Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengendalian Gulma

- Pengendalian gulma di Piringan dilakukan secara manual/kimia menggunakan Glyphotase atau


Paraquat. Tujuannya untuk memelihara akses ke pertanaman panen dan mengurangi kompetisi dengan
gulma dalam penggunaan hara,air dan cahaya matahari.
- Pengendalian gulma di jalan pikul dilakukan secara kimia dengan rotasi setiap 3 bulan dan secara
manual 1 bulan sekali. Tujuannya agar mudah dilalui para pekerja.
- Pengendalian gulma di gawangan jenis gulma yang perlu diberantas yaitu alang-alang,mikania,pakis
kawat,putihan,tembelek,harendong. Sedangkan jenis yang dikendalikan yaitu pakis kadal,paitan,dan
babadotan. Tujuannya untuk menjaga kelembaban kebun.
- Pengendalian gulma di manual yaitu pembongkaran dan pembersihan semua tanaman kayu-
kayuan,gulma berakar dalam dan tanman yang akarnya mampu bertahan lama di tanah. Tujuannya yaitu
untuk mendorong pertumbuhan tanaman kelapa sawit secara optimal.
- Pengendalian gulma perambat yaitu memberantas tumbuhan perambat seperti tanaman kacang penutup
tanah yang merambat ke piringan dan batang kelapa sawit. Tujuannya untuk memberantas tumbuhan
yang bersaing dengan tanaman kelpa sawit.
- Pengendalian gulma secara kimia yaitu menggunakan herbisida. Tujuannya unutk mengendalikan
rumput,gulma perambat dan gulma kayuan yang tidak bisa dicabut secara manual.
- Pengendalian gulma pada batang dilakukan secara manual atau kimia setelah rotasi penunasan dengan
frekuensi 1 tahun sekali.Tujuannya untuk membuang tanaman epifit dan saprofit serta memberantas
tanaman parasite yang memperoleh makanan dari kelapa sawit.

2.Penunasan Pelepah

Merupakan upaya untuk mengatur jumlah pelepah yang perlu dipertahankan atau yang tinggal
dipohon karena jumlah pelepah berpengaruh terhadap pertumbuhan akar,bobot tandan,dan produksi
TBS.Tujuannya :
1.Untuk menjaga tanaman yang sehat dengan membuang daun yang berlebihan,mati,rusak atau terserang
penyakit.
2.Untuk mempertahankan luas daun optimal sehingga dapat memaksimalkan konversi sinar matahari,hara
dan air menjadi bagian vegetative tanaman dan buah.
3.Untuk menjaga keseimbangan fisiologis tanaman dan sanitasi.
4.Untuk memperlancar penyerbukan.
5.Untuk memudahkan panen dan pengamatan tandan matang panen.
6.Untuk menghindari tersangkutnya brondolan diketiak pelepah.
7.Untuk mempermudah pembersihan piringan dan pemupukan.

3.Penggarungan Piringan

Dilakukan setelah selesai penunasan atau setahun sekali. Tujuannya yaitu menyediakan piringan
yang bersih sehingga pengumpulan brondolan dapat dilakukan secara efisien dan piringan dengan radius
1.8 m dari pangkalan batang bersih dari gulma,serasah maupun tukulan.
4.Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama: - Tikus belukar,Tikus sawah,Tikus rumah,Tikus huma


Penyakit: - Penyakit busuk pangkal batang (BPB) oleh Ganoderma boninense.
- Penyakit karat daun (red rust), - Penyakit busuk tandan
Contoh pestisida yang digunakan diperkebunan:
-Thuricide HP, -Bactospeine WP, -Condor 70 F, -Decis 2.5 EC, -Dipterex 95 SP

5.Pengawetan Tanah dan Air

Teras kontur,tapak kuda dan benteng penahan erosi dibangun pada saat persiapan lahan,sehingga
pada saat TM hanya dilakukan perawatan saja. Teras kontur dan tapak kuda dirawat setiap 3 tahun sekali
dengan tetap mempertahankan sudut kemiringan 8-10º.

6.Pemupukan

Waktu pemupukan: Pada saat CH 60-200 mm/bulan dengan selang waktu maksimal 2 bulan/aplikasi
semua jenis pupuk.
Frekuensi pemupukan: 2-3 kali setahun tergantung pada pola CH dan tekstur tanah
Jenis pupuk yang dapat diberikan 3 kali setahun adalah area dan MOP
Peralatan pemupukan: Ember plastik,Takaran pupuk sesuai dosis,Kain gendong,Kereta sorong atau alat
pikulan.
Jenis pupuk yang umum digunakan:
- Sumber hara N : Urea dan ZA
- Sumber hara P : SP-36,RP dan TSP
- Sumber hara K : MOP dan abu janjang
- Sumber hara Mg : Kisserit dan Dolomit
Faktor yang penentuan dosis pupuk:
- Tanah, -Iklim, -Hasul penelitian pemupukan, -Umur tanaman, -Produktivitas tanaman, -Realisasi
pemupukan 2 tahun sebelumnya, -Hasil analisis hara daun dan tanah, -Hasil pengamatan tanaman di
lapangan.
Cara pemupukan:
- Pada areal datar pupuk ditabur merata dipiringan pohon
- Pada areal bergelombang atau areal yang sering tergenang air dilakukan dengan cara benam (pocket).
Jenis pupuk Kelapa sawit:
-Pupuk tunggal,Pupuk campuran,Pupuk majemuk,Pupuk lambat tersedia(tablet),Pupuk organik.

7.Persiapan Sebelum Panen

Pembersihan sampah pada jalur panen dan piringan tanaman,Pembuangan batang kayu dan batu yang
mengganggu jalan,Penyiapan teras dan jembatan panen,Pemasangan tanda blok,Penandaan baris
tanaman,Pemeliharaan jalan untuk menjamin pengumpulan buah dapat dilakukan secara
efisien,Pemeliharaan saluran drainase.

Anda mungkin juga menyukai