Tanaman Menghasilkan Pengendalian Secara Hayati Menghambat pertumbuhan Ganoderma boninense menggunakan agen hayati (Secara in-vitro) dengan : -Trichoderma koningii -Trichoderma viride -Trichoderma harzianum -Penicillium citrinum -Aspergillus sp. -Gliocladium sp. Pengendalian Secara Genetik Melakukan pemilihan jenis tanaman/varietas tahan OPT Mempertimbangkan kesesuaian dengan kondisi lingkungan di lokasi penanaman Contoh : Tanaman dataran tinggi di dataran rendah akan meningkatkan kemungkinan terserang OPT Pengendalian Secara Mekanik Membersihkan sumber-sumber infeksi sebelum penanaman: -Rumpang-rumpang (tempat-tempat kosong) diteliti -Tunggul-tunggul dan gumpalan-gumpalan akar disekitar tunggul digali, dikumpulkan, dan dibakar -Batang-batang pohon tua dipotong-potong, dikumpulkan dengan traktor, ditumpuk, dan dibakar -Peracunan tanaman sebelum dibongkar dengan alat besar, untuk mempercepat dekomposisi batang dan tunggul dan mempermudah pembakaran -Pemberian Urea (Kristal) sebanyak 1 kg setiap pohon Mencegah menularnya penyakit dalam kebun: -Pohon yang telah menunjukkan gejala daun diracun dan tebang -Tunggul beserta gumpalam akarnya digali -Bila pembusukan pada pangkal diketaui cukup dini, dilakukan pembedahan (surgery) -Bagian dalam yang busuk (berwarna kuning) dipotong dengan alat semacam pemanen buah -Luka potongan ditutup dengan penutup luka -Membuat selokan isolasi disekitar tanaman yang sakit -Mengumpulkan tubuh buah jamur -Menimbun pangkal batang dengan tanah agar jamur tidak membentuk tubuh buah. Pengendalian Secara Kimiawi Menginjeksi pangkal batang dengan fungisida sistemik, dengan campuran karboksil dan bahan berikut : -Quintozen -Siprokonazol -Propikonazol -Flusilazol -Flutriazol -Heksakonazol -Triadimenol -Karboxin -Difenokonazol -Penkonazol Teknologi Pemeliharaan Pra Panen Tanaman Menghasilkan Pemeliharaan Kelapa sawit adalah suatu usaha untuk meningkatkan dan menjaga kesuburan tanah serta kelestarian lingkungan tumbuh tanaman guna mendapatkan tanaman yang sehat dan berproduksi secara optimal. Tahapan teknologi pemeliharaan tanaman kelapa sawit adalah pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit tanaman, penunasan pelepah, dan pemupukan. 1.Pengendalian Gulma Dilakukan dengan rotasi pengendalian 3-4 kali/tahun selama masa produktif tanaman pada prirngan pokok, gawangan , dan pasar pikul/rintis Pengendalian secara mekanis: -Menggunakan alat berupa sabit, cangkul, dan garpu. -Dilakukan sebanyak 5-6 kali pada tahun pertama atau tergantung keadaan perkebunan Pengendalian secara kimia menggunakan Herbisida berbahan aktif Glyphosate (Konsentrasi 2l/500 l air), diuron, aminotrazol, florosipir, dan paraquat diklorida. Pengendalian secara Biologi menggunakan tumbuhan/organisme seperti tanaman cover crop 2. Pengendalian Hama dan Penyakit Hama utama Tanaman Menghasilkan pra-panen : > Ulat Pemakan Daun (UPDKS) seperti Ulat api, ulat kantung, dan ulat bulu yang secara significant akan menurunjan produktifitas tanaman. =Pengendalian secara mekanis, kimiawi, dan biologi dapat dilakukan. >Hama vertebrata seperti, tikus belukan, tikus sawah, tikus rumah, dan tikus huma. =Pengendalian secara mekanis, kimiawi, dan biologi dapat dilakukan. Penyakit utama yang menyerang adalah : >Busuk Pangkal Batang (Basal stem) =Pengendalian dengan menggunakan Marfu-P >Penyakit karat daun (red rust) disebabkan ganggang hijau 3. Penunasan Dilakukan setiap 6 bulan sekali. Ada dua sistem penunasan, yaitu : -Songgo satu pada tanaman > 10 thn, pemotongan dilakukan sampai satu lingkaran dari tandan terbawah -Songgo dua pada tanaman < 10 thn, 2 pelepah dibawah tandan tidak dipotong, sedang pelepah lain yang ada dibawahnya harus dibuang 4. Pemupukan Pada areal datar > pupuk di tabur merata di piringan pohon Pada areal bergelombang/berbukit > dilakukan dengan cara benam (Pocket) Waktu pemupukan pada saat curah hujan 60-200 mm/bln Frekuensi pemupukan 2-3 kali setahun. Pada umur tanaman 3-8 thn kebutuhan urea, SP-36, MOP dan kieserit masing-masing 2.00, 1.50, 1.50, dan 1.00 (kg/pohon/tahun) Pada umur tanaman 9-13 thn kebutuhan urea, SP-36, MOP dan kieserit masing-masing 2.75, 2.25, 2.25, 1.50 (kg/pohon/tahun) Pada umur tanaman 14-20 thn kebutuhan urea, SP-36, MOP, dan kieserit masing-masing 2.50, 2.00, 2.00, dan 1.50 (kg/pohon/tahun) Pada umur tanaman 21-25 thn kebutuhan urea, SP-36, MOP, dan kieserit masing-masing 1.75, 1.25, 1.25, dan 1.00 (kg/pohon/tahun)