurungkan hasil dan mutu biji akibat persaingan


dalam perolehan air, unsur hara dan tempat hidup
2. Menjadi inang hama dan penyakit
3. Menghambat pergerakan air
Waktu pengendalian gulma berdasarkan umur tanaman:

1. 2 minggu setelah tanam (mst),


- disiang dengan sabit atau
bersamaan dengan pendangiran

2. 4 minggu setelah tanam:


- dilakukan sebelum pemupukan
ke dua atau bersamaan dengan
pembumbunan

3. 7-8 minggu setelah tanam:


- Dilakukan pada waktu menjelang
berbunga. Pada stadia ini penyiangan
dilakukan jangan sampai merusak
sistim perakaran.
Cara Pengendalian Gulma :

1. Konvensional:
- Gulma dicabut beserta akarnya. Pekerjaan ini
dilakukan dengan tangan, sabit, korek atau cangkul
Cara ini efektif tetapi butuh waktu dan tenaga
banyak.

2. Mekanik:
- Pengendalian dengan pembajakan yaitu dengan alat
mekanik seperti :
- Pacul gigi putar (rotary hoe)
- Alat penyiang (weeder)
- Gigi bajak bengkok (spike tooth harrow).
Cara Pengendalian Gulma:

3. Cara Hayati:
- Pengendalian dengan cara menekan pertumbuhan
gulma. Cara ini dilakukan dengan menanam tanaman
penutup tanah atau tumpang sari.

4. Cara Kimia :
- Pengendalian dengan bahan kimia yang dapat
mematikan tumbuhan tertentu, yaitu HERBISIDA
- Cara ini relative lebih murah dan efektif, sedikit
tenaga kerja, cepat dan dapat diusahakan pada
areal yang luas.
Jenis - jenis Herbisida
1. Herbisida Sistemik Purna Tumbuh :
• Bahan aktif Isoprofil amina gliposat (ex: Roundup 486 SL)
• Diaplikasikan pada lahan sebelum tanam (sistem TOT)
• Bisa juga diaplikasikan pada lahan yang sudah ditanami
sebelum benih tumbuh/berkecambah

2. Herbisida Kontak Purna Tumbuh:


• Bahan aktif Paraquat diklorida (contoh: Noxone 297 SL)
• Digunakan untuk penyiangan tanaman jagung pada umur
minimal 25 hst
Jenis - jenis Herbisida
3. Herbisida Sistemik dan Selektif :

• Bahan aktif Mesotrion + Atrazin (contoh: Calaris 550 SC )


• Bahan aktif Mesotrion + Atrazin + Nicosulfuron (Contoh:
Buldozer 250/70/30 OD)
• Aplikasi dilakukan pada umur tanaman 10 – 21 hst

Anda mungkin juga menyukai